Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS EJAAN DAN KOSAKATA

BUKU BAHAN BACAAN LITERASI CERITA RAKYAT

“DARMAN DAN DARMIN”

A. Pendahuluan
Bahasa adalah kunci pokok bagi kehidupan manusia, karena dengan bahasa
manusia dapat berinteraksi dengan sesamanya. Penggunaan bahasa yang baik dan
benar memudahkan manusia memahami dan mengerti bahasa orang lain atau
bahasa bangsa lain. Pengunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar harus sesuai
dengan ejaan baku Bahasa Indonesia. Tujuan analisis ejaan dan kosakata dalam
sebuah cerita adalah untuk mengetahui kaidah-kaidah Bahasa Indonesia yang baik
dan benar serta untuk menambah wawasan kosakata bahasa dari berbagai daerah di
Indonesia dan kosakata dari berbagai negara.

Cerita Darman dan Darmin karya Juhriah yang kami analisis memiliki
sinopsis sebagai berikut : Darman dan Darmin ini merupakan salah satu cerita
rakyat dari DKI Jakarta yang mengisahkan keserakahan seorang anak yaitu Darman
yang ingin menguasai harta orang tuanya. Keserakahan ini muncul karena rasa iri
Darman terhadap Darmin dan Amini yang menurut Darman, pembagian harta
benda orang tuanya tidak adil terhadap ketiga anaknya. Untuk menguasai seluruh
harta orang tuanya Darman sampai tega memfitnah adik-adiknya Darmin dan
Amini dan mengusir orang tuanya yaitu Pak Salim demi keinginan pribadinya.
Tetapi dengan banyaknya harta, Darman menjadi lupa akan dirinya, hidup hura-
hura. Sukenah istri Darman ingin menguasai harta Darman, setelah merayu dan
mendapatkan seluruh harta Darman, kemudian Darman diceraikan. Akibat
keserakahannya itu, Darman menjadi gila. Beruntung gilanya itu dapat
disembuhkan setelah orang tuanya mau memaafkan dirinya. Cerita ini mengajarkan
kepada kita agar selalu menghormati orang tua dan menjaga silaturahmi dengan
saudara-saudara. Karakter tokoh yang menonjol dalam cerita ini adalah Darman.
Dia seorang pemuda yang malas belajar, tidak hormat terhadap orang tuanya, dan
senang berhura-hura. Cerita ini bersumber dari hasil laporan penelitian “Kumpulan
Cerita Rakyat Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Raya: Mite dan Legenda” yang
disusun oleh Drs. Singgih Wibisono, M. Nusyirwan, B.A., Sutardjo, B.A., Sujono
Sisparijo., Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Pusat Kebudayaan Daerah, Pusat
Penelitian Sejarah dan Budaya Departemen P dan K, 1979/1980.

B. Pembahasan
1. Ejaan

Halaman Kutipan Catatan dan Solusi


3 dan cara berjalannya pun sudah Gesit artinya giat, cepat.
tidak segesit dulu lagi.
Lebih tepat
menggunakan kata
secepat
4 “Habis lihat empang di belakang Habis seharusnya
rumah.
setelah/baru saja.
4 “Oh ya, Med. Tolong kamu Setelah Med ada tanda
kumpulkan anak-anak
titik. Dan huruf T besar
di rumah sehabis Magrib.”
Seharusnya setelah Med
beri tanda koma. Dan T
huruf kecil.
4 “Enak tuh dimasak Tuh seharusnya itu.
pecak pakai cabe rawit yang
banyak.”
6 “Kalau masuk rumah bilang assalamualikum
assalamualikum
seharusnya
dulu, Tong!”
assalamualaikum.
7 “Ada apa Bang Emed nyuruh Nyuruh seharusnya
pulang?”
menyuruh.
7 “Babe pingin ngobrol aja, Tong.” Pingin seharusnya
ingin.

Aja seharusnya saja.


Ngobrol seharusnya
berbicara.

Tong seharusnya
Entong.
7 “Wa alaikum salam. Babe sama Nunggu seharusnya
abangmu nunggu dari tadi!”
menunggu.

Dari seharusnya sejak.


7 “Memangnya harus hari ini, Be? Kata “kan” adalah kata
Darman ‘kan lagi enak-enak main.”
yang dipergunakan
untuk mengukuhkan
pernyataan atau
perbuatan. Artinya,
sebelum kalimat itu
diucapkan, pendengar
atau lawan bicara sudah
tahu akan isi pernyataan
itu. Darman ‘kan
seharusnya Darman.

Lagi seharusnya
sedang.

Enak-enak main
seharusnya santai.
8 “Maaf, Be! Maunya habis ngaji Habis seharusnya
langsung pulang, tapi tanggung.”
selesai.

Tapi harusnya tetapi.


8 “Babe sengaja ngumpulin kalian.” Ngumpulin seharusnya
mengumpulkan.
13 “Darman ‘kan sibuk! Lagi pula ada Darman’kan seharusnya
apa sih Babe nyuruh Darman
Darman.
pulang?”
Sih seharusnya
dihilangkan.

Nyuruh seharusnya
menyuruh
17 “Ya, Be! Darman bisa dipercaya, Engak kayak
enggak kayak si Darmin dan
seharusnya tidak
Amini.”
seperti.
18 “Bagaiman kabar Babe? tanya Bagaiman seharusnya
Darmin.
bagaimana, kurang
huruf n dan kurang
tanda petik setelah
tanda tanya.
20-21 Suara gemericik air dari aliran Di dekat karena bukan
sungai di dekat gubuk membuat
kata depan,
rasa kantuk mulai menyerang
mereka. penulisannya tidak
dipisah. Jadi seharusnya
didekat
23 “Apa, Tong? Jangan ganggu! Gue Ganggu seharusnya
lagi ribet,” jawab pria tersebut.
mengganggu.

Gue lagi ribet


seharusnya saya sedang
repot.
23 “Makasih ya, Tong!” Makasih ya, Tong
seharusnya Terima
kasih ya, Entong.
28 “Saya pemilik perkebunan ini,” Penggunaan tanda titik
jawab Nenek keheranan ada dua
ada dua, seharusnya
anak di kebunnya..
cukup satu tanda titik
saja.
28 “Kami tidak mencuri buah-buahan Ketakukan seharusnya
milik Nenek,”sahut Amini
ketakutan.
ketakukan.
35 “Abang juga gak kenal,” sahut Gak seharusnya tidak.
Darman sambil menggamit tangan
istrinya untuk menjauh dari Pak
Salim.

37 Keranjang duku yang berada di di punggungnya


punggungnya sudah hampir penuh.
seharusnya
dipunggungnya, karena
di sebagai awalan tidak
dipisah
38 Amini lari ketakutan, sedangkan di tempatnya
nenek angkatnya tetap berada di
seharusnya
tempatnya.
ditempatnya, karena di
sebagai awalan tidak
dipisah
43 Satu-satunya cara untuk Meyembuhkan
meyembuhkan Darman selain
seharusnya
diobati adalah dengan meminta
pengampunan dari orang tuanya. menyembuhkan

2. Kosakata
Bahasa Bahasa
Halaman Arkais Catatan
Daerah Asing
1 dahulu Masa/zaman yang sudah
kala
lampau
2 Segan- Malu-malu/takut-takut
segan
3 Gundu Kelereng
4 babe Kata “babe” berasal dari
bahasa betawi, artinya
bapak/ayah
4 Empang Pematang penahan air, kolam
tempat memelihara ikan.
4 pecak Kata “pecak” berasal dari a
sunda, artinya mencoba
5 Amat Terlalu, sangat
6 Tong / Kata “entong” berasal dari
entong
bahasa betawi, artinya
panggilan kepada anak-anak.
6 bajigur Kata “bajigur” berasal dari
bahasa sunda, artinya
minuman yang dibuat dari
campuran air santan, gula aren
dan kadang-kadang ditambah
panili/daun pandan.
7 nongkrong Sebuah kegiatan duduk sambil
ngobrol tidak jelas dalam
waktu yang lama
8 Centeng Kata “centeng” beraal dari
bahasa orang Tang ( Cina
Selatan ), asal qinding,
qinding dilidah orang betawi
menjadi centeng. Centeng
artinya penjaga rumah, pabrik,
gudang
9 gelagapan Dalam keadaan sulit,bingung,
berhenti berkata karena gugup
tidak tau harus berkata apa.
11 abang Kata “abang” berasal dari
bahasa melayu. Abang artinya
kakak laki-laki/suami
14 Gusar Marah, berang
16 Tumben Tidak seperti biasanya, mula-
mula sekali
17 Enggak Tidak
17 Kayak Seperti
22 mbok Kata “mbok /embok” berasal
dari bahasa jawa, artinya ibu,
panggilan majikan kepada
pembantu.
22 Gabus Ikan gabus bumbu kluwak
pucung
khas betawi.
23 aye Kata “aye” berasal dari
bahasa betawi, artinya aku.
23 gue Kata “Gue” berasal dari
bahasa betawi, artinya aku
23 Ribet Repot
24 nyak Kata “nyak” berasal dari
bahasa betawi, artinya ibu
26 Neng Panggilan kepada anak
perempuan yang dihormati
35 Gak Tidak
39 Beringas Galak , jahat

C. Penutup
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis cerita Darman dan Darmin, beberapa ejaan
yang digunakan dalam cerita tersebut masih kurang sesuai dengan ejaan Bahasa
Indonesia yang baku. Ejaan yang digunakan dalam cerita tersebut yang masih
kurang sesuai adalah penggunaan tanda titik, petik, penulisan sebuah kata yang
masih kurang satu huruf, dan lebih banyak penggunaan bahasa yang tidak baku.
Kosakata yang digunakan beberapa menggunakan bahasa daerah dari Betawi,
dan Sunda dan tidak banyak terdapat kosakata asing.
2. Saran
Untuk memperkaya bacaan literasi dan untuk mengajarkan keberagaman
untuk anak-anak Sekolah Dasar, perlu di perbanyak buku bahan bacaan literasi
cerita rakyat dari berbagai daerah di Indonesia. Dan untuk menambah wawasan
ejaan dan kosakata baku Bahasa Indonesia yang baik dan benar, diperlukan
ketelitian dalam menghasilkan berbagai macam sumber buku bahan bacaan
literasi untuk anak Sekolah Dasar.

Anda mungkin juga menyukai