Anda di halaman 1dari 23

RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN

KERJA
KONSTRUKSI (RK3K)

Daftar Isi
A. Kebijakan K3
B. Perencanaan K3
B.1. Identifikasi Bahaya, Sasaran K3 Proyek, Pengendalian Resiko K3, dan Program K3
B.2. Pemenuhan Peraturan Perundang-undangnan dan Persyaratan Lainnya
C. Pengendalian Operasional K3

1/21
RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA
KONSTRUKSI (RK3K)

A. KEBIJAKAN K3
RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
KONSTRUKSI (RK3K)

B. Perencanaan K3
B.1. Identifikasi Bahaya, Sasaran K3 Proyek, Pengendalian Resiko K3, dan Program K3
Tabel 1. IDENTIFIKASI BAHAYA , PENILAIAN RISIKO, PENGENDALIAN RISIKO K3, PROGRAM K3, DAN BIAYA
Nama Perusahaan : P T . M O N O D O N P I L A R N U S A N T A R A
Kegiatan : BEAUTIFIKASI JALAN BALIGE BY PASS
No URAIAN PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA SASARAN K3 PROYEK PENGENDALIAN RESIKO K3 PROGRAM SUMBER DAYA
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Mobilisasi  Kecelakaan dan Gangguan  Zero Acccident 1. Menyusun Instruksi Kerja 1. SDM menyusun instruksi kerja
Kesehatan tempat kerja, tempat  Meningkatkan Kepeduliaan tentang 2. Pengadaan rambu- 2. Sosialisasi instruksi kerja
penyimpanan peralatan dan Kesehatan,Keselamatan Kerja (K3) rambu peringatan dan 3. Pengadaan rambu dan barikade
bahan/material kurang  Meningkatkan hasil produksi yang barikade 4. SDM melaukan proteksi dengan
memenuhi syarat lebih baik 3. Lokasi penempatan material mengunakan safety line
diberi proteksi/pembatas 5. Penempatan SDM ahli pada saat
 Kecelakaan akibat kegiatan
4. Pengawasan oleh tenaga menaikan dan menurunkan alat
pembongkaran tempat kerja,
terampil/terlatih kerja
instalasi listrik, peralatan dan 5. Menyediakan tempat kerja dan 6. Pengaturan lalu lintas (traffic
perlengkapan, pembersihan dan sarana tempat kerja yang nyaman management) pekerjaan skala
pengambilan kondisi yang bagi tenaga kerja besar
kurang
baik
2 Pengamanan Lingkungan Hidup  Terganggunya kesehatan  Zero Acccident 1. Penyimpana peralatan, material 1. Melakukan pengelolaan aspek
pernapasan akibat  Meningkatkan Kepeduliaan tentang dan bahan ditempatkan terpisah dampak lingkungan operasional
jalannya peralatan besar Kesehatan,Keselamatan Kerja (K3) dari Base camp/site pekerja Perusahaan
 Terganggunya penglihatanakibat  Meningkatkan hasil produksi yang 2. Memasang jenis rambu dan 2. Menampilakan MSDS (Material
debu yang berterbangan lebih baik semboyan K3-L sesuai dengan Safety Data Sheet)
SOP (Standard Operating 3. Menyediakan APD kepada pekerja :
 Kerusakan aliran sumur
Prosedure) - Helm safety
masyarakat sekitar pelaksanaan
3. Melaksanakan - Safety shouse
pekerjaan
program houskeeping - Masker
4. Membuat pembatas atau aliran - Sarung tangan
baru agar aliran sumur - Rompi pekerja
masyarakaut tidak terganggu 4. Memasang jenis rambu dan
semboyan K3-L sesuai dengan

3 / 21
RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
KONSTRUKSI (RK3K)

SOP (Standard Operating


Prosedure)
5. Menyediakan fasilitas pelayanan
kesehatan bagi Tenaga Kerja
6. Pengukuran dan pemantauan
aspek-aspek dampak lingkungan
operasional Perusahaan secara
rutin/berkala
3 Sistem Management K-3 Konstruksi  Kecelakaan dan gangguan  Zero Acccident 1. Pengaturan lalu lintas (traffic 1. Pengadaan rambu-rambu
kesehatan akibat tempat kerja,  Meningkatkan Kepeduliaan tentang management) peringatan 5R dan rambu lalu
tempat penyimpanan peralatan Kesehatan,Keselamatan Kerja (K3) 2. Penyimpana peralatan, material lintas
dan bahan / material kurang  Meningkatkan hasil produksi yang dan bahan ditempatkan terpisah 2. Papan informasi K3
memenuhi syarat lebih baik dari Base camp/site pekerja 3. Ikut serta dalam program BPJS
3. Menggunakan APD Kesehatan dan BPJS
4. Melaksanakan program Ketenagakerjaan Pemerintah
houskeping di lokasi kerja 4. Menyediakan APD kepada pekerja
:
- Helm safety
- Safety shouse
- Masker
- Sarung tangan
- Rompi pekerja
5. Menyediakan sanitasi dan
lingkungan kerja yang sehat
di tempat kerja
6. Menyediakan fasilitas pelayanan
kesehatan bagi Tenaga Kerja
4 Pasangan Batu dengan Mortar  Kecelakaan dan gangguan  Zero Acccident 1. Pengaturan lalu lintas (traffic 1. Pengadaan rambu-rambu
kesehatan akibat tempat kerja,  Meningkatkan Kepeduliaan tentang management) peringatan 5R dan rambu lalu
tempat penyimpanan peralatan Kesehatan,Keselamatan Kerja (K3) 2. Penyimpana peralatan, material lintas
dan bahan/ material kurang  Meningkatkan hasil produksi yang dan bahan ditempatkan terpisah 2. Melakukan safety brefing
memenuhi syarat lebih baik dari Base camp/site pekerja 3. Menyediakan APD kepada pekerja
3. Menggunakan APD :
4. Melaksanakan program - Helm safety
houskeping di lokasi kerja - Safety shouse

