Skripsi Pengisian Pra Wisuda
Skripsi Pengisian Pra Wisuda
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah
Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) An-Nur Yogyakarta
untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Oleh:
Arifia Khalifah Putry
NIM.17.10.1243
1. Skripsi yang saya ajukan benar asli karya ilmiah yang saya tulis sendiri
2. Bilamana skripsi telah dimunaqasyahkan dan diwajibkan revisi, maka saya
bersedia dan sanggup merevisi dalam waktu yang ditentukan oleh Dewan
Penguji. Jika ternyata lebih dari waktu yang ditentukan dan skripsi belum
terselesaikan, maka saya bersedia dinyatakan gugur dan bersedia munaqasyah
dengan biaya sendiri.
3. Apabila di kemudian hari ternyata diketahui bahwa karya tersebut bukan
karya saya (plagiasi), maka saya bersedia menanggung sanksi dan dibatalkan
gelar kesarjanaan saya.
Pembimbing I Pembimbing II
NIDN:2101076901 NIDN:2131088501
MOTTO
Birth and observance of forms cannot determine one’s superiority or inferiority.
“Kelahiran dan menjalankan ritual fisik tidak dapat menentukan derajat baik atau
seseorang.”
(Mahatma Gandhi)1
1
Ratna Megawangi, Pendidikan Karakter Solusi yang Tepat untuk Membangun Bangsa,
(Jakarta: Star Energy, 2004), hlm. 2
PERSEMBAHAN
Almamater kebanggaanku
Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) An-Nur Yogyakarta
Segenap guru-guru
yang telah mencurahkan samudera ilmu yang bermanfaat dan
memberikan kesejukan dalam setiap untaian nasehat
Seluruh teman-temanku
dari segala kalangan yang kucintai dan selalu mencintai saya. Yang
saling melemparkan kritik maupun untaian saran. Pemberi genggaman
tangan paling kuat dan langkah yang tegas serempak untuk mencapai
garis akhir bahagia bersama.
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB
bahasa lain. Dalam skripsi ini transliterasi yang dimaksud adalah pengalihan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 157/1987 dan 0593 b/1987 dengan
sedikit perubahan dari peneliti. Secara garis besar uraiannya adalah sebagai
berikut:
1. Konsonan tunggal
dengan huruf, sebagian dengan tanda, dan sebagian lagi dengan huruf tanda
Tabel 1
Konsonan Tunggal
2. Vokal
Vokal bahasa Arab seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri dari vokal
Tabel 2
Vokal Tunggal
Huruf
Tanda Nama Keterangan
Latin
---ﹷ--- Fathah A A
---ﹻ--- Kasrah I I
---ﹹ--- Dammah U U
Contoh:
1. = َكت ََبkataba
ُ = يَ ْذهyażhabu
2. َب
3. = سُِئ َلsu’ila
4. = ِك َر ُذżukira
b. Vokal rangkap
Tabel 3
Vokal Rangkap
Contoh:
1. َ = َكيْفkaifa
2. = ه َْولhaula
3. Maddah
a. Fathah + huruf alif, ditulis = a dengan garis di atas, seperti ( رجا لrijālun(.
b. Fathah + huruf alif layyinah, ditulis = a dengan garis di atas, seperti موسي
(mūsā(.
(mujībun(.
d. Dammah + huruf wawu mati, ditulis = u dengan garis di atas, seperti: قلوبهم
)qulūbuhum(.
4. Ta’ Marbutah
c. Kalau pada kata yang terakhir dengan ta’ marbutah diikuti oleh kata yang
menggunakan kata sandang “al” serta bacaan kedua kata itu terpisah maka
ta’ marbutah itu ditransliterasikan dengan “h”. Contoh: روض‡‡‡ة الجنة
(Raudah al-jannah).
5. Syaddah (Tasydid)
huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda syaddah itu.
Contoh:
a. = ربّناrabbanā
b. = كبّرkabbara
seperti:
b. Berada di awal kalimat, ditulis dengan huruf kapital, seperti ( الحكيم العزيزAl-
Azīz al-ḥakīm).
c. Berada di tengah kalimat, ditulis dengan huruf kecil, seperti يحب المحسنين
ّ
(Yuhibbu al-Muhsinīn).
7. Hamzah
apostrof. Namun itu hanya berlaku bagi hamzah yang terletak di tengah dan di
akhir kata. Bila terletak di awal kata, hamzah tidak dilambangkan, karena
Pada dasarnya setiap kata, baik fi’il (kata kerja), isim atau huruf, ditulis
terpisah. Hanya kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf Arab sudah
lazim dirangkaikan dengan kata lain, karena ada huruf Arab atau harakat yang
dihilangkan. Dalam transliterasi ini penulisan kata tersebut ditulis dengan kata
dan َ( فَاَوْ فُ ْال َكي َْل َو ْال ِميْزَ انFa aufu al-Kaila wa al-Mīzān).
9. Huruf Kapital
dalam transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan huruf kapital
seperti yang berlaku dalam EYD, seperti huruf kapital yang digunakan untuk
menuliskan huruf awal nama diri dan permulaan kalimat. Bila nama diri itu
didahului oleh kata sandang, maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap
harus awal nama diri tersebut, bukan huruf awal kata sandangnya. Contoh: وما
Segala puji syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya serta nikmat berupa iman dan kesehatan kepada kita semua,
Selawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada beliau, Baginda Rasulullah
Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan semua umat beliau, semoga kita menjadi
umat yang beliau ridai dan mendapat syafaat kelak fī yaumi al-qiyāmah. Āmīn.
Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti sadar bahwa sebuah karya tidak akan
terselesaikan tanpa adanya bantuan, bimbingan, arahan dan motivasi dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati pada kesempatan ini
bagi peneliti.
2. Bapak K.H Yasin Nawawi, selaku ketua yayasan Al-Ma’had An-Nur, K.H
Nawawi dan K.H Mu’thi Nawawi selaku Dewan żuriyyah yang selalu
maupun di akhirat.
3. Bapak Dr. Ahmad Sihabul Millah, MA., selaku Rektor Institut Ilmu Al
4. Bapak Dr. H. Munjahid M.Ag., selaku Wakil Rektor I Institut Ilmu Al-
5. Bapak Samsudin M.Pd.I., selaku pembimbing II, yang juga dengan sabar
6. Ibu Dr. Lina, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Institut Ilmu Al-
melakukan pembelajaran.
10. Segenap karyawan Institut Ilmu Al-Qur’an An-Nur Yogyakarta yang turut
perkuliahan.
11. Mas Amar Hanif selaku ketua Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan
12. Mbak Finna Wijayanti dan mbak Mega serta seluruh pengurus dan
butuhkan.
(KP3), khususnya kepada Ririn, Tunggul, Roland dan Rifani yang sangat
14. Kedua orang tuaku, Bapak Slamet, Mamak Sri Indaryati dan kedua adikku,
terkasih. Terima kasih atas nasihat, doa dan dukungan mental maupun
pulang.
15. Para pengurus Pondok Pesantren An-Nur pusat periode 2021/2023 putra
16. Teman-teman Departemen Kedisiplinan, kak Chul, kak Pitur, mbak Mila,
mbak Arin, Cocom, dek Fridut, dek Towel, dek Hanun, dek Tiyung dan
17. Kepada teman-teman angkatan 2017, terimakasih atas semua hal yang kita
Yogyakarta.
Ayyin, Maimuntil, Nur, Cocom, Gombloh Puti, Napis, Mbak Zizah, Dek
lia, Arin, Muna, Fuzna dan teman-teman lainnya yang tidak bisa penulis
19. Tim pengelola mental; kakak Amiroh sebagai pembimbing III, kak Pitur,
kak Chul, kakak Yupi dika, mbak Mila, kak Nurul, kak Memei, kak Aul,
nenek Farida, Upil, Denaven, Putri, Wongky, Maru, Syifa dan Ibbat.
dek Fridut, dek Pilip, Piqoh, Mahes, Wachong, Markoneng, dek Bong,
Nibul, dek Ama, Miftah dan Han. Terimakasih sudah menjadi bagian
21. Pemilik 7 pintu magic shop dan seluruh pemegang kunci purple ocean.
Terimakasih selalu ada untuk menemani peneliti untuk terus berlari dan
menjadi tempat berkeluh paling teduh peneliti agar tetap waras berperang
selesainya skripsi ini dan kepada seluruh pihak yang tidak dapat
terimakasih yang tak terhingga dengan diiringi doa yang tulus, semoga amal
kebaikan meraka mendapat balasan yang berlimpah atas rida Allah SWT. Kritik
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
HALAMAN PERNYATAAN .............................................................................. ii
NOTA DINAS PEMBIMBING............................................................................ iii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ........................................................................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................................ vi
PEDOMAN TRANSLITERASI .......................................................................... vii
KATA PENGANTAR ..........................................................................................xiv
ABSTRAK BAHASA INDONESIA.................................................................... xix
ABSTRACT ..........................................................................................................xx
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xxi
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xxv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xxvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................................... 7
D. Kajian Pustaka.........................................................................................10
E. Sistematika Pembahasan........................................................................ 16
B. Komunitas............................................................................................. 40
1. Definisi Komunitas.......................................................................... 40
2. Ciri-Ciri Komunitas......................................................................... 41
3. Sumber Data..................................................................................... 44
BAB IV PEMBAHASAN
Pajangan Bantul............................................................................... 71
Bantul............................................................................................... 141
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ..........................................................................................162
B. Saran-saran............................................................................................164
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................166
LAMPIRAN-LAMPIRAN...............................................................................171
CURRICULUM VITAE....................................................................................266
DAFTAR TABEL
(KP3) 2020-2022............................................................................................55
tahun 2020/2021.................................................................................................. 79
tahun 2021/2022.................................................................................................. 79
Gambar. 7 Cover Terjemah Kitab Ta’līm Al-Muta’allim, Salah Satu Bahan Ajar
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pada orang tua sebagai lingkup pertama pembibitan karakter, sehingga peran
orang tua sangat penting untuk menentukan tumbuh kembang anak setidaknya
sampai memasuki masa dewasa atau sekiranya sudah mampu untuk memfilter
sendiri hal-hal baik yang harus dilakukan. Perlu diingat, tugas orang tua bukan
yang memiliki mutu tinggi. Namun, dalam praktiknya masih banyak orang tua
yang hanya peduli dengan pertumbuhan fisik anak (kuantitas anak), namun
akademis adalah hal yang terpenting dalam kehidupan anak, sehingga banyak
penting. Selain menganggap kebutuhan mental dan spiritual anak tidak terlalu
penting, masih banyak orang tua yang hanya mendidik anak dengan satu arah,
hanya bisa menuntut anak agar mendapatkan hasil akhir yang maksimal dalam
semua aspek tetapi tidak mengiringi dengan arahan yang tepat dan tanpa
2
Didik Purwodarsono, Prinsip-prinsip Pendidikan Anak yang Islami, (Sleman: Pondok
Pesantren Modern Miftahunnajah, 2019), hlm. 2-3
dukungan yang berarti, bahkan masih banyak orang tua yang tidak peduli
penyalahgunaan gadget dan internet bagi seorang anak. Tidak dapat dipungkiri,
peran gadget dan internet sebagai buah dari revolusi Industri 4.0
bidang pendidikan. Kemajuan teknologi yang pesat ini bagaikan pisau bermata
dua, dapat memberikan dampak positif sekaligus dampak negatif dalam satu
sayatan sekaligus. Jendela dunia saat ini bukan lagi rangkaian tulisan pada
yang tidak terhingga serta berbagai tayangan audio visual yang dapat diakses
dengan mudah dan cepat.4 Oleh karena itu, gadget dan internet telah berubah
anak-anak.
tahun menggunakan internet lebih dari 5 jam dalam sehari sehingga waktu
jarang dilakukan, sikap anak menjadi agresif atau mudah meniru perilaku
3
Didik Purwodarsono, Prinsip-prinsip Pendidikan…, hlm. 7-8
4
Luncana Faridhoh Sasmito, Pendidikan Karakter untuk Menyelamatkan Peserta Didik
dalam Keterpurukan Globalisasi, Jurnal Ilmiah Mitra Swara Ganesha, Vol.4 No.1, Januari 2017,
hlm. 129
lebih nyaman berinteraksi di media sosial daripada bersosialisasi di dunia
nyata.5 Hal ini dapat menjadikan anak memiliki pribadi yang tidak bertanggung
jawab, baik terhadap kewajiban spiritual, diri sendiri maupun orang lain, tidak
peduli dengan lingkungan sekitar bahkan menjadi acuh dengan keluarga, teman
diabaikan dan dekadensi moral yang terjadi pada anak-anak tidak diarahkan
dengan benar, maka hanya akan menjadi bom waktu yang perlahan
tergerus oleh zaman. Selain itu, manusia juga akan kehilangan jati diri bahkan
kehidupan, seperti norma agama, sosial dan budaya.7 Oleh karena itu, perlu
adanya tatanan, aturan, metode, sistem, strategi, wadah khusus dan terobosan
Bantul dan sekarang dipimpin oleh Amar Hanif. 8 Komunitas ini memiliki 11
5
Eka Damayanti dkk., Dampak Negatif Penggunaan Gadget Berdasarkan Aspek
Perkembangan Anak, Martabat: Jurnal Perempuan dan Anak, Vol.4, No.1, Juli 2020, hlm. 11
6
Dian Arif Noor Pratama, Tantangan Karakter di Era Revolusi Industri 4.0 dalam
Membentuk Kepribadian Muslim, Al-Tanzim : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Vol.03
No.01, Maret 2019, hlm. 212
7
Dian Arif Noor Pratama, Tantangan Karakter di Era Revolusi…, hlm. 213
8
Wawancara dengan Nadia Devita Wulandari, Admin dan Sekretaris Komunitas Pemuda
Peduli Pendidikan (KP3) melalui pesan WhatsApp, pada tanggal 31 Desember 2020
adik bimbingan, terdiri atas 1 siswa SD, 5 siswa SMP dan 5 siswa SMA/SMK.
Bimbingan kerohanian adalah salah satu cara yang tepat untuk mengikis
hukum syariat, memberikan pengajaran tentang adab yang sesuai dengan ajaran
agama Islam dalam kehidupan sehari-hari baik itu kepada orang tua, teman
sebaya maupun kepada masyarakat, serta menanamkan sikap tertib dan disiplin
saat menerima tanggung jawab, baik kepada Sang Pencipta, diri sendiri
pertemuan itu, setiap anak diberikan lembar mutāba‘ah (lembar evaluasi diri) 2
poin membantu orang tua, menjalankan sholat lima waktu, membaca tilawah
dalam kurun waktu dua minggu untuk kemudian akan dievaluasi di pertemuan
berikutnya.12
dan kurangnya kepedulian orang tua terhadap tumbuh kembang karakter anak
motivasi, sehingga komunitas ini tidak hanya memberi asupan beasiswa tanpa
11
Wawancara dengan Nadia Devita Wulandari, Admin dan Sekretaris Komunitas Pemuda
Peduli Pendidikan (KP3) melalui pesan WhatsApp, pada tanggal 1 Januari 2021
12
Wawancara dengan Finna Wijayanti, Penanggung Jawab program pembinaan karakter
Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan (KP3) melalui pesan WhatsApp, pada tanggal 5 Januari
2021
memberikan beasiswa tanpa adanya bimbingan, dikhawatirkan akan
membentuk karakter siswa yang hanya bisa menggantungkan diri kepada orang
lain tanpa memiliki orientasi menjadi manusia yang memiliki karakter kuat,
memiliki pendidikan yang tinggi di masa depan dan menjadi manusia yang
komunitas ini juga memberikan kegiatan yang membantu anak untuk bisa
menceritakan tentang keadaan dirinya dan keluarganya atau masalah apa yang
sedang dihadapi agar kemudian bisa saling memberikan solusi dan saling
menyemangati.14
pendidikan karakter yang baik, menerapkan sistem dan program yang terarah,
serta sebagai wadah yang tepat untuk mengisi kekurangan bahkan kekosongan
orang tua dalam memberikan pendidikan dan arahan terhadap karakter anak.
13
Wawancara dengan Finna Wijayanti, Penanggung Jawab program pembinaan karakter
Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan (KP3) di SPS Harapan Bunda, pada tanggal 13 Juni 2021
14
Berdasarkan hasil observasi Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan (KP3) di SPS
Harapan Bunda, pada tanggal 13 Juni 2021, pukul 13.00-15.00 WIB
B. Rumusan Masalah
Pajangan Bantul?
Pajangan Bantul?
3. Apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat dalam proses penerapan
1. Tujuan Penelitian
2. Manfaat Penelitian
a. Secara Teoritis
b. Secara Praktis
ajaran Islam.
D. Kajian Pustaka
jawab dan kejujuran peneliti. Sejauh yang peneliti tahu, belum ada kajian yang
telah ada penelitian yang hampir sama, antara lain sebagai berikut:
Boarding School dalam pelaksanaan pendidikan karakter pada Siswa Kelas VII
pendidikan nonformal.
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Tulungagung pada
partisipan, serta dokumentasi. Analisis data yang dilakukan oleh peneliti dalam
penelitian ini adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan.
15
Khamdiyah, “Sistem Boarding School dalam Pendidikan Karakter Siswa Kelas VII
MTS Nurul Ummah Kotagede Yogyakarta”, (Skripsi, Kependidikan Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2013), hlm. 99
16
Irwan Sulistiyono, “Implementasi Pendidikan Karakter Melalui Kegiatan Kepramukaan
di MAN Tulungagung 1”, (Skripsi, Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan, Institut Agama Islam Negeri Tulungagung, 2016), hlm. 147
kegiatan berkelompok, bekerjasama dan berkompetisi, kegiatan menarik dan
among dan keterlibatan orang dewasa, kiasan dasar, kegiatan di alam terbuka,
sistem tanda kecakapan, dan satuan terpisah. Materi yang diberikan terdiri atas
materi teori dan materi praktek. Faktor pendukung dan faktor penghambat
kegiatan ini ada dari faktor madrasah, faktor pembina, faktor peserta didik,
membedakan adalah fokus utama. Fokus Utama skripsi dari Irwan Sulistiyono
formal sedangkan yang akan peneliti teliti lebih fokus pada penerapan
cara: mereduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.
dan reward melalui panggilan telepon oleh Guru PAI yang bertujuan untuk
disiplin, jujur dan memiliki prinsip ibadah yang benar. Hasil dari program ini
adalah siswa yang memiliki karakter bertakwa, disiplin, jujur, memiliki prinsip
secara sempit yakni hanya melalui program “Tahajud Call” pada siswa
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Insitut Agama Islam Negeri (IAIN)
Metro pada tahun 2020. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Metode
deskriptif. Metode analisis yang digunakan ada tiga tahap yaitu reduksi data,
dengan kepala sekolah, para wakil kepala sekolah, wali kelas, guru, dan siswa
dapat dilakukan melalui dua lapisan, yaitu lingkungan sekolah dan lingkungan
19
Binti Maunah, “Implementasi Pendidikan Karakter dalam Pembentukan Kepribadian
Holistik Siswa”, Jurnal Pendidikan Karakter, Vol. V, No. 1, April 2015, hlm. 90
keluarga serta masyarakat sekitar. Lingkungan sekolah memiliki dua strategi
yakni strategi internal sekolah dan eksternal sekolah. Strategi internal sekolah
dapat berupa kegiatan proses belajar mengajar yang terjadi di kelas, kegiatan
hanya saja penelitian yang ditulis Binti Maunah membahas tentang pendidikan
berasal dari teori-teori islami, jelas keduanya memiliki dasar yang bebeda.
nonformal.
yang mirip dengan penelitian yang peneliti lakukan, namun yang secara khusus
Sistematika pembahasan yang akan peneliti lakukan terdiri atas V bab dan
sistematika pembahasan.
Bab II, terdiri atas kajian teori, meliputi: pengertian pendidikan karakter
sejarah berdiri, visi dan misi, struktur organisasi, keadaan adik-adik bimbingan,
masalah yang dilandaskan pada landasan teori yang ada. Dalam penelitian ini
Bantul.
akar katanya dari pais yang berarti anak dan again yang artinya
education, kata ini berasal dari bahasa Yunani educare yang berarti
membawa keluar yang tersimpan dalam jiwa anak, untuk dituntun agar jiwa
anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.20 Pendidikan dalam arti
aspeknya, yaitu aspek jasmani, akal dan hati (rohani). 21 Di sisi lain,
memberikan peningkatan dan kemajuan anak didik baik dari segi kognitif
20
Syafril dan Zelhendri Zen, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan (Jakarta: Kencana, 2017), hlm.
26
21
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Islami (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012), hlm.
36
22
Syafril dan Zelhendri Zen, Dasar-dasar Ilmu…, hlm. 28
maupun kekuatan budi pekerti sebagai satu kesatuan guna membentuk anak
spiritual yang tinggi dan mempunyai nilai yang kuat dalam segala bidang.
23
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian…, hlm. 24
24
Pemerintah Indonesia, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional
25
Marzuki, Pendidikan Karakter Islam (Jakarta: Amzah, 2015), hlm. 19
sifat, tabiat, akhlak atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil
karakter adalah suatu watak terdalam yang tercipta untuk merespon situasi
dengan cara yang baik dan bermoral. Karakter menurut Lickona tersusun ke
dalam tiga bagian yang saling terikat, yaitu pengetahuan tentang moral,
posisi sebagai kata sifat yang memberikan arti yang bersifat keislaman. 29
Islam.30 Islam adalah nama agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW
ajaran Islam bersumber dari Al-Qur’an, hadis, akal, hati dan tradisi.
Penggunaan dasar ini wajib berurutan dan penggunaan akal, hati dan tradisi
26
Fadilah, dkk., Pendidikan Karakter (Bojonegoro: CV. Agrapana Media, 2021), hlm. 2
27
Marzuki, Pendidikan Karakter Islam…, hlm. 21
28
Ratna Megawangi, Pendidikan Karakter Solusi yang Tepat untuk membangun bangsa
(Jakarta:Star Energy, 2004), hlm. 95
29
Kamus Besar Bahasa Indonesia, “Arti Kata Islami”, diambil pada 10 Maret 2021 dari
https://kbbi.web.id/islami
30
Abdurrahman R. Mala, Membangun Budaya Islami di Sekolah, Jurnal Irfani, Vol.11,
No.1, 2015, hlm.2
harus sesuai dengan Al-Qur’an dan hadis.31
diberikan secara teori saja, tetapi ada figur nyata yang hadir sebagai suri
tauladan bagi seluruh umat muslim, yakni Nabi Muhammad SAW. Nabi
secara penuh dan menyeluruh.33 Seperti firman Allah SWT dalam surah Al-
ٰ ِٰ ِ
َلََق ْد َكا َن لَ ُك ْم يِف ْ َر ُس ْول اللّه اُ ْس َوةٌ َح َسنَةٌ لِّ َم ْن َكا َن َي ْر ُجوا اللّه
َوالَْي ْو َم ااْل ٰ ِخَر َوذَ َكَر ال ٰلّهَ َكثِْيًر ۗا
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang
baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
31
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Islam (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2012), hlm.
