Anda di halaman 1dari 40

Crop Management Technology

Mata Kuliah Pertanian Modern


Crop Management Technologies (CMT) adalah teknologi yang dirancang untuk
meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam budidaya tanaman.

CMT bertujuan untuk memastikan tanaman tumbuh dengan optimal dan


meminimalkan kerugian akibat hama, penyakit, atau kondisi cuaca yang tidak ideal.
Teknologi ini dapat membantu petani dalam pengambilan keputusan yang lebih
tepat dan efisien dalam hal irigasi, penggunaan pupuk dan pestisida, serta
mengoptimalkan waktu panen.

Teknologi CMT :
 Sensor suhu tanah
 Kelembapan
 Kadar nutrisi untuk memantau kondisi tanah
 Pemantauan cuaca untuk menentukan pola irigasi yang optimal
 Sistem pengiriman nutrisi presisi untuk meningkatkan ketersediaan nutrisi
tanaman
 Drone untuk memetakan kondisi tanaman dari atas.
• Crop Management Technologies (CMT) mampu untuk mengontrol dan
mengelola tanaman secara efisien berdasarkan data lapangan real time.
• CMT menggunakan pengontrol dan sensor lapangan yang tepat untuk
mengelola interaksi antara kebutuhan tanaman dan lingkungannya,
memungkinkan untuk membuat keputusan penanaman yang paling tepat.
Metode dalam mengelola dan meningkatkan pertanian :

 Penggunaan teknologi presisi

 Sistem informasi geografis (GIS)

 Integrasi data sensor dan perangkat lunak

 Prediksi dan analisis


• Sistem cerdas ini akan mengurangi biaya input secara
signifikan, sekaligus membantu meningkatkan hasil dan
kualitas tanaman.
• Teknologi Pengelolaan Tanaman, produk berdasarkan data
untuk membantu mengurangi biaya dan meningkatkan hasil.
Bagaimana
teknologi IoT
bermanfaat bagi
industri pertanian
modern saat ini
IOT-based Smart Agriculture Monitoring System
Peran AI dan Big Data di Pertanian
BENIH
Germination Chamber Experimental

https://www.youtube.com/watch?v=Ugulg62x5Vo

Pemanfaatan Teknologi Internet of Things (IoT) Pada


Peningkatan Mutu Benih Tanaman Pangan
AI untuk Pemilahan Kualitas Benih
Digitalisasi Identitas Benih
Penyimpanan Benih
Sertifikasi benih Online
Incredible Robot Plug Planting Machine-Modern Technology in Farming Flowers-Amazing Flower Farming
https://www.youtube.com/watch?v=hbaxMzWbdfs
Climate Control in Greenhouses
Pencahayaan
Artificial Light atau pencahayaan buatan digunakan untuk melengkapi atau
menggantikan cahaya alami, terutama selama musim dingin atau di daerah
yang memiliki cahaya matahari yang terbatas.

Pemilihan jenis pencahayaan buatan dalam rumah kaca hidroponik


tergantung pada tanaman yang ditanam dan tahap pertumbuhan tanaman
Misalnya, tanaman pada tahap vegetatif membutuhkan lebih banyak cahaya
biru, sedangkan pada tahap berbunga membutuhkan lebih banyak cahaya
merah.

Jenis pencahayaan buatan untuk rumah kaca hidroponik :


 lampu fluoresen
 lampu high-intensity discharge (HID)
 light-emitting diodes (LED).
Contoh Lampu fluorescent :
T5 Fluorescent Grow Light, CFL (Compact
Fluorescent Lamp, High Output Fluorescent Grow
Light
T5 Fluorescent Grow Light
Contoh lampu high-intensity discharge (HID):
Philips GreenPower HPS, GE Lucalox HPS, Eye
Hortilux Super HPS, Philips MasterColor CDM-T Elite,
Osram Powerball HCI-TC, serta Sylvania Mercury
Vapor HID Lamp.
High Pressure Sodium HID Bulb
Contoh Lampu LED grow light :
Spider Farmer SF-4000 LED Grow Light,
VIPARSPECTRA XS1500 LED Grow Light, Mars
Hydro TSW 2000 LED Grow Light, Phlizon 1200W
LED Grow Light, King Plus 3000W LED Grow Light,
Bloom Plus BP2500 LED Grow Light, Barrina Full
Spectrum LED Grow Light, Maxsisun PB2000 LED
Grow Light, ViparSpectra P1500 LED Grow Light,
Yehsence 1500W LED Grow Light LED Grow Light
Kelebihan Lampu Fluorescent: Kekurangan Lampu Fluorescent:
 Lebih murah dan mudah ditemukan di  Lebih boros daya dan tidak seefisien LED.
pasaran.  Umur pakai lampu yang lebih pendek.
 Cocok untuk digunakan dalam skala kecil,  Tidak memberikan intensitas cahaya yang
seperti rumah tangga atau hobi bercocok cukup untuk tanaman yang membutuhkan
tanam. cahaya yang kuat.
 Mampu memberikan spektrum cahaya yang
luas dan sesuai untuk pertumbuhan tanaman.

