Anda di halaman 1dari 38

"CINTA PERTAMA"

Episode #4
Draft-5

written by Cassandra Massardi


story by Saleha

SKY FILMS

1
“Cinta Pertama"/Ep#4/dr-4

FADE IN.

1. INT. RUANG THERAPIST - DAY


Therapist kaget melihat Amara yang kejang.
THERAPIST
Mar? Amara!
Amara terus kejang di kursinya. Matanya tertuju ke
tembok.
Tampak di tembok, ada print poster gambar Rorschach
Test.
Amara tangannya bergerak dengan gemetar menunjuk ke
poster..
Therapist melihat arah pandang Amara, jadi tampak
tertarik. Ia mengambil poster itu dari tembok.
THERAPIST
Ini?
TREATMENT.. Salah satu gambar ada yang sepintas mirip
topeng badut.
INSERT FLASHES:
Wajah topeng badut ke arah POV kamera.
BACK TO SCENE.
THERAPIST
Apa yang kamu lihat, Amara? Kamu bisa
cerita apa yang terjadi ke kamu? Apa
dia menyakiti kamu?
Flashes saat Amara di perkosa….Amara makin histeris di
kursinya.
THERAPIST
Kamu lihat apa? Gambar yang ini? Apa
ada menyerupai..
Amara makin histeris. BRAK! Pintu ruangan diterobos
Darma.
DARMA
Ada apa ini!
Darma kaget melihat Amara yang histeris, langsung
menggendong Amara.

2
“Cinta Pertama"/Ep#4/dr-4

THERAPIST
Tenang dulu, Pak. Beri saya waktu, saya
yakin saya bisa menolong..
Darma meliat Amara yang histeris dan ketakutan dan
langsung menggendong Amara dan bawa keluar. Kemala
terdiam.
CUT TO:

2. INT. RUANG INTEROGASI - DAY


INSERT VIDEO:
Tampak video pixelate dari HP Reggie, tapi video itu
dipause, terlihat wajah Dax saat kamera HP bergoyang.
BACK TO SCENE.
Dax pucat melihat wajahnya. Pengacara Elite menatap
Farid dengan merendahkan.
PENGACARA ELITE
Darimana asal video ini?
Anak Buah Farid tampak resah. Pengacara Elite
menyadarinya.
PENGACARA ELITE
(tertawa)
Kalian tahu kan bukti yang didapat
secara illegal tidak bisa digunakan di
pengadilan?
FARID
Ini bukan bukti.
Pengacara Elite mengerutkan alisnya. Farid tersenyum ke
Dax.
FARID
Ini tawaran kerjasama.
Dax terperangah mendengarnya.
FARID
Kamu yakin Reggie tidak akan
mengkambing hitamkan kamu?
PENGACARA ELITE
Jangan didengar. Mereka cuma mau
mengadu domba.

3
“Cinta Pertama"/Ep#4/dr-4

DAX
Reggie is my bro!
FARID
Oh, ya? Lalu kenapa kamu yang ada di
sini sekarang, bukan dia?
Farid mendekat ke Dax. Ia play video itu lagi di depan
Dax.
FARID
Video ini, bisa menjerat kamu, bukan
dia. Darimana kamu yakin, bukan Reggie
yang menyebarkannya? Seberapa ngebronya
kamu dan dia?
Dax pucat. Farid berlagak mau meninggalkan ruangan.
DAX
Tunggu.
Farid tersenyum kecil, lalu menengok ke Dax.
DAX
Saya.. mau bekerja sama.
Pengacara Elite makin geregetan dengan Dax.
CUT TO:

3. INT. KANTIN SEKOLAH - DAY


Putri berjalan membawa makanannya mencari tempat duduk
kosong. Putri sadar kalau di sekitarnya, murid-murid
tampak memperhatikan dirinya, sibuk berbisik dan
bergosip.
Putri duduk sendirian. Saat ia mencoba untuk makan, ia
bisa mendengar..
MURID #1
Menurut gue sih si Amara salah sendiri,
ya? Siapa suruh party mabok-mabokan..
MURID #2
Iyalah, lagian emang loe percaya dia
diperkosa?
MURID #1
Alesan doang paling.. Denger-denger dia
kan lagi ngegebet Stefan. Takut ketauan

4
“Cinta Pertama"/Ep#4/dr-4

Stefan nggak virgin kali, makanya bikin


cerita gitu..
BRAK! Putri menggebrak mejanya. Murid-murid kaget.
PUTRI
Loe ngomong apa barusan?
MURID #1
Ih, siapa yang ngajak loe ngomong?
PUTRI
Elo jangan fitnah kakak gue, ya!
MURID #2
Udalah, Put. Kita tau sama tau, aja...
Kalo badung tuh ngaku nggak usah play
victim..
Putri geram. Ia langsung menerjang Murid #2. Andi yang
baru datang ke kantin kaget, ia menahan Putri dari
belakang.
Tapi Putri melepaskan diri dari Andi dan menyerang
Murid #1. Semua bersorak-sorak..
CUT TO:

4. INT. KANTOR POLISI - DAY


Darma berlagak santai masuk ke dalam kantor polisi,
sambil menunduk dengan mengenakan topinya. Matanya
terlihat mencari-cari, menyelidiki.
Darma tertegun. TREATMENT.. Farid dan Anak Buahnya
berjalan menuju ke ruang interogasi, dengan seorang
pemuda di belakang mereka. Pemuda itu tampak memakai
topi.
TREATMENT di wajah Darma.. pemuda itu menengok sedikit,
ternyata Reggie.
TREATMENT di wajah Darma yang penuh kepuasan seperti
baru menang..
Darma tampak sangat bersyukur.. Ada beban besar
terangkat dari dirinya. Darma buru-buru keluar kantor
polisi sebelum ada yang mengenalinya.
CUT TO:

5. INT. RUANG KEPSEK - DAY

5
“Cinta Pertama"/Ep#4/dr-4

Nabila menarik napas panjang. Putri tampak duduk di


hadapannya dengan muka cemberut.
NABILA
Kamu tinggal di ruangan saya sampai
selesai sekolah.
PUTRI
Tapi kan mereka yang mulai, Bu!
Nabila menarik napas panjang lagi.
NABILA
Put, ibu mengerti betul perasaan kamu
saat ini. Tapi ibu juga tidak bisa
membiarkan suasana di sekolah jadi
toxic karena kamu yang tidak bisa
menahan diri.
PUTRI
Jadi aku yang toxic? Bukan anak-anak
yang memfitnah Amara? Mereka bilang
Amara play victim, Bu!
Nabila terdiam lagi.
PUTRI
Ibu, juga nggak percaya sama Amara?
NABILA
Put, sebagai sesama perempuan, tentu
ibu percaya dengan Amara. Namun, satu-
satunya yang tahu apa yang sebenarnya
terjadi hanya Amara.
PUTRI
Dan pemerkosanya.
Nabila terdiam. Putri membuang muka.
CUT TO:

6. INT. KAMAR AMARA - DAY


Amara kembali di tempat tidur sendirian. Matanya
tertuju ke jendela yang tirainya terbuka, resah. Kemala
melihat arah pandang Amara.
KEMALA
Mau ditutup?
Amara mengangguk. Kemala menutup tirai.

6
“Cinta Pertama"/Ep#4/dr-4

KEMALA
Kamu aman di sini.. Apa kamu mau cerita
ke mama, ada apa di klinik tadi?
Amara menunduk.
AMARA
Ma, kayaknya.. kayaknya aku mulai
gila..
Kemala kaget mendengarnya. Ia langsung memeluk Amara.
KEMALA
Jangan bicara begitu, Mar!
AMARA
Aku.. nggak bisa percaya pada diriku
sendiri lagi.. Mana yang nyata, mana
yang cuma di kepalaku..
KEMALA
Mar, semua akan berakhir. Mama janji.
AMARA
Amara pengen semua kayak dulu lagi..
Please, ma..
Amara terus menangis di pelukan Kemala. Sementara itu..
CUT TO:

7. INT. DEPAN RUANG KEPSEK – DAY


BEL SEKOLAH BERBUNYI. Putri keluar dari ruang Kepsek
dengan cemberut, tapi tidak disangka ada Andi yang
menunggunya.
PUTRI
Elo ngapain?
Andi mengangguk ke Putri.
ANDI
Jaga elo dari masalah berikutnya..
Ayo!
Andi berjalan di samping Putri, seperti bodyguard.
Putri mengerutkan alisnya.
PUTRI
Elo tau kan, gue nggak butuh
perlindungan elo?

7
“Cinta Pertama"/Ep#4/dr-4

ANDI
Justru gue mau ngelindungin anak-anak
lain dari elo. Put, sekali lagi elo
bikin rebut, gue nggak yakin Kepsek
bakal kasih keringanan..
Putri makin sebal.
PUTRI
Gue udah nggak peduli. Sekarang gue
jadi tahu anak-anak itu kayak gimana
aslinya. Kalo gue mau dikeluarin, lebih
bagus. Gue nggak butuh ada di sekolah
ini lagi!
Andi terdiam. Mereka sampai di pelataran parkir
sekolah..
CUT TO:

8. INT. RUMAH DARMA – DAY


Tampak Kemala memotong martabak yang dibeli oleh Darma,
yang sedang dimakan oleh Putri. Darma mengerutkan
alisnya melihat Kemala yang tampak bersiap untuk
membawa makanan ke atas.
DARMA
Amara nggak turun?
KEMALA
Sudah, biarkan dulu. Jangan dipaksa.
Kamu jangan bahas apapun dulu ke Amara.
Nanti dia semakin bingung.
(melirik Darma)
Kamu sudah tahu kan siapa yang ditahan?
Darma mengangguk.
DARMA
Reggie, temen sekolah juga.
Kemala terbelalak kaget.
KEMALA
Reggie kan yang katanya dari dulu sudah
sering bikin masalah?
Darma mengangguk. Ia tampak puas. Darma menarik Kemala,
memastikan tidak ada yang mendengar.

8
“Cinta Pertama"/Ep#4/dr-4

DARMA
Dan kamu tahu bagaimana polisi bisa
menangkap dia? Ini semua karena aku
dapat bukti video dari handphonenya
dia!
KEMALA
(makin bingung)
Handphone siapa?
DARMA
Ya, si Reggie!
KEMALA
Bagaimana bisa.. kapan kamu..
Darma tersenyum-senyum penuh kepuasan. Kemala
terperangah.
KEMALA
Darma, jangan bilang kamu datangi anak
itu sendiri!
DARMA
Hasilnya ada, kan? Coba kalau aku diam
saja, pasrah seperti maunya kamu.
Sampai kapan juga dia nggak akan
ditangkap!
Darma balik badan, Putri terpana. Ternyata Putri dari
tadi ada di belakang Darma dan mendengar semuanya.
PUTRI
Jadi Reggie?
Kemala dan Darma panik.
KEMALA
Put, ini informasi belum dibuka resmi.
Jadi kamu tolong rahasiakan dulu.. Tadi
papa pas ke kantor polisi liat Reggie
PUTRI
Rahasiakan? Ngapain rahasiain identitas
pemerkosa! Ma! Anak-anak di sekolah
ngatain Amara! Ngapain kita
ngelindungin nama Reggie!
KEMALA
Putri!

9
“Cinta Pertama"/Ep#4/dr-4

Kemala menengok ke Darma, panik.


KEMALA
Kamu musti stop Putri.
DARMA
(angkat bahu)
Putri ada benarnya juga. Buat apa kita
melindungi Reggie?
KEMALA
Kamu mau kalau sampai tersebar malah
membahayakan kasus Amara!
Darma terdiam. Ia baru tersadar..
DARMA
Putri!
Tapi saat Darma mencapai ruang tamu, Putri sudah tidak
ada. Darma liat ke arah kamar Amara
CUT TO:

9. INT. KAMAR AMARA - DAY


Darma masuk ke dalam kamar, dengan membawa sepiring
martabak. Ia memperhatikan Amara yang sedang memasukkan
buku-buku ensiklopedi dan buku biologinya (buku
referensi sendiri bukan pelajaran sekolah) ke dalam
sebuah kardus.
DARMA
Mar, kamu mau..
(tertegun melihat Amara)
Kamu sedang apa?
Amara menengok ke Darma, tampak murung.
DARMA
Ini kan buku-buku favorit kamu? Kamu
beli yang second dari tabungan kamu?
Katanya untuk referensi nanti kamu
kalau masuk kedokteran..
Amara menatap Darma.
AMARA
Pa, sudahlah.
Darma tertegun. Bingung.

