Cinta Pertama, Eps 4, Draft 5, May4rd 2
Cinta Pertama, Eps 4, Draft 5, May4rd 2
Episode #4
Draft-5
SKY FILMS
1
“Cinta Pertama"/Ep#4/dr-4
FADE IN.
2
“Cinta Pertama"/Ep#4/dr-4
THERAPIST
Tenang dulu, Pak. Beri saya waktu, saya
yakin saya bisa menolong..
Darma meliat Amara yang histeris dan ketakutan dan
langsung menggendong Amara dan bawa keluar. Kemala
terdiam.
CUT TO:
3
“Cinta Pertama"/Ep#4/dr-4
DAX
Reggie is my bro!
FARID
Oh, ya? Lalu kenapa kamu yang ada di
sini sekarang, bukan dia?
Farid mendekat ke Dax. Ia play video itu lagi di depan
Dax.
FARID
Video ini, bisa menjerat kamu, bukan
dia. Darimana kamu yakin, bukan Reggie
yang menyebarkannya? Seberapa ngebronya
kamu dan dia?
Dax pucat. Farid berlagak mau meninggalkan ruangan.
DAX
Tunggu.
Farid tersenyum kecil, lalu menengok ke Dax.
DAX
Saya.. mau bekerja sama.
Pengacara Elite makin geregetan dengan Dax.
CUT TO:
4
“Cinta Pertama"/Ep#4/dr-4
5
“Cinta Pertama"/Ep#4/dr-4
6
“Cinta Pertama"/Ep#4/dr-4
KEMALA
Kamu aman di sini.. Apa kamu mau cerita
ke mama, ada apa di klinik tadi?
Amara menunduk.
AMARA
Ma, kayaknya.. kayaknya aku mulai
gila..
Kemala kaget mendengarnya. Ia langsung memeluk Amara.
KEMALA
Jangan bicara begitu, Mar!
AMARA
Aku.. nggak bisa percaya pada diriku
sendiri lagi.. Mana yang nyata, mana
yang cuma di kepalaku..
KEMALA
Mar, semua akan berakhir. Mama janji.
AMARA
Amara pengen semua kayak dulu lagi..
Please, ma..
Amara terus menangis di pelukan Kemala. Sementara itu..
CUT TO:
7
“Cinta Pertama"/Ep#4/dr-4
ANDI
Justru gue mau ngelindungin anak-anak
lain dari elo. Put, sekali lagi elo
bikin rebut, gue nggak yakin Kepsek
bakal kasih keringanan..
Putri makin sebal.
PUTRI
Gue udah nggak peduli. Sekarang gue
jadi tahu anak-anak itu kayak gimana
aslinya. Kalo gue mau dikeluarin, lebih
bagus. Gue nggak butuh ada di sekolah
ini lagi!
Andi terdiam. Mereka sampai di pelataran parkir
sekolah..
CUT TO:
8
“Cinta Pertama"/Ep#4/dr-4
DARMA
Dan kamu tahu bagaimana polisi bisa
menangkap dia? Ini semua karena aku
dapat bukti video dari handphonenya
dia!
KEMALA
(makin bingung)
Handphone siapa?
DARMA
Ya, si Reggie!
KEMALA
Bagaimana bisa.. kapan kamu..
Darma tersenyum-senyum penuh kepuasan. Kemala
terperangah.
KEMALA
Darma, jangan bilang kamu datangi anak
itu sendiri!
DARMA
Hasilnya ada, kan? Coba kalau aku diam
saja, pasrah seperti maunya kamu.
Sampai kapan juga dia nggak akan
ditangkap!
Darma balik badan, Putri terpana. Ternyata Putri dari
tadi ada di belakang Darma dan mendengar semuanya.
PUTRI
Jadi Reggie?
Kemala dan Darma panik.
KEMALA
Put, ini informasi belum dibuka resmi.
Jadi kamu tolong rahasiakan dulu.. Tadi
papa pas ke kantor polisi liat Reggie
PUTRI
Rahasiakan? Ngapain rahasiain identitas
pemerkosa! Ma! Anak-anak di sekolah
ngatain Amara! Ngapain kita
ngelindungin nama Reggie!
KEMALA
Putri!
9
“Cinta Pertama"/Ep#4/dr-4
10
“Cinta Pertama"/Ep#4/dr-4
AMARA
Aku nggak mau pura-pura semua baik-baik
saja. Kita sama-sama tahu, aku nggak
mungkin bisa masuk kedokteran lagi.
DARMA
(kaget)
Kata siapa? Kenapa nggak..
Amara mengangkat tangannya. Matanya berkaca-kaca.
