07 BAB V - Analisis
07 BAB V - Analisis
84
c. Pencanangan program pengolahan sampah 3R.
Sama seperti program diatas, program ini belum bisa terlaksana akibat
kurangnya anggaran APBD Kabupaten Banyumas sehingga program ini hanya
terlaksana di kawasan perkotaan Purwokerto.
85
Tabel 27
86
N Keterangan Nilai Implikasi Nilai
Nilai
o Indikasi Program Indikator Penilaian Tidak Terhadap Program Mean Presentase
Terlaksana Total
Terlaksana Pembudidaya Terlaksana
Terlaksananya
Pengembangan DED jalan
12 Pengembangan DED jalan Terlaksana - 3 - 3,23
alternatif antar kawasan 3,00
alternatif antar kawasan
Pembangunan jalan Terlaksananya Pembangunan
13 Terlaksana 1 3 2 2,15
alternatif jalan alternatif 2,00
Terlaksananya
Pengembangan dan
Pengembangan dan
peningkatan ruas jalan
peningkatan ruas jalan Kec.
14 Kec. Baturaden-Kec. Terlaksana - 3 - 3,23
Baturaden-Kec. 3,00
Kedungbanteng-Kec.
Kedungbanteng-Kec.
Karanglewas
Karanglewas
Terlaksananya
Pengembangan dan
Pengembangan dan
peningkatan ruas jalan
15 peningkatan ruas jalan Kec. Terlaksana - 3 - 3,23
Kec. Kedungbanteng-Kec. 3,00
Kedungbanteng-Kec.
Purwokerto-Kec. Sokaraja
Purwokerto-Kec. Sokaraja
Terlaksananya
Pengembangan dan
Pengembangan dan
peningkatan ruas jalan
16 peningkatan ruas jalan Kec. Terlaksana - 3 - 3,23
Kec. Baturaden-Kec. 3,00
Baturaden-Kec. Purwokerto-
Purwokerto-Kec. Sokaraja
Kec. Sokaraja
Terlaksananya
Pengembangan dan
Pengembangan dan
peningkatan ruas jalan
17 peningkatan ruas jalan Kec. Terlaksana - 3 - 3,23
Kec. Karanglewas-Kec. 3,00
Karanglewas-Kec.
Purwokerto-Kec. Sokaraja
Purwokerto-Kec. Sokaraja
Pembangunan jaringan air Terlaksananya Pembangunan
18 Terlaksana 3 3 2 3,23
bersih jaringan air bersih 3,00
Pengadaan peralatan Terlaksananya Pengadaan
19 Terlaksana - 3 - 3,23
jaringan air bersih peralatan jaringan air bersih 3,00
87
N Keterangan Nilai Implikasi Nilai
Nilai
o Indikasi Program Indikator Penilaian Tidak Terhadap Program Mean Presentase
Terlaksana Total
Terlaksana Pembudidaya Terlaksana
Pemeliharaan peralatan Terlaksananya Pemeliharaan
20 Terlaksana 3 3 2 3,23
jaringan air bersih peralatan jaringan air bersih 3,00
Terlaksananya Pembangunan
Pembangunan instalasi
21 instalasi pengolahan air Terlaksana 2 0 2 1,08
pengolahan air minum 1,00
minum
Terlaksananya Pengadaan
Pengadaan peralatan Belum
22 peralatan pengelolaan 3 0 2 1,61
pengelolaan sampah Terlaksana 1,50
sampah
Terlaksananya Pemeliharaan
Pemeliharaan peralatan Belum
23 peralatan pengelolaan - 0 - 0,00
pengelolaan sampah Terlaksana -
sampah
Terlaksananya Pencanangan
Pencanangan program Belum
24 program pengolahan sampah - 0 - 0,00
pengolahan sampah 3R Terlaksana -
3R
Pembangunan jaringan Terlaksananya Pembangunan
25 Terlaksana 3 3 2 3,23
telekomunikasi jaringan telekomunikasi 3,00
Terlaksananya Pengadaan
Pengadaan peralatan
26 peralatan jaringan Terlaksana - 3 - 3,23
jaringan telekomunikasi 3,00
telekomunikasi
Terlaksananya Pemeliharaan
Pemeliharaan peralatan
27 peralatan jaringan Terlaksana - 3 - 3,23
jaringan telekomunikasi 3,00
telekomunikasi
Terlaksananya Perencanaan
Perencanaan AMDAL
28 AMDAL kawasan Terlaksana - 3 - 3,23
kawasan minapolitan 3,00
minapolitan
Terlaksananya Perencanaan
Perencanaan UKL UPL
29 UKL UPL kawasan Terlaksana - 3 - 3,23
kawasan minapolitan 3,00
minapolitan
Pembangunan sarana Terlaksananya Pembangunan Belum
30 0 0 2 0,00
pengolahan limbah sarana pengolahan limbah Terlaksana -
88
N Keterangan Nilai Implikasi Nilai
Nilai
o Indikasi Program Indikator Penilaian Tidak Terhadap Program Mean Presentase
Terlaksana Total
Terlaksana Pembudidaya Terlaksana
Pemantauan IPAL setiap 6 Terlaksananya Pemantauan Belum
31 - 0 - 0,00
bulan IPAL setiap 6 bulan Terlaksana -
21 75 20 75,00 80,65
Sumber : Survey Lapangan; Survey Sekunder dan Hasil Analisis Tahun 2019
89
Adapun program-program yang belum terlaksana memiliki kendala
sehingga program tersebut belum bisa dilaksanakan sesuai dengan rencana.
Program tersebut antara lain :
Sama seperti program diatas, program ini belum bisa terlaksana akibat
kurangnya anggaran APBD Kabupaten Banyumas sehingga program ini hanya
terlaksana di kawasan perkotaan Purwokerto.
90
Program tersebut belum dapat terlaksana akibat kurangnya minat
masyarakat di bidang perikanan sehingga pengembangan belum dapat dilakukan
sebelum potensi dan minat masyarakat terhadap perikanan sudah mencukupi
untuk dilakukan pengembangan.
