Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN PENYELENGGARAAN PERTEMUAN REFRESING KADER POSYANDU BALITA

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEMPU

Kepada Yth : Kuasa Pengguna Anggaran Dinas Kesehatan Kab. Banyuwangi


Dari : Ketua BOK Puskesmas Sempu
Perihal : Laporan Penyelenggaraan Pertemuan
Tembusan :-

I. PENDAHULUAN
Dengan makin meluasnya jangkauan kegiatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS), imunisasi dan KB melalui Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), maka perlu
dihasilkan kader-kader yang bermutu, baik dalam pengetahuan maupun ketrampilan.
Untuk menghasilkan kader posyandu yang bermutu maka diperlukan suatu kegiatan
yang salah satu bentuknya adalah pelatihan kader baru dan refresing kader lama. Karena
selama ini masih banyak kader posyandu yang belum bekerja secara maksimal sehingga
masih perlu diadakan kegiatan-kegiatan semacam ini untuk memberikan pengetahuan dan
wawasan serta semangat kepada para kader, oleh karena memang tidak adanya imbalan.

II. TUJUAN

Tujuan Umum :
Setelah mengikuti pertemuan refresing kader posyandu balita dapat mengingat
kembali tugas dan fungsi sebagai kader kesehatan.

Tujuan Khusus :
1. Kader Posyandu dapat melaksanakan Penyuluhan tentang KB
2. Kader Posyandu dapat menerapkan cara memeriksa jentik
3. Kader Posyandu dapat melaksanakan Operasi Timbang

III. PESERTA
Kader Posyandu Balita, kader kesehatan lain sewilayah kerja Puskesmas Sempu

IV. NARASUMBER
1. Koordinator Promkes
2. Koordinator KB
3. Koordinator PHBS
4. Koordinator Imunisasi

V. MATERI
1. KB
2. PHBS
3. Imunisasi

VI. TEMPAT DAN WAKTU


1. Tempat : Balai desa Sempu
2. Hari/Tanggal :
3. Jam : 08.00 WIB s/d selesai

VII. PROSES PERTEMUAN


JAM URAIAN PELAKSANA
08.00-08.30 WIB Registrasi / Absensi Panitia

08.30-08.45 WIB Pembukaan Kepala Puskesmas Sempu

08.45-09.45 WIB KB Koordinator KB

09.45-10.15 WIB Diskusi & Tanya Jawab Koordinator KB

10.15-11.15 WIB PHBS Koordinator Promkes

11.15-11.45 WIB Diskusi & Tanya Jawab Koordinator Promkes

11.45-12.45 WIB Ishoma Peserta

12.45-13.15 WIB Imunisasi Koordinator Imunisasi

13.15-13.45 WIB Diskusi & Tanya Jawab Koordinator Imunisasi

13.45-14.00 WIB Penutup Pembaca Doa

VIII.KESIMPULAN
Setelah pertemuan diharapkan peserta dapat :
1. Memberikan penyuluhan ttg KB
2. Memahami mengerti tentang PHBS dan bisa menginformasikan kepada masyarakat
3. Mengetahui tentang macam-macam imunisasi dan memberikan penyuluhan kepada
masyarakat.

IX. MATERI
1. PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)
Definisi :
PHBS terdiri dari beberapa tatanan, salah satunya adalah PHBS tatanan Rumah
Tangga. Pada tatanan Rumah tangga ini meliputi beberapa indikator kesehatan
antara lain :
a. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
b. Pemberian ASI Ekslusif
c. Menimbang Berat Badan minimal 3 bulan berturut-turut
d. Mencuci tangan
e. Menggunakan air bersih
f. Menggunakan jamban sehat
g. Memberantas jentik minimal tiap seminggu sekali
h. Makan buah dan sayur
i. Melakukan aktifitas fisik
j. Tidak merokok dalam ruangan.

2. Definisi Keluarga Berencana adalah


LAPORAN PENYELENGGARAAN PERTEMUAN PENGEMBANGAN DAN
PEMBINAAN DESA SIAGA AKTIF (MMD) DAN POSKESDES
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEMPU

Kepada Yth : Kuasa Pengguna Anggaran Dinas Kesehatan Kab. Banyuwangi


Dari : Ketua BOK Puskesmas Sempu
Perihal : Laporan Penyelenggaraan Pertemuan
Tembusan :-

I. PENDAHULUAN
Pembangunan Kesehatan diselenggarakan dalam upaya mencapai Masyarakat yang
sehat dan mandiri. Masyarakat yang mandiri dalam hidup sehat adalah suatu kondisi
dimana masyarakat Indonesia menyadari, mau, dan mampu untuk mengenali dan
mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi, sehingga dapat bebas dari gangguan
kesehatan, baik yang disebabkan karena penyakit termasuk gangguan kesehatan akibat
bencana, maupun lingkungan dan perilaku yang tidak mendukung untuk hidup sehat.
Oleh karena itu untuk mencapai tujuan tersebut maka Puskesmas Sempu
melakukan pertemuan pengembangan dan pembinaan Desa Siaga Aktif (MMD) dan
Poskesdes.

II. TUJUAN

Tujuan Umum :
Setelah mengikuti Pertemuan Pengembangan dan Pembinaan Desa Siaga Aktif dan
Poskesdes ini diharapkan para Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan Perangkat Desa
mengetahui fungsinya dalam pengembangan Desa siaga.

Tujuan Khusus :
1. Peserta mau dan mampu menyosialisasikan apa yang sudah didapatkan kepada
masyarakat.
2. Peserta mau dan mampu menggerakkan baik individu, keluarga maupun masyarakat
untuk berprilaku hidup bersih dan sehat .
3. Peserta mau dan mampu mengembangkan masyarakat dalam upaya kesehatan yang
bersumberdaya masyarakat itu sendiri.

III. PESERTA
Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan Perangkat Desa sewilayah kerka Puskesmas
Sempu.
IV. NARASUMBER
1. Kepala Puskesmas Sempu
2. Koordinator Promkes
3. Bidan Desa Siaga
4. Bidan Wilayah

V. MATERI
1. Desa Siaga
2. Poskesdes
3. Prioritas Masalah:
* Merokok dalam Ruangan
* ASI Ekslusif
* Jamban Sehat

VI. TEMPAT DAN WAKTU


1. Tempat : Balai desa Sempu
2. Hari/Tanggal : Selasa / 30 April 2013
3. Jam : 08.00 WIB s/d selesai

VII. PROSES PERTEMUAN


JAM URAIAN PELAKSANA
08.00-08.30 WIB Registrasi / Absensi Panitia

08.30-08.45 WIB Pembukaan Kepala Puskesmas Sempu

08.45-09.45 WIB Desa Siaga Koordinator Promkes

09.45-10.15 WIB Diskusi & Tanya Jawab Koordinator Promkes

10.15-11.15 WIB Poskesdes Bidan Desa Siaga

11.15-11.45 WIB Diskusi & Tanya Jawab Bidan Desa Siaga

11.45-12.45 WIB Ishoma Peserta

12.45-13.45 WIB Prioritas Masalah Bidan wilayah

13.45-14.15 WIB Diskusi & Tanya Jawab Bidan wilayah

14.15-14.30 WIB Penutup Kepala Puskesmas Sempu

VIII.KESIMPULAN
Setelah pertemuan diharapkan peserta dapat :
1. Menyosialisasikan kepada masyarakat tentang hasil keputusan musyawarah.
2. Bisa menggerakkan masyarakat dalam ber-PHBS.
3. Memberdayakan masyarakat dalam upaya-upaya kesehatan

LAPORAN PENYELENGGARAAN PERTEMUAN PENINGKATAN KAPASITAS PERANGKAT


DESA DALAM PENGEMBANGAN DESA SIAGA, HARGA PAS & ANAK TOKCer
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEMPU

Kepada Yth : Kuasa Pengguna Anggaran Dinas Kesehatan Kab. Banyuwangi


Dari : Ketua BOK Puskesmas Sempu
Perihal : Laporan Penyelenggaraan Pertemuan
Tembusan :-

I. PENDAHULUAN
Dalam rangka mewujudkan VISI dan MISI Menuju Masyarakat Banyuwangi yang
mandiri untuk hidup sehat maka perlu memberdayakan masyarakat, meningkatkan kinerja
dan mutu upaya kesehatan serta memantapkan menejemen kesehatan yang dinamis dan
akuntabel.
Oleh karena itu untuk mencapai tujuan tersebut maka Puskesmas Sempu
melakukan pertemuan peningkatan kapasitas perangkat desa dalam pengembangan Desa
Siaga, HARGA PAS, dan Anak TOKCer.

II. TUJUAN

Tujuan Umum :
Setelah mengikuti Pertemuan Pengembangan dan Pembinaan Desa Siaga Aktif dan
Poskesdes ini diharapkan para Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan Perangkat Desa
mengetahui fungsinya dalam pengembangan Desa siaga.

Tujuan Khusus :
1. Peserta tahu apa itu HARGA PAS, ANAK TOKCer dan Desa Siaga.
2. Peserta mau dan mampu menyosialisasikan apa yang sudah didapatkan kepada
masyarakat.
3. Peserta mau dan mampu menggerakkan baik individu, keluarga maupun masyarakat
untuk berprilaku hidup bersih dan sehat .
4. Peserta mau dan mampu mengembangkan masyarakat dalam upaya kesehatan yang
bersumberdaya masyarakat itu sendiri.

III. PESERTA
Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Perangkat Desa dan Kader Desa Siaga sewilayah
kerja Puskesmas Sempu.
IV. NARASUMBER
1. Kepala Puskesmas Sempu
2. Koordinator Promkes
3. Bidan Desa Siaga

V. MATERI
1. Desa Siaga dan Poskesdes
2. HARGA PAS
3. ANAK TOK Cer

VI. TEMPAT DAN WAKTU


1. Tempat : Puskesmas Sempu
2. Hari/Tanggal : Selasa / 23 April 2013
3. Jam : 08.00 WIB s/d selesai

VII. PROSES PERTEMUAN


JAM URAIAN PELAKSANA
08.00-08.30 WIB Registrasi / Absensi Panitia

08.30-08.45 WIB Pembukaan Kepala Puskesmas Sempu

08.45-09.45 WIB Desa Siaga dan Poskesdes Bidan Desa Siaga

09.45-10.15 WIB Diskusi & Tanya Jawab Bidan Desa Siaga

10.15-11.15 WIB HARGA PAS Koordinator Promkes

11.15-11.45 WIB Diskusi & Tanya Jawab Koordinator Promkes

11.45-12.45 WIB Ishoma Peserta

12.45-13.15 WIB Anak TOK Cer Koordinator Promkes

13.15-13.45 WIB Diskusi & Tanya Jawab Koordinator Promkes

13.45-14.00 WIB Penutup Kepala Puskesmas Sempu

VIII.KESIMPULAN
Setelah pertemuan diharapkan peserta dapat :
1. Menyosialisasikan kepada masyarakat tentang hasil keputusan musyawarah.
2. Bisa menggerakkan masyarakat dalam ber-PHBS.
3. Memberdayakan masyarakat dalam upaya-upaya kesehatan

LAPORAN PENYELENGGARAAN PERTEMUAN


PENINGKATAN KAPASITAS KADER POSKESTREN
DI WILAYAH PUSKESMAS SEMPU
Kepada Yth : Kuasa Pengguna Anggaran Dinas Kesehatan Kab. Banyuwangi
Dari : Ketua BOK Puskesmas Sempu
Perihal : Laporan Penyelenggaraan Pertemuan
Tembusan :-

I. PENDAHULUAN
Pemberdayaan masyarakat di pondok pesantren merupakan upaya fasilitasi, agar
warga pondok pesantren mengenal masalah yang dihadapi, merencanakan dan
melakukan upaya pemecahannya, dengan memanfaatkan potensi yang ada.
Dengan pemberdayaan tersebut, diharapkan para santri dan para pemimpin serta
pengelola pondok pesantren tidak saja mahir dalam aspek pembangunan moral
spiritual dengan intelektual yang bernuansa agamis, tetapi juga menjadi motivator dan
inovator dalam pembangunan kesehatan serta menjadi taladan dalam berperilaku
hidup bersih dan sehat.
Untuk terselenggaranya dan tumbuh kembangnya Poskestren, maka setiap
komponen harus memahami ruang lingkup tugas dan kegiatan Poskestren. Disamping
itu juga harus mempunyai pengetahuan dan ketrampilan yang memadahi agar mampu
melaksanakan tugas dan kegiatan Poskestren. Sehubungan dengan hal itu maka perlua
diadakan kegiatan/pertemuan bagi pengelola dan pelaksana Poskestren.

II. TUJUAN
Tujuan Umum :
Dengan adanya pertemuan peningkatan kapasitas kader Poskestren diharapkan
peserta mampu menjadi motivator dan inovator dalam pembangunan
kesehatan serta menjadi teladan dalam berperilaku hidup bersih dan sehat.

Tujuan Khusus :
1. Diharapkan peserta dan warga pondok pesantren mampu mngenali masalah
yang dihadapi.
2. Diharapkan peserta dan warga pondok pesantren mampu merencanakan
dan melakukan upaya pemecahannya.
3. Diharapkan peserta dan warga pondok pesantren mampu memanfaatkan
potensi yang ada.

III. PESERTA
Kader Pos Kesehatan Pesantren

IV. NARASUMBER
1. Koordinator Promkes
2. Koordinator Kesling
3. Koordinator P2M

V. MATERI
1. PHBS
2. KESLING
3. NAPZA
4. HIV/AIDS

VI. TEMPAT DAN WAKTU


1. Tempat : Puskesmas Sempu
2. Hari/Tanggal : Sabtu / 18 Mei 2013
3. Jam : 08.00 WIB s/d selesai

VII. PROSES PERTEMUAN


JAM URAIAN PELAKSANA
08.00-08.30 WIB Registrasi / Absensi Panitia

08.30-08.45 WIB Pembukaan Kepala Puskesmas Sempu

08.45-09.45 WIB PHBS di tingkat Ponpes Koordinator Promkes

09.45-10.15 WIB Diskusi & Tanya Jawab Koordinator Promkes

10.15-11.15 WIB Kesling di lingkungan ponpes Koordinator Kesling

11.15-11.45 WIB Diskusi & Tanya Jawab Koordinator Kesling

11.45-12.45 WIB Ishoma Peserta

12.45-13.15 WIB NAPZA,HIV/AIDS Koordinator P2M

13.15-13.45 WIB Diskusi & Tanya Jawab Koordinator P2M

13.45-14.00 WIB Penutup Kepala Puskesmas Sempu

VIII.KESIMPULAN
Setelah diadakannya pertemuan diharapkan peserta mampu :
1. Mensosialisasikan apa yang sudah didapatkan kepada warga pondok pesantren
yang lain.
2. Menajdi contoh atau teladan bagi warga pondok pesantren lainnya.
3. Bisa menggerakkan warga pondok pesantren dalam ber PHBS di lingkungan ponpes
pada khususnya dan di masyarakat pada umumnya.

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEYULUHAN PADA IBU MENYUSUI


TENTANG CARA MENYUSUI YG BENAR & MAKANAN SEIMBANG BAGI IBU MENYUSUI
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEMPU
Kepada Yth : Kuasa Pengguna Anggaran Dinas Kesehatan Kab. Banyuwangi
Dari : Ketua BOK Puskesmas Sempu
Perihal : Laporan Penyelenggaraan Penyuluhan
Tembusan :-

I. PENDAHULUAN
Di masyarakat kita masih banyak mitos-mitos salah yang berkembang mengenai
makanan ibu menyusui, terutama dikalangan pedesaan. Oleh sebab itu penting sekali
memberikan informasi yang benar tentang asupan gizi yg seimbang untuk ibu menyusui
pada masyarakat maupun keluarga terutama pada ibu menyusui itu sendiri.
Selain dari cadangan lemak dalam tubuh, energi yang dibutuhkan untuk produksi
ASI ibu menyusui dari makanan. Untuk itu ibu menyusui tetap harus mengkonsumsi
makanan bergizi seimbang dalam jenis yang bervariasi setiap harinya.
Dengan begitu kebutuhan energi dan zat-zat gizi selama masa menyusui terpenuhi
secara optimal. Selain tetap sehat, kualitas dan kuantitas ASI juga jadi lebih baik. Selain
itu jangka waktu untuk memproduksi ASI menjadi relatif lama.
Gizi ibu menyusui sangat erat kaitannya dengan produksi ASI yg sangat dibutuhkan
untuk tumbuh kembang bayi. Bila pemberian ASI berhasil baik, maka berat badan bayi
akan meningkat, integritas kulit baik, tonus otot serta kebiasaan makanan yang
memuaskan.

II. TUJUAN
Tujuan Umum :
Dengan adanya penyuluhan tentang cara menyusui yang benar dan makanan
yang seimbang bagi ibu menyusui diharapkan tidak ada lagi mitos-mitos yang
keliru tentang makanan bagi ibu menyusui.

Tujuan Khusus :
1. Diharapkan peserta dapat menyusui dengan benar.
2. Diharapkan peserta tidak mempercayai mitos-mitos yang dapat merugikan
bagi ibu menyusui.
3. Diharapkan ibu-ibu menyusui dapat memenuhi kebutuhan gizinya agar
produksi ASI bisa optimal.

III. PESERTA
Ibu-ibu menyusui

IV. NARASUMBER
1. Koordinator Gizi / konselor ASI
2. Koordinator KIA
3. Koordinator Promkes

V. TEMPAT DAN WAKTU


1. Tempat : Balai Desa Sempu
2. Hari/Tanggal : Sabtu / 18 Oktober 2014
3. Jam : 08.00 WIB s/d selesai

VI. PROSES PERTEMUAN


JAM URAIAN PELAKSANA
08.00-08.30 WIB Registrasi / Absensi Panitia

08.30-08.45 WIB Pembukaan Kepala Puskesmas Sempu

08.45-09.55 WIB ASI dan manfaatnya Koordinator Promkes

09.55-10.25 WIB Diskusi & Tanya Jawab Koordinator Promkes

10.25-11.35 WIB Cara menyusui yang benar Konselor ASI

11.35-12.05 WIB Diskusi & Tanya Jawab Konselor ASI

12.05-13.05 WIB Ishoma Peserta

13.05-14.15 WIB Gizi seimbang bagi ibu menyusui Koordinator KIA

14.15-14.45 WIB Diskusi & Tanya Jawab Koordinator KIA

14.45-14.55 WIB Penutup Kepala Puskesmas Sempu

VII.KESIMPULAN
Setelah diadakannya pertemuan diharapkan peserta mampu :
1. Mensosialisasikan apa yang sudah didapatkan kepada keluarga dan ibu-ibu
menyusui yang lain.
2. Menjadi contoh atau teladan bagi ibu-ibu menyusui yang lainnya.
3. Bisa menggerakkan masyarakat terutama pada ibu-ibu menyusui yang ada
disekitar lingkungannya.
4. Menerapkan cara menyusui yang benar.

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEYULUHAN PADA IBU HAMIL


TENTANG KOMPLIKASI KEHAMILAN RESIKO TINGGI
DI WILAYAH PUSKESMAS SEMPU
Kepada Yth : Kuasa Pengguna Anggaran Dinas Kesehatan Kab. Banyuwangi
Dari : Ketua BOK Puskesmas Sempu
Perihal : Laporan Penyelenggaraan Penyuluhan
Tembusan :-

I. PENDAHULUAN
Kehamilan resiko tinggi merupakan kehamilan yang sering menyebabkan terjadinya
bahaya dan komplikasi terhadap ibu maupun janin. Baik itu selama proses kehamilan,
persalinan, dan setelah melahirkan atau nifas.
Data statistik memperlihatkan kenyataan bahwa kehamilan yang sehat mencapai
prosentase 80% hingga 90%. Selebihnya merupakan porsi kehamilan resiko tinggi.
Untuk menentukan kehamilan resiko tinggi dilakukan penilaian terhadap wanita hamil,
untuk menentukan apakah dia memiliki keadaan atau ciri-ciri yang menyebabkan dia
ataupun janinnya lebih rentan terhadap penyakit atau kematian ( keadaan atau ciri
tersebut disebut faktor resiko ).
Seorang wanita hamil dengan faktor resiko rendah bisa mengalami suatu
perubahan yang menyebabkan bertambahnya resiko yang dimilikinya. Dia mungkin
terpapar oleh teratogen atau bahan yang bisa menyebabkan cacat bawaan seperti
radiasi, bahan kimia tertentu, obat-obatan dan infeksi. Atau dia bisa mengalami
kelainan medis atau komplikasi yang berhubungan dengan kehamilan.

