Anda di halaman 1dari 34

"CINTA PERTAMA"

Episode #8
draft-3

written by Cassandra Massardi


story by Saleha

SKY FILMS

1
“Cinta Pertama"/Ep#8/dr-3

FADE IN.

1. INT. KAMAR STEFAN - DAY (SORE)


INSERT FLASHBACK:
Stefan berdiri di atas jembatan, menatap jenazah Amara
yang pertama masih mengapung di air, lalu perlahan
tenggelam, terbawa arus. TREATMENT di wajah Stefan yang
terlihat nervous. Stefan terlihat berusaha menenangkan
diri.
BACK TO SCENE.
Ternyata Stefan sedang menatap wajahnya sendiri di
cermin, terliat gelisah. Ia lalu melanjutkan persiapan
packingnya, memasukkan barang-barang ke koper, sambil
bersiul lagu fave Reza untuk tenangin dirinya.
Suzie memperhatikan Stefan dari depan pintu. Wajah
Suzie pucat.. Stefan ada feeling, ia menengok ke Suzie,
Suzie buru-buru berjalan menjauh. Terlihat Stefan
menatap Suzie curiga.
CUT TO:

2. EXT. TAMAN - DAY (SORE)


Darma masih di taman tempat ia bertemu dengan Suzie. Ia
tampak mondar-mandir resah, banyak pikiran di
kepalanya.
INSERT FLASHES:
Kata-kata Suzie mengenai Stefan yang membuat Amara
terbunuh.
BACK TO SCENE.
DARMA
ARGH!
Darma mengatur napasnya. Ia mendongak, tampak amarah di
wajahnya, sudah tidak bisa ditahan lagi..
CUT TO:

3. EXT. PARKIRAN TAMAN - DAY (SORE)


Darma berlari ke mobilnya. Darma membuka HPnya, ia
mengecek di foto lama Amara bersama Suzie dan Fanny di

2
“Cinta Pertama"/Ep#8/dr-3

rumah Suzie. Darma mengecek di foto, ada keterangan


lokasi, rumah Suzie.
Darma pun mengebut dengan mobilnya. Wajahnya terlihat
tidak karuan.
CUT TO:

4. INT. RUMAH DARMA - DAY (SORE)


Kemala menghampiri Putri. Perasaannya tampak tidak
enak.
KEMALA
Put? Kamu ada kabar dari papa?
PUTRI
(bingung)
Kenapa, ma?
KEMALA
Mama kok coba hubungi nggak dijawab-
jawab. Coba kamu yang kontak.
Putri mencoba menelpon Darma. HP Darma mati.
PUTRI
Nggak ada signal kali, ma?
Kemala mengangguk, tapi feeling dia tampak tidak enak..
CUT TO:

5. EXT. DEPAN RUMAH REZA - NIGHT


Mobil Darma sampai. Ia menatap dari jendela, rumah
Reza. Darma terlihat masih mengatur emosinya..
CUT TO:

6. INT. RUMAH REZA - NIGHT


Reza menutup koper. Ia menengok ke Nabila yang tampak
hanya duduk termenung menatap koper mereka.
REZA
Tidak lama lagi semua akan berakhir.
NABILA
Sampai kapan?
REZA
Sampai kapan apa?

3
“Cinta Pertama"/Ep#8/dr-3

Nabila menengok ke Reza. Matanya berkaca-kaca.


NABILA
Sampai kapan kamu akan terus
membersihkan kejahatan Stefan?
Reza tampak sudah habis kesabaran.
REZA
Kamu itu..
Reza terlihat geregetan.
REZA
Bisa nggak sih kamu itu terimakasih ke
aku! Kalau bukan karena kamu yang gagal
mendidik anak, Stefan nggak akan jadi
begini!
Nabila terbelalak mendengarnya.
NABILA
Kamu.. menyalahkan aku? Kamu yang jadi
komplotannya!
REZA
Kamu pikir aku suka! Bukan ini yang aku
bayangkan dulu saat aku menikahi kamu!
Mana sangka ternyata kamu nggak mampu
jadi ibu!
Nabila menampar Reza. Air matanya berlinang.
NABILA
Jangan pernah kamu bicara seperti itu
lagi padaku!
Reza menatap Nabila, dingin.
REZA
Aku musti ke kantor dulu, begitu aku
balik, kalian semua sudah musti siap.
Reza meninggalkan rumah. Nabila terduduk menangis,
sambil melihat kopernya. Saat itu Suzie muncul.
SUZIE
Aku nggak mau ikut.
Nabila menengok ke Suzie heran. Tampak Suzie sudah
membawa kopernya.
NABILA

4
“Cinta Pertama"/Ep#8/dr-3

Apa?
Suzie matanya berkaca-kaca.
SUZIE
Aku nggak mau kabur, ma. Ini bukan
hidupku. Aku nggak ada berbuat salah
apa-apa. Kenapa harus hidup aku juga
berantakan gara-gara Stefan?
SUZIE
Suzie..
Suzie geleng kepala. Air matanya berlinang.
SUZIE
Ini bukan keluargaku lagi. Aku nggak
bisa. Maafin aku, ma. Aku.. akan
tinggal sama Fanny.
Suzie tampak mau memeluk Nabila, tapi ragu. Ia lalu
buru-buru keluar rumah sambil membawa kopernya.
NABILA
Suzie!
Stefan muncul di belakang Nabila.
STEFAN
Apa.. Suzie akan melapor, ma?
Nabila menengok kaget. Stefan terlihat nervous.
NABILA
(buru-buru menggeleng)
Suzie kan adikmu.
Stefan menarik napas panjang.
STEFAN
Aku sudah capek dengan semua urusan
ini. Aku ingin cepat-cepat mulai hidup
baru.
Nabila terpana mendengar kata-kata Stefan yang hanya
memikirkan diri sendiri. Stefan lalu masuk ke kamar
lagi. Nabila tampak berpikir..
CUT TO:

7. INT. RUMAH DARMA - NIGHT


Putri sedang menatap laptop Darma, tampak shock.

