Lapsus 1 Dede Kardio
Lapsus 1 Dede Kardio
Abstrak
Penyakit Gagal Jantung adalah suatu kondisi dimana jantung gagal memompa darah ke seluruh tubuh
sehingga jantung akan berusaha lebih keras dalam memompa darah untuk memenuhi kebutuhannya. Gagal jantung
biasanya dipicu oleh masalah kesehatan yang berhubungan dengan jantung seperti: penyakit jantung koroner,
gangguan irama jantung dan lainnya.Pada kasus ini Ny. N, 62 tahun, datang dengan keluhan sesak nafas yang
dirasakan sejak lama namun memberat sejak kurang lebih 2 minggu sebelum masuk rumah sakit, sesak dirasakan
memberat dengan beraktifitas seperti berjalan dan berkurang saat istirahat, pasien juga mengeluh nyeri dada sejak 3
hari SMRS, yang dirasakan di dada sebelah kiri, terasa seperti ditindih beban berat, yang memberat hari ini nyeri
dada kuranng lebih 20 menit, nyeri dada tidak dipengaruhi aktivitas dan istirahat, pasien juga mengeluh kedua kaki
bengkak sejak 1 minggu, keringat dingin (+), mual (+), nyeri ulu hati (+), muntah-muntah (-). Pada pemeriksaan
didapatkan Keadaan Umum Tampak sakit sedang, tampak sesak, Kesadaran : Compos mentis. Tekanan Darah :
133/91 mmHg, Denyut Nadi 120 x/m, Respirasi Rate 30 x/m, Suhu 36.4 C, SpO2 99% dengan memakai O2 nRM,
dari pemeriksaan head to toe, peningkatan tekanan vena jugularis, dan ditemukan pitting edema ekstremitas inferior
dextra/sinistra. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb: 10,0 g/dl, Leukosit 10.000 gr/dL, Trombosit 216.000
gr/dL, Hematokrit 30,16%, GDS 101 mg/dL, SGOT/ 27 U/L, SGPT 37 U/L, Ureum 29 mg/dL, Kreatinin 1,1 mg/dL.
Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang didapatkan diagnosis Acute Decompensated Heart
Failure, Unstable Angina Pectoris. Tatalaksana yang diberikan adalah Oksigen 10 - 15 L/menit/nRM, IVFD NACL
0,9% 10 tpm mikro, Inj. Ranitidine 50mg/12 jam, Inj. Furosemide 40mg extra, Aspirin Loading 320mg,
Coplidogrel Loading 300mg, Simvastatin 40mg.
Kata kunci : Gagal Jantung, Acute Decompensata Heart Failure, Unstable Angina Pectoris
Abstract
Heart failure is a condition in which the heart fails to pump blood throughout the body, so the heart will try harder
to pump blood to meet its needs. Heart failure is usually triggered by health problems related to the heart such as
coronary heart disease, heart rhythm disorders and others. The patient came with complaints of shortness of breath
since 5 days of SMRS, the shortness of breath was getting worse when he was carried out with activities, and it
decreased when he rested, the patient also complained of chest pain since 1 week of SMRS, which was felt in the left
chest, felt like a heavy weight was being crushed, which is heavy today it's been more than 20 minutes, chest pain is
not affected by activity and rest, the patient also complains of swollen legs since 3 days, cold sweats (+), nausea
(+), heartburn, 2 days ago vomiting, today has no vomiting. Riw Gastritis (+). On examination, the general
condition appeared to be moderately ill, icteric, Consciousness: compos mentis, icteric sclera. Blood Pressure:
130/85 mmHg, Pulse 135 x/m, Respiration Rate 24 x/m, Temperature 36.5 C, SpO2 98% using O2 nRM, from head
to toe examination, increased jugular venous pressure, and found pitting edema of the extremities inferior right /
left. On laboratory examination, Hb 13.7 g/dL, Leukocytes 21.200 g/dL, Platelets 151.000 g/dL, Hematocrit 43.1%,
GDS 71 mg/dL, SGOT/400 U/L, SGPT 366 U/L, Urea 46 mg/dL, Creatinine 1.6 mg/dL. Based on the history,
physical examination and support, the diagnosis of Acute Decompensated Heart Failure, Unstable Angina Pectoris
was obtained. The treatment given is Oxygen 10 - 15 L/minute/nRM, Asering IVFD 10 micro tpm, Inj. Ranitidine
50mg/12 hours, Inj. Furosemide 40mg extra, Aspirin Loading 320mg, Coplidogrel Loading 300mg, Simvastatin
40mg.
