Diajukan Oleh:
NURISMI RAMADHANI
4513091069
SKRIPSI
FAKULTAS PSIKOLOGI
2018
Halaman Pernyataan
Yang berjudul “Penyesuaian Diri Anak Terpidana Narkoba (Studi Kasus Di Lapas
Klas I Makassar)” ini murni hasil karya sendiri berdasarkan hasil penelitian, tidak ada
didalamnya yang merupakan unsur plagiat dari hasil karya orang lain maupun
peniruan hasil orang lain. jika esok hari ditemukan suatu perbuatan yang tidak terpuji
karena melanggar etika dari keilmuan ataupun ada pihak yang mengklaim sebagian
hingga keseluruhan pada keaslian karya saya sendiri, maka saya siap menanggung
resikonya.
Nurismi Ramadhani
4513091069
iii
Persembahan
iv
Motto
“Diri kita diibaratkan sebagai Tombol dari bom waktu yang terus
berlangsung hingga titik penghidupan yang jauh lebih berkualitas”
“Jika selesai satu urusan, maka kerjakanlah urusan yang lain. jangan
berhenti belajar, hargai setiap proses yang selalu memberikan
stimulus dan respon diri akan selalu positif”
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas segala nikmat dan rahmat yang senantiasa dilimpahkan oleh
Allah SWT karena telah menganugerahkan hidup, kesehatan, dan akal sehat
Penyesuaian Diri Anak Terpidana Narkoba (Studi Kasus Di Lapas Klas I Makassar)
Penulisan skripsi ini dilakukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam
Penulis sangat menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak
yang turut terlibat maka penulis akan kesulitan dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh
karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan banyak terimakasih
kepada:
1. Orangtua dan keluarga dari penulis yaitu ibu dan kakak serta adik saya yang
sangat banyak memberikan dukungan baik itu dari segi materi maupun
skripsi ini.
menjadi orangtua kedua selama ini yang banyak memberikan ilmu, motivasi,
vi
3. Ibu Sulasmi Sudirman S.Psi.,MA sebagai dosen pembimbing kedua, terima
kasih banyak untuk ilmu, bimbingan, nasehat, dukungan dan masukan yang
dan dukungan dalam proses yang telah penulis ikuti selama menjadi
5. Terima kasih juga kepada Pak Jufri dan kak indah yang sangat membantu
6. Terima kasih juga kepada kak Isti sebagai kakak di kampus yang selalu setia
membuka pintu perpustakaan setiap hari dengan semangat yang begitu luar
biasa dan itu sangat membantu saya dalam menyelesaiakn skripsi ini duduk
7. Terima kasih juga kepada teman saya Ramadhan yang turut serta membantu
8. Terima kasih juga kepada teman terbaik saya Ainun Pudjiastami dan Nana
suntuk terima kasih telah menjadi teman olahraga sebagai coping stress
vii
9. Kepada A. Wina Oktaviana Aswan, Dwi Anggraeni, Widya Wiratama dan
Widya Shanti Ni Luh Gede terima kasih sudah menjadi teman sholat, teman
10. Kepada seluruh teman-teman angkatan saya yaitu 2013 yang turut
11. Terima kasih juga kepada kak sari dan kak ulfa yang selalu bertanya ”sudah
sampai bab berapa dek ?” yang menurut penulis itu adalah motivasi
12. Terima kasih juga kepada semua adik-adik baik yang berada ditingkatan
viii
ABSTRAK
Penyesuaian Diri Anak Terpidana Narkoba
(Studi Kasus Di Lapas Klas I Makassar)
Nurismi Ramadhani
4513091069
Email : Ismimiko51@gmail.com
Abstrak: anak-anak atau masa remaja adalah masa yang sangat rentan dalam
berbagai keinginan dan harapan untuk mencapai sesuatu atau melakukan
sesuatu. Terjadinya penyimpangan terhadap anak yang terpidana narkoba perlu
perhatian yang serius. Anak yang sedang menjalani masa pidana didalam
lembaga pemasyarakatan memiliki tingkatan kemampuan penyesuian diri yang
berbeda-beda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran
penyesuaian diri anak terpidana narkoba di lapas kelas I Makassar. Hasil
temuan penelitian pada kedua subjek diketahui bahwa kedua subjek memiliki
gambaran penyesuaian diri yang berbeda dilihat dari beberapa aspek dan faktor
dari penyesuaian diri. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan
pendekatan studi kasus. Adapun kriteria subjek pada penelitian ini yaitu anak
laki-laki atau telah memasuki masa remaja dengan rentan usia 14 dan 17 tahun
yang menjadi narapidana kasus narkoba di dalam lembaga pemasyarakatan klas
I Makassar.
ix
DAFTAR ISI
Halaman Judul i
Persembahan ....................................................................... iv
Motto..................................................................................... v
Abstrak ................................................................................. ix
C. Tujuan Penelitian.................................................. 11
2. Manfaat Praktis............................................... 12
b. Masyarakat ............................................... 12
c. Pemerintah ............................................... 12
1. Pengertian ...................................................... 14
x
C. Narkoba................................................................ 20
1. Pengertian ...................................................... 20
G. Keabsahan Data................................................... 39
A. Gambaran diri……………………………………….42
B. Setting Penelitian…………………………………....47
C. Hasil penelitian……………………………………....48
a. Profil Subjek…………………………………….49
b. Relasi Sosial…………………………………….51
xi
d. Gambaran Positif Diri…………………………..70
e. Kemandirian……………………………………..75
f. Kepercayaan……………………………………78
g. Kondisi Psikologis……………………………….80
h. Dukungan Sosial………………………………..85
E. Pembahasan………………………………………..106
xii
BAB I
PENDAHULUAN
dalam praktik kriminal yang tentunya merusak moral bangsa secara tidak
langsung.
pidana meningkat setiap tahunnya, lebih dari 50% anak pidana tersebut
1
2
depan bangsa dan Negara. Oleh karena itu anak memerlukan pembinaan,
menjalani pidana. Sungguh merupakan suatu hal yang sangat sulit jika
melihat anak yang seharusnya belajar dan bermain dengan bebas harus
pemasyarakatan (Lapas).
tahanan dewasa. Hasil FGD awal yang dilakukan oleh Global Inklusi
tergabung dalam konsorsium dengan anak-anak dalam lapas klas IIA Maros
memberikan kepentingan terbaik bagi anak. Penjara khusus anak dalam hal
berbeda dengan penjara umum dan memberikan keadilan sesuai dengan hak
orang dewasa, walaupun memang dipisahkan antara ruang dewasa dan anak
anak dari lingkungan luar dan dukungan sosial orang terdekat pun
Pada kasus yang terjadi di lapas anak, penahanan anak mungkin bukan
solusi yang terbaik dalam menangani anak yang dipidana karena kasus
mempelajari perilaku dan sikap kriminal anak yang berada di Lapas yang
menjadi tempat mereka berkumpul sejumlah kriminal lain yang pada akhirnya
ini jelas berdampak buruk terhadap mental anak dan merupakan pelanggaran
penahanan atau pemenjaraan. Namun, hal ini tidak berarti mencabut segala
hak-hak yang melekat pada dirinya semasa diluar. Dalam konteks Hak Asasi
Manusia (HAM) hanya hak kemerdekaannya saja yang dicabut dan mereka
pun, kedudukan seorang ABH memiliki stereotype negatif. ABH tidak hanya
hak dalam kehidupannya. Salah satu contoh adalah hak untuk mengenyam
besar untuk dikeluarkan oleh pihak sekolah. Ketika ABH telah memiliki status
melekat pada dirinya sebagai seorang penjahat. Dan itu akan sangat
berpengaruh pada psikologis para ABH. Ketika seorang anak diberi label oleh
label tersebut.
5
Ada beberapa hasil pengamatan awal yang menjadi poin penting bagi
penulis selama di Lapas, tahanan anak yang berada disana telah banyak
kehilangan motivasi dan harapan hidup. Mereka merasa tidak diterima oleh
yang ada dalam tahanan punya keluarga, ada beberapa anak korban
kriminal seperti mencuri, merampok dan menjadi kurir Narkoba dan lain-lain.
Dari hasil wawancara awal dengan beberapa anak ternyata ada juga
salah tangkap pihak kepolisian. Salah seorang anak juga ada yang merasa
Lapas bukanlah tempat yang layak bagi dia, dia sangat meginginkan bebas
tahanannya masih kurang lebih dua tahun lagi. Kemudian untuk perlindungan
dengan dewasa, ada juga anak yang mengaku bahwa mereka seringkali
Anak-anak yang berada didalam tahanan tersebut berada dikisaran usia 12-
perlakuan yang berbeda antara anak yang sudah lama berada didalam lapas
dan yang baru, anak-anak juga tidak diperbolehkan berkumpul selalu merasa
lapas, disiapkan fasilitas khusus yang menunjang hobi atau bakat anak.
para pembina dan semua orang-orang yang berada didalam lingkup lembaga
lagi terjadi kekerasan fisik dan mental, fasilitas/ pelayanan masih sangat
minim dan juga tidak dipersulit saat ingin bertemu keluarga yang sakit atau
mereka merasa perlu adanya pendamping hukum yang paham akan undang-
diskriminasi tahanan.
2012 tentang system peradilan pidana anak, anak yang berkonflik dengan
hukum yang selanjutnya disebut anak adalah yang telah berusia 12 tahun
tetapi belum berumur 18 tahun. Pada rentang usia tersebut dalam perspektif
Sedangkan untuk kepentingan telaah ini, maka istilah yang digunakan adalah
sebagai orang yang sakit yang perlu diobati agar menyadari bahwa
Anak yang melakukan tindakan kriminal tidak bisa ditangani hanya dalam
Namun harus dilihat pula lingkungan sekitarnya yang mungkin saja menjadi
salah satu faktor penyebab anak melakukan tindak kriminal tersebut. Karena
pada dasarnya anak tersebut masih memiliki psikologis yang labil dan belum
bisa memikirkan secara matang akibat dari perbuatan buruk yang dilakukan.
dengan hukum tersebut malah semakin meningkat setiap tahunnya dan hal
Artinya, anak yang dipidanakan dan harus ditahan setelah dijatuhi vonis
anak akan belajar lebih banyak motif perilaku yang tidak diinginkan dari
terkesan mengisi waktu saja dan belum mengarah pada sasaran akhir yaitu
jauh dari harapan baik anak pada umumnya maupun anak yang ada didalam
penyalahguna narkoba.
nyata, ada seorang anak yang berkonflik dengan hukum di Indonesia yang
memilih untuk bunuh diri ketika berada didalam tahanan karena tidak bisa
bahwa kehidupan dalam tahanan sangat kejam sehingga ada yang memilih
yang ada di Lapas melakukan aktivitas yang sama dengan semua tahanan
tidak nyaman seperti merasa cemas, tertekan dengan lingkungan atau situasi
dimaksudkan oleh penulis agar tidak terjadi traumatik yang lebih berat ketika
(2015) menyatakan bahwa peran orang tua dan Negara memegang peranan
vital untuk melindungi anak berkonflik dengan hukum secara fisik, psikis, dan
sosial. Peran orang tua yang meliputi menjaga interaksi dan komunikasi yang
hangat anak, agar anak terhindar dari perilaku kriminal, tidak menjauhi dan
anak yang selama ini masih berkonsep “Penjara”, meningkatkan sinergi yang
B. Fokus Penelitian
C. Tujuan Penelitian
Makassar.
D. Manfaat Penelitian
terkait anak yang berhadapan dengan hukum yang terpidana kasus narkoba,
a. Manfaat teoritis
forensik.
b. Manfaat Praktis
a. Orang tua
b. Masyarakat
c. Pemerintah
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penyesuaian Diri
1. Pengertian
sebagai cara tertentu yang dilakukan oleh individu untuk bereaksi terhadap
keharmonisan antar tuntutan dalam diri dengan apa yang diharapkan oleh
14
15
yang ada pada dirinya, belajar untuk bereaksi terhadap dirinya dan
dapat dikatakan bahwa sifat sehat ini adalah gambaran karakteristik yang
tingkah laku cenderung dengan keterbatasan yang ada pada dirinya, belajar
16
untuk bereaksi terhadap dirinya dan lingkungan dengan cara yang matang,
dan masyarakat.
2. Penyesuaian Sosial
adalah suatu proses mental yang akan memberikan respon terhadap situasi
yang terjadi baik respon fisik, psikis maupun sosialnya sesuai dengan
dihadapi.
18
B. Anak Terpidana
kelompok usia yang menjadi perhatian banyak kalangan. Secara fisik mereka
Namun dari sisi psikososial mereka berada pada fase yang mengalami
Pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada masa ini tidak selalu
dapat tertangani dengan baik. Pada fase ini disatu sisi masih menunjukkan
sifat kekanak-kanakan, namun disisi lain dituntut untuk bersikap dewasa oleh
dimaksud dengan anak adalah orang yang berusia dibawah 18 tahun, kecuali
Anak adalah individu yang belum berumur 21 tahun dan belum pernah
kawin (pasal 330 KUH perdata). UU No. 39 tahun 1999 juga menjelaskan
tentang hak asasi anak, pasal 1 bagian ke 5 disebutkan bahwa anak adalah
setiap manusia yang berusI dibawah 18 (delapan belas) tahun dan belum
19
menikah, termasuk anak yang ada didalam kandungan apabila hal tersebut
Peradilan Pidana Anak, Pasal 1 bagian ke 1, anak adalah orang yang dalam
perkara anak nakal telah mencapai umur 8 (delapan) tahun tetapi belum
mencapai umur 18 (delapan belas) tahun dan belum pernah kawin, dan
belas) tahun. Dalam hal ini anak pidana yaitu anak yang dikenakan sanksi
masih belum cakap demi hukum, disaat melakukan kejahatan atas ulah
dan dari ketiga tersebut, yang terakhir diistilahkan sebagai anak pidana.
Anak, belum habis maka harus dipindahkan ke Lapas orang dewasa. Bagi
pidana penjara 2/3 (dua pertiga) dari pidana yang dijatuhkan, yang sekurang-
sama dengan sisa pidana yang harus dijalaninya. Anak Pidana yang
a. Umur
b. Jenis Kelamin
C. Narkoba
1. Pengertian
dan bahan adiktif lainnya) merupakan kasus yang tIp hari meningkat baik dari
segi kuantitas maupun kualitas. Hal ini merupakan masalah yang tidak bisa
dihasilkan oleh pemakaIn obat (natural atau sintesis) secara berulang. Ciri-
cirinya meliputi: (1) Munculnya keinginan atau kebutuhan yang kuat untuk
tergantung pada efek obat; (4) efek merusak diri dan masyarakat.
narkoba sebenarnya telah lama ada dalam ilmu kedokteran yang bertujuan
untuk pengobatan. Kondisi ini menjadi suatu fenomena sosial yang menarik
ini kemudIn berdampak negatif, baik secara fisik, psikis, maupun sosial.
kecemasan dan depresi, yang pada umumnya terdapat pada orang dengan
22
ini adalah munculnya seks bebas dan perilaku menyimpang lainnya. Ketiga,
sebaya.
dilakukan oleh remaja atau kelompok usia muda. Hal ini tidak lepas dari sifar
remaja yang mempunyai rasa ingin tahu yang besar. Faktor pribadi yang
mencobanya.
narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
orang dan masyarakat serta nilai-nilai budaya bangsa yang pada akhirnya
membuat pemakai tidur dan tidak sadarkan diri. bila kelebihan dosis bisa
dan ekstasi.
Selain itu ada juga yang diramu dilaboratorium seperti LSD dan yang
tergolong illegal adalah narkoba yang diperjual belikan secara illegal dan
berikut:
dibakar dan disuntik. Zat ini bisa menyebabkan kerusakan otak, tubuh
dan kecanduan.
pemakai zat ini bisa mengubah sifat seseorang menjadi keras, pemarah,
didunakan sebagai subjek adalah tahanan anak yang berumur, 14-18 tahun
psikologi, tahanan anak tersebut tergolong dalam fase remaja. Jadi, dapat
dipahami bersama bahwa anak terpidana kasus narkoba yang sedang dalam
anak terpidana narkoba di Lapas klas I Makassar masih belum bisa diperoleh
gambaran jelasnya.
Penelitian ini perlu untuk dikaji agar dapat dipahami bersama bahwa
gabungan pelaku tindak kriminal lainnya, yang terdiri dari kelompok usI
dewasa dan anak. Mereka sebenarnya Bukan pelaku yang harus dihukum
D. Kerangka Konseptual
mengantarkan seseorang kepada perilaku penyesuaian diri yang baik. Ali &
27
Asrori (2012) mengungkapkan bahwa ada sejumlah faktor psikologis dasar yang
ditentukan oleh sikap dan cara individu merespon terhadap hal-hal yang ada
realitas. Secara umum, dapat dikatakan bahwa sikap yang sehat terhadap
realitas itu sangat diperlukan bagi proses penyesuaian diri yang sehat. Beberapa
bermusuhan, kenakalan, dan semaunya sendiri, semua hal tersebut tentu sangat
ukuran-ukuran dasar yang dijunjung tinggi mengenai apa yang dikatakan baik
atau buruk, benar atau salah, yang boleh atau tidak boleh dilakukan, dalam
tentu dapat diterima oleh sekelompok masyarakat yang lain. Ali & Asrori (2012)
terpidana narkoba yang masuk dalam kategori masa remaja merupakan periode
paling penting. Hal ini disebabkan karena masa remaja merupakan masa
28
adanya perubahan pertumbuhan secara cepat baik pada fisik, sikap maupun
seimbang, sehingga menimbulkan gejolak bagi remaja itu sendiri. Ali & Asrori
berlangsung sekitar umur 13-18 tahun, yaitu masa anak duduk di bangku
sekolah menengah. Masa ini bisanya dirasakan sebagai masa sulit, baik bagi
keletihan, serta dalam beberapa kasus dapat membantu remaja untuk melarikan
diri dari dunI yang keras. Santrock (2007) menjelaskan bahwa obat dapat
jumlah yang lebih besar agar dapat memberikan efek yang sama.
yang secara fisik telah mengalami ketergantungan yang disertai dengan gejala
29
ketagihan dimana anak tersebut akan merasakan hal yang tidak menyenangkan
psikologis, dimana anak meiliki hasrat yang kuat dan kecanduan untuk
kehidupan remaja.
diri remaja ditandai dengan dinamika psikologis yang sangat tinggi dan ternyata
belum ada dan jelas akan sangat berdampak pada penyesuaian diri remaja.
merupakan akibat dari penyesuaian diri yang tidak sehat atau mengakibatkan
tersebut berlangsung dengan baik dan lancar, sehingga tidak terjadi ketidak-
tahanannya.
30
baik dan anak-anak tersebut tidak lagi mengulang perilaku yang tidak diinginkan.
Hal inilah yang membuat penulis tertarik melihat bagaimana penyesuaian diri
E. Pertanyaan Penelitian
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
budaya individu yang tinggal di dalam latar belakang tersebut (Berg, 2001).
31
32
B. Unit Analisis
digabungkan dengan tahanan lain dari berbagai kasus dimana belum adanya
kasus narkotika. Dengan melihat kondisi yang dihadapkan subjek saat ini,
maka peneliti merasa perlu untuk mengkaji hal tersebut sehingga judul
penelitian ini adalah penyesuaian diri anak terpidana narkoba (Studi kasus di
a. Subjek Penelitian
telah ditetapkan oleh peneliti. Adapun subjek yang akan diteliti dalam
IMakassar dengan kasus Narkotika yang rentan usianya antar 14-18 tahun,
hingga berat.
Pada penelitian ini, peneliti hanya meminta kesediaan dua orang untuk
b. Infromasi Penelitian
C. Lokasi Penelitian
hukum.
a. Wawancara
34
dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga
oleh informan.
b. Observasi
melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku, dan makna dari perilaku
tersebut.
E. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini terdiri dari 3 tahap yaitu persiapan, pelaksanaan dan
analisis data.
1. Persiapan Penelitian
untuk penelitian ini. Dari beberapa anak dan petugas di lapas, khususnya
2. Pelaksanaan Penelitian
Peneliti meminta data dan nama anak yang terpidana kasus narkoba
F. Analisis Data
data berlangsung dan merupakan tahap yang mempunyai fungsi yang sangat
penting dan prosesnya hingga setelah pengumpulan data dalam suatu periode
paling serius dan sulit dalam analisis data kualitatif adalah karena metode
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
seperti transkrip, atau data gambar seperti foto) untuk analisis, kemudian
mereduksi data tersebut melalui proses pengodean dan peringkasan kode, dan
(Creswell, 2015).
beragam sumber data untuk menentukan bukti pada tiap langkah atau fase
untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Semakin lama
kompleks dan rumit. Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data
kredibel.
G. Keabsahan Data
apabila tidak ada perbedaan antara apa yang dilaporkan peneliti dengan apa
yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Tetapi perlu diketahui
dalam diri seseorang sebagai hasil proses mental tiap individu dengan
penelitian ini dilakukan dengan uji kredibilitas. Untuk menguji kredibilitas data
Pada bab ini peneliti akan membahas dan memaparkan hasil dari penelitian
yang telah diperoleh di lapangan yang berfokus pada bagaimana penyesuaian diri
terhadap anak terpidana narkoba di lapas klas I Makassar. Jenis penelitian ini adalah
kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang dilakukan dengan metode observasi
Peneliti kualitatif meyakini realitas dan makna subjektif kehidupan manusia dan
kedalaman dan detail informasi karena fokusnya memang suatu penyelidikan yang
mendalam pada sejumlah kecil kasus. Kasus yang dipilih sesuai minat dan tujuan
khusus. Studi kasus sangat bermanfaat ketika peneliti merasa perlu memahami suatu
Posisi peneliti dalam penelitian ini tidak ditentukan dan dipikirkan oleh peneliti
relaitas atau fakta-fakta yang terjadi di lapangan, apa yang dialami, apa yang
dirasakan dan dipikirkan oleh informan. Dalam hal mempermudah pembaca agar
mendeskripsikan gambaran diri subjek penelitian terdiri dari identitas, gambaran diri
subjek, kesan peneliti saat wawancara. Bagian kedua setting penelitian dan terakhir
hasil penelitian yang terdiri dari deskripsi penemuan, hasil analisis data, dinamika
41
42
A. Gambaran diri
1. Identitas Subjek
a. Subjek Pertama
Nama :HA
Usia : 17 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : SD
b. Subjek kedua
Nama :ZA
Usia : 15 Tahun
Agama : Islam
a. Subjek Pertama H A
menggunakan sandal jepit, baju kaos dan celana jeans hitam serta peci
dilehernya.
tanggal 31 bulan Juli tahun 2000. Subjek merupakan anak pertama dari
saudara tiri, bapak kandung subjek telah meninggal dunia. Ibu subjek
sekolah lebih memilih untuk bekerja dengan menjadi supir angkutan kota
Subjek memiliki sifat yang sabar dan pendiam, tidak mudah bagi
subjek untuk berinteraksi dengan orang yang tidak menyapa duluan. Pada
saat peneliti membangun rapport respon subjek sangat dingin dan volume
saat masih berada diluar lapas dulu dan sekarang dianggap sebagai
b. Subjek Kedua Z A
subjek adalah seorang laki-laki yang memiliki bentuk badan yang tampak
kurus dengan tinggi badan sekitar 160 cm dan berat badan 45 kg dengan
memiliki bentuk wajah yang lonjong, kulit berwarna sawo matang, hidung
bulan Januari tahun 2003. Subjek merupakan anak bungsu dari empat
perempuan tidak begitu dekat dibanding dengan kakak ketiga yang juga
pergaulan dan merasa bosan. Subjek memiliki sifat yang sangat ramah
dan terbuka pada orang tertentu saja, pada saat peneliti membangun
45
dikatakan subjek.
Subjek memiliki hobi bermain alat musik gitar dan bola, namun lebih
sering bermain alat musik gitar. Subjek juga menganggap bukan hanya
Awalnya peneliti tertarik pada subjek pertama ini untuk dijadikan salah
pendidikan berbasis konvensi hak anak didalam tahanan untuk anak didik,
banyaknya anak baik yang masih sedang menjalani masa percobaan tahanan
anak-anak tersebut, namun subjek ini dipilih peneliti karena hanya subjek
tersebut yang telah menjalani masa tahanan murni sebagai narapidana yang
Setelah kenal sebagai salah seorang dari anak didik yang masuk
dalam kelompok peneliti, maka peneliti pada saat itu mulai melangsungkan
dilakukan peneliti.
lanjutan langsung pada subjek. Saat itu peneliti mendapatkan informasi dari
bagian regist mengenai jumlah anak narapidana kasus narkoba hanya ada
dua orang.
peneliti tidak mudah dalam menemui subjek, ketika subjek dipanggil untuk
peneliti wawancarai kembali, subjek kadang datang dua hingga tiga jam
penelitian sebanyak enam kali, namun ketika berkunjung tiga kali tanpa
menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh peneliti tanpa adanya hal-hal
gaya dan bahasa sehari-hari yang digunakan subjek, maka peneliti pun
B. Setting Penelitian
Berdasarkan dari kedua subjek tersebut, peneliti melakukan tiga kali proses
kembali pada hari jum’at tanggal 29 desember 2017 lalu dan terakhir pada hari
selasa tanggal 16 januari 2018. Lokasi wawancara pertama dan terakhir pada
Makassar.
dua subjek utama yang sesuai dengan kriteria dalam penentuan subjek dan tiga
orang lainnya sebagai key informan (triangulasi data). Tiga orang tersebut yaitu
satu dari pihak Pembina yang mengenal mereka, kemudia teman kamar masing-
masing subjek yang sangat dekat dan mengenal baik subjek. Hal ini dilakukan
observasi lanjutan secara langsung pada kedua subjek utama dengan tujuan
untuk melihat setiap perilaku dan respon-respon yang dapat diamati selama
C. Hasil Penelitian
Pada deskripsi penemuan ini akan dipaparkan suatu tema yang diperoleh
dalam penelitian. Setalah melalui beberapa tahap yang dimulai dari verbatim,
diperoleh oleh subjek daei berbagai pernyataan. Adapun tema yang dihasilkan
tersebut yaitu dapat ditinjau pada table lampiran dan berikut akan di deskripsikan
dibawah ini:
Tema yang didapat terdiri dari profil subjek yang membahas mengenai
subjek itu sendiri dan hubungannya dengan keluarga, serta relasi sosial subjek
realitas yang dijalani subjek yang juga berkaitan dengan hal-hal yang dirasakan
dan dialami subjek, gambaran positif mengenai diri dan harapan subjek,
kemandirian, kepercayaan.
Setelah itu, pada tema umum selanjutnya yaitu kondisi psikologis yang
ditekankan pada kondisi yang dirasakan subjek saat ini, baik kondisi emosi,
mengatasi stress serta. Tema selanjutnya yaitu mengenai dukungan sosial yang
diperoleh subjek yang terdiri dari lingkungan keluarga, dan juga lingkungan
sekitar seperti teman dan kerabat. Tema terakhir mengenai harapan dan
a. Profil subjek
terakhir subjek, jumlah saudara subjek, waktu masuk lapas subjek hingga
Pada subjek pertama berusia 17 (tujuh belas) tahun dan anak pertama
dari empat bersaudara, terdiri dari satu adik kandung dan dua adik tiri dari
tantenya. Subjek bekerja sebagai supir angkutan kota milik sepupu subjek
bungsu dari empat bersaudara, dua kakak subjek adalah perempuan dan ada
50
yang telah bekerja dan menikah dan satu kakak laki-lakinya yang sangat
hanya sampai kelas dua SMP, tidak dilanjutkan karena subjek merasa bosan
sekolah dan juga karena pengaruh pergaulan sehingga sering bolos sekolah
Diketahui dari profil subjek pertama dan kedua, subjek pertama yang
telah berusia tujuh belas tahun merupakan anak pertama dari empat
bersaudara yang memiliki satu orang adik kandung dan dua orang adik tiri,
menikah dan tinggal di Palopo bersama suami ibunya yang tidak lain adalah
ayah tiri dari subjek HA. Kemudian dipahami bersama pula subjek tinggal
Sedangkan subjek kedua yaitu ZA yang masih berusia empat belas tahun
merupakan anak bungsu dari empat bersaudara yang diketahui lebih akrab
b. Relasi sosial
Relasi sosial yang dimaksud disini adalah hubungan sosial hasil interaksi
terhadap orang lain yang ada disekitar lingkungan subjek terkait dengan
pertemanan.
yang akrab juga tidak pernah terlibat masalah dengan temannya diluar sana,
serta ada teman yang pernah datang membesuk sekali dengan membawa
tidak semua teman-teman subjek yang berada diluar memakai narkoba dan
sebagai berikut :
beragam kasus tindak pidana kriminal lainnya, didalam kamar sel subjek
memiliki teman dengan kasus yang berbeda dengannya, kemudian subjek tidak
pengalaman pada saat pertama masuk lapas tidak langsung kenal dengan
Subjek memiliki pribadi yang cukup diam dan tidak mudah akrab dengan
orang lain, maka untuk berinteraksi dengannya harus diajak cerita lebih dahulu
oleh orang lain agar subjek memberikan respon, hingga subjek dapat bercerita
dan bercanda sesama temannya didalam lapas saat waktu istirahat meskipun
memiliki teman yang tidak saling cocok dan menyadari itu hal yang sudah
biasa, subjek tidak suka dengan teman yang berkelakuan tidak baik bukan
hanya kepada dirinya tapi ke semua temannya serta subjek juga kadang
“yah akrab”…(wwc2/S1HA/line34/29.12.2017)
Berbeda dengan subjek Z A yang memiliki relasi sosial yang kurang sehat
daripada teman karena jarang mendapat besukan dari orang yang di anggap
dengan subjek pertama yaitu HA. Saat setelah berada didalam lingkungan
ditahanan dewasa dengan kasus yang berbeda dari diri subjek, kemudian
begitu juga teman sekamar sel subjek yang berasal dari beragam kasus pidana
kepala kamar yang tidak lain adalah kerabat kakak subjek maka subjek merasa
aman dan semua penghuni dalam kamar sel yang dihuni bagus, subjek merasa
tersebut:
wawancaranya :
(wwc1/S1ZA/line27-28/12.12.2017)
dikarenakan subjek tidak lepas dari campur tangan dan pengaruh orang yang
“ie eheheh”…
(wwc2/S1ZA/line14/12.12.2017)
Kemudian teman akrab subjek yang berada ditahanan dewasa tidak lain
adalah orang yang tinggal dekat dengan lingkungan rumahnya yang biasa
menjadi tempat berkumpul, subjek juga merasa tidak ada perubahan pada
orang-orang yang dianggap musuh yang keadaannya masih seperti biasa serta
merasa diabaikan oleh teman yang ada diluar yang pernah merasakan keadaan
yang sama dengan dirinya namun tidak diperlakukan sebagaimana subjek dulu
kamar, begitu pun dengan keadaan subjek yang merasa sabar juga teman-
beberapa aspek-aspek yang menjadi penekanan utama sebagai bagian dari tema
Aspek penyesuaian sosial sebagai awal dari adanya aspek pola interaksi
situasi lingkungan. kehidupan yang dijalani oleh kedua subjek selama berada
dengan berbagai tahanan dari beragam kasus tindak pidana kriminal lainnya,
58
tidak memiliki teman yang sangat akrab didalam kamar sel adalah salah satu
dan dukungan. Seseorang yang terlibat pada sebuah pertemanan akan terjalin
kehadirannya satu sama lain, memiliki kesamaan minat dan kegiatan, saling
yang cukup diam dan tidak mudah akrab dengan orang lain, maka untuk
berinteraksi dengannya harus diajak cerita lebih dahulu oleh orang lain agar
sesama temannya didalam lapas saat waktu istirahat meskipun jarang untuk
sepanjang waktu sebagai hasil interaksi melalui komunikasi dan dipengaruhi oleh
temannya, meskipun dengan begitu subjek tetap memiliki teman yang tidak saling
cocok dan menyadari itu hal yang sudah biasa. Rasa hangat, keterhubungan, dan
hadiah utama dalam penyesuaian sosial. Sehingga hubungan yang sudah terjalin
kedua yang sudah menjalin keakraban lebih dulu dengan teman yang berada di
yang realtif objektif dalam memahami realita. Persepsi yang objektif tersebut
haram tersebut.
60
hari saat memiliki uang selama kurang lebih satu bulan, pada saat tertangkap
putusan pengadilan keluar, subjek kemudian mengalami gejala putus zat dan
yang tersedia hanya memberikan obat tanpa ada penanganan khusus, berikut
pernyataan subjek :
penghuni yang terdapat didalam kamar sel yang ditempati subjek, kemudian
mengira bahwa awalnya lapas adalah tempat yang sangat mengerikan, itu
Fasilitas yang tersedia pun bagi subjek masih perlu untuk dibenahi untuk
62
apel, kemudian kamar sel yang tutup setiap pukul 5 sore yang diberlakukan
Subjek juga mengakui merasa tidak nyaman soal besukan, saat tidak
“Jarangji” …(wwc3/S1HA/line6/16.01.2018)
sangat dipengaruhi oleh apa yang dialami dan dirasakan oleh subjek, subjek
daripada mengkonsumsi karena tahu bahaya dan tidak ingin merusak diri,
Subjek juga mengakui bahwa apa yang dijalaninya selama ini begitu
pernyataan subjek :
“itu hari 1,1 gram harganya itu satu juta dua ratus,
tapi didalam BAP itu tidak segitu di kasih masuk
sedikitji, karena pas ditimbang waktu pemeriksaan
berkurangi, dikasih hilangi sebagian barang
buktinya” (wwc2/S1ZA/line18-20/12.12.2017)
tetap ada orang yang dianggap sebagai bos yang meskipun tidak pernah
datang bertemu langsung bos subjek hanya menitipkan dan juga meyakini
pernyataan subjek :
baru, subjek merasa kamar sel saat ini bagus, rentan waktu pidana yang
dijalani mulai dari tanggal 14 juli 2017, awal subjek mengedarkan narkoba
mengedar lagi jika suatu saat tidak punya uang, subjek merasa mencari
kutipan pernyataannya :
tidak nyaman yaitu saat pembagian jatah makan dan habis, kemudian
situasi saat sel kamar tertutup saat malam hari membuatnya harus
subjek :
adanya rasa benci, lari dari kenyataan atau tanggung jawab. Sebaliknya
akibat dari adanya benturan tuntutan antara individu dengan tuntutan yang
oleh persepsi terhadap realitas seseorang. Pada kondisi yang dialami subjek
dan harus menjalani proses hukum. Sedangkan subjek kedua yaitu ZA mengarah
pada kondisi penyesuaian personal yang cenderung gagal mengingat dirinya juga
sebagai seorang pengedar yang sudah cukup lama, kondisi tersebut ditunjukkan
pertemanan, kecemasan yang dialami terkait dengan musuh dan keluhan atas
dalam pikiran yang akan menentukan siapa dirinya, terbentuk dari bagaimana
lingkungan dan kebiasaan, pengalaman masa lalu dan juga pengaruh orang
subjek mengaku menjadi pendiam karena merasa bosan dan akan berdiam
yang tidak tercapai setelah berada didalam lapas yaitu bahagiakan orangua
dan subjek merasa pekerjaan juga harapan yang tidak tercapai setelah
yang cukup jauh. Subjek ZA juga mengakui bahwa dirinya serta teman-
bias menjadi lebih baik, kemudian subjek juga sangat menginginkan untuk
pernyataan subjek :
Uraian hasil wawancara terkait dengan tema gambaran positif diri yang
dirinya, memiliki harapan dan keyakinan diri terhadap perubahan kearah yang
terhadap dirinya yang masih kurang diyakini, pada kondisi tertentu subjek
e. Kemandirian
atas dorongan sendiri untuk kebutuhannya sendiri tanpa bantuan dari orang
tertangkap dan menjalani hidup didalam lapas, subjek pun tetap mandiri untuk
pernyataan subjek :
76
didalam sel kamarnya, hanya dirinya sendiri yang berasal dari kasus tindak
(wwc1/S1ZA/ line91/12.12.2017)
Subjek kemudian juga mengaku bahwa dirinya sudah terbiasa tidak lagi
yaitu ZA yang yang memang sudah lama dalam situasi mandiri secara
mandiri.
f. Kepercayaan
seseorang untuk bertumpu pada orang lain dimana kita memiliki keyakinan
pernyataannya :
subjek :
kemudian subjek juga mengaku pakai meskipun saat dites urin hasilnya
negative :
adanya berdasarkan harapan terhadap perilaku baik dari orang lain dan
menerima resiko dari tindakan pihak lain berdasarkan harapan bahwa pihak
g. Kondisi Psikologis
emosi subjek.
