Anda di halaman 1dari 33

"CINTA PERTAMA"

Episode #3
draft- 2

written by Cassandra Massardi


story by Saleha

SKY FILMS

1
“Cinta Pertama"/Ep#3/dr-2

FADE IN.

1. INT. RUANG KACA DUA ARAH - DAY


Darma menerobos masuk ke dalam ruangan, ia semula
menyangka itu ruang interogasi tapi ternyata itu adalah
ruang kaca dua arah. Darma melihat.. Dax yang di ruang
interogasi, dengan muka menelungkup ke meja karena
menangis. (Note: penonton saat ini juga belum melihat
wajah Dax). Tangannya menutupi kepalanya. INSERT tangan
Dax yang di jarinya ada cincin/gelang tim basket The
Devils.
DARMA
Angkat wajahmu, pengecut!
Dax tentu tidak mendengar Darma.
DARMA
Angkat wajahmu!
Darma menggedor-gedor kaca dengan mengamuk. Anak Buah
Farid sudah meringkus Darma sekarang.
DARMA
Lepas! Siapa namanya! Siapa dia!
Tapi Darma sudah dikeluarkan dari ruangan.
CUT TO:

2. INT. KANTOR POLISI - DAY


Darma ditarik keluar oleh Anak Buah Farid.
ANAK BUAH FARID
Pak Darma! Jika bapak begini terus,
bapak hanya akan memberi celah buat
pelaku!
Darma tampak semakin geregetan.
DARMA
Tapi kalian sudah dapat buktinya kan?
Topengnya?
Anak Buah Farid tertegun. Ia menengok ke Farid. Farid
mengerutkan alisnya.
FARID
Topeng? Topeng apa?
Darma menengok ke Farid dan Anak Buah Farid.

2
“Cinta Pertama"/Ep#3/dr-2

DARMA
Kata Amara, pelakunya memakai topeng.
Farid dan Anak Buah Farid tertegun. Mereka saling
pandang..
FARID
Apa, Amara cerita seperti apa
topengnya?
Darma terdiam. Darma tampak berpikir juga.
DARMA
Dia.. belum bisa cerita..
FARID
Kami bertindak berdasarkan bukti dan
kesaksian, pak. Dalam kondisi Amara
yang post trauma syndrome, kemungkinan
Amara tidak bisa membedakan fakta dan
khayalan sangat besar.
Darma panas lagi.
DARMA
Kenapa jadi Amara yang dihakimi
sementara ada pelakunya di dalam sana!
Darma menunjuk ke ruang interogasi dengan geram.
CUT TO:

3. INT. KAMAR AMARA/PUTRI - DAY


Putri masuk ke dalam kamar. Ia terperangah melihat..
Amara tampak sibuk mencoret-coret dengan kasar di buku
sketchnya.
Putri mendekat ke buku itu. Tampak di buku itu, gambar
TOPENG BADUT. Putri terperangah.
PUTRI
Mar ini..
Amara terus menggambar, mencorat-coret di buku sketch
sampai robek... Mulai terkena attack..
PUTRI
Amara, stop, Mar!
Amara mengangkat pensilnya, mau diarahkan ke lehernya.
PUTRI

3
“Cinta Pertama"/Ep#3/dr-2

Mar!
Putri menahan tangan Amara yang mau menusukkan pensil
ke lehernya sekuat tenaga.
PUTRI
(menjerit)
Mamaaa!
Kemala menerobos masuk ke dalam kamar. Kemala membantu
Putri menarik pensil dari tangan Amara dan membuangnya.
KEMALA
Tenang, Amara! Tenang! Put! Obat!
Putri panik, ia buru-buru mengambilkan obat yang sudah
tersedia di piring. Kemala meminumkan ke Amara yang
masih berontak.
KEMALA
Mama di sini, nak.. Kamu aman..
Kemala memeluk Amara sekuat tenaga. Perlahan terlihat
obat mulai bekerja di Amara. Putri buru-buru memungut
buku sketch yang terjatuh di lantai.
CUT TO:

4. EXT. TERAS RUMAH DARMA - DAY


Putri membuka buku sketch itu. Tampak.. Topeng Badut
yang terlihat menyeringai. Putri tertegun melihatnya.
Putri mengambil HP dan memotret gambar topeng badut
itu.
CUT TO:

5. INT. KANTOR POLISI - DAY


Anak Buah Farid tampak mengarahkan Darma supaya keluar
dari kantor polisi.
ANAK BUAH FARID
Pak Darma, lebih baik bapak sekarang
dampingi Amara, dan..
HP Darma BERBUNYI. Darma membuka HPnya, dan tertegun.
Pesan dari Putri. Foto topeng badut. Darma mengangkat
HPnya dan diperlihatkan ke Farid dan Anak Buahnya.
DARMA
Topeng Badut seperti ini.

4
“Cinta Pertama"/Ep#3/dr-2

Farid dan Anak Buah tertegun.


CUT TO:

6. INT. RUANG INTEROGASI - DAY


Farid menerobos ke dalam ruang interogasi. Ia
memperlihatkan HPnya dengan foto topeng badut dari
Darma. Farid perlihatkan ke depan sosok yang masih
menelungkup.
FARID
Di mana topeng ini?
TREATMENT, baru terlihat siapa yang dari tadi ada di
ruang interogasi. Ternyata.. Dax. Dax tampak pucat.
CUT TO:

7. TITLE: CINTA PERTAMA.

8. EXT. PANTAI - NIGHT (FLASHBACK)


Amara tampak berjalan dengan oleng.
AMARA
Put! Putri!
Amara tersandung dan terjatuh. Saat Amara mau berdiri,
ia merasakan ada sosok di belakang. Amara menengok ke
belakang, ternyata yang ada di hadapannya adalah Dax
dan Reggie yang cengengesan.
AMARA
Elo mau apa!
Amara mengerjapkan matanya, tampak kalau ia masih belum
fokus. Reggie menengok ke Dax yang tampak memegang
botol minuman (Note: yang sama dengan yang ditemukan
polisi).
REGGIE
Kayaknya ada yang mabok, nih.
DAX
Masa sih? Bukannya dia nggak mau minum?
Reggie mendengus.
REGGIE
Sok alim doang di depan kita-kita.
Dipikir cupu ternyata suhu..

5
“Cinta Pertama"/Ep#3/dr-2

Dax juga tertawa. Amara tampak geram. Ia berdiri, tapi


oleng.
AMARA
Gue nggak ada waktu buat loe berdua!
Amara berjalan hendak meninggalkan mereka.
AMARA
Putrii!
Tapi Reggie tampak panas. Ia menarik tangan Amara.
REGGIE
Jadi cewek belagu amat, sih! Kayak
kecakepan aja!
Amara menengok ke Reggie, melihat tangannya yang
dipegang Reggie.
AMARA
Lepasin tangan gue.
Tapi terlihat kondisi Amara ini masih oleng. Reggie
memperhatikan Amara, sadar kalau Amara masih setengah
mabuk.
REGGIE
Kalo gue nggak mau emang kenapa?
Amara mencoba menarik tangannya, tapi Reggie tetap
tidak melepas. Reggie malah menarik Amara ke
pelukannya.
REGGIE
Buruan rekam, Dax!
Dax tampak kebingungan.
REGGIE
Buruan!
Dax berusaha mengambil HPnya buru-buru dari saku
celana, tapi botol yang ia pegang malah jadi terjatuh.
HP Dax juga terjatuh..
REGGIE
Pakai HP gue!
Reggie memberi Dax HPnya.
AMARA
Lepasin gue!

6
“Cinta Pertama"/Ep#3/dr-2

REGGIE
Dax! Rekam!
Dax mengarahkan HP Reggie, mau merekam Reggie dan
Amara. Reggie pun bergerak mau memaksa mencium Amara.
Tapi..
PLAK! Ternyata Amara dengan kekuatannya yang terakhir
masih bisa menampar Reggie. Reggie kaget, malah kerekam
oleh Dax.
REGGIE
Eh, delete!
Dax kelabakan, buru-buru menghapus video itu. Tapi
Amara sudah lari.
REGGIE
Hei!
Amara berlari menghilang di kegelapan malam.
CUT TO:

9. INT. RUANG INTEROGASI - DAY


Farid menatap Dax dengan tajam.
FARID
Lalu kalian kejar Amara dan kalian
perkosa dia?
DAX
(makin panik)
Nggak pak! Berani sumpah!
Pengacara Elite menerobos masuk ke dalam ruangan.
PENGACARA ELITE
Baiklah, sudah jelas ya semua? Berarti
klien saya bisa pulang..
Farid menengok ke Pengacara Elite. Ia tertawa kecil.
Farid tertawa semakin keras.
FARID
Kamu lucu.
Farid mengangguk ke Anak Buahnya.
FARID
Bawa dia.

7
“Cinta Pertama"/Ep#3/dr-2

Anak Buah Farid menarik Dax.


DAX
(makin panik)
Pak! Saya nggak salah apa-apa, pak!
Saya cuma nurutin apa kata Reggie aja!
Saya nggak salah! Reggie pelakunya,
pak!
CAM HOLD di wajah Farid yang tampak puas. Farid
menengok ke Pengacara Elite, menyeringai.
FARID
Sekarang baru jelas.
Pengacara Elite menengok ke Dax tampak kesal, sementara
Dax pucat pasi.
CUT TO:

10. INT. KANTOR POLISI - DAY


Farid berjalan bergegas bersama Anak Buah Farid.
FARID
Segera urus surat pengeledahan rumah
Reggie! Cari topeng ini sampai ketemu!
ANAK BUAH FARID
Segera laksanakan!
FARID
Dan satu lagi!
Anak Buah Farid menengok ke Farid yang tampak geram.
FARID
Sekali lagi saya tahu kamu bocorkan
informasi ke Pak Darma, kamu saya bebas
tugaskan! Mengerti!
Anak Buah Farid terdiam. Ia mengangguk.
ANAK BUAH FARID
Siap, komandan!
Anak Buah Farid langsung berlari. Farid tidak sadar
kalau ternyata..
TREATMENT Darma ternyata dari tadi masih ada di kantor
polisi, sedang berlagak mengambil air minum dari
dispenser.

8
“Cinta Pertama"/Ep#3/dr-2

CUT TO:

11. EXT. PELATARAN KANTOR POLISI - DAY


Darma langsung berlari menuju ke mobilnya. Darma masuk
ke dalam mobil, membuka HPnya.
INSERT HP DARMA:
Darma ternyata mengecek akun sekolah. Terlihat banyak
foto-foto anak-anak tim basket The Devils. Darma
melakukan zoom, tangan anak-anak itu mengenakan cincin/
gelang yang sama seperti yang ia lihat di ruang
interogasi.
BACK TO SCENE.
Mata Darma memicing.
Darma mengklik nama-nama yang ditag di foto itu.
Tampak.. nama Reggie. Darma langsung klik akun Reggie.
Jelas wajah Reggie, foto-foto Reggie yang sok keren di
feednya. Terlihat juga Reggie ini anak orang kaya.
Salah satu foto Reggie, ada foto Reggie nongkrong di
sebuah arcade. Ada beberapa foto Reggie di hari-hari
yang berbeda, dengan lokasi arcade yang sama. Darma
klik lokasi arcade itu. Langsung muncul map arcade.
(Note: semua ini sangat cepat, merupakan investigasi
secara digital).
Darma menyalakan mesin mobilnya dan langsung mengebut.
CUT TO:

12. INT. KAMAR AMARA - DAY


Amara tampak sudah tertidur di pelukan Kemala. Kemala
tampak sedang menyenandungkan lagu untuk Amara. Air
mata Kemala mengalir. Putri lewat kamar dan melihat
Kemala dan Amara dari pintu. Kemala menengok ke Putri,
tapi tampak konsentrasinya hanya ke Amara. Kemala lalu
membuang muka dari Putri. TREATMENT di wajah Putri yang
semakin merasa bersalah. Mata Putri berkaca-kaca.
Perlahan Putri menutup rapat pintu itu.
CUT TO:

13. INT. RUMAH DARMA - DAY

9
“Cinta Pertama"/Ep#3/dr-2

Putri membuka laptopnya. Putri browse dengan keyword


"Topeng Badut".
INSERT LAPTOP PUTRI:
Langsung muncul berbagai jenis topeng badut. Putri
mengambil sketch book Amara, dan membandingkan. Ada
satu topeng yang mirip dengan gambar Amara. Putri klik
foto itu.
Tampak di e-commerce, topeng badut yang digambar Amara
ternyata sudah dibeli oleh 2ribu orang.
BACK TO SCENE.
Putri menghela napas. Saat itu BEL BERBUNYI. Putri
membuka pintu, TANPA MENUTUP LAPTOPNYA. Berdiri,
Stefan, Suzie, Nabila dan Reza. Nabila tampak membawa
kotak kue..
NABILA
Put, kami semua turut berduka cita,
ya..
Nabila langsung merangkul Putri.
Kemala keluar dari kamar Amara, heran melihat mereka.
KEMALA
Bu Nabila?
(mengangguk ke Reza dengan segan)
Pak Reza..
Reza menyalami Kemala.
REZA
Reza. Kami.. semua sangat prihatin
dengan apa yang menimpa Amara..
Kemala terdiam. Nabila langsung merangkul Kemala.
NABILA
Bu Kemala, saya datang ke sini bukan
sebagai Kepala Sekolah. Saya ke mari
sebagai sesama ibu.. Apa yang bisa saya
bantu..
Nabila membawa Kemala duduk di sofa bersamanya. Reza
tampak canggung. Tampak sekilas Reza menengok ke laptop
Putri yang terbuka. TOPENG BADUT. (Note: saat ini
lirikan mata Reza seperti tidak ada artinya, namun

10
“Cinta Pertama"/Ep#3/dr-2

belakangan baru revealed ternyata sangat penting).


Putri buru-buru menutup laptopnya.
Stefan dan Suzie menengok ke Putri, Putri mengangguk.
PUTRI
Amara di kamar. Tapi baru minum obat.
SUZIE
Nggak papa, kita cuma pengen lihat
Amara aja..
Putri jalan duluan, Stefan dan Suzie menyusul Putri
dari belakang.
Reza terlihat resah. (Note: ini sebetulnya bukan karena
kepanasan, tapi karena ia melihat topeng badut di
laptop Putri), Kemala menyadarinya.
KEMALA
Panas, ya? Sebentar biar saya nyalakan
kipas angin..
Nabila menengok kesal ke Reza, karena menurutnya Reza
sudah tidak sopan. Jelas Reza tidak ingin ada di sana.
Kemala pun menyalakan kipas angin.
CUT TO:

14. INT. RUMAH REGGIE - DAY


TREATMENT.. Anak Buah Farid dan timnya menggeledah
rumah Reggie. Hanya ada PEMBANTU yang tampak
kebingungan.
Terlihat di tembok, foto Reggie dengan kedua
orangtuanya.
ANAK BUAH FARID
Cari sampai ketemu!
(menengok ke Pembantu)
Reggienyna di mana?
Pembantu tampak bingung..
CUT TO:

15. INT. ARCADE - DAY


Tampak suasana arcade, kita lihat Reggie sedang asyik
bermain. TREATMENT, ada langkah mendekat ke arah

11
“Cinta Pertama"/Ep#3/dr-2

Reggie. POV SOSOK MISTERIUS: semakin dekat ke Reggie


yang asyik main..
GAME OVER. Reggie kesal, baru mau menggesek kartunya
lagi. Reggie sadar ada yang berdiri di belakangnya.
REGGIE
Ini mesin gue!
Reggie menengok ke belakang, ternyata yang berdiri
adalah Darma.
DARMA
Kamu.. Reggie?
Reggie mengerutkan alisnya. Ia memperhatikan Darma dari
bawah ke atas, tampak meremehkan Darma.
REGGIE
Tergantung. Elo siapa?
Darma langsung menarik Reggie dan mendorongnya ke mesin
game. Reggie kaget.
Darma langsung memiting Reggie dari belakang..
REGGIE
Argh! Elo mau duit gue? Ambil!
Reggie menengok ke arah CCTV yang tampak terarah ke
mereka, tapi..
INSERT CCTV:
Tampak CCTV memang terarah ke mereka, namun posisi
Darma mendorong Reggie justru terhalang mesin game
lain.. Reggie tidak tahu ini, tapi Darma tahu.
BACK TO SCENE.
DARMA
Kamu pikir semua bisa dibeli dengan
duit, ha?
Darma semakin memiting Reggie. Reggie makin kesakitan.
REGGIE
Argh! Toloong!
Tapi arcade itu sepi. PENJAGA ARCADE tampak sedang
pakai airpod dan menonton Tik-Tok.
DARMA
(mengeluarkan HP untuk merekam)

12
“Cinta Pertama"/Ep#3/dr-2

Kenapa kamu perkosa Amara? Jawab!