10
“Cinta Pertama"/Ep#4/dr-4

AMARA
Aku nggak mau pura-pura semua baik-baik
saja. Kita sama-sama tahu, aku nggak
mungkin bisa masuk kedokteran lagi.
DARMA
(kaget)
Kata siapa? Kenapa nggak..
Amara mengangkat tangannya. Matanya berkaca-kaca.
AMARA
Pa, aku nggak akan sekolah lagi. Aku
nggak sanggup ketemu siapa-siapa. Kalau
aku nggak sekolah, bagaimana caranya
aku bisa kuliah? Apalagi jalur
prestasi..
Amara tersenyum getir.
AMARA
Semua cuma jadi khayalan semu..
Darma tampak berusaha menenangkan diri sendiri di depan
Amara. Ia mengambil kardus dari tangan Amara dan
meletakkan semua buku-buku itu lagi di rak.
DARMA
Tidak, Amara. Kamu akan menjadi dokter.
Janjinya kan kamu mau mengobati papa?
Amara tertegun. Darma tersenyum ke Amara.
DARMA
Papa nggak mau ke dokter lain selain
kamu.
AMARA
Kalau papa sakit?
DARMA
Maka itu kamu harus cepat jadi dokter
biar bisa bikin papa sembuh
Amara jadi senyum. Senyum pertama setelah kejadian itu.
Darma terperangah. Amara juga terperangah, tidak
menyangka. Emosi campur aduk di wajah Darma. Darma
merangkul Amara.
DARMA

11
“Cinta Pertama"/Ep#4/dr-4

Mar, papa akan berjuang sampai kita


tidak perlu pura-pura baik-baik saja
lagi.
CUT TO:

10. EXT. TERAS RUMAH DARMA - DAY


TREATMENT Darma berjalan ke teras. Darma melihat ke
arah pekarangan..
INSERT FLASHBACK:
Darma muda mengangkat Amara kecil ke udara, Amara
tertawa mengakak. Kemala muncul dari belakang, geleng
kepala.
KEMALA
Kalian ini selalu ketawa-ketawa berdua.
Lagi bahas apa sih?
DARMA
Ada deh..
Darma mengedipkan mata ke Amara Kecil. Amara Kecil
tertawa lagi.
BACK TO SCENE.
Mata Darma berkaca-kaca. Air matanya menetes namun ia
langsung hapus.
CUT TO:

11. INT. RUMAH REZA – DAY


Tampak Nabila sedang berpikir.
NABILA
Dalam kasus kekerasan seksual itu,
biasanya pelaku adalah orang dekat.
Suzie dan Stefan yang ada di meja makan jadi menengok
ke Nabila..
NABILA
Apa kalian tahu siapa yang mungkin mau
menjahati Amara?
Suzie menengok ke Stefan.
SUZIE

12
“Cinta Pertama"/Ep#4/dr-4

Ya siapa lagi yang paling dendam sama


Amara kalo bukan Reggie? Apalagi abis
dilabrak sama Stefan gara-gara ngerekam
Amara di villa!
Stefan pucat.
STEFAN
Suz, elo nggak berpikir gara-gara gue,
Reggie jadi dendam sama Amara, dan..
(menengok ke Nabila)
Ma, ini berarti semua salahku juga!
NABILA
Ya nggak dong, Fan. Mana kamu bisa
tebak Reggie bisa punya rencana jahat
begitu?
Stefan gebrak meja langsung. Suzie juga tampak kaget.
NABILA
Sebetulnya tanda-tanda Reggie mampu
berbuat seperti ini sudah ada dari
dulu, Suzie. Mama sudah lengah!
Mustinya dari dulu Mama keluarkan dia
dari sekolah!
Nabila menutup wajahnya dengan tangan.
NABILA
Mama merasa kecolongan sebagai Kepala
Sekolah..
Stefan berdiri mondar-mandir tampak geram. Reza melirik
Stefan, tampak kesal.
REZA
Stefan, duduk! Kita sedang makan!
STEFAN
Jadi kita laporin Reggie ke polisi, ma?
NABILA
Lebih baik kita nggak usah ikut campur.
Cuma mama yang pusing sampai benar
pelakunya Reggie, bagaimana nanti nama
sekolah kita..
(beat)

13
“Cinta Pertama"/Ep#4/dr-4

NABILA
Ini di antara kita saja, ya.
Keluarganya Reggie itu keluarga
pejabat. Mama nggak yakin Reggie akan
bisa dihukum seperti semustinya..
SUZIE
Tapi ini nggak fair, Ma! Kalau Reggie
bener pelakunya, ya dia musti dihukum
seberat-beratnya, dong!
Stefan masih mondar-mandir, Reza panas.
REZA
Stefan! Papa bilang kamu duduk!
Semua kaget menengok ke Reza.
NABILA
Kamu kenapa sih?
REZA
Kita ini lagi makan. Bisa nggak kita
nggak usah membicarakan hal-hal yang
nggak enak? Tiap hari yang dibahas soal
si Amara ini terus!
Nabila tampak kaget dengan reaksi Reza.
NABILA
Amara kan sahabat Suzie. Dekat juga
dengan Stefan..
Reza mendengus. Ia membanting serbet makanannya dan
berdiri dari meja.
REZA
Stefan, empat mata!
Nabila menghela napas. Tapi Stefan mengikuti Reza.
Suzie tampak sibuk dengan HPnya.
NABILA
Kamu ngapain?
SUZIE
Aku mau kasih tahu Fanny..
NABILA
Eh, jangan! Ini masih rahasia! Kamu
nggak boleh sebar, ya! Ingat, apa yang

14
“Cinta Pertama"/Ep#4/dr-4

terjadi pada Amara adalah musibah.