Pada subjek pertama yaitu HA, mengakui bahwa dirinya memiliki hobi
bermain bola, kemudian memiliki keluhan merasa sangat ingin keluar saat
malam hari dari kamar sel untuk berkumpul atau nonton bersama dengan
hasil wawancaranya :
gelaja putus zat yang dirasakan pun membuat subjek demam dan tidak enak
badan, namun saat ditemui subjek merasa sudah membaik karena sudah
tidak memakai lagi. Subjek juga merasa harus mengontrol diri saat jam besuk,
dimana kadang subjek merasa iri dengan teman lainnya. Kondisi subjek juga
81
stressnya karena tidak pernah merasa sendiri dan merasa biasa saja. Namun
kadang merasa sedih sekali saat melihat temannya dibesuk oleh keluarganya
sehingga pikiran subjek berada diluar dan membuatnya jarang makan dan
makanan yang tersedia, subjek juga merasa menanggapi baik keadaan yang dialami
didalam sel meskipun kadang mendapat perlakuan yang tidak pantas, berikut
pernyataan subjek :
“kalau itu kan dari pribadi kita sendiri, tapi itu saja
seringki suka na suruh cepat masuk ke dalam
kamar sel”…
(wwc3/S1HA/ line61-62/16.01.2018)
beberapa kategori lainnya yang mengarah pada tema kondisi psikologis, subjek
pergaulan, apa yang dirasakan selama berada dalam kehidupan dibalik jeruji
besi, subjek merasakan kebosanan dan dorongan yang besar untuk bebas
serta cara menghibur diri sendiri, Berikut adalah penggalan hasil wawancara
dirinya akan bersikap tidak peduli dan mendiami. Namun setelah memilih dan
memutuskan untuk pindah kamar sel sendiri, subjek merasa lebih baik.
besukan dan masalah terhadap pola pembinaan dan kondisi psikologis subjek
Sedangkan pada kondisi subjek kedua yaitu ZA yang begitu sulit dalam
h. Dukungan Sosial
Setiap individu tidak lepas dari hubungan dan interaksi dengan orang lain
terutama keluarga dan lingkungan sekitar seperti teman, jadi individu akan
merasa sangat senang bila mendapatkan dukungan dari orang lain terutama
terbatasi oleh ruang, namun tidak semua orang mampu menyesuaikan diri jika
(wwc2/S1HA/line94/29.12.2017)
Pada subjek kedua yaitu ZA bercerita bahwa yang menjadi wali sebagai
yang disebut sebagai bosnya, komunikasi dengan orangtua pun juga berjalan
“orangtua ku ji kapan”…
(wwc3/S1ZA/line2/16.02.2018)
informatif.
untuk percaya pada orang lain, sehingga seseorang menjadi yakin bahwa
oran lain tersebut mampu memberikan cinta dan kasih sayang. Selanjutnya
pernyataannya :
88
hal ini subjek ZA mengalami emosi yang cukup berlebihan atas perasaan
subjek :
“itu hari 1,1 gram harganya itu satu juta dua ratus,
tapi didalam BAP itu tidak segitu di kasih masuk
sedikitji, karena pas ditimbang waktu pemeriksaan
berkurangi, dikasih hilangi sebagian barang
buktinya” (wwc2/S1ZA/line18-20/12.12.2017)
jauh dengan kehidupan normal seperti yang dirasakan oleh anak remaja
seorang anak yang sedang menjalani masa tahanan meskipun jarang dibesuk
“kalau itu kan dari pribadi kita sendiri, tapi itu saja
seringki suka na suruh cepat masuk ke dalam
kamar sel”…
(wwc3/S1HA/ line61-62/16.01.2018)
sepanjang hayat karena dari proses belajar itulah yang juga akan menunjang
determinasi diri juga merupakan faktor dalam penyesuaian diri individu untuk
93
menjadi lebih baik atau lebih buruk dalam pencapaian penyesuaian diri ditaraf
Lain halnya dengan subjek kedua yaitu ZA yang merasa belum yakin atas
dirinya kedepan akan seperti apa, pengalaman yang dialami selama ini akibat
Terakhir, dalam kasus ini kultur dan agama juga ikut menjadi faktor
penentu terhadap pola penyesuaian diri anak remaja tersebut. Kedua anak
Temuan tersebut didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Reza
pemasyarakatan.
dirinya sendiri yang kurang dalam wawasan diri. Bila seseorang kurang
96
memahami motif diri sendiri, perilaku, atau sifat kepribadian, akan dengan
diri sendiri, kontrol diri dan pengembangan diri, penerimaan diri, tujuan diri,
serta perspektif yang kuat mengenai realitas, memiliki rasa humor dan
menyesuaikan diri.
hubungan manusia dengan dirinya sendiri, dan orang lain serta lingkungan
dimana dirinya berada . Norma psikologis ini dapat dianggap sebagai kriteria
97
umum penyesuaian yang baik atau normalitas. Ini berarti bahwa respons yang
disesuaikan dapat dievaluasi baik atau buruk, sehat atau tidak baik, dengan
seperti yang bisa dilihat, melanggar satu atau aspek lain dari kriteria
tertentu dalam tatanan sosial dan melibatkan pola hubungan dekat masing-
masing yang mengikat dengan lainnya. Dalam situasi kasus ini, temuan
pemasyarakatan.
serupa dengan subjek pertama yaitu HA, namun yang membedakan yaitu
(wwc1/S1ZA/line43-45/12.12.2017)
“orangtua ku ji kapan”…
(wwc3/S1ZA/line2/16.02.2018)
hubungan sebaya yaitu pertemanan, dan terakhir yang lebih meluas yaitu
secara efektif dan professional terhadap realitas sosial, situasi dan relasi
mengenali dan menghormati hak orang lain, konflik sosial adalah hasil yang
sosial yang efektif. Dalam hal ini, setiap anak seharusnya dapat
menyenangkan.
101
dalam kelainan tingkah laku yang dimunculkan dalam bentuk tingkah laku
narkotika.
menemukan bahwa hampir dua per tiga andikpas berada pada kategori
rendah. Pada dimensi menahan diri ditemukan bahwa hampir dua per tiga
berada di dalam penjara, andikpas tidak dapat berperilaku secara bebas. Hal
dilakukan tidak berdampak atau merugikan orang lain. Pada dimensi kesulitan
menyesuaikan diri diperoleh bahwa enam dari sepuluh andikpas berada pada
terhadap diri sendiri, menghargai diri apa adanya, dan memiliki keyakinan
bahwa andikpas diusianya yang masih tergolong remaja sangat rentan terlibat
dimiliki oleh setiap individu untuk dapat bereaksi secara efektif dan
bermanfaat terhadap realitas, situasi dan relasi sosial, sehingga kriteria yang
budaya selain itu terdapat pula faktor internal dan eksternal yang
Personal
Adjusment Memiliki pengalaman yang kurang menyenangkan terkait besukan yang Social
jarang datang dan mendapat perlakuan proses pembinaan yang tidak wajar Adjusment
seperti diberikan sanksi yang tidak pantas diberikan untuk anak
Mampu menghadapi
keadaan yang dihadapi Adjusted Response
Personal Social
Adjusment Adjusment
Mampu menghadapi
keadaan yang dihadapi
Bagan 2. Gambaran Penyesuaian Diri Subjek ZA
106
E. PEMBAHASAN
Pada bagian ini, penulis akan mengulas dari hasil analisis data,
ini.
karena masa anak-anak atau dalam hal ini remaja adalah suatu masa yang
anak yang menjadi pengguna narkoba perlu perhatian yang serius. Sejalan
sosial, religiutas, serta nilai dan norma yang mendorong remaja memikul
beban tugas dan tanggung jawab. Harapan dan tuntutan itulah yang melatar
berlangsung sekitar usia 13 tahun sampai usia 18 tahun, yaitu masa duduk
Banyaknya tugas dan peran baru yang diterima oleh anak setelah
menjadi narapidana tentunya penyesuaian diri akan menjadi salah satu faktor
karena salah satu ciri orang yang sehat adalah mampu menyesuaikan dirinya
dengan lingkungannya.
yang kuat. Hal ini terlihat dari subjek yang banyak mengalami perubahan yang
karena jelas terlihat dari personal adjustment dan social adjustment dari
dan penyesuaian diri dengan stress pada narapidana kasus napza di lapas
108
Kelas IIA Bulak Kapal Bekasi yang dilakukan oleh Ekasari (2009) dalam
penyesuaian diri dengan stress hal ini berarti bahwa semakin tinggi tingkat
optimisme dan penyesuaian diri, maka semakin rendah tingkat stress dan
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Sholichatun (2011) mengenai stress dan strategi coping pada anak didik di
masa depannya nanti setelah keluar dari lapas, serta respon stress yang
dialami oleh para anak yang paling umum dirasakan berupa kesedihan selain
afektif juga respon kognitif berupa bingung, fisiologis berupa pusing dan
kegiatan-kegiatan di lapas.
mendukung temuan penelitian ini bahwa ada empat aspek kondisi psikologis
menjadi penyendiri atau menutup diri, terakhir aspek psikomotorik dilihat dari
kemandirian, kepercayaan dan dukungan sosial. Jadi, delapan faktor ini yang
pidananya.
personal kebutuhan akan harga diri menduduki posisi sentral, orang akan
sebaya mereka, tetapi tidak berarti mereka tidak disukai oleh teman-teman
narapidana adalah suatu penyesuaian diri yang tidak mudah. Secara umum,
yang serba terbatas, serta stigma negatif dari masyarakat terhadap lapas dan
A. KESIMPULAN
baik dari rumah atau keluarga, kemudian lingkup pendidikan atau sekolah
112
113
B. SARAN
Saran yang dapat diberikan oleh penulis terutama bagi pihak Lembaga
mungkin sebelum memasuki masa dewasa maka ada baiknya peran petugas
agar merasa lebih baik dan menerima serta memiliki tujuan hidup yang
baik didalam masyarakat serta disarankan juga kepada peneliti lain untuk
diri anak yang sedang berhadapan dengan hukum terkhusus yang terpidana
positif khususnya bagi anak yang mantan narapidana agar waktu luang yang
Ali, M., & Asrori, M. (2010). Psikologi Remaja: Perkembangan Peserta Didik.
Jakarta: Bumi Aksara
Azrti, Sherly. 2011. Skripsi Rasa Berharga dan Pelajaran Hidup Mencegah
Kekambuhan Kembali Pada Pecandu Narkoba. Fakultas Psikologi
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim: Riau.
Creswell, W., John. 2015. Penelitian Kualitatif dan Desain Riset. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
115
116
Hanurawan, Fattah. 2016. Metode Penelitian Kualitatif untuk Ilmu Psikologi. Jakarta:
Jajawali Pers.
Masyhuri & Zainuddin. 2008. Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis dan Aplikatif.
Bandung: Refika Aditama.
Nurihsan, Juntika, A & Agustin, Mubiar. 2011. Dinamika Perkembangan Anak dan
Remaja. Bandung: PT Refika Aditama.
Setianingsih, E., Uyun, Zahrotul & Yuwono, Susatyo. 2006. Hubungan Antara
Penyesuaian Sosial dan Kemampuan Menyelesaikan Masalah dengan
Kecenderungan Perilaku Delikuen pada Remaja. Jurnal Psikologi
Universitas Diponegoro. Vol. 3 No. 1
Sholichatun, Yulia. 2011. Stress dan Strategi Coping pada Anak Didik di Lembaga
Pemasyarakatan Anak. Psikoislamika. Lembaga Penelitian Pengembangan
dan Keislaman (LP3K). Vol 8. No. 11.
Sholikhati, Yunisa & Herdiana, Ike. 2015. Anak Berkonflik dengan Hukum (ABH)
Tanggung Jawab Orangtua atau Negara ?. Seminar psikologi &
Kemanusiaan: Psychology Forum UMM, ISBN: 978-979-796-324-8
Sopiah, N. N., Krisnatuti, Diah & Simanjuntak, M. 2017. Kerentanan, Srtategi Koping
dan Penyesuaian Anak di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA). Jur.
118
Ilm. Kel. & Kons. Vol. 10, No.3 ISSN : 1907–6037 e-ISSN : 2502–3594
http://dx.doi.org/10.24156/jikk.2017.10.3.192
HASIL WAWANCARA I
Identitas Diri
Nama :HA
Jenis kelamin : laki-laki
Tempat, tanggal Lahir : Jeneponto,31 Juli 2000
Usia : 17 tahun
Alamat : Pannampu, Capoa
Pendidikan : SD
Agama : Islam
Alamat Asal : Jeneponto
Masuk Lapas : 30 Maret 2017
Lama masa tahanan : 1 Tahun
Hari/tanggal wawancara : selasa, 12 desember 2017
2 S : Kerja ka jadi supir ptpt di daerah tol sana, saya bawa mobil ptptnya sepupuku
4 S : Tidakmi, duluji waktu masih hidup bapak ku. Tapi setelah meninggalmi, menikah
5 lagi mamaku dan itu mi ada lagi adek ku dua orang, karena berduaja sebenarnya
6 bersaudara, tapi sekarang berempatma. Tapi pindahmi mamaku dipalopo
8 S : Yah baikji, biasaja baku telpon. pernahji juga datang kesini besuk ka
12 S : Yah biasa ji juga kak, nda terlalu banyak temanku juga belah.
15 P : Tapi sama teman-teman ta diluar sana pernahki punya masalah sama mereka ?
16 S: Tidak pernah ji kak, baik-baikji. Pernahji juga sekali datang ke sini besuk ka, na
17 bawakan ka makanan.
20 S: Tidak semuaji teman-temanku diluar sana yang pakai, saya saja pakai karena
21 disuruh coba sama ada satu orang memang temanku yang samaka biasa pakai dan
22 dia jual juga itu barang, tidak semua ji temanku yang tahu kalau saya pakai shabu-
23 shabu.
24 P: Terus, kita nda sebut juga itu teman ta pada saat kita ditangkap?
26 P: Kenapa ? Tapi itu biasa temanta, pernah jki datang na liat di sni ?
27 S: Susahki kak, tidak ada juga bukti, dan ada bosnya yang lindungi jadi biarka
28 laporkan juga itu temanku percumaji . Baru itu temanku biar satu kali tidak pernahka
29 datang na besuk, sibuk ki kayaknya mengedar hehe
30 P: Oh seperti itu di’, terus tolong ceritakan ke saya mengenai proses selama kita
31 mengikuti program pembinaan di dalam lapas ini
32 S: Di sini kalau subuh-subuh dikasih bangun mki sholat, baru dikasih sarapan, sudah
33 itu apel jam 7, terus dikasih tugas disuruh mki membersihkan sampai jam 10 pagi,
34 sudah itu waktu ketemu pembesuk sampai jam 2, tapi biasa kalau tidak adaji
35 besukka saya dikamar atau diluar bergaul sembarangji tapi biasa saya dikamar ja
36 saja sampenya lagi malam. karena sudah itu tidak adami dikerja, menurutku kak
37 sebenarnya bagusji, diajarki sholat, diajarki untuk bersih-bersih, kalau sakitki biasa
38 juga dikasih jki obat dari klinik tapi itumi bosan tong jki ia begini.
39 P: Oh begitu yah, terus ini kan kita narapidana kasus narkoba sebagai pemakai.
40 Bisa kita ceritakan ka lagi waktu pertama kali ditangkap sama polisi sebelum
41 diproses hukum ?
42 S: Dulu saya ditangkap di sapiria, waktu itu saya mau kembali dimobil ptpt ku karena
43 darika ambil itu barang disana, pas saya jalan, langsung di pergoki sama polisi, na
44 ambil mi itu barang dari tanganku, dan na bawa ma ke kantor polisi didaerah tallo
45 dipolsek tallo.
120
50 P: Jadi berapa banyak kita bawa shabu itu waktu pas ditangkap polisi ?
51 S: Saya bawa satu sachet kecil yang sekali hisap, itu saya beli dari temanku harga
52 100 ribu
53 P: Jadi dulu, pas di tangkap kita kan sudah tidak pakai lagi toh, apa yang kita
54 rasakan itu ?
55 S: Deh, sakit sekali kak rasanya semua badanku. tiga hari tiga malam menggigil
56 teruska.
59 P: Tidak ada perawatan khusus, atau dibawa kerumah sakit atau apa yang
60 melibatkan dokter ?
62 P: Kalau dikamar sel yang kita tempati ada berapa banyak teman ta didalam ?
68 S: Tidak ada kak,sama semuaji teman-temanku didalam. Tidak adaji yang akrab
69 sekalika. Itu saja dulu pertama masuk disini tidak langsung kenal, hampir pi satu
70 minggu baru mauka cerita
71 P: Kenapa bisa ? jadi siapa yang duluan cerita ini ? kita yang diajak cerita atau kita
72 yang mengajak cerita-cerita itu teman-teman satu kamarta ?
121
73 S: Saya yang diajak duluan cerita kak. Terus saya respon mi juga. Saya pendiam ka
74 kak, tidak bisaka langsung akrab sama orang. jadi sampe sekarang suka jki baku
75 cerita-cerita dan bercanda-bercanda sesama didalam.
76 P: Kalau konflik atau bermasalah sama teman ta pernah tidak ? terutama pada saat
77 selamaki didalam lapas ini ?
78 S: Kalau diluar tidak pernah ja ada masalah sama temanku. Di dalam pernah,
79 karena suka sekalika kodong na ganggui temanku. Makanya pernahka melawan.
81 S: Insyaallah tidak mi kak, tapi tidak ditau mi juga ia lagi nanti setelah bebas.
82 Namanya pergaulan toh kak susah dihadapi. Kalau saya tidak mauma ia pakai lagi
83 P: Kenapa ?
84 S: Ededede siksa ki kodong kak, mahalki harganya baru deh kalau tidak pakai ki
85 setengah matiki dirasa.
86 P: Tolong kita ceritakan lagi apa yang kita pikirkan tentang pelayanan yang kita
87 dapatkan selama dilapas ?
88 S: Bagusji kak, saya kira lapas itu mengerikanki. Disiksa ki atau diapai ki, tapi
89 ternyata tidak ji. Kadang ji ji dimarahi ki kalau ada salahta, ituji biasa kepala kamar
90 ku. Sembarang-sembarang na lapor ke penjaga jadi kadang dihukum mki lagi. Kalau
91 makanan enakji juga karena dikasih makan jki,biar mamo itu itu terusji makanannya
92 dikasihki. Bosan ki tapi yah dinikmati mami. Itu ji pelayanan yang kutau
94 S: Mau sekalika lagi sebenarnya kodong kembali sekolah, tapi besar mki kak. Malu-
95 malu ma. Jadi saya pikir lebih baik cari kerja
96 P: Nah, untuk pendidikan setara atau penyesuaian didalam saya kira ada ?
97 S: Ie kak, dikasih sekolah ji juga orang didalam kyk diajar membaca, menghitung
98 dan menulis, tapi sudah itu ndada mi. nda tau kalau bebas bagaimana caranya
99 lanjut.
100 P: Lah tidak ada pernah diinformasikan yah sama pembinanya di dalam ?
101 S: Tidak kak, apa tong kodong kita ini ditaukan yang begitu-begitu
103 S: Didalam selaluki diajarkan untuk sholat kalau adzanmi dimasjid, semua harusmi
104 ke masjid. Setelah itu kalau mau tinggal mengaji, mengajiki dimasjid. Saya biasa ji
105 juga kalau habis sholat tinggalka dulu mengaji
106 P: Kalau hobi ta ia apa ? dan adaji didalam sana sarana atau fasilitas yang
107 menunjang itu hobi ta?
108 S: Saya hobiku main bola. Ie kak, adaji lapangan bola didalam
109 P: Bagaimana kehidupan yang kita rasakan selama di dalam lapas ? perubahan apa
110 yang kita rasakan ?
111 S: Saya rasa sekarang saya lebih sopan, lebih pendiam dan lebih tenang kak
113 S: Karena tidak apa mau dibikin didalam kak, bosan tong ki ia hidup begitu-begitu
114 terus didalam, mau sekalika bebas kak
115 P: Terus, saat keluarga ta tahu kita ditangkap karena kasus ini, dan harus menjalani
116 proses hukum, bagaimana reaksinya ?
117 S: Awalnya kagetji kak, sempatji marah, tapi lama-lama tidakmi, malah sekarang
118 baik ji dan saya rasa didukung sekalika sama mereka
119 P: Kalau cara ta beradaptasi dengan lingkungan didalam lapas selama ini
120 bagaimana ?