91
Tabel 28
92
N Keterangan (1) (2)
Nilai
o Indikasi Program Indikator Penilaian Tidak Nilai Implikasi Nilai Mean Presentase
Terlaksana Total
Terlaksana Terhadap Program
Pengembangan DED Terlaksananya Pengembangan Pembudidaya Terlaksana
12 jalan alternatif antar DED jalan alternatif antar Terlaksana - 3 - 2,86
3,00
kawasan kawasan
Pembangunan jalan Terlaksananya Pembangunan
13 Terlaksana 1 3 2 1,90
alternatif jalan alternatif 2,00
Pengembangan dan Terlaksananya Pengembangan
peningkatan ruas jalan dan peningkatan ruas jalan
14 Terlaksana - 3 - 2,86
Kec. Sumbang-Kec. Kec. Sumbang-Kec. 3,00
Kembaran-Kec. Sokaraja Kembaran-Kec. Sokaraja
Pengembangan dan
Terlaksananya Pengembangan
peningkatan ruas jalan
dan peningkatan ruas jalan
Kec. Ajibarang-Kec.
Kec. Ajibarang-Kec.
15 Cilongok-Kec. Terlaksana - 3 - 2,86
Cilongok-Kec. Karanglewas- 3,00
Karanglewas-Kec.
Kec. Purwokerto-Kec.
Purwokerto-Kec.
Sokaraja
Sokaraja
Pengembangan dan
Terlaksananya Pengembangan
peningkatan ruas jalan
dan peningkatan ruas jalan
Kec. Sumpiuh-Kec.
16 Kec. Sumpiuh-Kec. Terlaksana - 3 - 2,86
Kemranjen-Kec. 3,00
Kemranjen-Kec. Banyumas-
Banyumas-Kec.
Kec. Kalibagor-Kec. Sokaraja
Kalibagor-Kec. Sokaraja
Pembangunan jaringan Terlaksananya Pembangunan
17 Terlaksana 3 3 2 2,86
air bersih jaringan air bersih 3,00
Pengadaan peralatan Terlaksananya Pengadaan
18 Terlaksana - 3 - 2,86
jaringan air bersih peralatan jaringan air bersih 3,00
Pemeliharaan peralatan Terlaksananya Pemeliharaan
19 Terlaksana - 3 - 2,86
jaringan air bersih peralatan jaringan air bersih 3,00
20 Pembangunan instalasi Terlaksananya Pembangunan Terlaksana 3 3 2 2,86
pengolahan air minum instalasi pengolahan air 3,00
93
N Keterangan (1) (2)
Nilai
o Indikasi Program Indikator Penilaian Tidak Nilai Implikasi Nilai Mean Presentase
Terlaksana Total
Terlaksana Terhadap Program
minum Pembudidaya Terlaksana
Pengadaan peralatan Terlaksananya Pengadaan Belum
21 0 0 2 0,00
pengelolaan sampah peralatan pengelolaan sampah Terlaksana -
Pemeliharaan peralatan Terlaksananya Pemeliharaan Belum
22 - 0 - 0,00
pengelolaan sampah peralatan pengelolaan sampah Terlaksana -
Terlaksananya Pencanangan
Pencanangan program Belum
23 program pengolahan sampah - 0 - 0,00
pengolahan sampah 3R Terlaksana -
3R
Pembangunan jaringan Terlaksananya Pembangunan
24 Terlaksana 3 3 2 2,86
telekomunikasi jaringan telekomunikasi 3,00
Terlaksananya Pengadaan
Pengadaan peralatan
25 peralatan jaringan Terlaksana - 3 - 2,86
jaringan telekomunikasi 3,00
telekomunikasi
Terlaksananya Pemeliharaan
Pemeliharaan peralatan
26 peralatan jaringan Terlaksana - 3 - 2,86
jaringan telekomunikasi 3,00
telekomunikasi
Perencanaan AMDAL Terlaksananya Perencanaan
27 Terlaksana - 3 - 2,86
kawasan minapolitan AMDAL kawasan minapolitan 3,00
Terlaksananya Perencanaan
Perencanaan UKL UPL
28 UKL UPL kawasan Terlaksana - 3 - 2,86
kawasan minapolitan 3,00
minapolitan
Pembangunan sarana Terlaksananya Pembangunan Belum
29 - 0 - 0,00
pengolahan limbah sarana pengolahan limbah Terlaksana -
Pemantauan IPAL setiap Terlaksananya Pemantauan Belum
30 - 0 - 0,00
6 bulan IPAL setiap 6 bulan Terlaksana -
Pembangunan dan Terlaksananya Pembangunan
Belum
31 pengembangan dan pengembangan agrowisata 0 0 2 0,00
Terlaksana -
agrowisata mina mina
32 Pembangunan fasilitas Terlaksananya Pembangunan Belum 0 0 2 0,00
pendukung wisata mina fasilitas pendukung wisata Terlaksana -
94
N Keterangan (1) (2)
Nilai
o Indikasi Program Indikator Penilaian Tidak Nilai Implikasi Nilai Mean Presentase
Terlaksana Total
Terlaksana Terhadap Program
mina Pembudidaya Terlaksana
Pengadaan peralatan Terlaksananya Pengadaan Belum
33 - 0 - 0,00
fasilitas wisata mina peralatan fasilitas wisata mina Terlaksana -
Terlaksananya
Penyelenggaraan promosi Belum
34 Penyelenggaraan promosi - 0 - 0,00
agrowisata mina Terlaksana -
agrowisata mina
Terlaksananya Pemeliharaan
Pemeliharaan fasilitas Belum
35 fasilitas pendukung wisata - 0 - 0,00
pendukung wisata mina Terlaksana -
mina
16 75 20 72,50 69,05
Sumber : Survey Lapangan dan Survey Sekunder
95
5.1.3 Analisa Kesesuaian Pengembangan Kawasan Pengolahan dan
Pemasaran
96
Banyumas dapat dikenal secara luas oleh masyarakat Kabupaten Banyumas
maupun di luar Kabupaten Banyumas.