Bukan bahan gosipan. Apalagi sampai
kita ikut-ikut menyebarkan hoax.
Suzie memasang senyum palsu.
SUZIE
Oke, ma..
Tapi dari wajahnya jelas Suzie tetap akan menyebarkan
kabar itu..
CUT TO:

12. EXT. TERAS RUMAH REZA – DAY


Reza sekarang tampak Bersama Stefan. Reza menatap
Stefan dengan galak.
REZA
Sekarang kasus Amara sudah selesai.
Papa minta kamu jauhi Amara! Jangan
temui dia, nggak usah tanya-tanya
kabar, apalagi pacarin dia! Ngerti!
Stefan menatap Reza dengan menantang.
STEFAN
Nggak tahu juga ya, Pa. Sekarang sih
Amara butuh banget aku di samping dia..
Reza tampak naik darah. Ia mencengkram bahu Stefan.
Stefan tidak bergeming, tampak sudah biasa dengan
kelakuan Reza.
REZA
Kamu jangan pancing-pancing papa, ya!
Kamu sudah tahu perjanjian kita!
Stefan menatap Reza dengan menantang juga.
STEFAN
Pa, aku nggak akan meninggalkan Amara.
Apalagi di saat ini. Aku juga nggak
butuh restu papa. Sekarang permisi, pa.
Aku mau kembali ke meja makan.
Stefan meninggalkan Reza. Reza memukul tembok.
REZA
Argh!
CUT TO:

15
“Cinta Pertama"/Ep#4/dr-4

13. INT. RUMAH ANDI – DAY


BEL BERBUNYI. Andi membuka pintu, kaget karena Putri
yang ada di depan rumahnya.
PUTRI
Sorry, gue nggak tahu musti ke mana
lagi. Bawaan gue pengen ngamuk sama
orang..
ANDI
Jadi elo ke rumah gue.
PUTRI
Maksud gue, biar gue nggak ngamuk-
ngamuk di luaran..
ANDI
Masuk.
Putri masuk ke dalam rumah Andi.
INTERCUT TO:

Putri sudah di kamar Andi.


PUTRI
Jadi pelakunya ternyata Reggie. Reggie!
Dari dulu gue udah ngerasa tu anak
nggak perlu idup! Ternyata feeling gue
bener kan! Kenapa kok dia jahat banget!
Gue nggak tahu lagi musti gimana!
Pengennya tuh gue bisa ke kantor
polisi, gue maki-maki dia, terus hajar
dia.. atau.. hajar dia dulu sambil
maki-maki, atau..
ANDI
Hei.. hei..
Andi menahan badan Putri yang tampak sangat emosi.
PUTRI
Belum lagi kalau si gila pake pengaruh
keluarganya buat bebas! Loe pikir
kenapa selama ini dia nggak pernah bisa
dikeluarin dari sekolah!
ANDI
Kasus kayak gini sekarang gampang
viral. Begitu viral gue yakin

16
“Cinta Pertama"/Ep#4/dr-4

keluarganya Reggie juga nggak berani


macem-macem..
Putri menengok ke Andi.
PUTRI
Itu dia, Ndi! Gimana caranya biar si
Reggie viral! Gue nggak mau dia lolos!
Andi tertegun mendengarnya.
PUTRI
Reggie nggak boleh bebas, Ndi. Kalo dia
sampe bebas, gue nggak yakin gue nggak
akan nyamperin dia dan bunuh dia.
Andi terdiam.
ANDI
Tenang dulu. Kita jangan panikan juga
terus ambil Langkah yang salah..
PUTRI
Tapi elo bisa kan bantu gue?
Andi mengangguk. Putri merangkul Andi.
PUTRI
Thank you, Ndi. Cuma loe yang gue
percaya di sekolah..
CUT TO:

14. INT. KAMAR AMARA – DAY


Amara tampak duduk menatap jendela. Martabaknya di
piring tidak tersentuh. Darma membuka pintu kamar, dan
melihat Amara. Kemala ada di sana dan hanya geleng ke
Darma kasih tanda Amara gak mau makan…Darma berjalan
dan duduk di samping Amara.
Darma liat piring martabaknya yang belum di sentuh dan
suapin Amara dengan penuh kasih sayang..
DARMA
Makan ya nak..
AMARA
Setelah ini apa, pa?
DARMA
(mengerutkan alisnya)




17
“Cinta Pertama"/Ep#4/dr-4

Maksud kamu?
AMARA
Pelakunya ditangkap polisi. Terus apa?
Darma terdiam.
DARMA
Ya, pengadilan. Mereka akan..
Amara jadi mulai menangis.
AMARA
Aku nggak bisa pa.. Jangan suruh aku ke
pengadilan.
Darma tertegun. Air mata Amara terus mengalir.
AMARA
Aku mau kita lupain aja semuanya. Aku
nggak mau ketemu polisi. Aku nggak mau
ke pengadilan.
Amara menengok ke Darma, air mata berlinang.
AMARA
Please, Pa..
DARMA
Mar, kalau nggak ada kesaksian dari
kamu, anak ini bisa lolos?
AMARA
(menangis)
Please, pa..
DARMA
Kamu nggak mau dia dipenjara?
AMARA
Aku nggak peduli sama orang itu! Aku
cuma ingin semuanya selesai!
Darma terperangah.
DARMA
Amara, kalau kamu cuma diam, semua ini
percuma! Kita sudah sejauh ini!
AMARA
Seandainya nggak ada yang tahu, semua
nggak akan begini.. Kenapa papa musti
lapor!

18
“Cinta Pertama"/Ep#4/dr-4

Darma terperangah.
DARMA
Ini semua demi kamu..
AMARA
(makin histeris)
Bukan ini yang aku mau! Apa pernah ada
yang tanya, apa yang aku mau!
Darma dan Kemala terdiam mendengarnya.
DARMA
Mar..
(jadi mulai menangis juga, kelabakan,
sudah di luar kuasa dia)
Makanya kamu cerita ke papa.. Kamu..
apa itu namanya.. kamu sharing..
AMARA
Mimpi buruk aku, apa papa bisa
melihatnya?
Darma hanya bisa menggeleng.
AMARA
Apa yang aku rasakan di sini..
(menunjuk ke dadanya)
Apa papa bisa merasakannya?
Darma lagi-lagi hanya bisa menggeleng.
AMARA
Malam itu.. aku pikir aku akan mati.
Amara menatap Darma.
AMARA
Papa mau aku sharing? Sejak malam itu,
tiap kali aku terbangun dan membuka
mata, aku menyesal kenapa aku nggak
mati saja sekalian.
Kemala menutup mulutnya dengan tangan menahan tangis.
AMARA
Itu yang aku mau, pa. Aku nggak mau ada
di sini lagi.
DARMA

19
“Cinta Pertama"/Ep#4/dr-4

(sangat shock)
Amara..
Tangan Darma terulur gemetar ke Amara.
AMARA
Tiap hari aku berharap, semua hanya
mimpi buruk. Tapi tiap hari juga papa
menyadarkan kalau itu nyata!
DARMA
(makin shock)
Papa, nggak bermaksud...
AMARA
Papa bikin aku jadi begini.. Aku benci
papa!
Darma shock.. Kemala peluk Amara yang nangis dan liat
suaminya yang shock keluar kamar.
CUT TO:

15. INT. KAMAR DARMA – DAY


Darma tampak shock. Ia menengok ke Kemala yang baru
masuk. Matanya berkaca-kaca, tampak tidak siap.
DARMA
Amara.. benci aku.
Kemala tampak kesal.
KEMALA
Aku sudah bilang, jangan paksa Amara!
Belum apa-apa kamu sudah bahas soal
pengadilanlah! Kamu nggak kebayang
gimana rasanya musti duduk di depan
semua orang dan bicara pengalaman
diperkosa orang!
DARMA
Tapi ini kan supaya kita bisa menang..
KEMALA
Menang? Jadi yang di kepala kamu ini
soal menang atau kalah? Mau
bagaimanapun, Amara nggak akan menang!
Ia sudah kalah!
Kemala sekarang tampak sangat emosi.

20
“Cinta Pertama"/Ep#4/dr-4

KEMALA
Aku nggak akan biarkan, ambisi kamu
buat menjadi pahlawan membuat mental
anakku semakin jatuh!
DARMA
Anakmu?
KEMALA
Iya, anakku! Kamu pikir Cuma kamu yang
patah hati karena kejadian ini? Aku
ini.. ibunya.. Dari bayi aku ikuti
semua aturan orangtua supaya Amara bayi
sehat, pintar, ceria. Membentak Amara
saja aku nggak pernah! Sekarang, ada
orang lain, dengan mudahnya
menghancurkan anakku!
Darma terperangah melihat Kemala yang sekarang jadi
menangis.
KEMALA
Polisi menangkap pelakunya, bagus. Mau
dipenjara seumur hidup, dicambuk sampai
mati, nggak akan mengubah kenyataan dia
sudah menyakiti anakku!
Kemala gemetar.
KEMALA
Selama aku masih bernapas, aku nggak
akan membiarkan satu orangpun melukai
hati Amara lagi. Tidak juga, kamu!
Darma terperangah. Matanya berkaca-kaca. Ia tampak
tidak menyangka akan mendapat reaksi seperti itu dari
Kemala.
CUT TO:

16. EXT. TERAS RUMAH DARMA - NIGHT

Darma duduk sendirian. Ia merenung. Tiba-tiba di


sampingnya ada cangkir kopi. Darma menengok, Kemala
yang memberikannya. Darma menatap Kemala, tampak heran,
tapi Kemala duduk di samping Darma.
KEMALA

21
“Cinta Pertama"/Ep#4/dr-4

Aku minta maaf. Mustinya.. aku nggak


bicara begitu ke kamu.
Darma menengok ke Kemala.
DARMA
Aku minta maaf.. untuk semuanya. Karena
nggak sabaran, sok pahlawan, mau menang
sendiri, lalu..
Kemala merangkul bahu Darma.
KEMALA
Sudah. Kalau lanjut terus bahas
kesalahan kamu semalaman juga nggak
akan cukup.
Darma jadi tertawa mendengarnya. Tapi ia lalu kembali
ke realita.
DARMA
Aku, nggak tahu bagaimana menghadapi
ini semua tanpa kamu.
KEMALA
Aku tahu.
Kemala tersenyum ke Darma, meletakkan kepalanya ke bahu
Darma. Mereka tampak merenung berdua.
CUT TO:

17. INT. DEPAN KAMAR AMARA - NIGHT


Amara menatap kanvas di hadapannya, canvas kosong.
Amara terlihat berpikir. Amara menyiapkan catnya lalu
mulai membuat sesuatu di canvasnya.
Darma dan Kemala melewati kamar, tertegun melihat Amara
yang mulai melukis. Tampak ada kelegaan di wajah
Kemala. Kemala mengangguk ke Darma. Darma pun masuk ke
kamar Amara.
Darma menghampiri Amara, ragu. Darma baru mau bicara
sesuatu tapi.. Amara sudah menjatuhkan kuasnya dan
memeluk Darma erat.
AMARA
Maafin aku, pa.. Aku nggak mungkin
benci sama papa. Papa tahu kan? Aku
sayang papa.

22
“Cinta Pertama"/Ep#4/dr-4

Darma tampak sangat lega, bebannya terangkat. Ia hanya


bisa mengangguk..
DARMA
Papa juga sayang banget sama Amara… Maafin papa ya
nak gak bisa melindungi kamu
Darma dan Amara pelukan sambil nangis…Kita lihat kalau
di canvas Amara ini sebetulnya awalan lukisan Darma
buatan Amara.
CUT TO:

18. INT. KAMAR ANDI – NIGHT


INSERT VIDEO:
Tampak video editan foto-foto Reggie di berbagai acara
sekolah, dengan caption Reggie sebagai cowok trouble
maker yang selama ini selalu lolos. Apa kali ini ia
akan Kembali lolos sebagai pemerkosa?
BACK TO SCENE.
Andi memperlihatkan laptopnya ke Putri.
ANDI
Begini gimana?
PUTRI
Pasti bisa viral. Yang penting jangan
sampai ketahuan kalau kita yang
ngepost..
Andi tapi terdiam.
ANDI
Elo, tapi udah yakin bener, emang
Reggie pelakunya?
PUTRI
Udah jelas dia!
Andi terdiam.
ANDI
Tapi kalau ternyata kita salah.. Apa
bedanya kita sama anak-anak yang
memfitnah Amara?
Putri jadi terdiam juga.
PUTRI


23
“Cinta Pertama"/Ep#4/dr-4

Jangan dipost dulu videonya Reggie!


