Politeknik Negeri Batam, Department of Elecrical Engineering, Study Program Robotics Engineering,
Ahmad Yani Street, Batam Centre, Batam 29461, Indonesia
Abstract. Robot differential wheels dapat mengalami kesalahan posisi saat bergerak di
sekitar lingkungan industri. Faktor-faktor seperti gesekan pada roda, permukaan yang
tidak rata, atau gangguan eksternal dapat menyebabkan robot tidak mengikuti jalur yang
diinginkan atau mengalami pergeseran posisi yang tidak diinginkan 1. Kesalahan posisi
dapat mengganggu tugas yang dijalankan oleh robot, terutama dalam operasi yang
membutuhkan presisi tinggi. Ketika robot differential wheels mengikuti lintasan dengan
kurva yang tajam atau tidak halus, dapat terjadi kesulitan dalam menjaga kecepatan dan
arah yang diinginkan. Hal ini dapat mengakibatkan kesalahan posisi yang signifikan atau
gejala overshoot saat robot mencoba menyesuaikan gerakannya. Permasalahan-
permasalahan ini memerlukan solusi yang sesuai, termasuk penggunaan algoritma
kontrol seperti PID. Dengan solusi yang sesuai, permasalahan-permasalahan ini dapat
diatasi untuk mencapai kendali yang lebih baik pada robot differential wheels. Fungsi
PID (Proporsional-Integral-Derivative) adalah sebagai algoritma kontrol yang digunakan
untuk mengatur variabel kontrol dalam suatu sistem dengan tujuan mencapai setpoint
(nilai yang diinginkan) atau meminimalkan kesalahan antara variabel kontrol dan
setpoint. Fungsi PID mencakup tiga komponen utama: proporsional, integral, dan
diferensial, yang bekerja bersama untuk menghasilkan respons kontrol yang optimal.
1
Buddhika Abeysekera and Indika Wanniarachchi, ‘Modelling and Implementation of PID Control for Balancing of an
Inverted Pendulum’, International Journal of Automation, Control and Intelligent Systems, 4.4 (2018), 43–53
<http://www.aiscience.org/journal/ijacishttp://creativecommons.org/licenses/by/4.0/>.
1 Pendahuluan
Dengan menggunakan persamaan ini, kita dapat menghitung kecepatan linier dan
kecepatan sudut robot berdasarkan kecepatan roda kiri (v_l) dan kecepatan roda kanan (v_r).
Kecepatan linier (V) menunjukkan kecepatan maju atau mundur robot, sedangkan kecepatan
sudut (ω) menunjukkan kecepatan rotasi robot searah jarum jam atau berlawanan arah jarum
jam. Kemudian, mengintegrasikan kecepatan linier dan kecepatan sudut untuk memperoleh
pergerakan atau posisi robot differential drive. Dalam kasus pergerakan kontinu, kita dapat
menggunakan persamaan diferensial sebagai berikut:
Δx = V * cos(θ) * Δt
Δy = V * sin(θ) * Δt
Δθ = ω * Δt
Di mana:
3.2 FLOWCHART
Gerak robot dapat ditentukan oleh kecepatan linier roda kanan dan kiri, Vright dan Vleft.
Kecepatan sudut dan linier robot, dan , dapat dijelaskan oleh Vleft(t) dan Vright(t) sebagai
berikut :
Substitusikan VA(t) dan Vli(t) dalam persamaan diatas, dan integrasikan keduanya, kita
dapatkan solusinya, x(t), y(t), dan θ(t). Rumus untuk Kinematic PID Controller dapat
dijelaskan sebagai berikut:
Output = Kp * error + Ki * integral_error + Kd * derivative_error
Di mana:
- Output adalah sinyal kendali yang akan diteruskan ke sistem untuk mengendalikan pergerakan.
- Kp, Ki, dan Kd adalah konstanta atau gain proporsional, integral, dan diferensial yang dapat
ditentukan.
- error adalah selisih antara nilai target (posisi atau kecepatan yang diinginkan) dan nilai aktual
dari sistem.
- integral_error adalah jumlah kumulatif dari error selama periode waktu tertentu. Ini membantu
mengatasi bias sistem.
- derivative_error adalah perubahan error seiring waktu. Ini membantu mengatasi perubahan
cepat dalam error
4 Pengujian dan Hasil
Pengujian tracking robot differential wheels bertujuan untuk menguji dan memvalidasi kinerja
sistem dalam melacak jalur yang diinginkan. Pengujian ini dilakukan untuk memastikan bahwa
robot differential wheels dapat mengikuti jalur dengan akurasi yang tinggi dan konsistensi..
Pelacakan jalur ini dilakukan di arena sebenarnya dimana pada proyek ini arena yang digunakan
adalah ruang koridor pintu masuk BRAIL. Pelacakan jalur mengandalkan keramik yang
berukuran P*L(satuan mm) 4000 * 4000.
Pada pengujian pelacakan jalur robot menggunakan serial monitor pada software Arduino IDE
untuk merekam jarak roda kanan, jarak roda kiri, theta, error theta. Robot akan di letakkan pada
sudut kiri bawah keramik dan sebagai titik x,y adalah 0,0. Kemudian aktifkan robot dan robot
akan berjalan menuju titik pertama sambil memberikan nilai pada serial monitor dan jika sudah
sampai di titik pertama maka akan terhitung 1 kemudian begitu berikutnya hingga titik 2,3 dan 4.
Tabel 1 : Pengujian Pertama
start 0 0
titik 1 1 0
titik 2 1 1
titik 3 0 1
titik 4 0 0
5 Kesimpulan
Dari pengujian yang dilakukan pada Path Tracking pada robot dengan
menggunakan metode PID, maka dapat disimpulkan bahwa PID dapat memberikan
solusi yang baik untuk masalah path tracking, jika nilai jarak yang berbeda terjadi
di sebabkan selip antara ban dan permukaan lantai dan disebabkan oleh dimensi
robot dan jarak roda kanan dan roda kiri.
References
[1] Abeysekera, Buddhika, and Indika Wanniarachchi, ‘Modelling and Implementation of PID
Control for Balancing of an Inverted Pendulum’, International Journal of Automation, Control and
Intelligent Systems, 4.4 (2018), 43–53
<http://www.aiscience.org/journal/ijacishttp://creativecommons.org/licenses/by/4.0/>
[2]