5
“Cinta Pertama"/Ep#8/dr-3

PUTRI
Ma.. Mama!
Kemala menghampiri Putri, kaget.
KEMALA
Kenapa, Put?
Putri memperlihatkan laptop Darma.
INSERT LAPTOP DARMA:
Sebuah video di socmed, ada nama akun Darma dan juga
Stefan yang ditag..
Ini adalah home video yang diambil dari HP. Tampak..
DUA GADIS di parkiran pantai malam hari, sedang joget-
joget untuk video.
Terlihat di belakang mereka, di pantai, Stefan dengan
topeng badut berjalan menjauh dari pantai. Stefan
membuka topengnya, terlihat jelas wajahnya, terkena
lampu jalanan. VIDEO DIZOOM. Terlihat wajah Stefan yang
membuka topeng.
ZOOM LAGI wajah Stefan, menengok kiri kanan.
Semua ini terjadi sementara para gadis masih joget tik-
tok. Jelas kalau Stefan tidak sadar dirinya terekam di
kejauhan..
BACK TO SCENE.
Putri terpana. Matanya berkaca-kaca.
PUTRI
Ma ini..
KEMALA
(terpana)
Ini bukti Stefan pelakunya..
Putri mengecek laptop lagi.
PUTRI
Video ini sudah diviews ribuan kali..
Udah banyak yang ngestitch juga..
CUT TO:

8. INT. RUMAH REGGIE - NIGHT

6
“Cinta Pertama"/Ep#8/dr-3

Tampak Reggie bicara ke kamera, ia sedang melakukan


live tik tok dengan background foto Stefan yang sedang
melepas topeng badut.
REGGIE
Nah kan! Gue bilang apa! Yang sok alim
itu biasanya yang lebih bahaya! Ke mana
loe semua yang kemarin-kemarin nuduh
gue! Ni, liat sendiri idola kalian si
Stefan!
CUT TO:

9. INT. RUMAH ANDI - NIGHT


Andi juga bicara ke kamera HP, dengan background video
Stefan yang membuka masker.
ANDI
Yang kayak gini tolong diviralin, guys.
Jangan sampai Stefan lolos lagi. Yuk
bisa the power of netizen! Yang namanya
duit nggak akan bisa beli kebenaran!
Demi Amara! Kita kawal Stefan sampai ke
penjara!
CUT TO:

10. EXT. DEPAN RUMAH FANNY - NIGHT (MAGHRIB)


Suzie turun dari taksi membawa kopernya, Fanny
menyambut Suzie dan memeluknya.
FANNY
Suz! Stefan viral!
Suzie terpana.
CUT TO:

11. INT. RUMAH REGGIE - NIGHT


Reggie masih bicara ke kamera.
REGGIE
Kawal Stefan sampai penjara!
CUT TO:

12. INSERT FLASHES:

7
“Cinta Pertama"/Ep#8/dr-3

Banyak anak muda bicara ke kamera dengan kalimat yang


sama..
SEMUA
Kawal Stefan sampai penjara!
SUPERS: trending no 1 adalah #kawalStefansampaipenjara
CUT TO:

13. INT. KANTOR POLISI - NIGHT


Anak Buah Farid berlari ke Farid sambil membawa HPnya.
ANAK BUAH FARID
Komandan! Lihat ini!
Farid melihat video tik-tok itu, kaget.
FARID
Langsung kebagian IT, cek kebenarannya,
lalu cari pemilik akun ini!
Farid tampak ada kelegaan di wajahnya.
FARID
Ternyata kamu nggak sepintar itu anak
muda..
CUT TO:

14. INT. RUMAH REZA - NIGHT


HUJAN TURUN. Koper-koper tampak sudah disiapkan di
depan pintu.
NABILA
Stefan! Stefan! Kamu sudah siap!
Nabila berjalan menuju ke kamar Stefan.
CUT TO:

15. INT. KAMAR STEFAN - NIGHT


Stefan tampak sedang terpana melihat laptopnya. Nabila
muncul di depan pintu.
NABILA
Stefan, sebentar lagi papa kamu sampai.
Kamu sudah siap?
TREATMENT di wajah Stefan yang geram.
STEFAN

8
“Cinta Pertama"/Ep#8/dr-3

Bangsat!
Nabila kaget.
NABILA
Stefan!
Stefan menengok ke Nabila. Wajahnya kali ini terlihat
panik. Badannya gemetar..
STEFAN
Ma.. lihat ini..
Nabila mengerutkan alisnya. TREATMENT Nabila berjalan
menuju ke laptop Stefan dan menarik napas kaget.
CUT TO:

16. EXT. DEPAN RUMAH REZA - NIGHT


HUJAN TURUN. PETIR. Mobil Darma sampai di depan rumah
Reza. Darma di mobil tampak menyiapkan sesuatu dari
dalam tasnya (Note: seperti senjata padahal sebetulnya
handphone). Sementara itu..
CUT TO:

17. INT. RUMAH FANNY - NIGHT


Fanny memperlihatkan HPnya. Suzie terpana melihat video
itu, lalu video reaksi netizen.
FANNY
Kalau begini Stefan bisa ditangkep
lagi?
SUZIE
(mengangguk)
Kasus bisa dibuka..
FANNY
Tapi keluarga loe kan malam ini
berangkat..
Suzie terlihat tegang.
SUZIE
Kecuali..
FANNY
Kecuali apa?
Suzie melirik Fanny.

9
“Cinta Pertama"/Ep#8/dr-3

SUZIE
Gue udah cerita semua ke Om Darma.
FANNY
Apa?
CUT TO:

18. EXT. DEPAN RUMAH REZA - NIGHT


HUJAN MASIH TURUN. Tampak Darma melangkah menuju ke
pintu rumah Reza, dengan tangan yang tersembunyi di
balik jaketnya. Terlihat sorot mata Darma yang sudah
siap menghadapi segalanya..
CUT TO:

19. INT. KAMAR STEFAN - NIGHT


Stefan shock melihat video yang sama. Tampak di
laptopnya, wajah Stefan yang sudah difreeze, sedang
memegang topeng badut..
Stefan menengok ke Nabila.
STEFAN
(panik)
Ma! Mama musti lakukan sesuatu! Tuntut
orang yang posting video ini! Atau..
Nabila menatap Stefan.
NABILA
Kamu lupa, Stefan. Jejak digital tidak
akan hilang..
STEFAN
Tapi kayak gini nggak bisa, ma! Ini
semua kan bukan salah aku!
Nabila tertegun. Stefan tampak makin kesal.
STEFAN
Mereka itu nggak ngerti! Kalau Amara
nggak sok-sokan jaim sama aku, terus
kemarin juga nggak mau aku ajak
kerjasama, semua ini nggak akan
terjadi! Mereka ini iri aja sama aku!
Berusaha cari-cari kelemahan aku!

10
“Cinta Pertama"/Ep#8/dr-3

CUT TO:

20. MONTAGE:
NETIZEN #1
Menurut gue Stefan itu loser ya!
Makanya dia sampe nekad memperkosa
ceweknya sendiri! Jijik sama orang
kayak gini!
NETIZEN #2
Please Stefan, mati aja loe, mustinya
yang mati elo bukan Amara!
NETIZEN #3
Gue heran sampai nanti ada cewek yang
masih mau sama cowok bajingan kayak
gini.
NETIZEN #4
Sebarin guys! Semua orang, semua cewek,
semua orangtua musti tau kalau si
Stefan ini mukanya alim tapi pemerkosa!
Nih ada fotonya yang lebih jelas!
NETIZEN #4
Yang bisa spill alamatnya Stefan boleh
nih, pengen silaturahmi..
NETIZEN #5
Ayo guys! Kita musti bisa penjarain si
Stefan ini! Jangan korbannya makin
banyak! Stefan ini anak basket, Tim The
Devils. Temen-temennya pasti tahu juga
kelakuannya! Spill temen-temennya,
keluarganya, semuanya!
Ada juga yang posting video wajah Stefan dengan tulisan
"PEMERKOSA" besar di bawah wajahnya.
CUT TO:

21. INT. RUMAH REZA - NIGHT


Mata Nabila berkaca-kaca melihat video itu. Stefan
terlihat shock.
STEFAN

11
“Cinta Pertama"/Ep#8/dr-3

Kita harus pergi sekarang juga, Ma! Aku


nggak tahu musti ditaro di mana muka
aku setelah ini! Tega banget mereka
nyebarin kayak beginian! Mereka yang
loser! Beraninya cuma lewat sosmed! Apa
perlu aku ajak berantem satu-satu!
Stefan membanting laptopnya ke lantai dengan marah.
STEFAN
Ma! Masa mama diem aja! Mama nggak bisa
apa-apa?
Nabila geleng kepala.
NABILA
Stefan..
STEFAN
Mama payah! Kalau mama waktu itu
langsung DO Amara sama Putri, semua
nggak akan sejauh ini! Mama memang
nggak sayang sama aku!
Stefan berjalan keluar kamar. Kali ini ia benar-benar
panik, beda dengan Stefan yang sebelumnya, bahkan yang
di pengadilan..
STEFAN
Papa di mana sih! Waktu itu katanya
papa bisa beresin semuanya! Tapi kenapa
masih lolos kayak begini! Masa depanku
kan hancur jadinya!
CUT TO:

22. INT. RUMAH REZA - NIGHT


Stefan keluar dari kamarnya dengan kesal. TERDENGAR
BUNYI PINTU. Stefan langsung lega.
STEFAN
Pa! Papa musti..
Stefan tertegun melihat.. Darma yang berdiri di depan
pintu dalam keadaan basah bekas hujan.
STEFAN
(menutupi kepanikannya)
Mau ngapain loe di sini!

12
“Cinta Pertama"/Ep#8/dr-3

Darma sebelah tangannya masih ada di balik jaket.


DARMA
Kebenaran.
Nabila keluar juga dari kamar Stefan, kaget melihat
Darma.
STEFAN
Lapor polisi ma!
Nabila tertegun.
NABILA
Pak Darma? Apa yang..
Darma menatap Stefan dengan mata berkaca-kaca.
DARMA
Kamu sudah perkosa Amara. Itu tidak
cukup, kamu bunuh juga dia?
Stefan geram melihat Darma.
STEFAN
Terus elo mau apa!
Stefan matanya terus tertuju ke balik jaket Darma.
STEFAN
Elo bawa apa, ha?
Darma mengeluarkan dari balik jaketnya. Nabila sudah
panik tapi ternyata.. yang Darma bawa adalah handphone.
DARMA
Sampaikan semuanya di sini. Kalau Amara
tidak bunuh diri. Kalau kamu yang
membuat surat bunuh diri palsu di
handphonenya. Kamu yang meneror Putri.
Bilang!
Stefan berjalan mendekat ke Darma.
STEFAN
Oke, memang gue pelakunya. Terus
kenapa? Gue udah dibebasin sama
pengadilan. Mau diulang lagi? Bokap gue
bisa beli semua orang, bro. Mau gue
diadili seratus kali juga gue bakal
bebas! Terus kalo gue sampe di penjara,
elo pikir gue bakal diem di dalem? Naif