CUT TO:

19. INT. RUKO SERVICE HP – DAY


Tampak Darma dengan lesu mengoprek HP pelanggan.
Terlihat tidak semangat. Namun ia seperti punya
feeling..
Darma mendongak, tampak.. Dax masuk ke ruko sebelah
yang juga menjual HP. Wajahnya tampak percaya diri dan
segar. Tidak tampak bekas bersalah atau panik.
DAX
Udah ada barangnya, Om?
PENJUAL HP
Nih, yang paling baru..
Dax tersenyum puas. Ia memberikan setumpuk cash ke
Penjual HP.
DAX
Mantap.
Dax membuka box HP TERBARU, tampak dengan bangga
menarik sticker pelindung, lalu mencium HP itu.
DAX
Besok-besok kalo ada barang baru yang
lain bilangin, ya, Om! Kamera boleh
juga!
PENJUAL HP
Siap!
Dax meninggalkan ruko dengan wajah puas. TREATMENT di
wajah Darma yang menjadi sangat curiga.. Darma
mengikuti Dax.
CUT TO:

20. INT. KAMAR AMARA – DAY


Putri masuk ke dalam kamar.
PUTRI
Mar..
Putri tampak resah. Amara menengok ke Putri.
PUTRI

24
“Cinta Pertama"/Ep#4/dr-4

Mar, apa nggak ada hal lain yang elo


inget soal..
Amara terhenyak mendengarnya.
AMARA
Put, gue nggak mau inget-inget..
PUTRI
(mata berkaca-kaca)
Gue tahu berat, Mar.
Putri menarik napas Panjang.
Amara gemetar.
AMARA
Kenapa gue, Put? Buat apa, ada yang mau
melakukan ini semua ke gue?
PUTRI
Itu yang kita musti cari tahu, Mar.
AMARA
Gue nggak mau ingat soal malam itu lagi
seumur hidup gue!
Amara menangis. Kemala berlari ke atas tangga dan
membuka pintu kamar.
KEMALA
Ada apa ini?
Putri menengok ke Kemala, tapi kali ini Putri tampak
tidak mau mundur.
PUTRI
Siapapun pelakunya, yang dia mau itu
elo diam. Mar, loe lihat dong semua
piala yang ada di ruangan ini! Elo itu
juara! Elo selalu menang!
Putri menatap Amara yang gemetar.
PUTRI
Ini bukan soal kejuaraan sekolah. Ini
soal hidup loe! Apa elo akan biarin
pemerkosa itu yang menang! Mana Amara
yang selama ini selalu dikagumin orang!
Yang bisa belajar sampai pagi supaya
dapat medali! Mana Amara yang selalu

25
“Cinta Pertama"/Ep#4/dr-4

lebih baik dari gue! Lebih pintar!


Lebih kuat! Lebih..
AMARA
(histeris)
Amara yang itu sudah mati!
Kemala tampak khawatir.
KEMALA
Putri, cukup!
Tapi Putri tidak mau menyerah.
PUTRI
Nggak, Mar. Gue yakin Amara yang gue
kenal, kakak gue yang paling gue
sebelin karena selalu di atas gue,
masih ada. Di sini.
Putri menunjuk dada Amara.
PUTRI
Tunjukin ke pemerkosa itu, siapa elo,
Mar. Bikin dia menyesal!
Semua terpana mendengarnya. Air mata Amara terus
mengalir. Tapi terlihat ia mulai bimbang, terpengaruh
kata-kata Putri.
PUTRI
Cuma elo yang tahu sebenarnya, Mar..
AMARA
Gue nggak mau..
PUTRI
Gue bahkan nggak berani bilang gue
kebayang gimana sakitnya buat elo inget
malam itu. Tapi Cuma ini satu-satunya
jalan..
Tangan Putri terulur ke tangan Amara, sementara Kemala
terperangah melihat dua anak gadisnya yang saling
support.
PUTRI
Apapun yang bisa elo inget dari orang
itu, sekecil apapun, akan bisa
ngebantu, Mar. Apa elo mau, pelaku
sebenarnya masih di luar sana?

26
“Cinta Pertama"/Ep#4/dr-4

Amara menengok ke Putri, kaget. Kali ini ia tampak


emosi.
PUTRI
Please, Mar.. Kita laluin ini Bersama..
TREATMENT tangan Amara memegang tangan Putri. Kemala
memegang tangan Amara juga.
CUT TO:

21. INT. RUMAH REZA – DAY


Nabila tampak mencari Reza.
NABILA
Rez? Reza?
Tidak ada jawaban. PEMBANTU MUNCUL.
PEMBANTU
Bapak sudah berangkat, Bu.
Nabila mengerutkan alisnya.
NABILA
Kok nggak pamit.
Nabila menengok ke laptop Reza yang ada di meja.
NABILA
Ini laptopnya bapak sekarang
ketinggalan, lagi.
Nabila tampak berpikir. Ia mengangguk ke Pembantu.
NABILA
Sudah nanti biar saya yang bilang bapak
kalau laptopnya ada di rumah.
Pembantu mengangguk dan meninggalkan ruangan. Nabila
menatap laptop Reza, tampak penasaran.
Nabila menengok kanan-kiri, memastikan tidak ada yang
melihatnya. Nabila pun membuka laptop Reza.
TREATMENT Nabila mengecek isi laptop Reza, sampai
history, tidak ada yang mencurigakan. Nabila membuka
email Reza. Tidak ada yang mencurigakan juga, hanya
file-file pekerjaan sampai..
Nabila tertegun.

27
“Cinta Pertama"/Ep#4/dr-4

Tampak di email, ada BUKTI TRANSFER. Nabila seperti


punya feeling, ia mengecek file itu. Ternyata ada
transferan sejumlah 50 juta untuk nama seorang gadis,
SARAH DARWIN.
Nabila geram melihatnya. Ia mengambil HPnya dan
memotret file itu. TREATMENT di wajah Nabila yang
kesal.
CUT TO:

22. INT. MOBIL REZA – DAY


Tampak Reza melaju dengan mobilnya. TREATMENT Reza
tampak bergumam sebuah lagu. (Note: ini lagu yang
diingat oleh Amara nantinya). Reza melirik ke kursi
belakang, tersadar laptopnya tertinggal.
REZA
Sial!
Reza langsung memutar balik mobilnya..
CUT TO:

23. INT. RUMAH REZA – DAY


Reza bergegas masuk ke dalam rumah. Nabila sudah
menunggu sambil memegang laptop Reza.
NABILA
Cari ini?
REZA
Aku buru-buru.
Reza mau mengambil laptop dari tangan Nabila, tapi
Nabila menarik laptop itu menjauh.
NABILA
Siapa lagi Farah Darwin? Umur berapa
dia?
Reza tertegun.
NABILA
Sudah berapa lama kamu berhubungan sama
si Sarah ini? Jadi kamu ngasih bulanan
ke dia? Apalagi yang kamu kasih ke dia?
Mobil? Apartemen?
Reza tampak geram.

28
“Cinta Pertama"/Ep#4/dr-4

REZA
Aku nggak perlu jelasin apapun ke kamu!
Nabila sekarang meledak.
NABILA
Nggak perlu! Terus kamu anggap aku ini
apa!
Reza tampak sudah naik darah.
REZA
Semua aku lakukan demi keluarga kita!
NABILA
Sudah gila kamu, ya! Punya simpanan
demi keluarga?
REZA
Kamu nggak ngerti! Kamu nggak tahu apa
yang harus aku lakukan demi..
Reza tampak menahan tangis, sekaligus marah.
REZA
Lain kali, jangan pernah membuka
barang-barang pribadi aku! Ngerti!
Reza merebut laptop dari tangan Nabila. Reza langsung
pergi lagi dari rumah, tampak sangat emosi.
NABILA
Jangan kamu pikir aku nggak akan berani
minta cerai!
Tapi Reza terus berjalan. Nabila menangis. Nabila
menengok, tampak Suzie dan Stefan ternyata melihat
semua.
SUZIE
Ma..
Nabila buru-buru memasang senyum.
NABILA
Mama nggak papa..
Suzie dan Stefan merangkul Nabila.
SUZIE
Ma, aku sama Stefan pasti ikut sama
mama…
Nabila tersenyum terharu menengok ke kedua anaknya..

29
“Cinta Pertama"/Ep#4/dr-4

CUT TO:

24. INT. RUANG INTEROGASI – DAY


Tampak Reggie berhadapan dengan Farid dan Anak Buah
Farid.
FARID
Jangan kamu pikir orangtua kamu bisa
membebaskan kamu, Reggie. Jaman sudah
berubah. Nggak ada orang yang suka
dengan anak pejabat pemerkosa! Bukan
Cuma kamu yang akan jatuh, tapi juga
seluruh keluargamu!
Reggie tersenyum ke Farid.
REGGIE
Kayaknya bapak sentimen banget sama
pejabat, ya? Bisa dimengerti. Tapi satu
hal yang pasti, saya bukan pemerkosa.
Reggie menatap Farid dengan menantang.
REGGIE
Mau tanya saya pagi siang malam,
jawaban saya nggak akan berubah. Saya..
nggak.. bersalah.
ANAK BUAH FARID
Bagaimana kalau ada saksi yang
mengatakan kebalikannya?
Reggie tertawa mendengarnya.
REGGIE
Berarti itu saksi palsu! Siapa sih yang
halu? Amara? Jangan-jangan emang dia
ngayal pengen sama gue sampe bikin
cerita yang nggak-nggak! Hahaha!
BRAK! Farid menendang kursi lain yang ada di ruangan
itu, tapi sudah membuat Reggie terkaget dan terdiam.
FARID
Malam itu, apa yang terjadi!
Reggie terdiam. Ia tampak resah juga sebetulnya.
Pengacara Elite buru-buru datang mendampingi Reggie.
PENGACARA ELITE

30
“Cinta Pertama"/Ep#4/dr-4

Kamu nggak usah cerita apa-apa.


REGGIE
Tapi malam itu gue nggak ngapa-ngapain!
PENGACARA ELITE
Reggie, kamu jangan..
REGGIE
Gue Cuma bercanda!
Pengacara Elite stress wajahnya, menyangka Reggie sudah
menggali lubang kuburnya sendiri.
REGGIE
Gue Cuma mau ngeprank si Amara doang!
Gue nggak ngerti kenapa tu cewek sampe
ngaku diperkosa segala! Drama queen
banget tu anak! Gue cuma mau videoin
nyium dia! Udah!
Farid geram.
FARID
Dan karena dia menolak, kamu perkosa
dia! Semua demi konten!
Reggie tampak makin kesal.
CUT TO:

25. EXT. PANTAI – NIGHT (FLASHBACK)


Tampak Reggie yang meminta Dax untuk mengambil video
saat dia mau mencium secara paksa Amara..
REGGIE
Cepetan Dax!
Reggie sudah mendekatkan wajahnya ke Amara tapi.. Amara
mual.
HUEK!
Amara muntah ke Reggie. Reggie shock. Ia menengok ke
kamera HP.
REGGIE
Delete cepetan!
Reggie melihat dirinya sendiri yang kena muntah.
REGGIE
Nggak jelas banget ni cewek!

31
“Cinta Pertama"/Ep#4/dr-4

Amara tampak makin lemas, jatuh pingsan ke pasir.


REGGIE
Balik! Gue musti bersihin ini semua!
DAX
Tapi si Amara?
REGGIE
Udah, biarin aja! Geli juga gue angkat
dia!
Reggie tampak stress betul dengan bajunya yang kena
muntah. Reggie dan Dax meninggalkan Amara yang masih
terlungkup tidak bergerak di pasir.
CUT TO:

26. INT. KANTOR POLISI – DAY


Farid dan Anak Buah Farid berjalan bergegas.
ANAK BUAH FARID
Masih nekad tu anak ngarang cerita!
Farid menengok ke Anak Buah Farid.
FARID
Ceritanya terlalu konyol buat jadi
karangan.
Anak Buah Farid terpana.
ANAK BUAH FARID
Komandan, percaya sama dia? Kalau si
Reggie nggak apa-apain Amara, Cuma
ninggal dia di sana?
FARID
Mungkin kita sudah fokus ke hal yang
salah.
Farid masuk ke ruangannya.
CUT TO:

27. INT. RUANGAN FARID – DAY


Farid masuk ke dalam ruangannya. Tampak papan dengan
berbagai nama dan foto tersangka dan saksi. Terlihat
foto anak-anak yang datang ke villa.
FARID

32
“Cinta Pertama"/Ep#4/dr-4

Ini semua anak-anak yang ikut party di


villa.
Farid menengok ke Anak Buahnya.
FARID
Tapi apa betul cuma mereka yang ada di
sana? Nggak ada orang lain?
CUT TO:

28. INT. MOBIL DARMA – DAY


Darma membuntuti mobil Dax.
CUT TO:

29. EXT. TAMAN – DAY


Darma menghentikan mobilnya.
Darma turun dari mobil. Ia bisa melihat.. Dax sedang
duduk sendirian.
Dax duduk sambil main HP barunya, tampak senang. Saat
itu datang sosok misterius, dan duduk di sebelahnya.
Ternyata orang itu adalah Reza.
REZA
(tampak geram)
Kamu mau apa lagi! HP baru belum cukup!
Dax menyeringai ke Reza.
DAX
Keren sih HPnya, Om. Tapi, aku kok
kepikiran pengen jadi vlogger. Aku
browsing ada kamera baru yang speknya
mantap banget..
Reza mendengus.
REZA
Jangan besar kepala. Kamu nggak tahu
berurusan dengan siapa. Kamu pikir,
kamu bisa memeras saya?
Dax tersenyum ke Reza.
DAX
Ini Om, kameranya.. Bisa dilihat
harganya..

33
“Cinta Pertama"/Ep#4/dr-4

Dax memperlihatkan foto kamera mahal di HPnya. Dax


tersenyum penuh kemenangan ke Reza.
DAX
Ditunggu ya, Om. Inget, Reggie jadi
tersangka kan berkat aku, sesuai
requestnya Om.
Dax tersenyum dengan menyebalkan, dan meninggalkan
taman. Reza tampak kesal sekali. Darma mengamati
semuanya, tampak sangat curiga..
CUT TO:

30. INT. RUMAH DARMA – DAY


Kemala membuka pintu. Berdiri Stefan. Ia tampak membawa
bunga di tangan. Stefan melihat wajah Kemala yang
tampak bekas menangis.
STEFAN
Maaf tan, kalau waktunya tidak tepat..
Kemala terdiam. Ia lalu tersenyum dan mengangguk ke
Stefan, supaya masuk ke dalam.
CUT TO:

31. INT. KAMAR AMARA – DAY


Amara menangis. Ia menengok ke Putri.
AMARA
Maaf, Put. Gue udah coba, tapi nggak
ada lagi yang bisa gue inget..
Putri memeluk Amara.
PUTRI
Elo udah hebat banget, Mar. Gue bangga
punya kakak kuat kayak loe..
Saat itu pintu kamar terbuka. Muncul Stefan. Putri
buru-buru berdiri dan tersenyum ke Amara.
PUTRI
Pas banget, kayaknya elo butuh
hiburan..
Amara hanya bisa melirik Stefan yang membawakannya
bunga.
PUTRI

34
“Cinta Pertama"/Ep#4/dr-4

Gue nggak akan ganggu kalian..


Putri meninggalkan kamar Amara.
CUT TO:

32. EXT. TAMAN – DAY


Reza sekarang sendirian di taman. Ia baru mau berdiri,
di belakangnya sudah ada Darma. Tangan Darma tampak
mengepal. Reza seperti punya feeling, ia menengok ke
belakang. Berdiri Darma, mukanya geram.
CUT TO:

33. INT. KAMAR AMARA – DAY


Amara menerima karangan bunga dari Stefan.
AMARA
Stefan, kamu.. kenapa masih baik sama
aku?
Stefan tertegun mendengarnya.
STEFAN
Kok kamu ngomong gitu?
Amara tampak menahan tangis.
AMARA
Mustinya kamu sekarang lagi nyukurin
aku.
Amara mendongak ke Stefan, dengan air mata berlinang.
AMARA
Cewek yang selama ini selalu jaga jarak
sama cowok, termasuk ke pacarnya
sendiri, ternyata sekarang malah..
(menahan tangis dan emosi)
Jadi orang paling kotor.
Stefan kaget.
STEFAN
Mar, jangan pernah ngomong gitu soal
diri kamu sendiri!
AMARA
(menangis)

35
“Cinta Pertama"/Ep#4/dr-4

Tapi itu bener, Fan! Itu juga yang


pasti dipikirin sama semua orang!
STEFAN
Kalau ada orang yang berpikir kayak
gitu, berarti mereka sama aja jahatnya!
Stefan menatap Amara.
STEFAN
Mar, apapun yang sudah terjadi, kamu
tetap perfect..
Amara makin menangis mendengarnya.
STEFAN
Kamu tetap segalanya buat aku..
Amara makin menangis..
AMARA
Mustinya.. mustinya..
Amara tidak sanggup melanjutkan.
STEFAN
Mustinya apa?
AMARA
Mustinya.. kamu yang menjadi.. orang
pertamaku. Mustinya, waktu itu aku
nggak nolak kamu. Mustinya..
Amara makin menangis menutup wajahnya. Stefan tampak
berusaha mengalihkan pembicaraan.
STEFAN
Aku susun bunganya, ya? Di sini bisa?
Amara mengangguk. Tampak Stefan mengambil sebuah gelas
kosong yang ada di dekat jendela.
TREATMENT Stefan membelakangi Amara, menghadap jendela
sambil menyusun bunga ke gelas kaca. Stefan
BERSENANDUNG. Lagu yang sama dengan yang sebelumnya
Amara ingat.
CUT TO:

34. EXT. PANTAI – NIGHT (FLASHBACK)


Tampak Amara dalam keadaan tidak sadar. Namun ia BISA
MENDENGAR.. SUARA SENANDUNG sambil bajunya dibuka..

36
“Cinta Pertama"/Ep#4/dr-4

POV AMARA yang membuka sedikit matanya, tampak orang


yang memakai topeng badut.
AMARA
(lemah)
Jangan..
Sosok badut itu tampak tidak peduli. Ia terus
BERSENANDUNG.
CUT TO:

35. INT. KAMAR AMARA - DAY


TREATMENT.. Amara tertegun. Terlihat wajah Amara
berubah menjadi shock dan takut sekaligus tidak
percaya..
Stefan menengok ke belakang, ke Amara sambil tersenyum.
STEFAN
Besok-besok, kalau kamu sudah siap, mau
cari makan di luar? Refreshing?
Amara tidak menjawab. Ia masih pucat. Stefan
mengerutkan alisnya.
STEFAN
Mar?
Amara buru-buru mundur. Tangannya meraih gunting yang
ada di dekatnya. Ia menghunuskan ke arah Stefan. Stefan
kaget dan langsung mundur.
STEFAN
Mar! Kamu kenapa sih? Coba kamu duduk
dulu..
AMARA
Jangan sentuh aku!
STEFAN
Argh!
Tangan Stefan yang terulur ke Amara, luka kena gunting
Amara. Kemala dan Putri kaget dan langsung berlari ke
kamar. Kemala langsung menahan badan Amara yang
histeris.
KEMALA
Amara! Kamu kenapa, nak!

37
“Cinta Pertama"/Ep#4/dr-4

Amara makin histeris dengan gunting di tangannya..


FREEZE.

Anda mungkin juga menyukai