121 S: Cerita-cerita ji saja kak, atau bercanda sama teman-teman saat jam istirahat
124 S: Itu ji kak, banyak teman-teman yang pakaballisi-ballisi. Suka ki na ganggui. Itu
125 juga orang-orang tua didalam suka ki suruh-suruh. Na marahi ki kalau tidak turuti
126 P: Biasanya kalau jam istirahat, dan kalau ngumpul ki sama siapa saja ki itu dan apa
127 saja yang dilakukan ?
128 S: Sama teman-teman ji kak, duduk-duduk dan cerita-cerita kalau tidak ada
129 besukan. Karena saya jarangka ngumpul, kadang-kadangji
132 P: Apakah ada rasa penyesalan atau merasa bersalah telah masuk tahanan ?
133 S: Kalau rasa menyesal nda menyesal ja kak, karena kurasa haruska bersyukur
134 karena masih bisaja bertahan hidup disini, kalau merasa bersalah, ie merasaka
135 bersalah memang. Tidak saya tau haruska hidup bagaimana kak, saya jalani saja.
136 Karena rasanya tidak adami harapanku hidup selain pakai shabu-shabu dlu kak.
137 P: Selanjutnya, apakah ada pengaruh akibat memakai shabu-shabu ini sama
138 hubunganta dengan teman atau keluarga ta ?
139 S: Kalau sama teman tidak adaji pengaruh bagaimana-bagaimananya kak, kalau
140 sama keluarga jadi jarang sama-sama, saya kayak menjauh begitu kak.
141 P: Terus bagaimana cara ta dan perasaan ta hadapi keluarga/teman ta yang tidak
142 senang atau tidak suka dengan perilaku memakai ini narkoba ?
143 S: Kalau saya santai ji kak, kudiamkan saja. Tidak saya respon ji mereka yang tidak
144 suka dengan saya
146 S: Mauka sebenarnya kembali sekolah kak, mau sekalika. Tapi bagaimana kak,
147 umurku tidak bisami kayaknya dan saya juga kodong sudahka masuk penjara, mana
148 ada sekolah mau terimaka jadi siswanya. Jadi kalau keluarka ini mending kerja ma
149 lagi.
150 P: Pekerjaan seperti apa yang kita mau lakukan ? terus cita-cita ta selama ini itu
151 sebenarnya apa ?
152 S: Mauji kerja bengkel saja kak, kalau cita-cita tidak ku tau mi apa cita-citaku. Yah itu
153 mi saja, kerja dibengkel ma saja, supaya nanti bisaka juga buka bengkel sendiri.
124
2 S : yah, kalau bangun tidur, sekitar jam 7 kan kamar dibuka sama petugas jadi pagi
3 langsung apel, kemudian mengaji sampai jam 10 langsung kembali lagi ke kamar,
4 setelah itu kerjakan apa saja kayak tugas.
6 S : seperti tugas dari kamar, karena semua penghuni kamar punya tugas masing-
7 masing, ada tugas nasi, tugas kamar, tugas air
9 S : tugas nasi, saya pergi ambil nasi semua penghuni kamar terus dibagi-bagi dan
10 tempat makannya ada petugas yang ambil.
12 S : kalau sudah apel, mau kerjakan apa saja. Bebas melakukan apa saja.
14 S : yah kalau malam sudah tutup, jam 5 sudah tutup dan semua warga binaan harus
15 masuk kamar.
32 S : yah sembarangji dikerja kak, kayak mengaji atau main gitar apa-apa saja.
34 S : yah akrab.
36 S : yah, ada kak. Tapi kan kalau masalah tidak cocok yah sudah biasa kak.
37 P : itu temannya, kita yang tidak suka, atau kita yang tidak disuka atau tidak saling
38 menyukai ?
40 P : Kenapa ?
42 P : suka ki diganggu ?
43 S : tidak juga, tapi kelakuannya kepada semua teman-teman memang tidak baik
44 P : terus bagaimana dengan rasa menyesal yang pernah kita bilang saat wawancara
45 pertama ?
46 S : yah kalau menyesal sudah biasa terjadi kan, namanya juga kalau sudah
47 dipenjara kayak begini kan pastinya menyesal kalau sudah didalam
50 P : selain itu ?
51 S : pekerjaan
52 P : menurut ta sebagai seorang anak yang berada didalam lapas, hak-hak apa saja
53 yang belum terpenuhi selama berada didalam sini ?
126
54 S : kalau sebagai seorang anak yah kadang mau bebas saja, bebas dari lingkungan
55 negative dan selalu berpikiran positif saja, dan bebas untuk bisa mendapatkan
56 pekerjaan untuk bagaimana bisa menghasilkan uang, mau kerja ini bisa kerja itu
57 bisa
58 P : jadi selama ini sejak berada didalam lapas itu yang kita rasakan ?
59 S : iya kak
61 S : yah kalau lanjut sekolah lagi mau bagaimana, kan berhenti sekolah kan sudah
62 lama saya juga kan sudah kerja, mau apa lagi lanjut sekolah.
65 P : terus kalau misal masih diberikan peluang atau kesempatan untuk melanjutkan
66 sekolah dan ambil paket C misalnya bagaimana?
68 P : terus bagaimana dengan pengaruh orangtua ta atau keluarga ta pas tahu kalau
69 kita tertangkap karena kasus narkoba ?
70 S : yah berpengaruh, karena orangtua langsung batasi saya harus bergaul sama
71 teman-teman karena mereka saya masuk disini
72 P : tapi seumpama kalau keluar mki nanti apakah mauki kembali berteman dengan
73 teman-teman ta atau bagaimana ?
74 S : yah kembali bersaman saja, tapi yah sudah tidak begitu lagi
76 S : ie sama kak
78 S : yang dihisap
81 P : nah, waktu itu pas tertangkap berapa banyak shabu yang kita bawa ?
82 S : paketan seratus
86 S : kalau itu sih biasa kalau tidak punya besukan sekali-sekali. Cuma itu ji kak
90 S : tidak ada kak, kalau keluarga adaji pernah tapi lama sekalimi lupa ma
92 S : ie pernah ji
100 S : itu saja, pekerjaan. Tunggu sampai saya bebas saya akan melanjutkan lagi
101 pekerjaanku supaya saya bisa lebih baik lagi
102 P : maksudku harapan ta yang masih belum terpenuhi dari orangtua ta, misalkan kita
103 masih di biayai sama orangtua ta ?
105 P : terus selama ini, didalam yang kasih uang untuk belanja ?
108 S : sembarang seperti bantu orang didalam, seperti kalau ada mau orang nge cat
109 P : pada saat menelpon ibu ta terakhir kali itu pesannya apa ?
110 S : dia cuma bilang saja yah sabar saja, kan sudah tidak lama lagi bebas
111 P : oh ya sudah hampir bebas yah, berarti bulan berapi ki keluar itu ?
113 P : terus kan ada bapak tiri kalau tidak salah, bagaimana perhatiannya ke kita ?
114 apakah kita dibiayai ji juga ?
115 S : iya perhatian, pernah mengirim uang tapi saya tidak mau, lebih baik kasih adikku
116 yang lain daripada saya.
119 P : sebagai pemakai kalau dikasih pilihan, rehabilitasi atau masuk lapas disini ?
123 P : Jadi rehabilitasi itu adalah memang tempat khusus memulihkan orang yang
124 sudah kecanduan seperti yang disiapkan BNN, jadi memang tidak dipenjarakan tapi
125 dipulihkan. Tapi sayangnya kita tertangkap yah. Seandainya datang melaporkan diri
126 pasti tidak akan ditangkap. Merasa tidak kita ketergantungan sebelum masuk sini ?
128 P : pas setelah tertangkap kan sudah tidak pake lagi, apa yang kita rasakan pas
129 masuk disini?
131 P : terus perubahan yang kita rasa selama ada didalam sini apa ?
132 S : kalau sekarang saya sudah merasa baikan, karena sudah tidak pakai lagi
135 P : terus hal yang paling ki tidak nyaman di dalam itu apa saja ?
136 S : itu saja, yang paling bikin tidak nyaman itu besukan, mau liat keluarga
137 P : kalau untuk program pembinaannya sendiri ada tidak yang buatki tidak nyaman ?
138 S : ituji kak, besukan karena kan selalu ada jam besuk. Jadi kadang iri sama teman-
139 teman yang lain
140 P : jadi memang didalam tidak ada program pembinaan khusus untuk anak di’ ?
141 S : ie kak tidak ada, itu ji saja mengaji sama dikelas atau perpustakaan baca-baca.
130
4 S : tante ku
6 S : jarangji
8 S : nenek ku ji
11 P : kenapa pusing ?
16 S : karena sudah lama tidak ada kerja, yah mau kerja saja
18 S : apa yah, uhm mau sama keluarga saja dirumah, kalau bebas kerjaan apa, dan
19 bisa menjadi lebih baik dari yang dulu lagi
22 P :seumpama tidak ada yang datang besukki, apa yang akan kita lakukan ?
26 P : apa yang kita rasakan melihat teman-teman ta ada yang selalu datang besuk ki
27 sedang kita tidak /
31 P : tolong ceritakan ke saya hal apa saja yang bikin ki tidak nyaman dan tidak
32 mengenakkan selamaki didalam ?
33 S : yang bikin ki tidak nyaman itu didalam yang pertama banyak nyamuk, susah
34 tidur, pikirkan kehidupan luar, susah makan, itu juga saja mau sekali bebas untuk
35 ketemu keluarga
36 P : kalau dari teman-teman ta sendiri, tidak adaji yang suka bikin ki jengkel ?
37 S : namanya jengkel sih yah, banyak. Biasa kalau diam-diam na suka ka naganggui
40 S : itu saja besukan jarang datang, itu saja pengalaman yang paling tidak
41 menyenangkan
43 S : itu saja pikiran ada diluar terus, jadi jarang makan, jarang minum
47 S : ie masih ji, enakji dan syukur sekali mi itu karena masih dikasih ji makan
51 S : bisa mengaji, rajin sholat, rajin bangun, sifat berubah menjadi lebih baik begitu,
52 yah lebih dewasa.
132
53 P : ada tidak teman dekat ta yang dekat sama kita sekamarta yang paling kenal kita
54 ?
59 S : apa yah, suka ki na suruh cepat bangun, ngaji, harus rajin sholat, dan pembagian
60 makan harus juga cepat
61 P : maksudku tidak ada ji hal yang tidak menyenangkan yang kita rasa dari pembina
62 ?
63 S : pasti ada
64 P : biasa bentuk perlakuannya yang seperti apa yang kita tidak suka ?
65 S : kalau itu kan dari pribadi kita sendiri, tapi itu saja seringki suka na suruh cepat
66 masuk ke dalam kamar sel
73 S : melebihi dari push up, kayak jalan jongkok, sambil panas-panasan ke lapangan
74 bola, jadi begitu kita ini kayak ketakutan
78 S : pernah, hehe
79 P : kenapa ?
133
81 P : dimana di jual ?
82 S : ke blok lain
84 S : sebenarnya bukan saya yang jual, teman satu kamarku, tapi itumi satu berbuat
85 harus semua dapat, karena supaya tidak mengkhianati teman yang lain, kayak tdai
86 mi dijemur
88 S : ie, dijemur kayak ikan kering, karena itumi temanku jual kasur, selama satu jam
89 dijemur, baring dilapangan tidak pakai baju dilapangan basket, baru panasnya bukan
90 main
95 Oh ya. Untuk hari ini cukup sekian untuk informasi yang diberikan, terima kasih nah
134
HASIL WAWANCARA I
Identitas Diri
Nama :ZA
Jenis kelamin : laki-laki
Tempat, tanggal Lahir : Makassar, 22 Januari 2003
Usia : 14 tahun
Alamat : BTP
Pendidikan : SD
Agama : Islam
Alamat Asal : Makassar
Masuk Lapas : 14 juli 2017
Lama masa tahanan : 1 Tahun 2 bulan
Hari/tanggal wawancara : selasa, 12 desember 2017
Tempat wawancara : Ruang Bimkemas, Lapas Makassar
2 S: Mama namanya bu Marwah dia IRT ji kak, kalau bapak Edi ali Ahmad kerja di
3 Toyota
7 S: Ie kak yang pertama dan kedua kan perempuan, yang kedua sudahmi menikah,
8 yang pertama masih kerja. Yang ketiga kan laki-laki, pernah juga ditahan gara-gara
9 merampokki.
13 S: Karena bosan ma kak sekolah, seringka dulu bolos sekolah, begitulah pergaulan.
14 Ditawarika juga untuk mengedar dulu, tertarikma karena lumayan banyak uang bisa
15 dapat.
17 S:Shabu-shabu kak
19 S: Kalau komunikasi baikji kak, selamaku disini seringja datang dibesuk sama mama
20 bapakku, dulu-dulu orangtuaku perhatian sekaliji juga. Tapi sayanya ji memang yang
21 kadang tidak mendengar
25 S: Yah biasa ji juga kak, nda terlalu banyak temanku juga belah. Lebih banyak
26 musuh
28 S: Banyak teman biasa kak, nda terlalu banyak teman dekat karena itumi lebih
29 banyak jadi musuhku
30 P: Kenapa bisa banyak jadi musuh ?apa ada masalah sama mereka ?
31 S:Karena toh, memang dulu temanku ji semua, tapi lama-lama berubah jadi musuh
32 karena biasa menjebak. Kalau ditangkap mki toh, berusaha tong supaya saya juga
33 ditangkap.
36 S:Oh kalau temanku rata-rata pakai ki kak dan mengedarki juga, kalau saya
37 mengedar saja. Tidak pakai ka saya.
39 S: Yah nda mauja kak rusak diriku, edede, bahaya. Mending mengedar saja. Dapatki
40 uang yang lumayan banyak, sehari itu bisa dapat kurang lebih 6 juta dan bisa
41 disimpan-simpan. Kalau pakai ki bisa-bisa habisji.
136
42 P: Terus, kita nda sebut juga itu teman ta pada saat kita ditangkap?
45 S:Susah kak, tidak ada juga bukti dan tidak mauka kasih begitu temanku, karena
46 saya tidak kusuka dikasih begitu, kalau bos ku ia haruski dilindungi.
48 S: Karena dia selalu ki juga na lindungi dan na uruskan segala hal kalau dalam
49 keadaan susahka. Seperti sekarang ini, di sini ka tapi dia bantu juga urus selain
50 orangtuaku. Sering juga dia bawakanka makanan.
52 S: Tidak pernah kak, jangankan temanku yang diluar mauka datang na liat. Yang
53 didalam sini saja saya tidak akrab. Karena itumi kak saya bilang dimana-mana
54 musuh
56 S: Tidak kak, tidak pernah ka ketemu. Biasa dia Cuma menitip saja. Kalau soal urus
57 mengurus memang dia tidak ketemu langsung ka untuk bicara, tapi saya rasa dia
58 lakukan itu. Karena pernahma di tangkap sebelumnya tahun 2015, dan ditahanka 2
59 hariji, setelah itu dibebaskan ma. Itu karena bosku. Sementara ini dalam proses
60 pengurusanma.
61 P :Oh seperti itu ya, terus tolong ceritakan ke saya mengenai proses selama kita
62 mengikuti program pembinaan di dalam lapas ini
63 S: Di sini kak sebenarnya bosan sekali ma. Mau sekalima bebas. Makan tidur ji
64 dikerja, saya biasa dikamarja terus. Jarangka keluar-keluar. Itupun kalau keluar pas
65 jam istirahat, saya pergi ditahanan dewasa, ada teman akrabku disana empat orang.
68 P: Oh begitu yah, terus ini kan kita narapidana kasus narkoba sebagai pemakai.
69 Bisa kita ceritakan ka lagi waktu pertama kali ditangkap sama polisi sebelum
70 diproses hukum ?
137
71 S: Sebenarnya kak, saya bukanka pemakai, Cuma di BAP diurus ki kak toh, jadi
72 begitumi saya masukmi sebagai pemakai. Dulu saya ditangkapsama brimob pas
73 transaksi di BTP .
74 P: Oh, jadi pas waktu itu, orang yang kita temani transaksi juga ditangkap ?
75 S: Tidak kak, dijebak ka. Yang saya temani transaksi itu anggota brimob. Temanku
76 yang kasih tauki kalau saya jg kurir.
79 P: Terus bisaki ceritakan apa yang kita rasakan dan pikirkan tentang pelayanan
80 yang anda dapatkan selama ini dilapas ?
81 S: Disini kak, pokoknya membosankan ki. Tapi banyak ji sebenarnya kegiatan ia,
82 tapi saya ji memang yang tidak nyaman
85 S: Yah, itu-itu terusji diliat kak. Disini ada klinik kak. Kalau sakit-sakit bisa ke klinik
86 dan dikasih mki obat. kalau pendidikan, diajar jki juga didalam. Tapi sama ji keluarki
87 tidak bisa tong jki lanjut
88 P: Nah, nanti kalau semisal bebas mki, apa yang mau kita lakukan ? apa mau
89 kembali mengedar ?
90 S: kalau saya sebenarnya mau sekalika lagi kembali sekolah kak, ahh tidak kak.
91 Tidak mauma mengedar, tapi belumpi ditau ia bagaimana nantinya
93 S: Disini biasa ja sholat kak, tapi kadang juga kalau saya ada ditahanan dewasa
94 sama teman ku nongkrong, nda sadar lewat lagi waktu.
95 P: Kalau dikamar sel yang kita tempati ada berapa banyak teman ta didalam ?
96 S: Didalam ada 10 orang klo nda salahka kak. Ka jarang saya perhatikan krn saya
97 diam-diam terusji. Ada yang kudengar-dengar maumi keluar, ada juga mau masuk.
99 S: yang saya tau itu kak perampokan, pembunuhan, pemerkosaan, pencurian sama
100 kekerasan itu yang busur-busur kak.
102 S: Iee tidak sama sel kak. Dia kamarnya dikamar sel sebelahnya lagi.
103 P: Bagaimana dengan perlakukan sipir/pembina anak lapas yang kita rasakan
104 selama ini ?
105 S: Baik ji kak, biasa tong jki ditegur atau dimarahi kalau tidak mendengarki tapi tidak
106 pernah ja kena saya pukulan, biasa ada temanku dipukuli ka tidak mendengarki
107 kalau ada dikasih taukan ki.
108 P:Apakah kita merasa menyesal atau bersalah telah masuk disini ?
109 S: Ie jelasmi kak,karena tidak bisaki leluasa disini tapi maumi diapa. Ada tong
110 hikmahnya toh, bisa ditau mana teman mana musuh
112 S: Ie kak, semoga. Saya berharap sekali juga bisa jadi lebih baik
113 P:Kalau hobi ta, apa saja dan yang paling kita minati untuk dikembangkan ?
114 S: Main gitar sama main bola kak, tapi lebih suka ka main gitar
115 P:Kalau menurut ta selama didalam lapas, leluasa jki salurkan hobi ta ?
116 S:Ie kak, karena disiapkan ji disini lapangan bola dan ada juga beberapa alat musik.
117 Itu hiburanku.
118 P: Kalau pengaruh akibat mengedarkan narkoba dalam hubungan sosial (teman
119 atau keluarga) ta ?