13
“Cinta Pertama"/Ep#8/dr-3

banget sih, Pak! Seandainya gue di


penjara, dengan duit bokap gue, bisa
jadi gue lagi jalan-jalan di Australi!
Jadi silakan laporin gue. Gue nggak
takut apapun! Tapi inget, bokap gue
bisa bayar semua pengacara terbaik.
Jangan salah-salah gue yang tuntut
kalian semua sampai bangkrut!
Darma terperangah. Stefan menatap Darma, ia berusaha
terlihat tenang walaupun ini sebenarnya hanya untuk
menutupi kepanikannya saja.
STEFAN
Udah nyerah aja, Om. Sebentar lagi gue
sama keluarga gue udah pindah. Elo
nggak akan bisa nyentuh gue..
Darma habis kesabaran. BUK! Darma menghajar Stefan
sampai terjatuh ke lantai.
DARMA
Baru saya lakukan.
Stefan di lantai, hidungnya tampak berdarah. Jelas
Stefan ini pemuda yang kuat.. Stefan langsung balik
badan dan menghajar balik Darma. BUK! Darma oleng,
menabrak meja.
STEFAN
Pergi dari sini, Pak Tua! Sebelum gue
patahin semua tulang loe.
Stefan memasang posisi kuda-kuda kickboxing. Darma
hendak menyerang Stefan, dengan mudah ditendang oleh
Stefan.
STEFAN
Ayo!
Darma tampak oleng. Ia sudah berdarah pelipisnya.
Stefan tertawa dan memasang kuda-kuda lagi, jelas kalau
ia memang sangat menguasai kick boxing.
Darma hendak menyerang, kena hajar Stefan lagi. DUAK!
Kali ini Darma kena tinju Stefan. Pertempuran yang
tidak imbang. Sementara itu..

14
“Cinta Pertama"/Ep#8/dr-3

Nabila tampak panik. Ia berlari ke arah safety box.


Nabila membuka kodenya. Tampak di safety box, ada..
pistol.
Nabila mengambil pistol itu dengan gemetar.
Darma masih menjadi bulan-bulanan Stefan. Terlihat
kondisi Darma sudah gawat..
STEFAN
Loe bener-bener pengen mati nyusul anak
loe, ya?
Darma yang saat ini sudah sulit untuk bangkit,
mendengar itu. Perlahan Darma mendongak. Stefan menatap
Darma dengan geram.
STEFAN
Elo yang minta ya! Sama aja kayak
Amara!
Stefan menggerakkan kakinya mau menendang kepala
Darma.. Darma menangkap kaki Stefan sehingga Stefan
terjatuh. BRAK!
Stefan kaget. KREK! Saat itu kaki Stefan jadi keseleo.
STEFAN
Argh!
Tangan Darma menahan kaki Stefan. Nabila muncul dengan
pistol di tangannya.
NABILA
Cukup!
Air mata Nabila mengalir.
NABILA
Pergi dari sini Darma!
Darma menatap Nabila.
DARMA
Anakmu musti mengakui kesalahannya!
Nabila makin gemetar, tangannya masih memegang pistol
NABILA
Pergi! Sebelum..
Stefan menendang Darma dengan kakinya yang satu lagi.
Ia memaksakan dirinya berdiri dan merebut pistol dari
tangan Nabila. Ia arahkan ke Darma. Nabila kaget.

15
“Cinta Pertama"/Ep#8/dr-3

NABILA
Stefan!
STEFAN
Dia datang menerobos rumah kita, ma.
Kita cuma membela diri.
Stefan membidikkan pistol ke arah Darma. Darma
mendongak menatap Stefan.
DARMA
Silakan tembak. Dengan apa yang kamu
perbuat ke Amara, kamu sudah
membunuhku. Aku tidak bisa mati dua
kali. Tembak!
Stefan terpana. Darma sekarang bangkit. Ia berjalan
menuju Stefan.
DARMA
Tembak!
STEFAN
(mulai panik)
Mundur!
STEFAN
Tembak!
STEFAN
Elo udah gila ya!
Darma mengambil pistol dan ditempelkan ke dahinya.
DARMA
Tembak! Kenapa jadi pengecut? Kamu
sudah berdarah dingin membunuh Amara!
Apa yang menghentikanmu sekarang!
Tembak!
Stefan pucat, ia kelabakan mau menarik pelatuk tapi..
Nabila berusaha menahan Stefan.
NABILA
Stefan jangan!
Tembakan Stefan terkena akuarium. Akuarium pecah. Semua
menengok kaget..
Darma sudah berhasil merebut pistol itu. Stefan kaget.
TREATMENT Nabila menengok kaget.. tapi..

16
“Cinta Pertama"/Ep#8/dr-3

Darma langsung menembak Stefan, tepat di dahi.


DOR.
Darah memuncrat dari kepala Stefan. Stefan pun tumbang.
Nabila histeris.
NABILA
Aaaaaaaargh!
Nabila langsung berlari menuju ke Stefan yang sudah
terbaring dengan darah menggenang di lantai. Darma
menatap Stefan.
Nabila menengok ke Darma. Darma juga terlihat shock.
NABILA
Ka.. kamu..
DARMA
Lakukan apa yang musti kamu lakukan.
Seperti yang aku bilang, aku sudah
mati.
Darma menjatuhkan pistol ke lantai. Pistol itu tampak
terkena genangan air (Note: supaya masuk akal tidak ada
sidik jari).
Darma berjalan meninggalkan ruangan dengan mata yang
nanar. Nabila terus histeris..
CUT TO:

23. EXT. DEPAN RUMAH REZA - NIGHT


Darma keluar dari rumah Reza. Tampak Darma sadar ada
CCTV.
INSERT POV CCTV:
Tampak Darma menengok ke CCTV dengan mukanya yang sudah
ada cipratan darah, malah seperti sengaja supaya
wajahnya terlihat.
CUT TO:

24. EXT. JALAN RAYA - NIGHT


Darma menyetir mobil, sambil memasang rekaman suara
Stefan. TERDENGAR SEMUA REKAMAN KATA-KATA STEFAN YANG
MENGAKUI SEMUANYA SEBELUM IA TERTAWA. TREATMENT di
wajah Darma, matanya berkaca-kaca, seperti tugasnya
sudah selesai..

17
“Cinta Pertama"/Ep#8/dr-3

CUT TO:

25. INT. RUMAH REZA - NIGHT


Reza sampai di rumah, ia tertegun melihat.. Nabila yang
sedang menangisi Stefan.
REZA
Tidaaak!
Reza menjerit dan menangis memeluk Stefan. Nabila masih
terus menangis.
CUT TO:

26. INT. RUMAH FANNY - NIGHT


Suzie tampak mendengar dari HP. Matanya berkaca-kaca.
Ia menengok ke Fanny.
SUZIE
Fan..
Fanny tampak bingung. Suzie langsung memeluk Fanny. Air
matanya mengalir, tapi wajahnya antara sedih campur
lega..
CUT TO:

27. EXT. DEPAN RUMAH DARMA - NIGHT


Kemala seperti punya feeling, ia langsung berlari ke
pintu dan membuka pintu. Ia terpana melihat Darma yang
pulang dengan wajah dan bajunya yang ada cipratan
darah.
KEMALA
(shock)
Darma, kamu..
Putri keluar kamar, menjerit melihat Darma.
PUTRI
Papa! Papa kenapa!
Darma menatap mereka semua dengan nanar.
DARMA
Stefan.. Stefan sudah mati.
Putri dan Kemala shock. Darma memberi handphone yang
sekarang sudah ada bercak darahnya.

18
“Cinta Pertama"/Ep#8/dr-3

DARMA
Aku.. rekam semuanya. Aku..
Putri dan Kemala makin shock. Saat itu.. TERDENGAR
SIRENE POLISI.
PUTRI
(ketakutan)
Pa?
Saat itu menerobos masuk, Farid yang langsung meringkus
Darma.
FARID
Saudara Darma, Anda kami tangkap atas
tuduhan pembunuhan.
Darma mengulurkan tangannya, siap untuk diborgol. Farid
memborgol Darma.
KEMALA
(histeris)
Tidak.. tidak mungkin..
PUTRI
Papa!
Farid menengok ke Darma, tampak prihatin.
FARID
Ayo, Pak Darma..
Darma menatap Kemala dan Putri sambil menahan tangis.
DARMA
Semua sudah ada di handphone..
Kemala menengok ke handphone Darma. Handphone dengan
screensaver foto Darma dan Amara, sekarang ada bercak
darahnya..
Kemala terduduk menangis. Putri lari mengejar keluar..
CUT TO:

28. EXT. DEPAN RUMAH DARMA - NIGHT


Tampak Darma dibawa keluar oleh Farid dan Anak Buahnya.
Mobil polisi sirene masih menyala.
PUTRI
Papa!

19
“Cinta Pertama"/Ep#8/dr-3

Darma menengok, tangan masih diborgol. Farid memasukkan


Darma ke dalam mobil polisi. Mobil polisi melaju. Putri
lari mengejar mobil itu.
PUTRI
(menangis)
Papa!
SIRENE TERUS TERDENGAR SEMAKIN MENJAUH.
CUT TO:

29. INT. KANTOR POLISI - NIGHT


TREATMENT.. Farid berjalan membawa Darma yang sudah
diborgol, tapi orang-orang di kantor yang melihat Darma
terlihat respek terhadap Darma. Darma matanya nanar..
CUT TO:

30. INT. RUMAH REZA - NIGHT


Suzie berlari masuk ke dalam rumah, tampak PETUGAS
FORENSIK sedang bekerja mengambil sample etc. Terlihat
police line, dan juga bekas genangan darah Stefan masih
ada di lantai. TREATMENT pistol diambil dari kondisi
yang tergenang air akuarium..
Terlihat Petugas memeriksa CCTV di depan rumah Reza..
SUZIE
Ma!
Suzie langsung lari dan memeluk Nabila. Reza terlihat
duduk terpana, seperti orang linglung.
REZA
Darma.. akan aku pastikan dia dihukum
mati!
Reza menengok ke Nabila dan Suzie.
REZA
Makhluk biadab itu, berani membunuh
anakku, di rumahku sendiri!
Wajah Reza tampak penuh dendam.
PETUGAS
Maaf pak, di mana saja kamera CCTV
bapak terpasang?

20
“Cinta Pertama"/Ep#8/dr-3

Reza mengantar mereka, tampak banyak CCTV di rumah


Reza, di berbagai sudut (namun tidak di dalam ruang
tamu).
Terlihat mata Nabila mengawasi tindak tanduk Petugas
dan Reza. Nabila terlihat berpikir..
CUT TO:

31. INT. RUANG JENGUK - DAY


Kemala duduk menunggu. Tampak dibawa oleh Petugas,
Darma yang sudah memakai baju tahanan. Kemala tampak
berusaha menahan perasaannya. Darma duduk di hadapan
Kemala.
KEMALA
Bagaimana keadaanmu?
Darma mengangguk. Ia tampak terharu, menatap Kemala.
DARMA
Kamu?
Kemala geleng kepala.
KEMALA
Aku tidak bisa tidur. Putri juga tidak.
Kami semua, memikirkan kamu.
Darma terdiam. Darma mendongak ke Kemala.
DARMA
Aku ada tabungan yang sudah aku siapkan
untuk masa pensiun. Kalian gunakan itu.
Aku yakin kalian bisa terus..
Kemala sekarang menangis.
KEMALA
Jangan bilang begitu, Darma. Kamu harus
keluar!
DARMA
Tapi aku sudah membunuh anak itu..
KEMALA
Kamu membela anakmu! Kalau aku punya
kesempatan, mungkin aku yang akan
melakukannya sendiri! Ini nggak adil!
Mereka sudah merenggut Amara dari kita!
Sekarang kamu!

21
“Cinta Pertama"/Ep#8/dr-3

Kemala makin menangis.


DARMA
Maafkan aku.. Aku sudah gagal jadi
bapak, dan juga suami..
Kemala mendongak. Air matanya mengalir.
KEMALA
Kamu adalah bapak dan suami terbaik,
Darma. Aku yakin Amara juga berpendapat
sama..
Kemala meninggalkan tempat itu. Darma membuka kotak
makanan yang ditinggalkan Kemala. Tampak di kotak makan
itu, selain makanan, ada kertas yang dilipat. Darma
dibawa kembali ke sel oleh Petugas sambil menyimpan
kertas itu.
CUT TO:

32. EXT. DEPAN KANTOR POLISI - DAY


Kemala keluar dari kantor. Putri tampak menunggunya.
PUTRI
Bagaimana papa?
KEMALA
(berusaha biasa)
Sehat.
PUTRI
Apa.. papa akan dipenjara, ma?
Kemala geleng kepala. Air matanya menetes.
KEMALA
Mama nggak tahu, Put..
PUTRI
Kalau Stefan nggak dibebasin, ini semua
nggak akan terjadi! Adilnya di mana!
Putri pun menangis. Kemala memeluk Putri.
CUT TO:

33. INT. PENJARA - DAY


Darma membuka kertas yang dilipat, ia terperangah. Ini
adalah gambar Amara saat Amara masih kecil, gambar

22
“Cinta Pertama"/Ep#8/dr-3

keluarga mereka. Di bagian sosok Amara dan Darma ada


gambar hati yang sama, dan tulisan " I love you Papa,
my angel."
Darma pun hancur dan menangis sendirian..
CUT TO:

34. INT. RUANG AUTOPSI - DAY


Tampak.. Tubuh Stefan di ruang autopsi dengan
diperiksa. Detail matanya, bekas lubang tembakan,
kukunya.. Hal ini seperti apa yang dialami Amara saat
diperiksa dulu, sekarang terjadi pada Stefan. Terlihat
Petugas Autopsi mengamati sample di bawah mikroskop.
CUT TO:

35. INT. RUMAH REZA - DAY


Nabila duduk termenung. Matanya tertuju ke lantai
tempat Stefan mati. Bekas darah, walaupun sudah
dibersihkan masih tersisa. Suzie memeluk Nabila.
NABILA
Kamu tahu kalau mama mencintai kalian,
kan?
SUZIE
Iya, ma..
Suzie memegang tangan Nabila.
SUZIE
Apa yang terjadi sama Stefan, bukan
salah mama..
Nabila tersenyum getir.
NABILA
Sampai sekarang mama masih berpikir, di
mana mama salahnya? Apa yang kurang
mama berikan ke Stefan? Perhatian?
Materi? Support? Mama nggak tahu lagi,
Suz!
Nabila menghentikan mobilnya. Nabila pun menangis.
NABILA
Setiap mama ingat Stefan, mama ingat
juga semua yang sudah ia perbuat ke
Amara.

23
“Cinta Pertama"/Ep#8/dr-3

Suzie memeluk Nabila.


SUZIE
Ma, mama sudah melakukan yang terbaik
mama. Aku kan juga merasakannya. Pada
akhirnya, apapun yang dilakukan Stefan
itu keputusannya sendiri..
Nabila terdiam. Suzie menatap Nabila.
SUZIE
Ma, aku tadinya nggak mau cerita ke
mama. Tapi di sosmed sekarang kasus
Stefan makin rame..
Nabila mengerutkan alisnya.
Suzie memberikan HPnya ke Nabila.
INSERT HP SUZIE:
Tampak twitter thread:
- Gue kalau jadi bapaknya Amara, gue juga bakalan bunuh
Stefan.
- Ini baru namanya adil, nyawa dibayar nyawa.
- Gue berharap kalau ada apa-apa sama gue, bokap gue
bisa seberani Darma.
- Sayang banget Darma main hakim sendiri, sekarang
kasihan kan keluarganya kalau dia kena hukuman mati..
- #Darmaadalahsemuabapak.

BACK TO SCENE.
Nabila terperangah. Suzie menatap Nabila.
SUZIE
Apa benar ma, Om Darma bisa dihukum
mati?
Nabila terdiam.
CUT TO:

36. INT. RUMAH DARMA - DAY


Putri memasang HPnya di tripod. Putri mengambil lukisan
Amara yang masih belum selesai, lukisan wajah Darma.
Putri pun melakukan live.

24
“Cinta Pertama"/Ep#8/dr-3

PUTRI
(ke kamera)
Ini lukisan almarhumah kakak gue yang
ia buat menjelang kematiannya. Iya
bener, yang ada di lukisan ini papa
gue. Darma.
Putri tersenyum getir.
PUTRI
Dari kecil, Amara itu memang bucin
banget ke papa. Samalah, walaupun papa
selalu ngebantah, gue juga tahu Amara
anak kesayangan dia.
(beat)
Sekarang, Amara sudah nggak ada. Papa
main hakim sendiri. Gue tahu itu salah.
Papa musti bertanggungjawab atas
perbuatannya. Tapi Amara juga
tanggungjawab papa.
(menatap tegas ke kamera)
Sebagai bapak, papa musti melindungi
anak-anaknya. Amara sudah diperkosa,
dihina, difitnah.. dibunuh.
(air mata Putri mengalir)
Apa yang papa perbuat terhadap Stefan,
adalah usaha terakhirnya sebagai
orangtua, untuk melindungi Amara. Amara
nggak akan bisa hidup lagi. Tapi nama
baiknya, reputasinya yang ditinggalkan
di dunia ini, itu yang mau diselamatkan
papa. Dengan nyawanya sekalipun.
Putri terdiam. Ia masih menatap kamera.
PUTRI
Gue nggak tahu apa yang akan terjadi
pada papa. Tapi gue mohon ke kalian
semua, jangan sampai semua pengorbanan
papa sia-sia. Kembalikan nama baik
Amara. Please. Kembalikan Amara.
Tampak live Putri ini ditonton ribuan orang..

