Anda di halaman 1dari 7

SCREENING PENYAKIT TB

PARU
No. Dokumen :
S No. Revisi :
O Tgl Terbit :
Halaman : 1/2
P

UPTD
drg. Yudisfira
PUSKESMAS Nip.19850301 201412 2 001
BALUKANG
1. Pengertian Screning Penyakit TB Paru adalah Upaya penemuan TB
Paru secara aktif yang dilakukan secara masal.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk petugas
dalam Screning Penyakit TB Paru
3. Kebijakan
4. Referensi Buku Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No.76 tahun 2016.
5. Prosedur/ 1. Persiapan Alat dan Bahan
langkah-langkah a. Media Informasi ( Lembar Balik, Leafleet).
b. Pot Sputum Steril.

2. Petugas yang melaksanakan


a. Dokter.
b. Petugas Analis.
c. Petugas Promkes.
d. Perawat.
e. Petugas Pustu.
f. Petugas Polindes.
3. Langkah-langkah
a. Indoors
 H-2 Petugas melaksanakan Komunikasi
Koordinasi dengan team dalam hal
menentukan : Sasaran, Lokasi, Waktu
Pelaksanaan, Pembagian tugas.
 H-1 Petugas membuat undangan dan
menyiapkan Media penyuluhan dan alat
pemeriksaan.

b. Outdoors
 H-1 Team berkoordinasi dengan aparat desa
mengenai pelaksanaan kegiatan.
 Hari H pelaksanaan kegiatan petugas sebagai
koordinator kegiatan memperkenalkan Team
Pelaksana serta menjelaskan maksud dan
tujuan kegiatan.
 Team ( Petugas TB / Petugas Promkes /
Mantan penderita ) memberikan penyuluhan
mengenai penyakit TB dan PPI TB
( Pencegahan dan pengendalian penyakit TB).
 Pemeriksaan suspek TB.
 Pengumpulan sample dahak.
 H+1Pemeriksaan Sample.
 H+2 Petugas menginformasikan hasil
pemeriksaan dahak pada penderita BTA (+).

6. Bagan alir
H-2

Komunikasi Koordinasi dengan team,


menentukan : Sasaran, Lokasi, Waktu

H-1
 Petugas membuat undangan dan menyiapkan Media
penyuluhan dan alat pemeriksaan.
 Berkoordinasi dengan aparat desa mengenai pelaksanaan
kegiatan

Hari H
 pelaksanaan kegiatan petugas sebagai koordinator kegiatan
memperkenalkan Team Pelaksana serta menjelaskan maksud
dan tujuan kegiatan.
 Pemeriksaan suspek TB.
 Pengumpulan sample dahak.

H+1
Pemeriksaan Sample.

H+2
Petugas menginformasikan hasil pemeriksaan
dahak pada penderita BTA (+).
.

7. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait 1. Petugas Pustu.
2. Petugas Poskesdes.
9. Dokumen Terkait Register Pemeriksaan Suspek TB Paru TB 06, Form TB 04,
Form TB 05.
10. Rekaman Historis Tanggal
No Yang Diubah Isi Perubahan
Perubahan Diberlakukan

KESEMBUHAN BTA (+)


No. Dokumen :
No. Revisi :
S
Tgl Terbit :
O Halaman : 1/2
P
UPTD
drg. Yudisfira
PUSKESMAS NIP. 19850301 201412 2 001
BALUKANG
1. Pengertian Kesembuhan BTA Positif adalah pasien TB Paru dengan
hasil pemeriksaan bakteriologis positif pada awal
pengobatan yang hasil pemeriksaan bakteriologis pada akhir
pengobatan menjadi negatif dan pada salah satu
pemeriksaan sebelumnya.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk petugas
dalam Menentukan Kesembuhan daripada penderita.
3. Kebijakan
4. Referensi Buku Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No.76 tahun 2016.
5. Prosedur/ a. Persiapan Alat dan Bahan : Pot Sputum.
langkah-langkah
b. Petugas yang melaksanakan
1. Pengelola Program P2TB.

c. Langkah-langkah.
1. Pasien Mendaftar di Loket.
2. Pasien diterima di Poli TB.
3. Petugas menjelaskan bahwa pasien saatnya
pemeriksaan folow up akhir pengobatan.
4. Pasien diarahkan ke Laboratorium untuk mengambil
pot sputum.
5. Pasien diarahakan untuk batuk di Pojok Dahak
untuk menampung dahaknya (Sewaktu – Sewaktu ).
6. Pasien menyerahkan kembali pot sputum yang sudah
terisi.
7. Pasien diperbolehkan pulang dan dipesan kembali
esok harinya untuk mendapat hasil pemeriksaan
dahaknya.
8. H+1 Petugas mengambil Form TB 05 yang sudah
terisi hasil pemeriksaan dahak pasien.
9. Pasien datang ke puskesmas dan langsung menuju
ke Poli TB.
10.Petugas membaca dan menjelaskan Hasil
pemeriksaan Akhir penderita.
Bagan alir
Loket.

Poli TB LABORATORIUM

POJOK BATUK

6. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
7. Unit Terkait Laboratorium
8. Dokumen Terkait Form TB 01,TB 02, 03, 05.
9. Rekaman Historis Isi
No Yang Diubah Tanggal Diberlakukan
Perubahan Perubahan

PENGOBATAN LENGKAP
No. Dokumen :
S
No. Revisi :
O Tgl Terbit :
P Halaman : 1/2

UPTD PUSKESMAS drg. Yudisfira


BALUKANG Nip.19850301 201412 2 001

1. Pengertian Pengobatan Lengkap adalah Pasien yang telah menyelesaikan


pengobatan secara lengkap dimanasalah satu pemeriksaan
sebelum akhir pengobatan hasilnya negatifnamun tanpa ada
bukti hasil pemeriksaanbakteriologis pada akhir pengobatan.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk petugas dalam
menentukan hasil akhir pengobatan
3. Kebijakan
4. Referensi Buku Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.76
tahun 2016.
5. Prosedur/ 1. Persiapan Alat dan Bahan
langkah-langkah a. Pot Sputum.
2. Petugas yang melaksanakan
Pengelola Program TB
3. Langkah-langkah
a) Pasien Mendaftar di Loket.
b) Pasien diterima di Poli TB.
c) Petugas menjelaskan bahwa pasien saatnya pemeriksaan
folow up akhir pengobatan.
d) Pasien diarahkan ke Laboratorium untuk mengambil pot
sputum.
e) Pasien diarahakan untuk batuk di Pojok Dahak untuk
menampung dahaknya (Sewaktu – Sewaktu ).
f) Pasien menyerahkan kembali pot sputum yang sudah
terisi.
g) Pasien diperbolehkan pulang dan dipesan kembali esok
harinya untuk mendapat hasil pemeriksaan dahaknya.
h) H+1 Petugas mengambil Form TB 05 yang sudah terisi
hasil pemeriksaan dahak pasien.
i) Pasien datang ke puskesmas dan langsung menuju ke Poli
TB.
j) Petugas membaca dan menjelaskan Hasil pemeriksaan
Akhir penderita.
6. Bagan alir

Loket.

Poli TB LABORATORIUM

POJOK BATUK

7. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait 1. Petugas Pustu.
2. Petugas Poskesdes.
9. Dokumen Terkait Register Pemeriksaan Suspek TB Paru TB 06
10. Rekaman Historis No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Diberlakukan
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai