KONSTRUKSI (RK3K)
TOMBANG - SBI
Daftar Isi
KSO
A. Kebijakan K3
B. Perencanaan K3
B.1. Identifikasi Bahaya, Sasaran K3 Proyek, Pengendalian Resiko K3, dan Program K3
TOMBANG-SBI, KSO
B.2. Pemenuhan Peraturan Perundang-undangnan dan Persyaratan Lainnya
C. Pengendalian Operasional K3
1 / 27
TOMBAN
B. Perencanaan K3
B.1. Identifikasi Bahaya, Sasaran K3 Proyek, Pengendalian Resiko K3, dan Program K3
Tabel 1. IDENTIFIKASI BAHAYA , PENILAIAN RISIKO, PENGENDALIAN RISIKO K3, PROGRAM K3, DAN BIAYA
Nama Perusahaan : TOMBANG-SBI, KSO
Kegiatan : Penggantian Jembatan Idano Oou
No URAIAN PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA SASARAN K3 PROYEK PENGENDALIAN RESIKO K3 PROGRAM SUMBER DAYA
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Mobilisasi Kecelakaan dan Gangguan Zero Acccident 1. Menyusun Instruksi Kerja 1. SDM menyusun instruksi kerja
Kesehatan tempat kerja, tempat Meningkatkan Kepeduliaan tentang 2. Pengadaan rambu- 2. Sosialisasi instruksi kerja
penyimpanan peralatan dan Kesehatan,Keselamatan Kerja (K3) rambu peringatan dan 3. Pengadaan rambu dan barikade
bahan/material kurang Meningkatkan hasil produksi yang barikade 4. SDM melaukan proteksi dengan
memenuhi syarat lebih baik 3. Lokasi penempatan material mengunakan safety line
diberi proteksi/pembatas 5. Penempatan SDM ahli pada saat
Kecelakaan akibat kegiatan
4. Pengawasan oleh tenaga menaikan dan menurunkan alat
pembongkaran tempat kerja,
terampil/terlatih kerja
instalasi listrik, peralatan dan 5. Menyediakan tempat kerja dan 6. Pengaturan lalu lintas (traffic
perlengkapan, pembersihan dan sarana tempat kerja yang nyaman management) pekerjaan skala
pengambilan kondisi yang bagi tenaga kerja besar
kurang
baik
2 Pengamanan Lingkungan Hidup Terganggunya kesehatan Zero Acccident 1. Penyimpana peralatan, material 1. Melakukan pengelolaan aspek
pernapasan akibat Meningkatkan Kepeduliaan tentang dan bahan ditempatkan terpisah dampak lingkungan operasional
jalannya peralatan besar Kesehatan,Keselamatan Kerja (K3) dari Base camp/site pekerja Perusahaan
Terganggunya penglihatanakibat Meningkatkan hasil produksi yang 2. Memasang jenis rambu dan 2. Menampilakan MSDS (Material
debu yang berterbangan lebih baik semboyan K3-L sesuai dengan Safety Data Sheet)
SOP (Standard Operating 3. Menyediakan APD kepada pekerja :
Kerusakan aliran sumur
Prosedure) - Helm safety
masyarakat sekitar pelaksanaan
3. Melaksanakan - Safety shouse
pekerjaan
program houskeeping - Masker
4. Membuat pembatas atau aliran - Sarung tangan
baru agar aliran sumur - Rompi pekerja
masyarakaut tidak terganggu 4. Memasang jenis rambu dan
3 / 27
TOMBAN
4 / 27
TOMBAN
5 / 27
TOMBAN
- Masker
- Sarung tangan
- Rompi pekerja
5 Galian untuk selokan Drainase dan Kecelakaan akibat pengaturan Zero Acccident 1. Prosedur Kerja Aman (SOP) 1. Pengadaan rambu-rambu
Saluran Air lalulintas kurang baik Meningkatkan Kepeduliaan tentang 2. Penggunaan Alat Pelindung Diri peringatan adanya pekerjaan
Bahaya akibat lereng Kesehatan,Keselamatan Kerja (K3) 3. Penggunaan Alat Pengaman Kerja galain dan rambu lalu lintas
galian longsor Meningkatkan hasil produksi yang 4. Tumpukan galin segera 2. Membuat safety line batas area
Tergelincir akibat tanah lebih baik dibersihkan diangkut ketempat kerja
pembuangan 3. Menempatkan pengawasan
galian tanah basah
5. Menjaga jarak aman pekerja terhadap pekerjaan galian yang
Terluka akibat benturan
dengan alat gali sedang berlangsung
pada tebing keras pada saat
6. Pemberian marking area galian 4. Menggunakan APD :
galian dibawah tebing - Helm safety
- Safety shouse
- Masker
- Sarung tangan
- Rompi pekerja
6 Saluran berbentuk U Tipe SAL 6 Kecelakaan akibat pengaturan Zero Acccident 1. Prosedur Kerja Aman (SOP) 1. Penyediaan gudang (logistik)
lalu lintas kurang baik Meningkatkan Kepeduliaan tentang 2. Penggunaan Alat Pelindung Diri sebagai tempat penyimpanan
Terluka akibat terkena besi Kesehatan,Keselamatan Kerja (K3) 3. Penggunaan Alat Pengaman Kerja peralatan,bahan dan material
Gangguan kesehatan akibat Meningkatkan hasil produksi yang 4. Memberikan tanda khusus 2. Pengadaan rambu-rambu
getaran dan kebisingan gesekan lebih baik pada tiap ujung besi peringatan adanya pekerjaan dan
5. Memberikan instruksi kerja serta rambu lalu lintas
galian
mengatur jam kerja penggunaan 3. Menyediakan APD kepada pekerja
alat yang digunakan :
- Helm safety
- Safety shouse
- Masker
- Sarung tangan
- Rompi pekerja
7 Bahan Porous untuk bahan penyaring Kecelakaan dan gangguan Zero Acccident 1. Prosedur Kerja Aman (SOP) 1. Safety berefing
(Filter) kesehatan akibat tempat kerja, Meningkatkan Kepeduliaan tentang 2. Penggunaan Alat Pelindung Diri 2. Melaksankan program 5R
tempat penyimpanan Kesehatan,Keselamatan Kerja (K3) 3. Penggunaan Alat Pengaman Kerja 3. Menyediakan APD kepada
peralatan Meningkatkan hasil produksi yang 4. Memberikan tanda khusus pekerja :
lebih baik pada tiap ujung besi - Helm safety
6 / 27
TOMBAN
dan bahan/ material kurang 5. Memberikan instruksi kerja serta - Safety shouse
memenuhi syarat mengatur jam kerja penggunaan - Masker
alat yang digunakan - Sarung tangan
- Rompi pekerja
4. Menjalankan program
houskeeping di lokasi kerja
8 Galian Biasa Kecelakaan akibat pengaturan Zero Acccident 1. Prosedur Kerja Aman (SOP) 1. Menyusun instruksi kerja
lalu lintas kurang baik Meningkatkan Kepeduliaan tentang 2. Penggunaan Alat Pelindung Diri 2. Sosialisasi instruksi kerja
Bahaya akibat lereng Kesehatan,Keselamatan Kerja (K3) 3. Penggunaan Alat Pengaman Kerja 3. Pengadaan rambu-rambu lalu
galian longsor Meningkatkan hasil produksi yang : lintas
Tergelincir akibat tanah lebih baik - Safety net 4. Memasang jenis rambu dan
- Pagar Pengaman (Guard Railink semboyan K3-L sesuai dengan
galian tanah basah
- Pembatas area (Restricted are) SOP (Standard Operating
Terluka akibat benturan
4. Penempatan Material dan Prosedure).
pada tebing keras pada saat alat kerja pada area batas 5. Dilakukan pengawasan dilapangan
galian dibawah tebing aman pada saat pelaksanaan kegiatan
5. Pengadaan rambu dan barikade kerja
7 / 27
TOMBAN
8 / 27
TOMBAN
10 Timbunan pilihan dari sumber galian Kecelakaan akibat pengaturan Zero Acccident 1. Prosedur Kerja Aman (SOP) 1. Safety brefing
lalu lintas kurang baik Meningkatkan Kepeduliaan tentang 2. Penggunaan Alat Pelindung Diri 2. Safety induction terhadap
Kecelakaan akibat operasional alat Kesehatan,Keselamatan Kerja (K3) 3. Penggunaan Alat Pengaman Kerja pekerja,pelaksana, dan pengawas
berat di tempat lokasi pemadatan Meningkatkan hasil produksi yang 4. Mengatur pemadatan material 3. Memfasilitasi APD kepada Pekerja
Kecelakaan akibat metode lebih baik disesuaikan dengan keadaan :
penimbunan pada jalan tanjakan dilapangan - Helm safety
Gangguan kesehatan akibat debu 5. Menempatkan - Safety shouse
petugas pengatur lalu - Masker
yang timbul saat penyiraman
lintas - Sarung tangan
- Rompi pekerja
4. Monitoring penggunaan
APD terhadap pekerja
5. Sosialisasi instruksi kerja
Pengadaan rambu-rambu lalu
lintas