AMARA
Pa, aku nggak akan sekolah lagi. Aku
nggak sanggup ketemu siapa-siapa. Kalau
aku nggak sekolah, bagaimana caranya
aku bisa kuliah? Apalagi jalur
prestasi..
Amara tersenyum getir.
AMARA
Semua cuma jadi khayalan semu..
Darma tampak berusaha menenangkan diri sendiri di depan
Amara. Ia mengambil kardus dari tangan Amara dan
meletakkan semua buku-buku itu lagi di rak.
DARMA
Tidak, Amara. Kamu akan menjadi dokter.
Janjinya kan kamu mau mengobati papa?
Amara tertegun. Darma tersenyum ke Amara.
DARMA
Papa nggak mau ke dokter lain selain
kamu.
AMARA
Kalau papa sakit?
DARMA
Maka itu kamu harus cepat jadi dokter
biar bisa bikin papa sembuh
Amara jadi senyum. Senyum pertama setelah kejadian itu.
Darma terperangah. Amara juga terperangah, tidak
menyangka. Emosi campur aduk di wajah Darma. Darma
merangkul Amara.
DARMA
11
“Cinta Pertama"/Ep#4/dr-4
12
“Cinta Pertama"/Ep#4/dr-4
13
“Cinta Pertama"/Ep#4/dr-4
NABILA
Ini di antara kita saja, ya.
Keluarganya Reggie itu keluarga
pejabat. Mama nggak yakin Reggie akan
bisa dihukum seperti semustinya..
SUZIE
Tapi ini nggak fair, Ma! Kalau Reggie
bener pelakunya, ya dia musti dihukum
seberat-beratnya, dong!
Stefan masih mondar-mandir, Reza panas.
REZA
Stefan! Papa bilang kamu duduk!
Semua kaget menengok ke Reza.
NABILA
Kamu kenapa sih?
REZA
Kita ini lagi makan. Bisa nggak kita
nggak usah membicarakan hal-hal yang
nggak enak? Tiap hari yang dibahas soal
si Amara ini terus!
Nabila tampak kaget dengan reaksi Reza.
NABILA
Amara kan sahabat Suzie. Dekat juga
dengan Stefan..
Reza mendengus. Ia membanting serbet makanannya dan
berdiri dari meja.
REZA
Stefan, empat mata!
Nabila menghela napas. Tapi Stefan mengikuti Reza.
Suzie tampak sibuk dengan HPnya.
NABILA
Kamu ngapain?
SUZIE
Aku mau kasih tahu Fanny..
NABILA
Eh, jangan! Ini masih rahasia! Kamu
nggak boleh sebar, ya! Ingat, apa yang
14
“Cinta Pertama"/Ep#4/dr-4
15
“Cinta Pertama"/Ep#4/dr-4
16
“Cinta Pertama"/Ep#4/dr-4
17
“Cinta Pertama"/Ep#4/dr-4
Maksud kamu?
AMARA
Pelakunya ditangkap polisi. Terus apa?
Darma terdiam.
DARMA
Ya, pengadilan. Mereka akan..
Amara jadi mulai menangis.
AMARA
Aku nggak bisa pa.. Jangan suruh aku ke
pengadilan.
Darma tertegun. Air mata Amara terus mengalir.
AMARA
Aku mau kita lupain aja semuanya. Aku
nggak mau ketemu polisi. Aku nggak mau
ke pengadilan.
Amara menengok ke Darma, air mata berlinang.
AMARA
Please, Pa..
DARMA
Mar, kalau nggak ada kesaksian dari
kamu, anak ini bisa lolos?
AMARA
(menangis)
Please, pa..
DARMA
Kamu nggak mau dia dipenjara?
AMARA
Aku nggak peduli sama orang itu! Aku
cuma ingin semuanya selesai!
Darma terperangah.
DARMA
Amara, kalau kamu cuma diam, semua ini
percuma! Kita sudah sejauh ini!
AMARA
Seandainya nggak ada yang tahu, semua
nggak akan begini.. Kenapa papa musti
lapor!
18
“Cinta Pertama"/Ep#4/dr-4
Darma terperangah.
DARMA
Ini semua demi kamu..
AMARA
(makin histeris)
Bukan ini yang aku mau! Apa pernah ada
yang tanya, apa yang aku mau!
Darma dan Kemala terdiam mendengarnya.
DARMA
Mar..
(jadi mulai menangis juga, kelabakan,
sudah di luar kuasa dia)
Makanya kamu cerita ke papa.. Kamu..
apa itu namanya.. kamu sharing..
AMARA
Mimpi buruk aku, apa papa bisa
melihatnya?
Darma hanya bisa menggeleng.
AMARA
Apa yang aku rasakan di sini..
