Anda di halaman 1dari 8

PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG

DINAS PEKERJAAN UMUM,


ENERGI DAN SUMBERDAYA MINERAL
Jl. Soekarno – Hatta Kota Mungkid

PRA RK3L

Rehabilitasi Jembatan Cilatah (Bandungsari – Salem) 5,5m

Tahun anggaran 2016

PENAWAR :

PT. PEAN EFRAT PERDANA

PRA RK3K REHABILITASI JEMBATAN CILATAH (BANDUNGSARI – SALEM) 5,5 METER


DAFTAR ISI

I. Kebijakan K3 Penyedia Jasa

II. Pendahuluan

III. Perencanaan

1. Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Resiko Bahaya

2. Pemenuhan Perundang-Undangan dan Persyaratan Lainnya

3. Sasaran K3 dan Program K3

4. Organisasi K3

PRA RK3K REHABILITASI JEMBATAN CILATAH (BANDUNGSARI – SALEM) 5,5 METER


I. Kebijakan K3
Kami PT. PEAN EFRAT PERDANA (PEP) berkomitmen pada kebijakan K3
terhadap pelaksanaan aktivitas pekerjaan dalam keadaan aman, yang
artinya efisien dan memenuhi Peraturan Perundang-Undangan K3 &
Lingkungan Hidup. Tujuan kami adalah untuk memberikan lingkungan kerja
yang bebas dari kecelakaan. Kami telah mengenali potensi-potensi bahaya
yang timbul baik dari peralatan maupun lingkungan serta menekan dan
meminimalkan bahaya tersebut.

Tenaga kerja merupakan sumber daya yang berharga . Ketika kualitas dan
produktivitas menjadi kritis terhadap operasi kinerja kami, hal tersebut akan
berdampak pada menurunnya tingkat keselamatan personil atau
perlindungan terhadap lingkungan.

Untuk mencapai tujuan yang berupa meningkatnya sistem keselamatan dan


kesehatan kerja, diperlukan adanya kerjasama dan pemahaman yang baik
mengenai K3 dari seluruh tim di perusahaan. Keselamatan dan kesehatan
kerja merupakan aspek penting yang harus diperhatikan disamping aspek
mutu atau kualitas produksi.

Sehingga perusahaan memiliki kebijakan K3 dan prosedur manual yang


telah dikembangkan untuk selalu menjadi panduan dalam melaksanakan
pekerjaan yang diharapkan dapat mencapai salah satu tujuan mengenai K3
yaitu “Zero Accident”. Kerjasama dan partisipasi aktif Anda dalam kebijakan
K3 ini, sangat diharapkan dan kami hargai.

PRA RK3K REHABILITASI JEMBATAN CILATAH (BANDUNGSARI – SALEM) 5,5 METER


II. Pendahuluan
PT. PEAN EFRAT PERDANA yang bergerak dalam bidang Industri Konstruksi
(Civil Enginering & General Contractors) berkomitmen untuk memenuhi kepuasan
pelanggan dan seluruh komunitas yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan
dengan cara mengendalikan setiap resiko terhadap Mutu, Keselamatan, Kesehatan
Kerja dan Lingkungan sehingga akan dihasilkan proses kerja dan produk yang
berkualitas, sehat dan aman baik terhadap manusia maupun lingkungan

Untuk mencapai hal tersebut perusahaan menetapkan komitmen sebagai berikut :

1. Sanksi Tahap Satu : Pelanggaran yang dilakukan tidak menyebabkan kerugian


apapun akan mendapatkan teguran baik lisan maupun tertulis.
2. Sanksi Tahap Dua : apabila orang yang sama dan melakukan pelanggaran yang
sama dalam kurun waktu 3 bulan akan diberikan sanksi teguran tertulis pertama
dalam jangka waktu 3 bulan
3. Sanksi Tahap Tiga : apabila orang yang sama melakukan pelanggaran yang
sama sedangkanmasa berlaku teguran tertulis pertama belum habis maka akan
diberikan teguran tertulis keduadengan masa berlaku 3 bulan.
4. Sanksi Tahap Empat : apabila orang yang sama melakukan pelanggaran yang
sama dalam jangka waktu kurang dari 3 bulan (masa berlaku teguran kedua
belum habis), maka pekerja akan dipanggil menghadap ke P2K3/General
Manager.
5. Karyawan yang telah melanggar sampai sanksi yang keempat akan dilakukan
pemutusan hubungan kerja sesuai dengan pertimbangan perusahaan.
6. Jika pelanggaran yang dilakukan mengakibatkan kerugian material maka akan
mendapat sanksi berupa teguran tertulis pertama, yang selanjutnya sanksi
berikutnya mengikuti urutan pemberian sanksi di atas.
7. Apabila kerugian tersebut tidak bisa ditolerir oleh perusahaan, maka perusahaan
berhak melakukan tindakan sesuai lebijakan perusahaan.
8. Jika pelanggaran yang dilakukan mengakibatkan korban, maka langsung akan
diberikan sanksi tahap ketiga yaitu teguran tertulis kedua.
9. Pegawai yang dikenai sanksi pemecatan akan memperoleh pesangon sesuai
dengan peraturan jamsostek yang berlaku.