II. TUJUAN
Tujuan Umum :
Dengan adanya penyuluhan tentang komplikasi kehamilan resiko tinggi
diharapkan ibu-ibu hamil tahu tentang komplikasi kehamilan resiko tinggi dan
segera memeriksakan kehamilannya bila terjadi komplikasi.

Tujuan Khusus :
1. Diharapkan ibu-ibu hamil dapat mengetahui macam-macam komplikasi
kehamilan resiko tinggi.
2. Diharapkan ibu-ibu hamil memeriksakan rutin kehamilannya minimal 4x
selama kehamilan bagi ibu hamil dengan resiko rendah.
3. Diharapkan ibu-ibu hamil memeriksakan rutin kehamilannya sebulan sekali
selama kehamilan bagi ibu hamil dengan resiko tinggi.

III. PESERTA
Ibu-ibu hamil resiko tinggi

IV. NARASUMBER
1. Bidan Koordinator
2. Koordinator KIA
3. Koordinator Gizi

V. TEMPAT DAN WAKTU


1. Tempat : Balai Desa Sempu
2. Hari/Tanggal : Sabtu / 11 Oktober 2014
3. Jam : 08.00 WIB s/d selesai

VI. PROSES PERTEMUAN


JAM URAIAN PELAKSANA
08.00-08.30 WIB Registrasi / Absensi Panitia

08.30-08.45 WIB Pembukaan Kepala Puskesmas Sempu

08.45-09.55 WIB Tanda Kehamilan & Perubahan Tubuh Koordinator KIA

09.55-10.25 WIB Diskusi & Tanya Jawab Koordinator KIA

10.25-11.35 WIB Tanda Bahaya Kehamilan Resiko Tinggi Bidan Koordinator

11.35-12.05 WIB Diskusi & Tanya Jawab Bidan Koordinator

12.05-13.05 WIB Ishoma Peserta

13.05-14.15 WIB Gizi seimbang bagi ibu Hamil Koordinator Gizi

14.15-14.45 WIB Diskusi & Tanya Jawab Koordinator Gizi

14.45-14.55 WIB Penutup Kepala Puskesmas Sempu

VII.KESIMPULAN
Setelah diadakannya pertemuan diharapkan peserta :
1. Mengetahui tanda kehamilan dan perubahan tubuh ibu hamil baik secara
fisik maupun psikis.
2. Mengetahui tanda-tanda bahaya kehamilan Resiko Tinggi dan bagaimana
pencegahan serta penanggulangannya.
3. Mampu mensosialisasikan apa yang sudah didapat kepada keluarga dan ibu-
ibu hamil yang lain.

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEYULUHAN PADA IBU HAMIL


TENTANG PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG PADA BALITA
DI WILAYAH PUSKESMAS SEMPU
Kepada Yth : Kuasa Pengguna Anggaran Dinas Kesehatan Kab. Banyuwangi
Dari : Ketua BOK Puskesmas Sempu
Perihal : Laporan Penyelenggaraan Penyuluhan
Tembusan :-

I. PENDAHULUAN
Gizi seimbang pada anak merupakan gizi yang sesuai dengan kebutuhan tubuh
melalui makanan sehari-hari sehingga tubuh bisa aktif dan sehat optimal, serta tak
terganggu penyakit atau tubuh tetap sehat.
Makanan sebagai sumber zat gizi. Di dalam makanan terdapat enam jenis zat gizi,
yaitu karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air. Zat gizi ini diperlukan bagi
balita sebagai zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.
Kebutuhan gizi seseorang adalah jumlah yang diperkirakan cukup untuk
memelihara kesehatan pada umumnya. Secara garis besar, kebutuhan gizi ditentukan
oleh usia, jenis kelamin, aktifitas, berat badan dan tinggi badan.
Antara asupan zat gizi dan pengeluarannya harus ada keseimbangan sehingga
diperoleh status gizi yang baik. Status gizi balita dapat dipantau dengan menimbang
anak setiap bulan dan dicocokkan dengan Kartu Menuju Sehat (KMS).
Ada beberapa hal yang sering merupakan penyebab terjadinya gangguan gizi, baik
secara langsung maupun tidak langsung. Sebagai penyebab langsung gangguan gizi,
khususnya gangguan gizi pada bayi dan anak usia dibawah lima tahun (balita) adalah
tidak sesuainya jumlah gizi yang mereka peroleh dari makanan dengan kebutuhan
tubuh mereka.

II. TUJUAN
Tujuan Umum :
Dengan adanya penyuluhan tentang Pemberian makanan seimbang pada balita
diharapkan peserta tahu tentang kebutuhan gizi pada bayi dan balita serta
bagaimana cara memantau status gizinya.

Tujuan Khusus :
1. Diharapkan peserta tahu mengenai apa itu gizi seimbang, terutama pada
bayi dan balita.
2. Diharapkan peserta mengetahui tentang kebutuhan gizi bayi dan balita.
3. Diharapkan peserta mengetahui cara memantau status gizi bayi dan balita.
4. Diharapkan peserta mengetahui hal-hal penyebab terjadinya gangguan gizi
pada bayi dan balita.

III. PESERTA
Ibu-ibu Bayi dan Balita

IV. NARASUMBER
1. Koordinator Gizi
2. Koordinator KIA
3. Koordinator Promkes

V. TEMPAT DAN WAKTU


1. Tempat : Balai Desa Sempu
2. Hari/Tanggal : Sabtu / 4 Oktober 2014
3. Jam : 08.00 WIB s/d selesai

VI. PROSES PERTEMUAN


JAM URAIAN PELAKSANA
08.00-08.15 WIB Registrasi / Absensi Panitia

08.15-08.30 WIB Pembukaan Kepala Puskesmas Sempu

08.30-09.30 WIB Apa itu gizi seimbang Koordinator KIA

09.30-09.45 WIB Diskusi & Tanya Jawab Koordinator KIA

09.45-10.45WIB Kebutuhan gizi balita Koordinator Gizi

10.45-11.00 WIB Diskusi & Tanya Jawab Koordinator Gizi

11.00-11.30 WIB Ishoma Peserta

11.30-12.30 WIB Penyebab terjadinya gangguan Gizi Koordinator Promkes

12.30-12.50 WIB Diskusi & Tanya Jawab Koordinator Promkes

12.50-13.00 WIB Penutup Kepala Puskesmas Sempu

VII.KESIMPULAN
Setelah diadakannya pertemuan diharapkan peserta :
1. Mengetahui apa itu Gizi seimbang pada bayi dan balita.
2. Mengetahui Kebutuhan gizi pada bayi dan balita.
3. Mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya gangguan gizi pada bayi dan
balita.
4. Mau dan mampu menerapkan apa yang sudah didapat dalam kehidupan
sehari-hari.
5. Mampu menyebarluaskan informasi yang didapat kepada keluarga pada
khususnya serta pada masyarakat pada umumnya.

LAPORAN PENYELENGGARAAN PERTEMUAN NGOPI BARENG


SUAMI IBU HAMIL RESIKO TINGGI
DI WILAYAH PUSKESMAS SEMPU
Kepada Yth : Kuasa Pengguna Anggaran Dinas Kesehatan Kab. Banyuwangi
Dari : Ketua BOK Puskesmas Sempu
Perihal : Laporan Penyelenggaraan Penyuluhan
Tembusan :-

I. PENDAHULUAN
Kehamilan resiko tinggi merupakan kehamilan yang sering menyebabkan terjadinya
bahaya dan komplikasi terhadap ibu maupun janin. Baik itu selama proses kehamilan,
persalinan, dan setelah melahirkan atau nifas.
Data statistik memperlihatkan kenyataan bahwa kehamilan yang sehat mencapai
prosentase 80% hingga 90%. Selebihnya merupakan porsi kehamilan resiko tinggi.
Untuk menentukan kehamilan resiko tinggi dilakukan penilaian terhadap wanita hamil,
untuk menentukan apakah dia memiliki keadaan atau ciri-ciri yang menyebabkan dia
ataupun janinnya lebih rentan terhadap penyakit atau kematian ( keadaan atau ciri
tersebut disebut faktor resiko ).
Seorang wanita hamil dengan faktor resiko rendah bisa mengalami suatu
perubahan yang menyebabkan bertambahnya resiko yang dimilikinya. Dia mungkin
terpapar oleh teratogen atau bahan yang bisa menyebabkan cacat bawaan seperti
radiasi, bahan kimia tertentu, obat-obatan dan infeksi. Atau dia bisa mengalami
kelainan medis atau komplikasi yang berhubungan dengan kehamilan.

II. TUJUAN
Tujuan Umum :
Dengan adanya penyuluhan tentang komplikasi kehamilan resiko tinggi
diharapkan para suami ibu hamil resti tahu tentang komplikasi kehamilan resiko
tinggi dan segera memeriksakan istrinya bila terjadi komplikasi.

Tujuan Khusus :
1. Diharapkanpara suami ibu hamil dapat mengetahui macam-macam
komplikasi kehamilan resiko tinggi.
2. Diharapkan para suami ibu hamil selalu mengingatkan istrinya untuk
memeriksakan rutin kehamilannya minimal 4x selama kehamilan bagi ibu
hamil dengan resiko rendah.
3. Diharapkan para suami ibu-ibu hamil mau mengantar untuk memeriksakan
rutin kehamilan istrinya sebulan sekali selama kehamilan bagi ibu hamil
dengan resiko tinggi.

III. PESERTA
Suami Ibu-ibu hamil resiko tinggi

IV. NARASUMBER
1. Bidan Koordinator
2. Dokter PONED

V. TEMPAT DAN WAKTU


1. Tempat : Puskesmas Sempu
2. Hari/Tanggal : Rabu / 22 Juli 2015
3. Jam : 08.30 WIB s/d selesai

VI. PROSES PERTEMUAN


JAM URAIAN PELAKSANA

08.30-09.00 WIB Registrasi / Absensi Panitia

09.00-09.15 WIB Pembukaan Kepala Puskesmas Sempu

09.15-10.15 WIB Tanda Kehamilan & Perubahan Tubuh Koordinator KIA

10.15-10.45 WIB Diskusi & Tanya Jawab Koordinator KIA

10.45-11.45 WIB Tanda Bahaya Kehamilan Resiko Tinggi Bidan Koordinator

11.45-12.15 WIB Diskusi & Tanya Jawab Bidan Koordinator

12.15-12.30 WIB Penutup Kepala Puskesmas Sempu

VII.KESIMPULAN
Setelah diadakannya pertemuan diharapkan peserta :
1. Mengetahui tanda kehamilan dan perubahan tubuh ibu hamil baik secara
fisik maupun psikis.
2. Mengetahui tanda-tanda bahaya kehamilan Resiko Tinggi dan bagaimana
pencegahan sehingga bila hal itu terjadi pada istrinya bisa segera merujuk ke
fasilitas kesehatan.
3. Mampu mensosialisasikan apa yang sudah didapat kepada keluarga dan
suami ibu-ibu hamil resti yang lain.

VIII. MATERI

1. Definisi kehamilan
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi atau penyatuan
sperma dari laki-laki dan sel telur dari perempuan.

2. Tanda tanda kehamilan dan perubahan tubuh ibu hamil


a. Perubahan beberapa bagian tubuh
b. BAK makin sering dan konstipasi
c. Gejala PMS, seperti perut kembung, nyeri pinggang dll
d. Dada mulai bengkak dan lembut
e. Mudah lelah
f. Mual di pagi hari
g. Perubahan mood
h. Munculnya bercak darah atau flek
i. Kram perut
j. Terlambat datang bulan

k. Pusing
l. Sering meludah
m. Areola menghitam
n. Waktu USG ada janin dlm rahim

3. Tanda bahaya kehamilan


a. Perdarahan terus menerus
b. Bengkak di kaki, tangan atau wajah
c. Demam atau panas tinggi
d. Air ketuban keluar sebelum waktunya
e. Gerakan janin berkurang
f. Ibu hamil muntah terus menerus dan tidak bisa makan sama sekali
g. Batuk lama
h. Jantung berdebartanpa sebab yang jelas
i. Gatal-gatal pada kemaluan dan keluar keputihan yang berlebihan
j. Ibu hamil mengalami cedera atau trauma pada daerah perut

4. Tanda bahaya kehamilan merupakan gejala adanya gangguan pada janin yang dapat
menyebabkan kelahiran prematur, keguguran bahkan membahayakan nyawa ibu
hamil.

5. Apabila ibu hamil mengalami tanda-tanda bahaya pada kehamilannya, segera


periksa ke tempat pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan pertolongan.

Penanggung jawab

Hadi Kusairi, SKM, M.Mkes


NIP. 19640705 198802 1 004

LAPORAN PENYELENGGARAAN PEYULUHAN PADA IBU HAMIL RESTI


TENTANG PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPILKASI
SERTA PENERAPAN HINDARI 3 TERLAMBAT
DI WILAYAH PUSKESMAS SEMPU

Kepada Yth : Kuasa Pengguna Anggaran Dinas Kesehatan Kab. Banyuwangi


Dari : Ketua BOK Puskesmas Sempu
Perihal : Laporan Penyelenggaraan Penyuluhan
Tembusan :-

I. PENDAHULUAN
Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi adalah merupakan
suatu kegiatan yang difasilitasi oleh bidan di desa khususnya, dalam rangka peran aktif
suami, keluarga dan masyarakat dalam merencanakan persalinan yang aman dan
persiapan menghadapi komplikasi bagi ibu hamil, termasuk perencanaan penggunaan
KB pasca persalinan dengan menggunakan sticker sebagai media notifikasi sasaran
dalam rangka meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayi
baru lahir.
Diharapkan dengan adanya sticker di depan rumah, semua warga masyarakat di
desa tersebut mengetahui dan juga diharapkan dapat member bantuannya. Di lain
pihak masyarakat diharapkan dapat mengembangkan norma-norma social termasuk
kepeduliannya untuk menyelamatkan ibu hamil dan ibu bersalin.Dianjurkan kepada ibu
hamil untuk melahirkan ke fasilitas kesehatan termasuk bidan desa.
Yang terpenting adalah persiapan menghadapi komplikasi bagi ibu hamil, termasuk
perencanaan penggunaan KB pasca persalinan dengan menggunakan sticker sebagai
media notifikasi sasaran dalam rangka meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan
kesehatan bagi ibu dan bayi baru lahir.

II. TUJUAN
Tujuan Umum :
Dengan adanya penyuluhan tentang Program Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi diharapkan ibu-ibu hamil Resti tahu tentang komplikasi
kehamilan resiko tinggi dan segera memeriksakan kehamilannya bila terjadi
komplikasi serta menghindari 3 terlambat.

Tujuan Khusus :
1. Diharapkan ibu-ibu hamil dapat mengetahui macam-macam komplikasi
kehamilan resiko tinggi.
2. Diharapkan ibu-ibu hamil memeriksakan rutin kehamilannya minimal 4x
selama kehamilan bagi ibu hamil dengan resiko rendah.
3. Diharapkan ibu-ibu hamil memeriksakan rutin kehamilannya sebulan sekali
selama kehamilan bagi ibu hamil dengan resiko tinggi.

III. PESERTA
Ibu-ibu hamil resiko tinggi

IV. NARASUMBER
1. Koordinator KIA
2. Bidan Wilayah
V. TEMPAT DAN WAKTU
1. Tempat : Puskesmas Sempu
2. Hari/Tanggal : Rabu / 22 Juli 2015
3. Jam : 08.30 WIB s/d selesai

VI. PROSES PERTEMUAN


JAM URAIAN PELAKSANA

08.30-09.00 WIB Registrasi / Absensi Panitia

09.00-09.15 WIB Pembukaan Kepala Tata Usaha

09.15-10.15 WIB Tanda Kehamilan & Perubahan Tubuh Koordinator KIA

10.15-10.45 WIB Diskusi & Tanya Jawab Koordinator KIA

10.45-11.45 WIB Tanda Bahaya Kehamilan Resiko Tinggi Bidan Wilayah

11.45-12.15 WIB Diskusi & Tanya Jawab Bidan Wilayah

12.15-12.30 WIB Penutup Kepala Tata Usaha

VII.KESIMPULAN
Setelah diadakannya pertemuan diharapkan peserta :
1. Mengetahui tanda kehamilan dan perubahan tubuh ibu hamil baik secara
fisik maupun psikis.
2. Mengetahui tanda-tanda bahaya kehamilan Resiko Tinggi dan bagaimana
pencegahan serta penanggulangannya.
3. Mampu mensosialisasikan apa yang sudah didapat kepada keluarga dan ibu-
ibu hamil yang lain.

VIII. MATERI

1. Tanda tanda kehamilan dan perubahan tubuh ibu hamil


a. Perubahan beberapa bagian tubuh
b. BAK makin sering dan konstipasi
c. Gejala PMS, seperti perut kembung, nyeri pinggang dll
d. Dada mulai bengkak dan lembut
e. Mudah lelah
f. Mual di pagi hari
g. Perubahan mood
h. Munculnya bercak darah atau flek
i. Kram perut
j. Terlambat datang bulan
k. Pusing
l. Sering meludah
m. Areola menghitam
n. Waktu USG ada janin dlm rahim

2. Tanda bahaya kehamilan


a. Perdarahan terus menerus
b. Bengkak di kaki, tangan atau wajah
c. Demam atau panas tinggi
d. Air ketuban keluar sebelum waktunya
e. Gerakan janin berkurang
f. Ibu hamil muntah terus menerus dan tidak bisa makan sama sekali
g. Batuk lama
h. Jantung berdebartanpa sebab yang jelas
i. Gatal-gatal pada kemaluan dan keluar keputihan yang berlebihan
j. Ibu hamil mengalami cedera atau trauma pada daerah perut

3. Tanda bahaya kehamilan merupakan gejala adanya gangguan pada janin yang dapat
menyebabkan kelahiran prematur, keguguran bahkan membahayakan nyawa ibu
hamil.

4. Apabila ibu hamil mengalami tanda-tanda bahaya pada kehamilannya, segera


periksa ke tempat pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan pertolongan.

Penanggung jawab

Sri Wibowoningsih, Amd.keb


NIP. 19660104 198803 2 011

LAPORAN PENYELENGGARAAN SOSIALISASI SAKINA


( STOP ANGKA KEMATIAN IBU DAN ANAK )
DI WILAYAH PUSKESMAS SEMPU
Kepada Yth : Kuasa Pengguna Anggaran Dinas Kesehatan Kab. Banyuwangi
Dari : Ketua BOK Puskesmas Sempu
Perihal : Laporan Penyelenggaraan Penyuluhan
Tembusan :-

V. PENDAHULUAN
Kehamilan resiko tinggi merupakan kehamilan yang sering menyebabkan terjadinya
bahaya dan komplikasi terhadap ibu maupun janin. Baik itu selama proses kehamilan,
persalinan, dan setelah melahirkan atau nifas.
Data statistik memperlihatkan kenyataan bahwa kehamilan yang sehat mencapai
prosentase 80% hingga 90%. Selebihnya merupakan porsi kehamilan resiko tinggi.
Untuk menentukan kehamilan resiko tinggi dilakukan penilaian terhadap wanita hamil,
untuk menentukan apakah dia memiliki keadaan atau ciri-ciri yang menyebabkan dia
ataupun janinnya lebih rentan terhadap penyakit atau kematian ( keadaan atau ciri
tersebut disebut faktor resiko ).
Seorang wanita hamil dengan faktor resiko rendah bisa mengalami suatu
perubahan yang menyebabkan bertambahnya resiko yang dimilikinya. Dia mungkin
terpapar oleh teratogen atau bahan yang bisa menyebabkan cacat bawaan seperti
radiasi, bahan kimia tertentu, obat-obatan dan infeksi. Atau dia bisa mengalami
kelainan medis atau komplikasi yang berhubungan dengan kehamilan.

VI. TUJUAN
Tujuan Umum :
Dengan adanya sosialisasi tentang SAKINA ( Stop Angka Kematian Ibu dan anak )
diharapkan tokoh agama dan tokoh masyarakat serta lintas sektor tahu apa itu
SAKINA, kemudian mereka bisa mensosialisasikan kepada jajarannya pada
khususnya serta pada masyarakat pada umumnya.

Tujuan Khusus :
1. Diharapkan peserta dapat mengetahui macam-macam komplikasi kehamilan
resiko tinggi.
4. Diharapkan peserta tahu apa itu SAKINA dan apa yang melatarbelakangi
dibentuknya Tim SAKINA.
5. Diharapkan peserta bisa mensosialisasikan tentang SAKINA kepada
masyarakat luas.

VII. PESERTA
Tokoh Agama, tokoh masyarakat serta lintas sektor

VIII. NARASUMBER
1. Koordinator KIA
2. Bidan Koordinator
3. Dokter PONED

V. TEMPAT DAN WAKTU


1. Tempat : Puskesmas Sempu
2. Hari/Tanggal : Rabu / 8 April 2015
3. Jam : 08.00 WIB s/d 12.00 WIB

VI. PROSES PERTEMUAN


JAM URAIAN PELAKSANA

08.00-08.30 WIB Registrasi / Absensi Panitia

08.30-08.45 WIB Pembukaan Kepala Puskesmas Sempu

08.45-09.30 WIB Tanda Kehamilan & Perubahan Tubuh Bidan Koordinator

09.30-09.45 WIB Diskusi & Tanya Jawab Bidan Koordinator

09.45-10.30 WIB Tanda Bahaya Kehamilan Resiko Tinggi Dokter PONED

10.30-10.45 WIB Diskusi & Tanya Jawab Dokter PONED


SAKINA (Stop Angka Kematian Ibu dan
10.45-11.30 WIB Koordinator KIA
Anak )
11.30-11.45 WIB Diskusi & Tanya Jawab Koordinator KIA

11.45-12.00 WIB Penutup Kepala Puskesmas Sempu

VII. KESIMPULAN
Setelah diadakannya pertemuan diharapkan peserta :
1. Mengetahui tanda kehamilan dan perubahan tubuh ibu hamil baik secara
fisik maupun psikis.
2. Mengetahui tanda-tanda bahaya kehamilan Resiko Tinggi dan bagaimana
pencegahan sehingga bila hal itu terjadi pada istrinya bisa segera merujuk ke
fasilitas kesehatan.
3. Mengetahui apa itu SAKINA dan latar belakang terbentuknya.
4. Mampu mensosialisasikan apa yang sudah didapat kepada keluarga dan
masyarakat luas.

VIII.MATERI
1. Tanda Kehamilan
Tanda awal seorang perempuan hamil mengalami terlambat haid paling
sedikit 1-2 minggu berturut-turut, walaupun kadang ada bercak darah.
Untuk lebih memastikan hamil atau tidak, maka perempuan tersebut
dianjurkan untuk memeriksakan diri ke bidan/dokter dan bila dilakukan test
kehamilan, maka didapatkan hasil positif.

2. Perubahan Tubuh Ibu selama Kehamilan


A. Perubahan Fisik
 Perubahan pada payudara
 Peningkatan berat badan
 Perubahan pada kulit
B. Perubahan Mental
 Depresi
 Stres
 Ansietas (kecemasan)
 Insomnia (sulit tidur)

3. Tanda Bahaya Kehamilan Resiko Tinggi


 Perdarahan
 Bengkak di kaki, tangan dan wajah
 Demam tinggi
 Keluar air ketuban
 Gerakan bayi berkurang
 Ibu muntah terus dan tidak mau makan

4. SAKINA
SAKINA merupakan layanan jasa dibidang kesehatan secara gratis pada
masyarakat dengan mengedepankan pelayanan prima dan paripurna
khususnya pada ibu hamil resiko tinggi guna menekan kematian ibu dan bayi
diwilayah kerja puskesmas Sempu.
Di dalam Program SAKINA ada juga Laskar Sakina Yaitu Kader Kesehatan
yang berhadapan langsung dengan sasaran. Ada juga Rumah Singgah adalah
rumah tinggal warga yang dijadikan tempat sementara untuk ibu hamil
resiko tinggi daerah terpencil, beberapa hari sebelum dan sesudah
melahirkan.

Penanggung Jawab

Hadi Kusairi,SKM
NIP. 19640705 198802 1 004

LAPORAN PERTEMUAN IBU HAMIL DALAM RANGKA PROMOSI KESEHATAN


TENTANG PENCEGAHAN TERJADINYA BBLR PADA BAYI
DI DESA SEMPU
Kepada Yth : Kuasa Pengguna Anggaran Dinas Kesehatan Kab. Banyuwangi
Dari : Ketua BOK Puskesmas Sempu
Perihal : Laporan Penyelenggaraan Penyuluhan
Tembusan :-

I. PENDAHULUAN
PrevalensiBayi Berat lahir Rendah (BBLR) diperkirakan 15% dari seluruh kelahiran di
dunia dengan batasan 3,3%-38% dan lebih sering terjadi di negara-negara berkembang
atau sosio ekonomi rendah. Secara statistik menunjukkan 90% kejadian BBLR
didapatkan di negara berkembang dan angka kematiannya 35 kali lebih tinggi dibanding
pada bayi dengan berat lahir lebih dari 2500 gram.
BBLR termasuk faktor utama dalam peningkatan mortalitas, morbiditas dan
disabilitas neonatus, bayi dan anak serta memberikan dampak jangka panjang terhadap
kehidupannya di masa depan.
Angka kejadian di Indonesia sangat bervariasi antara satu daerah dengan daerah
lain, yaitu berkisar antara 9%-30%, hasil studi di 7 daerah multi center diperoleh angka
BBLR dengan rentang 2,1%-17,2%. Secara nasional berdasarkan analisa lanjut SDKI,
angka BBLR sekitar 7,5%. Angka ini lebih besar dari target BBLR yang ditetapkan pada
sasaran programperbaikan gizi menuju Indonesia Sehat 2010 yakni maksimal 7%.

II. TUJUAN
Tujuan Umum :
Dengan adanya sosialisasi tentang Pencegahan terjadinya BBLR pada bayi
diharapkan tokoh agama dan tokoh masyarakat serta lintas sektor tahu apa itu
Bayi Berat lahir Rendah, kemudian mereka bisa mensosialisasikan kepada
jajarannya pada khususnya serta pada masyarakat pada umumnya.

Tujuan Khusus :
1. Diharapkan peserta dapat mengetahui apa itu Bayi Berat Lahir Rendah.
2. Diharapkan peserta dapat mengetahui penyebab terjadinya BBLR.
3. Diharapkan peserta dapat mengetahui pencegahannya.

III. PESERTA
Ibu hamil

IV. NARASUMBER
1. Koordinator KIA
2. Bidan Koordinator
3. Dokter PONED

V. TEMPAT DAN WAKTU


1. Tempat : Balai desa Sempu
2. Hari/Tanggal : Jumat / 24 Juli 2015
3. Jam : 08.30 WIB s/d selesai

VI. PROSES PERTEMUAN


JAM URAIAN PELAKSANA

08.30-09.00 WIB Registrasi / Absensi Panitia


09.00-09.15 WIB Pembukaan Kepala Puskesmas Sempu

09.15-10.00 WIB Bayi baru lahir normal & tanda-tandanya Bidan Koordinator

10.00-10.15 WIB Diskusi & Tanya Jawab Bidan Koordinator

10.15-11.00 WIB BBLR serta penyebabnya Dokter PONED

11.00-11.15 WIB Diskusi & Tanya Jawab Dokter PONED

11.15-12.00 WIB Pencegahan dan komplikasi BBLR Koordinator KIA

12.00-11.15 WIB Diskusi & Tanya Jawab Koordinator KIA

12.15-12.30 WIB Penutup Kepala Puskesmas Sempu

VII. KESIMPULAN
Setelah diadakannya pertemuan diharapkan peserta :
1. Mengetahui definisi bayi baru lahir normal dan tanda-tandanya.
2. Mengetahui apa itu bayi berat lahir rendah dan penyebabnya.
3. Mengetahui pencegahan dan komplikasi BBLR..
4. Mampu mensosialisasikan apa yang sudah didapat kepada keluarga dan
masyarakat luas.

VIII.MATERI
1. Definisi Bayi Berat Lahir Rendah
adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa
gestasi. Berat lahir adalah berat bayi yang ditimbangdalam 1 jam setelah lahir.

2. Penyebab BBLR
a. Faktor Ibu
 Penyakit
 Komplikasi pada kehamilan
 Usia ibu dan paritas
 Faktor Kebiasaan
b. Faktor janin
c. Faktor Lingkungan

3. Pencegahan
Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah BBLR :

a. Meningkatkan pemeriksaan kehamilansecara berkala minimal 4x selama


kehamilan, dimulai sejak kehamilan muda. Ibu hamil yang di duga beresiko,
terutama faktor resiko yang mengarah melahirkan bayi BBLR harus cepat
dilaporkan, dipantau dan dirujuk pada institusi pelayanan kesehatan yang lebih
mampu.

b. Penyuluhan kesehatan tentang pertumbuhan dan perkembangan janin dalam


rahim, tanda bahaya selama kehamilan dan perawatan diri selama kehamilan
dan perawatan diri selama kehamilan agar mereka dapat menjaga kesehatannya
dan janin yang dikandung dengan baik.
c. Hendaknya ibu dapat merencanakan persalinan nya dalam kurun umur
reproduksi sehat ( 20- 34 tahun )

d. Perlu dukungan sektor lain yang terkait untuk turut berperan dalam
meningkatkan pendidikan ibu dan status ekonomi keluarga agar mereka dapat
meningkatkan akses terhadap pemanfaatan pelayanan antenatal dan status gizi
ibu selama hamil.

4. Komplikasi BBLR
Komplikasi yang dapat terjadi pada bayi dengan berat badan lahir rendah, terutama
berhubungan dengan 4 proses adaptasi bayi baru lahir, diantaranya :
a. Sistem pernapasan
Sindrom aspirasimekonium, asfiksia neonatorum dll
b. Sistem kardiovaskuler
Patent ductus arteriosus
c. Termoregulasi
Hipotermi
d. Glukosa
Hipoglikemi simtomatik

Penanggung Jawab

Dian Indriasari, Amd.Keb


NrPTT. 1.340.4710390

LAPORAN PENYELENGGARAAN PERTEMUAN PENINGKATAN KAPASITAS


PERANGKAT DESA DALAM PENGEMBANGAN DESA SIAGA
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEMPU
Kepada Yth : Kuasa Pengguna Anggaran Dinas Kesehatan Kab. Banyuwangi
Dari : Ketua BOK Puskesmas Sempu
Perihal : Laporan Penyelenggaraan Pertemuan
Tembusan :-

I. PENDAHULUAN
Dalam rangka mewujudkan VISI dan MISI Menuju Masyarakat Banyuwangi yang
mandiri untuk hidup sehat maka perlu memberdayakan masyarakat, meningkatkan kinerja
dan mutu upaya kesehatan serta memantapkan menejemen kesehatan yang dinamis dan
akuntabel.
Oleh karena itu untuk mencapai tujuan tersebut maka Puskesmas Sempu
melakukan pertemuan peningkatan kapasitas perangkat desa dalam pengembangan Desa
Siaga.

II. TUJUAN

Tujuan Umum :
Setelah mengikuti Pertemuan Pengembangan dan Pembinaan Desa Siaga Aktif dan
Poskesdes ini diharapkan para Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan Perangkat Desa
mengetahui fungsinya dalam pengembangan Desa siaga.

Tujuan Khusus :
1. Peserta tahu apa itu Desa Siaga dan POSKESDES.
2. Peserta mau dan mampu menyosialisasikan apa yang sudah didapatkan kepada
masyarakat.
3. Peserta mau dan mampu menggerakkan baik individu, keluarga maupun masyarakat
untuk berprilaku hidup bersih dan sehat .
4. Peserta mau dan mampu mengembangkan masyarakat dalam upaya kesehatan yang
bersumberdaya masyarakat itu sendiri.

III. PESERTA
Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Perangkat Desa dan Kader Desa Siaga sewilayah
kerja Puskesmas Sempu.

IV. NARASUMBER
1. Kepala Puskesmas Sempu
2. Koordinator Promkes
3. Bidan Desa Siaga

V. MATERI
1. Desa Siaga
2. POSKESDES
3. ANAK TOK Cer & . HARGA PAS
VI. TEMPAT DAN WAKTU
1. Tempat : Puskesmas Sempu
2. Hari/Tanggal : Selasa / 23 April 2013
3. Jam : 08.00 WIB s/d selesai

VII. PROSES PERTEMUAN


JAM URAIAN PELAKSANA
08.00-08.30 WIB Registrasi / Absensi Panitia

08.30-08.45 WIB Pembukaan Kepala Puskesmas Sempu

08.45-09.30 WIB Desa Siaga Bidan Desa Siaga

09.30-10.00 WIB Diskusi & Tanya Jawab Bidan Desa Siaga

10.00-10.45 WIB POSKESDES Koordinator Promkes

10.45-11.00 WIB Diskusi & Tanya Jawab Koordinator Promkes

11.00-12.00 WIB HARGA PAS & Anak TOK Cer Koordinator Promkes

12.00-12.30 WIB Diskusi & Tanya Jawab Koordinator Promkes

12.30-12.45 WIB Penutup Kepala Puskesmas Sempu

VIII.KESIMPULAN
Setelah pertemuan diharapkan peserta dapat :
1. Mensosialisasikan kepada masyarakat tentang hasil keputusan musyawarah.
2. Bisa menggerakkan masyarakat dalam ber-PHBS.
3. Memberdayakan masyarakat dalam upaya-upaya kesehatan

IX. MATERI
1. Definisi Desa Siaga
Desa Siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan
kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah kesehatan, bencana
dan kegawat daruratan, kesehatan secara mandiri.
2. Tujuan Umum
Tujuan Umum Desa Siaga adalah terwujudnya masyarakat desa yang sehat, peduli,
dan tanggap terhadap permasalahan kesehatan di wilayahnya.
3. Tujuan Khusus
a. Peningkatan pengetahuan dan kesadaranmasyarakat desa tentang pentingnya
kesehatan.
b. Peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat desa terhadap resiko
dan bahaya yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan (bencana, wabah,
kegawatdaruratan dsb).
c. Peningkatan kesehatan lingkungan di desa.Meningkatnya kemampuan dan
kemauan masyarakat desa untuk menolong diri sendiri dibidang kesehatan.

4. Ciri-ciri pokok desa siaga


a. Minimal memiliki Pos kesehatan desa yang berfungsi memberi pelayanan dasar (
dengan sumber daya minimal 1 tenaga kesehatan dan sarana fisik bangunan,
perlengkapan dan peralatan alat komunikasi ke masyarakat dan ke puskesmas).
b. Memiliki sistem kegawatdaruratan berbasis masyarakat.
c. Memiliki sistim pembiayaan kesehatan secara mandiri.
d. Masyarakat berprilaku hidup bersih dan sehat.

5. Pengembangan desa Siaga


Dalam pengembangan Desa Siaga juga sangat diperlukan forum komunikasi
masyarakat yaitu terbagi dalam 4 :
a. Pengembangan tim petugas
b. Pengembangan tim di masyarakat
c. Survey mawas diri
d. Musyawarah masyarakat Desa

6. Definisi Poskesdes dan kegiatannya


Poskesdes adalah upaya UKBM yang dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan /
menyediakanpelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat desa.
Kegiatan Poskesdes:
a. Pengamatan Epidemiologi sederhana
b. Penanggulangan penyakit
c. Kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana dan kegawatdaruratan kesehatan
d. Kegiatan lain, seperti Kadarzi, PHBS, kesling dll.

Penanggung Jawab

Nur Alfi Hidayati, Amd.Keb


NIP. 19760503 200501 2 010

LAPORAN PENYELENGGARAAN PERTEMUAN


TOMA, TOGA, PKK TENTANG UPAYA RUJUKAN DINI TERENCANA
DI WILAYAH PUSKESMAS SEMPU
Kepada Yth : Kuasa Pengguna Anggaran Dinas Kesehatan Kab. Banyuwangi
Dari : Ketua BOK Puskesmas Sempu
Perihal : Laporan Penyelenggaraan Penyuluhan
Tembusan :-

I. PENDAHULUAN
Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi adalah merupakan
suatu kegiatan yang difasilitasi oleh bidan di desa khususnya, dalam rangka peran aktif
suami, keluarga dan masyarakat dalam merencanakan persalinan yang aman dan
persiapan menghadapi komplikasi bagi ibu hamil, termasuk perencanaan penggunaan
KB pasca persalinan dengan menggunakan sticker sebagai media notifikasi sasaran
dalam rangka meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayi
baru lahir.
Diharapkan dengan adanya sticker di depan rumah, semua warga masyarakat di
desa tersebut mengetahui dan juga diharapkan dapat member bantuannya. Di lain
pihak masyarakat diharapkan dapat mengembangkan norma-norma social termasuk
kepeduliannya untuk menyelamatkan ibu hamil dan ibu bersalin.Dianjurkan kepada ibu
hamil untuk melahirkan ke fasilitas kesehatan termasuk bidan desa.
Yang terpenting adalah persiapan menghadapi komplikasi bagi ibu hamil, termasuk
perencanaan penggunaan KB pasca persalinan dengan menggunakan sticker sebagai
media notifikasi sasaran dalam rangka meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan
kesehatan bagi ibu dan bayi baru lahir.

II. TUJUAN
Tujuan Umum :
Dengan adanya pertemuan tentang upaya rujukan dini terencana diharapkan
peserta tahu tentang komplikasi kehamilan resiko tinggi dan bisa
mensosialisasikannya terhadap masyarakat luas.

Tujuan Khusus :
1. Diharapkan peserta dapat mengetahui macam-macam komplikasi kehamilan
resiko tinggi.
2. Diharapkan peserta bisa menjadi mitra puskesmas apabila terjadi kasus di
masyarakat.
3. Diharapkan peserta mau mensosialisasikan tentang upaya rujukan dini
terencana kepada masyarakat.

III. PESERTA
TOMA, TOGA, PKK

IV. NARASUMBER
1. Koordinator KIA
2. Bidan Wilayah
3. Dokter
V. TEMPAT DAN WAKTU
1. Tempat : Puskesmas Sempu
2. Hari/Tanggal : Rabu / 22 Juli 2015
3. Jam : 08.30 WIB s/d selesai

VI. PROSES PERTEMUAN


JAM URAIAN PELAKSANA

08.30-09.00 WIB Registrasi / Absensi Panitia

09.00-09.15 WIB Pembukaan Kepala Puskesmas Sempu

09.15-10.15 WIB Tanda Bahaya Kehamilan Resiko Tinggi Koordinator KIA

10.15-10.45 WIB Diskusi & Tanya Jawab Koordinator KIA

10.45-11.45 WIB Rujukan Dini Terencana Dokter

11.45-12.15 WIB Diskusi & Tanya Jawab Dokter

12.15-12.30 WIB Penutup Kepala Puskesmas Sempu

VII.KESIMPULAN
Setelah diadakannya pertemuan diharapkan peserta :
1. Mengetahui tanda kehamilan dan perubahan tubuh ibu hamil baik secara
fisik maupun psikis.
2. Mengetahui tanda-tanda bahaya kehamilan Resiko Tinggi dan bagaimana
pencegahan serta penanggulangannya.
3. Mampu mensosialisasikan apa yang sudah didapat kepada masyarakat luas.