11 Penyiapan badan jalan Kecelakaan akibat pengaturan Zero Acccident 1. Menunjuk/menghubugi petugas 1. Safety brefing
lalu lintas kurang baik Meningkatkan Kepeduliaan tentang lalu lintas yang berwenang 2. Safety induction terhadap
Bahaya akibat lereng gallian Kesehatan,Keselamatan Kerja (K3) 2. Prosedur Kerja Aman (SOP) pekerja,pelaksana, dan pengawas
longsor Meningkatkan hasil produksi yang 3. Penggunaan Alat Pelindung Diri 3. Memfasilitasi APD kepada Pekerja
Tergelincir akibat tanah lebih baik 4. Membuat rambu peringatan :
galian tanah basah adanya kegiatan pekerjaan proyek - Helm safety
Terluka akibat benturan dan membuat rambu pengatur - Safety shouse
pada tebing keras pada saat lalu lintas - Masker
galian dibawah tebing 5. Penggunaan Alat Pengaman Kerja - Sarung tangan
6. Mengatur pemadatan material - Rompi pekerja
disesuaikan dengan keadaan 4. Monitoring penggunaan
dilapangan APD terhadap pekerja
5. Sosialisasi instruksi kerja
Pengadaan rambu-rambu k3 dan
Rambu lalu lintas
12 Pembersihan dan pengupasan lahan Kecelakaan akibat pengaturan Zero Acccident 1. Prosedur Kerja Aman (SOP) 1. Sosialisasi instruksi kerja
lalu lintas kurang baik Meningkatkan Kepeduliaan tentang 2. Penggunaan Alat Pelindung Diri Pengadaan rambu-rambu k3 dan
Bahaya akibat lereng gallian Kesehatan,Keselamatan Kerja (K3) 3. Penggunaan Alat Pengaman Kerja Rambu lalu lintas
longsor Meningkatkan hasil produksi yang 4. Menempatkan material 2. Memfasilitasi APD kepada Pekerja
lebih baik pembersihan pada lokasi :
9 / 27
TOMBAN
10 /
TOMBAN
11 /
TOMBAN
Terluka akibat compresor Meningkatkan Kepeduliaan tentang 2. Penggunaan sistem pengaman - Helm safety
(sikatmekanis pada waktu Kesehatan,Keselamatan Kerja (K3) dan pelindung - Safety shouse
membersihkan Meningkatkan hasil produksi yang 3. Prosedur Kerja Aman (SOP) - Masker
perkerasan/permukaan lebih baik 4. Penggunaan APD (Alat - Ear plug
jalan eksisting Pelindung Diri - Sarung tangan
Gangguan pendengaran 5. Penggunaan Alat Pengaman Kerja - Kacamata safety
akibat timbulnya kebisingan 6. Menjaga jarak kerja aman - Rompi pekerja
Terluka oleh percikan aspal pada saat pengoprasian alat 3. Memasang jenis rambu dan
Terjadi iritasi terhadap mata, kerja semboyan K3-L sesuai dengan
kulit dan paru-paru akibat uap 7. Operator alat kerja merupakan SOP (Standard Operating
dan panas dari aspal tenaga terpilih yang terampil dan Prosedure).
Terluka oleh mesin penghampar ahli pada bidang pekerjaanya
aspal dan mesin pemadat aspal
Terluka oleh dump truck sewaktu
menuangkan hotmix kedalam
finisher
18 Laston lapis Antara (AC-BC) Kecelakaan karena tertabrak Zero Acccident 1. Pengaturan lalu lintas (traffic 1. Melaksanakan safety brefing
oleh kendaraan yang melintas Meningkatkan Kepeduliaan tentang management) 2. Menggunakan APD :
Terluka akibat compresor Kesehatan,Keselamatan Kerja (K3) 2. Penggunaan sistem pengaman - Helm safety
(sikatmekanis pada waktu Meningkatkan hasil produksi yang dan pelindung - Safety shouse
membersihkan lebih baik 3. Prosedur Kerja Aman (SOP) - Masker
perkerasan/permukaan 4. Penggunaan APD (Alat - Ear plug
jalan eksisting Pelindung Diri - Sarung tangan
Gangguan pendengaran 5. Penggunaan Alat Pengaman Kerja - Kacamata safety
akibat timbulnya kebisingan 6. Operator alat kerja merupakan - Rompi pekerja
Terluka oleh percikan aspal tenaga terpilih yang terampil dan 3. Memasang jenis rambu dan
Terjadi iritasi terhadap mata, ahli pada bidang pekerjaanya semboyan K3-L sesuai dengan
kulit dan paru-paru akibat uap SOP (Standard Operating
dan panas dari aspal Prosedure).
Terluka oleh mesin penghampar
aspal dan mesin pemadat aspal
Terluka oleh dump truck sewaktu
menuangkan hotmix kedalam
finisher
12 /
TOMBAN
19 Bahan anti pengelupasan Kecelakaan karena tertabrak Zero Accident 1. Pengaturan lalu lintas (traffic 1. Melaksanakan safety brefing
oleh kendaraan yang melintas Meningkatkan Kepeduliaan tentang management) 2. Menggunakan APD :
Terluka oleh percikan bahan Kesehatan,Keselamatan Kerja (K3) 2. Prosedur Kerja Aman (SOP) - Helm safety
Terjadi iritasi pada mata, kulit, Meningkatkan hasil produksi yang 3. Penggunaan APD (Alat - Safety shouse
dan paru-paru akibat percikan lebih baik Pelindung Diri) - Masker
bahan 4. Penggunaan Alat Pengaman Kerja - Sarung tangan
Terluka oleh alat - Kacamata safety
- Rompi pekerja
3. Memasang jenis rambu dan
semboyan K3-L sesuai dengan
SOP (Standard Operating
Prosedure).
20 Beton fc’30 Kecelakaan karena tertabrak Zero Acccident 1. Pengaturan lalu lintas (traffic 1. Melaksanakan safety brefing
oleh kendaraan yang melintas Meningkatkan Kepeduliaan tentang management) 2. Menggunakan APD :
Terluka oleh alat pengecoran Kesehatan,Keselamatan Kerja (K3) 2. Penggunaan sistem pengaman - Helm safety
yang dilakukan manual maupun Meningkatkan hasil produksi yang dan pelindung - Safety shouse
mekanis lebih baik 3. Prosedur Kerja Aman (SOP) - Masker
Terjadi kecelakan pada saat 4. Penggunaan APD (Alat - Sarung tangan
Truck Mixer menurunkan beton Pelindung Diri - Kacamata safety
Terjadi iritasi pada kulit dan paru- 5. Penggunaan Alat Pengaman Kerja - Rompi pekerja
paru akibat beton 6. Menjaga batas jarak aman pada 3. Memasang jenis rambu dan
Terluka oleh besi saat menurunkan beton semboyan K3-L sesuai dengan
7. Pada ujung besi di beri tanda SOP (Standard Operating
pengaman yang dapat terlihat Prosedure).
21 Baja Tulangan Terluka oleh besi Zero Acccident 1. Prosedur Kerja Aman (SOP) 1. Pemantauan rutin dan
Meningkatkan Kepeduliaan tentang 2. Penggunaan sistem pengaman Pengendalian Kondisi Tidak Aman
Kesehatan,Keselamatan Kerja (K3) dan pelindung dan Tindakan Tidak Aman di
Meningkatkan hasil produksi yang 3. Penggunaan APD (Alat tempat kerja
lebih baik Pelindung Diri 2. Menyediakan sarana dan
4. Pada ujung besi di beri tanda prasarana K3 termasuk Alat
pengaman yang dapat Pelindung Diri (APD)
terlihat 3. Pemantauan rutin dan
5. Menunjuk pekerja yang terampil Pengendalian bahaya pada
di bidangnya alat/mesin/instalasi/bahan/
material berbahaya
13 /
TOMBAN
22 Pemasangan jembatan rangka baja Kecelakaan saat pelaksanaan Zero Acccident 1. Pengaturan lalu lintas (traffic 1. Metode kerja, prosedur kerja dan
pekerjaan Meningkatkan Kepeduliaan tentang management) pemilihan material yang sesuai
Kesehatan,Keselamatan Kerja (K3) 2. Penggunaan sistem pengaman 2. Tenaga kerja yang kompeten :
Meningkatkan hasil produksi yang dan pelindung pekerja, mandor, kepala tukang,
lebih baik 3. Prosedur Kerja Aman (SOP) tukang, pelaksana lapangan, dan
4. Penggunaan APD (Alat penanggung jawab
Pelindung Diri 3. Pemantauan rutin dan
5. Pengawasan oleh SDM yang Pengendalian bahaya pada
berkopeten pada saat alat/mesin/instalasi/bahan/
pemasangan rangka baja material berbahaya
jembatan
23 Pengangkutan bahan jembatan utama Kecelakaan saat pelaksanaan Zero Acccident 1. Pengaturan lalu lintas (traffic 1. Metode kerja, prosedur kerja
3 buah @Span 50m pekerjaan Meningkatkan Kepeduliaan tentang management) dan pemilihan material yang
Kesehatan,Keselamatan Kerja (K3) 2. Penggunaan sistem pengaman sesuai
Meningkatkan hasil produksi yang dan pelindung 2. Menyediakan sarana dan
lebih baik 3. Prosedur Kerja Aman (SOP) prasarana K3 termasuk Alat
4. Penggunaan APD (Alat Pelindung Diri (APD)
Pelindung Diri 3. Pemantauan rutin dan
5. Pengawasan oleh SDM yang Pengendalian bahaya pada
berkopeten pada saat alat/mesin/instalasi/bahan/mater
pemasangan rangka baja ial berbahaya
jembatan
6. Monitoring, pengawasan pada
saat melakukan pengakutan
bahan material jembatan
7. Menempatkan tenaga Helper
24 Tiang bor beton, diameter 800mm Kecelakaan saat pelaksanaan Zero Acccident 1. Pengaturan lalu lintas (traffic 1. Metode kerja, prosedur kerja
pekerjaan Meningkatkan Kepeduliaan tentang management) dan pemilihan material yang
Kesehatan,Keselamatan Kerja (K3) 2. Penggunaan sistem pengaman sesuai
Meningkatkan hasil produksi yang dan pelindung 2. Menyediakan sarana dan
lebih baik 3. Prosedur Kerja Aman (SOP) prasarana K3 termasuk Alat
4. Penggunaan APD (Alat Pelindung Diri (APD)
Pelindung Diri 3. Pemantauan rutin dan
5. Pengawasan oleh SDM yang Pengendalian bahaya pada
berkopeten pada saat alat/mesin/instalasi/bahan/mater
14 /
TOMBAN
15 /
TOMBAN
27 Pengujian pembebanan dinamis jenis Kecelakaan saat pelaksanaan Zero Acccident 1. Penggunaan APD (Alat 1. Menyediakan sarana dan
PDLT (Pile Dynamic Load Testing) pekerjaan Meningkatkan Kepeduliaan tentang Pelindung Diri) prasarana K3 termasuk Alat
pada tiang ukuran diameter 800 Kesehatan,Keselamatan Kerja (K3) 2. Penggunaan Alat Pengaman Kerja Pelindung Diri (APD)
Meningkatkan hasil produksi yang 3. Pengujian dilakukan sesuai 2. Pemantauan rutin dan
lebih baik dengan instruksi kerja dan Pengendalian bahaya pada
metode pengujian alat/mesin/instalasi/bahan/
4. Menghentikan aktifitas kerja pada material berbahaya
saat pengujian dilaksanakan
28 Pasangan batu Kecelakaan akibat pengaturan Zero Acccident 1. Prosedur Kerja Aman (SOP) 1. Menyediakan sarana dan
lalu lintas kurang baik Meningkatkan Kepeduliaan tentang 2. Penggunaan APD (Alat prasarana K3 termasuk Alat
Kesehatan,Keselamatan Kerja (K3) Pelindung Diri Pelindung Diri (APD)
Meningkatkan hasil produksi yang 3. Penggunaan Alat Pengaman Kerja 2. Metode kerja, prosedur kerja
lebih baik dan pemilihan material yang
16 /
TOMBAN
17 /
TOMBAN
Kecelakaan alat gali 4. Penempatan stok material 3. Tenaga kerja yang kompeten :
(cangkul,belincong) akibat batu pada lokasi yang telah di pekerja, mandor, kepala tukang,
jarak antara penggali terlalu tentukan. tukang, pelaksana lapangan, dan
dekat 5. Manpower merupakan tenaga penanggung jawab
Luka terkena mortar dan batu terampil
pecah
Kecelakaan akibat penempatan stok
material terutama batu yang tidak
tepat
29 Bronjong dengan kawat yang dilapisi Kecelakaan saat pelaksanaan Zero Acccident 1. Prosedur Kerja Aman (SOP) 1. Menyediakan sarana dan
galvanis pekerjaan Meningkatkan Kepeduliaan tentang 2. Penggunaan APD (Alat prasarana K3 termasuk Alat
Kesehatan,Keselamatan Kerja (K3) Pelindung Diri Pelindung Diri (APD)
Meningkatkan hasil produksi yang 3. Penggunaan Alat Pengaman Kerja 2. Tenaga kerja yang kompeten :
lebih baik pekerja, mandor, kepala tukang,
tukang, pelaksana lapangan, dan
penanggung jawab
30 Sandaran (Railing) type Rel pengaman Kecelakaan saat pelaksanaan Zero Acccident 1. Prosedur Kerja Aman (SOP) 1. Menyediakan sarana dan
pekerjaan Meningkatkan Kepeduliaan tentang 2. Penggunaan APD (Alat prasarana K3 termasuk Alat
Terganggunya pelaksanaan Kesehatan,Keselamatan Kerja (K3) Pelindung Diri Pelindung Diri (APD)
pekerjaan terutama saat mengatur Meningkatkan hasil produksi yang 3. Penggunaan Alat Pengaman Kerja 2. Tenaga kerja yang kompeten :
peralatan dan pekerjaan lebih baik pekerja, mandor, kepala tukang,
tukang, pelaksana lapangan, dan
penanggung jawab
3. Menyediakan sarana dan
prasarana K3 termasuk
31 Papan nama jembatan Kecelakaan saat pelaksanaan Zero Acccident 1. Prosedur Kerja Aman (SOP) 1. Melaksanakan Rencana K3
pekerjaan Meningkatkan Kepeduliaan tentang 2. Penggunaan APD (Alat dengan menyediakan sumber
Terganggunya pelaksanaan Kesehatan,Keselamatan Kerja (K3) Pelindung Diri daya K3 (APD), Ramabu-rambu,
pekerjaan terutama saat mengatur Meningkatkan hasil produksi yang 3. Penggunaan Alat Pengaman Kerja Spanduk, Poster, Pagar
peralatan dan pekerjaan lebih baik 4. Penempatan papan nama pengaman, jaringan pengaman
jembatan diluar area dsb. Secara konsisten
kerja 2.