Reggie melihat HP Darma. Reggie lalu tertawa. Darma
geram, memutar balik badan Reggie sehingga
menghadapnya.
REGGIE
(tertawa lagi ke kamera Darma)
Om, om. Tahu nggak sekarang jamannya
AI? Rekaman kayak apa juga udah bisa
direkayasa.. Semua ini nggak ada
artinya..
Darma makin geram mendengarnya.
DARMA
Jawab! Kamu pelakunya, kan!
Reggie menyeringai ke Darma.
REGGIE
Dari sebelah kiri, Om. Muka gue lebih
ganteng..
Darma habis kesabaran. Ia mengangkat tinjunya siap
memukul ke arah Reggie.
REGGIE
Argh!
Tapi ternyata.. Darma memukul tepat di samping Reggie.
DARMA
Sebentar lagi kamu dipenjara! Polisi
sudah dapat semua buktinya.
REGGIE
(tertawa lagi)
Kalau memang sudah ada buktinya, kenapa
Om ada di sini?
Darma tertegun. Reggie makin tertawa.
REGGIE
Om kayaknya stress banget. Mending
healing dulu..
Darma menengok ke arah CCTV.
INSERT CCTV:

13
“Cinta Pertama"/Ep#3/dr-2

Tampak posisi Darma yang berdiri, kali ini terlihat di


kamera.
BACK TO SCENE.
Darma berbisik ke Reggie.
DARMA
Gue akan healing setelah mengubur
pemerkosa Amara..
Reggie tertegun mendengarnya. Tampak ia mulai takut.
Darma menepuk pipi Reggie, lalu meninggalkan Reggie.
REGGIE
Orang tua gila!
Darma terus berjalan. Tapi ternyata.. di tangan Darma
ada HP Reggie.
INSERT FLASHES:
Saat Darma berbisik ke Reggie, tangan Darma sebenarnya
mengambil HP Reggie.
BACK TO SCENE.
CUT TO:

16. INT. KAMAR AMARA/PUTRI - DAY


Putri berdiri di pintu. Tampak.. Amara masih tertidur.
Stefan dan Suzie sampai di depan kamar Amara juga.
Suzie air matanya berlinang.
SUZIE
Apa gue boleh..
Putri mengangguk. Suzie langsung masuk ke dalam dan
memeluk Amara.
SUZIE
Mar, gue minta maaf banget ya..
Seandainya gue nggak maksa elo buat
datang ke ulang tahun gue, semua ini
nggak bakalan terjadi..
Amara membuka matanya perlahan, tampak kondisinya masih
di bawah obat. Stefan berdiri dengan ragu, di depan
pintu.
AMARA
Suzie?

14
“Cinta Pertama"/Ep#3/dr-2

Suzie langsung menangis dan memeluk Amara. Saat itu


Amara jadi melihat Stefan. Stefan buru-buru menengok ke
Putri.
STEFAN
Gue biar nunggu di bawah aja..
Amara melihat ke Stefan, air mata berlinang.
AMARA
Stef..
Stefan terhenti. Ia menengok ke Amara. Stefan berjalan
ke Amara, TREATMENT Stefan memeluk Amara dengan erat.
Suzie tertegun melihatnya, tampak langsung tahu mereka
berdua ada hubungan sesuatu. Sementara itu di bawah..
CUT TO:

17. INT. RUMAH DARMA - DAY


Nabila tampak masih berusaha menenangkan Kemala
NABILA
Bu Kemala, saya tahu apa yang dialami
Amara ini sangatlah berat. Jika ibu
tidak keberatan, saya bisa
rekomendasikan psikolog, kenalan saya.
Orangnya banyak menangani selebriti
juga..
Reza tampak memutar bola matanya mendengar Nabila.
Nabila memberikan kartu nama.
NABILA
Ibu bisa hubungi dia, memang tarifnya
agak mahal, tapi tidak perlu ibu
pikirkan. Biar itu menjadi sumbangan
dari saya..
KEMALA
(terperangah)
Terimakasih.. Bu Nabila, baik sekali..
Nabila tersenyum ke Kemala.
NABILA
Saya kan juga seorang ibu, saya tahu
apa yang ibu rasakan..

15
“Cinta Pertama"/Ep#3/dr-2

Saat itu pintu terbuka. Darma muncul. Matanya tertuju


ke kue yang ada di meja.
DARMA
Ada apa ini? Memangnya kita merayakan
sesuatu?
Nabila buru-buru berdiri dan memberi kode ke Reza
supaya berdiri juga.
NABILA
Pak Darma, saya..
Darma terlihat geram.
DARMA
Ibu katanya ada di villa juga. Mana?
Kenapa ibu bisa biarkan semua ini
terjadi pada Amara!
Nabila tertegun.
NABILA
(agak kelabakan)
Namanya kenakalan anak muda, Pak. Saya
juga nggak tahu Suzie mencatut nama
saya. Tapi saya pastikan, semua ini
nggak akan terjadi lagi..
DARMA
Kamu itu kan Kepala Sekolah! Masa anak
sendiri bisa party diam-diam, mabuk-
mabukan! Sampai anak saya yang jadi
korban!
REZA
(mulai tidak sabar)
Pak Darma, saya dan istri saya datang
ke sini karena kami prihatin dengan
keluarga bapak. Bukan untuk dihina!
Darma menengok ke Reza dengan geram.
DARMA
Stefan anak kalian juga, kan? Jadi dia
yang merayu-rayu Amara untuk menginap
di sana?
REZA

16
“Cinta Pertama"/Ep#3/dr-2

Jangan bawa-bawa Stefan! Siapa tahu


Amara yang memang ingin mendekati
Stefan!
DARMA
Apa?
Darma sudah mau menyerang Reza tapi..
PUTRI
Stop! Semua salah aku!
Semua menengok ke Putri kaget. Putri menangis.
PUTRI
Pa, nggak usah salahin orang lain.. Aku
yang salah, Pa.. Bukan Suzie, bukan
Stefan. Aku..
Darma terpana. Putri terus menangis.
PUTRI
Kalau aku nggak ribut sama Amara, nggak
kabur, Amara nggak perlu nyariin aku
malem-malem. Amara nggak bakal..
Putri terus menangis.
PUTRI
Memang aku penyebab semuanya, Pa! Aku
cuma anak pembawa sial!
Putri menangis dan lari keluar rumah. Darma terpana.
Kemala buru-buru berlari mengejar Putri.
CUT TO:

18. INT. KAMAR AMARA/PUTRI - DAY


Amara masih menangis di pelukan Stefan.
STEFAN
Mar, apapun yang terjadi, kita akan
terus ada buat kamu..
Amara terus menangis.
AMARA
Tapi malam itu aku.. aku..
STEFAN
Sudah, nggak usah dipikirin..
Amara makin menangis.