4 / 21
RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
KONSTRUKSI (RK3K)

- Masker
- Sarung tangan
- Rompi pekerja
5 Galian untuk selokan Drainase dan  Kecelakaan akibat pengaturan  Zero Acccident 1. Prosedur Kerja Aman (SOP) 1. Pengadaan rambu-rambu
Saluran Air lalulintas kurang baik  Meningkatkan Kepeduliaan tentang 2. Penggunaan Alat Pelindung Diri peringatan adanya pekerjaan
 Bahaya akibat lereng Kesehatan,Keselamatan Kerja (K3) 3. Penggunaan Alat Pengaman Kerja galain dan rambu lalu lintas
galian longsor  Meningkatkan hasil produksi yang 4. Tumpukan galin segera 2. Membuat safety line batas area
 Tergelincir akibat tanah lebih baik dibersihkan diangkut ketempat kerja
pembuangan 3. Menempatkan pengawasan
galian tanah basah
5. Menjaga jarak aman pekerja terhadap pekerjaan galian yang
 Terluka akibat benturan
dengan alat gali sedang berlangsung
pada tebing keras pada saat
6. Pemberian marking area galian 4. Menggunakan APD :
galian dibawah tebing - Helm safety
- Safety shouse
- Masker
- Sarung tangan
- Rompi pekerja
6 Saluran berbentuk U Tipe DS 3  Kecelakaan akibat pengaturan  Zero Acccident 1. Prosedur Kerja Aman (SOP) 1. Penyediaan gudang (logistik)
lalu lintas kurang baik  Meningkatkan Kepeduliaan tentang 2. Penggunaan Alat Pelindung Diri sebagai tempat penyimpanan
 Terluka akibat terkena besi Kesehatan,Keselamatan Kerja (K3) 3. Penggunaan Alat Pengaman Kerja peralatan,bahan dan material
 Gangguan kesehatan akibat  Meningkatkan hasil produksi yang 4. Memberikan tanda khusus 2. Pengadaan rambu-rambu
getaran dan kebisingan gesekan lebih baik pada tiap ujung besi peringatan adanya pekerjaan dan
5. Memberikan instruksi kerja serta rambu lalu lintas
galian
mengatur jam kerja penggunaan 3. Menyediakan APD kepada pekerja
alat yang digunakan :
- Helm safety
- Safety shouse
- Masker
- Sarung tangan
- Rompi pekerja

5 / 21
RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
KONSTRUKSI (RK3K)

7 Galian Biasa  Kecelakaan akibat pengaturan  Zero Acccident 1. Prosedur Kerja Aman (SOP) 1. Menyusun instruksi kerja
lalu lintas kurang baik  Meningkatkan Kepeduliaan tentang 2. Penggunaan Alat Pelindung Diri 2. Sosialisasi instruksi kerja
 Bahaya akibat lereng Kesehatan,Keselamatan Kerja (K3) 3. Penggunaan Alat Pengaman Kerja 3. Pengadaan rambu-rambu lalu
galian longsor  Meningkatkan hasil produksi yang : lintas
 Tergelincir akibat tanah lebih baik - Safety net 4. Memasang jenis rambu dan
- Pagar Pengaman (Guard Railink semboyan K3-L sesuai dengan
galian tanah basah
- Pembatas area (Restricted are) SOP (Standard Operating
 Terluka akibat benturan
4. Penempatan Material dan Prosedure).
pada tebing keras pada saat alat kerja pada area batas 5. Dilakukan pengawasan dilapangan
galian dibawah tebing aman pada saat pelaksanaan kegiatan
5. Pengadaan rambu dan barikade kerja

6. Penempatan SDM ahli yang


terampil untuk pengawasan
7. Marking Area galian
8 Timbunan pilihan dari sumber  Kecelakaan akibat pengaturan  Zero Acccident 1. Prosedur Kerja Aman (SOP) 1. Safety brefing
galian lalu lintas kurang baik  Meningkatkan Kepeduliaan tentang 2. Penggunaan Alat Pelindung Diri 2. Safety induction terhadap
 Bahaya akibat lereng gallian Kesehatan,Keselamatan Kerja (K3) 3. Penggunaan Alat Pengaman Kerja pekerja,pelaksana, dan pengawas
longsor  Meningkatkan hasil produksi yang 4. Penempatan Material dan 3. Memfasilitasi APD kepada Pekerja
 Tergelincir akibat tanah lebih baik alat kerja pada area batas :
aman - Helm safety
galian tanah basah
5. Pengadaan rambu dan barikade - Safety shouse
 Terluka akibat benturan
6. Penempatan SDM ahli yang - Masker
pada tebing keras pada saat terampil untuk pengawasan - Sarung tangan
galian dibawah tebing 7. Pemeriksaan kondisi lereng oleh - Rompi pekerja
SDM yang berkompeten dan 4. Monitoring penggunaan
memperhatikan cuaca pada saat APD terhadap pekerja
bekerja tidak hujan dan licin. 5. Sosialisasi instruksi kerja
6. Pengadaan rambu-rambu lalu
lintas

6 / 21
RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
KONSTRUKSI (RK3K)