18
32
Muhammad Said Mursi, Seni Mendidik Anak, terj. Muhammad Muchson Anasy
(Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2004), hlm. 149
33
Rahmad Ramadana, Membaca Kepribadian Muslim Seperti Membaca Al-Qur’an
(Yogyakarta: Diva Press, 2008), hlm. 265-266
(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (Surah Al
Ahzāb:21)34
pada ajaran, arahan dan aturan yang sudah ditentukan dalam hukum Islam
bersumber dari dua sumber pokok ajaran Islam yakni Al-Qur’an dan
sunnah Nabi. Dengan ketetapan tersebut, baik dan buruk karakter dalam
Islam memiliki ukuran yang statis dan memilki standar sesuai dengan aturan
yang terdapat dalam dua pokok sumber pokok ajaran Islam. Sebab, kedua
sumber pokok tersebut diakui dan diyakini seluruh umat Islam sebagai dalil
Nabi Muhammad SAW dalam hadis yang diceritakan oleh Abdullah Bin
ٍ ث مَّر
ات ِ ِ ِ ِ ِ ِ َاال
َ َ ََأحبِّ ُك ْم إيَلَّ َوأ ْقَربَ ُك ْم ميِّن جَمْل ًسا َي ْو َم الْقيَ َامة ثَال
َ ُأحد ثُ ُك ْم ب
ْ
َأخاَل قًا
ْ َأح َسنُ ُك ْم ْ ال َ ال َف َقَ َال ُق ْلنَا َبلَى يَا َر ُس ْو َل اللَّه قَ ََي ُق ْوهُلَا ق
“Maukah kalian aku beritahu orang yang paling cinta kepadaku di
antara kalian dan paling dekat tempat duduknya denganku pada hari
kiamat?” Nabi mengatakannya tiga kali lalu Abdullah Bin Amr berkata,
“Kami menjawab, ‘Ya, Wahai Rasulullah.’” Abdullah meneruskan,
“Nabi lalu mengatakan, ‘Ia adalah orang yang terbaik akhlaknya di
antara kalian.” (Hadis Riwayat Ahmad).37
Ayat Al-Qur’an dan hadis di atas adalah dalil yang wajib dipercayai
oleh seluruh umat muslim, namun Islam tidak mengabaikan adanya standar
atau ukuran lain selain Al-Qur’an dan Sunnah Nabi untuk menentukan nilai-
nurani, akal serta pandangan umum (tradisi) yang disepakati nilainya oleh
masyarakat.38
Hati nurani adalah fitrah yang diberikan oleh Allah kepada manusia
nilai-nilai yang ada di tengah masyarakat. Hati nurani dapat menjadi alat
36
Ma’had Tahfidh Yanbu’ul Qur’an Kudus, Al-Qur’an Al- Quddus dan…, hlm. 276
37
Al-Bukhori, Sahih Bukhori, Bab Berbuat Baik, hadis No. 5575, CD Ensiklopedia Hadis,
Global Islamic Software, 2013
38
Marzuki, Pendidikan Karakter Islam…, hlm.30-31
untuk memetakan baik dan buruk suatu hal dengan fitrah yang diberikan
Allah SWT berupa tauhid dan kecerdasan. Namun, fitrah yang merupakan
berkah dari Allah SWT ini tidak bisa selalu berfungsi dengan baik, bisa
karakter yang memiliki kedudukan sama dengan hati nurani. Akal dibekali
oleh Allah SWT sebagai alat untuk menjaga kemuliaan sebagai makhluk-
oleh Abdul Majid dan Dian Andayani adalah manusia yang menjadikan akal
nafsu tidak akan bisa mengaktifkan eksistensi rasional dari akal sehingga
akan sulit melihat kebenaran.41 Sehingga akal manusia tidak dapat dijadikan
karena nilai baik atau buruk yang ditentukan oleh akal bersifat subjektif dan
relatif.42
39
Marzuki, Pendidikan Karakter Islam…, hlm. 31
40
Marzuki, Pendidikan Karakter Islam…, hlm. 31
41
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Karakter Perspektif Islam (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2012), hlm. 88
42
Marzuki, Pendidikan Karakter Islam…, hlm. 31
hukum kebiasaan (tradisi) adalah dengan meliat kondisi masyarakatnya,
ini lebih sulit diyakini karena tidak hanya terdiri dari satu individu
pendidikan karekter islami didasarkan pada dua sumber pokok ajaran Islam
yakni Al-Qur’an dan hadis Nabi. Kedua sumber tersebut sebagai dalil naqli
yang tidak diragukan kebenarannya bahkan hingga saat ini masih terjaga
sebagai berikut:
43
Marzuki, Pendidikan Karakter Islam…, hlm. 31
44
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Karakter Perspektif …, hlm. 22-23
45
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Karakter Perspektif…, hlm. 69
a. Tauhid (usia 0-2 tahun)
kata-kata, maka diktekan dan tuntun anak untuk melafalkan kalimat “Lā
didengar oleh anak berupa pengetahuan tentang keesaan Allah SWT dan
hal baik di sekitar anak sejak dini agar anak terbiasa dengan apa yang
Andayani menyatakan bahwa pada fase ini anak mulai dididik perihal
berikut:
46
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Karakter Perspektif…, hlm. 23
47
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Karakter Perspektif…, hlm, 24
bertanggung jawab terhadap diri sendiri. Pada usia ini anak mulai dididik
menjadi pribadi yang lebih mandiri. Pada fase kemandirian ini, anak
hal buruk yang dilarang, serta memahami konsekuensi dan resiko yang
berjalan dengan baik. Terdapat dua hal penting yang harus dimiliki oleh
48
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Karakter Perspektif…, hlm, 24-25
49
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Karakter Perspektif…, hlm, 25-26
50
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Karakter Perspektif …, hlm, 26
anak walaupun masih permulaan dan belum sempurna, yaitu integritas
pembelajaran paling pokok yaitu ilmu tauhid dari umur 0-2 tahun,
tahap tanggung jawab diri dari umur 7-8 tahun, dilanjutkan dengan tahap
peduli pada umur 9-10, tahap mandiri pada umur 11-12 tahun dan
atas.
sekedar teori dan ungkapan lisan saja melainkan harus benar-benar terpatri
karakter dalam pandangan Islam dibagi menjadi dua bagian, yaitu karater
mulia dan karakter tercela. Dilihat dari ruang lingkupnya, wujud karakter
51
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Karakter Perspektif …, hlm, 27
52
Ridwan Abdullah Sani dan Muhammad Kadri, Pendidikan Karakter: Mengembangkan
Karakter Anak yang Islami (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2016), hlm. 77
dalam Islam juga dibagi menjadi dua yaitu karakter terhadap Allah SWT
Nya.
kasih sayang.57
53
Marzuki, Pendidikan Karakter Islam…, hlm. 32
54
Shabri Shaleh A dan Sudirman Anwar, Pendidikan Karakter Qur’ani (Riau: Yayasan
Indragiri, 2014), hlm. 224
55
Muwafik Saleh, Islam Hadir di Bumi Manusia (Depok: Gema Insani, 2019), hlm.59-60.
56
Marzuki, Pendidikan Karakter Islam…, hlm. 98
57
Fafika Hikmatun Maula, Model Pendidikan Karakter Qur’ani di Raudhatul Athfal
Labschool IIQ Jakarta, Andragogi Jurnal Pendidikan Islam, Vol.2, No.1, 2020, hlm.180
seseorang akan meningkatkan ibadah dengan melakukan segala
hati.59
10) Kanaah, yaitu merasa cukup dan rida atas segala ketetapan Allah
SWT.62
b) Memelihara kerapian.
d) Tidak bermegah-megahan.
dimiliki.64
maupun lingkungan.65
perbedaan apapun.
gurau.66
e) Berhati lembut.
sama lain sehingga manusia tidak akan bisa hidup sendiri jika tidak
66
Ridwan Abdullah Sani dan Muhammad Kadri, Pendidikan Karakter : Mengembangkan
…, hlm.78-79
67
Kemendiknas, Pengembangan Pendidikan Budaya…, hlm.10
68
Azamiyah, Konsep Pendidikan Karakter dalam Al-Qur’an Surah Al-Hujurat; 11-13,
Tadarus:Jurnal Pendidikan Islam, Vol.6, No.1, 2017
69
Marzuki, Pendidikan Karakter Islam…, hlm. 142
70
Marzuki, Pendidikan Karakter Islam…, hlm. 100
k) Menjaga lisan, yaitu mengontrol diri untuk selalu mengatakan hal-
buruk.71
(benda mati)
kuat maka karekter yang dimiliki akan baik. Wujud keimanan seseorang
tidak hanya diyakini dan diucapkan, melainkan haru dibuktikan dengan cara
bicara, perilaku dan sikap yang sesuai dengan pendidikan karakter islami.
kepada Allah SWT dan karakter kepada makhluk Allah SWT. Selanjutnya,
karakter kepada makhluk Allah SWT dibagi menjadi tiga yaitu karakter
71
Ridwan Abdullah Sani dan Muhammad Kadri, Pendidikan Karakter:
Mengembangkan…, hlm.90-93
72
Musrifah, Pendidikan Karakter dalam Perspektif Islam, Edukasia Islamika, Vol.1, No.1,
Desember 2016, hlm.124
terhadap diri sendiri, orang lain dan karakte terhadap lingkungan
Kata metode berasal dari bahasa Yunani yang terdiri atas dua suku
kata, yaitu meta dan hodos. Meta artinya melalui dan hodos berarti jalan
atau cara.73 Metode menurut Ahmad Husain al-Liqaniy dalam buku Moh.
a. Metode Komunikasi
Salah satu hal penting dalam mendidik anak adalah saling menjaga
harus bisa melihat keadaan anak dengan mencoba memebaca apa yang
kesalahan serta agar dapat mengelompokkan hal-hal yang benar dan yang
salah.77
c. Metode Keteladanan
pendidik, yakni orang tua atau guru karena bagi anak pendidik adalah
panutan dalam segala hal. Anak akan meniru dan mengikuti tingkah laku
75
Ridwan Abdullah Sani dan Muhammad Kadri, Pendidikan Karakter:
Mengembangkan…, hlm. 128-129
76
Ridwan Abdullah Sani dan Muhammad Kadri, Pendidikan Karakter:
Mengembangkan..., hlm. 130-131
77
Moh. Haitami dan Syamsul Kurniawan, Studi Ilmu Pendidikan .., hlm. 217
hal itu akan terserap dan tertanam dalam jiwa anak hingga menjadi pola
di kehidupan anak.78
Rasul, para pemimpin, orang tua dan dari orang lain. Nasihat diberikan
e. Metode Pembiasaan
pendidikan Islam yang benar dan hidup dalam lingkungan islami yang
melihat dan meniru hal apa yang terjadi sekitarnya. Oleh karena itu,
diri untuk melakukan dan menerapkan hal-hal yang baik untuk ditiru.80
78
Ridwan Abdullah Sani dan Muhammad Kadri, Pendidikan Karakter:
Mengembangkan.., hlm. 139-141
79
Moh. Haitami dan Syamsul Kurniawan, Studi Ilmu Pendidikan…, hlm. 226
80
Ridwan Abdullah Sani dan Muhammad Kadri, Pendidikan Karakter:
Mengembangkan.., hlm. 150-151
sehingga lebih fokus menyimak, juga memudahkan anak untuk menelaah
dan menemukan hikmah yang ada di dalam cerita agar dapat dijadikan
komunikasi yang harus dibangun dengan baik antara peserta didik dan
1. Definisi komunitas
makna sama, publik dan banyak orang.83 Komunitas adalah suatu unit atau
membentuk sebuah kelompok baik dalam skala besar atau kecil, hidup
2. Ciri-ciri komunitas
83
Dewi Sulfiana, “KB (Komunitas Bahasa)”, diakses dari https://www.kompasiana.com/
dewisulfiana/55296256f17e61a3688b456a/kbkomunitasbahasa pada tanggal 14 Juli 2021, pukul
16.47 WIB
84
Fredian Tonny Nasdian, Pembangunan Masyarakat, (Jakarta: Yayasan Pustaka Obor
Indonesia, 2014), hlm. 1-2
pembangunan di dalamnya dapat berjalan sebagaimana mestinya.85
perasaan saling memerlukan satu sama lain, perasaan ini yang kemudian
3. Bentuk-bentuk komunitas
sosial pada umumnya adalah dua atau lebih individu yang memiliki
1) Gemeinshaft (paguyuban)
dalam.87
2) Gesellschaft
adalah sekumpulan orang yang membentuk kelompok sosial baik dari skala
kecil maupun besar yang memiliki kepentingan bersama dan tujuan tertentu.
87
Nurani Soyomukti, Pengantar Sosiologi: Dasar Analisis, Teori & Pendekatan Menuju
Analisis Masalah-masalah Sosial,Perubahan Sosial & Kajian-kajian Strategis (Sleman:Ar-Ruzz
Media, 2014), hlm. 298-299
88
Nurani Soyomukti, Pengantar Sosiologi: Dasar..., hlm. 299-300
sosial. Selain itu, ciri lain dari komunitas adalah memiliki tempat berkumpul
dan gesellschaft.
C. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
dalam terhadap suatu kasus yang ada dalam lingkaran sosial dan bertujuan
pertanyaan yang ada di benak seseorang secara lengkap dalam suatu objek
sosial tertentu yang ingin diketahui secara lengkap dalam perspektif masing-
ada pada lapangan secara ekstensif yang kemudian dibuat dengan kode data
dan selanjutnya data itu dianalisis secara mendalam dalam berbagai cara.90
oleh subjek penelitian secara holistik dan dengan cara deskripsi, dalam
alamiah.92
peristiwa atau sekelompok orang yang terikat oleh tempat, waktu atau ikatan
2. Lokasi Penelitian
3. Sumber Data
a. Data Primer
b. Data Sekunder
penanya secara tidak langsung, misalnya melalui orang lain atau melalui
a. Metode observasi
kegiatan.97
95
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif …, hlm. 309
96
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan…, hlm. 220
97
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif…, hlm. 312
penelitian yang dilakukan dan apa yang peneliti inginkan.98 Pada
b. Metode wawancara
interview).
98
Suryono dan Mekar Dwi Anggraeni, Metodologi Penelitian Kualitatuf dalam Bidang
Kesehatan (Yogyakarta: Nuha Medika, 2010), hlm. 77
99
Afifuddin dan Beni Ahmad Saebani, Metodologi Penelian Kualitatif, (Bandung: CV
Pustaka Setia, 2012), hlm. 131
Peduli Pendidikan, pembina kegiatan pembinaan pendidikan karakter dan
c. Metode Dokumentasi
ganbar peraturan atau agenda-agenda yang ada pada obyek yang akan
Pendidikan.
