Anda di halaman 1dari 3

Nama: Avrina Dewi Nacita

NIM: D051211021
Kelas: Fisika Bangunan Lanjutan – C

TUGAS PERHITUNGAN JUMLAH KEBUTUHAN LAMPU

Jumlah Lampu pada suatu ruang ditentukan/dapat dihitung dengan rumus berikut:

𝐄𝐱𝐀
N= 𝐅 𝐱 𝐔𝐅 𝐱 𝐋𝐋𝐅

Dimana:
N = Jumlah titik Lampu
E = Kuat Penerangan/Tingkat Lux yang diperlukan (Lux)
A = Luas Ruangan (L x W)
F = Total Lumen Lampu
UF = Utilization Factor/Faktor Pemanfaatan
LLF = Light Loss Factor/Faktor Kehilangan Cahaya

CONTOH PERHITUNGAN 2
Keterangan Tugas/Diketahui:
o Jenis lampu: Lampu Philips TL-D Standard Colours TL-D 30W/54-765 1SL/25
o Total Lumen Lampu (F): L/w = 60 lm/W
W = 120 Watt
Lm = 1.825 Lumen
o Kuat Penerangan (E) = 200 Lux (Auditorium/Ballroom/Hall)
o Luas Ruangan (A) = L x W = 15 x 20 meter = 300 m²
o Utilization Factor (UF) = 0.2 (Flourescent Pattern of Indirect Luminaires -> Ruangan besar,
plafon tinggi, pantulan cahaya permukaan ruangan rendah)
o Light Loss Factor (LLF) = 0.80 (Ber-AC)
o n = Jumlah per titik lampu
Penyelesainnya:
𝐄𝐱𝐀
N=
𝐅 𝐱 𝐔𝐅 𝐱 𝐋𝐋𝐅 𝐱 𝐧

𝟐𝟎𝟎 𝐱 𝟑𝟎𝟎
N=
𝟏.𝟖𝟐𝟓 𝐱 𝟎.𝟐 𝐱 𝟎.𝟖 𝐱 𝟒

𝟔𝟎.𝟎𝟎𝟎
N=
𝟏.𝟏𝟔𝟖

N = 𝟓𝟏 (titik lampu)

Menurut standar SNI, untuk penerangan ruang Auditorium tidak melebihi 25 W/m²

Maka,
Jumlah Titik Lampu x Watt Lampu
Jumlah W/m² =
Luas Ruang

50 titik lampu x 120 Watt


Jumlah W/m² =
300 m²

6.000 Watt
Jumlah W/m² =
300 m²
Jumlah W/m² = 𝟐𝟎 W/m (Memenuhi -> Belum cukup terang tapi tidak glare/silau)
Kesimpulan:
Dari perhitungan diatas, didapatkan bahwa pada ruang yang difungsikan sebagai
Auditorium seluas 300m² yang dipasangkan lampu TL (Tabung Fluorescent/Troffer Light) 120W

memerlukan sekitar 50 Titik Lampu dengan penerangan sebesar 20 W/m (Memenuhi ->

Belum cukup terang tapi tidak glare/silau).

Anda mungkin juga menyukai