17
“Cinta Pertama"/Ep#3/dr-2

AMARA
Mustinya aku nggak..
Stefan mencium kepala Amara.
STEFAN
Mar, aku sekarang di sini, kan?
Amara mengangguk. Stefan memegang tangan Amara.
STEFAN
Aku nggak akan melepas kamu. Aku janji.
Stefan memegang kepala Amara. Suzie mengamati semua,
tampak ia masih tidak percaya dengan apa yang ia
lihat..
Sementara itu..
CUT TO :

19. EXT. DEPAN RUMAH DARMA - DAY


Putri masih menangis di pagar. Kemala sampai di
belakang Putri.
KEMALA
Put..
Putri menengok ke Kemala.
PUTRI
Semua gara-gara aku, ma. Itu yang mama
papa pikirin kan? Nggak papa, ma.
Bilang aja. Memang bener, kok! Aku
nggak jagain Amara. Aku bikin Amara
pergi sendirian malam-malam! Aku yang..
Kemala memeluk Putri. Putri jadi makin menangis.
KEMALA
Bukan salahmu, nak.. Pelakunya sudah
ditangkap. Jangan pernah berpikir ini
salahmu..
Putri terus menangis di pelukan Kemala.
CUT TO:

20. INT. RUMAH DARMA - DAY


Reza tampak semakin tidak nyaman di rumah itu.
REZA

18
“Cinta Pertama"/Ep#3/dr-2

E, kamar mandi?
DARMA
Di atas..
Reza naik ke atas tangga. Darma menengok ke Nabila.
Nabila buru-buru pasang senyum lagi ke Darma.
NABILA
Saya, bawa kue..
DARMA
Dan silakan dibawa lagi.
NABILA
(bingung)
Tapi..
DARMA
Kami tidak butuh belas kasihan kalian.
Nabila terdiam.
DARMA
Yang kami butuh adalah Amara punya
pergaulan yang baik. Sayangnya hal itu
nggak bisa didapat dari anak-anak
kalian.
Nabila kali ini tersinggung. Ia mengambil kotak kue
itu.
NABILA
Hati-hati, Pak Darma. Saya berempati
dengan kesusahan keluarga kalian. Tapi
manusia ada batasnya.
Darma menatap Nabila dengan galak.
DARMA
Saya jamin ibu tidak mau melihat sampai
di mana batas saya.
Nabila tertegun. Tapi ia terlihat tidak takut dengan
Darma.
NABILA
Suzie! Stefan! Kita pulang!
Sementara itu..
CUT TO:

19
“Cinta Pertama"/Ep#3/dr-2

21. INT. DEPAN KAMAR AMARA/PUTRI - DAY


Reza yang hendak ke toilet melihat Stefan yang sedang
memeluk Amara. Reza langsung tampak geram.
REZA
Stefan!
Stefan menengok kaget. Reza menatap Stefan dengan
galak. Stefan buru-buru mundur dan melepas Amara.
STEFAN
Kabarin aku terus ya, please..
Amara mengangguk. Suzie memeluk Amara.
SUZIE
Fanny titip salam..
Suzie menengok ke Stefan, tampak kesal dengan Stefan.
Tapi Suzie dan Stefan keluar kamar Amara. Reza tampak
terus menatap Stefan dengan galak.
CUT TO:

22. EXT. DEPAN RUMAH DARMA - DAY


Tampak mobil mewah Reza melaju dengan Nabila, Reza yang
menyupir, dan Stefan Suzie di kursi penumpang belakang.
Tampak Nabila memangku kotak kue dengan cemberut.
Kemala melambaikan tangan ke mereka, sementara Darma
diam saja.
Kemala menengok ke Darma.
KEMALA
Kamu nggak perlu kasar ke mereka.
Darma menengok ke Kemala.
DARMA
Kamu terlalu positif, Kemala. Lihat apa
hasilnya?
Kemala terkaget.
KEMALA
Maksud kamu, apa?
DARMA
Kamu yang percaya sama Suzie! Kalau
ibunya juga ada di villa! Kalau Amara
akan baik-baik saja! Kalau..

20
“Cinta Pertama"/Ep#3/dr-2

Kemala menatap Darma dengan mata berkaca-kaca.


KEMALA
Ayo silakan lanjut! Kamu mau ngomong
apa?
Darma tertegun.
KEMALA
Kamu salahkan semua orang, kecuali
dirimu sendiri. Coba kamu berpikir,
kenapa Amara sampai musti berbohong
dari kamu? Itu karena selama ini dia
terlalu ditekan musti jadi yang terbaik
sama kamu!
Darma terkaget.
DARMA
Aku nggak pernah..
Tapi Darma tidak bisa melanjutkan kalimatnya. Kemala
sudah masuk ke dalam rumah. Darma terdiam. Ia tampak
memikirkan sesuatu.
CUT TO:

23. INT. RUKO HP - NIGHT


Darma tampak sibuk bekerja dengan HP. Namun ternyata,
HP yang ia sedang tangani adalah.. HP Reggie. Darma
terlihat sibuk memindahkan data HP Reggie ke laptopnya.
INSERT LAPTOP DARMA:
Terlihat berbagai file foto dan video Reggie. Terlihat
tanggal dari foto dan video semuanya berurut, jelas
Reggie ini sangat narsis dan selalu mendokumentasikan
dirinya sendiri.
BACK TO SCENE.
Darma tertegun. Ia mengerutkan alisnya, tampak ada yang
mencurigakan.
INSERT LAPTOP DARMA:
Terlihat ada satu hari yang terlewat dari informasi
foto dan video. Tanggal di saat mereka di villa.
BACK TO SCENE.

21
“Cinta Pertama"/Ep#3/dr-2

TREATMENT di wajah Darma yang seperti "eureka". Darma


sibuk di laptopnya, melakukan recovery file.
INSERT LAPTOP DARMA:
Tampak banyak file yang recovered. Darma mengklik file-
file itu, hanya foto-foto dan video narsis Reggie dan
Dax. Sampai akhirnya..
Sisa di satu file lagi.
BACK TO SCENE.
TREATMENT DI WAJAH DARMA yang tegang. Darma klik file
itu.
INSERT LAPTOP DARMA:
Sebuah file video, yang sudah pixelate, gambar hanya
ada terlihat sedikit-sedikit, suara yang putus-putus.
Ini adalah video saat Reggie menyuruh Dax untuk
merekamnya, dan terdengar JERITAN AMARA.
BACK TO SCENE.
TREATMENT di wajah Darma. Terlihat perlahan dari geram,
wajahnya berubah seperti merasakan rasa sakit yang luar
biasa. Darma menangis tanpa suara. Sementara file video
dengan visual yang sudah pixelate dan suara terputus-
putus terus terpasang ON LOOP.
CUT TO:

24. EXT. SKATEPARK - NIGHT


Putri tampak melaju dengan skateboardnya. Jago. Begitu
selesai, Putri duduk di pinggiran. Tampak Putri masih
mengenakan sneakers dengan tali pink.
PUTRI
Gue tahu elo ada di situ.
Dari belakang, muncul Andi dan duduk di samping Putri
dengan wajah tidak enak. Ternyata dari tadi Andi
mengambil foto Putri yang sedang bermain skateboard
dengan kameranya.
ANDI
Gue, ikut prihatin sama apa yang
terjadi ke Amara..
Putri menengok ke Andi.

22
“Cinta Pertama"/Ep#3/dr-2

PUTRI
Elo udah tahu?
ANDI
Di sekolah udah rame..
Putri geleng kepala tampak kesal sendiri.
PUTRI
Anak-anak bilang apa?
ANDI
(terdiam)
Elo nggak perlu tahulah. Nggak penting.
Putri menengok ke Andi.
PUTRI
Elo tenang aja. Gue nggak bilang siapa-
siapa elo waktu itu ada di sana.
Andi tertegun.
ANDI
Kalau bilang juga nggak papa..
Putri menghela napas.
PUTRI
Cuma nambah ruwet aja. Lagian pelakunya
udah dapet, kok.
Andi langsung tampak tertarik.
ANDI
Siapa?
Putri geleng kepala.
PUTRI
Gue belum dikasih tahu..
Andi terdiam lagi.
ANDI
Maaf, ya. Kalau waktu itu gue nggak
sok-sokan mau ngado Suzie, elo bakalan
bisa balik ke villa lebih cepet. Amara
nggak akan..
Andi terdiam lagi.
PUTRI
Akhirnya kadonya udah dikasi?

23
“Cinta Pertama"/Ep#3/dr-2

Andi geleng kepala. Putri menepuk bahu Andi.


PUTRI
Kasiinlah. Biar semua nggak sia-sia..
Putri kembali main skateboardnya, sambil diamati oleh
Andi. Andi mengeluarkan kameranya dan memotret Putri
lagi. Andi mengecek hasilnya.
INSERT KAMERA ANDI:
Tampak Andi scroll dengan cepat foto-foto hasil
buatannya. Terlihat sekilas, ada foto pantai di malam
hari. Andi tidak memperhatikan, di salah satu foto
pantai di malam hari, ada sosok yang mengenakan topeng
badut namun blur..
CUT TO:

25. INT. RUMAH REZA - NIGHT


Tampak rumah Reza yang mewah. Stefan terlihat sedang
exercise, melakukan kickboxing. ia tampak sangat fokus
sekaligus mengatur emosi. Suzie mendatangi Stefan
dengan menahan kekesalan.
SUZIE
Udah berapa lama elo jadian sama Amara?
Stefan tertegun.
STEFAN
Suz, gue..
SUZIE
Elo dateng ke villa waktu itu jadi
bukan dadakan kan? Emang janjian sama
Amara?
STEFAN
Amara yang minta gue buat dateng. Dia
itu takut elo tahu soal gue sama dia,
karena dia tahu elo pasti marah..
Suzie tampak makin kesal.
SUZIE
Ya marahlah. Apalagi dibohongin kayak
gini!
Stefan tersenyum ke Suzie.
STEFAN

24
“Cinta Pertama"/Ep#3/dr-2

Sekarang kan elo udah tahu semua.


Please, jangan ributin soal ini ke
Amara. Dia butuh kita semua..
Suzie terdiam. Ia geleng kepala.
SUZIE
Menurut loe siapa pelakunya? Orang yang
kita kenal atau..
Stefan terdiam.
STEFAN
Gue nggak tahu. Tapi begitu gue tahu
siapa orangnya..
Stefan melakukan kickboxing lagi.
STEFAN
Habis tu orang.
Suzie tiba-tiba lemas dan terduduk. Stefan menengok ke
Suzie, heran.
STEFAN
Kenapa?
SUZIE
Malam itu, bisa aja gue yang jadi
korban..
Stefan terdiam. Ia duduk di samping Suzie dan merangkul
Suzie.
STEFAN
Gue nggak akan biarin apapun terjadi
sama loe, Sis.
SUZIE
(menatap Stefan)
Tapi elo juga nggak bisa nyelamatin
Amara..
Stefan terperangah. Suzie tampak stress, Suzie yang
sekarang sudah berbeda dengan Suzie yang dulu. Suzie
seperti menutup cardigan yang ia pakai dan berjalan ke
kamar. TERDENGAR Suzie MENGUNCI PINTU KAMAR. Stefan
terdiam.
Stefan sadar Reza memperhatikannya dari jauh, wajah
Reza tampak kesal. Tapi Reza baru mau bicara dengan

25
“Cinta Pertama"/Ep#3/dr-2

Stefan, sudah keduluan Nabila dari teras yang


memanggilnya.
NABILA
Rez?
Reza pun berjalan menuju teras, batal bicara ke Stefan.
CUT TO:

26. EXT. TERAS RUMAH REZA - NIGHT


Tampak teras rumah Reza yang mewah. Nabila sedang duduk
di teras sambil merokok.
Reza melirik Nabila.
REZA
Bagaimana kalau anak-anak tahu kamu
masih merokok?
Nabila melirik Reza dan memberi sebatang rokok ke Reza.
Reza pun merokok juga.
NABILA
Aku akan bilang, bukan mereka saja yang
punya rahasia.
Reza menghela napas panjang, tampak kesal.
REZA
Anak-anak ini, kadang aku nggak ngerti
apa yang ada di otak mereka.
NABILA
Maksud aku bukan soal anak-anak.
Reza menengok ke Nabila, dengan mengerutkan alisnya.
NABILA
(menatap lurus ke depan)
Waktu kamu bilang ke aku kamu ke
Singapore, sebenarnya kamu ke mana?
Reza tertegun.
REZA
Kenapa kok kamu tanya begitu?
NABILA
(menatap Reza)

26
“Cinta Pertama"/Ep#3/dr-2

Kamu lupa brief si Sasa sekretarismu


itu untuk bohongin aku. Kenapa? Buru-
buru mau ketemu pacar gelapmu?
Reza langsung kesal mendengarnya.
REZA
Kamu yakin sekarang saat yang tepat
untuk membahas soal ini? Lebih baik
kamu pikirkan kenapa anak-anakmu bohong
ke kamu!
NABILA
Mungkin mereka mencontoh bapaknya!
Reza makin geram. Ia meninggalkan Nabila.
NABILA
Kamu mau ke mana!
Reza tidak menjawab. Dari jauh TERDENGAR SUARA MOBIL.
Nabila tampak menahan kekesalannya dan terus merokok.
CUT TO:

27. INT. KANTOR POLISI - NIGHT


Darma menerobos kantor polisi sambil membawa laptopnya.
Farid melihat kehadiran Darma, tampak geram. Ia
menengok ke Anak Buah Farid.
ANAK BUAH FARID
Bukan saya, komandan..
Darma langsung meletakkan laptopnya dan membukanya di
hadapan Farid.
DARMA
Saya dapat bukti.
Farid menatap Darma dengan jengkel.
FARID
Pak, sekali lagi saya mohon untuk
jangan mengganggu penyelidikan kami.
DARMA
Lihat dulu ini!
Darma memasang video dari HP Reggie. Terlihat video
yang pixelate dan suara yang putus-putus.
DARMA

27
“Cinta Pertama"/Ep#3/dr-2

(menggebu-gebu)
Sudah bisa kan jadi si Reggie ini
ditangkap?
Farid makin kesal.
FARID
Darimana bapak tahu soal Reg..
Farid melotot ke Anak Buah Farid, yang buru-buru
menggeleng tanda tidak tahu apa-apa.
DARMA
Ini buktinya! Dia memperkosa anak saya!
Farid menarik napas panjang.
FARID
Boleh saya tahu, darimana bapak bisa
dapat video ini?
Darma jadi semangat. Ia mengeluarkan HP Reggie dan
meletakkannya di meja.
DARMA
Ini handphone Reggie.
Farid memijit dahinya.
FARID
Dan bapak bisa dapat handphone Reggie
ini dari..
Darma baru mau jawab tapi Farid sudah mengangkat
tangannya.
FARID
Jangan jawab. Saya tidak mau tahu.
Farid bergerak berdiri hendak pergi dari mejanya..
Darma kaget.
DARMA
Pak, tapi ini semua kan sudah jelas!
Bapak bilang butuh bukti! Ini sudah ada
buktinya! Kurang apalagi!
Farid tampak geregetan dengan Darma.
FARID
Pak, bapak ada barang illegal di
kepemilikan bapak. Bapak melanggar
privacy orang. Dan hasilnya, hanya

28
“Cinta Pertama"/Ep#3/dr-2

video kotak-kotak dan suara yang jaman


sekarang bisa direkayasa. Bukti apa?
TREATMENT di wajah Darma yang shock.
DARMA
Apa? Kenapa sih bapak melindungi anak
ini? Apa karena dia anak orang kaya!
Farid sekarang mulai emosi. Ia mendekatkan dirinya ke
Darma.
FARID
Pak, saya mohon. Saya juga ingin
kebenaran, seperti bapak. Saya simpati
ke bapak, tapi jangan bikin kesabaran
saya habis.
(beat)
Jika bapak ingin kasus ini selesai,
ikuti saran saya. Diam saja di rumah,
tunggu sampai bapak dibutuhkan
kesaksiannya. Bisa dimengerti?
Darma menatap Farid, tidak bergeming. TREATMENT Darma
dan Farid seperti adu mental..
Darma tangannya bergerak hendak mengambil HP Reggie
tapi..
Farid sudah mengambil HP itu.
FARID
Demi kebaikan bapak sendiri, lebih baik
barang ini tidak pernah ada di tangan
bapak.
Darma tertegun. Farid dan Anak Buahnya meninggalkan
Darma. Darma tampak berusaha mengontrol emosinya yang
sudah sangat kecewa..
Anak Buah Farid menengok ke Farid.
ANAK BUAH FARID
Handphonenya Reggie mau diapakan, pak?
Farid menghela napas mendengarnya.
CUT TO:

28. INT. MOBIL REZA - NIGHT

29
“Cinta Pertama"/Ep#3/dr-2

Tampak Reza menyetir dengan resah. TREATMENT.. di


bagasi mobil Reza, kita lihat ada sepasang sepatu. Dari
sepatu Reza yang dalam posisi terguling, terlihat ADA
BEKAS PASIR dan sebuah bungkusan.. Bungkusan itu
sedikit tersibak. Seperti bagian dari topeng badut.
CUT TO:

29. INT. KAMAR MANDI DARMA - NIGHT


Darma tampak di bawah shower.
INSERT FLASHES:
Kalimat Farid yang menyampaikan buktinya tidak layak,
lalu tawa Reggie di arcade.
BACK TO SCENE.
DARMA
Aaargh!
CUT TO:

30. INT. KAMAR DARMA - NIGHT


Darma masuk ke dalam kamar. Tampak Kemala memunggungi.
Darma masuk ke tempat tidur, juga memunggungi Kemala.
Tapi Darma tidak tahu, kalau Kemala memegang kartu
THERAPIST yang diberikan Nabila. Kemala tampak
berpikir..
CUT TO:

31. INT. RUANG THERAPIST - DAY


Tampak Amara, didampingi Kemala dan Darma. THERAPIST
tersenyum ke Amara.
THERAPIST
Halo Amara, bagaimana kabarmu..
Amara hanya diam.
THERAPIST
Kamu tahu kenapa kamu sekarang ada di
sini?
Darma tampak tidak sabar.
DARMA
Ini semua hanya buang-buang waktu! Ayo,
Amara! Kita pulang!

30
“Cinta Pertama"/Ep#3/dr-2

Kemala menengok kaget ke Darma.


KEMALA
Kita ke sini kan supaya Amara bisa
pulih dan kembali ke sekolah?
DARMA
(terbelalak kaget)
Sekolah? Kamu pikir aku akan biarin
Amara kembali ke pergaulan anak-anak
itu? Amara sekolah di rumah mulai
sekarang! Dia nggak akan ke mana-mana!
KEMALA
Amara nggak salah! Kenapa jadi dia yang
dikurung!
DARMA
Aku melindungi dia!
Therapist melihat Amara menutup telinganya sambil
menangis.
THERAPIST
(mengamati Darma dan Kemala)
Bapak dan Ibu, apa bisa tinggalkan kami
berdua? Kami mau mengobrol dulu..
Darma geleng kepala tampak tidak sabar. Jelas therapy
seperti ini tidak masuk di style Darma.
DARMA
Amara akan sembuh dari trauma begitu
pelakunya dihukum mati! Bukan dengan
ngobrol-ngobrol!
KEMALA
Darma!
Darma geleng kepala kesal dan meninggalkan ruangan.
KEMALA
Maaf ya, dok..
Kemala buru-buru menyusul Darma dengan geram. Amara
menatap Therapist dengan mata berkaca-kaca.
CUT TO:

32. INT. RUANG TUNGGU THERAPIST - DAY

31
“Cinta Pertama"/Ep#3/dr-2

Kemala menghampiri Darma dengan kesal.


KEMALA
Kamu itu kenapa sih! Kita semua di sini
mau membantu Amara!
Darma tampak tidak sabar. Ia mengecek HPnya.
DARMA
Kenapa belum ada berita dari polisi
lagi?
KEMALA
Mungkin mereka jadi nggak mau kasih
informasi lagi ke kamu, karena kelakuan
kamu di sana!
Darma terdiam.
KEMALA
Kamu pikir aku nggak mau kasus ini
selesai! Aku juga sudah muak! Tapi aku
nggak bisa halu berlagak jadi jagoan ke
sana-sini karena aku musti ada buat
Amara!
Darma terpana. Kemala tampak geram.
KEMALA
Menurutku, semua yang kamu kerjakan
selama ini hanya alasan kamu untuk
kabur dari kenyataan. Kamu pikir kamu
membantu Amara, padahal kamu
meninggalkan dia. Kamu meninggalkan
kami.
Darma terdiam. Kemala membuang mukanya.
CUT TO:

33. INT. RUANG THERAPIST - DAY


Therapist menatap Amara.
THERAPIST
Amara, boleh saya tahu, apa yang kamu
ingat akan kejadian malam itu?
Amara menatap Therapist. Air matanya mengalir.
Therapist tersenyum.
THERAPIST

32
“Cinta Pertama"/Ep#3/dr-2

Tidak apa-apa, kalau kamu belum mau


cerita. Saya dengar kamu mau menjadi
dokter ya?
Amara hanya diam. Therapist tersenyum ke Amara.
THERAPIST
Baiklah, kita jalankan test dulu, ya?
Therapist menyiapkan kartu-kartu. Amara diam saja.
Pandangan matanya ke arah jendela ruangan. Tiba-tiba..
Amara seperti kejang. Tangannya memegang pegangan kursi
dengan erat. Air matanya mengalir. Mulutnya terbuka,
seperti mau teriak tapi tidak bisa.
Therapist menengok ke Amara, masih tersenyum.
THERAPIST
Sekarang coba kamu pilih..
Therapist kaget melihat Amara yang kejang.
THERAPIST
Mar? Amara!
Amara terus kejang di kursinya. Matanya tertuju ke
jendela.
TREATMENT.. ada sosok mengenakan topeng badut di depan
jendela.
FREEZE.

Anda mungkin juga menyukai