Cinta Pertama, Eps 6, Draft 5 - June16th
Cinta Pertama, Eps 6, Draft 5 - June16th
Episode #6
draft-5
SKY FILMS
1
“Cinta Pertama"/Ep#6/dr-4
FADE IN.
2
“Cinta Pertama"/Ep#6/dr-4
3
“Cinta Pertama"/Ep#6/dr-4
KEMALA
Kamu mencoba mengancam kami?
NABILA
(tersenyum)
Aku justru mau membantu Amara. Amara
sayang, bagaimana jika kamu melanjutkan
sekolah kamu di Canada? Atau kalau kamu
mau, Jerman juga bisa? Kamu ambil
kedokteran di sana.. Memulai hidup yang
baru, nggak akan ada yang tahu apa yang
sudah terjadi pada kamu di sini.. Semua
nanti kami yang tanggung dan urus. Kamu
tinggal berangkat saja.
Kemala terperangah.
KEMALA
Kamu.. kamu mencoba menyogok kami?
Nabila menengok Kemala dengan heran.
NABILA
Aku mau memberi Amara kesempatan kedua.
Amara, kamu nggak mau kembali hidup
normal? Sekolah, tinggal di luar
negeri, dapat teman-teman baru, mungkin
nanti bisa sekalian kerja di sana, bisa
bantu orangtua, iya kan?
KEMALA
Keluar!
Nabila kali ini marah.
NABILA
Jangan bodoh, Kemala. Kamu tahu tawaran
aku ini adalah hal terbaik yang bisa
terjadi pada Amara!
KEMALA
Yang terbaik buat Amara adalah Stefan
dipenjara!
NABILA
Kalau misalnya iya Stefan dipenjara,
lalu apa? Amara mau jadi apa? Kamu
yakin ada sekolah yang mau menampung
Amara, kalau tahu Amara memfitnah anak
4
“Cinta Pertama"/Ep#6/dr-4
5
“Cinta Pertama"/Ep#6/dr-4
6
“Cinta Pertama"/Ep#6/dr-4
STEFAN
Rasanya nggak sopan bu, membuka-buka
soal itu di sini..
Jaksa Wanita menatap Stefan dengan tajam.
JAKSA WANITA
Kamu suka memaksa Amara untuk berbuat
lebih jauh? Makanya kamu perkosa dia?
Pengacara Elite menengok ke Hakim.
PENGACARA ELITE
Keberatan, interupsi Yang Mulia.
HAKIM
Diterima.
Jaksa Wanita terlihat kesal.
JAKSA WANITA
Ini bukan pertama kali kamu dituduh
melakukan kekerasan seksual. Di Amerika
kamu juga mendapat tuduhan yang sama,
bukan?
PENGACARA ELITE
Keberatan, interupsi Yang Mulia, bisa
diperiksa, Stefan tidak pernah ada
catatan kriminal di negara manapun.
Semua itu hanya desas-desus.
HAKIM
Diterima. Jangan ke mana-mana, saudari
penuntut.
Terlihat wajah Darma kesal.
JAKSA WANITA
Stefan, Amara mengenali kamu sebagai
pemerkosanya dari lagu yang kamu
nyanyikan. Lagu ini merupakan lagu yang
menjadi lagu favorit di rumah kamu,
bukan?
PENGACARA ELITE
Keberatan, Interupsi Yang Mulia. Lagu
ini adalah lagu yang populer, sopir
saya saja tahu lagu itu..
Reza tertawa. Hakim mengetuk palunya.
7
“Cinta Pertama"/Ep#6/dr-4
HAKIM
Harap tenang! Saudari penuntut, apa
saudari memiliki bukti atau saksi
selain lagu dan desas-desus?
Jaksa Wanita terdiam.
JAKSA WANITA
Ada, Yang Mulia.
HAKIM
Persiapkan betul. Sidang saya tunda
sampai besok.
Hakim mengetuk palu. Reza tersenyum dan menghampiri
Darma.
REZA
Ini baru permulaan.
Darma melirik Reza dengan geram.
CUT TO:
8
“Cinta Pertama"/Ep#6/dr-4
9
“Cinta Pertama"/Ep#6/dr-4
PUTRI
Maaf ya, gue udah egois banget.
Mustinya elo nggak ikut kena imbas
urusan keluarga gue..
Andi terdiam. Ia kembali bekerja di laptopnya. Putri
mengerutkan alisnya.
PUTRI
Ndi?
ANDI
Apa yang terjadi sama Amara, bukan cuma
urusan keluarga loe, Put. Tapi urusan
kita semua..
PUTRI
Tapi kalau Bu Nabila..
Andi mendongak ke Putri.
ANDI
Kalau Bu Nabila mau main kotor, berarti
dia baru gali lubang kuburnya sendiri.
Putri tersenyum terharu ke Andi. Andi tersenyum ke
Putri, dan kembali bekerja dengan laptopnya.
CUT TO:
10
“Cinta Pertama"/Ep#6/dr-4
11
“Cinta Pertama"/Ep#6/dr-4
12
“Cinta Pertama"/Ep#6/dr-4
13
“Cinta Pertama"/Ep#6/dr-4
14
“Cinta Pertama"/Ep#6/dr-4
CUT TO:
15
“Cinta Pertama"/Ep#6/dr-4
DARMA
Tapi sidang..
KEMALA
Sidang akan tetap berlanjut walaupun
tidak ada kamu. Sementara ini, nggak
ada yang bisa kita lakukan.
CUT TO:
16
“Cinta Pertama"/Ep#6/dr-4
CUT TO:
17
“Cinta Pertama"/Ep#6/dr-4
18
“Cinta Pertama"/Ep#6/dr-4
19
“Cinta Pertama"/Ep#6/dr-4
20
“Cinta Pertama"/Ep#6/dr-4
JAKSA WANITA
Kamu sudah siap, Amara? Sekarang bola
ada di tanganmu..
Amara menengok ke Darma, tampak yakin. Amara
mengangguk.
AMARA
Iya, bu.
Darma mengangguk juga ke Amara, tampak bangga. Kemala
mengerutkan alisnya.
KEMALA
Putri ke mana?
CUT TO:
21
“Cinta Pertama"/Ep#6/dr-4
CUT TO:
22
“Cinta Pertama"/Ep#6/dr-4
23
“Cinta Pertama"/Ep#6/dr-4
24
“Cinta Pertama"/Ep#6/dr-4
25
“Cinta Pertama"/Ep#6/dr-4
26
“Cinta Pertama"/Ep#6/dr-4
PENGACARA ELITE
Amara, sekali lagi saya tanya ke
saudari. Saat kamu bilang Stefan adalah
pelakunya, apakah kamu yakin itu benar?
Amara menengok ke Darma dan Kemala
INSERT FLASHES:
Foto Putri yang dilakban..
BACK TO SCENE.
Amara tidak kuat lagi.
AMARA
Saya nggak tahu!
Semua terkaget.
DARMA
Amara!
AMARA
Saya nggak tahu siapa pelakunya..
DARMA
Amara! Jangan takut!
HAKIM
(mengetuk palu)
Harap tenang!
Kemala menahan badan Darma. Amara air matanya mengalir.
PENGACARA ELITE
Apakah mungkin, pelakunya bukan Stefan,
Amara?
Amara bergetar.
AMARA
Mung.. kin..
PENGACARA ELITE
Lalu kenapa kamu sebut nama Stefan
sebagai pelakunya..
AMARA
(air mata mengalir)
Saya.. bohong.
Semua shock.
27
“Cinta Pertama"/Ep#6/dr-4
CUT TO:
28
“Cinta Pertama"/Ep#6/dr-4
29
“Cinta Pertama"/Ep#6/dr-4
30
“Cinta Pertama"/Ep#6/dr-4
AMARA
Maafin aku, pa...
Darma terdiam.
AMARA
Aku.. nggak bisa.. kalo aku lanjut, dan
mereka menyakiti Putri, aku gak bisa
pa… aku gak bisa..
Amara makin menangis. Darma memeluk Amara. Kemala dan
Putri juga terdiam.
DARMA
Tidak apa, Amara. Kamu sudah hebat.
Papa bangga sama kamu..
Darma mencium kepala Amara. Wajah Darma tampak gundah
namun ia tidak mau memperlihatkannya ke Amara.
CUT TO:
31
“Cinta Pertama"/Ep#6/dr-4
REZA
Yes!
Reza memeluk Stefan dengan erat. Nabila ada juga di
ruang sidang, tampak berusaha tersenyum walaupun ia
terlihat murung dan berpikir.
REZA
Kita berhasil, boy!
Reza tosan dengan Stefan yang juga tampak lega. Reza
menengok ke Nabila dengan tersenyum puas.
REZA
Pokoknya semua sudah diurus.
CUT TO:
32
“Cinta Pertama"/Ep#6/dr-4
CUT TO:
33
“Cinta Pertama"/Ep#6/dr-4
Si bangsat!
Nabila menengok ke Reza.
NABILA
Menurut kamu, ini akan berhasil?
REZA
Ya nggak. Mau cari bukti apa? kan
Stefan nggak bersalah!
Nabila terdiam. Reza menatap Nabila dengan tajam.
REZA
Stefan cerita kalau kamu curiga dia
bersalah. Apa benar?
Nabila berdehem.
NABILA
Aku bukan bermaksud begitu tapi..
Reza menatap Nabila dengan sinis.
REZA
Kebodohan kamu dengan mengirim bot
nyaris merusak segalanya, Nabila. Kamu
sudah gagal menjadi ibu!
Nabila terperangah.. Suzie dan Stefan terdiam melihat
pertengkaran orangtua mereka.
CUT TO:
34
“Cinta Pertama"/Ep#6/dr-4
SUZIE
Tapi dia yakin banget..
Stefan menengok ke Suzie.
STEFAN
Tapi kan gue nggak mungkin sejahat itu.
Loe kan tahu..
Stefan tersenyum dan meninggalkan Suzie. Suzie hanya
diam. Di HPnya, tampak Suzie ternyata sedang membuka
link dari Putri tentang Sarah Darwin.
Suzie tampak berpikir. Lalu..
CUT TO:
35
“Cinta Pertama"/Ep#6/dr-4
CUT TO:
36
“Cinta Pertama"/Ep#6/dr-4