Cinta Pertama, Eps 5, Draft 7 - May29th
Cinta Pertama, Eps 5, Draft 7 - May29th
Episode #5
draft-7
SKY FILMS
1
“Cinta Pertama"/Ep#5/dr-7
FADE IN.
2
“Cinta Pertama"/Ep#5/dr-7
3
“Cinta Pertama"/Ep#5/dr-7
4
“Cinta Pertama"/Ep#5/dr-7
5
“Cinta Pertama"/Ep#5/dr-7
6
“Cinta Pertama"/Ep#5/dr-7
7
“Cinta Pertama"/Ep#5/dr-7
8
“Cinta Pertama"/Ep#5/dr-7
9
“Cinta Pertama"/Ep#5/dr-7
10
“Cinta Pertama"/Ep#5/dr-7
11
“Cinta Pertama"/Ep#5/dr-7
DARMA
Lalu bagaimana dengan bapaknya Stefan
yang sudah jelas menyogok Dax? Apa
nggak ada yang aneh dari situ?
Farid menarik napas lagi. Seperti sudah Lelah.
FARID
Pak Darma, saya mohon untuk terakhir
kalinya, jangan memperkeruh
penyelidikan. Jangan mengintimidasi
siapapun, apalagi memata-matai mereka.
Bapak yang malah nanti bisa dilaporkan.
DARMA
(mengamuk)
Bilang saja kalian takut!
AMARA
Pa..
Darma menengok ke Amara yang tampak sekarang sudah
semakin patah semangat. Air mata Amara mengalir.
AMARA
Aku mau pulang..
Darma tertegun melihat Amara yang terlihat sangat patah
semangat.
CUT TO:
12
“Cinta Pertama"/Ep#5/dr-7
13
“Cinta Pertama"/Ep#5/dr-7
14
“Cinta Pertama"/Ep#5/dr-7
16. MONTAGE:
A. Darma menghampiri ATM, POV CCTV ATM: tampak arah
CCTV ke parkiran depan ATM, Darma melongok ke kamera.
B. Darma masuk ke minimarket, ia tampak menceritakan
sesuatu ke PENJAGA TOKO, Penjaga Toko terlihat shock,
15
“Cinta Pertama"/Ep#5/dr-7
16
“Cinta Pertama"/Ep#5/dr-7
17
“Cinta Pertama"/Ep#5/dr-7
PUTRI
Menurut polisi, Stefan itu terlalu
perfect buat jadi pemerkosa. Tapi yang
namanya manusia kan nggak mungkin
perfect.
ANDI
Tapi setahu gue ya, Stefan emang nggak
pernah aneh-aneh, berantem aja nggak
pernah. Anaknya juga nggak sombong,
biar lama di Amerika..
Putri tertegun mendengarnya.
PUTRI
Sebenernya kenapa Stefan balik ke sini?
Kenapa dia nggak kelarin SMAnya di sana
aja?
Andi mengerutkan alisnya.
ANDI
Elo tahu nama sekolahnya di Amerika?
Putri mengerutkan alisnya juga.
PUTRI
Kayaknya pernah ada di website
sekolah..
Mereka pun tampak sibuk searching.
PUTRI
Sky High School..
CUT TO:
18
“Cinta Pertama"/Ep#5/dr-7
19
“Cinta Pertama"/Ep#5/dr-7
Tan?
Kemala semakin mengeras wajahnya.
KEMALA
Saya bilang pergi! Atau saya telpon
polisi sekarang!
STEFAN
Tunggu dulu, Tan. Saya ke sini baik-
baik. Saya nggak bersalah, tan..
Kemala menatap Stefan dingin.
KEMALA
Simpan semuanya buat pengadilan.
STEFAN
Tan, tante masa percaya begitu saja
sama omongan Amara? Kan tante tahu
kalau..
KEMALA
Ya, saya percaya sama anak saya.
Stefan terperangah. Ia menarik napas panjang.
STEFAN
Saya sebetulnya ke sini karena saya
kasihan sama Amara. Kasihan sama
keluarga tante.
Stefan menatap Kemala.
STEFAN
Baiklah, permisi, tante..
Stefan berjalan meninggalkan pekarangan rumah Kemala.
Kemala menengok ke atas, ke jendela. Tampak kalau Amara
daritadi ternyata memperhatikan.
TREATMENT di wajah Stefan, seperti tidak bisa ditebak
apakah ia kecewa atau justru membuat rencana.
CUT TO:
20
“Cinta Pertama"/Ep#5/dr-7
PUTRI
Ini dari yearbook di tahun pertama.
Stefan pindah di tahun kedua, kan?
ANDI
Iya, di tengah..
PUTRI
Mustinya kalau Stefan pindah karena
keinginannya sendiri, foto-fotonya di
yearbook tahun kedua masih ada dong?
Tampak Putri membuka halaman-halaman yearbook di
laptop.
ANDI
Tapi Stefan nggak ada sama sekali.
Seperti, sekolahnya mau menghapus
Stefan pernah sekolah di situ.
PUTRI
Apa Stefan balik ke Indonesia karena
dia dikeluarin..
Putri dan Andi saling pandang.
CUT TO:
21
“Cinta Pertama"/Ep#5/dr-7
22
“Cinta Pertama"/Ep#5/dr-7
23
“Cinta Pertama"/Ep#5/dr-7
24
“Cinta Pertama"/Ep#5/dr-7
CUT TO:
25
“Cinta Pertama"/Ep#5/dr-7
(emosi meledak)
Nggak cukup elo fitnah Stefan. Sekarang
elo fitnah bokap gue juga? Salah apa
gue sama loe, Mar! Segitu bencinya elo
sama gue, sampe elo hancurin keluarga
gue!
Amara terperangah mendengarnya.
AMARA
Gue nggak tahu..
SUZIE
Jangan bohong! Bokap gue hari ini
ditangkap! Gimana gue musti berhadapan
sama anak-anak kalau bokap gue
dipenjara! Lebih baik gue berhenti
sekolah aja!
Amara terdiam. Suzie menengok ke Amara.
SUZIE
Gue nyesel punya sahabat kayak loe.
Amara terpana. Matanya berair. Air mata Suzie juga
mengalir.
SUZIE
Semua ini nggak akan terjadi kalau kita
nggak temenan. Kalau waktu bisa
berulang, gue lebih baik nggak pernah
kenal sama loe.
AMARA
Pelakunya Stefan.
SUZIE
(histeris)
Elo pembohong!
Amara menatap Suzie, dengan mata berkaca-kaca.
AMARA
Gue nggak tahu kenapa mereka nangkep
bokap loe, tapi pelakunya Stefan.
Please, Suz. Buat apa gue bohong soal
ini?
Air mata Suzie makin mengalir.
26
“Cinta Pertama"/Ep#5/dr-7
SUZIE
Elo akan bayar semua yang loe lakuin ke
keluarga gue, Mar. Gue janji.
Air mata Amara mengalir juga mendengarnya. Persahabatan
yang hancur sangat berat untuk keduanya.
INTERCUT TO:
27
“Cinta Pertama"/Ep#5/dr-7
28
“Cinta Pertama"/Ep#5/dr-7
29
“Cinta Pertama"/Ep#5/dr-7
30
“Cinta Pertama"/Ep#5/dr-7
31
“Cinta Pertama"/Ep#5/dr-7
SUZIE
Gue tadi ketemu Amara.
Stefan mendongak, tampak kaget. Dan curiga. Suzie
menarik napas.
SUZIE
Gue percaya sama loe, Fan.
Mata Stefan berkaca-kaca.
STEFAN
Itu yang paling penting di dunia ini,
sis.
Stefan dan Suzie berpelukan.
CUT TO:
32
“Cinta Pertama"/Ep#5/dr-7
(mulai bingung)
Kalau saya nggak suka, buat apa saya
koleksi vinylnya?
Farid mengangguk.
FARID
Selera bapak, unik juga. Jarang yang
mendengar lagu-lagu begini jaman
sekarang.
REZA
Saya, dari dulu memang suka musik..
Farid mengangguk-angguk.
FARID
Anak-anak bapak, juga sama seleranya?
Reza jadi tersenyum kecil.
REZA
Kalau Suzie, sukanya ya K-pop. Kalau
Stefan, dia masih satu selera sama
saya.
FARID
Satu selera. Termasuk soal perempuan?
Pengacara #2 kaget.
PENGACARA #2
Ini di luar batas, komandan.
Farid menatap Reza dengan dingin.
FARID
Amara cantik, ya? Apa karena itu bapak
marah begitu tahu Stefan pacaran dengan
Amara? Karena bapak ingin Amara untuk
bapak sendiri?
Reza tidak bergeming.
FARID
Bapak tahu tidak mungkin gadis seperti
Amara bisa dibujuk om-om. Makanya,
bapak memperkosa dia?
Reza tidak bergeming.
PENGACARA #2
33
“Cinta Pertama"/Ep#5/dr-7
34
“Cinta Pertama"/Ep#5/dr-7
35
“Cinta Pertama"/Ep#5/dr-7
36
“Cinta Pertama"/Ep#5/dr-7
37
“Cinta Pertama"/Ep#5/dr-7
NABILA
Kamu akan baik-baik aja, nak! Mama
janji! Mama akan keluarkan kamu!
Mata Nabila melihat.. Darma ada di antara orang-orang.
Darma tersenyum ke Nabila, seperti memberi kode ke
Nabila. Nabila emosi. Ia melepaskan Stefan dan berlari
ke Darma. Kali ini Nabila sudah puncak emosi.
NABILA
Ini semua ulah kamu! Saya nggak akan
biarkan kamu menghancurkan masa depan
anak saya! Kamu cari musuh yang salah,
Darma! Saya nggak akan diam!
Nabila ditarik Anak Buah Farid, sementara Darma kali
ini yang tenang, berdiri penuh kemenangan. Matanya
menatap Stefan yang dimasukkan ke dalam mobil polisi.
Mobil polisi menjauh.
Suzie berlari mengejar mobil polisi sambil menangis dan
duduk terjatuh.
Putri berlari ke pelukan Darma sambil menangis lega.
Sementara itu di mobil polisi, Nabila menangis juga
sambil terus memeluk Stefan. Tangannya menghalangi
jendela dari anak-anak yang mengambil video.
CUT TO:
38
“Cinta Pertama"/Ep#5/dr-7
CUT TO: