A. PENDAHULUAN
Program pembangunan Kesehatan Indonesia mengacu pada 3 (tiga) pilar Program Indonesia Sehat yaitu mengedepankan paradigma sehat, penguatan pelayanan
kesehatan dan pemenuhan Jaminan Kesehatan Nasional. Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) ditekankan pada integrasi pendekatan akses
pelayanan kesehatan, ketersediaan tenaga kesehatan, pembiayaan serta sarana prasarana termasuk program kesehatan masyarakat dan perseorangan yang mencakup
seluruh keluarga dalam wilayah kerja Puskesmas dengan memperhatikan manajemen Puskesmas.
Agar pelaksanaan tersebut sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan serta untuk meningkatkan kualitas pelayanan, maka diperlukan upaya monitoring dan evaluasi
secara berkala dan berjenjang. Hal ini sejalan dengan visi puskesmas yaitu “Masyarakat Sehat Mandiri” sehingga perlu dilakukan intervensi pada kelompok rawan
sebagai salah satu implementasi Puskesmas untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan akses pelayanan kesehatan dengan mendatangi
keluarga/kelompok di masyarakat.
B. LATAR BELAKANG
Implementasi Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) merupakan kegiatan yang terintegrasi dari semua program yang ada di Puskesmas.
Kegiatan intervensi pada kelompok rawan didasarkan pada permasalahan yang ada pada indikator PIS-PK. Prioritas utama pelaksanaan intervensi kelompok saat ini
difokuskan pada masalah hipertensi dan merokok. Untuk indikator yang lain tetap dilakukan intervensi melalui kunjungan keluarga rawan.
Berdasarkan data PIS-PK tahun 2022, pada indikator PIS-PK yang nomor 7 yaitu penderita hipertensi yang berobat teratur didapatkan capaian sebesar 26.7% dari target
100%, hal ini menunjukkan masih ada sebagian besar penderita hipertensi di wilayah Puskesmas Bareng yang belum berobat dengan teratur. Selain itu untuk indikator
nomor 9 yaitu anggota keluarga tidak ada yang merokok didapatkan capaian sebesar 17.3% artinya masih banyak anggota keluarga yang merokok. Salah satu faktor
Dari data tersebut diperlukan intervensi baik secara individu maupun kelompok sebagai upaya untuk meningkatkan kepatuhan berobat bagi penderita hipertensi serta
memotivasi masyarakat dalam hal upaya berhenti merokok (UBM). Penanganan hipertensi ini juga sejalan dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan berobat bagi penderita hipertensi dan memotivasi masyarakat dalam upaya berhenti merokok
2. Tujuan Khusus
e) Meningkatkan peran aktif petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan di masyarakat
sektor terkait
PHBS
No Kegiatan Pokok Pelaksana program Lintas Program Terkait Lintas Sektor Terkait Ket
sasaran
Ka Tu : membuatkan surat
2 Pelaksanaan kegiatan Tim PIS-PK dan Tim Bina Kelompok rawan, tokoh
F. SASARAN
G. JADWAL KEGIATAN
Bulan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Evaluasi terhadap kegiatan intervensi kelompok dilakukan secara evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. Evaluasi formatif dilakukan setelah kegiatan penyuluhan
dengan memberikan umpan balik secara langsung setelah kegiatan dilaksanakan, sedangkan evaluasi sumatif dilakukan dengan memonitor pelaksanaan kegiatan dari
hasil rencana tindak lanjut yang telah disepakati saat kegiatan diskusi.
b. Pelaporan kegiatan dilakukan setelah semua rangkaian intervensi kelompok selesai dalam bentuk laporan kegiatan dan laporan capaian program tiap bulan ke
dinas kesehatan
c. Evaluasi kegiatan dilakukan setiap bulan saat minilokakarya di Puskesmas dan setiap tahun melalui Penilaian Kinerja Puskesmas oleh dinas kesehatan
Penanggungjawab PIS-PK
NIP. 197509132005012012