Adapun unsur – unsur yang mencakup dalam perencanaan SMK3 harus termasuk
didalamnya seperti identifikasi bahaya dari pekerjaan kontsruksi yang dilaksanakan
oleh perusahaan kami beserta penilaian resiko dan cara pengendalian dari item – item
pekerjaan yang perusahaan lakukan. Unsur lain yang harus dipenuhi dalam
penyusunan SMK3 di bidang perencanaan yaitu pemenuhan perundang – undangan

PRA RK3K REHABILITASI JEMBATAN CILATAH (BANDUNGSARI – SALEM) 5,5 METER


dan persyaratan lain yang mendukung serta harus dilengkapi dengan sasaran dan
program K3. Untuk identifikasi bahaya, penilaian resiko dan cara pengendalian dari
item – item pekerjaan dapat dilihat pada lampiran

III. Perencanaan
Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kontrak Rehabilitasi Jembatan
Cilatah merupakan acuan untuk memenuhi komitmen perusahaan yaitu untuk
memenuhi kepuasan pelanggan dan seluruh komunitas yang berhubungan dengan
seluruh kegiatan pada proyek tersebut dengan cara mengendalikan setiap risiko
terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja sehingga akan dihasilkan proses kerja
berkualitas, sehat dan aman baik terhadap manusia maupun lingkungan.
1. Identifikasi Bahaya dan Pengendalian Resiko Bahaya
URAIAN IDENTIFIKASI SASARAN K3 PENGENDALIAN PROGRAM BIAYA
NO PEKERJAAN BAHAYA PROYEK RESIKO K3 SUMBER DAYA (RP)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
a. Kebisingan - pengurangan resiko
kerusakan pendengaran - penggunaan APD ( penutup
Pekerjaan Pemasangan Tiang pada pekerja telinga) pada operator 1. bahan :
1
Bor Beton b. Terjepit
-Pekerja Selamat dari
- Instruksi Kerja - Tiang Pancang
Terjepit Tiang Pancang

c. Tertimpa - Tiang Pancang


Terpancang dengan - Koordinasi Kerja dan
Baik Tanpa Menimpa Briefing SOP terhadap
Pekerja Operatr dan Pekerja
2. SDM :
- Petugas K3
d. Tertabrak - Pekerja dapat bekerja - Pemasangan rambu lalu lintas- Pelaksana
aman, dengan resiko - Pemasangan pagar proyek - Pekerja

a. Terjatuh - pekerjaan
Pekerjaan Pengaspalan terselesaikan dengan
2 aman - Penggunaan APD lengkap 1. Bahan : - Baja
- Tidak terjadi - Menggunakan sarung
b. Terlindas Kecelakaan Kerja tangan dan SOP - Beton
c. Tertabrak - Pekerja tidak terkena
Iritasi - pengaturan jam kerja & istirahat
2. SDM :
d. Terpapar sinar matahari dan - pekerjaan dapat
hujan terlaksana dengan - Petugas pengamanan - Petugas K3
- pemasangan rambu & pagar
proyek - Pelaksana
- Pekerja

2. Pemenuhan Perundang-Undangan dan Persyaratan Lainnya


Daftar Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan K3 yang digunakan
sebagai Acuan dalam melaksanakan SMK2 Konstruksi sebagai berikut :
1. UU No. 18 Tahun 1999 Tentang jasa Konstruksi
2. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 tentang penerapan SMK3
Selain itu juga digunakan perundang undangan sebagai berikut :

No. No. Dokumen Judul Dokumen Uraian

A Persyaratan Legal / Internal : 


1 - Kontrak Kontrak & Lampirannya

PRA RK3K REHABILITASI JEMBATAN CILATAH (BANDUNGSARI – SALEM) 5,5 METER


B Persyaratan Lainnya / Eksternal :

1 00.003.E.090 NI-2 PBI'71 Peraturan Beton Bertulang Indonesia

2 00.037.E.090 ASTHO T26 ASTHO, tentang test beton

3 00.014.E.000 NI-3 PUBI Peraturan Umum Bahan Indonesia

4 07.002.E.KP UU No. 1 tahun 1970 Keselamatan Kerja

Peraturan Menteri Perburuhan No. Syarat Kesehatan, Kebersihan serta Penerangan dalam
5 07.011.E.KP
7 Tahun 1964 Tempat Kerja.

Peraturan MENNAKER RI No. Keselamatan & Kesehatan Kerja Pada Konstruksi


6 07.013.E.KP
Per.01/MEN/1980 Bangunan.

Peraturan MENNAKER RI No. Syarat-syarat Pemasangan Dan Pemeliharaan Alat


7 07.014.E.KP
Per.04/MEN/1980 Pemadam Api Ringan.

Peraturan MENNAKER RI No. Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja dlm Rangka


8 07.015.E.KP
Per.02/MEN/1980 Penyelenggaraan Keselamatan Kerja.