9 Timbunan pilihan dari sumber galian  Kecelakaan akibat pengaturan  Zero Acccident 1. Prosedur Kerja Aman (SOP) 1. Safety brefing
lalu lintas kurang baik  Meningkatkan Kepeduliaan tentang 2. Penggunaan Alat Pelindung Diri 2. Safety induction terhadap
 Kecelakaan akibat operasional alat Kesehatan,Keselamatan Kerja (K3) 3. Penggunaan Alat Pengaman Kerja pekerja,pelaksana, dan pengawas
berat di tempat lokasi pemadatan  Meningkatkan hasil produksi yang 4. Mengatur pemadatan material 3. Memfasilitasi APD kepada Pekerja
 Kecelakaan akibat metode lebih baik disesuaikan dengan keadaan :
penimbunan pada jalan tanjakan dilapangan - Helm safety
 Gangguan kesehatan akibat debu 5. Menempatkan - Safety shouse
petugas pengatur lalu - Masker
yang timbul saat penyiraman
lintas - Sarung tangan
- Rompi pekerja
4. Monitoring penggunaan
APD terhadap pekerja
5. Sosialisasi instruksi kerja
Pengadaan rambu-rambu lalu
lintas
10 Pembersihan dan pengupasan lahan  Kecelakaan akibat pengaturan  Zero Acccident 1. Prosedur Kerja Aman (SOP) 1. Sosialisasi instruksi kerja
lalu lintas kurang baik  Meningkatkan Kepeduliaan tentang 2. Penggunaan Alat Pelindung Diri Pengadaan rambu-rambu k3 dan
 Bahaya akibat lereng gallian Kesehatan,Keselamatan Kerja (K3) 3. Penggunaan Alat Pengaman Kerja Rambu lalu lintas
longsor  Meningkatkan hasil produksi yang 4. Menempatkan material 2. Memfasilitasi APD kepada Pekerja
 Tergelincir akibat tanah lebih baik pembersihan pada lokasi - Helm safety
galian tanah basah pembuangan yang telah di - Safety shouse
 Terluka akibat benturan tentukan - Masker
pada tebing keras pada saat 5. Memasang rambu peringatan - Sarung tangan
galian dibawah tebing berhati-hati keadaan tanah galian - Rompi pekerja
basah dan licin 3. Membuat marking area pada area
kerja serta rambu-rambu kegiatan
kerja.

7 / 21
RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
KONSTRUKSI (RK3K)

11 Beton fc’20 dan fc’10  Kecelakaan karena tertabrak  Zero Acccident 1. Pengaturan lalu lintas (traffic 1. Melaksanakan safety brefing
oleh kendaraan yang melintas  Meningkatkan Kepeduliaan tentang management) 2. Menggunakan APD :
 Terluka oleh alat pengecoran Kesehatan,Keselamatan Kerja (K3) 2. Penggunaan sistem pengaman - Helm safety
yang dilakukan manual maupun  Meningkatkan hasil produksi yang dan pelindung - Safety shouse
mekanis lebih baik 3. Prosedur Kerja Aman (SOP) - Masker
 Terjadi kecelakan pada saat 4. Penggunaan APD (Alat - Sarung tangan
Truck Mixer menurunkan beton Pelindung Diri - Kacamata safety
 Terjadi iritasi pada kulit dan paru- 5. Penggunaan Alat Pengaman Kerja - Rompi pekerja
paru akibat beton 6. Menjaga batas jarak aman pada 3. Memasang jenis rambu dan
 Terluka oleh besi saat menurunkan beton semboyan K3-L sesuai dengan
7. Pada ujung besi di beri tanda SOP (Standard Operating
pengaman yang dapat terlihat Prosedure).
12 Baja Tulangan Polos BJTP 280  Terluka oleh besi  Zero Acccident 1. Prosedur Kerja Aman (SOP) 1. Pemantauan rutin dan
 Meningkatkan Kepeduliaan tentang 2. Penggunaan sistem pengaman Pengendalian Kondisi Tidak Aman
Kesehatan,Keselamatan Kerja (K3) dan pelindung dan Tindakan Tidak Aman di
 Meningkatkan hasil produksi yang 3. Penggunaan APD (Alat tempat kerja
lebih baik Pelindung Diri 2. Menyediakan sarana dan
4. Pada ujung besi di beri tanda prasarana K3 termasuk Alat
pengaman yang dapat Pelindung Diri (APD)
terlihat 3. Pemantauan rutin dan
5. Menunjuk pekerja yang terampil Pengendalian bahaya pada
di bidangnya alat/mesin/instalasi/bahan/
material berbahaya

8 / 21
RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
KONSTRUKSI (RK3K)

13 Pasangan batu  Kecelakaan akibat pengaturan  Zero Acccident 1. Prosedur Kerja Aman (SOP) 1. Menyediakan sarana dan
lalu lintas kurang baik  Meningkatkan Kepeduliaan tentang 2. Penggunaan APD (Alat prasarana K3 termasuk Alat
 Kecelakaan alat gali Kesehatan,Keselamatan Kerja (K3) Pelindung Diri Pelindung Diri (APD)
(cangkul,belincong) akibat  Meningkatkan hasil produksi yang 3. Penggunaan Alat Pengaman Kerja 2. Metode kerja, prosedur kerja
jarak antara penggali terlalu lebih baik 4. Penempatan stok material dan pemilihan material yang
batu pada lokasi yang telah di sesuai
dekat
tentukan. 3. Tenaga kerja yang kompeten :
 Luka terkena mortar dan
5. Manpower merupakan tenaga pekerja, mandor, kepala tukang,
batu pecah
terampil tukang, pelaksana lapangan, dan
 Kecelakaan akibat penempatan stok
penanggung jawab
 material terutama batu yang tidak
tepat
14 Matras Pengendali Erosi + Penanaman  Kecelakaan dan gangguan  Zero Acccident 1. Prosedur Kerja Aman (SOP) 1. Menyediakan sarana dan
Biji Vegetasi kesehatan akibat tempat kerja,  Meningkatkan Kepeduliaan tentang 2. Penggunaan APD (Alat prasarana K3 termasuk Alat
tempat penyimpanan peralatan Kesehatan,Keselamatan Kerja (K3) Pelindung Diri Pelindung Diri (APD)
dan bahan / material kurang  Meningkatkan hasil produksi yang 3. Penggunaan Alat Pengaman Kerja 2. Metode kerja, prosedur kerja
memenuhi syarat lebih baik 4. Penempatan stok material dan pemilihan material yang
batu pada lokasi yang telah di sesuai
tentukan. 3. Tenaga kerja yang kompeten :
5. Manpower merupakan tenaga pekerja, mandor, kepala tukang,
terampil tukang, pelaksana lapangan, dan
penanggung jawab

9 / 21
RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
KONSTRUKSI (RK3K)

15 Mandor  Kecelakaan saat pelaksanaan  Zero Accident 1. Melakukan pengawasan terhadap 1. Menyediakan pelatihan
pekerjaan  Meningkatkan Kepeduliaan tentang Pekerja yang sedang melakukan kompetensi sesuai dengan
 Terganggunya pelaksanaan Kesehatan,Keselamatan Kerja (K3) aktivitas kerja keahlian yang berkaitan dengan
pekerjaan terutama saat mengatur  Meningkatkan hasil produksi yang 2. Memberikan instruksi kerja syarat-syarat K3 di tempat kerja
peralatan dan pekerjaan lebih baik pada pekerja 2. Simulasi K3
3. Menyediakan peralatan kerja 3. Memberi pelatihan K3 sesuai
 Terjadinya ketidaknyamanan
sesuai dengan item dengan resiko pekerjaan Tenaga
pekerjaan yang berlangsung Kerja
4. Menempatkan peralatan 4. Melakukan pengelolaan aspek
kerja pada toolbox dampak lingkungan operasional
Perusahaan
16 Pekerjaan biasa  Kecelakaan saat pelaksanaan  Zero Acccident 1. Melaksanakan pekerjaan sesuai 1. Memberi pelatihan K3 sesuai
pekerjaan  Meningkatkan Kepeduliaan tentang dengan instruksi kerja yang dengan resiko pekerjaan Tenaga
 Terganggunya pelaksanaan Kesehatan,Keselamatan Kerja (K3) diberikan Kerja
pekerjaan terutama saat mengatur  Meningkatkan hasil produksi yang 2. Memperhatikan rambu-rambu K3 2. Simulasi K3
peralatan dan pekerjaan lebih baik 3. Dilaksanaka oleh tenaga ahli yang 3. Menyediakan pelatihan
terampil dibidang pekerjaannya. kompetensi sesuai dengan
keahlian yang berkaitan dengan
syarat-syarat K3 di tempat kerja
4. Menyediakan tempat kerja dan
sarana tempat kerja yang
nyaman bagi tenaga kerja
17 Tukang kayu, tukang batu, dsb  Kecelakaan saat pelaksanaan  Zero Acccident 1. Melaksanakan pekerjaan sesuai 1. Memberi pelatihan K3 sesuai
pekerjaan  Meningkatkan Kepeduliaan tentang dengan instruksi kerja yang dengan resiko pekerjaan Tenaga
 Terganggunya pelaksanaan Kesehatan,Keselamatan Kerja (K3) diberikan Kerja
pekerjaan terutama saat mengatur  Meningkatkan hasil produksi yang 2. Memperhatikan rambu-rambu K3 2. Simulasi K3
peralatan dan pekerjaan lebih baik 3. Pekerjaan dilakukan oleh tenaga 3. Menyediakan pelatihan
ahli yang terampil dibidang kompetensi sesuai dengan
pekerjaannya. keahlian yang berkaitan dengan
4. Menempatkan peralatan syarat-syarat K3 di tempat kerja
kerja pada toolbox 4. Menyediakan tempat kerja dan
sarana tempat kerja yang nyaman
bagi tenaga kerja

10 / 21
RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
KONSTRUKSI (RK3K)

5. Melaksanakan pekerjaan sesuai 5. Memberi pelatihan K3 sesuai


dengan instruksi kerja yang dengan resiko pekerjaan Tenaga
diberikan Kerja
6. Memperhatikan rambu-rambu K3 6. Simulasi K3
7. Pekerjaan dilakukan oleh tenaga 7. Menyediakan pelatihan
ahli yang terampil dibidang kompetensi sesuai dengan
pekerjaannya. keahlian yang berkaitan dengan
8. Menempatkan peralatan syarat-syarat K3 di tempat kerja
kerja pada toolbox 8. Menyediakan tempat kerja dan
sarana tempat kerja yang nyaman
bagi tenaga kerja
18 Dump truck, kapasitas 3-4 m3  Kecelakaan saat pelaksanaan  Zero Acccident 1. Operator Memiliki Surat Izin 1. Metode kerja, prosedur kerja
pekerjaan  Meningkatkan Kepeduliaan tentang Mengemudi sesuai golongan dan pemilihan material yang
 Terganggunya pelaksanaan Kesehatan,Keselamatan Kerja (K3) kendaraan yang sesuai
pekerjaan terutama saat mengatur  Meningkatkan hasil produksi yang dikemudikan 2. Pengendalian pekerjaan
peralatan dan pekerjaan lebih baik 2. Mengikuti arahan instruksi bahaya/resiko tinggi dengan izin
kerja oleh pengawas,mandor kerja khusus
 Terjadinya ketidaknyamanan
proyek 3. Membuat jadwal perawatan
masyarakat sekitar pekerjaan
3. Dilaksanakan oleh tenaga yang secara berkala
terpilih dan terampil 4. Melaksanakan tools inspaction
4. Melakukan perawatan,
pengecekan mesin
sebelum digunakan
5. Melakukan sosialisasi
kepada masyarakat bahwa
sedang berlangsung kegiatan
kerja
6. Meletakan rambu-rambu
peringatan
19 Motor grader min 100 PK  Kecelakaan saat pelaksanaan  Zero Acccident 1. Operator Memiliki Surat Izin 1. Menyediakan sarana dan
pekerjaan  Meningkatkan Kepeduliaan tentang Mengemudi sesuai golongan prasarana K3 termasuk
 Terganggunya pelaksanaan Kesehatan,Keselamatan Kerja (K3) kendaraan yang Alat Pelindung Diri (APD)
pekerjaan terutama saat mengatur  Meningkatkan hasil produksi yang dikemudikan 2. Pengendalian pekerjaan
peralatan dan pekerjaan lebih baik 2. Memiliki Surat Ijin Layak Oprasi bahaya/resiko tinggi dengan
3. Mengikuti arahan instruksi izin kerja khusus
 Terjadinya ketidaknyamanan
kerja oleh pengawas,mandor 3. Pemantauan rutin dan
masyarakat sekitar pekerjaan Pengendalian bahaya pada
proyek