18 /
TOMBAN
32 Pembongkaran Beton Kecelakaan saat pelaksanaan Zero Acccident 1. Prosedur Kerja Aman (SOP) 1. Menyediakan sarana dan
pekerjaan Meningkatkan Kepeduliaan tentang 2. Penggunaan APD (Alat prasarana K3 termasuk Alat
Kesehatan,Keselamatan Kerja (K3) Pelindung Diri Pelindung Diri (APD)
Meningkatkan hasil produksi yang 3. Penggunaan Alat Pengaman Kerja 2. Setiap pekerja harus mengikuti
lebih baik 4. Memasang jenis rambu dan induksi K3 sebelum mulai bekerja
semboyan K3-L sesuai dengan 3. Tenaga kerja yang kompeten :
SOP (Standard Operating pekerja, mandor, kepala tukang,
Prosedure) tukang, pelaksana lapangan, dan
penanggung jawab
33 Pembongkaran rangka baja Kecelakaan saat pelaksanaan 1. Prosedur Kerja Aman (SOP) 1. Menyediakan sarana dan
pekerjaan 2. Penggunaan APD (Alat prasarana K3 termasuk Alat
Pelindung Diri Pelindung Diri (APD)
Zero Acccident 3. Penggunaan Alat Pengaman Kerja 2. Setiap pekerja harus mengikuti
Meningkatkan Kepeduliaan tentang 4. Memasang jenis rambu dan induksi K3 sebelum mulai bekerja
Kesehatan,Keselamatan Kerja (K3) semboyan K3-L sesuai dengan 3. Pengendalian pekerjaan
Meningkatkan hasil produksi yang SOP (Standard Operating bahaya/resiko tinggi dengan izin
lebih baik Prosedure) kerja khusus
34 Stabilisasi dengan tanaman Kecelakaan saat pelaksanaan Zero Acccident 1. Memasang jenis rambu dan 1. Pengukuran dan pemantauan
pekerjaan Meningkatkan Kepeduliaan tentang semboyan K3-L sesuai dengan aspek-aspek dampak lingkungan
Kesehatan,Keselamatan Kerja (K3) SOP (Standard Operating operasional Perusahaan secara
Meningkatkan hasil produksi yang Prosedure) rutin/berkala
lebih baik 2. Prosedur Kerja Aman (SOP) 2. Melakukan pengelolaan aspek
3. Penggunaan APD (Alat dampak lingkungan
Pelindung Diri operasional Perusahaan
35 Marka jalan Termoplastik Kecelakaan saat pelaksanaan Zero Acccident 1. Prosedur Kerja Aman (SOP) 1. Menyediakan sarana dan
pekerjaan Meningkatkan Kepedulian tentang 2. Penggunaan APD (Alat prasarana K3 termasuk Alat
Terganggunya pelaksanaan Kesehatan,Keselamatan Kerja (K3) Pelindung Diri Pelindung Diri (APD)
pekerjaan terutama saat mengatur Meningkatkan hasil produksi yang 3. Menempatkan rambu- 2. Memastikan semua pekerja untuk
peralatan dan pekerjaan lebih baik rambu peringatan mematuhi peraturan yang telah di
4. Menempatkan peralatan kerja tetapkan
pada toolbox
36 Rambu jalan tunggal dengan Kecelakaan saat pelaksanaan Zero Acccident 1. Pengaturan lalu lintas (traffic 1. Menyediakan sarana dan
permukaan pemantul engineer pekerjaan Meningkatkan Kepeduliaan tentang management) prasarana K3 termasuk Alat
grade Kesehatan,Keselamatan Kerja (K3) Pelindung Diri (APD)
19 /
TOMBAN
Terganggunya pelaksanaan Meningkatkan hasil produksi yang 2. Memasang rambu-rambu lalu 2. Memastikan semua pekerja untuk
pekerjaan terutama saat mengatur lebih baik lintas mematuhi peraturan yang telah di
peralatan dan pekerjaan 3. Menyiapkan petugas pengatur tetapkan
lalu lintas
4. Menempatkan peralatan kerja
pada toolbox
37 Rel Pengaman Kecelakaan saat pelaksanaan Zero Acccident 1. Pengaturan lalu lintas (traffic 1. Menyediakan sarana dan
pekerjaan Meningkatkan Kepeduliaan tentang management) prasarana K3 termasuk Alat
Terganggunya pelaksanaan Kesehatan,Keselamatan Kerja (K3) 2. Memasang rambu-rambu lalu Pelindung Diri (APD)
pekerjaan terutama saat mengatur Meningkatkan hasil produksi yang lintas 2. Setiap pekerja harus mengikuti
peralatan dan pekerjaan lebih baik 3. Menyiapkan petugas induksi K3 sebelum mulai bekerja
pengatur lalu lintas 3. Melakukan inspeksi secara
4. Menempatkan peralatan kerja rutin terhadap kondisi dan cara
pada toolbox kerja
berbahaya
38 Mandor Kecelakaan saat pelaksanaan Zero Accident 1. Melakukan pengawasan terhadap 1. Menyediakan pelatihan
pekerjaan Meningkatkan Kepeduliaan tentang Pekerja yang sedang melakukan kompetensi sesuai dengan
Terganggunya pelaksanaan Kesehatan,Keselamatan Kerja (K3) aktivitas kerja keahlian yang berkaitan dengan
pekerjaan terutama saat mengatur Meningkatkan hasil produksi yang 2. Memberikan instruksi kerja syarat-syarat K3 di tempat kerja
peralatan dan pekerjaan lebih baik pada pekerja 2. Simulasi K3
3. Menyediakan peralatan kerja 3. Memberi pelatihan K3 sesuai
Terjadinya ketidaknyamanan
sesuai dengan item dengan resiko pekerjaan Tenaga
pekerjaan yang berlangsung Kerja
4. Menempatkan peralatan 4. Melakukan pengelolaan aspek
kerja pada toolbox dampak lingkungan operasional
Perusahaan
39 Pekerjaan biasa Kecelakaan saat pelaksanaan Zero Acccident 1. Melaksanakan pekerjaan sesuai 1. Memberi pelatihan K3 sesuai
pekerjaan Meningkatkan Kepeduliaan tentang dengan instruksi kerja yang dengan resiko pekerjaan Tenaga
Terganggunya pelaksanaan Kesehatan,Keselamatan Kerja (K3) diberikan Kerja
pekerjaan terutama saat mengatur Meningkatkan hasil produksi yang 2. Memperhatikan rambu-rambu K3 2. Simulasi K3
peralatan dan pekerjaan lebih baik 3. Dilaksanaka oleh tenaga ahli yang 3. Menyediakan pelatihan
terampil dibidang pekerjaannya. kompetensi sesuai dengan
keahlian yang berkaitan dengan
syarat-syarat K3 di tempat kerja
20 /
TOMBAN
21 /
TOMBAN
22 /
TOMBAN
23 /
TOMBAN
24 /
TOMBAN
25 /
TOMBAN
26 /
TOMBAN
27 /
TOMBAN
28 /
TOMBAN
48 Pompa air 70-100 mm Kecelakaan saat pelaksanaan Zero Acccident 1. Melaksanakan pekerjaan sesuai 1. Menyediakan sarana dan
pekerjaan Meningkatkan Kepeduliaan tentang dengan instruksi kerja yang prasarana K3 termasuk Alat
Terganggunya pelaksanaan Kesehatan,Keselamatan Kerja (K3) diberikan Pelindung Diri (APD)
pekerjaan terutama saat mengatur Meningkatkan hasil produksi yang 2. Memperhatikan rambu-rambu K3 2. Melaksanakan sosialisasi terhadap
peralatan dan pekerjaan lebih baik 3. Pekerjaan dilakukan oleh tenaga masyarakat sekitar terhadap
ahli yang terampil dibidang dampak dari aktivitas kerja
Terjadinya ketidaknyamanan
pekerjaannya.