(menunjuk ke dadanya)
Apa papa bisa merasakannya?
Darma lagi-lagi hanya bisa menggeleng.
AMARA
Malam itu.. aku pikir aku akan mati.
Amara menatap Darma.
AMARA
Papa mau aku sharing? Sejak malam itu,
tiap kali aku terbangun dan membuka
mata, aku menyesal kenapa aku nggak
mati saja sekalian.
Kemala menutup mulutnya dengan tangan menahan tangis.
AMARA
Itu yang aku mau, pa. Aku nggak mau ada
di sini lagi.
DARMA
19
“Cinta Pertama"/Ep#4/dr-4
(sangat shock)
Amara..
Tangan Darma terulur gemetar ke Amara.
AMARA
Tiap hari aku berharap, semua hanya
mimpi buruk. Tapi tiap hari juga papa
menyadarkan kalau itu nyata!
DARMA
(makin shock)
Papa, nggak bermaksud...
AMARA
Papa bikin aku jadi begini.. Aku benci
papa!
Darma shock.. Kemala peluk Amara yang nangis dan liat
suaminya yang shock keluar kamar.
CUT TO:
20
“Cinta Pertama"/Ep#4/dr-4
KEMALA
Aku nggak akan biarkan, ambisi kamu
buat menjadi pahlawan membuat mental
anakku semakin jatuh!
DARMA
Anakmu?
KEMALA
Iya, anakku! Kamu pikir Cuma kamu yang
patah hati karena kejadian ini? Aku
ini.. ibunya.. Dari bayi aku ikuti
semua aturan orangtua supaya Amara bayi
sehat, pintar, ceria. Membentak Amara
saja aku nggak pernah! Sekarang, ada
orang lain, dengan mudahnya
menghancurkan anakku!
Darma terperangah melihat Kemala yang sekarang jadi
menangis.
KEMALA
Polisi menangkap pelakunya, bagus. Mau
dipenjara seumur hidup, dicambuk sampai
mati, nggak akan mengubah kenyataan dia
sudah menyakiti anakku!
Kemala gemetar.
KEMALA
Selama aku masih bernapas, aku nggak
akan membiarkan satu orangpun melukai
hati Amara lagi. Tidak juga, kamu!
Darma terperangah. Matanya berkaca-kaca. Ia tampak
tidak menyangka akan mendapat reaksi seperti itu dari
Kemala.
CUT TO:
21
“Cinta Pertama"/Ep#4/dr-4
22
“Cinta Pertama"/Ep#4/dr-4
23
“Cinta Pertama"/Ep#4/dr-4
24
“Cinta Pertama"/Ep#4/dr-4
25
“Cinta Pertama"/Ep#4/dr-4
26
“Cinta Pertama"/Ep#4/dr-4
27
“Cinta Pertama"/Ep#4/dr-4
28
“Cinta Pertama"/Ep#4/dr-4
REZA
Aku nggak perlu jelasin apapun ke kamu!
Nabila sekarang meledak.
NABILA
Nggak perlu! Terus kamu anggap aku ini
apa!
Reza tampak sudah naik darah.
REZA
Semua aku lakukan demi keluarga kita!
NABILA
Sudah gila kamu, ya! Punya simpanan
demi keluarga?
REZA
Kamu nggak ngerti! Kamu nggak tahu apa
yang harus aku lakukan demi..
Reza tampak menahan tangis, sekaligus marah.
REZA
Lain kali, jangan pernah membuka
barang-barang pribadi aku! Ngerti!
Reza merebut laptop dari tangan Nabila. Reza langsung
pergi lagi dari rumah, tampak sangat emosi.
NABILA
Jangan kamu pikir aku nggak akan berani
minta cerai!
Tapi Reza terus berjalan. Nabila menangis. Nabila
menengok, tampak Suzie dan Stefan ternyata melihat
semua.
SUZIE
Ma..
Nabila buru-buru memasang senyum.
NABILA
Mama nggak papa..
Suzie dan Stefan merangkul Nabila.
SUZIE
Ma, aku sama Stefan pasti ikut sama
mama…
Nabila tersenyum terharu menengok ke kedua anaknya..
29
“Cinta Pertama"/Ep#4/dr-4
CUT TO:
30
“Cinta Pertama"/Ep#4/dr-4
31
“Cinta Pertama"/Ep#4/dr-4
32
“Cinta Pertama"/Ep#4/dr-4
33
“Cinta Pertama"/Ep#4/dr-4
34
“Cinta Pertama"/Ep#4/dr-4
35
“Cinta Pertama"/Ep#4/dr-4
36
“Cinta Pertama"/Ep#4/dr-4
37
“Cinta Pertama"/Ep#4/dr-4