25
“Cinta Pertama"/Ep#8/dr-3

CUT TO:

37. EXT. PEMAKAMAN - DAY


Pemakaman Stefan. Hanya ada keluarga Reza. Reza
menengok sekeliling.
REZA
Di mana orang-orang di saat kita sedang
kesulitan.
Nabila menengok ke Reza.
NABILA
Tidak semua orang mau melayat pemerkosa
dan pembunuh.
Reza menengok ke Nabila, geram.
REZA
Cukup! Stefan, anak kita. Titik!
Nabila mendongak ke Reza, dengan air mata berlinang.
NABILA
Jangan kamu berani-berani sebut
perasaan aku. Kamu pikir aku bagaimana?
Semua perjuanganku sebagai ibu, hamil
dan melahirkan, mengajarkannya
berjalan, hanya untuk tahu ternyata aku
sudah gagal karena menghasilkan seorang
iblis!
PLAK! Reza menampar Nabila. Nabila terperangah.
SUZIE
(kaget)
Papa!
Reza menatap Nabila dengan geram.
REZA
Kamu berani menyebut dirimu ibu?
Katanya cinta ibu sepanjang hayat. Mana
buktinya? Kamu lebih memikirkan
pendapat orang lain daripada anakmu
sendiri.
Nabila tertegun. Air matanya menetes. Nabila pun
berjalan meninggalkan pemakaman. Suzie berlari menyusul
Nabila.

26
“Cinta Pertama"/Ep#8/dr-3

Reza terduduk menangis di makam Stefan sambil memeluk


fotonya..
CUT TO:

38. INT. KANTOR POLISI - DAY


Tampak di layar laptop Farid, wajah Darma yang
bercipratan darah terlihat jelas di rekaman CCTV.
Farid menghela napas. Ia menengok ke anak buahnya.
FARID
Saya juga akan melakukan hal yang sama.
Kamu?
Anak Buah Farid mengangguk.
ANAK BUAH FARID
Mungkin lebih parah.
(beat)
Sudah ada informasi dari autopsi,
Komandan.
Farid mengangguk lalu bangkit.
CUT TO:

39. INT. RUANG AUTOPSI - DAY


Farid dan Anak Buah Farid mendatangi Petugas Autopsi
yang tampak sibuk di depan komputernya.
FARID
Bagaimana?
Petugas Autopsi mengangkat bukti pistol Reza yang sudah
diplastik.
PETUGAS AUTOPSI
Tidak ada keraguan, ini adalah senjata
yang mengakibatkan kematian Stefan.
Farid mengangguk.
FARID
Baik, lalu..
PETUGAS AUTOPSI
Tapi tidak ditemukan sidik jari di
senjata itu.

27
“Cinta Pertama"/Ep#8/dr-3

Farid tertegun.
FARID
Apa? Sidik jari Darma?
Petugas Autopsi geleng kepala.
PETUGAS AUTOPSI
Sidik jari Darma ada di TKP, tapi tidak
ada di senjata pembunuhan. Sepertinya
air menghapus semuanya..
Farid terperangah.
CUT TO:

40. INT. RUANG SIDANG - DAY


Tampak Darma dibawa petugas memasuki ruang sidang.
Semua mata tertuju ke Darma. Darma duduk di tempatnya.
Kemala, Putri sudah ada di kursi pengunjung. Tampak
Kemala memegang tangan Putri. Darma terlihat sudah
pasrah.
Sementara itu..
HAKIM
Pengadilan memanggil saksi mata. Bu
Nabila Irawan.
Nabila masuk ke ruang sidang. Semua menengok ke Nabila.
Nabila pun duduk di kursi saksi.
JAKSA
Saudari Nabila, bisa saudari jelaskan
apa yang saudari lakukan di TKP?
NABILA
Stefan adalah anak saya. Itu rumah
kami.
JAKSA
Saudari Nabila, apa saudari mengenali
orang yang sekarang menjadi tersangka
pembunuhan anak saudari?
NABILA
Kenal, Pak. Pak Darma. Kami, sama-sama
orangtua di sekolah yang sama. Dulu
saya Kepala Sekolah di situ.
Nabila mendongak ke Darma. Matanya berkaca-kaca.

28
“Cinta Pertama"/Ep#8/dr-3

JAKSA
Saudari bisa menceritakan kejadian
malam itu?
Nabila menarik napas panjang. Darma terlihat sudah
pasrah, seperti nyawanya juga sudah tidak ada di sana.
NABILA
Stefan anak saya, adalah pemerkosa dan
pembunuh Amara. Anak pertama dari Pak
Darma.
Semua pengunjung terdengar ribut. Reza geram. Ia
menengok ke Suzie.
REZA
Ini apa-apaan..
Nabila menatap Jaksa.
NABILA
Sudah menjadi rahasia umum. Viral
bahkan. Malam itu, nama Stefan menjadi
trending karena kasusnya.
JAKSA
(mulai bingung)
Mohon pengadilan meminta saksi untuk
menjawab pertanyaan Jaksa.
HAKIM
Saudari Nabila, Jaksa meminta saudari
untuk menjelaskan kejadian malam itu,
bukan membahas mengenai kasus lain.
Nabila menatap Hakim.
NABILA
Maaf Yang Mulia. Tapi semua berkaitan..
Hakim mengerutkan alisnya.
HAKIM
Baik, silakan lanjut. Tapi jangan
berputar-putar!
Nabila menatap Darma.
INSERT FANTASY:
Tampak Stefan yang kaget melihat laptop, dan marah
sekaligus panik ke Nabila.

