Ip address terdiri dari bilangan biner 32 bit yang di pisahkan oleh tanda titik
setiap 8 bitnya
Ip addres dapat di tulis dengan dua cara
1. Biner (binary)
2. Decimal bertitik (dotted decimal)
Contoh :
10100111 11001101 11001110 01100100
167.205.206.100
Kelas-kelas tersebut :
Kelas A.
IP address kelas A mempunyai range dari 0-127. Jadi pada kelas A
terdapat 128 network dengan tiap network dapat menampung
sekitar 16 juta host (255x255x255).
Kelas B
IP address kelas B ini mempunyai range IP dari 128.0.xxx.xxx sampai
191.255.xxx.xxx, .
Jadi berjumlah 65.255 network dengan jumlah host tiap network 255
x 255 host atau sekitar 65 ribu host.
Kelas C
Network ID terdiri dari 24 bit dan host ID 8 bit sisanya sehingga dapat
terbentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing network
memiliki 256 host.IP address kelas C mulanya digunakan untuk
jaringan berukuran kecil.
Kelas D
IP address kelas D digunakan untuk keperluan multicasting.
Dalam multicasting tidak dikenal istilah network ID dan host ID.
Kelas E
IP address kelas E tidak diperuntukkan untuk keperluan umum.
2. Subnetting
Sebelum kita bahas mengenai konsep subnetting serta teori perhitungannya, coba
kita lihat analogi subnetting dalam bentuk jalan berikut ini
Sekarang coba kalau gbr tadi kita rubah menjadi format IP Address
Gang adalah SUBNET, masing-masing subnet memiliki HOST ADDRESS dan
BROADCAST ADDRESS sendiri-sendiri
KESIMPULAN SUBNETING
– Mempermudah pengelolaan
– Untuk optimalisasi dan efisiensi kerja jaringan, karena jalur lalu lintas
tidak terpusat di satu network besar, tapi terbagi ke beberapa ruas
ruas gang