11 / 21
RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
KONSTRUKSI (RK3K)

12 / 21
RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
KONSTRUKSI (RK3K)

4. Dilaksanakan oleh tenaga yang alat/mesin/instalasi/bahan/mater


terpilih dan terampil ial berbahaya
5. Memberikan sosialisasi kepada 4. Melaksanakan tools
masyarakat sekitar bahawa inspaction
ada pekerjaan proyek yang
menganggu sementara
6. Membuat jadwal jam kerja
oprasional kendaraan
proyek
7. Melakukan perawatan,
pengecekan mesin
sebelum digunakan
8. Meletakan rambu-rambu
peringatan

20 Loader roda karet 1.0 – 1.6 m3  Kecelakaan saat pelaksanaan  Zero Acccident 1. Operator memiliki Surat Izin 1. Menyediakan sarana dan
pekerjaan  Meningkatkan Kepeduliaan tentang Mengemudi sesuai golongan prasarana K3 termasuk Alat
 Terganggunya pelaksanaan Kesehatan,Keselamatan Kerja (K3) kendaraan yang Pelindung Diri (APD)
pekerjaan terutama saat mengatur  Meningkatkan hasil produksi yang dikemudikan 2. Pengendalian pekerjaan
peralatan dan pekerjaan lebih baik 2. Mengikuti arahan instruksi bahaya/resiko tinggi dengan izin
kerja oleh pengawas,mandor kerja khusus
 Terjadinya ketidaknyamanan
proyek 3. Pemantauan rutin dan
masyarakat sekitar pekerjaan
3. Memiliki Surat Ijin Layak Oprasi Pengendalian bahaya pada
4. Dilaksanakan oleh tenaga yang alat/mesin/instalasi/bahan/
terpilih dan terampil material berbahaya
5. Memberikan sosialisasi kepada 4. Melaksanakan tools inspaction
masyarakat sekitar bahawa
ada pekerjaan proyek yang
menganggu sementara
6. Membuat jadwal jam kerja
oprasional kendaraan
proyek
7. Melakukan perawatan,
pengecekan mesin
sebelum digunakan
8. Meletakan rambu-rambu
peringatan

13 / 21
RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
KONSTRUKSI (RK3K)

21 Alat penggali (Excavator) 80-140 PK  Kecelakaan saat pelaksanaan  Zero Acccident 1. Operator Memiliki Surat Izin 1. Menyediakan sarana dan
pekerjaan  Meningkatkan Kepeduliaan tentang Mengemudi sesuai golongan prasarana K3 termasuk Alat
 Terganggunya pelaksanaan Kesehatan,Keselamatan Kerja (K3) kendaraan yang Pelindung Diri (APD)
pekerjaan terutama saat mengatur  Meningkatkan hasil produksi yang dikemudikan 2. Pengendalian pekerjaan
peralatan dan pekerjaan lebih baik 2. Mengikuti arahan instruksi bahaya/resiko tinggi dengan izin
kerja oleh pengawas,mandor kerja khusus
 Terjadinya ketidaknyamanan
proyek 3. Pemantauan rutin dan
masyarakat sekitar
3. Memiliki Surat Ijin Layak Pengendalian bahaya pada
pekerjaan Oprasional alat/mesin/instalasi/bahan/mater
4. Dilaksanakan oleh tenaga yang ial berbahaya
terpilih dan terampil 4. Melaksanakan tools
5. Memberikan sosialisasi kepada inspaction
masyarakat sekitar bahawa
ada pekerjaan proyek yang
menganggu sementara
6. Membuat jadwal jam kerja
oprasional kendaraan
proyek
7. Melakukan perawatan,
pengecekan mesin
sebelum digunakan
8. Meletakan rambu-rambu
peringatan
22 Marka jalan Termoplastik  Kecelakaan saat pelaksanaan  Zero Acccident 1. Prosedur Kerja Aman (SOP) 1. Menyediakan sarana dan
pekerjaan  Meningkatkan Kepedulian tentang 2. Penggunaan APD (Alat prasarana K3 termasuk Alat
 Terganggunya pelaksanaan Kesehatan,Keselamatan Kerja (K3) Pelindung Diri Pelindung Diri (APD)
pekerjaan terutama saat mengatur  Meningkatkan hasil produksi yang 3. Menempatkan rambu- 2. Memastikan semua pekerja untuk
peralatan dan pekerjaan lebih baik rambu peringatan mematuhi peraturan yang telah di
4. Menempatkan peralatan kerja tetapkan
pada toolbox

14 / 21
RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
KONSTRUKSI (RK3K)

23 Rambu jalan tunggal dengan  Kecelakaan saat pelaksanaan  Zero Acccident 1. Pengaturan lalu lintas (traffic 1. Menyediakan sarana dan
permukaan pemantul High Intensity pekerjaan  Meningkatkan Kepeduliaan tentang management) prasarana K3 termasuk
Grade  Terganggunya pelaksanaan Kesehatan,Keselamatan Kerja (K3) 2. Memasang rambu-rambu lalu Alat Pelindung Diri (APD)
pekerjaan terutama saat  Meningkatkan hasil produksi yang lintas 2. Memastikan semua
mengatur peralatan dan lebih baik 3. Menyiapkan petugas pengatur pekerja untuk mematuhi
lalu lintas peraturan yang telah di
pekerjaan
4. Menempatkan peralatan kerja tetapkan
5. pada toolbox