masyarakat sekitar pekerjaan
49 Jack Hammer Kecelakaan saat pelaksanaan Zero Acccident 1. Melaksanakan pekerjaan sesuai 1. Menyediakan sarana dan
pekerjaan Meningkatkan Kepeduliaan tentang dengan instruksi kerja yang prasarana K3 termasuk Alat
Terganggunya pelaksanaan Kesehatan,Keselamatan Kerja (K3) diberikan Pelindung Diri (APD)
pekerjaan terutama saat mengatur Meningkatkan hasil produksi yang 2. Memperhatikan rambu-rambu K3 2. Melaksanakan sosialisasi terhadap
peralatan dan pekerjaan lebih baik 3. Pekerjaan dilakukan oleh tenaga masyarakat sekitar terhadap
ahli yang terampil dibidang dampak kebisingan dari aktivitas
Terjadinya ketidaknyamanan
pekerjaannya. kerja
masyarakat sekitar pekerjaan
4. Memberikan sosialisasi kepada 3. Melaksanakan tools inspaction
masyarakat sekitar bahawa
ada pekerjaan proyek untuk
sementara yang menganggu
kebisinggan
29 /
TOMBAN
30 /
TOMBAN
C. Pengendalian Operasional K3
C.1. UPAYA PENGENDALIAN OPERASIONAL K3
1. Umum
Perawatan dan perbaikan fasilitas/mesin/alat reguler.
Kebersihan dan perawatan tempat kerja.
Pengaturan lalu lintas manusia/barang, dsb.
Pemasokan dan Perawatan Fasilitas Kerja/Fasilitas Umum.
Perawatan suhu lingkungan kerja.
Perawatan sistem ventilasi dan sistem instalasi listrik.
Perawatan sarana tanggap darurat.
Kebijakan terkait dinas luar, intimidasi, pelecehan, penggunaan obat-obatan dan alkohol.
Program-program kesehatan dan pengobatan umum.
Program pelatihan dan pengembangan pengetahuan.
Pengendalian akses tempat kerja.
2. Pekerjaan Bahaya Tinggi
Penggunaan prosedur, instruksi kerja dan cara kerja aman.
Penggunaan peralatan/mesin yang tepat.
Sertifikasi pelatihan tenaga kerja keahlian khusus.
Penggunaan izin kerja.
Prosedur pengendalian akses keluar masuk tenaga kerja di tempat kerja bahaya tinggi.
Pengendalian untuk pencegahan penyakit akibat kerja.
3. Penggunaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
Pembatasan area-area penggunaan bahan berbahaya dan beracun (B3) di tempat kerja.
Pengamanan pemasokan dan pengendalian akses keluar masuk penyimpanan bahan
berbahaya dan beracun (B3).
Barikade sumber radiasi.
Pengetahuan penggunaan dan ketersediaan perlengkapan darurat.
4. Tamu, Pengunjung dan Pihak Luar
Pengendalian akses masuk.
Pengetahuan dan kemampuan mengenai izin penggunaan
peralatan/perlengkapan/mesin/material di tempat kerja.
Penyediaan pelatihan/induksi yang diperlukan.
Pengendalian administratif rambu dan tanda bahaya di tempat kerja.
Cara pemantauan perilaku dan pengawasan aktivitas di tempat kerja.
31 /
TOMBAN
C.3. Prediksi dan Rencana penanganan kondisi keadaan darurat tempat kerja
1. Jika terjadi keadaan darurat, setiap personil yang mengetahui harus segera melapor kepada
Kepal Bagian atau petugas komunikasi dan atau langsung membunyikan sirene/kentongan
tanda keadaan darurat selama 60 detik terus-menerus.
2. Laporan dapat dilakukan melalui radio, telepon atau langsung jika memungkinkan.
3. Manager/petugas komunikasi segera melaporkan keadaan darurat yang terjadi kepada
Koordinator Tanggap Darurat.
4. Koordinator Tanggap Darurat segera memobilisasi tim Tanggap Darurat.
5. Anggota tim tanggap darurat segera melaksanakan tugas masing-masing.
6. Jika dalam waktu 10 menit keadaan darurat tidak dapat dikendalikan, Koordinator Tanggap
Darurat menginstruksikan koordinator tempat berkumpul untuk segera melakukan evakuasi
dan Petugas komunikasi menghubungi tim pendukung tanggap darurat eksternal.Jika keadaan
darurat telah dapat dikendalikan, maka Koordinator Tanggap Darurat menyatakannya bahwa
keadaan darurat telah selesai dan dapat kembali ke tempat kerja.
7. Koordinator Tim Tanggap Darurat membuat rekaman keadaan darurat pada Keadaan Darurat.
32 /
TOMBAN
33 /
TOMBAN
34 /