Keywords: Heart Failure, Acute Decompensated Heart Failure, Unstable Angina Pectoris
Follow-Up di ruangan
Tanggal Follow – Up di ruangan
16/07/2022 S/ sesak nafas berkurang, nyeri
Jam 07.00 WIB dada(-)
O/ KU : Tampak sakit sedang
TD : 135/66 mmHg, N : 98x/m, RR : 22x/m, T : 36,6, SpO2 98%
Pemfis : Ekstremitas edema superior dan inferior
A/ ADHF + UAP
- O2 2 Lpm
- ceftriaxon 1 gr/12 jam
- Founda parinux 2,5 mg/24 jam sc
- lasix 20 mg/ 8 jam
- aspilet 80 mg 1x1
-clopidogrel 75 mg 1x1
- simvastatin 20 mg 1x1
- ISDN 5mg/8jam
17/07/2022 S/ sesak nafas berkurang, nyeri
Jam 07.00 WIB
dada(-)
O/ KU : Tampak sakit sedang
TD : 130/80 mmHg, N : 80x/m, RR : 20x/m, T : 36,2, SpO2 98%
Pemfis : Ekstremitas edema superior dan inferior minimal
A/ ADHF + UAP
- O2 2 Lpm
- ceftriaxon 1 gr/12 jam
- Founda parinux 2,5 mg/24 jam sc
- lasix 20 mg/ 8 jam
- aspilet 80 mg 1x1
-clopidogrel 75 mg 1x1
- simvastatin 20 mg 1x1
- ISDN 5mg/8jam
- O2 2 Lpm
- ceftriaxon 1 gr/12 jam
- Founda parinux 2,5 mg/24 jam sc
- lasix 20 mg/ 8 jam
- aspilet 80 mg 1x1
- clopidogrel 75 mg 1x1
- simvastatin 20 mg 1x1
- ISDN 5mg/8jam
Diskusi dilakukan terhadap pasien ini, sesak nafas
sejak 2 minggu SMRS, sesak semakin
Pasien seorang pria dengan usia 62
memberat saat dibawa beraktivitas seperti
tahun pada kasus ini didiagnosis dengan
berjalan kaki, dan berkurang saat
Acute Decompesated Heart Failure dan
beristirahat, pasien juga mengeluh nyeri
Unstable Angina Pectoris berdasarkan
dada sejak 3 hari SMRS, yang memberat
anamnesis, pemeriksaan fisik dan
hari ini, nyeri dada tidak dipengaruhi
pemeriksaan penunjang yang telah
aktivitas dan istirahat, pasien juga mengeluh
dilakukan. Menurut anamnesis yang
kedua kaki bengkak sejak 1 minggu,
keringat dingin (+), mual (+), muntah -
muntah (-). Riwayat hipertensi, DM, dan struktural atau kelelahan,
jantung tidak diketahui. Riwayat penyakit fungsional palpitasi atau
keluarga pasien tidak diketahui. Merujuk jantung, tidak sesak nafas
kepada klasifikasi dari New York Heart terdapat tanda
Association. (NYHA) Pasien Ny. N dapat atau gejala
diklasifikasikan ke dalam functional class Stadium B Kelas II
NYHA III. Hal ini menurut anamnesis dari Telah terbentuk Terdapat batasan
pasien bahwa keluhan sesak nafas semakin penyakit struktur aktifitas ringan.
memberat saat beraktivitas ringan, dan sedikit jantung yang Tidak terdapat
berkurang saat pasien beristirahat, namun berhubungan keluhan saat
pasien masih merasakan sesak.3 dengan istrahat, namun
perkembangan aktifitas fisik
Tabel 1 Klasifikasi gagal jantung menurut
gagal jantung, sehari-hari
ESC Guidelines for the diagnosis and
tidak terdapat menimbulkan
treatment of acute and chronic heart
tanda atau gejala kelelahan,
failure 2008
palpitasi atau
Klasifikasi Klasifikasi
sesak nafas
berdasarkan berdasarkan
Stadium C Kelas III
kelainan kapsitas
Gagal jantung Terdapat batasan
struktural jantung fungsional
yang simtomatik aktifitas
(NYHA)
berhubungan bermakna. Tidak
Stadium A Kelas I
dengan penyakit terdapat keluhan
Memiliki risiko Tidak terdapat
structural jantung saat istrahat,
tinggi untuk batasan dalam
yang mendasari tetapi aktfitas
Berkembang melakukan
fisik ringan
menjadi gagal aktifitas fisik.