97
Tabel 29
Matriks Penilaian Kesesuaian Kebijakan Minapolitan pada Kawasan Pengolahan dan Pemasaran
Keterangan (1) (2)
N
Nilai Implikasi Nilai Nilai
o Indikasi Program Indikator Penilaian Tidak Mean Presentase
Terlaksana Terhadap Program Total
Terlaksana
Pembudidaya Terlaksana
Sosialisasi Terlaksananya Sosialisasi
1 pengembangan kawasan pengembangan kawasan Terlaksana 0 3 2 2,50
1,50
minapolitan minapolitan
Pengembangan kawasan Terlaksananya Pengembangan
2 Terlaksana - 3 - 5,00
minapolitan kawasan minapolitan 3,00
Pembangunan jaringan Terlaksananya Pembangunan
3 Terlaksana 3 3 2 5,00
air bersih jaringan air bersih 3,00
Pengadaan peralatan Terlaksananya Pengadaan
4 Terlaksana 3 3 2 5,00
jaringan air bersih peralatan jaringan air bersih 3,00
Pemeliharaan peralatan Terlaksananya Pemeliharaan
5 Terlaksana - 3 - 5,00
jaringan air bersih peralatan jaringan air bersih 3,00
Terlaksananya Pembangunan
Pembangunan instalasi
6 instalasi pengolahan air Terlaksana 3 3 2 5,00
pengolahan air minum 3,00
minum
Pengadaan peralatan Terlaksananya Pengadaan
7 Terlaksana 1 3 2 3,33
pengelolaan sampah peralatan pengelolaan sampah 2,00
Pemeliharaan peralatan Terlaksananya Pemeliharaan
8 Terlaksana - 3 - 5,00
pengelolaan sampah peralatan pengelolaan sampah 3,00
Terlaksananya Pencanangan
Pencanangan program
9 program pengolahan sampah Terlaksana - 3 - 5,00
pengolahan sampah 3R 3,00
3R
Pembangunan jaringan Terlaksananya Pembangunan
10 Terlaksana 3 3 2 5,00
telekomunikasi jaringan telekomunikasi 3,00
Terlaksananya Pengadaan
Pengadaan peralatan
11 peralatan jaringan Terlaksana 3 3 2 5,00
jaringan telekomunikasi 3,00
telekomunikasi
98
N Keterangan (1) (2)
Nilai
o Indikasi Program Indikator Penilaian Tidak Nilai Implikasi Nilai Mean Presentase
Terlaksana Total
Terlaksana Terhadap Program
Terlaksananya Pemeliharaan Pembudidaya Terlaksana
Pemeliharaan peralatan
12 peralatan jaringan Terlaksana - 3 - 5,00
jaringan telekomunikasi 3,00
telekomunikasi
Perencanaan AMDAL Terlaksananya Perencanaan
13 Terlaksana - 3 - 5,00
kawasan minapolitan AMDAL kawasan minapolitan 3,00
Terlaksananya Perencanaan
Perencanaan UKL UPL
14 UKL UPL kawasan Terlaksana - 3 - 5,00
kawasan minapolitan 3,00
minapolitan
Pembangunan sarana Terlaksananya Pembangunan Belum
15 - 0 - 0,00
pengolahan limbah sarana pengolahan limbah Terlaksana -
Pemantauan IPAL setiap Terlaksananya Pemantauan Belum
16 - 0 - 0,00
6 bulan IPAL setiap 6 bulan Terlaksana -
Pembangunan dan Terlaksananya Pembangunan
Belum
17 pengembangan wisata dan pengembangan wisata 0 0 2 0,00
Terlaksana -
kuliner dan oleh oleh kuliner dan oleh oleh
Pembangunan fasilitas Terlaksananya Pembangunan Belum
18 0 0 2 0,00
pendukung wisata fasilitas pendukung wisata Terlaksana -
Terlaksananya
Penyelenggaraan promosi Belum
19 Penyelenggaraan promosi - 0 - 0,00
wisata Terlaksana -
wisata
Pemeliharaan fasilitas Terlaksananya Pemeliharaan Belum
20 - 0 - 0,00
pendukung wisata fasilitas pendukung wisata Terlaksana -
16 42 18 39,50 65,83
Sumber : Survey Lapangan dan Survey Sekunder
99
Hasil evaluasi program pengembangan minapolitan, diketahui keseluruhan
kawasan telah mencapai tingkat keberhasilan program sebesar 72,48% atau secara
klasifikasi termasuk ke dalam program cukup memuaskan. Namun, Pemerintah
Kabupaten Banyumas harus mengambil kebijakan tertentu untuk mengakomodir
program-program yang belum terlaksana dengan cara melanjutkan program
tersebut atau subtitusi anggaran dengan program yang baru di bidang yang sama.
Adapun akumulasi hasil penilaian tersebut disajikan dalam bentuk tabel pada tabel
30.
Tabel 30
(1) (2)
Kawasan Rata-Rata Presentase
Nilai Persepsi Nilai Program
Minapolitan Nilai (%)
Masyarakat Terlaksana
Kawasan 75,00 80,65
21 75
Pembenihan
Kawasan 72,50 69,05
16 75
Pembesaran
Kawasan Penolahan 39,50 65,83
16 42
dan Pemasaran
Kabupaten 187 72,48
53 192
Banyumas
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2019
100
5.2.1 Kesesuaian dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
Kabupaten/kota
Pada dokumen Perda No. 10 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah daerah Kabupaten Banyumas, telah disebutkan bahwa kawasan
minapolitan merupakan bagian dari kawasan strategis kabupaten dari sudut
kepentingan ekonomi (fid. Pasal 57 (1) dan (5)). Pada pasal 57 (1) dijelaskan
bahwa Kawasan strategis dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi
sebagaimana dimaksud meliputi:
101
Gambar 18
Peta Kawasan Strategis Kabupaten Banyumas
102
a. Memiliki komoditas unggulan
Gambar 19
103
Pada indikator tersebut, penilaian dilakukan dengan melihat apakah nilai
komoditas unggulan pada kawasan minapolitan tinggi atau tidak. Dalam indikator
ini terdapat lima sub indikator sebagai dasar penilaian.
Indikator penilaian dalam sub indikator ini yaitu jumlah produksi sama
dengan atau lebih dari jumlah permintaan. Berdasarkan hasil wawancara
didapatkan bahwa permintaan pasar dari hasil produksi minapolitan di Kabupaten
Banyumas dapat terpenuhi dan bahkan dapat melebihi permintaan pasar. Namun
hal tersebut dapat berubah apabila terjadi wabah penyakit pada komoditas
perikanan. Apabila terjadi wabah penyakit maka permintaan pasar tidak dapat
terpenuhi.
Indikator penilaian dalam sub indikator ini yaitu kolam ikan ukuran 200
m2 mampu memproduksi minimal 500 ekor/telur. Berdasarkan hasil wawancara
didapatkan bahwa tingkat produktivitas komoditas minapolitan tergolong tinggi
yaitu dengan rasio 200 m2 kolam ikan, dapat memproduksi 500-10.000 ekor ikan
dan telur gurame.
Indikator penilaian dalam sub indikator ini yaitu dengan rasio jumlah
pembudidaya ikan sama dengan 1% atau lebih dari jumlah penduduk. Berdasarkan
data yang diperoleh dari Kabupaten Banyumas dalam Angka Tahun 2017
diketahui bahwa jumlah penduduk di kawasan minapolitan berjumlah 745.226
jiwa dan jumlah tenaga kerja di sebagai pembudidaya perikanan di kawasan
minapolitan berjumlah 12.473 jiwa. Sehingga diketahui bahwa sebanyak 1,67%
penduduk di kawasan minapolitan bekerja di bidang perikanan.
104
Gambar 20
Peta Sebaran Komoditas Pasar Perikanan dari Kabupaten Banyumas
105
Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut.
Tk
Pr= ×100 %
Pp
12.473
×100=1,67 %
745.226
Indikator penilaian dalam sub indikator ini yaitu lokasi minapolitan harus
memiliki keunggulan secara lokasi geografis. Dalam hal ini, lokasi minapolitan
harus didukung oleh kondisi bentang alam yang sesuai untuk budidaya perikanan.
Berdasarkan data topografi, Kabupaten Banyumas memiliki kondisi topografi
yang cenderung bervariasi. Di bagian utara, berada di ketinggian berkisar 800-
2.000 mdpl sementara di bagian selatan berkisar antara 150-800 mdpl. Untuk
kegiatan perikanan, ketinggian lokasi yang ideal adalah antara 0-1.000 mdpl,
sehingga diketahui untuk lokasi minapolitan banyumas yang memiliki ketinggian
ideal untuk kegiatan perikanan adalah seluas 49.408,26 Ha atau sebesar 86,20%
dari keseluruhan kawasan minapolitan.
106
42,67%; kondisi baik 18.144,28 Ha atau 31,65%; dan kondisi sangat baik 359,18
atau 0,62%.
107
Gambar 21
Peta Topografi Kawasan Minapolitan
108
Gambar 22
Peta Kelas Lereng Kawasan Minapolitan
109
Gambar 23
Peta Keunggulan Komparatif Kabupaten Banyumas
110
5.2.3 Letak Geografi Kawasan yang Strategis dan Memenuhi Persyaratan
Pada tahapan ini penilaian dilakukan berdasarkan dua sub indikator yaitu
jarak dan sistem transportasi memadai, mempunyai akses antar kawasan dan
ketersediaan SDA yang memadai.
111
Gambar 24
Peta Aksesibiltas Antar Sentra Minapolitan
112
c. Kondisi geografis memadai untuk kegiatan perikanan
Tabel 31
113
Gambar 25
Peta Jenis Tanah Kawasan Minapolitan
114
5.2.4 Terdapat Unit Produksi, Pengolahan, dan/atau Pemasaran
Tabel 32
Sentra
No Kecamatan Nama Pokdakan
Produksi
1 Kawasan Setia Maju
2 Pembenihan Beji Gurami
3 Kedungbanteng Beji Gurami 1
4 Beji Gurami 2
5 Mina Usaha
6 Sri Utama
Karanglewas
7 Mina Utama
8 Baturraden Mina Sari
115
Sentra
No Kecamatan Nama Pokdakan
Produksi
9 Rukun Mina Makmur
10 Mina Sejahtera
11 Ulam Sari
12 Ulam Sari IV
13 Mino Lestari
Sokaraja
14 Tirto Mukti
15 Mina Lestari Gurami Abadi
16 Mina Makmur
17 Mulya Sari
Kembaran
18 Mulya Sari 3
19 Mina Artha
Kawasan
20 Mina Artha 3
Pembesaran
21 Sumbang Karya Mina
22 Kedung Mina
23 Karang Taruna Sejahtera
24 Mina Utama
25 Rantai Mas
26 Mina Gule
Kemranjen
27 Sumba Mas
28 Ngudi Rahayu
29 Mina Mujil
Sumber : Profil Kawasan Minapolitan Kabupaten Banyumas Tahun 2017
Dalam menilai sub kriteria mata rantai produksi, dibagi menjadi tujuh sub
indikator yaitu :
116
1. Keberadaan sarana/lahan produksi
Pada sub indikator ini, dinilai berdasarkan rasio luas kolam produksi
terhadap luas wilayah. Luas kolam produksi minimal memiliki luas 1% dari luas
wilayah. Berdasarkan pengamatan menggunakan peta, diketahui bahwa luas
kolam produksi perikanan seluas 2.013,78 Ha, sementara luas wilayah sebesar
57.314,03 Ha. Sehingga diketahui rasio antara luas kolam produksi dan luas
wilayah yaitu sebesar 3,51%. Dengan demikian pada sub indikator ini telah
dinyatakan sesuai dengan persyaratan kawasan minapolitan.
Gambar 26
117
Untuk lebih jelasnya mengenai keberadaan sarana/lahan produksi
dijelaskan dalam bentuk peta pada tabel 33 dan gambar 27.