Peraturan MENNAKER RI No.


9 07.016.E.KP Kewajiban Melapor Penyakit Akibat Kerja.
Per.02/MEN/1981
B Persyaratan Lainnya / Eksternal :
Peraturan MENNAKER RI No.
10 07.020.E.KP Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Pemakaian Asbes.
Per.03/MEN/1985
Peraturan MENNAKER RI No.
11 07.022.E.KP Pesawat Angkat Dan Angkut.
Per.05/MEN/1985
Peraturan MENNAKER RI No.
12 07.025.E.KP Pengawasan Instalasi Penyalur Petir.
Per.02/MEN/1989
Peraturan MENNAKER RI No. Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja
13 07.027.E.KP
Per.05/MEN/1996 (SMK3).
Peraturan MENNAKER RI No.
14 07.028.E.KP Tata Cara Pelaporan Dan Pemeriksaan Kecelakaan.
Per.03/MEN/1998
Keputusan Bersama MENNAKER
dan MEN PU No.
15 07.030.E.KP Keselamatan Kerja Pada Tempat Kegiatan Konstruksi
Kep.174/MEN/1996 ; No.:
104/KPTS/1986

Keputusan MENNAKER No. Kep- Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan bagi Program Jaminan
16 07.031.E.KP
147/MEN/1989 Pemeliharaan Kesehatan, Jaminan Sosial Tenaga Kerja.

Keputusan MENNAKER No. Kep-


17 07.032.E.KP Diagnosisi dan Pelaporan Penyakit Akibat Kerja.
333/MEN/1989
Keputusan MENNAKER No. Kep-
18 07.033.E.KP 187/MEN/1999 Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di Tempat Kerja.
 
Keputusan MENNAKER No. Kep-
19 07.035.E.KP Unit Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja.
186/MEN/1999

Keputusan MEN.PU RI No.: Ketentuan Teknis Pengamanan Terhadap Bahaya


20 07.036.E.KP
10/KPTS/2000 Kebakaran pada Bangunan Gedung & Lingkungan.

Keputusan MENNAKER &


Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) No. : SNI-
21 07.037.E.KP Transmigrasi RI No. Kep-
04-0225-2000 mengenai PUIL 2000 di tempat kerja.
75/MEN/2002

PRA RK3K REHABILITASI JEMBATAN CILATAH (BANDUNGSARI – SALEM) 5,5 METER


3. Sasaran dan Program Pra-RK3K :
Tidak Ada Kecelakaan di Tempat Membuat identifikasi penilaian dan pengendalian potensi
1. 1.1
Kerja bahaya dan resiko.
Melaksanakan pengendalian sesuai rencana pengendalian
1.2
terhadap potensi bahaya dan resiko.
Melaksanakan sosialisasi dan pengarahan K3 kepada
1.3
seluruh karyawan.
Melaksanakan pemantauan terjadinya insiden dan
1.4
kecelakaan.
Penyediaan tabung APAR pada lokasi-lokasi sesuai
1.5
dengan prosedur K3.
Pemasangan rambu-rambu pengaman dan peringatan dan
1.6
rambu-rambu petunjuk jika terjadi keadaan darurat.
Pelatihan dalam menghadapi kondisi darurat (kecelakaan,
1.7
kebakaran, huru hara, ancaman bom.

Menjaga Kesehatan Karyawan di Melaksanakan program aktivitas kegiatan olah raga


2 2.1
Tempat Kerja bersama.
Melaksanakan pemeriksaan kesehatan karyawan secara
2.2
berkala.
Menyediakan tenaga kerja khusus (serbaguna) untuk
2.3
melaksanakan kegiatan pembersihan di lingkungan kerja.
Mengikut sertakan dan melindungi karyawan dalam
2.4
program Jamsostek.

Peningkatan Kepedulian Melakukan sosialisasi K3 secara kontinyu kepada


3 3.1
Karyawan Terhadap Masalah K3 karyawan.
Mengikut sertakan karyawan dalam organisasi Tim
3.2 Tanggap Darurat sebagai elemen Konsultasi dan
Komunikasi.
Melaksanakan Rapat Tinjauan Manajemen yang
3.3 membahas masalah-masalah yang berkaitan dengan K3
secara berkala.

Kesesuaian dengan Peraturan dan


Melakukan pemantauan pemenuhan terhadap undang-
4 Undang-Undang yang Terkait 4.1
undang dan peraturan yang terkait dengan K3.
dengan K3

4. Organisasi K3

PRA RK3K REHABILITASI JEMBATAN CILATAH (BANDUNGSARI – SALEM) 5,5 METER


Untuk menjalankan kegiatan K3 maka diperlukan organisasi untuk menjalankan
kebijakan K3 tersebut. Berikut adalah organisasi untuk direksi K3 :

PRA RK3K REHABILITASI JEMBATAN CILATAH (BANDUNGSARI – SALEM) 5,5 METER

Anda mungkin juga menyukai