24 Rel Pengaman  Kecelakaan saat pelaksanaan  Zero Acccident 1. Pengaturan lalu lintas (traffic 1. Menyediakan sarana dan
pekerjaan  Meningkatkan Kepeduliaan tentang management) prasarana K3 termasuk Alat
 Terganggunya pelaksanaan Kesehatan,Keselamatan Kerja (K3) 2. Memasang rambu-rambu lalu Pelindung Diri (APD)
pekerjaan terutama saat mengatur  Meningkatkan hasil produksi yang lintas 2. Setiap pekerja harus mengikuti
peralatan dan pekerjaan lebih baik 3. Menyiapkan petugas pengatur induksi K3 sebelum mulai
lalu lintas bekerja
4. Menempatkan peralatan kerja 3. Melakukan inspeksi secara rutin
pada toolbox terhadap kondisi dan cara kerja
berbahaya
24 Unit Lampu Penerangan Jalan Lengan  Kecelakaan saat pelaksanaan  Zero Acccident 1. Pengaturan lalu lintas (traffic 1. Menyediakan sarana dan
Tunggal, Tipe LED pekerjaan  Meningkatkan Kepeduliaan tentang management) prasarana K3 termasuk Alat
 Terganggunya pelaksanaan Kesehatan,Keselamatan Kerja (K3) 2. Memasang rambu-rambu lalu Pelindung Diri (APD)
pekerjaan terutama saat mengatur  Meningkatkan hasil produksi yang lintas 2. Setiap pekerja harus mengikuti
peralatan dan pekerjaan lebih baik 3. Menyiapkan petugas pengatur induksi K3 sebelum mulai
lalu lintas bekerja
4. Menempatkan peralatan kerja 3. Melakukan inspeksi secara rutin
pada toolbox terhadap kondisi dan cara kerja
berbahaya
25 Stabilisasi Dengan Tanaman  Kecelakaan saat pelaksanaan  Zero Acccident 1. Pengaturan lalu lintas (traffic 1. Menyediakan sarana dan
pekerjaan  Meningkatkan Kepeduliaan tentang management) prasarana K3 termasuk Alat
 Terganggunya pelaksanaan Kesehatan,Keselamatan Kerja (K3) 2. Memasang rambu-rambu lalu Pelindung Diri (APD)
pekerjaan terutama saat mengatur  Meningkatkan hasil produksi yang lintas 2. Setiap pekerja harus mengikuti
peralatan dan pekerjaan lebih baik 3. Menyiapkan petugas pengatur induksi K3 sebelum mulai
lalu lintas bekerja
4. Menempatkan peralatan kerja 3. Melakukan inspeksi secara rutin
pada toolbox terhadap kondisi dan cara kerja
berbahaya

15 / 21
RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
KONSTRUKSI (RK3K)

25 Penanaman Berbagai Jenis Pohon  Kecelakaan saat pelaksanaan  Zero Acccident 1. Melaksanakan pekerjaan sesuai 1. Menyediakan sarana dan
pekerjaan  Meningkatkan Kepeduliaan tentang dengan instruksi kerja yang prasarana K3 termasuk Alat
 Terganggunya pelaksanaan Kesehatan,Keselamatan Kerja (K3) diberikan Pelindung Diri (APD)
pekerjaan terutama saat mengatur  Meningkatkan hasil produksi yang 2. Memperhatikan rambu-rambu K3 2. Melaksanakan sosialisasi terhadap
peralatan dan pekerjaan lebih baik 3. Pekerjaan dilakukan oleh tenaga masyarakat sekitar terhadap
ahli yang terampil dibidang dampak dari aktivitas kerja
 Terjadinya ketidaknyamanan
pekerjaannya.
masyarakat sekitar pekerjaan
49 Pekerjaan Beautifikasi untuk Kawasan  Kecelakaan saat pelaksanaan  Zero Acccident 1. Melaksanakan pekerjaan sesuai 1. Menyediakan sarana dan
Strategi Pariwisata Nasional (KSPN) pekerjaan  Meningkatkan Kepeduliaan tentang dengan instruksi kerja yang prasarana K3 termasuk Alat
 Terganggunya pelaksanaan Kesehatan,Keselamatan Kerja (K3) diberikan Pelindung Diri (APD)
pekerjaan terutama saat mengatur  Meningkatkan hasil produksi yang 2. Memperhatikan rambu-rambu K3 2. Melaksanakan sosialisasi terhadap
peralatan dan pekerjaan lebih baik 3. Pekerjaan dilakukan oleh tenaga masyarakat sekitar terhadap
ahli yang terampil dibidang dampak kebisingan dari aktivitas
 Terjadinya ketidaknyamanan
pekerjaannya. kerja
masyarakat sekitar pekerjaan
4. Memberikan sosialisasi kepada 3. Melakukan inspeksi secara rutin
masyarakat sekitar bahawa terhadap kondisi dan cara kerja
ada pekerjaan proyek untuk Berbahaya
sementara yang menganggu
kebisinggan

16 / 21
RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA
KONSTRUKSI (RK3K)

B.2. Pemenuhan Peraturan Perundang-undangnan dan Persyaratan Lainnya


Daftar Perundang-undangan dan persyaratan K3 yang wajib dan dipenuhi dalam melaksanakan
Paket Pekerjaan ini adalah :
a. Undang-undang No. 14 tahun 1969, tentang Perlindungan terhadap Tenaga Kerja dan
Pembinaan Norma Keselamatan Kerja.
b. Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
c. Undang-Undang No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi
d. Peraturan Mentri PU No.09/PRT/M/2008 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang PU
e. Peraturan Mentri Pekerjaan Umum Nomor : 02/PRT/2018 Tentang Perubahan atas peraturan
Mentri Pekerjaan Umum Nomor 05/PRT/M/2014 Tentang Pedoman Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Kontruksi Bidang Pekerjaan Umum
f. SNI 19-0231-1987 Kegiatan Konstruks, Keselamatan, dan Kesehatan Kerja
g. SNI 19-3994-1995 Pedoman Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pertolongan Pertama pada
Kecelakaan.
h. SNI 19-1957-1990 Pedoman Pengawasan Kesehatan Kerja
i. SNI 19-1961-1990 Peraturan Khusus Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Sasaran K3 dan Program K3