Tabel 33
Pada sub indikator ini, dinilai berdasarkan rasio ketersediaan jumlah benih
terhadap hasil produksi perikanan. Jumlah benih yang tersedia, minimal memiliki
jumlah yang sama terhadap hasil produksi perikanan. Berdasarkan hasil
wawancara diketahui bahwa jumlah ketersediaan benih di kawasan pembenihan
bejumlah 302.075.978 ekor, sementara hasil produksi perikanan dari kawasan
pembesaran sebesar 9.871,27 ton. Sehingga dapat diketahui bahwa jumlah benih
yang tersedia telah memenuhi persyaratan sebagai kawasan minapolitan.
Pada sub indikator ini, dinilai berdasarkan ketersediaan subsidi pakan dan
obat obatan oleh Pemerintah Kabupaten Banyumas. Berdasarkan hasil
wawancara, diketahui bahwa setiap akhir tahun Pemerintah Kabupaten Banyumas
melalui Dinas Peternakan dan Perikanan memberikan obat-obatan dan pakan
kepada setiap pokdakan di setiap kawasan minapolitan. Berdasarkan hal tersebut,
ketersediaan pakan dan obat-obatan yang murah telah memenuhi persyaratan
minapolitan.
118
Gambar 27
Peta Rasio Kolam Terhadap Penggunaan Lahan
119
4. Telah diterapkan sistem budidaya yang baik
Gambar 29
120
6. Sistem distribusi dan pemasaran telah berjalan dengan baik
Pada sub indikator ini, penilaian dilakukan dengan melihat ada atau
tidaknya efek ikutan yang berimplikasi terhadap masyarakat yang terjadi dari
kegiatan minapolitan di Kabupaten Banyumas. Berdasarkan hasil wawancara dan
data yang diperoleh, bahwa kegiatan minapolitan di Kabupaten Banyumas telah
memiliki efek ikutan yang cukup signifikan. Hal tersebut ditandai dengan
dibangunnya infrastruktur perikanan yang dapat dirasakan pula oleh masyarakat.
Untuk lebih jelasnya tentang multiplier effect di kawasan minapolitan dijelaskan
pada Tabel 34.
Tabel 34
Tabel Pembangunan Infrastruktur dan Manfaatnya terhadap Masyarakat di
Kawasan Minapolitan
121
No Perkembangan Infrastruktur Manfaat
Pembangunan Gedung
8 Gedung Pokdakan Menjadi tempat sumber informasi
Serbaguna
Pembangunan Pagar Menjamin keamanan kawasan
9 Pagar Keliling
Keliling pembesaran
Pembangunan
10 Hatcheri Sebagai tempat penetasan telur
Hatcheri
11 Kolam Budidaya
Meningkatkan produktifitas dan
12 Kolam Pendalaman Kolam
kualitas hasil perikanan
13 Kolam Percontohan
Pembangunan Pasar Meningkatkan perekonomian
14 Pasar Ikan
Ikan masyarakat
Peningkatan Prasarana
15
Balai Benih Ikan Perkolaman BBI
Memperlancar produksi BBI
(BBI) Peningkatan Prasarana
16
BBI
Sumber : Profil Kawasan Minapolitan Kabupaten Banyumas Tahun 2017
Dalam penilaian indikator ini, dibagi menjadi empat sub indikator yaitu :
122
2. Keberadaan kelembagaan pengawasan mutu
Dalam penilaian sub indikator ini, dilakukan dengan cara melihat apakah
terdapat lembaga penjamin produk perikanan di kawasan minapolitan.
Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa terdapat lembaga penjamin produk
perikanan yaitu Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas. Jadi sebelum produk di
distribusikan, Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas akan mengecek terlebih
dahulu melalui sampel produk hasil perikanan apakah produk tersebut layak untuk
dijual atau tidak. Dengan demikian dapat diketahui bahwa pada sub indikator ini
telah sesuai dengan syarat kawasan minapolitan.
Dalam penilaian sub indikator ini, dilakukan dengan cara melihat apakah
tersedia fasilitas berupa pasar sebagai tempat penjualan produk perikanan.
Berdasarkan hasil survey dan wawancara diketahui bahwa di tiap sentra kawasan
minapolitan telah memiliki pasar sebagai kesatuan sistem pemasaran produk
perikanan. Pasar tersebut dibangun oleh pemerintah untuk menunjang kegiatan
minapolitan, selain oleh pemerintah terdapat pula pasar yang dibangun swadaya
oleh pembudidaya perikanan di kawasan minapolitan. Keseluruhan pasar
berjumlah 25 unit dengan sebaran di Kecamatan Kemranjen 2 unit, Kecamatan
Sumpiuh 1, Kecamatan Ajibarang 2 unit, Kecamatan Cilongok 2 unit, Kecamatan
Karanglewas 1 unit, Kecamatan Sumbang 1 unit, Kecamatan Sumbang 1 unit,
Kecamatan Kembaran 1 unit, Kecamatan Sokaraja 2 unit dan Kota Purwokerto 13
unit.
123
Gambar 30
Pasar Ikan Desa Beji (Kawasan Pembenihan) Pasar Ikan Hias Purwanegara (Kawasan
Pembesaran)
124
Gambar 31
Peta Sebaran Pasar Perikanan di Kawasan Minapolitan
125
Pemerintah sendiri belum mengadakan angkutan sewaan murah untuk
pembudidaya perikanan. Dengan demikian sistem dan sarana distribusi produk di
dalam maupun ke luar kawasan telah memenuhi persyaratan. Untuk lebih jelasnya
mengenai sistem dan sarana distribusi produk di dalam maupun ke luar kawasan
dapat melihat gambar 32.
Gambar 32
Sumber : https://www.google.com/search?q=Mobil+Angkutan&oq=Mobil+Angkutan&aqs
126
Untuk menilai indikator ini, dilakukan penilaian dengan melihat
ketersediaan koperasi dan kelompok usaha skala menengah dan atas. Berdasarkan
hasil wawancara diketahui bahwa pembudidaya perikanan di Kabupaten
Banyumas memiliki lembaga usaha yang dinaungi oleh kelompok pembudidaya
(Pokdakan) sebagaimana telah dibahas pada sub indikator sebelumnya. Dimana
pokdakan ini berfungsi sebagai koperasi dalam melakukan peminjaman alat ternak
maupun penyediaan pakan. Sehingga dapat diketahui bahwa pada sub indikator
ini telah sesuai dan memenuhi persyaratan kawasan minapolitan.
127
Gambar 33
128
Teknologi yang digunakan hanya sebatas CPIB yang dipelajari oleh pembudidaya.
Namun secara umum, pembudidaya yang bekerja sendiri atau perorangan masih
menggunakan metode konvensional dalam memproduksi hasil perikanan. Dengan
demikian, pada sub indikator ini belum terpenuhi sesuai dengan persyaratan
kawasan minapolitan.
129
baru. Sehingga dalam penilaian di kriteria ini dinyatakan belum sesuai dengan
persyaratan kawasan minapolitan.
c. Ditetapkan Bupati/Walikota
Pada kriteria ini, penilaian terbagi atas dua indikator penilaian yaitu
keberadaan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yaitu dinas yang
bertanggungjawab di bidang kelautan dan perikanan dan kelompok kerja yang
menaungi pengembangan kawasan minapolitan.
a. Keberadaan SKPD yaitu dinas yang bertanggung jawab di bidang kelautan dan
perikanan
130
dapat diketahui bahwa pada indikator ini telah sesuai dengan persyaratan kawasan
minapolitan.
Pada kriteria ini, penilaian terbagi atas dua indikator yaitu mempunyai
data dan informasi mengenai sumber daya kelautan dan perikanan dan
mempunyai sistem pencatatan data statistik dan geografis di bidang kelautan dan
perikanan.
131
Pada tahapan ini, penilaian dilakukan dengan melihat ketersediaan sistem
pencatatan statistik perikanan di Kabupaten Banyumas. Berdasarkan hasil
wawancara diketahui bahwa Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten
Banyumas sudah memiliki sistem pencatatan statistik perikanan yang dilakukan
dengan melibatkan pokdakan dari masing masing sentra minapolitan. Dengan
demikian dapat diketahui bahwa pada kriteria ini telah sesuai dengan persyaratan
kawasan minapolitan.
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan diatas, setiap kriteria yang telah
sesuai diberikan satu poin dengan dihitung presentase kesesuaian terhadap kriteria
kawasan minapolitan sesuai dengan Permen KP No. 18 Tahun 2011 tentang
Pedoman Umum Kawasan Minapolitan. Hasilnya diketahui bahwa dari 40 kriteria
yang dinilai, sebanyak 36 kriteria telah terpenuhi atau sebesar 90% dari total
keseluruhan kriteria yang dilakukan penilaian.
132
Tabel 35
133
N
Kriteria Indikator Sub Indikator Indikator Penilaian Kesesuaian Nilai Presentase
o
Memiliki komoditas
unggulan di bidang Nilai
Nilai komoditas unggulan Memiliki keunggulan
6 kelautan dan perikanan keunggulan Sesuai 1 2,5
tinggi geografis
dengan nilai ekonomi komparatif
tinggi
Memiliki komoditas
unggulan di bidang Mempunyai Memiliki keunggulan
Nilai komoditas unggulan
7 kelautan dan perikanan keunggulan pada produk sejenis Sesuai 1 2,5
tinggi
dengan nilai ekonomi kompetitif dibanding daerah lain
tinggi
Jarak dan Dilalui oleh jaringan
Letak geografi kawasan
sistem jalan arteri dan kolektor
8 yang strategis dan Lokasi kawasan strategis Sesuai 1 2,5
transportasi dan sistem angkutan
memenuhi persyaratan
memadai massal lainnya
Antar kawasan
Letak geografi kawasan Mempunyai
minapolitan saling
9 yang strategis dan Lokasi kawasan strategis akses antar Sesuai 1 2,5
terhubung dengan
memenuhi persyaratan kawasan
jaringan jalan
Lokasi perikanan berada
Kondisi
di kawasan dengan :
Letak geografi kawasan geografis
Kaya SDA, subur dan Jenis tanah lempung;
10 yang strategis dan memadai Sesuai 1 2,5
melimpah Suhu 25-28oC;
memenuhi persyaratan untuk kegiatan
Kelerengan 2-5%; dan
perikanan
Topografi 50-400 mdpl.
Keberadaan
Memiliki jumlah unit
Terdapat unit produksi, sejumlah unit
Sistem dan mata rantai produksi produksi perikanan lebih
11 pengolahan, dan/atau produksi ikan Sesuai 1 2,5
perikanan budidaya dari 10 unit di sentra
pemasaran budidaya yang
produksi
aktif
134
N
Kriteria Indikator Sub Indikator Indikator Penilaian Kesesuaian Nilai Presentase
o
Terdapat unit produksi, Keberadaan
Luas kolam lebih dari
12 pengolahan, dan/atau Mata Rantai Produksi sarana/lahan Sesuai 1 2,5
1% luas wilayah
pemasaran produksi
Ketersediaan
Terdapat unit produksi, Jumlah benih sama
benih
13 pengolahan, dan/atau Mata Rantai Produksi dengan atau lebih dari Sesuai 1 2,5
berkualitas
pemasaran jumlah produksi
tinggi
Ketersediaan
Terdapat unit produksi,
pakan dan Terdapat subsidi pakan
14 pengolahan, dan/atau Mata Rantai Produksi Sesuai 1 2,5
obat-obatan dan obat
pemasaran
yang murah;
Telah
Terdapat unit produksi, diterapkan Mengikuti Pentunjuk
15 pengolahan, dan/atau Mata Rantai Produksi sistem CPIB (Cara Penanganan Sesuai 1 2,5
pemasaran budidaya yang Ikan yang Baik)
baik
Keterlibatan
Terdapat unit produksi, pembudidaya Pembudidaya
16 pengolahan, dan/atau Mata Rantai Produksi dan para merupakan masyakarat Sesuai 1 2,5
pemasaran pekerja sekitar
setempat
Sistem
Sumber benih berasal
Terdapat unit produksi, distribusi dan
dari kawasan
17 pengolahan, dan/atau Mata Rantai Produksi pemasaran Sesuai 1 2,5
pembenihan lebih besar
pemasaran telah berjalan
dari 10%
dengan baik
18 Terdapat unit produksi, Mata Rantai Produksi Sentra Terdapat efek ikutan Sesuai 1 2,5
pengolahan, dan/atau produksi dari kegiatan
pemasaran mempunyai minapolitan
135
N
Kriteria Indikator Sub Indikator Indikator Penilaian Kesesuaian Nilai Presentase
o
multiplier
effect
Terdapat unit
Terdapat unit produksi, pengolahan Terdapat unit
Sistem dan mata rantai produksi
19 pengolahan, dan/atau atau rencana pengolahan atau rencana Belum Sesuai 0 0
hilir
pemasaran dalam waktu dalam waktu dekat
dekat
Keberadaan
Terdapat unit produksi,
Sistem dan mata rantai produksi kelembagaan Terdapat lembaga
20 pengolahan, dan/atau Sesuai 1 2,5
hilir pengawasan penjamin produk
pemasaran
mutu
keberadaan
Terdapat unit produksi, fasilitas pasar Terdapat fasilitas pasar
Sistem dan mata rantai produksi
21 pengolahan, dan/atau atau sistem perikanan di tiap Sesuai 1 2,5
hilir
pemasaran pemasaran kawasan
produk
sistem dan
sarana
Terdapat unit produksi, distribusi Tersedia moda angkutan
Sistem dan mata rantai produksi
22 pengolahan, dan/atau produk di untuk mengangkut hasil Sesuai 1 2,5
hilir
pemasaran dalam maupun produk
ke luar
kawasan.
Aksesibilitas nelayan,
Tersedianya fasilitas pembudidaya, dan pengolah Terdapat lembaga
23 Sesuai 1 2,5
pendukung ikan terhadap bantuan pinjaman perikanan
permodalan
24 Tersedianya fasilitas Lembaga pemerintahan daerah Terdapat lembaga Sesuai 1 2,5
pendukung pembina; pemerintah daerah
136
N
Kriteria Indikator Sub Indikator Indikator Penilaian Kesesuaian Nilai Presentase
o
sebagai pembina bidang
perikanan
Tersedianya fasilitas Koperasi, kelompok usaha atau Terdapat koperasi atau
25 Sesuai 1 2,5
pendukung usaha skala menengah dan atas kelompok usaha
Adanya pelatihan atau
Tersedianya fasilitas Lembaga dan SDM Penyuluhan
26 penyuluhan perikanan Sesuai 1 2,5
pendukung dan Pelatihan
dalam 1 tahun sekali
Keberadaan jaringan pengairan
Tersedianya fasilitas Terdapat jaringan irigasi
27 (budidaya) utama/primer, Sesuai 1 2,5
pendukung di setiap kawasan
sekunder atau lainnya
Tersedianya fasilitas Terdapat jaringan energi
28 Jaringan listrik yang memadai Sesuai 1 2,5
pendukung listrik di setiap kawasan
Tersedianya fasilitas Terdapat penerapan
29 Penerapan teknologi tepat guna Belum Sesuai 0 0
pendukung teknologi perikanan
Kegiatan perikanan
tidak atau memiliki
Potensi dampak negatif akibat
30 Kelayakan lingkungan potensi kecil Sesuai 1 2,5
kegiatan perikanan
menimblukan dampak
terhadap wilayah sekitar
Tercantum dalam
31 Komitmen daerah Sesuai rencana strategis rencana strategis Sesuai 1 2,5
(RTRW)
Tercantum dalam
32 Komitmen daerah Masuk ke dalam RPIJM Belum Sesuai 0 0
RPIJM
Memiliki dokumen
penetapan kawasan
33 Komitmen daerah Ditetapkan Bupati/Walikota Sesuai 1 2,5
minapolitan oleh
bupati/walikota
137
N
Kriteria Indikator Sub Indikator Indikator Penilaian Kesesuaian Nilai Presentase
o
Memiliki dokumen
Penyusunan Rencana Induk
34 Komitmen daerah Rencana Induk Sesuai 1 2,5
Minapolitan
Minapolitan
Terdapat sumber
Kontribusi anggaran APBD
35 Komitmen daerah pendanaan dari daerah Sesuai 1 2,5
atau sumberdana lain yang sah
maupun pusat
Melakukan koordinasi
Berkoordinasi dengan provinsi
36 Komitmen daerah dengan provinsi dan Sesuai 1 2,5
dan pusat
pusat
keberadaan Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) yaitu
Keberadaan kelembagaan Terdapat dinas yang
37 dinas yang bertanggung jawab Sesuai 1 2,5
pemerintah daerah menaungi perikanan
di bidang kelautan dan
perikanan;
Kelompok kerja yang
Keberadaan kelembagaan Terdapat pokja
38 menangani pengembangan Sesuai 1 2,5
pemerintah daerah minapolitan
kawasan minapolitan.
ketersediaan data dan Mempunyai data dan informasi
Terdapat sistem
39 informasi tentang kondisi mengenai sumber daya kelautan Belum Sesuai 0 0
informasi data perikanan
dan potensi kawasan dan perikanan
ketersediaan data dan Mempunyai sistem pencatatan Terdapat sistem
40 informasi tentang kondisi data statistik dan geografis di pencatatan statistik Sesuai 1 2,5
dan potensi kawasan bidang kelautan dan perikanan. perikanan
Total Sesuai 36 90 %
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2019
138
Untuk menentukan strategi yang akan dikembangkan pada kawasan
minapolitan Kabupaten Banyumas, dilakukan analisis dengan metode SWOT.