VIII. MATERI

1. Tanda bahaya kehamilan


a. Perdarahan terus menerus
b. Bengkak di kaki, tangan atau wajah
c. Demam atau panas tinggi
d. Air ketuban keluar sebelum waktunya
e. Gerakan janin berkurang
f. Ibu hamil muntah terus menerus dan tidak bisa makan sama sekali
g. Batuk lama
h. Jantung berdebartanpa sebab yang jelas
i. Gatal-gatal pada kemaluan dan keluar keputihan yang berlebihan
j. Ibu hamil mengalami cedera atau trauma pada daerah perut

2. Tanda bahaya kehamilan merupakan gejala adanya gangguan pada janin yang
dapat menyebabkan kelahiran prematur, keguguran bahkan membahayakan
nyawa ibu hamil.

3. Apabila ibu hamil mengalami tanda-tanda bahaya pada kehamilannya, segera


periksa ke tempat pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan
pertolongan.
4. Rujukan Dini yang Terencana
Rujukan dini yang terencana membantu ibu dan keluarga dalam
menyiapkanberbagai hal yang diperlukan saat kehamilan, persalinan, bahkan
setelahanak lahir.
Macam Rujukan terencana yaitu :
a. Rujukan Dini Berencana
Adalah rujukan yang dilakukan pada ibu atau anak yang masih sehat yg
diperkirakan mungkin ada komplikasi
b. Rujukan tepat waktu
Adalah rujukan yang harus segera dilakukan dalam menyelamatkan nyawa,
khusus dilakukan ibu atau anak yang mengalami komplikasi

Penanggung jawab

Dr. Satinta Febriyanti


NIP. 19840201 201101 2 008

LAPORAN PENYELENGGARAAN PERTEMUAN DALAM RANGKA


PROMOSI KESEHATAN TENTANG PELAYANAN KESEHATAN BALITA PARIPURNA
DI WILAYAH PUSKESMAS SEMPU

Kepada Yth : Kuasa Pengguna Anggaran Dinas Kesehatan Kab. Banyuwangi


Dari : Ketua BOK Puskesmas Sempu
Perihal : Laporan Penyelenggaraan Penyuluhan
Tembusan :-

I. PENDAHULUAN
Memasuki tahun 2015 masih banyak permasalahan dan tantangan kesehatan,
untuk itu diperlukan kerja keras dan kerja cerdas untuk mewujudkan cita-cita bangsa
dan tujuan negara. Masih rendahnya status kesehatan penduduk miskin, adanya beban
ganda penyakit, tidak meratanya kualitas, kuantitasdan keterjangkauan pelayan
kesehatan.
Banyak upaya dilakukan dalam mengatasi permasalahan kesehatan
tersebut.Kegiatan-kegiatan yang dijalankan di BKIA diantaranya pemeriksaan dan
pemeliharaan kesehatan ibu hamil dan ibu menyusui, pertolongan persalinan di luar
rumah sakit, pemeriksaan dan pemeliharaan kesehatan anak, imunisasi dasar dan
revaksinasi.
Pelayanan balita paripurna sendiri adalah pelayanan yg diberikan pada anak usia
12-59 bulan yg sesuai standart, meliputi pemantauan pertumbuhan minimal 8x
setahun, pemantauan perkembangan minimal 2x setahun, pemberian vitamin A 2x
setahun.

II. TUJUAN
Tujuan Umum :
Dengan adanya pertemuan ini diharapkan peserta tahu tentang pelayanan
Kesehatan balita paripurna dan mau mensosialisasikan kepada masyarakat akan
pentingnya hal tersebut, sehingga ibu-ibu balita masih mau datang ke posyandu
setelah usia anak diatas 12 bulan.

Tujuan Khusus :
1. Diharapkan peserta tahu mengenai usia balita.
2. Diharapkan peserta mengetahui tentang kebutuhan gizi balita.
3. Diharapkan peserta mengetahui cara memantau status gizi balita.
4. Diharapkan peserta mau dan mampu mensosialisasikan tentang pentingnya
pelayanan kesehatan yang paripurna.

III. PESERTA
Kader dan PKK

IV. NARASUMBER
1. Koordinator Gizi
2. Koordinator KIA

V. TEMPAT DAN WAKTU


1. Tempat : Puskesmas Sempu
2. Hari/Tanggal : Selasa / 25 Agustus 2015
3. Jam : 08.30 WIB s/d selesai

VI. PROSES PERTEMUAN


JAM URAIAN PELAKSANA
08.30-09.00 WIB Registrasi / Absensi Panitia

09.00-09.15 WIB Pembukaan Kepala Puskesmas Sempu

09.15-10.00 WIB Kebutuhan balita Koordinator Gizi

10.00-11.30 WIB Diskusi & Tanya Jawab Koordinator Gizi

11.30-12.15 WIB Pelayanan Balita paripurna Koordinator KIA

12.15-12.45 WIB Diskusi & Tanya Jawab Koordinator KIA

12.45-13.00 WIB Penutup Kepala Puskesmas Sempu

VII.KESIMPULAN
Setelah diadakannya pertemuan diharapkan peserta :
1. Mengetahui Kebutuhan gizi pada bayi dan balita.
2. Mau dan mampu menerapkan apa yang sudah didapat dalam kehidupan
sehari-hari.
3. Mampu menyebarluaskan informasi yang didapat kepada keluarga pada
khususnya serta pada masyarakat pada umumnya.

VIII.MATERI
1. Definisi Balita
Balita adalah anak usia 12 sampai dengan 59 bulan.
2. Kebutuhan Balita
Secara umum kebutuhan balita dibagi menjadi 2 :
a. Kebutuhan fisik, seperti : makan, minum dan istirahat
b. Kebutuhan psikologis
Kebutuhan psikologis anak balita, yang dapat dilakukan orang tua atau pengasuh
dapat mempengaruhi optimalisasi tumbuh kembang anak balita.
3. Pelayanan balita paripurna

Penanggung jawab

Dian Indriasari, Amd.Keb


NRPTT. 1.340.471.390

LAPORAN PERTEMUAN IBU HAMIL DALAM RANGKA


PROMOSI KESEHATAN TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN
ASPHYXIA, HYPOTERMI PADA BBL DI DESA SEMPU

Kepada Yth : Kuasa Pengguna Anggaran Dinas Kesehatan Kab. Banyuwangi


Dari : Ketua BOK Puskesmas Sempu
Perihal : Laporan Penyelenggaraan Penyuluhan
Tembusan :-

I. PENDAHULUAN
Asfiksia merupakan penyebab utama lahir mati dan kematian neonatus. Selain itu
asfiksia menyebabkan mortalitas yang tinggi dan sering menimbulkan gejala sisa berupa
kelainan neurologi. Asfiksia adalah keadaan hipoksia yang progresif karena akumulasi
CO2 dan asidosis.Asfiksia paling sering terjadi pada periode segera setelah lahir dan
menimbulkansebuah kebutuhan resusitasi dan intervensi segera untuk meminimalkan
mortalitas dan morbiditas.
Asfiksia Neonatorum merupakan suatu keadaan pada bayi baru lahir yang
mengalami gagal bernafas secara spontan dan teratur segera setelah lahir, sehingga
bayi tidak dapat memasukkan oksigen dan tidak dapat mengeluarkan zat asam arang
dari tubuhnya.

II. TUJUAN
Tujuan Umum :
Dengan adanya sosialisasi tentang Pencegahan dan penanganan Asfiksia,
hypotermi diharapkan tokoh agama dan tokoh masyarakat serta lintas sektor
tahu apa itu asfiksia dan hypotermi, kemudian mereka bisa mensosialisasikan
kepada jajarannya pada khususnya serta pada masyarakat pada umumnya.

Tujuan Khusus :
1. Diharapkan peserta dapat mengetahui apa itu Asfiksia dan hypotermi.
2. Diharapkan peserta dapat mengetahui penyebab terjadinya Asfiksia dan
hypotermi.
3. Diharapkan peserta dapat mengetahui pencegahannya.

III. PESERTA
IBU HAMIL

IV. NARASUMBER
1. Koordinator KIA
2. Bidan Koordinator
3. Dokter PONED

V. TEMPAT DAN WAKTU


1. Tempat : Balai Desa Sempu
2. Hari/Tanggal : Selasa / 04 Agustus 2015
3. Jam : 08.30 WIB s/d selesai

VI. PROSES PERTEMUAN


JAM URAIAN PELAKSANA

08.30-09.00 WIB Registrasi / Absensi Panitia

09.00-09.15 WIB Pembukaan Kepala Puskesmas Sempu


09.15-10.00 WIB Bayi baru lahir normal & tanda-tandanya Bidan Koordinator

10.00-10.15 WIB Diskusi & Tanya Jawab Bidan Koordinator

10.15-11.00 WIB Asfiksia, hypotermi serta penyebabnya Dokter PONED

11.00-11.15 WIB Diskusi & Tanya Jawab Dokter PONED

11.15-12.00 WIB Komplikasi asfiksia dan hypotermi Koordinator KIA

12.00-11.15 WIB Diskusi & Tanya Jawab Koordinator KIA

12.15-12.30 WIB Penutup Kepala Puskesmas Sempu

VII. KESIMPULAN
Setelah diadakannya pertemuan diharapkan peserta :
1. Mengetahui definisi bayi baru lahir normal dan tanda-tandanya.
2. Mengetahui apa itu asfiksia, hypotermi dan penyebabnya.
3. Mengetahui pencegahan asfiksia dan hypotermi.
4. Mampu mensosialisasikan apa yang sudah didapat kepada keluarga dan
masyarakat luas.

VIII.MATERI
1. Definisi
Asfiksia pada bayi adalah keadaan dimana bayi baru lahir tidak dapat bernapas
secara spontan dan terartur setelah lahir.
Hypotermi adalah keadaan dimana seseorang individu mengalami atau beresiko
mengalami penurunan suhu tubuh terus menerus dibawah 35,5⁰C per rectal karena
peningkatan kerentanan terhadap faktor eksternal.