5. Analisis data
Ahmadi, analisis data adalah suatu proses melihat secara mendalam dan
100
Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2013), hlm. 126
101
Rulam Ahmadi, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014),
hlm. 230
Analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah teori dari
Seiddel, yaitu:
temuan-temuan umum.102
keabsahan data yang untuk mendapatkan kebenaran dan kejelasan data. Ada
dan triangulasi teori. Teknik pemeriksaan data yang akan peneliti gunakan
data dari sumber yang berbeda tetapi dengan teknik yang sama. Hal ini
102
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif…, hlm. 248
103
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif…, hlm. 330
BAB III
GAMBARAN UMUM KOMUNITAS PEMUDA
PEDULI PENDIDIKAN (KP3) DAN
KALURAHAN TRIWIDADI
nama KP3 adalah salah satu organisasi nonprofit di bawah Yayasan Pemupuk
anak di Indonesia. Salah satu upaya mereka adalah dengan cara memberikan
terhadap mutu dan fakta buruk terkait merosotnya nilai pendidikan yang ada di
Istimewa Yogyakarta. Saat ini, KP3 memiliki 11 peserta didik yang terdiri dari
104
Wawancara dengan Amar Hanif, Ketua Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan (KP3)
melalui pesan WhatsApp, pada tanggal 27 November 2021
adik-adik bimbingan dari jenjang SMP-SMA yang berdomisili di Kalurahan
B. Letak Geografis
stategis, dekat dengan jalan raya kalurahan dan Pendopo Griya Budaya
kesekretariatan KP3 hanya berjarak 200 meter dari Masjid Al-Fajar Triwidadi
dan 450 meter dari Balai Kalurahan Triwidadi. Kondisi di sekitar SPS Harapan
Bunda masih alami dan rimbun pepohonan, sehingga komunitas ini memiliki
Kabupaten Bantul, didirikan oleh Isman, Ferry Irawan dan Nur Huda
105
Wawancara dengan Finna Wijayanti, Penanggung jawab program pembinaan
Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan (KP3) di SPS Harapan Bunda, pada tanggal 13 Juni 2021
106
Wawancara dengan Finna Wijayanti, Penanggung jawab program pembinaan
Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan (KP3) di SPS Harapan Bunda, pada tanggal 13 Juni 2021
107
Hasil observasi Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan di SPS Harapan Bunda pada
tanggal 13 Juni 2021, pukul 13.00-15.00 WIB.
Waskitha Yoga. Setelah masa perintisan, pada tahun 2010 mulai dibentuk
terarah. Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan saat itu diketuai oleh Nur
pendidikan di Indonesia masih sangat kompleks. Dimulai dari orang tua yang
dan tidak memikirkan proses pendidikan anak maupun masa depan anak,
hanya bisa menuntut anak untuk memberikan hasil yang baik tetapi tidak
kebingungan dan hilang arah tentang apa yang akan dilakukan setelah lulus
sekolah. Maka menjadi wajar apabila output yang dihasilkan dari pendidikan
108
Wawancara dengan Nadia Devita Wulandari, Admin dan Sekretaris Komunitas
Pemuda Peduli Pendidikan (KP3) melalui pesan WhatsApp, pada tanggal 31 Desember 2020
selama ini adalah melahirkan anak yang tidak memiliki gairah untuk
berkompetisi, tidak mandiri dan memiliki karakter yang lemah. Hal itu
dikarenakan tidak adanya arahan yang jelas untuk menuntun anak untuk
hidupnya sendiri.109
lingkungan sekitar dan di Negara Indonesia dalam lingkup yang lebih besar,
akhirnya Isman, Ferry Irawan, serta Nur Huda Waskitha Yoga berdiskusi
untuk mencari solusi guna menekan laju penurunan kualitas pendidikan dan
Peduli Pendidikan (KP3). Komunitas ini lahir sebagai air bagi pertumbuhan
anak-anak menjadi calon pemimpin masa depan. KP3 hadir sebagai pemberi
motivasi kepada anak-anak dan sebagai jawaban dari kekalutan yang terjadi
109
Web Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan, dari https://kapetiga.wordpress.com/
about/ diakses pada tanggal 2 Desember 2021
110
Web Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan, dari https://kapetiga.wordpress.com/
about/ diakses pada tanggal 2 Desember 2021
yang memiliki karakter kuat juga penting. Harapannya, anak-anak yang
yang mereka peroleh dengan tetap memperhatikan minat dan bakat yang
Visi dan misi adalah suatu hal yang wajib dimiliki dalam sebuah
organisasi maupun instansi. Adapun visi dan misi Komunitas Pemuda Peduli
1. Visi
2. Misi
visi. Berikut ini adalah misi Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan (KP3):
111
Web Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan, dari https://kapetiga.wordpress.com/
about/ diakses pada tanggal 2 Desember 2021
112
Wawancara dengan Nadia Devita Wulandari, Admin dan Sekretaris Komunitas
Pemuda Peduli Pendidikan (KP3) melalui pesan WhatsApp, pada tanggal 21 Januari 2021
c. Membekali dasar agama dan nilai-nilai moral bagi perbaikan
lingkungan.113
berikut:
Tabel 1
Estafet Ketua Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan (KP3) 115
1. Isman 2008-2010
4. Agung 2017-2019
waktu khusus dalam proses penentuan masa jabatan ketua komunitas dan tidak
113
Wawancara dengan Nadia Devita Wulandari, Admin dan Sekretaris Komunitas
Pemuda Peduli Pendidikan (KP3) melalui pesan WhatsApp, pada tanggal 21 Januari 2021
114
Armeini Uha Satari, Modul Pengertian dan Tujuan serta Tipe dan Struktur Organisasi
Sosial (Tt: Organisasi Sosial dan Kepemimpinan, tt), hlm. 18
115
Dokumentasi Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan, arsip Laporan Semester Ganjil
tahun 2017 hlm. 5
ada pembatasan gender dalam pengangkatan ketua komunitas. Estafet ketua
dengan kondisi dan keadaan ketua sebelumnya. Apabila sudah tidak mampu
dengan syarat dan ketentuan komunitas. Selain data estafet ketua komunitas
Tabel 2
Susunan Kepengurusan Komunitas Pemuda Peduli
Pendidikan (KP3) 2020-2022116
No. Nama Jabatan
2. Isman Penasihat
116
Dokumentasi Struktur Kepengurusan Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan (KP3)
tahun 2020
Sebagaimana struktur organisasi di atas, pengelola Komunitas Pemuda
Peduli Pendidikan (KP3) saat ini adalah Amar Hanif. Dalam melaksanakan
dan pembina juga dijaga melalui rapat santai yang diagendakan. Sehingga
F. Keadaan Komunitas
anak, sedangkan data alumni dari adik-adik bimbingan yang sudah selesai
sebagai berikut:
(KP3)
Adik-adik yang mengikuti proses kegiatan pembinaan KP3
diutamakan adalah pelajar SMP-SMA. Selain itu, syarat lain yang harus
dipenuhi adalah adik-adik bimbingan KP3 harus berasal dari keluarga yang
kurang mampu atau anak yatim, memiliki prestasi akademik yang baik dan
mau mengikuti kegiatan serta menyanggupi kontrak belajar dari KP3. 117
Untuk bisa menjadi bagian dari adik-adik bimbingan di KP3 harus melalui
berbagai tahap seleksi, dimulai dari open recruitment yang dibuat pengurus
data adik-adik bimbingan KP3 yang masih aktif dan data alumni akan
Tabel 3
Data Adik-adik Bimbingan Komunitas Pemuda Peduli
Pendidikan (KP3) Tahun 2021/2022119
117
Wawancara dengan Nadia Devita Wulandari, Admin dan Sekretaris Komunitas
Pemuda Peduli Pendidikan (KP3) melalui pesan WhatsApp, pada tanggal 31 Desember 2020
118
Wawancara dengan Finna Wijayanti, Penanggung Jawab program pembinaan karakter
Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan (KP3) di SPS Harapan Bunda pada tanggal 13 Juni 2021
119
Dokumentasi Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan, arsip Laporan Semester Ganjil
tahun 2021 hlm. 6
5. Firdaus Roland 17 Tahun XI Sendangsari
6. Tunggul Ridho 16 Tahun X Triwidadi
7. Anisa Fitriana 19 Tahun - Triwidadi
8. Bagas Dwi A. 15 Tahun IX Triwidadi
9. Nurjannah 16 Tahun X Triwidadi
10. Rifani Widyas 16 Tahun X Sendangsari
11. Ririn Mulya S. 18 Tahun XII Guwosari
di KP3 ada 11 anak yang terdiri dari 3 orang jenjang SMP, 6 orang jenjang
SMA, dan 2 orang yang sudah bekerja namun masih tetap mengikuti
disepakati. Selain adik-adik yang masih aktif, terdapat 11 alumni KP3 yang
Tabel 4
Data Alumni Adik-adik Bimbingan
Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan (KP3)120
pengurus KP3 adalah orang yang sudah bekerja dan memiliki kesibukan
121
Wawancara dengan Amar Hanif, Ketua Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan (KP3)
melalui pesan WhatsApp, pada tanggal 27 November 2021
karakter, penanggung jawab dibantu dengan pengisi materi yang sudah
berikut.
Tabel 5
Data Pengurus Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan (KP3) 123
122
Wawancara dengan Amar Hanif, Ketua Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan (KP3)
melalui pesan WhatsApp, pada tanggal 27 November 2021
123
Dokumentasi Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan, arsip Laporan Semester Ganjil
tahun 2020 hlm. 6
untuk menumpas kebutaan pengetahuan terhadap pendidikan karakter
yang kuat dan menjadi individu yang memiliki keterampilan hebat untuk
kebutuhan anak.124
karakter baik terhadap orang tua, misalnya turut membantu pekerjaan rumah
124
Wawancara dengan Nadia Devita Wulandari, Admin dan Sekretaris Komunitas
Pemuda Peduli Pendidikan (KP3) melalui pesan WhatsApp, pada tanggal tanggal 11 Januari 2021
kerja sama dalam tim serta meningkatkan jiwa kepemimpinan dan
kemandirian mereka.125
setiap satu bulan sekali dengan sasaran anak yatim atau piatu di seluruh
taruna dan organisasi sosial lainnya. Pada tahun 2018, tercatat sebanyak 138
SAW. Selain itu, kegiatan ini juga membantu membentuk karakter baik
3. Beasiswa Yatim/Duafa
tahap seleksi yang ditetapkan. Program beasiswa ini diberikan satu tahun
125
Web Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan, dari https://kapetiga.wordpress.com/
about/ diakses pada tanggal 2 Desember 2021
126
Web Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan, dari https://kapetiga.wordpress.com/
about/ diakses pada tanggal 2 Desember 2021
127
Dokumentasi Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan, arsip Laporan Semester Ganjil
tahun 2017 hlm. 5
sekali setelah mengikuti kegiatan pembinaan selama satu semester penuh.
dalam beberapa kasus, ada juga beberapa adik bimbingan di luar aturan
yang disepakati. Kegiatan ini merupakan refleksi dari perintah Allah SWT
4. Parenting
karakter anak, tetapi orang tua juga harus paham dan menyadari bahwa
harus ada hubungan timbal balik yang sehat antara anak dan orang tua
benar dan terarah. Orang tua juga perlu tahu bahwa tanggung jawabnya
128
Dokumentasi Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan, dari
https://kapetiga.wordpress.com/ about/ diakses pada tanggal 2 Desember 2021
kognitif, finansial, mental maupun pembentukan dan pengembangan
karakter.129
H. Kalurahan Triwidadi
1. Letak geografis
a. Keadaan penduduk
diagram berikut:
Tabel 6
Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di
Kalurahan Triwidadi Tahun 2017134
0-4 41 48 57
5-9 41 48 54
10-14 43 43 46
132
Dokumentasi Kalurahan Triwidadi, diakses dari https://kec-pajangan.bantulkab.go.id/
desa/triwidadi pada tangal 28 November 2021
133
Dokumen Kalurahan Triwidadi, diakses dari https://kec-pajangan.bantulkab.go.id/
data/2/69/169/d/36 pada tanggal 29 November 2021
134
Badan Pusat Statistik Kabupaten Bantul, Kecamatan Pajangan dalam Angka 2018,
(Bantul: CV. Lunar Media Sejahtera, 2018), hlm.19
15-19 36 38 43
20-24 33 40 38
25-29 47 55 59
30-34 43 47 64
35-39 38 41 53
40-44 40 41 50
45-49 36 45 48
50-54 30 38 41
55-59 28 28 32
60-64 24 23 22
65-69 16 16 17
70-74 14 13 9
75+ 21 22 20
tabel di atas adalah sebanyak 1.079 jiwa yang terdiri atas 531 laki-laki
jumlah laki-laki.
b. Keadaan alam
Kalurahan Triwidadi berada pada ketinggian antara 110 s/d 300 dpl
dengan luas wilayah keseluruhan lebih dari 430 ha. Sebagian besar
memiliki lapisan tanah tipis dan kurang subur, terdiri atas banyak
merupakan daerah tadah hujan yang apabila musim kemarau tiba sering
terjadi kekeringan.135
c. Keadaan ekonomi
pelaku usaha mikro dalam sektor kerajinan, olahan makanan dan jasa.
yang asri.
135
Diakses dari http://adi-pc.blogspot.com/2010/12/profil-desa-triwidadi-bantul-
2010.html pada tanggal 28 November 2021
136
Diakses dari http://dusunsabranglor.blogspot.com/p/triwidadi.html?m=1 pada tanggal
29 November 2021
Ragam seni dan budaya juga sangat terlihat di Kalurahan
Triwidadi, mulai dari ketoprak, wayang, tari, batik triwidadi dan seni
lukis. Selain tempat wisata alam, Triwidadi memiliki potensi wisata yang
d. Keadaan pendidikan
atau 2.329 jiwa sampai pada jenjang SMA, sebesar 19.8% atau 2.131
jiwa tidak/belum sekolah, sebesar 18.6% atau 2.000 jiwa hanya sampai
137
Dokumen Kalurahan Triwidadi, Diakses dari https://id.wikipedia.org/wiki/
Triwidadi,_Pajangan,_Bantul pada tanggal 30 November 2021
138
Dokumen Kalurahan Triwidadi, diakses dari https://triwidadi.bantulkab.go.id/
first/penduduk/pendidikan pada tangal 30 November 2021
pada jenjang SMP, sebesar 11.2% atau 1.203 jiwa belum tamat SD,
sebesar 2.1% atau 221 jiwa lulus Strata I, sebesar 1.0% atau 110 jiwa
lulus Diploma III, sebesar 0.4% atau 48 jiwa lulus Diploma I/II dan
e. Keadaan agama
BAB IV
139
Dokumen Kalurahan Triwidadi, diakses dari https://triwidadi.bantulkab.go.id/
first/penduduk/pendidikan pada tangal 30 November 2021
140
Dokumen Kalurahan Triwidadi, diakses dari https://triwidadi.bantulkab.go.id/first/
penduduk/agama pada tangal 30 November 2021
141
Dokumen Kalurahan Triwidadi, diakses dari https://triwidadi.bantulkab.go.id/first/
penduduk/agama pada tangal 30 November 2021
142
Badan Pusat Statistik Kabupaten Bantul, Kecamatan Pajangan dalam …, hlm.47
PEMBAHASAN
Pajangan Bantul
Pembekalan pendidikan karakter saat ini menjadi salah satu upaya yang
formal maupun lembaga nonformal dari masyarakat umum. Energi dan sinergi
yang terus disinambungkan ini sebagai titik balik manusia untuk menciptakan
Pendidikan (KP3). Anggota KP3 adalah pelajar dari jenjang SD-SMA, di mana
pada rentang usia ini pertumbuhan manusia mulai memasuki masa peralihan
dari anak-anak menuju dewasa. Masa peralihan merupakan masa yang rentan
terjadi pergolakan batin dan timbul berbagai masalah baru yang semakin
oleh Amar Hanif selaku Ketua Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan (KP3)
bahwa:
143
Marzuki, Pendidikan Karakter Islam (Jakarta: Amzah, 2015), hlm. 5-6
144
Wawancara dengan Finna Wijayanti, Penanggung Jawab Program Pendidikan Karakter
Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan (KP3) melalui pesan WhatsApp, pada tanggal 13 Desember
2021
Menurut saya hal yang harus ditekankan dan diutamakan untuk era
sekarang memang lebih ke karakternya dulu Mbak, mengingat zaman
sekarang itu sudah terlalu sangat bebas gitu ya, bisa dikatakan seperti
itu. Sebisa mungkin kita membekali adik-adik dengan memberikan
pendidikan karakter yang sudah diajarkan dalam Islam sebagai bekal
untuk menghadapi masa-masa remajanya, jangan sampai masa-masa
remaja yang mereka tidak mengetahui bagaimana seharusnya kita
menjalani kehidupan kita dengan karakter secara islami. Mungkin, guru
dan orang tua sudah melakukan usaha preventif untuk mendidik dan
mengawasi anak, namun mereka tidak mungkin bisa melakukan itu 24
jam penuh. Oleh karena itu, sebenarnya yang lebih lebih penting kita
lakukan adalah membekali adiknya itu sendiri agar bisa mengontrol
dan menentukan mana yang baik mana yang buruk.145
Perlu adanya tindakan lanjutan yang terarah sebagai estafet dari usaha
preventif sederhana yang sudah dilakukan orang tua maupun pendidik dalam
dilakukan adalah memberikan ilmu yang lebih dalam terkait kesadaran diri
berdasarkan ajaran Islam. Hal ini selaras dengan pendapat Marzuki dalam
fleksibel, terkesan tidak kaku, nyaman dan menyenangkan. Selain itu, tema
diperlukan dan dibungkus dengan cara yang modern.147 Hal ini sesuai dengan
hasil wawancara dengan Amar Hanif selaku ketua KP3, yaitu “Kurikulum
islami bahwa:
147
Hasil observasi Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan di SPS Harapan Bunda pada
tanggal 29 Agustus 2021, pukul 13.00-15.00 WIB
148
Wawancara dengan Amar Hanif, Ketua Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan (KP3)
melalui pesan WhatsApp, pada tanggal 6 Desember 2021
149
Marzuki, Pendidikan Karakter Islam..., hlm. 115-119
tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi yang dikemas menggunakan
sampul yang sama namun dengan isi yang lebih sederhana.150
maupun SDM yang dimiliki komunitas. Proses pendidikan karakter terdiri dari
tiga tahapan, yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi.
1. Tahap Perencanaan
diinginkan dan nilai tinggi yang diharapkan. Oleh karena itu, dalam
karakter dapat diperoleh sebagai hasil dari olah pikir, olah karsa dan olah
150
Wawancara dengan Finna Wijayanti, Penanggung Jawab Program Pendidikan Karakter
Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan (KP3) melalui pesan WhatsApp, pada tanggal 13 Desember
2021
151
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Karakter Perspektif…, hlm. 164
bimbingan menjadi pribadi yang teguh imannya, sehingga tidak mudah
terpengaruh oleh lingkungan yang buruk, bangga dengan nilai Islam dan
Kemudian, tujuan lain yang lebih intens dijelaskan oleh Finna Wijayanti
sebagai berikut:
untuk merubah manusia menjadi peribadi yang lebih baik dalam aspek
bimbingan.155
154
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Karakter Perspektif Islam, (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2012), hlm. 30
155
Wawancara dengan Finna Wijayanti, Penanggung Jawab Program Pendidikan Karakter
Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan (KP3) melalui pesan WhatsApp, pada tanggal 14 Desember
2021
Finna Wijayanti di kesempatan lain menambahkan bahwa
yang sudah ada dalam dua pokok sumber ajaran Islam yakni Al-Qur’an
Wijayanti bahwa:
156
Wawancara dengan Finna Wijayanti, Penanggung Jawab Program Pendidikan Karakter
Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan (KP3) di kediaman FinnaWijayanti, pada tanggal 16
Desember 2021
Jadi jadwal bimbingan disusun berdasarkan musyawarah
mufakat oleh seluruh elemen-elemen yang terdapat dalam
komunitas dengan landasan yang kuat dan pertimbangan yang
matang. Pembelajaran difokuskan pada bimbingan karakter
secara teori dengan didukung oleh berbagai kegiatan praktik
sebagai wadah dari teori-teori bimbingan yang telah
diberikan.157
157
Wawancara dengan Finna Wijayanti, Penanggung Jawab Program Pendidikan Karakter
Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan (KP3) di kediaman FinnaWijayanti, pada tanggal 16
Desember 2021
158
Dokumentasi Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan tahun 2020
Gambar 5. Jadwal Bimbingan Program Pendidikan Karakter Semester
Genap tahun 2020/2021159
bimbingan lebih intens serta diatur dalam jangka waktu yang berdekatan
159
Dokumentasi Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan tahun 2020
160
Dokumentasi Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan tahun 2021
bimbingan yang menunjang implementasi dari teori-teori yang sudah
pengurus KP3 akan merancang kegiatan outing class, yang mana adik-
161
Wawancara dengan Finna Wijayanti, Penanggung Jawab Program Pendidikan Karakter
Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan (KP3) melalui pesan WhatsApp, pada tanggal 9 Desember
2021
dan prosedural dengan ketentuan yang disesuaikan dengan kondisi
dengan materi dan kondisi. Jadi pada intinya metode bimbingan itu
kondisional sesuai tema pada hari itu. Misalnya, jika dalam tema materi
163
Marzuki, Pendidikan Karakter Islam…, hlm. 118
164
Wawancara dengan Eko Megawati, Pemateri bimbingan Program Pendidikan Karakter
Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan (KP3) melalui pesan WhatsApp, pada tanggal 10 Desember
2021
Gambar 7. Cover Terjemah kitab Ta’līm Al-Muta’allim, salah satu
bahan ajar yang digunakan pembimbing165
sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan, kecuali jika terdapat hal-hal
yang mendesak.166
dari proses pembinaan akan diawali dengan kuis atau studi kasus,
165
Dokumentasi Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan, bahan ajar tahun 2020.
166
Wawancara dengan Finna Wijayanti, Penanggung Jawab Program Pendidikan Karakter
Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan (KP3) di kediaman FinnaWijayanti, pada tanggal 16
Desember 2021
berhasil dilewati, pembelajaran akan ditutup dengan refleksi dan
2. Tahap Pelaksanaan
a. Kegiatan pendahuluan
1) Mengucapkan salam
mengucapkan salam.169
168
Wawancara dengan Eko Megawati, Pemateri bimbingan Program Pendidikan Karakter
Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan (KP3) melalui pesan WhatsApp, pada tanggal 10 Desember
2021
169
Hasil observasi Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan di SPS Harapan Bunda pada
tanggal 13 Juni 2021
adik bimbingan.170 Sebagaimana yang diungkapkan oleh Finna
Wijayanti bahwa:
b. Kegiatan inti
170
Hasil observasi Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan di SPS Harapan Bunda pada
tanggal 13 Juni 2021, pukul 13.00-15.00 WIB.
171
Wawancara dengan Finna Wijayanti selaku Penanggung Jawab Program Pendidikan
Karakter Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan (KP3) di kediaman FinnaWijayanti, pada tanggal
16 Desember 2021
Bimbingan karakter islami adalah kegiatan belajar mengajar
pengurus KP3.172
172
Hasil observasi Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan di SPS Harapan Bunda pada
tanggal 29 Agustus 2021, pukul 13.00-15.00 WIB
remaja sekitar. Salah satu upaya yang dilakukan oleh KP3 guna
dengan yang diungkapkan oleh Ririn Mulya Sari selaku salah satu
173
Wawancara dengan Eko Megawati, Penanggung Jawab Program Pendidikan Karakter
Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan (KP3) di SPS Harapan Bunda, pada tanggal 13 Juni 2021
174
Wawancara dengan Ririn Mulya Sari, adik-adik bimbingan Komunitas Pemuda Peduli
Pendidikan (KP3) melalui pesan WhatsApp, pada tanggal 10 Desember 2021
menggunakan cara yang bervariatif sehingga membuat adik-adik
amoral.
b) Tadarus bersama
islami bahwa:
beribadah.”.177
Al-Qur’an bersama ini sebagai salah satu usaha preventif dari KP3
bimbingan. Selain itu, kegiatan ini juga sebagai usaha KP3 untuk
ibadah untuk mendekatkan diri pada Allah SWT agar selalu terjaga
176
Hasil observasi Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan di SPS Harapan Bunda pada
tanggal 13 Juni 2021, pukul 13.00-15.00 WIB
177
Wawancara dengan Eko Megawati, Pemateri bimbingan Program Pendidikan Karakter
Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan (KP3) di SPS Harapan Bunda, pada tanggal 13 Juni 2021
Kegiatan baca tulis Al-Qur’an adalah proses belajar
178
Hasil observasi Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan di SPS Harapan Bunda pada
tanggal 29 Agustus 2021, pukul 13.00-15.00 WIB
179
Wawancara dengan Eko Megawati, Pemateri/Pembimbing Program Pendidikan
Karakter Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan (KP3) di SPS Harapan Bunda, pada tanggal 13
Juni 2021
membenahi karakter dari landasan dasarnya. Melalui kegiatan ini,
islami bahwa:
180
Hasil observasi Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan di SPS Harapan Bunda pada
tanggal 13 Juni 2021, pukul 13.00-15.00 WIB
Pernyataan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa proses
Allah SWT. Untuk sampai pada tahap ini adik-adik harus melewati
melakukan kebaikan.
181
Wawancara dengan Eko Megawati, Pemateri bimbingan Program Pendidikan Karakter
Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan (KP3) di SPS Harapan Bunda, pada tanggal 13 Juni 2021
182
Hasil observasi Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan di SPS Harapan Bunda pada
tanggal 29 Agustus 2021, pukul 13.00-15.00 WIB
183
Wawancara dengan Amar Hanif, Ketua Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan (KP3) di
SPS Harapan Bunda, pada tanggal 29 Agustus 2021
Pernyataan Amar Hanif di atas dapat ditarik kesimpulan
dilakukan satu kali sampai dua kali dalam satu semester, sesuai
ii. Bisnis
184
Wawancara dengan Amar Hanif, Ketua Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan (KP3) di
SPS Harapan Bunda, pada tanggal 29 Agustus 2021
185
Ma’had Tahfidh Yanbu’ul Qur’an Kudus, Al-Qur’an Al- Quddus dan Tarjemahnya
(Kudus: CV. Mubarokatan Thoyyibah, 2014), hlm. 78
Finna Wijayanti menjelaskan bahwa implementasi dari
Hanif bahwa:
186
Wawancara dengan Finna Wijayanti, Penanggung Jawab Program Pendidikan Karakter
Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan (KP3) melalui pesan WhatsApp, pada tanggal 9 Desember
2021
187
Wawancara dengan Amar Hanif, Ketua Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan (KP3) di
SPS Harapan Bunda, pada tanggal 29 Agustus 2021
berbisnis yang jujur dan benar. Hal ini sesuai dengan firman
iii. Leadership
188
Ma’had Tahfidh Yanbu’ul Qur’an Kudus, Al-Qur’an Al- Quddus dan Tarjemahnya
(Kudus: CV. Mubarokatan Thoyyibah, 2014), hlm. 26
merupakan salah satu upaya KP3 membekali adik-adik
sebagai berikut:
189
Wawancara dengan Amar Hanif, Ketua Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan (KP3) di
SPS Harapan Bunda, pada tanggal 29 Agustus 2021
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri
teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap
(rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak
menyebut Allah.” (Surah Al-Ahzāb:21)190
190
Ma’had Tahfidh Yanbu’ul Qur’an Kudus, Al-Qur’an Al- Quddus dan Tarjemahnya
(Kudus: CV. Mubarokatan Thoyyibah, 2014), hlm. 419
191
Dokumentasi Kp3pemupukmimpi.official, “Alhamdulillah telah terlaksana kegiatan
pembinaan dengan tema bedah buku untuk mengawali kurikulum semester genap tahun ajaran
2019/2020 pada hari minggu, 26 januari 2020 di Masjid Sajidin, Salam, Bangunjiwo…”
Instagram, 22 Mei 2022 https://www.instagram.com/p/B7zz3WsHIkZ/?igshid=MDJmNzVkMjy=
membiasakan mereka untuk berargumen hal-hal baik
dengan menegakkan adab dan etika berbicara .192
makna. Hal ini sesuai dengan perintah Allah SWT dalam surah
192
Wawancara dengan Amar Hanif, Ketua Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan (KP3) di
SPS Harapan Bunda, pada tanggal 29 Agustus 2021
193
Ma’had Tahfidh Yanbu’ul Qur’an Kudus, Al-Qur’an Al- Quddus dan Tarjemahnya
(Kudus: CV. Mubarokatan Thoyyibah, 2014), hlm. 88
v. Story telling
194
Hasil observasi Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan di SPS Harapan Bunda pada
tanggal 29 Agustus 2021, pukul 13.00-15.00 WIB
195
Wawancara dengan Finna Wijayanti, Penanggung Jawab Program Pendidikan Karakter
Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan (KP3) di kediaman FinnaWijayanti, pada tanggal 16
Desember 2021
latar belakang cerita yang berbeda-beda bisa dijadikan bahan
belajar satu sama lainnya. Hal ini sesuai dengan firman Allah
196
Ma’had Tahfidh Yanbu’ul Qur’an Kudus, Al-Qur’an Al- Quddus dan Tarjemahnya
(Kudus: CV. Mubarokatan Thoyyibah, 2014), hlm. 173
kelas bimbingan.197 Sebagaimana yang dijelaskan oleh Finna
khusus.”198
berbunyi:
199
Ma’had Tahfidh Yanbu’ul Qur’an Kudus, Al-Qur’an Al- Quddus dan Tarjemahnya
(Kudus: CV. Mubarokatan Thoyyibah, 2014), hlm. 113
200
Wawancara dengan Amar Hanif, Ketua Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan (KP3) di
SPS Harapan Bunda, pada tanggal 29 Agustus 2021
permasalahan yang sedang di hadapi. Pembahasan yang diambil
viii. Jurnalistik
201
Wawancara dengan Rifani, Adik-adik bimbingan Komunitas Pemuda Peduli
Pendidikan (KP3) di SPS Harapan Bunda, pada tanggal 12 Desember 2021
menulis karya ilmiah secara sederhana.202 Sebagaimana yang
mereka.”203
berbunyi:
202
Wawancara dengan Finna Wijayanti, Penanggung Jawab Program Pendidikan Karakter
Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan (KP3) di kediaman FinnaWijayanti, pada tanggal 16
Desember 2021
203
Wawancara dengan Amar Hanif, Ketua Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan (KP3) di
SPS Harapan Bunda, pada tanggal 29 Agustus 2021
kalam. 5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak
diketahuinya.” (Surah Al-‘Alaq:1-5)204
ix. Outbound
204
Ma’had Tahfidh Yanbu’ul Qur’an Kudus, Al-Qur’an Al- Quddus dan Tarjemahnya
(Kudus: CV. Mubarokatan Thoyyibah, 2014), hlm. 596
205
Wawancara dengan Finna Wijayanti, Penanggung Jawab Program Pendidikan Karakter
Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan (KP3) di kediaman FinnaWijayanti, pada tanggal 16
Desember 2021
sebuah pengajaran untuk adik-adik bimbingan tentang
kewajiban untuk bertadabur dengan alam206
206
Wawancara dengan Amar Hanif, Ketua Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan (KP3) di
SPS Harapan Bunda, pada tanggal 29 Agustus 2021
207
Wawancara dengan Finna Wijayanti, Penanggung Jawab Program Pendidikan Karakter
Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan (KP3) di kediaman FinnaWijayanti, pada tanggal 16
Desember 2021
memelihara kesehatan mental dengan membuang energi-energi
x. Kunjungan edukatif
208
Ma’had Tahfidh Yanbu’ul Qur’an Kudus, Al-Qur’an Al- Quddus dan Tarjemahnya
(Kudus: CV. Mubarokatan Thoyyibah, 2014), hlm. 176
dan sesuai dengan tujuan yang KP3 inginkan. Hal ini sesuai
matang sebagai bekal untuk meniti masa depan. Hal yang paling
209
Wawancara dengan Amar Hanif, Ketua Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan (KP3) di
SPS Harapan Bunda, pada tanggal 29 Agustus 2021
mencari ilmu umum dengan bekal nilai keislamian yang
kental.210 Hal ini sesuai dengan hadis riwayat Ibnu Majah nomor
2) Metode bimbingan
210
Wawancara dengan Nadia Devita Wulandari, Admin dan Sekretaris Komunitas
Pemuda Peduli Pendidikan (KP3) melalui pesan WhatsApp, pada tanggal tanggal 11 Januari 2021
211
Ibnu Majah, Sunan Ibnu Majah, Bab Keutamaan Ulama dan Dorongan untuk
Menuntut Ilmu, Hadis No. 224, CD Ensiklopedia Hadis, Global Islamic Software, 2013
212
Moh. Haitami dan Syamsul Kurniawan, Studi Ilmu Pendidikan Islam (Yogyakrta: AR-
Ruzz Media, 2012), hlm. 210
Pendidikan karakter islami pada KP3 dilaksanakan dengan
membuat nilai dari proses bimbingan lebih mudah diserap oleh adik-
berikut:
a) Metode komunikasi
213
Hasil observasi Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan di SPS Harapan Bunda pada
tanggal 12 September 2021, pukul 13.00-15.00 WIB
214
Wawancara dengan Eko Megawati, Pemateri bimbingan Program Pendidikan Karakter
Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan (KP3) melalui pesan WhatsApp, pada tanggal 3 Maret 2022
Sebagaimana yang dijelaskan di atas, dapat ditarik
bimbingan.
216
Hasil observasi Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan di SPS Harapan Bunda pada
tanggal 12 September 2021, pukul 13.00-15.00 WIB
Pernyataan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa
kemajuan era digital seperti dua mata pisau, yang setiap sisinya
217
Wawancara dengan Finna Wijayanti, Penanggung Jawab Program Pendidikan Karakter
Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan (KP3) melalui pesan WhatsApp, pada tanggal 13 Desember
2021
218
Wawancara dengan Eko Megawati, Pemateri bimbingan Program Pendidikan Karakter
Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan (KP3) melalui pesan WhatsApp, pada 3 Maret 2022
Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan, salah satu
mengidentifikasikan hal baik dan hal buruk dari setiap cerita yang
bimbingan.219
c) Metode keteladanan
sapaan kepada yang lain, menjaga lisan untuk berkata yang baik-
219
Hasil observasi Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan di SPS Harapan Bunda pada
tanggal 12 September 2021, pukul 13.00-15.00 WIB
baik dan menjaga perilaku agar senantiasa bertingkah sesuai
KP3. Hal ini sesuai dengan ungkapan Amar Hanif, ketua KP3
bahwa:
220
Wawancara dengan Amar Hanif, Ketua Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan (KP3)
melalui pesan WhatsApp, pada tanggal 10 Maret 2022
221
Wawancara dengan Finna Wijayanti, Penanggung Jawab Program Pendidikan Karakter
Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan (KP3) di kediaman FinnaWijayanti, pada tanggal 7 Maret
2022
Pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa metode
guru, orang tua bahkan mau‘iẓah bisa diperoleh dari orang yang
bahwa:
memasuki usia yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, rawan
222
Wawancara dengan Eko Megawati, Pemateri bimbingan Program Pendidikan Karakter
Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan (KP3) melalui pesan WhatsApp, pada tanggal 3 Maret 2022
223
Wawancara dengan Ririn Mulya Sari, Adik-adik bimbingan Komunitas Pemuda Peduli
Pendidikan (KP3), melalui pesan WhatsApp, pada tanggal 13 Maret 2022
melalui metode pemberian nasihat memiliki pengaruh besar dalam
maupun perkataan.224
e) Metode pembiasaan
suci dan setiap anak itu memiliki potensi untuk taat kepada Allah
224
Hasil observasi Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan di SPS Harapan Bunda pada
tanggal 12 September 2021, pukul 13.00-15.00 WIB
komperehensif. Lingkungan islami akan menempa anak untuk
225
Wawancara dengan Finna Wijayanti, Penanggung Jawab Program Pendidikan Karakter
Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan (KP3) di kediaman FinnaWijayanti, pada tanggal 7 Maret
2022
Pada mula penerapan program tugas pengisian lembar
menjadi kebiasaan.
226
Wawancara dengan Tunggul, Adik-adik bimbingan Komunitas Pemuda Peduli
Pendidikan (KP3), melalui pesan WhatsApp, pada tanggal 13 Maret 2022
pengambilan hikmah dari sebuah cerita yang dijabarkan
227
Hasil observasi Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan di SPS Harapan Bunda pada
tanggal 12 September 2021, pukul 13.00-15.00 WIB
228
Wawancara dengan Finna Wijayanti, Penanggung Jawab Program Pendidikan Karakter
Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan (KP3) di kediaman FinnaWijayanti, pada tanggal 7 Maret
2022
materi dengan bercerita itu sangat asik. Dari cerita yang
229
Wawancara dengan Roland, Adik-adik bimbingan Komunitas Pemuda Peduli
Pendidikan (KP3), melalui pesan WhatsApp, pada tanggal 13 Maret 2022
230
Wawancara dengan Eko Megawati, Pemateri bimbingan Program Pendidikan Karakter
Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan (KP3) melalui pesan WhatsApp, pada tanggal 3 Maret 2022
g) Metode ganjaran dan hukuman
bahwa:
lebih bertanggung jawab atas tugas yang diberikan. Hal ini sesuai
231
Wawancara dengan Finna Wijayanti, Penanggung Jawab Program Pendidikan Karakter
Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan (KP3) di kediaman FinnaWijayanti, pada tanggal 7 Maret
2022
Metode ini berperan penting bagi saya pribadi. Dengan
adanya metode presentasi tugas di depan forum ini membuat
saya lebih temotivasi untuk menyelesaikan tugas dengan
baik. Selain itu, pemberian hadiah berupa apresiasi tulus dari
teman-teman maupun pembimbing membuat saya merasa
dihargai jadi lebih bersemangat untuk langkah selanjutnya.232
bimbingan.
c. Kegiatan penutup
Wijayanti bahwa:
232
Wawancara dengan Rifani, Adik-adik bimbingan Komunitas Pemuda Peduli
Pendidikan (KP3), melalui pesan WhatsApp, pada tanggal 13 Maret 2022
233
Hasil observasi Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan di SPS Harapan Bunda pada
tanggal 13 Juni 2021, pukul 13.00-15.00 WIB
dengan menjelaskan materi pokok ataupun kegiatan yang akan
dilakukan di pertemuan bimbingan selanjutnya.234
penilaian.
3. Tahap penilaian
234
Wawancara dengan Finna Wijayanti, Penanggung Jawab Program Pendidikan Karakter
Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan (KP3) melalui pesan WhatsApp, pada tanggal 20 Maret
2022
235
Hasil observasi Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan di SPS Harapan Bunda pada
tanggal 13 Juni 2021, pukul 13.00-15.00 WIB
teknik penilaian yaitu teknik penilaian tetap dan teknik penilaian
karakter islami adalah teknik penilaian yang sudah ditentukan dari awal
manusia kepada manusia lain, misalnya amal saleh kepada orang tua
bahwa:
Jadi penilaian tetap dengan lembar mutāba’ah ini kami buat untuk
melihat bagaimana keadaan adik-adik dalam menjalankan ibadah
wajib mereka dan beberapa challenge kebaikan mengerjakan
kebaikan untuk orang sekitar. Dengan melihat hasil pengisian
lembar mutāba’ah kita jadi tahu ibadah adik-adik dan kemudian
kami bisa menentukan langkah selanjutnya untuk memperbaiki
keadaan tersebut.237
236
Hasil observasi Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan di SPS Harapan Bunda pada
tanggal 13 Juni 2021, pukul 13.00-15.00 WIB
237
Wawancara dengan Eko Megawati, Pemateri bimbingan Program Pendidikan Karakter
Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan (KP3) melalui pesan WhatsApp, pada tanggal 23 Maret
2022
walaupun ada beberapa adik-adik bimbingan yang kurang maksimal
karakter islami di semester yang akan datang. Hal ini selaras dengan
mengisi lembar ini dengan jujur sehingga kedepannya saya bisa lebih
baik lagi.”238
238
Wawancara dengan Ririn, Adik-adik bimbingan Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan
(KP3), melalui pesan WhatsApp, pada tanggal 23 Maret 2022
Penilaian ini adalah penilaian tentang karakter dan kemampuan sosial
a) Penilaian observasi
239
Hasil observasi Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan di SPS Harapan Bunda pada
tanggal 13 Juni 2021, pukul 13.00-15.00 WIB
240
Hasil observasi Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan di SPS Harapan Bunda pada
tanggal 13 Juni 2021, pukul 13.00-15.00 WIB
241
Wawancara dengan Finna Wijayanti, Penanggung Jawab Program Pendidikan Karakter
Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan (KP3) melalui pesan WhatsApp, pada tanggal 23 Maret
2022
pertanggung jawaban terhadap progres beasiswa program bimbingan
b) Penilaian kinerja
penilaian sikap.”243
selama ini sudah diberikan. Penilaian ini dapat ditentukan ketika adik-
242
Hasil observasi Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan di SPS Harapan Bunda pada
tanggal 13 Juni 2021, pukul 13.00-15.00 WIB
243
Wawancara dengan Finna Wijayanti, Penanggung Jawab Program Pendidikan Karakter
Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan (KP3) melalui pesan WhatsApp, pada tanggal 23 Maret
2022
program bimbingan untuk kemudian dirangkum oleh pembimbing
Pajangan Bantul
suatu proses pendidikan, tentunya akan ada hasil terukur yang dicapai sesuai
dengan pemberian ilmu tauhid (usia 0-2 tahun) hingga ilmu bermasyarakat (13
tahun ke atas). Adapun beberapa hasil yang dicapai dari pelaksanaan program
Setiap muslim harus meyakini bahwa tiada Tuhan selain Allah SWT
dari cara mereka berbicara, bersikap dan ketaatan beribadah. Dalam hal
pembimbing bahwa:
244
Hasil observasi Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan di SPS Harapan Bunda pada
tanggal 10 Oktober 2021 pukul 13.00-15.00 WIB
245
Wawancara dengan Finna Wijayanti, Penanggung Jawab Program Pendidikan Karakter
Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan (KP3) di SPS Harapan Bunda, pada tanggal 29 Agustus
2021
Hasil wawancara dengan Finna Wijayanti di atas sesuai dengan yang
diutarakan oleh Ririn Mulya Sari, salah satu adik bimbingan KP3 bahwa:
oleh karenanya harus ada paksaan dari diri sendiri dan dukungan
pada seluruh aspek kehidupan. Dengan bekal iman yang kuat, manusia akan
selalu taat dengan menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi segala
larangan-Nya. Salah satu wujud dari perilaku taat manusia adalah menjaga
karimah dan memiliki karakter yang kuat. Dalam ajaran Islam, menjaga
lisan dari hal-hal yang tidak diperbolehkan oleh agama dan tidak menyakiti
orang lain dalam bentuk verbal adalah ajaran utama dalam agama Islam.
246
Wawancara dengan Ririn, Adik-adik bimbingan Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan
(KP3) di SPS Harapan Bunda, pada tanggal 12 September 2021
Seorang hamba yang beriman tidak hanya meyakini dan sekedar belajar
baik aturan agama, norma sosial masyarakat maupun hukum negara yang
berlaku.247
dari rancangan program yang dimiliki KP3 terlihat dari cara adik-adik
berjalan.248 Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan Eko Megawati
247
Hasil observasi Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan di SPS Harapan Bunda pada
tanggal 10 Oktober 2021, pukul 13.00-15.00 WIB
248
Hasil observasi Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan di SPS Harapan Bunda pada
tanggal 10 Oktober 2021, pukul 13.00-15.00 WIB
kami lakukan adalah mengingatkan dan menyampaikan kepada
mereka terkait adab belajar dengan bahasa dan nada suara yang
lembut pasti akan sampai dan mereka akan mengerti.249
menambahkan bahwa:
memikirkan hal yang baik dan tidak sehingga adik-adik bimbingan lebih
Menuntut ilmu hukumnya wajib bagi seluruh kaum muslim, baik ilmu
dunia maupun ilmu akhirat yang berguna bagi diri sendiri maupun orang
249
Wawancara dengan Eko Megawati, Pemateri bimbingan Program Pendidikan Karakter
Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan (KP3) di SPS Harapan Bunda, pada tanggal 29 Agustus
2021
250
Wawancara dengan Rifani, Adik-adik bimbingan Komunitas Pemuda Peduli
Pendidikan (KP3) di SPS Harapan Bunda, pada tanggal 12 September 2021
membantu manusia agar lebih mengetahui hal yang harus dilakukan, hal
materi pendidikan karakter islami perihal sikap percaya diri. Hal ini terlihat
untuk selalu mempraktikkan ilmu yang diberikan di KP3. Selain itu, adik-
hujan besar dan posisi rumah lumayan jauh, adik-adik tetap berangkat guna
yang diungkapkan oleh Ririn Mulya, salah satu adik-adik bimbingan bahwa:
251
Hasil observasi Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan di SPS Harapan Bunda pada
tanggal 10 Oktober 2021, pukul 13.00-15.00 WIB
252
Hasil observasi Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan di SPS Harapan Bunda pada
tanggal 10 Oktober 2021, pukul 13.00-15.00 WIB
253
Wawancara dengan Ririn, Adik-adik bimbingan Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan
(KP3) di SPS Harapan Bunda, pada tanggal 12 September 2021
menyampaikan materi saya selalu memperhatikannya, karena saya rasa
bimbingan untuk bisa melihat hal yang baik dan hal-hal yang buruk serta
sikap mental seseorang yang mampu berpikir positif tentang diri sendiri,
merasa yakin dengan diri sendiri dan mampu menerima kekurangan yang
Sikap percaya diri yang terus dipupuk akan memberikan manfaat bagi diri
sendiri, orang lain dan lingkungan. Setiap orang berhak melakukan apapun
dengan percaya diri, namun perlu diingat bahwa sebelum getol dengan
kemampuan sendiri harus dilandaskan dengan ilmu yang sesuai dan tidak
254
Wawancara dengan Roland, Adik-adik bimbingan Komunitas Pemuda Peduli
Pendidikan (KP3) di SPS Harapan Bunda, pada tanggal 10 Oktober 2021
melanggar atuaran apapun. Hal ini dikarenakan setiap hal yang dianggap
untuk perkembangan rasa percaya diri adik-adik bimbingan. Hal ini terlihat
pendapat, kritik maupun saran kepada orang lain dan adik-adik bimbingan
forum.256 Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Tunggul, salah satu
Saya bersyukur karena memiliki tempat untuk berbagi cerita selain itu
dengan adanya sesi story telling meningkatkan percaya diri saya
dengan lebih sering berbicara di depan orang banyak. Selain itu, saya
lebih bisa menerima kekurangan diri dan pengen selalu melakukan
yang terbaik untuk diri sendiri maupun orang lain. Faktor terbesar
yang membantu saya berkembang adalah para pembimbing dan antar
anggota yang saling merangkul. Pada awalnya saya masih merasa
malu-malu tapi setelah kenal saya bisa menjadi diri sendiri sehingga
saya lebih percaya diri melakukan hal benar yang saya mau.257
inginkan dengan percaya diri, namun harus memiliki dasar kebenaran yang
255
Hasil observasi Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan di SPS Harapan Bunda pada
tanggal 10 Oktober 2021, pukul 13.00-15.00 WIB
256
Hasil observasi Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan di SPS Harapan Bunda pada
tanggal 10 Oktober 2021, pukul 13.00-15.00 WIB
257
Wawancara dengan Tunggul, Adik-adik bimbingan Komunitas Pemuda Peduli
Pendidikan (KP3) di SPS Harapan Bunda, pada tanggal 10 Oktober 2021
kuat. Dari seluruh program yang diberikan sangat membantu adik-adik
Sikap tanggung jawab akan terbentuk dari dalam hati seiring dengan
bertanggung jawab. Hal ini terlihat dari cara bebicara adik-adik bimbingan
yang dijaga dan berhati-hati agar tidak menyinggung perasaan orang lain,
258
Hasil observasi Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan di SPS Harapan Bunda pada
tanggal 10 Oktober 2021, pukul 13.00-15.00 WIB
yang dilakukan.259 Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Ririn
selalu menjaga diri sendiri untuk selalu berusaha melakukan hal baik yang
259
Hasil observasi Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan di SPS Harapan Bunda pada
tanggal 10 Oktober 2021, pukul 13.00-15.00 WIB
260
Wawancara dengan Ririn Mulya Sari, Adik-adik bimbingan Komunitas Pemuda Peduli
Pendidikan (KP3) di SPS Harapan Bunda, pada tanggal 12 September 2021
toleran terhadap orang lain akan menciptakan kehidupan bermasyarakat
bimbingan lain dan tetap menghormati pendapat orang lain. Selain itu,
Pertama bimbingan saya banyak diem saja karena malu belum saling
kenal. Ketika bimbingan banyak bertemu orang baru yang berasal
dari desa yang berbeda-beda, tentu banyak sekali perbedaan. Seiring
berjalannya waktu mengikuti bimbingan kita bisa saling mengenal,
saling mengerti, saling menghormati bahkan saling tolong menolong
apabila ada yang membutuhkan. Ketika sesi tanya jawab, diskusi,
story telling maupun saat mempresentasikan tugas, kita saling
mendengarkan dengan seksama serta memberikan saran dan kritik
yang membangun.263
orang lain. Hal ini sangat mendasari untuk menciptakan masyarakat yang
rukun dan harmonis. Selain itu, sikap toleran yang diajarkan bisa
Jujur merupakan salah satu sikap dasar yang harus dimilik setiap
terkait hal-hal yang ada di hati nurani manusia, setiap hal yang ada di
pikirannya serta gagasan dan pandangan yang sesuai dengan olah pikir
manusia terhadap suatu peristiwa. Jujur menjadi induk dari sikap terpuji,
dengan keberanian untuk selalu bersikap jujur terhadap diri sendiri maupun
orang lain akan menjadikan hidup lebih tenang dan damai tanpa adanya
Hal ini dapat dilihat dari cara adik-adik mengisi tugas lembar mutābaah apa
adanya sesuai dengan kenyataan, berani mengakui kesalahan dan tugas yang
264
Hasil observasi Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan di SPS Harapan Bunda pada
tanggal 10 Oktober 2021, pukul 13.00-15.00 WIB
forum bimbingan, jujur pada diri sendiri dengan mengatakan hal yang ingin
teman lainnya.265 Hal ini sesuai dengan yang Ririn Mulya sampaikan bahwa:
juga membantu adik-adik agar bisa lebih jujur mengungkapkan setiap yang
diinginkan dan melakukan hal-hal yang ingin dilakukan apa adanya dan
sosial, sudah pasti hal penting yang harus dilakukan manusia adalah
satu sama lain dan mudah diterima dengan baik di tengah masyarakat. Hal
265
Hasil observasi Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan di SPS Harapan Bunda pada
tanggal 10 Oktober 2021, pukul 13.00-15.00 WIB
266
Wawancara dengan Ririn Mulya, Adik-adik bimbingan Komunitas Pemuda Peduli
Pendidikan (KP3) di SPS Harapan Bunda, pada tanggal 12 September 2021
ini harus selalu diupayakan sehingga bisa saling mendapatkan timbal balik
kehidupan yang tentram. Hal ini dapat dilihat bahwa adik-adik bimbingan
bersikap suportif dan saling mendukung agar satu sama lain bisa
267
Hasil observasi Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan di SPS Harapan Bunda pada
tanggal 10 Oktober 2021, pukul 13.00-15.00 WIB
268
Hasil observasi Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan di SPS Harapan Bunda pada
tanggal 10 Oktober 2021, pukul 13.00-15.00 WIB
269
Wawancara dengan Tunggul, Adik-adik bimbingan Komunitas Pemuda Peduli
Pendidikan (KP3) di SPS Harapan Bunda, pada tanggal 10 Oktober 2021
Pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa selain membantu adik-
Hal ini sangat diperlukan untuk mendapatkan kehidupan yang damai dan
Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan, tentu tidak lepas dari faktor pendukung
dan faktor penghambat. Kedua faktor tersebut dapat menjadi modal untuk
1. Faktor Pendukung
a. Faktor Internal
1) Kekompakan antaranggota
orang banyak adalah salah satu kunci untuk mencapai tujuan dan
270
Wawancara dengan Amar Hanif, Ketua Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan (KP3)
melalui pesan WhatsApp, pada tanggal 29 November 2021
271
Wawancara dengan Eko Megawati, Pemateri bimbingan Program Pendidikan Karakter
Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan (KP3) melalui pesan WhatsApp, pada tanggal 29 November
2021
Adik-adik bimbingan juga berperan besar untuk kesuksesan
program pendidikan. Mereka kompak untuk selalu hadir
dalam setiap program bimbingan, berkoordinasi mengatur
ulang jadwal apabila ada yang berhalangan, membantu
pengurus dalam kegiatan, saling mengingatkan kepada teman
lainnya, saling membantu satu sama lain.272
kesadaran dalam diri maka tidak akan ada gerak yang dilakukan.
272
Wawancara dengan Finna Wijayanti, Penanggung Jawab Program Pendidikan Karakter
Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan (KP3) melalui pesan WhatsApp, pada tanggal 29 November
2021
273
Wawancara dengan Finna Wijayanti, Penanggung Jawab Program Pendidikan Karakter
Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan (KP3) melalui pesan WhatsApp, pada tanggal 29 November
2021
3) Peraturan dan sistem khusus yang diterapkan
karena aturan, tapi lama kelamaan mereka hadir karena enjoy dan
diri menjadi contoh yang akan ditiru adik-adik. Selain itu, menjadi
276
Wawancara dengan Finna Wijayanti, Penanggung Jawab Program Pendidikan Karakter
Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan (KP3) melalui pesan WhatsApp, pada tanggal 29 November
2021
277
Wawancara dengan Amar Hanif, Ketua Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan (KP3)
melalui pesan WhatsApp, pada tanggal 29 November 2021
Semangat juang dan keyakinan untuk meraih kesuksesan
ilmu dan integritas yang baik. Latar belakang yang dimiliki oleh
seluruhnya lulusan dari perguruan tinggi dan sebagian yang lain masih
278
Wawancara dengan Finna Wijayanti, Penanggung Jawab Program Pendidikan Karakter
Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan (KP3) melalui pesan WhatsApp, pada tanggal 29 November
2021
ada yang berstatus sebagai mahasiswa, sehingga mampu untuk
bimbingan juga tidak sembarang orang bisa, harus orang yang benar-
karakter islami di KP3 tidak hanya lulusan perguruan tinggi tapi juga
dengan ilmu islami dan ilmu umum.280 Selain itu, Roland sebagai
“Menurut saya cara penyampaian materi dari sudah cukup enak dan
saya.”281
yang dibawakan oleh pemateri lebih mudah diterima oleh kaum muda
dengan tatanan bahasa yang disesuaikan dengan usia dan standar dari
adik-adik bimbingan.
279
Wawancara dengan Amar Hanif, Ketua Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan (KP3)
melalui pesan WhatsApp, pada tanggal 29 November 2021
280
Wawancara dengan Finna Wijayanti, Penanggung Jawab Program Pendidikan Karakter
Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan (KP3) melalui pesan WhatsApp, pada tanggal 29 November
2021
281
Wawancara dengan Roland, Adik-adik bimbingan Komunitas Pemuda Peduli
Pendidikan (KP3) di SPS Harapan Bunda, pada tanggal 10 Oktober 2021
Kreatifitas dan gebrakan baru dari pengurus komunitas terkait
berikut:
282
Wawancara dengan Finna Wijayanti, Penanggung Jawab Program Pendidikan Karakter
Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan (KP3) melalui pesan WhatsApp, pada tanggal 29 November
2021
sehingga timbul rasa saling percaya satu sama lain dan seperti merasa
adanya story telling ini, sangat bersyukur karena masih ada tempat
orang yang peduli dengan saya, keadaan saya dan keluarga saya.”284
9) Kebutuhan keilmuan
283
Wawancara dengan Eko Megawati, Pemateri bimbingan Program Pendidikan Karakter
Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan (KP3) melalui pesan WhatsApp, pada tanggal 29 November
2021
284
Wawancara dengan Roland, Adik-adik bimbingan Komunitas Pemuda Peduli
Pendidikan (KP3) di SPS Harapan Bunda, pada tanggal 10 Oktober 2021
Kalau pertemuan bimbingan di KP3 ini jadi pertemuan yang
sangat ditunggu-tunggu, karena mendapatkan ilmu baru yang
belum didapatkan ditempat lain dengan pembawaan yang
mudah dipahami, seru dan tanpa tekanan. Kalau di pertemuan
lain kadang agak males karena monoton kalo di KP3
semangat.285
b. Faktor eksternal
sama lain.286
285
Wawancara dengan Ririn, Adik-adik bimbingan Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan
(KP3), di SPS Harapan Bunda, pada tanggal 12 September 2021
286
Wawancara dengan Amar Hanif, Ketua Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan (KP3 di
SPS Harapan Bunda, pada tanggal 12 Desember 2021
2) Dukungan orang tua dan masyarakat
sebagai berikut:
demisioner dengan senang hati membantu. Selain itu, para alumni dari
organisasi.289
dan lain sebagainya. Respon dan dukungan dari lingkungan sosial dan
288
Wawancara dengan Ririn, Adik-adik bimbingan Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan
(KP3) di SPS Harapan Bunda, pada tanggal 12 Desember 2021
289
Wawancara dengan Amar Hanif, Ketua Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan (KP3) di
SPS Harapan Bunda, pada tanggal 12 Desember 2021
keagamaan ini mempengaruhi kualitas adik-adik bimbingan sehingga
pandemi”291
abad ini memberikan dampak positif dan sebagai solusi yang tepat
belajar bersma.
2. Faktor penghambat
290
Wawancara dengan Rifani, Adik-adik bimbingan Komunitas Pemuda Peduli
Pendidikan (KP3) di SPS Harapan Bunda, pada tanggal 12 Desember 2021
291
Wawancara dengan Eko Megawati, Pemateri bimbingan Program Pendidikan Karakter
Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan (KP3) di SPS Harapan Bunda, pada tanggal 12 Desember
2021
Faktor penghambat adalah hal-hal atau keadaan yang akan
KP3 menjadi kurang efektif bahkan sulit untuk mencapai tujuan dari KP3.
dibagi menjadi dua macam, yaitu faktor penghambat internal dan faktor
penghambat eksternal.
a. Faktor internal
292
Wawancara dengan Eko Megawati, Penanggung Jawab Program Pendidikan Karakter
Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan (KP3) di SPS Harapan Bunda, pada tanggal 12 Desember
2021
2) Pertemuan yang hanya dua minggu sekali
kegiatan dilakukan lebih sering dan rutin maka hasil yang akan
kegiatan. Selain itu, hal itu akan membuat pengurus yang lain
masing.
b. Faktor eksternal
1) Adanya pandemi
tahun, dan selama itu pula keadaan menjadi tidak tentu dan tidak
294
Wawancara dengan Finna Wijayanti, Penanggung jawab Program Pendidikan Karakter
di SPS Harapan Bunda, pada tanggal 12 Desember 2021
295
Wawancara dengan Eko Megawati, Pemateri bimbingan Program Pendidikan Karakter
Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan (KP3) di SPS Harapan Bunda, pada tanggal 12 Desember
2021
Hasil wawancara di atas dapat diperoleh kesimpulan bahwa
anak didik berjalan dengan baik. Apabila hanya salah satu pihak saja
pengawasan yang intens kepada anak didik maka hasil yang akan
yang benar ketika remaja, maka komitmen anak untuk menjadi pribadi
pertemannya.297
terdiri dari tiga desa yang memiliki jarak yang lumayan jauh dari
297
Wawancara dengan Finna Wijayanti, Penanggung Jawab Program Pendidikan Karakter
Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan (KP3) di SPS Harapan Bunda, pada tanggal 12 Desember
2021
kan jarak rumah dan tempat bimbingan lumayan jauh, jadi takut kalau
mau berangkat.”298
298
Wawancara dengan Rifani, Adik-adik bimbingan Komunitas Pemuda Peduli
Pendidikan (KP3) di SPS Harapan Bunda, pada tanggal 12 Desember 2021
299
Wawancara dengan Finna Wijayanti, Penanggung Jawab Program Pendidikan Karakter
Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan (KP3) di SPS Harapan Bunda, pada tanggal 12 Desember
2021
300
Wawancara dengan Ririn, Adik-adik bimbingan Komunitas Pemuda Peduli Pendidikan
(KP3) di SPS Harapan Bunda, pada tanggal 12 Desember 2021
KP3 kemudian mendapatkan hambatan baru yakni terkait kualitas
A. Kesimpulan
terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap
penilaian.
SWT, lebih bisa menjaga lisan dan menjaga sikap, lebih bersemangat
materi secara kontinu, rasa nyaman dan kekeluargaan yang hangat dan
yang baik antara pengurus dan donatur, dukungan orang tua dan
dan teman sebaya, jarak kediaman anggota dan kualitas sinyal ketika
bimbingan online.
B. Saran
Dengan tolak ukur penelitian yang ada di dalam skripsi ini, maka peneliti
Selain itu, pada metode pemberian ganjaran dan hukuman bisa diberikan
hadiah dalam bentuk fisik sehingga adik-adik bimbingan akan lebih terpacu
bimbingan lebih efektif. Komunikasi antara pihak komunitas dan orang tua
bimbingan.
diinginakan dengan catatan selalu berpegang teguh pada tonggak agama dan
dengan baik. Selain itu, perlu ditekankan bahwa dalam mendidik anak harus
5. Bagi Dinas Pendidikan dan Lembaga Sosial, penelitian ini dapat dijadikan
berkualitas.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Bukhori. (2013). Sahih Bukhori. Bab Berbuat Baik. Hadis No. 5575. CD
Ensiklopedia Hadis. Global Islamic Software.
Hafidz, Abdul dan Rusydi. (2019). Konsep Dzikir dan Doa Perspektif Al-Qur’an,
Islamic Akademika: Jurnal Pendidikan & Keislaman. Vol.6. Issue
No.1. 62.
Haitami, Moh. dan Syamsul Kurniawan. (2012). Studi Ilmu Pendidikan Islam.
Yogyakrta: Ar-Ruzz Media.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. “Arti Kata Islami”. diambil pada 10 maret 2021
dari https://kbbi.web.id/islami.
Ma’had Tahfidh Yanbu’ul Qur’an Kudus. (2014). Al-Qur’an Al- Quddus dan
Tarjemahnya. Kudus: CV. Mubarokatan Thoyyibah.
Majid, Abdul dan Dian Andayani. (2012). Pendidikan Karakter Perspektif Islam.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mursi, Muhammad Said. (2004). Seni Mendidik Anak, terj. Muhammad Muchson
Anasy. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.
Pratama, Dian Arif Noor. (2019) Tantangan Karakter Di Era Revolusi Industri 4.0
Dalam Membentuk Kepribadian Muslim, Al-Tanzim: Jurnal
Manajemen Pendidikan Islam, Vol.03 No.01. 212
Saleh, Muwafik. (2019). Islam Hadir di Bumi Manusia. Depok: Gema Insani.
Satari, Armeini Uha. tt. Modul Pengertian dan Tujuan serta Tipe dan Struktur
Organisasi Sosial. Tt: Organisasi Sosial dan Kepemimpinan.
Shaleh, Shabri dan Sudirman Anwar. (2014). Pendidikan Karakter Qur’ani. Riau:
Yayasan Indragiri.
Zulfikar, Eko. (2019). Takut Kepada Allah dalam Al-Qur’an: Analisis Tafsir
Sufistik Ayat-Ayat Khasyyatullah, Hermeneutik: Jurnal Ilmu Al Qur’an
dan Tafsir. Vol. 13. No. 1. 146.