Analisis SWOT adalah salah satu teknik analisis untuk mengkaji wilayah dalam
suatu lingkungan secara keseluruhan (Marta R. 2011). Untuk mengkaji suatu
kebijakan pengembangan wilayah perlu dilakukan analisis dengan melihat faktor
internal (yang muncul dari dalam wilayah pengembangan) dan faktor eksternal
(yang ada atau datang dari luar wilayah pengembangan). Faktor internal yang
dapat dianalisis adalah kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses)
sedangkan faktor ekternalnya adalah peluang (opportunities) dan ancaman
(threats).
Berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan pada tahap sebelum ini,
telah teridentifikasi faktor internal dan eksternal yang berperan terhadap
pengembangan Kawasan Minapolitan di Kabupaten Banyumas.
A. Kekuatan (Strength)
139
8. Sumber benih berasal dari kawasan pembenihan sehingga kualitas dan
dinamika di kawasan minapolitan terus berjalan;
9. Terdapat multiplier effect dari kegiatan minapolitan yang dirasakan oleh
masyarakat sekitar;
10. Memiliki lembaga penjamin produk perikanan yaitu Dinas Kesehatan
Kabupaten Banyumas yang menjamin produk perikanan aman dan dapat di
distribusikan;
11. Memiliki lembaga pemerintah daerah sebagai pembina bidang perikanan dan
pokja di bidang minapolitan;
12. Terdapat pelatihan, pembinaan dan pemberian subsidi pakan dan obat
perikanan yang dilakukan minimal setahun sekali;
13. Memiliki infrastruktur bidang perikanan yaitu fasilitas pasar ikan, jaringan
energi listrik, dan jaringan irigasi;
14. Daya dukung dan daya tampung dan kondisi geografis untuk perikanan
memenuhi persyaratan sebagai kawasan minapolitan;
15. Memiliki sistem pencatatan statistik perikanan yang dicatat setiap tahun
sekali.
B. Kelemahan (Weakness)
A. Peluang (Opportunity)
140
Adapun peluang yang dimiliki oleh kawasan minapolitan Kabupaten
Banyumas antara lain sebagai berikut :
B. Ancaman (Threat)
141
Tabel 36
142
10. Memiliki lembaga penjamin produk perikanan yaitu
Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas yang menjamin
produk perikanan aman dan dapat di distribusikan;
11. Memiliki lembaga pemerintah daerah sebagai pembina
bidang perikanan dan pokja di bidang minapolitan;
12. Terdapat pelatihan, pembinaan dan pemberian subsidi
pakan dan obat perikanan yang dilakukan minimal
setahun sekali;
13. Memiliki infrastruktur bidang perikanan yaitu fasilitas
pasar ikan, jaringan energi listrik, dan jaringan irigasi;
14. Daya dukung dan daya tampung dan kondisi geografis
untuk perikanan memenuhi persyaratan sebagai
kawasan minapolitan;
15. Memiliki sistem pencatatan statistik perikanan yang
dicatat setiap tahun sekali.
143
Provinsi Jawa Barat;
4. Kota Purwokerto sebagai PKW
direncanakan akan memiliki
bandar udara tipe B yang terletak
di Kabupaten Purbalingga atau
sekitar 20 Km dari Kota
Purwokerto.
144
5.3.3 Rekomendasi Strategi Pengembangan
145
yang tersedia di Kabupaten Banyumas dapat digunakan dalam kegiatan
lainnya.
146
terjaga sehingga Pemerintah Kabupaten Banyumas tidak perlu lagi
mengeluarkan anggaran di bidang perikanan.
147
Tujuan 4 : Meningkatkan Kapasitas Produksi dan Sumber Daya Manusia
dalam Pengembangan Produk Perikanan
148
Tabel 37
149
Waktu Pelaksanaan (Tahun)
No Tujuan Strategi Pengembangan Sasaran Lokasi
1 2 3 4 5
penelitian dan pelatihan perikanan
penanganan penyakit
perikanan
6 Melakukan kerjasama sektoral Tercukupinya sumber Minapolitan Kebang
dengan investor swasta dalam pendanaan dalam Cirawas
pengembangan kawasan pengembangan
Bidang Perikanan
kawasan minapolitan
7 Membuat rencana program Terciptanya Minapolitan Kebang
investasi yang memuat kepastian dan Cirawas
pengembangan kawasan keyakinan dalam
minapolitan dan perikanan membuka peluang
investasi
8 Mengembangkan Infrastruktur Meningkatkan jumlah Meningkatnya Ajibarang; Sumpiuh
Pemasaran Produk dan infrastruktur pasar perikanan jumlah konsumen
Informasi Data Perikanan di lokasi strategis (Jalan produk perikanan
Arteri) unggulan Kabupaten
Banyumas
9 Membangun pusat promosi Meningkatnya Kota Purwokerto
produk hasil perikanan di jumlah produk olahan
Kota Purwokerto unggulan perikanan
Kabupaten
Banyumas
10 Membangun jaringan sistem Meningkatkan Minapolitan Kebang
informasi perikanan secara kemudahan akses Cirawas
real time informasi dan data
bagi pembudidaya
150
Waktu Pelaksanaan (Tahun)
No Tujuan Strategi Pengembangan Sasaran Lokasi
1 2 3 4 5
maupun investor
perikanan
11 Melakukan pelatihan dan Meningkatnya Minapolitan Kebang
edukasi pengolahan produk keberagaman produk Cirawas (Kawasan
hasil perikanan hasil perikanan Pengolahan dan
Pemasaran)
12 Meningkatkan inovasi dalam Meningkatnya Minapolitan Kebang
Meningkatkan Kapasitas
budidaya perikanan khususnya produktivitas dan ciri Cirawas
Produksi dan Sumber Daya
komoditas unggulan gurame khas produk
Manusia dalam
unggulan perikanan
Pengembangan Produk
13 Mengembangkan produk Meningkatkan Minapolitan Kebang
Perikanan
sampingan dari hasil produk keragaman produk Cirawas (Kawasan
perikanan perikanan dan Pengolahan dan
mengurangi produk Pemasaran)
sisa perikanan (tulang
ikan)
Sumber : Hasil Analisis Tahun 2019
151
Gambar 34
Peta Strategi Pengembangan Kawasan Minapolitan Kebang Cirawas
152