menyebabkan
jantung. Tidak Aktifitas fisik
kelelahan,
Terdapat sehari-hari tidak
palpitasi atau
Gangguan menimbulkan
sesak
Stadium D Kelas IV
Penyakit jantung Tidak dapat
struktural lanjut melakukan
serta gejala gagal aktifitas fisik
jantung yang tanpa keluhan.
sangat bermakna Terdapat gejala
saat istrahat saat istrahat.
walaupun sudah Keluhan
mendapat terapi meningkat saat
medis maksimal melakukan
(refrakter) aktifitas
Gambar 3
Manajemen pasien
dengan gagal jantung
akut berdasarkan
profil klinis
Pengobatan Unstable Angina mereka memiliki risiko yang jauh lebih
Pectoris berfokus pada peningkatan perfusi tinggi untuk infark miokard.7
arteri koroner. Pasien sering diobati dengan
aspirin untuk terapi antiplateletnya, 162 Ringkasan
hingga 325 mg per oral, atau 300 mg per Gagal Jantung kondisi dimana jantung
rektal jika pasien tidak dapat menelan. gagal memompa darah ke seluruh tubuh
Aspirin harus diberikan dengan 30 menit. sehingga jantung akan berusaha lebih keras
dalam memompa darah untuk memenuhi
Nitrogliserin datang dalam beberapa bentuk
kebutuhannya. Acute decompensated heart
(intravena, sublingual, transdermal, oral)
failure (ADHF) merupakan onset cepat, atau
dan meningkatkan perfusi dengan
perubahan, gejala dan tanda-tanda gagal jantung.
vasodilatasi koroner yang memungkinkan
Manifestasi klinis pada pasien ini memenuhi
peningkatan aliran dan peningkatan tekanan kriteria mayor dan minor dan kriteria ada
darah. Ini akan mengurangi jumlah tidaknya kongesti dan perfusi yaitu jenis warm-
pekerjaan yang harus dilakukan jantung, wet. Pada pasien ini juga terdiagnosa Unstable
yang menurunkan permintaan energi Angina Pectoris. Pada EKG menunjukkan
jantung. Clopidogrel adalah pilihan untuk Hipertrofi Ventrikel Kanan. Pada pemeriksaan
aspirin. Prasugrel lebih efektif daripada Transaminitis serta peningkatan ureum kreatinin,
Penatalaksanaan awal dilakukan Oksigen 10 - 15
clopidogrel tetapi dikaitkan dengan risiko
L/menit/nRM, IVFD Nacl 0,9 % 10 tpm mikro,
perdarahan yang lebih tinggi. Baru-baru ini
Inj. Ranitidine 50mg/12 jam, Inj. Furosemide
ticagrelor telah disetujui selain aspirin untuk
40mg extra, Aspirin Loading 320mg,
mengurangi tingkat kejadian jantung
Coplidogrel Loading 300mg, Simvastatin 40mg
trombotik. Oksigen tambahan harus
diberikan juga melalui kanula hidung untuk
mempertahankan saturasi oksigen yang
tepat. 3 tindakan ini adalah fungsi tercepat Daftar Pustaka
dan terpenting yang harus dilakukan dalam 1. Kemenkes, Profil Penyakit Tidak
mengevaluasi dan mengobati angina tidak Menular di Indonesia tahun 2016
stabil. Pada pasien dengan nyeri yang
berlanjut atau waktu pemulihan yang lebih
lama, respon pasien harus dievaluasi karena
2. Teerlink JR, Alburikan K, Metra M, Klinis, dan Tatalaksana. Cermin
Rodgers JE. Acute Decompensated Dunia Kedokteran. 2018; 45(4): p.
Heart Failure Update. Current 310-312.
Cardiology Reviews. 2015; 11(1): p. 53-
62. 9. Díez J. Hypertensive heart disease.
In Schiffrin EL, Touyz RM, editors.
3. PERKI. Pedoman Tatalaksana Gagal
Jantung; 2015. Hypertension. London: Future
Medicine; 2013. p. 152-166.
4. Teerlink JR, Alburikan K, Metra M,
Rodgers JE. Acute Decompensated
Heart Failure Update. Current
Cardiology Reviews. 2015; 11(1): p.
53-62.