A. Sasaran K3
1. Tidak ada kecelakan kerja yang berdampak korban jiwa (Zero Fatal Acident)
2. Tingkat penerapan elemen SMK3 Minimal 80%
3. Semua pekerja wajib mengenakan APD yang sesuai bahaya dan resiko pekerjaannya
masing-masing
4. Menjamin agar dalam pelaksanaan proyek tidak terjadi kecelakaan dan penyakit akibat
kerja.
B. Program K3
1. Melaksanakan Rencana K3 dengan menyediakan sumber daya K3 yaitu APD, Rambu-
rambu, Spanduk Poster, Pagar Pengaman, Jaring Pengaman, sesuai kebutuhan dilapangan
secara konsisten.
2. Melakukan Inspeksi secara rutin terhadap kondisi dan cara kerja yang berpontensi bahaya
3. Memastikan semua pekerja untuk mematuhi peraturan yang telah ditetapka

17 / 21
RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA
KONSTRUKSI (RK3K)

C. Pengendalian Operasional K3
C.1. UPAYA PENGENDALIAN OPERASIONAL K3
1. Umum
 Perawatan dan perbaikan fasilitas/mesin/alat reguler.
 Kebersihan dan perawatan tempat kerja.
 Pengaturan lalu lintas manusia/barang, dsb.
 Pemasokan dan Perawatan Fasilitas Kerja/Fasilitas Umum.
 Perawatan suhu lingkungan kerja.
 Perawatan sistem ventilasi dan sistem instalasi listrik.
 Perawatan sarana tanggap darurat.
 Kebijakan terkait dinas luar, intimidasi, pelecehan, penggunaan obat-obatan dan alkohol.
 Program-program kesehatan dan pengobatan umum.
 Program pelatihan dan pengembangan pengetahuan.
 Pengendalian akses tempat kerja.
2. Pekerjaan Bahaya Tinggi
 Penggunaan prosedur, instruksi kerja dan cara kerja aman.
 Penggunaan peralatan/mesin yang tepat.
 Sertifikasi pelatihan tenaga kerja keahlian khusus.
 Penggunaan izin kerja.
 Prosedur pengendalian akses keluar masuk tenaga kerja di tempat kerja bahaya tinggi.
 Pengendalian untuk pencegahan penyakit akibat kerja.
3. Penggunaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
 Pembatasan area-area penggunaan bahan berbahaya dan beracun (B3) di tempat kerja.
 Pengamanan pemasokan dan pengendalian akses keluar masuk penyimpanan bahan
berbahaya dan beracun (B3).
 Barikade sumber radiasi.
 Pengetahuan penggunaan dan ketersediaan perlengkapan darurat.
4. Tamu, Pengunjung dan Pihak Luar
 Pengendalian akses masuk.
 Pengetahuan dan kemampuan mengenai izin penggunaan
peralatan/perlengkapan/mesin/material di tempat kerja.
 Penyediaan pelatihan/induksi yang diperlukan.
 Pengendalian administratif rambu dan tanda bahaya di tempat kerja.
 Cara pemantauan perilaku dan pengawasan aktivitas di tempat kerj

18 / 21
RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA
KONSTRUKSI (RK3K)

C.2. Rencana Penunjukan Personil yang akan ditugaskan menjadi Penanggungjawab


Kegiatan SMK3
1. Jika terjadi keadaan darurat, setiap personil yang mengetahui harus segera melapor kepada
Kepal Bagian atau petugas komunikasi dan atau langsung membunyikan sirene/kentongan
tanda keadaan darurat selama 60 detik terus-menerus.
2. Laporan dapat dilakukan melalui radio, telepon atau langsung jika memungkinkan.
3. Manager/petugas komunikasi segera melaporkan keadaan darurat yang terjadi kepada
Koordinator Tanggap Darurat.
4. Koordinator Tanggap Darurat segera memobilisasi tim Tanggap Darurat.
5. Anggota tim tanggap darurat segera melaksanakan tugas masing-masing.
6. Jika dalam waktu 10 menit keadaan darurat tidak dapat dikendalikan, Koordinator Tanggap
Darurat menginstruksikan koordinator tempat berkumpul untuk segera melakukan evakuasi
dan Petugas komunikasi menghubungi tim pendukung tanggap darurat eksternal.Jika keadaan
darurat telah dapat dikendalikan, maka Koordinator Tanggap Darurat menyatakannya bahwa
keadaan darurat telah selesai dan dapat kembali ke tempat kerja.
7. Koordinator Tim Tanggap Darurat membuat rekaman keadaan darurat pada Keadaan Darurat.

C.3. Prediksi dan Rencana penanganan kondisi keadaan darurat tempat kerja
1. Jika terjadi keadaan darurat, setiap personil yang mengetahui harus segera melapor kepada
Kepal Bagian atau petugas komunikasi dan atau langsung membunyikan sirene/kentongan
tanda keadaan darurat selama 60 detik terus-menerus.
2. Laporan dapat dilakukan melalui radio, telepon atau langsung jika memungkinkan.
3. Manager/petugas komunikasi segera melaporkan keadaan darurat yang terjadi kepada
Koordinator Tanggap Darurat.
4. Koordinator Tanggap Darurat segera memobilisasi tim Tanggap Darurat.
5. Anggota tim tanggap darurat segera melaksanakan tugas masing-masing.
6. Jika dalam waktu 10 menit keadaan darurat tidak dapat dikendalikan, Koordinator Tanggap
Darurat menginstruksikan koordinator tempat berkumpul untuk segera melakukan evakuasi
dan Petugas komunikasi menghubungi tim pendukung tanggap darurat eksternal.Jika keadaan
darurat telah dapat dikendalikan, maka Koordinator Tanggap Darurat menyatakannya bahwa
keadaan darurat telah selesai dan dapat kembali ke tempat kerja.
7. Koordinator Tim Tanggap Darurat membuat rekaman keadaan darurat pada Keadaan Darurat.