2. Penyebab Asfiksia
a. Faktor Ibu
 Preeklamsia dan eklamsia
 Perdarahan abnormal
 Partus lama
 Demam selama persalinan
 Kehamilan lewat waktu
b. Faktor Tali Pusat
 Lilitan tali pusat
 Tali pusat pendek
 Simpul tali pusat
 Prolapsus tali pusat
c. Faktor bayi
 Bayi prematur
 Persalinan dengan tindakan
 Kelainan bawaan
 Air ketuban

3. Gejala dan tanda-tanda asfiksia


a. Tidak bernafas atau bernafas megap-megap
b. Warna kulit kebiruan
c. Kejang
d. Penurunan kesadaran
Gejala dan tanda hypotermi
a. Kaki teraba dingin
b. Kemampuan menghisap lemah
c. Tangisan lemah
d. Kulit berwarna tidak rata
e. Pernafasan lambat tidak teratur

4. Komplikasi
a. Gangguan SSP : Koma, menurunnya refkeks mata
b. Kardiovaskular
c. Pernafasan
d. Saraf dan otot

Penanggung Jawab

Dian Indriasari, Amd.Keb


NRPTT. 1.340.471.390

LAPORAN PENYELENGGARAAN PERTEMUAN DALAM RANGKA


REFRESING GURU TK/PAUD TENTANG DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG BALITA
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEMPU

Kepada Yth : Kuasa Pengguna Anggaran Dinas Kesehatan Kab. Banyuwangi


Dari : Ketua BOK Puskesmas Sempu
Perihal : Laporan Penyelenggaraan Penyuluhan
Tembusan :-

I. PENDAHULUAN
Pemantauan pertumbuhan merupakan salah satu kegiatan utama program
perbaikan gizi, yang menitikberatkan pada upaya pencegahan dan peningkatan keadaan
gizi balita. Pemantauan pertumbuhan merupakan rangkaian kegiatan yang terdiri :
1. Penilaian pertumbuhan balita secara teratur melalui penimbangan setiap bulan,
pengisian dan penilaian hasil penimbangan berdasarkan KMS.
2. Tindak lanjut setiap kasus gangguan pertumbuhan berupa konseling,
penyuluhan dan rujukan.
3. Tindak lanjut berupa kebijakan dan program ditingkat masyarakat, serta
meningkatkan motivasi untuk memberdayakan keluarga.
Kartu Menuju Sehat (KMS) adalah kartu yang memuat kurva pertumbuhan
normalanak berdasarkan indeks antropometri berat badan menurut umur. Dengan
KMS gangguan pertumbuhan atau resiko kelebihan gizi dapat diketahui lebih dini,
sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan secara lebih cepat dan tepat sebelum
masalahnya lebih berat.
Pertumbuhan balita dapat diketahui apabila setiap bulan ditimbang, hasil
penimbangan dicatat di KMS dan antara titik berat badan KMS dari hasil penimbangan
bulan lalu dan hasil penimbangan bulan ini dihubungkan dengan sebuah garis.
Rangkaian garis-garis pertumbuhan anak tersebut membentuk grafik pertumbuhan
anak. Pada balita sehat, berat badannya akan selalu naik, mengikuti pita pertumbuhan
sesuai dengan umurnya.

II. TUJUAN
Tujuan Umum :
Dengan adanya pertemuan ini diharapkan para guru TK/PAUD mengetahui
tentang deteksi dini tumbuh kembang balita sehingga bisa mempraktekkan
langsung pada anak didiknya di sekolah.

Tujuan Khusus :
1. Diharapkan peserta tahu mengenai deteksi dini tumbuh kembang anak.
2. Diharapkan peserta mengetahui tentang cara memantau pertumbuhan anak
dengan KMS.
3. Diharapkan peserta mengetahui cara memantau perkembangan anak.
4. Diharapkan peserta mau dan mampu mempraktekkan langsung pada anak
didiknya di sekolah.

III. PESERTA
Guru TK / PAUD

IV. NARASUMBER
1. Koordinator Gizi
2. Koordinator KIA
3. Dokter

V. TEMPAT DAN WAKTU


1. Tempat : Puskesmas Sempu
2. Hari/Tanggal : Sabtu / 1 Agustus 2015
3. Jam : 08.30 WIB s/d selesai

VI. PROSES PERTEMUAN


JAM URAIAN PELAKSANA

08.30-09.00 WIB Registrasi / Absensi Panitia

09.00-09.15 WIB Pembukaan Kepala Puskesmas Sempu

09.15-10.00 WIB Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak Koordinator Gizi

10.00-11.30 WIB Diskusi & Tanya Jawab Koordinator Gizi


Cara memantau pertumbuhan dan
11.30-12.15 WIB Koordinator KIA
perkembangan anak
12.15-12.45 WIB Diskusi & Tanya Jawab Koordinator KIA

12.45-13.30 WIB Penyimpangan pada anak Dokter

13.30-13.45 WIB Diskusi & Tanya Jawab Dokter

13.45-14.00 WIB Penutup Kepala Puskesmas Sempu

VII.KESIMPULAN
Setelah diadakannya pertemuan diharapkan peserta :
1. Mengetahui Deteksi Dini Tumbuh Kembang pada anak.
2. Mau dan mampu menerapkan apa yang sudah didapat pada anak didiknya di
sekolah.
3. Mampu menginformasikan materi yang didapat kepada para guru yang lain
di sekolah.

VIII.MATERI
1. Definisi Balita dan Prasekolah
Balita adalah anak usia 12 bulan sampai dengan 59 bulan, sedangkan anak
prasekolah adalah anak usia 60 bulan s/d 72 bulan.

2. Pertumbuhan Anak, yang diukur :


a. Berat Badan (BB)
b. Panjang Badan atau Tinggi Badan (PB/TB)
c. Lingkar Kepala Anak (LKA)
d. Lingkar Dada (LD)

3. Perkembangan Anak, yang diukur :


a. Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP)
b. Tes Daya Dengar (TDD)
c. Tes Daya Lihat (TDL)
d. Deteksi dini penyimpangan mental emosional
e. Deteksi Dini autis pada anak Prasekolah
f. Deteksi dini gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktif (GPPH) pasa anak
prasekolah

4. Intervensi dan rujukan dini penyimpangan tumbuh kembang anak


Intervensi dini penyimpangan perkembangan adalah tindakan tertentu pada
anak yang perkembangan kemampuannya menyimpang karena tidak sesuai dengan
umurnya, penyimpangan perkembangan bisa terjadi pada salah satu atau lebih
kemampuan anak yaitu kemmpuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa
serta sosialisasi dan kemandirian anak.

Penanggung jawab

Hj. Purwati, Amd.Keb


NIP. 19620205 198303 2 011

LAPORAN PENYELENGGARAAN PERTEMUAN LINTAS SEKTOR


DALAM RANGKA SOSIALISASI SEMUA PROGRAM PUSKESMAS
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEMPU

Kepada Yth : Kuasa Pengguna Anggaran Dinas Kesehatan Kab. Banyuwangi


Dari : Ketua BOK Puskesmas Sempu
Perihal : Laporan Penyelenggaraan Penyuluhan
Tembusan :-

I. PENDAHULUAN
Pembangunan Kesehatan sebagai bagian dari pembangunan nasional mempunyai
tujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujud derajad kesehatan masyarakat yang optimal.
Puskesmas sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama di sati
wilayah kecamatan atau bagian wilayah kecamatan yang difungsikan sebagai gate
keeper dalam pelayanan kesehatan, harus dapat memberikan jaminan terhadap
penyelenggaraan pelayanan kesehatan masyarakat dan perorangan yang paripurna,
adil, merata, berkualitas dan memuaskan masyarakat.
Puskesmas Sempu sebagai salah satu pemberi layanan kesehatan dasar akan
memenuhi keselamatan masyarakat dalam rangka melindungi kepentingan pasien,
masyarakat dan petugas.

II. TUJUAN
Tujuan Umum :
Tersedianya standart penyelenggaraan puskesmas sehingga tercapai pelayanan
kesehatan yang aman dan bermutu agar terwujud derajad kesehatan
masyarakat yang optimal.

Tujuan Khusus :
1. Tersedianya standart puskesmas rawat jalan
2. Tersedianya standart puskesmas rawat inap
3. Tersedianya standart puskesmas rawat inap PONED

III. PESERTA
1. TOMA / TOGA
2. Perangkat Desa

IV. NARASUMBER
1. Kepala Puskesmas
2. Koordinator Program Puskesmas
3. Koordinator Promkes

V. TEMPAT DAN WAKTU


1. Tempat : Puskesmas Sempu
2. Hari/Tanggal :
3. Jam : 08.30 WIB s/d selesai
VI. PROSES PERTEMUAN
JAM URAIAN PELAKSANA

08.30-09.00 WIB Registrasi / Absensi Panitia

09.00-09.15 WIB Pembukaan Kepala Puskesmas Sempu

09.15-10.00 WIB Management & administrasi Koordinator Puskesmas

10.00-11.30 WIB Diskusi & Tanya Jawab Koordinator Puskesmas

11.30-12.15 WIB Sumberdaya Puskesmas & Monev Kepala Tata Usaha

12.15-12.45 WIB Diskusi & Tanya Jawab Kepala Tata Usaha

12.45-13.30 WIB Upaya Pelayanan Kesehatan Dokter

13.30-13.45 WIB Diskusi & Tanya Jawab Dokter

13.45-14.00 WIB Penutup Kepala Puskesmas Sempu

VII.KESIMPULAN
Setelah diadakannya pertemuan diharapkan peserta :
1. Mengetahui tentang program-program yang ada di puskesmas.
2. Mau memberikan masukan kepada puskesmas tentang kebutuhan
masyarakat.
3. Mampu menginformasikan materi yang didapat kepada masyarakat luas.

VIII.MATERI
Ruang Lingkup Puskesmas terdiri dari
a. Management dan Administrasi, meliputi :
 Visi dan misi
 Motto
 Alur pelayanan
 Persyaratan pelayanan
 SOP
 Dll

b. Sumber daya meliputu :


 Sumber daya manusia
 Bangunan
 Peralatan
 dll
c. Upaya pelayanan kesehatan meliputi :
 Upaya kesehatan wajib
 Upaya kesehatan pengembangan
d. Monitoring dan evaluasi meliputi :
 Jenis
 Jadwal
 pelaksanaannya

Penanggung jawab

Nur Alfi Hidayati, Amd.Keb


NIP. 19760503 200501 2 010

Anda mungkin juga menyukai