29
“Cinta Pertama"/Ep#8/dr-3

NABILA (V.O.)
Stefan tahu ia trending sebagai
pemerkosa dan pembunuh. Stefan panik.
(air mata berlinang)
Saat itu, Pak Darma datang.
Tampak Darma datang ke rumah dengan tangannya di balik
jaket.
NABILA (V.O.)
Ia membawa sesuatu di balik jaketnya.
Ternyata Darma mengeluarkan handphone.
BACK TO SCENE.
Nabila menatap Darma.
NABILA
Di handphone Pak Darma, Stefan mengakui
semua perbuatannya.
JAKSA
Setelah itu, apa yang terjadi?
Nabila menengok ke Jaksa.
NABILA
Saya.. lihat kondisi mental Pak Darma
mengkhawatirkan. Ia, seperti tidak
waras..
INSERT FANTASY:
Darma yang sedang marah-marah.. Nabila ketakutan dan
membuka safety box, dan mengambil pistol.
NABILA (V.O.)
Kami punya pistol. Milik suami saya. Ia
memang memiliki ijinnya. Saya takut
dengan keselamatan kami, karena itu
saya ambil pistol itu hanya untuk
menggertak Pak Darma supaya pergi..
JAKSA (V.O.)
Setelah itu?
BACK TO SCENE.
Nabila matanya berkaca-kaca. Ia mendongak ke Darma.
NABILA

30
“Cinta Pertama"/Ep#8/dr-3

Stefan, setelah memberi pengakuan,


tidak sanggup menghadapi
konsekuensinya.
INSERT FANTASY:
Nabila sedang menodongkan pistol ke arah Darma, Stefan
merebut pistol itu dan menembakkan ke dirinya sendiri.
Darma terkena percikan darah. Stefan tumbang ke lantai.
Nabila menjerit.
BACK TO SCENE.
NABILA
Stefan menembak dirinya sendiri.
Semua pengunjung berseru kaget. Darma juga shock.
DARMA
Tidak! Itu bohong! Saya yang membunuh
Stefan! Saya!
HAKIM
(mengetuk palu)
Semua harap tenang!
JAKSA
Bu Nabila! Ibu sadar apa yang ibu
katakan!
NABILA
(menangis)
Pak Darma, saya mengerti bapak hancur
mentalnya. Bapak datang ingin pengakuan
dari Stefan. Itu bapak dapatkan. Tapi
bapak tidak membunuh Stefan..
Semua bingung dan panik..
REZA
Perempuan gila!
Reza mau menyerbu Nabila, tapi Reza ditahan oleh
Polisi.
NABILA
(menangis)
Kematian Stefan tidak akan
mengembalikan Amara. Tapi jangan bapak
hancurkan keluarga bapak dengan

31
“Cinta Pertama"/Ep#8/dr-3

mengakui hal yang tidak bapak lakukan..


Kembalilah ke keluarga bapak. Mereka
membutuhkan bapak. Pak Darma, Bu
Kemala, Putri, saya minta maaf.
Kegagalan saya menjadi orangtua,
membuat kalian kehilangan anak kalian..
Saya sungguh minta maaf..
Nabila makin menangis. Darma terpana. Kemala menangis
mendengarnya. Putri juga terperangah.
REZA
Ibu durhaka kamu!
Hakim sibuk mengetuk palu, sementara Nabila dibawa
petugas keluar. TREATMENT DI WAJAH NABILA.
CUT TO:

41. EXT. DEPAN RUANG SIDANG - DAY


Nabila dibawa petugas keluar. Suzie menerobos keluar
dan langsung memeluk Nabila.
SUZIE
Mama!
Nabila menangis dan memeluk Suzie. Suzie berbisik.
SUZIE
Aku bangga sama mama..
Reza keluar dari ruang sidang.
REZA
Kamu ini..
Reza mau mengangkat tangannya dan menampar Nabila, tapi
tangan Nabila menahan Reza. Matanya nyalang berbahaya.
NABILA
Jangan kau coba-coba sentuh aku lagi,
atau aku pastikan kamu masuk penjara
menggantikan Darma!
REZA
Stefan itu anakmu! Kamu ini di pihak
siapa sebenarnya!
Nabila menatap Reza dengan air mata berlinang.
NABILA

32
“Cinta Pertama"/Ep#8/dr-3

Kalau kamu punya otak, kamu mengerti


kalau dengan begini, aku memberi
sedikit tanggungjawab di Stefan dengan
dia mengakui perbuatannya. Hal yang
nggak ia dapatkan dari kamu! Kalau
bukan kamu yang selalu menutupi
kejahatannya dari dulu, Stefan tidak
akan jadi monster seperti sekarang!
Reza terpana. Nabila menatap Reza.
NABILA
Lihat Suzie baik-baik sekarang. Ini
terakhir kalinya kamu bertemu dengan
dia. Aku minta cerai. Aku nggak akan
biarkan manusia seperti kamu merusak
satu-satunya anakku yang tersisa! Kamu
berani dekati Suzie, aku penjarakan
kamu! Mengerti kamu!
Nabila membawa Suzie menjauh dari Reza yang shock.
CUT TO:

42. INT. RUANG SIDANG - DAY


Hakim terdiam.
HAKIM
Dengan adanya kesaksian Bu Nabila, dan
juga informasi dari polisi kalau tidak
ditemukan sidik jari tersangka di
senjata pembunuhan..
Darma tampak makin bingung.
HAKIM
Saudara Darma dinyatakan tidak
bersalah!
Semua pengunjung histeris lega.. Borgol Darma dilepas
oleh Farid. Darma masih bingung..
Kemala dan Putri berlari memeluk Darma.
CUT TO:

43. EXT. DEPAN RUANG SIDANG - DAY


Darma berjalan keluar bersama Kemala dan Putri,
sementara ia diliput wartawan..

33
“Cinta Pertama"/Ep#8/dr-3

CUT TO:

44. EXT. PEMAKAMAN - DAY


Darma, Kemala, dan Putri di makam Amara.
DARMA
Amara, sekarang kamu bisa istirahat di
sana. Namamu sudah bersih..
Putri menengok kaget.
PUTRI
Pa!
Darma menengok. Ia terpana melihat.. ROMBONGAN MURID-
MURID DAN ANAK-ANAK MUDA datang sambil membawa bunga.
Tampak di antara mereka ada Suzie dan Fanny dan Andi.
Mereka satu-satu meletakkan bunga di foto Amara, ada
yang meletakkan boneka, etc.
Mata Darma, Kemala dan Putri berkaca-kaca dan
mengangguk ke para pelayat.
TAMPAK FOTO AMARA yang sudah dipenuhi dengan bunga dan
boneka.
FADE TO BLACK.

#kembalikanAmara
FREEZE.

Anda mungkin juga menyukai