C.4. Peralatan Tanggap Darurat


1. Peralatan tanggap darurat adalah semua peralatan yang dipergunakan untuk menanggulangi
keadaan darurat.
2. Peralatan tanggap darurat hanya dipergunakan pada saat terjadinya keadaan darurat dan
dilarang dipindahkan.
3. Jika terpaksa harus dipindahkan maka harus terlebih dahulu meminta izin penanggung jawab
area tempat peralatan tersebut.
4. Peralatan tanggap darurat di Fifo Sukses Bahtera, KSO adalah:
a. Tabung Alat Pemadam Api Ringan (APAR)
b. Tandu
c. Kotak P3K
5. Tabung pemadam api ringan harus disediakan disetiap lokasi kerja dan unit alat
berat/kendaraan.
6. Peralatan tanggap darurat harus diperiksa setiap 1 bulan sekali.

19 / 21
RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA
KONSTRUKSI (RK3K)

C.4.a Sistem Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Kerja


Pertolongan pertama, apabila terjadi peristiwa:
1. Pendarahan
a. Penghentian pendarahan, pada umumnya dapat dilakukan dengan menekan luka berdarah
tersebut. Jika pada kasus tertentu pendarahan tidak bisa dihentikan dengan cara ini, panggil
segera tenaga medis, dokter.
b. Penekanan dapat dilakukan dengan memberi bantalan tipis pada luka kemudian diikat erat-
erat dengan perban. Bantalan harus cukup lebar menutupi seluruh luka dan seluruh
bantalan harus tertutup perban.
2. Kejutan (shock)
Hampir setiap kecelakaan, cedera atau luka-luka, selalu diikuti oleh kejutan. Keadaan penderita
pucat, dingin dan lunak kulitnya, lemas badan, dan denyut nadi makin cepat, mungkin juga tidak
sadarkan diri.
a. Pindahkan korban di tempat yang nyaman dan tenang.
b. Jaga korban agar tenang dan tetap hangat badannya.
c. Longgarkan baju.
3. Keracunan
Untuk semua peristiwa keracunan, Kirimkan kepada tenaga medis secepat mungkin.
a. Pindahkan ketempat yang segar.
b. Lakukan seperti merawat shock.
c. Buat pertolongan pernafasan. Jika pernafasan berhenti jangan melakukan pertolongan
pernafasan melalui kontak mulut ke mulut, bila terjadi racun terminum melalui mulut
(asam, alkali, dan lain-lain)
d. Amankan dan simpan cairan yang diduga racun untuk contoh
e. Ambil dan muntahkan korban untuk pemeriksaan dokter/klinik
4. Luka bakar api atau luka bakar karena cairan kimia
Penanganan segera secara medis tergantung pada sejauh mana tingkat penderitanya.
a. Penanganan terbaik luka bakar adalah denggan mengucurkan air dingin dan bersih kebagian
yang terbakar.
b. Jangan menarik, atau menyobek baju dari luka bakarnya.
c. Jangan mencoba memindah benda-benda yang menempel pada kulit yang terbakar.
d. Lakukan perawatan seperti menangani kejutan (shock).
e. Tutuplah luka bakar dengan bahan-bahan steeril seperti perban kering, handuk atau kertas,
jika ada.
5. Luka pada mata
Janganlah menggosok-gosok mata jika ada benda-benda yang masuk di dalamnya.
a. Usahakan agar mata tetap dibuka
b. Jangan sentuh mata dengan apapun juga
c. Usahakan mendapat perawatan medis
d. Longgarkan perban pada mata
e. Bimbinglah korban ketempat perawatan medis
6. Luka kecil karena benda-benda tajam, dan luka goresan
a. Setiap luka meskipun ringan harus diobati dan dicatat kejadiannya. Setiap luka akan
berakibat infeksi dan membusuk jika tidak segera diobati.
b. Pada luka goresan, biarkan darah mengalir beberapa menit, untuk membuang kemungkinan
infeksi.
c. Jangan membalut luka dengan baju-baju lusuh, atau sapu tangan yang kotor pada luka.

20 / 21
RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA
KONSTRUKSI (RK3K)

d. Bersihkan luka dengan bahan-bahan yang lunak.


e. Berilah obat anti septic, steril, atau band aid untuk luka-luka ringan.
f. Panggilkan tenaga medis jika lukanya parah dan terlalu dalam
g. Luka memar yang berat memerlukan perawatan medis segera jangan ditunda

C.5. RENCANA PROGRAM PELATIHAN/SOSIALISASI


 Pelatihan/Orientasi untuk Pekerja Baru
Semua Pekerja yang baru dipekerjakan akan menjalani Orientasi Perusahaan untuk Pekerja
Baru yang meliputi:
a. Sejarah perusahaan dan kebijakan-kebijakan perusahaan
b. Pengenalan mengenai keselamatan dan kesehatan kerja (safety induction)
c. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
d. Pelatihan khusus sesuai dengan pekerjaan yang akan ditugaskan kepada pekerja baru.
 Pelatihan untuk Pekerja Tetap
Kepala departemen dan EHS Manager berkoordinasi dengan bagian HRD melaksanakan :
a. Penyegaran pengenalan mengenai keselamatan dan kesehatan kerja (re-fresh safety
induction)
b. Penyegaran Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
c. Penyegaran pelatihan khusus sesuai dengan pekerjaan yang akan ditugaskan kepada
pekerja tetap sesuai dengan Identifikasi Pelatihan
 Pelatihan/Orientasi Untuk Sub Kontraktor dan Suplier
Sub kontraktor dan suplier diberikan pelatihan/orientasi :
a. Sejarah perusahaan dan kebijakan-kebijakan perusahaan
b. Pengenalan mengenai keselamatan dan kesehatan kerja (safety induction)
c. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
d. Pelatihan khusus sesuai dengan pekerjaan yang akan ditugaskan kepada sub
kontraktor/suplier
 Pelatihan/Orientasi untuk Tamu
Tamu diberikan pelatihan/orientasi :
a. Sejarah perusahaan dan kebijakan-kebijakan perusahaan
b. Pengenalan mengenai keselamatan dan kesehatan kerja (safety induction)
c. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

21 / 21
RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA
KONSTRUKSI (RK3K)

RENCANA ORGANISASI

22 / 21

Anda mungkin juga menyukai