Kelebihan Lampu LED: Kekurangan Lampu LED:


o Sangat efisien dalam penggunaan energi o Harganya lebih mahal dibandingkan
sehingga lebih hemat biaya listrik. lampu fluorescent.
o Lebih tahan lama dan tidak perlu sering o Tidak cocok untuk skala kecil karena
diganti. harga yang mahal.
o Memberikan spektrum cahaya yang dapat o Pemilihan LED yang tidak tepat dapat
disesuaikan dengan kebutuhan tanaman. menyebabkan pengaruh yang buruk pada
pertumbuhan tanaman.
o Dalam memilih jenis lampu, perlu
diperhatikan juga jenis tanaman yang
ditanam, luas ruangan, serta kebutuhan
cahaya tanaman tersebut.
Konsentrasi CO2
Metode untuk menjaga konsentrasi CO2 sebesar 800-1200 ppm di dalam
rumah kaca :

• Injeksi CO2
Metode paling umum. Gas CO2 disuntikkan ke dalam rumah kaca
menggunakan generator CO2, tangki CO2 atau sistem pengkayaan CO2.

• Ventilasi alami
Membuka ventilasi atau pintu di dalam rumah kaca dapat memungkinkan
udara segar masuk.

• Generator Karbon Dioksida


Menggunakan generator CO2 yang membakar propana, gas alam, atau jenis
bahan bakar lainnya.

• Fermentasi
menggunakan ragi atau kultur mikroba lainnya untuk mengubah gula menjadi
CO2. Metode ini umumnya digunakan dalam rumah kaca skala kecil.
Alat untuk memberikan CO2 dalam sistem hidroponik rumah kaca:
1. CO2 generator: alat ini menghasilkan CO2 melalui proses pembakaran
gas seperti propana atau aliran gas alam. CO2 generator dapat
dikendalikan dengan menggunakan timer atau sensor CO2 untuk
menjaga konsentrasi CO2 di dalam sistem hidroponik.
2. CO2 tabung: tabung CO2 mengandung gas CO2 dalam tekanan tinggi
yang dapat dihubungkan ke sistem hidroponik melalui regulator CO2.
Regulator dapat mengontrol jumlah CO2 yang dilepaskan ke dalam
sistem, sehingga dapat dijaga konsentrasinya.
3. CO2 cair: CO2 dapat disimpan dalam bentuk cairan dan diberikan ke
sistem hidroponik melalui injeksi ke dalam air nutrisi. CO2 cair biasanya
digunakan dalam sistem hidroponik yang lebih kecil.
Pemilihan alat yang tepat tergantung pada ukuran sistem hidroponik, jenis
tanaman yang ditanam, dan anggaran yang tersedia.
Suhu Udara
Mengendalikan suhu di dalam rumah kaca:
1. Ventilasi: membuka ventilasi atau menggunakan kipas dapat menurunkan suhu sehingga udara panas
keluar dan udara dingin masuk.
2. Kain peneduh: Memasang kain peneduh di atas atap rumah kaca dapat mengurangi jumlah sinar
matahari dan panas yang masuk ke dalam rumah kaca, membantu menjaga suhu yang lebih dingin.
3. Sistem pendingin: Sistem pendingin seperti bantalan pendingin evaporatif, sistem pengabutan, dan
unit pendingin udara dapat digunakan untuk mengatur suhu di dalam rumah kaca.
4. Sistem pemanas: Selama bulan-bulan yang lebih dingin, sistem pemanas seperti pemanas listrik,
pemanas propana, atau sistem air panas dapat digunakan untuk menjaga suhu yang hangat di dalam
rumah kaca.
5. Insulasi: lapisan/bahan yang digunakan untuk mencegah atau membatasi transfer panas atau dingin
antara dua area atau ruang yang berbeda suhu. Insulasi terbuat dari bahan, seperti serat kaca, serat
mineral, busa polimer, atau bahan alami seperti wol atau kapas.
Ventilasi dalam greenhouse Shade cloth

Greenhouse Cooling Systems Greenhouse Heating Systems


VPD = Vapor Pressure Defisit/defisit tekanan uap

Anda mungkin juga menyukai