120 S: Kalau sama keluarga tidak masalahji kak, keluargaku selaluja na kasih dukungan
121 selama masukka dalam sini. Kalau sama temanku berpengaruh sekali, contohnya
122 itumi saling tidak baku baik mi orang.
123 P: Terus reaksinya keluargata/orangtua ta waktu tau kita ditangkap polisi karena
124 kasus ta ?
125 S: Yah pastinya kagetki kak, marahki pertama ia tapi lama-lama tidakmi, malah lebih
126 perhatianmi sekarang.
139
127 P:Tolong kita ceritakan lagi bagaimana kehidupan yang kita rasakan selama dilapas
128 ini ?
129 S:Yang saya rasakan itu mi kak, bosan sekali. Mau sekali ma bebas kodong.
131 S:Yah biasaji kak, awalnya takut-takutka, tapi lama-lama terbiasa ma kak, meskipun
132 masih takut karena banyak musuh dimana-mana.
133 P:Bagaimana cara dan perasaan ta hadapi teman ta yang tidak senang dengan kita
134 ?
137 Subjek: ituji kak, mau sekalika lagi sekolah lagi kak, tapi takutka dan malu-maluka
138 sama anak-anak yang lain karena saya berbeda dari mereka yang sekolah baru
139 disayng sama guru..
140 P: Oh begitu yah, untuk wawancara hari ini cukup sekian dulu, nanti kalau masih ada
141 informasi yang saya mau kembali konfirmasi tidak apa-apa yah saya kembali.
142 Terima kasih
140
2 S : kalau di berita acara penangkapan (BAP) itu sebagai pemakai yang mengedar juga, kalau
3 tidak dimasukkan sebagai pemakai, dikira nanti pengedar besar
4 P : jadi, bagaimana caranya diketahui sama pihak kepolisian kalau kita pemakai ? apakah ada
5 tes urin atau tes narkoba lainnya ?
6 S : tidak ada kak, jujur ji saja bilang pakai, padahal tidak pakai ka sama sekali
12 S : ie kenal ka
15 P : nah waktu kita transaksi itu, siapa lagi kita temani transaksi ?
18 S : itu hari 1,1 gram harganya itu satu juta dua ratus, tapi didalam BAP itu tidak segitu di kasih
19 masuk sedikitji, karena pas ditimbang waktu pemeriksaan berkurangi, dikasih hilangi sebagian
20 barang buktinya
22 S : ie eheheh
24 S : ie
25 P : kalau itu teman akrab ta ? kan kita jarang bergaul sesama teman kamar sel ta toh, berapa
26 orangki lagi sekamar ?
33 S : ie nyaman ia karena disitu pusat rokok apa, makanan juga pokoknya banyak
35 S : ada semua mi didalam, kepala kamar pembunuhan, yang lain itu ada 365, 363, sendiriku ji
36 narkoba.
40 S : baru ka 2 hari
44 S : melapor saja kak sama petugas bilang mau pindah kamar, jadi langsung dikasih pindah
49 P : selamaki didalam lapas, itu teman-teman ta yang ditahanan dewasa sering ki ke sana ?
54 S : ie, sering biasa ke rumah, kan biasa dirumah sering anak-anak ngumpul
57 P : jadi sekarang, masih kesanaki nongkrong sama temanta yang ditahanan dewasa ?
59 P : yang waktu lalu, terkait tentang musuh didalam sekarang bagaimana situasinya ?
60 S : yah begitu-begituji kak, tetapji tidak saling menyapa dan baku diam-diam
62 S : oh ituji kak, temanku yang diluar tidak pernahka datang na besuk, padahal mereka yang
63 sebelum-sebelumnya juga pernah masuk seringka datang besukki
65 S : jarang ma komunikasi
66 P : kenapa ?
69 S : minggu lalu
73 S : tidak kerjami kak, dulu waktunya keluar dari sini ada om ku wakil kepala lapas di Jakarta
74 juga, tapi pensiunmi sekarang, kakak ku mau daftar kerja disana tapi tidak diterimai. Jadi tidak
75 adami kerjanya sekarang
78 P : disini sudah berapa lama mki lagi kan dari tanggal 14 juli toh?
79 S : kurang lebih jalan 5 bulan ma, salah itu bukan tanggal 14 juli tapi 12.
83 S : kalau saya memang susahka akrab sama orang, kecuali kalau diajak pa cerita duluan
143
84 P : tapi ini yang dikamar enam yang kita tempati sekarang kenapa bisa nyaman kita rasa ?
88 P : itu sebelumnya kita bilang kalau lebih mending mengedar daripada pakai, kenapa ?
91 S : ie
99 S : deh ie banyak sekalimi sekarang yang campuran, kalau yang asli dilidah itu deh tembus ki
100 dirasa, kalau palsu dia tidak tembuski.
101 P : pertama kali yang tawariki untuk mengedar waktu itu masih kelas 6 SD ki siapa ?
109 P : tapi orang tua ta tau tidak kalau kita mengedar dari kelas enam SD ?
110 S : tidak, setaunya itu dari 2016 karena dulu ditangkap waktu itu, jadi na tau mi disitu
144
112 S : tidak bagaimana-bagaimana ji, mau dibilang dimarahi, dimarahi ji, tidak dipukul ji
114 S : tidak ji, seringji dinasehati, bilang satu kali dua kali kau lakukan itu memang tidak tertangkap
115 ji, tapi pasti akan tertangkap.
116 P : kakak ta kan sebagai pengguna aktif, tidak pernah direhabilitasi kakak ta ?
122 P : antara mama dan bapak ta yang paling kita akrab pi siapa ?
124 P : terus antara mama, bapak ta dan kakak ta yang laki-laki, siapa yang paling sering datang
125 besukki ?
126 S : kakak ku paling sering datang besukka dan paling sering perhatikan ka, na jagai sekali ka
127 karena banyak juga temannya didalam.
130 P : jadi yang satu kamar ta ini gampangki akrab karena temannya kakak ta ?
131 S : ie karena kakak ku mentong pesan sama itu temannya bilang liat-liatki adekku itu. Jadi
132 enakji kurasa gampang ja langsung akrab.
134 S : ie
135 P : selain kakak ta, itu bos ta sering atau pernah datang tidak ke sini besuk ki ?
136 S : dulu ji waktu pertama tertangkap di polsek sama di depsus, datang na liatka, disini tidak
137 pernah, paling menitip ji, atau orang nasuruh bawa, atau kakak ku nasuruh
139 S : ie
140 P : kalau keluar mki nanti, menurut ta kembali lagi mngedar atau bagaimana ?
141 S : tidak tau ini nanti, kalau tidak ada uangku pastimi mengedarka lagi
144 P : kenapa merasa ki lebih bergantung sama bos ta dibanding dengan orang tua ta ?
145 S : tidakji kak, karena kukasihani ji orangtuaku, apalagi mau datang kesini jauh sekali
146 P : kenapa bisa bilang kalau keluar ki nanti kalau tidak ada uang akan kembali mengedar,
147 padahal kan orangtua masih ada dan masih mampu, kenapa tidak meminta saja sama orangtua
148 ?
149 S : saya mau minta ? tidak mungkin mi karena sudah terbiasa ma tidak meminta uang kak toh,
150 jadi tidak enakma kalau mau minta
152 S : ie tidak pernah ka minta, tapi seringja dikasih uang kalau ke sekolah.
153 P : tidak pernah ji bertanya orangtua ta kenapa tidak pernahki minta uang ?
154 S : deh itu saja pernah waktuku beli motor kagetki bilang diamana ka ambil uang
156 S : kan sudah ma tertangkap disitu, jadi bilang ma uang sabu-sabu ku heheh
161 P : terus, ini kan kita putus sekolah, nanti setelah keluar masih mau nda lanjut sekolah ?
164 S : Flaka, ganja, sinte’, banana speed. Pokoknya banyak sekali saya jual dulu.
165 P : tpi teman-teman ta yang pemakai ada tidak yang pernah direhabilitasi ?
146
166 S : dehh banyak mi, tapi sama ji, begitu ji lagi. Direhab selama tiga bulan sampai 6 bulan, pas
167 keluar 1-2 minggu pakai ji lagi.
169 S : aih, tidak. Pasti ini lebih banyak tertangkap orang yang pakai dibandingkan yang penegdar.
170 Apalagi Bandar-bandar besarnya. Susah ki didapat.
147
2 S : orangtua ku ji kapan
4 S : yah biasa-biasa ji
7 P : apa yang kita lakukan saat jam besuk, tidak ada yang datang besukki ?
9 P : terus yang kita pikirkan, saat semua teman ta ada datang pembesuknya,kita
10 tidak ?
11 S : tidakji, biasa ji
13 S : minggu lalu
19 S : kakak ku ji yang paling sering saya telpon, biasa kakakku ji juga yang
20 menyampaikan sama orangtua untuk datang besukka, datang mi biasa bawakan ka
21 makanan apa
23 S : ih banyak, mau lanjut sekolah, mau diluar sama teman, mau sama orangtua dan
24 sama-sama keluarga
25 P : tolong ceritakan ki hal apa saja yang kita rasakan kurang menyenangkan dan
26 mengenakkan selama berada didalam lapas
148
27 S :deh yang paling tidak enak itu biasa kalau habismi nasi
28 P : oh ya ?
31 S : temanku ji juga
35 S : ie, 3 kali sehari pagi jam 10, sudah dhuhur, sama selesai sholat ashar
36 P : kemudian apa lagi yang paling tidak menyenangkan yang kita rasakan baik dari
37 teman-teman ta atau yang lain ?
42 S : tidak pernah ji saya, karena sabar-sabar ja saya, teman-teman ku juga yang lain
44 S : tidak adaji
46 S : tidak apaji kak, eh pernahji datang satu kali datang sama kakak ku
50 S : kalau diluar dulu jarang sekali sholat, sekarang rajin sholat. Itu ji
52 S : bagus ji kurasa
57 P : okay, cukup informasi yang diberikan untuk hari ini, terima kasih banyak yah
150
1 P : assalamualaikum bu, selamat siang. Perkenalkan saya nurismi ramadhani dari fakultas
2 psikologi universitas bosowa yang sedang melakukan proses penelitian disini. Bisa minta
3 waktunya sebentar ?
5 P : tentang penyesuaian diri anak terpidana narkoba bu, sebelumnya kalau boleh kenal, ibu
6 namanya siapa ?
11 S : saya sejak tahun 2016 jadi sudah hampir setahun lebih disini
12 P : oh lumayan juga yah bu disini, terus ibu kenal yah berarti dengan subjek penelitian saya Z
13 A dan H A ?
15 P : saya mau tanya soal dua anak tersebut bu, tolong ibu menceritakan bagaimana ZA dan
16 HA yang ibu kenal selama berada disini
17 S : oh yaa, kalau si Z dan H itu dia anaknya selama berada disini baik kok, Z setau saya yang
18 saya kenal dia anak yang pendiam sekali, keseringan dikamar daripada berkeliaran dan
19 nongrong atau ngumpul bareng teman-temannya, nah kalau si H itu yang biasa aja sih, kalau
20 saya melihatnya dia lumayan mampu menyesuaikan dengan ingkungannya, tapi cukup
21 pendiam juga sih, diantara teman-temannya kalau saya perhatikan saat berkumpul dia yang
22 paling sabar
151
24 S : kegiatan kerohanian seperti ngaji, belajar juga setiap hari kecuali hari jumat dan minggu
25 seperti biasa kayak disekolah
29 S : jarang sih ada yang tidak mau ikut kegiatan, rata-rata mereka ikut/paling tidak kalau sakit
30 atau sedang tugas jaga kamar
31 P : tapi ada tidak sanksi yang diberikan keanak jika tidak mengikuti program ?
32 S : ia jadi sanksinya itu berbentuk penilaian bahan laporan dari pengajar, jadi kalau misal ada
33 catatan perilaku baik, itu akan dipertimbangkan untuk percepatan kebebasannya ka nada
34 absen juga kan yang diberlakukan untuk melihat keaktifan anak.
36 S : kalau soal perubahan sikap sejauh ini dua anak tersebut tidak jauh berbeda, pastilah ada
37 perubahan walaupun tidak signifikan langsung berubah 100% bisa menjadi baik. Sejauh ini
38 mereka masih dalam proses pembinaan dan pemantauan, kebiasaan-kebiasaan mereka
39 sejauh ini mencerminkan sikap mereka yang juga dinamis.
41 S : yah, namanya juga anak kan yah, mereka juga sudah masuk kategori remaja, nah
42 emosinya kan masih begitu belum stabil, maka dari itu mereka perlu dukungan dan
43 perhatian yang lebih
46 S : kalau setau saya dan yang saya perhatikan sejuah ini yang paling baik sering datang
47 dibesuk sama orangtuanya itu si Z, komunikasi sepertinya juga baik kekeluarganya,
48 dukungannya, dibandingkan dengan si H memang dia kalau bisa dihitung selama berada
49 disini baru dua kali dapat kunjungan keluarga, itupun ibunya sekali, dan sepertinya tantenya
50 atau neneknya kalau tidak salah yang pernah datang membesuk, kemudian komunikasinya
51 tidak begitu lancar juga begitupun dengan dukungan keluarganya.
152
52 P : bagaimana dengan teman-temannya ? adakah yang ibu tahu teman tertentu yang
53 dikenali yang paling sering datang mengunjugi ZA dan HA ?
54 S : oh kalau itu saya tidak sampai sejauh itu memperhatikan siapa temannya disini apalagi
55 yang diluar yang biasa datang membesuk
56 P : apakah ZA dan HA pernah bercerita ke ibu tentang keluh kesah ataupun harapan-
57 harapannya selama berada disini ?
58 S : kalau untuk bercerita sejauh ini itu anak-anak masih canggung sekali untuk bercerita
59 P : jadi bu yang melanggar kedisiplinan atau yang tidak mengikuti kegiatan yang diwajibkan
60 seperti sanksi atau hukumannya bagaimana bu ?
61 S : oh kalau soal sanksi atau hukuman tidak ada, paling dikasih peringatan saja, jadi anak
62 tidak diapa-apakan.
65 S : oh ia disini anak juga diajarkan keterampilan, seperti buat lampion dan lain-lain
66 P : kalau boleh tau menurut ibu faktor-faktor penghambat dalam proses pembinaan apa saja
67 bu ?
68 S : tenaga pengajar yang selalu terlambat datang, ketersediaan tenaga pembina, belum ada
69 fungsi rehabilitasi bagi mereka, pembinaan masih sama rata
71 S : kan tes urin itu dilakukan oleh penyidik dikepolisian dulu jadi mereka yang menentukan
72 status tersangka dia pemakai atau bukan, jadi disini sudah tidak dites urin kecuali saat mau
73 bebas, juga didalam itu sebenarnya tidak bisa dijamin orang didalam pakai atau tidaknya,
74 tapi sampai sejauh ini yang saya tahu, tidak ada yang terindikasi pakai lagi didalam.
76 S : jadi anak itu jam 7 pagi sel kamarnya dibuka, kalau tutup sebelum sholat isya.
77 P : untuk memudahkan komunikasi dengan orangtua atau keluarga anak didalam bagaimana
78 bu ?
153
79 S : oh ia, itu sebenarnya juga menjadi kelemahan kami disini, anak dan semua narapidana
80 kan tidak diperbolehkan bawa alat komunikasi didalam, dulu disediakan, tapi sekarang
81 sudah tidak ada fasilitas seperti itu lagi.
Data Interviewee 1
Nama :HA
Jenis kelamin : laki-laki
Tempat, tanggal Lahir : Jeneponto, 31 Juli 2000
Usia : 17 tahun
Alamat : Pannampu, Capoa
Pendidikan : SD
Agama : Islam
Alamat Asal : Jeneponto
Masuk Lapas : 30 Maret 2017
Lama masa tahanan : 1 Tahun
Hari/tanggal wawancara : selasa, 12 desember 2017
jual juga itu barang, tidak semua seorang temannya juga sebagai
ji temanku yang tahu kalau saya yang juga memakai pemakai dan
pakai shabu-shabu. dan mengedar serta pengedar juga
tidak semua tidak semua
temannya tahu temannya pakai
kalau subjek pakai dan sebagian juga
narkoba jenis shabu tidak tahu kalau
dia memakai
24 Tidak kak, tidak mauja sebut- mengakui tidak ingin tidak ingin tidak menyebut kepercayaan
sebutki dia menyebut teman menyebut teman orang lain untuk
saat tertangkap saat tertangkap ditangkap
26-28 Susahki kak, tidak ada juga bukti, Hal yang sulit untuk sulit melaporkan melapor tanpa persepsi terhadap
dan ada bosnya yang lindungi melaporkan teman teman tersebut barang bukti dan realitas
jadi biarka laporkan juga itu yang lain tanpa tanpa barang bukti, takut dengan
temanku percumaji . Baru itu barang bukti yang juga takut karena otoritas yang
temanku biar satu kali tidak juga ada orang yang ada orang yang melindungi
pernahka datang na besuk, sibuk disebut sebagai bos melindungi temannya
ki kayaknya mengedar hehe yang melindungi temannya yang
teman subjek. disebut sebagai
Temannya tsb tidak bos.
pernah datang
melihatnya.
31-36 Di sini kalau subuh-subuh dikasih Menjalankan seluruh aktivitas beribadah setelah aktivitas persepsi terhadap
bangun mki sholat, baru dikasih aktivitas yang ada dijalankan dengan ibadah dijalankan realitas
sarapan, sudah itu apel jam 7 telah diatur, diluar baik kemudian dengan mudah,
pagi terus dikasih tugas disuruh dari itu, subjek lebih setelah itu berdiam berdiam diri
mki membersihkan sampai jam memilih untuk diri dikamar, dikamar dan
10 pagi, sudah itu waktu ketemu berdiam diri dikamar pelayanan yang merasa bosan
pembesuk sampai jam 2, tapi jika tidak ada dirasakan bagus terhadap situasi
biasa kalau tidak adaji besukka besukan. Subjek meskipun merasa meski pelayanan
saya dikamar atau diluar bergaul merasa proses bosan lumayan baik
sembarangji, tapi biasa saya pembinaan bagus
dikamar ja saja sampenya lagi tapi dilain sisi
malam. karena sudah itu tidak merasa bosan
adami dikerja, menurutku kak
sebenarnya bagusji, diajarki
154
39-41 Dulu saya ditangkap di sapiria, subjek mengaku ditangkap disapiria ditangkap di persepsi tehadap
waktu itu saya mau kembali ditangkap di sapiria, saat berjalan sapiria saat realitas
dimobil ptpt ku karena darika diperjalanan kembali kembali menuju sedang berjalan
ambil itu barang disana, pas saya ke mobil angkotnya angkotnya
jalan, langsung di pergoki sama
polisi, na ambil mi itu barang dari
tanganku, dan na bawa ma ke
kantor polisi didaerah tallo
dipolsek tallo.
43 Ie kak disana ji disapiria selalu ka mengaku tempat tempat untuk tempat persepsi terhadap
ambil itu barang tersebut dimana ia mendapatkan dan mendapatkan dan realitas
selalu mendapatkan membeli shabu- membeli shabu-
dan membeli shabu disapiria shabu
narkoba jenis
“shabu”
45 Baru ka satu bulan lebih pakai mengakui selama sebulan mengkonsumsi persepsi terhadap
mengkonsumsi mengkonsumsi shabu selama realitas
selama sebulan shabu-shabu sebulan
47 Saya bawa satu sachet kecil Membawa satu membeli satu jumlah dan harga persepsi terhadap
sekali yang sekali hisap, itu saya shacet dari shacet sekali pakai shabu yang realitas
beli dari temanku harga 100 ribu temannya seharga dari temannya dipakai
100 ribu sekali pakai seharga 100 ribu
dari teman
49 Deh, sakit sekali kak rasanya Merasakan sakit efek memakai efek penggunaan persepsi terhadap
semua badanku. tiga hari tiga pada seluruh shabu narkoba jenis realitas
malam menggigil teruska. badannya selama mengakibatkan shabu
tiga hari dan juga merasakan sakit
menggigil dan juga menggigil
selama tiga hari
51 Dikasih ji saja obat dari klinik mengakui diberi hanya diberi obat fasilitas pelayanan persepsi terhadap
155
Jadi saya pikir lebih baik cari terbebani oleh usia karena usia dan
kerja jadi lebih lebih berpikir untuk
memikirkan untuk bekerja
berkerja
88-89 Ie kak, dikasih sekolah ji juga mengakui mengikuti mengikuti proses minim informasi persepsi terhadap
orang didalam kayak diajar proses belajar belajar mengajar pelayanan realitas
membaca, menghitung dan mengajar tapi dan bingung cara pendidikan dalam
menulis, tapi sudah itu ndada mi. bingung cara untuk melanjutkan pembinaan
nda tau kalau bebas bagaimana lanjut sekolah ketika sekolah saat bebas
caranya lanjut. bebas nanti
91 Tidak kak, apa tong kodong kita mengakui tidak tidak adanya informasi cara persepsi terhadap
ini ditaukan yang begitu-begitu pernah memperoleh informasi cara untuk lanjut realitas
informasi tentang untuk lanjut sekolah bagi
cara untuk lanjut sekolah setelah mantan napi tidak
sekolah setelah bebas tersedia
bebas
93-95 Didalam selaluki diajarkan untuk subjek mengakui aktivitas ibadah menjalankan gambaran diri
sholat kalau adzanmi dimasjid, aktivitas ibadahnya dijalankan sesuai aktivitas ibadah yang positif
semua harusmi ke masjid. berjalan dengan dengan waktu
Setelah itu kalau mau tinggal baik sesuai dengan
mengaji, mengajiki dimasjid. waktunya
Saya biasa ji juga kalau habis
sholat tinggalka dulu mengaji
98 Saya hobiku main bola, Ie kak, hobi subjek bermain hobi bermain bola tersedia lapangan kemampuan
adaji lapangan bola didalam bola dan ditunjang dan disiapkan bola yang mengatasi stress
dengan adanya lapangan menunjang hobi dengan
lapangan yang menyalurkan hobi
tersedia
101 Saya rasa sekarang saya lebih subjek mengakui perubahan menjadi terjadi perubahan gambaran diri
sopan, lebih pendiam dan lebih merasa dirinya ada lebih sopan, menjadi lebih yang positif
tenang kak perubahan menjadi pendiam, dan sopan, diam dan
lebih sopan, tenang tenang
pendiam dan tenang
103-104 Karena tidak apa mau dibikin subjek mengakui menginginkan menjadi pendiam gambaran diri
didalam kak, bosan tong ki ia menjadi lebih untuk segera karena bingung yang positif
hidup begitu-begitu terus pendiam karena bebas karena apa yang akan
158
didalam, mau sekalika bebas kak merasa bingung bosan dan menjadi dilakukan, bosan
dengan apa yang lebih diam dan dan ingin bebas
harus dilakukannya bingung apa yang
stelah berada mau dilakukan
didalam, merasa
bosan dan sangat
menginginkan untuk
bebas
107-108 Awalnya kagetji kak, sempatji mengakui reaksi awalnya keluarga respon keluarga dukungan sosial
marah, tapi lama-lama tidakmi, keluarganya kaget karena awalnya kaget
malah sekarang baik ji dan saya awalnya kaget tersandung kasus disandung kasus
rasa didukung sekalika sama karena ia narkoba, namun narkoba, tapi
mereka tersandung kasus saat ini keluarga setelah menjalani
narkoba. Namun memberi dukungan proses keluarga
saat ini subjek untuk tidak pakai member
merasa lagi dukungan
mendapatkan
dukungan dari
keluarganya
110 Cerita-cerita ji saja kak, atau cara beradaptasi beradaptasi bercerita dan relasi sosial
bercanda sama teman-teman subjek selama dengan cara bercanda dengan
saat jam istirahat berada didalam bercerita dan teman adalah cara
yaitu dengan cerita bercanda dengan beradaptasi
ataupun bercanda teman lainnya
dengan teman
lainnya saat waktu
istirahat
112-113 Itu ji kak, banyak teman-teman mengakui mendapatkan perlaku yang persepsi terhadap
yang pakaballisi-ballisi. Suka ki mendapatkan perlakuan yang kurang realitas
na ganggui. Itu juga orang-orang perlakuan yang kurang mengenakkan
tua didalam suka ki suruh-suruh. kurang mengenakkan yang didapatkan
Na marahi ki kalau tidak turuti mengenakkan seperti diganggu
seperti diganggu dan disuruh oleh
ataupun disuruh- tahanan dewasa
suruh oleh tahanan
dewasa
159
116-117 Sama teman-teman ji kak, duduk- saat waktu-waktu kadang berkumpul berinteraksi relasi sosial
duduk dan cerita-cerita kalau istirahat subjek dengan temannya dengan teman
tidak ada besukan. Karena saya kadang berkumpul jika tidak ada sesama warga
jarangka ngumpul, kadang- dengan teman- besukan binaan lapas
kadangji temannya jika tidak
ada besukan namun
mengakui tidak
sering.
119 Alhamdulillah sehat ma kak mengakui kondisi kondisi kesehatan terjadi perubahan gambaran diri
kesehatannya membaik kesehatan yang yang positif
merasa baik membaik
121-124 Kalau rasa menyesal nda merasa tidak ada tidak ada tidak menyesal gambaran diri
menyesal ja kak, karena kurasa hal yang perlu penyesalan karena dan bersyukur positif
haruska bersyukur karena masih disesalkan karena bersyukur masih karena masih
bisaja bertahan hidup disini, subjek merasa dapat bertahan bertahan hidup
kalau merasa bersalah, ie bersyukur karena hidup juga merasa serta merasa
merasaka bersalah memang. masih bisa bertahan bersalah dan bersalah
Tidak saya tau haruska hidup hidup dan mengakui bingung mau hidup
bagaimana kak, saya jalani saja. merasa bersalah seperti apa karena
Karena rasanya tidak adami karena bingung mau tidak memiliki
harapanku hidup selain pakai hidup bagaimana harapan selain
shabu-shabu dlu kak. dan tidak memiliki memakai shabu
harapan selain
memakai shabu-
shabu
127-128 Kalau sama teman tidak adaji mengakui tidak ada ada pengaruh pengaruh narkoba dukungan sosial
pengaruh bagaimana- pengaruh akibat akibat memakai jenis shabu
bagaimananya kak, kalau sama subjek memakai shabu terhadap terhadap
keluarga jadi jarang sama-sama, shabu terhadap hubungan dengan hubungan
saya kayak menjauh begitu kak. hubungan teman- keluarganya, yaitu keluarga
temannya , tapi menjauhkan diri
dengan keluarganya dari lingkungan
berpengaruh karena keluarga
subjek merasa
menjauhkan diri dari
lingkungan keluarga
160
131-132 Kalau saya santai ji kak, santai dan orang-orang yang sikap atas
kudiamkan saja. Tidak saya mendiamkan atau tidak senang atau perlakuan
respon ji mereka yang tidak suka tidak merespon tidak suka disikapi oranglain
dengan saya orang-orang yang dengan santai dan
tidak suka atau didiamkan serta
senang dengan tidak direspon
subjek
134-136 Mauka sebenarnya kembali subjek berharap mengurungkan niat berpikir untuk gambaran positif
sekolah kak, mau sekalika. Tapi sangat ingin kembali untuk lanjut bekerja daripada diri
bagaimana kak, umurku tidak bersekolah, namun sekolah setelah lanjut sekolah
bisami kayaknya dan saya juga karena faktor usia bebas karena karena faktor usia
kodong sudahka masuk penjara, dan merasa rendah faktor usia dan dan statusnya
mana ada sekolah mau terimaka diri dengan rendah diri dengan
jadi siswanya. Jadi kalau statusnya, maka statusnya dan lebih
keluarka ini mending kerja ma mengurungkan niat memikirkan untuk
lagi. untuk sekolah dan kerja
lebih memilih
berpikir untuk kerja
139-140 Mauji kerja bengkel saja kak, subjek lebih tidak tahu cita-cita berkeinginan harapan
kalau cita-cita tidak ku tau mi apa menginginkan kerja sebenarnya namun untuk bekerja dan
cita-citaku. Yah itu mi saja, kerja dibidang otomotif sangat memiliki usaha
dibengkel ma saja, supaya nanti dan tidak tau cita- menginginkan bidang otomotif
bisaka juga buka bengkel sendiri. cita sebenarnya, untuk kerja
namun berkeinginan dibidang otomotif
untuk bisa memiliki dan ingin memiliki
usaha otomotif usaha dibidang
sendiri tersebut
161
17 ie, cuma blok anak subjek mengakui hanya tidak batasan waktu persepsi terhadap
blok anak yang tutup diperbolehkan lagi dalam realitas
pukul 5 dan tidak boleh berkeliaran menjalankan
lagi berkeliaran setelah jam 5 kegiatan
19 yah sholat dikamar saja kak. subjek mengakui hanya ibadah sholat yang pelaksanaan gambaran positif diri
menjalankan ibadah dilaksanakan ibadah didalam
sholat didalam kamar sel didalam kamar kamar sel
162
setelah ditutup
22 yah layak ji kak subjek mengakui kondisi kamar sel dengan persepsi pada persepsi terhadap
kamar selnya layak kondisinya layak kondisi kamar realitas
24 layaknya yah sudah cukup subjek merasa layak kamar sel yang kondisi kamar sel persepsi terhadap
bersih, cukup untuk ditempati karena cukup bersih dan cukup bersih dan yang layak realitas
13 orang. cukup dihuni oleh 13 muat dihuni 13
orang orang
26 keluhannya itu, kalau malam subjek mengeluhkan saat keluhan terhadap kemampuan kondisi psikologis
mau sekali keluar. malam ingin keluar dari keinginan untuk mengatasi stress
kamar sel keluar saat malam
hari
28 biasa mau nongkrong juga subjek mengakui ingin merasa memiliki ingin berkumpul kondisi psikologis
sama teman yang lain, berkumpul dengan teman keinginan dan mendapatkan
nonton. yang lain juga menonton berkumpul dan hiburan
menonton
30 di dalam ada telivisi, cuma itu subjek mengakui fasilitas menonton tersedianya televisi persepsi terhadap
dibagian luar saja. ketersediaan fasilitas televisi yang realitas
seperti televisi disiapkan tersedia
hanya dibagian luar sel
kamar
32 yah sembarangji dikerja kak, subjek mengaku aktivitas aktivitas yang kegiatan kemampuan
kayak mengaji atau main saat malam hari apa saja dilakukan dimalam menghibur diri menghadapi stress
gitar apa-apa saja. untuk menghibur diri hari untuk didalam kamar sel
ketika didalam kamar sel menghibur diri
seperti mengaji atau
bermain gitar
34 yah akrab. subjek mengaku merasa keakraban dengan hubungan baik pertemanan
akrab dengan semua teman sekamar dengan orang lain
teman-teman penghuni sel
kamar selnya
36 yah, ada kak. Tapi kan kalau subjek mengakui merasa ketidakcocokan kematangan pertemanan
masalah tidak cocok yah sudah hal biasa jika dengan teman respon terhadap
sudah biasa kak. memiliki teman sekamar sudah menjadi hal oranglain
yang tidak cocok dengan yang biasa
dirinya
38 saya yang tidak suka subjek merasa tidak tidak menaruh minat terhadap pertemanan
163
52-54 kalau sebagai seorang anak subjek merasa sebagai ingin bebas dari berharap bisa harapan
yah kadang mau bebas saja, seorang anak ingin bebas pengaruh menjadi lebih baik
bebas dari lingkungan negatif dari lingkungan yang lingkungan dan
dan selalu berpikiran positif negatif dan selalu ingin menjadi
saja, dan bebas untuk bisa berpikiran positif dan juga pribadi yang lebih
mendapatkan pekerjaan bebas untuk baik agar
untuk bagaimana bisa mendapatkan pekerjaan mendapat
menghasilkan uang, mau apa saja yang mampu pekerjaan
kerja ini bisa kerja itu bisa dilakukan agar dapat
menghasilkan uang
56 iya kak subjek mengakui merasa hal tidak perasaan tidak persepsi terhadap
merasakan hal yang tidak baik selama baik dilingkungan realitas
baik selama berada didalam lapas lapas
dilapas
58-59 yah kalau lanjut sekolah lagi subjek merasa sudah sejak lama tidak minat orientasi terhadap
mau bagaimana, kan lama berhenti sekolah berhenti sekolah melanjutkan realitas
berhenti sekolah kan sudah dan merasa enggan untuk dan tidak minat pendidikan
lama saya juga kan sudah melanjutkan sekolah lanjut
kerja, mau apa lagi lanjut
sekolah
61 yah itu, bawa mobil, kerja subjek mengakui selama pekerjaan sebagai kepuasan dalam kemandirian
dibengkel ini bekerja sebagai supir supir dan bekerja bekerja
dan kerja dibengkel dibengkel
64 mau kalau memang bisa subjek mengakui masih ingin melanjutkan berharap diberi harapan
begitu dikasih kesempatan ingin lanjut pendidikannya pendidikan jika kesempatan dan
jika diberi kesempatan diberi kesempatan kemudahan
dan kemudahan dan kemudahan melanjutkan
pendidikan
67-68 yah berpengaruh, karena subjek merasa ada pengaruh akibat pembatasan pengendalian diri
orangtua langsung batasi pengaruh saat orangtua tertangkap yaitu pergaulan oleh
saya harus bergaul sama dan keluarganya orangtua dan orangtua dan
teman-teman karena mereka mengetahui tertangkap keluarga keluarga
saya masuk disini karena kasus narkoba membatasi
dengan dibatasi pergaulan
pergaulannya
71 yah kembali bersaman saja, subjek mengakui setelah ingin kembali berharap harapan
165
tapi yah sudah tidak begitu bebas nanti akan kembali bersama dengan hubungan dengan
lagi bersama teman-temannya teman-teman temannya baik
namun berharap tidak tanpa memakai dengan
memakai lagi lagi pengendalian diri
yang baik
73 ie sama kak subejk mengakui selama memakai narkoba pengaruh pertemanan
ini memakai narkoba bersama dengan lingkungan
bersama dengan teman- teman-temannya pergaulan
temannya selama ini
75 yang dihisap subjek mengaku memakai shabu irrelevant irrelevant
menggunakan jenis shabu dengan dihisap
hisap
77 kadang-kadang kalau ada subjek mengakui kadang memakai hampir memiliki orientasi terhadap
uang saya pake terus setiap memakai terus setiap hari setiap hari saat kecenderungan realitas
hari jika ada uang memiliki uang kecanduan
79 paketan seratus subjek mengaku saat membawa irrelevant irrelevant
tertangkap membawa paketan seratus
paketan seratus saat tertangkap
81 sedikit sekali ji kak. Satu kali subjek mengaku besaran besaran paket irrelevant irrelevant
pakai paketan seratus yang seratus yang
sedikit dan sekali pakai sedikit dan sekali
pakai
83 kalau itu sih biasa kalau tidak subjek merasa hal yang merasa tidak tidak nyaman saat persepsi terhadap
punya besukan sekali-sekali. membuat tidak nyaman nyaman saat tidak tidak dibesuk realitas
cuma itu ji kak yaitu tidak memiliki ada besukan
pembesuk
85 waktu lebaran haji subjek mengakui dibesuk saat irrelevant irrelevant
orangtuanya membesuk lebaran haji
terakhir kali saat lebaran terakhir kali oleh
haji orangtua
87 tidak ada kak, kalau keluarga subjek mengaku tidak tidak pernah jarang mendapat persepsi terhadap
adaji pernah tapi lama pernah ada teman yang dibesuk teman, besukan realitas
sekalimi lupa ma datang membesuk, dibesuk keluarga
keluarga pernah sekali pernah sekali
tapi sudah lama
89 ie pernah ji subjek mengaku pernah melalui telpon komunikasi melalui kesan komunikasi
166
96-97 itu saja, pekerjaan. Tunggu subjek mengakui harapan pekerjaan yang merasa belum harapan
sampai saya bebas saya yang belum tercapai dari merupakan mencapai harapan
akan melanjutkan lagi orangtua yaitu tentang harapan untuk dalam pekerjaan
pekerjaanku supaya saya pekerjaan untuk bisa menjadikannya yang
bisa lebih baik lagi menjadi lebih baik lebih baik yang menjadikannya
belum tercapai lebih baik
dari orangtua
100 sudah tidak lagi kak subjek mengakui sudah tidak lagi dibiayai orangtua tidak kemandirian
tidak lagi dibiayai sama oleh orangtua membiayai
orangtuanya
102 cari uang sendiri didalam subjek mengaku selama mendapat uang berusaha sendiri kemandirian
ini mendapatkan uang belanja dengan untuk memenuhi
belanja selama didalam berusaha sendiri kebutuhan
lapas dengan cari uang selama berada
sendiri didalam lapas
104 sembarang seperti bantu subjek mengakui bekerja bekerja apa saja bekerja apa saja kemandirian
orang didalam, seperti kalau apa saja seperti dengan cara dengan membantu
ada mau orang nge cat membantu pekerjaan membantu pekerjaan orang
orang lain pekerjaan orang lain
lain
106 dia cuma bilang saja yah subjek mengaku saat ibunya berpesan pesan komunikasi pesan komunikasi
sabar saja, kan sudah tidak telponan dengan ibunya melalui telpon orangtua untuk
lama lagi bebas berpesan untuk bersabar untuk bersabar anak
karena tidak lama lagi
bebas
167
108 bulan 3 ini nanti pidana murni subjek mengaku bulan waktu bebas irrelevant irrelevant
ku maret adalah waktu pidana murni
kebebasannya untuk bulan maret
pidana murni
111-112 iya perhatian, pernah subjek mengaku ayah tiri menolak diberi menolak diberi madiri secara
mengirim uang tapi saya nya cukup perhatian perhatian dengan perhatian untuk ekonomi
tidak mau, lebih baik kasih dengan pernah akan diberikan uang persoalan
adikku yang lain daripada dikirimkan uang namun keuangan
saya. subjek menolak dan lebih
memilih untuk diberikan
keadik-adiknya
114 sudah tidak mi kak
116 apa itu rehabilitasi kak ? subjek mengakui tidak tidak tahu seputar tidak mendapatkan tidak terinformasi
mengetahui tentang rehabilitasi informasi
rehabilitasi mengenai
rehabilitasi
118 ie kak, apa itu ? subjek merasa tidak tidak tahu seputar tidak mendapatkan tidak terinformasi
mengetahui tentang rehabilitasi informasi
rehabilitasi mengenai
rehabilitasi
123 ie kak merasa subjek mengaku merasa sebelum gejala kondisi psikologis
ketergantungan memakai tertangkap merasa ketergantungan
shabu sebelum ketergantungan
tertangkap
125 panas kak, tidak enak sekali subjek merasa panas, merasa sakit saat gelaja putus zat kondisi psikologis
perasaan 3 hari berturut-turut dan tidak enak bada tidak memakai yang dirasakan
selama 3 hari berturut-
turut ketika tidak pakai
lagi saat tertangkap
127 kalau sekarang saya sudah subjek mengaku merasa merasa baik tidak memakai lagi kondisi psikologis
merasa baikan, karena baik karena sudah tidak karena sudah dan merasa baik
sudah tidak pakai lagi memakai lagi tidak memakai lagi
129 itu saja, mau kembali ke subjek berharap setelah keinginan kembali berharap kembali harapan
pekerjaan yang dulu lagi bebas ingin kembali bekerja setelah bekerja
bekerja bebas
168
131 itu saja, yang paling bikin subjek merasa hal yang merasa tidak sangat ingin harapan
tidak nyaman itu besukan, membuatnya tidak nyaman saat jam bertemu keluarga
mau liat keluarga nyaman yaitu besukan, besuk karena saat jam besuk
subjek ingin melihat sangat ingin
keluarganya bertemu keluarga
133-134 ituji kak, besukan karena kan subjek mengakui hal yang merasa tidak ketidaknyamanan kondisi psikologis
selalu ada jam besuk. Jadi paling membuatnya tidak nyaman dengan saat waktu besuk
kadang iri sama teman- nyaman yaitu saat jam jam besukan
teman yang lain besukan yang setiap saat
tidak ada yang
membesuknya sehingga
membuatnya iri dengan
teman lainnya
136 ie kak tidak ada, itu ji saja subjek mengaku tidak ada ketidaktersediaan program khusus persepsi terhadap
mengaji sama dikelas atau program pembinaan program khusus belum tersedia realitas
perpustakaan baca-baca. khusus anak didalam didalam lapas
lapas kecuali mengaji dan
belajar dikelas atau
membaca buku
diperpustakaan
169
Data Interviewee 2
Nama :ZA
Usia : 14 tahun
Alamat : BTP
Pendidikan : SD
Agama : Islam
merampokki narapidana
9 Saya sampai SMP kelas mengaku sekolah pendidikan formal putus sekolah persepsi
dua kak, nda lanjutma sampai kelas dua sampai kelas dua terhadap realitas
SMP dan tidak SMP
melanjutkan lagi
11-12 Karena bosan ma kak merasa bosan subjek bosan sekolah pengaruh kondisi psikologis
sekolah, seringka dulu sekolah karena dan sering bolos pergaulan
bolos sekolah, begitulah pengaruh karena pengaruh
pergaulan. Ditawarika juga pergaulan dan pergaulan juga
untuk mengedar dulu, mangaku sering menjadi pengedar
tertarikma karena lumayan bolos dan tertarik narkoba
banyak uang bisa dapat. mengedar narkoba
karena dapat
banyak penghasilan
14 Shabu-shabu kak mengaku mengedar mengedarkan pengedar persepsi
narkoba jenis narkoba jenis shabu narkoba jenis terhadap realitas
shabu shabu-shabu
16-18 Kalau komunikasi baikji subjek merasa komunikasi dengan komunikasi gambaran diri
kak, selamaku disini komunikasi dengan orangtua berjalan dengan orangtua positif
seringja datang dibesuk orangtua berjalan dengan baik dan baik tapi tidak
sama mama bapakku, dulu- baik dan mengaku orangtuanya didengarkan
dulu orangtuaku perhatian orangtua perhatian memberikan
sekaliji juga. Tapi sayanya ji namun subjek tidak perhatian tapi subjek
memang yang kadang tidak mendengarkan tidak peduli
mendengar orangtua
20 Setiap sekali seminggu kak subjek mengaku orangtua datang perhatian dukungan sosial
dibesuk sekali membesuk anaknya orangtua
seminggu oleh sekali seminggu
orangtuanya
22 Yah biasa ji juga kak, nda subjek mengaku hubungan dengan memiliki banyak pertemanan
terlalu banyak temanku hubungan dengan teman-teman yang musuh daripada
juga belah. Lebih banyak teman-temannya tidak banyak biasa teman
musuh diluar sana biasa saja karena memiliki
saja, juga mengaku lebih banyak musuh
punya banyak
musuh daripada
179
teman
24-25 Banyak teman biasa kak, subjek mengaku memiliki beberapa teman dekat yang Relasi sosial
nda terlalu banyak teman punya banyak teman dekat tidak banyak dari
dekat karena itumi lebih teman biasa, tapi dibandingkan teman teman biasa yang
banyak jadi musuhku untuk teman dekat biasa yang bisa saja menjadi
tidak begitu banyak berpotensi menjadi musuh
karena banyak musuh
yang jadi musuh
27-28 Karena toh, memang dulu merasa dijebak memusuhi teman teman yang pertemanan
temanku ji semua, tapi oleh teman saat yang menjebak menjadi musuh
lama-lama berubah jadi ada yang
musuh karena biasa tertangkap maka
menjebak. Kalau ditangkap teman tersebut
mki toh, berusaha tong dimusuhi
supaya saya juga ditangkap
31-32 Oh kalau temanku rata-rata subjek mengaku hanya mengedar mengedar tanpa pertemanan
pakai ki kak dan tidak tanpa memakai memakai dan
mengedarki juga, kalau mengkonsumsi berbeda dengan temannya
saya mengedar saja. Tidak hanya teman-temannya memakai juga
pakai ka saya. mengedarkan yang mengedar juga mengedar
sedang teman- memakai
temannya
mengkonsumsi
narkoba juga
mengedarkan
34-36 Yah nda mauja kak rusak subjek merasa lebih mengedarkan menyadari persepsi
diriku, edede, bahaya. memilih menjadi narkoba akan dampak terhadap realitas
Mending mengedar saja. pengedar karena menguntungkan penyalahgunaan
Dapatki uang yang lumayan menguntungkan secara ekonomi narkoba sehingga
banyak, sehari itu bisa secara ekonomi dibandingkan lebih konsentrasi
dapat kurang lebih 6 juta dan tidak ingin memakai yang menjadi pengedar
dan bisa disimpan-simpan. merusak diri karena dampaknya
Kalau pakai ki bisa-bisa sadar narkoba berbahaya
habisji. berbahaya.
38 Tidak kak, tidak mauja subjek mengaku melindungi teman melakukan kepercayaan
sebut-sebutki mereka. lebih memilih untuk dan orang yang perlindungan dari
180
Apalagi bos ku tutup mulut tanpa disebut “Bos” dari masalah hukum
menyebut teman masalah hukum yang dapat
apalagi bos nya menyeret teman
untuk diseret ke dan bos nya
masalah hukum
40-41 Susah kak, tidak ada juga merasa kesulitan menyeret teman sulit untuk kepercayaan
bukti dan tidak mauka kasih menyeret teman untuk dilaporkan menyeret dan
begitu temanku, karena karena terkait bukti adalah hal yang sulit melaporkan
saya tidak kusuka dikasih dan tidak ingin dan tidak ingin teman serta bos
begitu, kalau bos ku ia memperlakukan memperlakukan yang harus
haruski dilindungi. teman sama teman seperti itu juga dilindunginya
dengan subjek harus melindungi
diperlakukan oleh bosnya
teman yang telah
menjadi musuh
serta merasa harus
melindungi bosnya
43-45 Karena dia selalu ki juga na mengaku selama ini dilindungi membalas dukungan sosial
lindungi dan na uruskan melindungi bos oleh bos dan juga perlakuan orang
segala hal kalau dalam karena subjek subjek mencoba yang disebut bos
keadaan susahka. Seperti merasa dilindungi merahasiakan dan yang selalu
sekarang ini, di sini ka tapi selama ini dan melindungi si bos membantu
dia bantu juga urus selain selalu dibantu yang suka
orangtuaku. Sering juga dia memudahkan membantunya dalam
bawakanka makanan. urusan dan segala urusan
dibawakan
makanan
47-48 Tidak pernah kak, subjek mengakui teman diluar lapas memiliki banyak pertemanan
jangankan temanku yang tidak pernah ada tidak ada yang musuh karena
diluar mauka datang na liat. teman yang diluar datang menemui, tidak ada teman
Yang didalam sini saja saya datang menemui, teman yang bersama yang pernah
tidak akrab. Karena itumi sedang teman yang didalam juga tidak datang menemui,
kak saya bilang dimana- bersama didalam akrab dan merasa tidak akrab
mana musuh tidak akrab, maka memiliki banyak dengan teman
dari itu subjek musuh didalam
mengatakan musuh
181
dimana-mana
50-53 Tidak kak, tidak pernah ka subjek mengakui bos tidak pernah dibantu oleh bos persepsi
ketemu. Biasa dia Cuma orang yang datang menemui tanpa ditemui terhadap realitas
menitip saja. Kalau soal dianggap bos tidak langsung, namun selama menjalani
urus mengurus memang pernah bertemu bantuannya masa hukuman
dia tidak ketemu langsung selama dilapas, dirasakan langsung
ka untuk bicara, tapi saya kadangkala hanya oleh subjek selama
rasa dia lakukan itu. Karena member titipan, dan menjalani masa
pernahma di tangkap merasa diuruskan tahanan
sebelumnya tahun 2015, dan dimudahkan
dan ditahanka 2 hariji, semua urusan yang
setelah itu dibebaskan ma. terkait masalah
Itu karena bosku. hukum.
Sementara ini dalam
proses pengurusanma.
56-58 Di sini kak sebenarnya subjek merasa menginginkan aktivitas yang kondisi psikologis
bosan sekali ma. Mau bosan dengan kebebasan karena membosankan
sekalima bebas. Makan aktivitas dilapas bosan dengan dan
tidur ji dikerja, saya biasa dan menginginkan aktivitas dilapas dan menginginkan
dikamarja terus. Jarangka untuk segera bebas lebih sering berada kebebasan
keluar-keluar. Itupun kalau juga mengakui dikamar sel dan ke
keluar pas jam istirahat, bahwa lebih sering teman akrabnya
saya pergi ditahanan berada dikamar sel ditahanan dewasa
dewasa, ada teman dan saat tertentu
akrabku disana empat pergi ke tahanan
orang. dewasa karena
memiliki teman
akrab
60 Kasus perampokan semua mengakui teman perampokan yang kasus empat lingkungan
kak subjek yang menjadi kasus teman orang teman pertemanan
ditahanan dewasa subjek yang berada ditahanan
kasus perampokan ditahanan dewasa dewasa yaitu
semua perampokan
63-64 Sebenarnya kak, saya mengaku bukan tertangkap di BTP tertangkap di BTP kepercayaan
bukanka pemakai, Cuma di sebagai pemakai, oleh brimob dan dan BAP nya di
182
BAP diurus ki kak toh, jadi namun diurus di pengedar yang dimanipulasi
begitumi saya masukmi berita acara dimanipulasi BAP
sebagai pemakai. Dulu penangkapan nya menjadi pemakai
saya ditangkap sama sebagai pemakai
brimob pas transaksi di dan tertangkap oleh
BTP. brimob di BTP
66-67 Tidak kak, dijebak ka. Yang mengakui merasa dijebak oleh teman ditangkap karena ketidakpercayaan
saya temani transaksi itu dijebak oleh dengan memberi dijebak oleh dengan teman
anggota brimob. Temanku temannya yang tahu ke polisi yang teman
yang kasih tauki kalau saya memberitahu ke menyamar menjadi
jg kurir. brimob yang pembeli tentang
menyamar sebagai dirinya
pembeli
69 Lama ma kak, dari kelas 6 subjek mengakui Kelas enam SD mulai menjadi pengedar persepsi
SD mengedarkan mengedarkan sejak SD kelas terhadap realitas
narkoba sejak narkoba enam
duduk di bangku
kelas enam SD
72-73 Disini kak, pokoknya subjek merasa berada didalam lapas bosan dan tidak kondisi psikologis
membosankan ki. Tapi sangat bosan hal yang nyaman
banyak ji sebenarnya berada dilapas dan membosankan dan
kegiatan ia, tapi saya ji juga mengakui tidak nyaman
memang yang tidak ketidaknyamanan ditengah banyaknya
nyaman meskipun banyak aktivitas yang
kegiatan yang bisa sebenarnya bisa
dilakukan dilakukan
75-76 Yah, itu-itu terusji diliat kak. subjek merasa tidak merasa tidak nyaman ruang gerak persepsi
Disini ada klinik kak. Kalau nyaman karena dengan situasi ruang terbatasi dan terhadap realitas
sakit-sakit bisa ke klinik dan pandangan gerak yang terbatas mendapatkan
dikasih mki obat. kalau terhadap dunia dan pelayanan fasilitas
pendidikan, diajar jki juga luarnya terbatas kesehatan maupun pelayanan yang
didalam. Tapi sama ji juga mengakui pendidikan masih kurang
keluarki tidak bisa tong jki pelayanan kurang memuaskan memuaskan
lanjut kesehatan tersedia
klinik yang jika sakit
diberi obat,
183
pelayanan
pendidikan juga
tersedia namun
tidak terintegrasi
saat bebas
79-80 kalau saya sebenarnya subjek berharap memiliki harapan harapan sekolah gambaran positif
mau sekalika lagi kembali setelah bebas ingin kembali bersekolah lagi dan tidak diri
sekolah kak, ahh tidak kak. kembali dan tidak ingin ingin kembali
Tidak mauma mengedar, melanjutkan kembali mengedar mengedar tapi
tapi belumpi ditau ia sekolah dan tidak lagi setelah bebas belum yakin
bagaimana nantinya ingin mengedar lagi namun belum yakin
namun belum yakin
82-83 Disini biasa ja sholat kak, subjek mengakui saat berada pengaruh gambaran positif
tapi kadang juga kalau saya biasa menjalankan ditahanan dewasa pergaulan diri
ada ditahanan dewasa aktivitas ibadahnya, bersama dengan
sama teman ku nongkrong, namun lupa waktu teman akrabnya
nda sadar lewat lagi waktu. saat berada terkadang lupa
ditahanan dewasa menjalankan aktivitas
bersama dengan ibadahnya
teman akrabnya
85-86 Didalam ada 10 orang klo subjek mengakui mengira jumlah selalu berdiam persepsi
nda salahka kak. Ka jarang kurang teman sekamar diri dan kurang terhadap realitas
saya perhatikan krn saya memperhatikan selnya sekitar 10 memperhatikan
diam-diam terusji. Ada yang jumlah teman orang karena selalu jumlah teman
kudengar-dengar maumi sekamar selnya berdiam diri dan sekamar selnya
keluar, ada juga mau hingga mengira kurang
masuk. sekitar 10 orang memperhatikan
dikarenakan subjek
selalu berdiam diri
88-89 yang saya tau itu kak sepengetahuan kasus teman teman sekamar lingkungan
perampokan, pembunuhan, subjek kasus teman sekamar sel subjek sel yaitu tindak pertemanan
pemerkosaan, pencurian sekamar selnya terdiri atas pidana kejahatan
sama kekerasan itu yang terdiri dari tindak perampokan, kriminal selain
busur-busur kak. kriminal pembunuhan, narkoba
perampokan, pemerkosaan,
pembunuhan, pencurian sama
184
pemerkosaan, kekerasan
pencurian dan
kekerasan
91 Iee tidak sama sel kak. Dia mengaku tidak sesama narapidana narapidana kemandirian
kamarnya dikamar sel sekamar sel narkoba dipisahkan narkoba tidak
sebelahnya lagi. dengan subjek sekamar sel
yang sesama
narapidana narkoba
93-95 Baik ji kak, biasa tong jki subjek merasa mendapat perlakuan diperlakukan baik gambaran positif
ditegur atau dimarahi kalau diperlakukan baik yang baik dari diri
tidak mendengarki tapi oleh pembina Pembina, namun
tidak pernah ja kena saya namun kadang ditegur saat tidak
pukulan, biasa ada ditegur jika tidak mengikuti aturan
temanku dipukuli ka tidak mengikuti aturan
mendengarki kalau ada
dikasih taukan ki.
97-98 Ie jelasmi kak,karena tidak subjek mengakui ada perasaan rasa bersalah dan kemampuan
bisaki leluasa disini tapi merasa bersalah bersalah dan penyesalan atas mengatasi stress
maumi diapa. Ada tong dan menyesal menyesal atas perbuatannya
hikmahnya toh, bisa ditau masuk kelapas perbuatannya dan
mana teman mana musuh karena sadar ada hikmah
perbuatannya, yang membuat lebih
namun menyadari paham antara teman
hikmahnya dan musuh
mengetahui mana
teman dan musuh
100 Ie kak, semoga. Saya subjek berharap menginginkan ada pengharapan harapan
berharap sekali juga bisa merubah nasibnya perubahan nasib dan menjadi lebih baik
jadi lebih baik dan menjadi lebih menjadi lebih baik dengan
baik perubahan nasib
102 Main gitar sama main bola hobi subjek hobi bermain alat hobi memainkan kemampuan
kak, tapi lebih suka ka main bermain gitar dan musik yaitu gitar alat musik gitar mengatasi stress
gitar bermain bola
104-105 Ie kak, karena disiapkan ji subjek merasa menyalurkan hobi menghibur diri kemampuan
disinil apangan bola dan menyalurakn ditunjang dengan dengan mengatasi stress
ada juga beberapa alat hobinya selama tersedianya fasilitas menyalurkan hobi
185
35-36 ada semua mi didalam, subjek mengakui kasus kasus teman sekamar sendiri kasus lingkungan
kepala kamar teman sekamar sel saat ini sel dan sendiri narkoba pertemanan
pembunuhan, yang lain diantaranya yaitu narapidana narkoba
itu ada 365, 363, pembunuhan,
sendiriku ji narkoba. perampokan,pemerkosaan
dan subjek hanya sendiri
kasus narkoba didalam
kamar sel
38 tidak nyamanja ku rasa subjek mengakui pindah merasa tidak nyaman ketidaknyamanan kondisi psikologis
saja kamar karena kamar sel dikamar sel terhadap
sebelumnya subjek sebelumnya lingkungan
merasa tidak nyaman
40 baru ka 2 hari subjek mengaku baru 2 irrelevant irrelevant irrelevant
189
dewasa
60 yah begitu-begituji kak, subjek mengakui kondisi kondisi permusuhan menunjukkan pertemanan
tetapji tidak saling dengan musuhnya belum sesama tahanan sikap
menyapa dan baku diam- ada perubahan dengan didalam lapas permusuhan
diam tetap bersikap saling tidak secara terbuka
menyapa dan saling
berdiam diri
62-63 oh ituji kak, temanku subjek mengakui teman merasakan lingkungan relasi sosial
yang diluar tidak yang berada diluar yang kekecewaan karena pertemanan
pernahka datang na sebelumnya juga pernah tidak diperlakukan
besuk, padahal mereka berada diposisinya merasa sesuai harapan oleh
yang sebelum- tidak diperlakukan sama teman yang pernah
sebelumnya juga pernah yang dulu pernah datang berada diposisi yang
masuk seringka datang membesuknya sama
besukki
65 jarang ma komunikasi subjek mengakui jarang komunikasi tidak kurang hubungan
berkomunikasi dengan berjalan lancar dengan berkomunikasi keluarga
orangtuanya orangtua
67 karena tidak mauma subjek mangakui tidak menginginkan ingin mandiri mandiri
tergantung sama ketidakinginannya untuk bergantung dengan tanpa bergantung
orangtua bergantung dengan orangtua kepada orangtua
orangtua
69 minggu lalu subjek mengakui dijenguk jadwal dibesuk terakhir irrelevant irrelevant
minggu lalu oleh kali oleh orangtua
orangtuanya
71 yang ke tiga yang laki-laki mengakui akrab dengan keakraban dengan hubungan hubungan
kakak laki-lakinya saudara kakak laki-laki keakraban antar keluarga
saudara
73-75 tidak kerjami kak, dulu subjek mengakui saudara saudara laki-laki yang irrelevant irrelevant
waktunya keluar dari sini laki-lakinya saat ini sudah tidak bekerja
ada om ku wakil kepala tidak memiliki pekerjaan
lapas di Jakarta juga, tapi
pensiunmi sekarang,
kakak ku mau daftar kerja
disana tapi tidak
diterimai. Jadi tidak
191
pendapatan sehari
95 5-6 juta minimal subjek mengakui jumlah pendapatan sehari penghasilan yang mandiri secara
minimal pendapatan mencapai minimal 5-6 diperoleh ekonomi
perhari adalah 5 hingga 6 juta
juta
97 dari sidrap, barang asli subjek mengaku mendapat wilayah yang penjangkauan persepsi terhadap
barang asli dari sidrap dijangkau guna jaringan realitas
mendapat barang
99-100 deh ie banyak sekalimi subjek mengakui saat ini banyak jenis narkoba relevant relevant
sekarang yang sudah banyak narkoba dengan campuran
campuran, kalau yang jenis campuran yang palsu palsu
asli dilidah itu deh tembus
ki dirasa, kalau palsu dia
tidak tembuski.
102 kakak ku ji, kan kakak ku subjek mengakui ditawari menjadi pengedar pengaruh persepsi
dulu pakai ki dia. pertama kali untuk ditawari oleh saudara saudara terhadap realitas
mengedar oleh kakaknya
yang juga sebagai
pemakai
104 tidak ku taumi ia diluar subjek mengakui tidak tidak mengetahui pasti irrelevant irrelevant
karena tidak pernahma tahu kakaknya masih pakai detail informasi
liatki pakai atau tidak diluar mengenai saudara
106 deh pastimi masih pakai subjek merasa masih yakin meyakini saudaranya keyakinan atas relevant
itu kak jika kakaknya masih masih memakai diri terhadap
memakai narkoba realitas oranglain
108 ie sepertinya begitu, subjek merasa kakaknya saudaranya meyakini realitas relevant
ketergantungan mi sudah ketergantungan ketergantungan
narkoba
110 tidak, setaunya itu dari subjek merasa orangtua yang tidak ketidaktahuan lingkungan
2016 karena dulu orangtuanya tidak mengetahui sejak orangtua keluarga
ditangkap waktu itu, jadi mengetahui bahwa ia kapan anaknya
na tau mi disitu mengedar sejak kelas 6 mengedar
SD, baru mengetahui
ketika tertangkap pada
2016 lalu
193
112 tidak bagaimana- subjek mengakui reaksi reaksi orangtua yaitu respon lingkungan
bagaimana ji, mau orangtua ketika hanya memarahi tanpa emosional keluarga
dibilang dimarahi, mengetahui bahwa ia memukul orangtua
dimarahi ji, tidak dipukul ji tertangkap karena
mengedar yaitu dimarahi
namun tidak sampai
dipukuli
114-115 tidak ji, seringji subjek mengakui tidak dinasehati oleh respon gambaran positif
dinasehati, bilang satu pernah dipukuli oleh orangtua tanpa emosional diri
kali dua kali kau lakukan orangtua namun hanya mendapat pukulan orangtua
itu memang tidak dinasehati
tertangkap ji, tapi pasti
akan tertangkap
117 tidak pernah kak, subjek mengakui kakaknya memiliki saudara pecandu yang persepsi terhadap
tertangkap saja tidak sebagai pengguna aktif pecandu yang tidak tidak direhab dan realitas
pernah tidak pernah direhabilitasi pernah direhab dan tertangkap
dan tertangkap ditangkap
119 karena na parangi tentara subjek mengakui kakaknya memiliki saudara yang irrelevant irrelevant
pernah tertangkap karena juga pernah menjadi
membacok seorang narapidana
tentara
121 22 tahun kalau tidak subjek mengaku usia memiliki saudara laki- irrelevant irrelevant
salah kakak laki-lakinya saat ini laki dengan usia 22
22 tahun tahun
123 tidak akrab untuk kedua- subjek mengaku tidak merasa akrab dengan menjalin hubungan
duanya, sama kakak ku ji akrab dengan kedua saudara laki-laki hubungan keluarga
orangtuanya dan lebih dibandingkan dengan keakraban dalam
akrab dengan kakaknya kedua orangtua keluarga
126-127 kakak ku paling sering subjek mengakui merasa memiliki saudara yang perhatian dari hubungan
datang besukka dan kakaknya yang paling memperhatikan dan kakak untuk keluarga
paling sering perhatikan sering datang membesuk menjaga adiknya
ka, na jagai sekali ka dan memperhatikan serta
karena banyak juga sangat menjaga adiknya
temannya didalam. memalui teman yang juga
berada didalam lapas
129 ie dari kecil akrab subjek mengakui sangat akrab dengan sudara relevant relevant
194
cukup jauh
149-150 saya mau minta ? tidak subjek mengaku tidak terbiasa tidak meminta rasa tanggung mandiri
mungkin mi karena sudah enak minta uang dengan kepada orangtua jawab dan
terbiasa ma tidak orangtuanya karena sudah perkembangan
meminta uang kak toh, terbiasa tidak meminta kebiasaan yang
jadi tidak enakma kalau uang kepada orangtuanya baik
mau minta
152 ie tidak pernah ka minta, subjek mengakui tidak tetap diberikan uang relevant relevant
tapi seringja dikasih uang pernah meminta uang tapi oleh orangtua saat
kalau ke sekolah. orangtua sering akan kesekolah
memberikan uang saat ke meskipun tidak
sekolah meminta
154 deh itu saja pernah subjek mengakui orangtua terkejut irrelevant irrelevant
waktuku beli motor orangtuanya kaget saat dengan apa yang
kagetki bilang diamana mengetahui mendapatkan dihasilkan anaknya
ka ambil uang uang darimana untuk beli
motor
156 kan sudah ma tertangkap subjek memilih mengakui memilih jujur dengan sikap kemampuan
disitu, jadi bilang ma ke orangtuanya dan apa yang dilakukan penerimaan diri mengekspresikan
uang sabu-sabu ku mengatakan yang kepada orangtuanya yang baik emosi
heheh sebenarnya bahwa ia
menggunakan uang hasil
shabu-shabu saat
tertangkap pertama kali
158 lebih senang kalau sama subjek mengaku merasa mencari uang banyak bersikap realistis orientasi terhadap
teman foya-foya cari uang banyak untuk guna bersenang- dalam realitas
bersenang-senang atau senang dan berfoya- pengarahan diri
foya-foya bersama foya bersama teman
temannya
160 deh, lebih banyak musuh subjek merasa lebih memiliki lebih banyak sikap hubungan
banyak memiliki musuh musuh dibandingkan permusuhan pertemanan
dibandingkan teman teman secara terbuka
162 ie masih mauja kak lanjut subjek mengaku masih berkeinginan melanjutkan harapan
sekolah memiliki keinginan untuk melajutkan sekolah pendidikan
lanjut sekolah
196
164 Flaka, ganja, sinte’, subjek mengakui banyak jenis-jenis narkoba menjual beragam pengetahuan atas
banana speed. Pokoknya jenis-jenis narkoba yang yang pernah jual jenis narkoba diri sendiri
banyak sekali saya jual pernah dijual diantaranya
dulu. flaka, ganja, sinte’ dan
banana speed
166-167 dehh banyak mi, tapi subjek mengakui banyak yang telah efektifitas persepsi terhadap
sama ji, begitu ji lagi. temannya sudah banyak menjalani rehabilitasi rehabilitasi realitas
Direhab selama tiga yang menjalani rehabilitasi namun kembali relaps
bulan sampai 6 bulan, selama 3-6 bulan namun
pas keluar 1-2 minggu kembali relaps pasca
pakai ji lagi. rehab 1-2 minggu
169-170 aih, tidak. Pasti ini lebih subjek berpendapat bahwa memandang bahwa pandangan persepsi terhadap
banyak tertangkap orang nantinya yang lebih pemakai akan terhadap kondisi realitas
yang pakai dibandingkan banyak tertangkap adalah tertangkap lebih permasalahan
yang pengedar. Apalagi pemakai daripada banyak dibandingkan yang ada
Bandar-bandar besarnya. pengedar dengan kondisi pengedar
Susah ki didapat. bandar-bandar besar yang
susah ditangkap
197
14 tidak tong ji ia, ku telpon- subjek mengakui untuk mendapatkan menjalin hubungan
telpon pi baru biasa datang harus menelepon besukkan harus komunikasi keluarga
dahulu untuk menelepon dahulu dalam keluarga
mendapatan besukkan
16 ada hp temanku didalam subjek mengakui teman memiliki telepon komunikasi
mempunyai teman handphone
yang memiliki
handphone
18-19 kakak ku ji yang paling sering subjek mengakui sering menghubungi menjalin hubungan
saya telpon, biasa kakakku ji sering menghubungi kakaknya agar komunikasi keluarga
juga yang menyampaikan kakaknya agar orangtuanya datang dalam keluarga
sama orangtua untuk datang orangtuanya datang dan membawakannya
198
36 tidak adaji kalau teman- subjek merasa teman- teman yang kematangan pertemanan
teman ku yang sekarang teman yang sekarang menyenangkan respon terhadap
menyenangkan oranglain
38 tidak adaji juga subjek mengaku pembina-pembina pembina yang persepsi terhadap
pembina-pembinannya menyenangkan disenangi realitas
meyenangkan
40 tidak pernah ji saya, karena subjek mengaku sifat sabar sikap sabar yang Gambaran diri
sabar-sabar ja saya, teman- memiliki sifat sabar dan menghindarkannya dari mempengaruhi positif
teman ku juga yang lain begitu juga teman- hukuman dan keadaan
temannya sehingga kekerasan
tidak pernah
mendapatkan hukuman
atau kekerasan
42 tidak adaji subjek mengakui tidak keadaan yang baik
memiliki pengalaman
tidak menyenangkan
44 subjek mengaku tidak jarang mendapat dukungan sosial
temannya hanya sekali mempermasalahkan besukan
datang bersama jika temannya datang
kakaknya dan tidak hanya sekali maupun
mempermasalkannya tidak datang
jika teman-teman yang
lain tidak membesunya
46 deh banyak, tapi tidak kupikir subjek mengaku tidak banyak musuh dan menunjukkan hubungan
ji juga ka tidak pentingji mempermasalahkan membuat tidak nyaman sikap pertemanan
jika memiliki banyak permusuhan
musuh dan
membuatnya tidak
nyaman
48 kalau diluar dulu jarang subjek mengakui rajin sholat setelah di menunjukan gambaran positif
sekali sholat, sekarang rajin sekarang rajin sholat tahanan perubahan diri diri
sholat. Itu ji semenjak di dalam yang baik
tahanan berbeda
dengan di luar dulu
yang jarang sholat
200
54 tidak ada, saya ji sendiri subjek mengaku hanya dirinya yang sendiri kasus mandiri
diantara teman terjerat kasus narkoba narkoba
kamarnya hanya dia diantara teman
yang terjerat kasus sekamarnya
narkoba
200
21-22 kegiatan kerohanian seperti ngaji, mengakui adanya dilaksanakannya pelaksanaan kegiatan lapas
belajar juga setiap hari kecuali kegiatan kegiatan kegiatan
hari jumat dan minggu seperti keagamaan yang keagamaan keagamaan
biasa kayak disekolah hampir tiap hari
diikuti oleh anak
24 iya wajib diikuti sama semua mengakui bahwa kegiatan pelaksanaan kegiatan lapas
anak kegiatan keagamaan wajib kegiatan wajib
keagamaan wajib diikuti
diikuti oleh semua
anak
26-27 jarang sih ada yang tidak mau mengakui bahwa hampir semua keikutsertaan persepsi
ikut kegiatan, rata-rata mereka hanya sebagian anak didik anak didik dalam
ikut/paling tidak kalau sakit atau kecil anak didik yang mengikuti kegiatan, mengikuti
sedang tugas jaga kamar tidak ingin mengikuti rata-rata yang tidak kegiatan
kegiatan atau jika ikut memiliki alasan
tidak ikut ada alasan tertantu
tertentu yang
membuatnya tidak
ikut
29-31 ia jadi sanksinya itu berbentuk mengakui bahwa perilaku baik untuk prosedur
penilaian bahan laporan dari catatan perilaku baik menjadi mendaparkan
pengajar, jadi kalau misal ada akan menjadi pertimbangan remisi penilian
catatan perilaku baik, itu akan pertimbangan untuk remisi perilaku baik
dipertimbangkan untuk remisi menjadi
percepatan kebebasannya kan pertimbangan
ada absen juga kan yang
diberlakukan untuk melihat
keaktifan anak.
202
33-36 kalau soal perubahan sikap mengakui bahwa dalam proses perubahan yang proses pembinaan
sejauh ini dua anak tersebut tidak dalam proses pembinaan dan tidak signifikan
jauh berbeda, pastilah ada pembinaan dan pemantauan tidak dalam proses
perubahan walaupun tidak pemantauan ZA dan mengalami pembinaan dan
signifikan langsung berubah HA tidak mengalami perubahan yang dan pemantauan
100% bisa menjadi baik. Sejauh perubahan yang signifikan
ini mereka masih dalam proses signifikan dan
pembinaan dan pemantauan, sejauh ini mereka
kebiasaan-kebiasaan mereka mencerminkan sikap
sejauh ini mencerminkan sikap yang dinamis
mereka yang juga dinamis
42-47 kalau setau saya dan yang saya mengakui jika orang perbedaan antara perbedaan komunikasi
perhatikan sejuah ini yang paling tua Z yang rutin Z dan H dalam komunikasi
baik sering datang dibesuk sama membesuk dan berkomunikasi dengan keluarga
orangtuanya itu si Z, komunikasi mereka memiliki kepada
sepertinya juga baik komunikasi yang keluarganya
kekeluarganya, dukungannya, baik berbeda
dibandingkan dengan si H dengan H sejauh ini
memang dia kalau bisa dihitung baru dua kali dapat
selama berada disini baru dua kunjungan dari
kali dapat kunjungan keluarga, keluarga dan
itupun ibunya sekali, dan mereka tidak
sepertinya tantenya atau memiliki komunikasi
neneknya kalau tidak salah yang yang baik
pernah datang membesuk,
kemudian komunikasinya tidak
203
50-51 oh kalau itu saya tidak sampai mengakui jika tidak tidak ada perhatian tidak prosedur
sejauh itu memperhatikan siapa memperhatikan kepada siapa memperhatikan
temannya disini apalagi yang terhadap orang- pengunjung anak siapa yang dating
diluar yang biasa datang orang yang datang mengunjungi anak
membesuk membesuknya
54 bercerita sejauh ini itu anak-anak mengakui jika anak- anak-anak keterbukaan komunikasi
masih canggung sekali untuk anak memiliki rasa canggung dalam komunikasi masih
bercerita canggung untuk bercerita kurang
bercerita
57-58 oh kalau soal sanksi atau mengakui hanya pemberian proses pembinaan
hukuman tidak ada, paling akan memberikan peringatan dan
dikasih peringatan saja, jadi anak peringatan dan tidak tidak
tidak diapa-apakan. memberlakukan memberlakukan tidak diberlakukan
sanksi atau sanksi atau sanksi terhadap
hukuman hukuman anak
60 oh ia disini anak juga diajarkan mengakui anak- pemberian pembelajaran proses pembinaan
keterampilan, seperti buat anak diberikan keterampilan dalam
lampion dan lain-lain keterampilan berupa membuat lampion
membuat lampion dan keterampilan
dan lain-lain yang lain
62-63 tenaga pengajar yang selalu mengakui jika tidak ketidakdisplinan hambatan dalam system
terlambat datang, ketersediaan disiplinya tenaga tenaga pengajar pelaksanaan pemasyarakatan
tenaga pembina, belum ada pengajar dan belum dan ketersediaan pembinaan
fungsi rehabilitasi bagi mereka, memiliki tenaga pembina
pembinaan masih sama rata pembina sehingga
fungsi rehabilitasi
masih sama rata
204
65-68 kan tes urin itu dilakukan oleh mengakui jika tidak ada jaminan
penyidik dikepolisian dulu jadi didalam tahanan di dalam tahanan
mereka yang menentukan status tidak ada yang bisa terbebas dari
tersangka dia pemakai atau menjamin mereka peredaran narkoba
bukan, jadi disini sudah tidak untuk terbebas dari dan tes urin
dites urin kecuali saat mau narkoba tetapi dilakukan pada
bebas, juga didalam itu sejauh ini belum saat pada masa
sebenarnya tidak bisa dijamin terindikasi pembebasan
orang didalam pakai atau menggunkan
tidaknya, tapi sampai sejauh ini narkoba lagi dan tes
yang saya tahu, tidak ada yang urin akan dilakukan
terindikasi pakai lagi didalam. lagi pada saat
mereka akan bebas
karena tes urin
sudah pernah
dilakukan oleh
penyidik kepolisian
70 jadi anak itu jam 7 pagi sel mengakui jika sel waktu membuka jadwal
kamarnya dibuka, kalau tutup akan di buka pada sel dan menutup
sebelum sholat isya jam 7 pagi dan di sel
tutup sebelum sholat
isya
72-74 oh ia, itu sebenarnya juga mengakui jika peraturan larangan kedisplinan
menjadi kelemahan kami disini, fasilitas komunikasi tidak di patuhi
anak dan semua narapidana kan tidak tersedia karena fasilitas
tidak diperbolehkan bawa alat sehingga mereka komunikasi yang
komunikasi didalam, dulu melanggar tidak tersedia
disediakan, tapi sekarang sudah peraturan larangan
tidak ada fasilitas seperti itu lagi. dengan membawa
alat komunikasi
201
(wwc2/S1ZA/line141/29.12.2017)
(wwc2/S1HA/line87/29.12.2017)
“orangtua ku ji kapan”…
(wwc3/S1ZA/line2/16.02.2018)