Anda di halaman 1dari 6

TUGAS INSTALASI PENERANGAN

PERHITUNGAN PENCAHAYAAN ISNTALASI

Kelompok A
1. Muhammad Fadli 32123043
2. Muh Anas 32123042
3. Anggun Saputra 32123024
4. Nurul Fadillah 32123023
5. NurFadillah Azsahra 32123032

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK


POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
MAKASSAR
2023
16. Suatu kantin ukuran 10x20m harus diberi penerangan. Tinggi ruangannnya 5,35
m. intensitas penerangan rata-ratanya harus E= 225lux. Warna dinding-dindingnnya
kuning muda, langit-langitnya putih. Armature yang digunakan ialah NB 64 (lihat
tabel 5), dengan lampu 300 W (fluks cahaya spesifiknya 15 lm/W). pengotoran dalam
ruangan hanya sedikit, dan lampu-lampunya dibersihkan setiap tahun. Armature-
armaturnya digantung 1,5 m dibawah langit-langit.
Tentukanlah:
a) rp dan rw;
b) k;
c) efisiensi penerangannya;
d) flux cahaya Фo;
e) jumlah armature yang diperlukan.
f) gambarlah denahnya dengan penempatan aramtur-armaturnya serta jarak antara
masing-masing armatur dan antara armature dan dinding-dinding.

Jawab :
a) Untuk menentukan rp (jarak antara armatur dengan langit-langit) dan rw (jarak
antara armatur dengan dinding), kita bisa menggunakan pedoman berikut:

 rp (jarak antara armatur dengan langit-langit) sebaiknya sekitar 1,5 kali tinggi
ruangan, yang dalam hal ini adalah 1.5 m x 5.35 m = 8.025 m. Namun, ini bisa
dibulatkan menjadi 8 m untuk memudahkan pemasangan.
 rw (jarak antara armatur dengan dinding) sebaiknya sekitar 0.5 kali lebar
ruangan, yang dalam hal ini adalah 0.5 x 10 m = 5 m.

b) K (koefisien utilitas) adalah faktor yang memperhitungkan sejauh mana cahaya yang
dihasilkan oleh lampu mencapai area yang diterangi. Untuk kantin, nilai K biasanya
berkisar antara 0.5 hingga 0.7. Kita akan menganggap K = 0.6.

c) Efisiensi penerangan (η) adalah rasio antara cahaya yang berguna dengan daya
lampu yang digunakan. Efisiensi penerangan biasanya berkisar antara 0.1 hingga 0.2,
tergantung pada faktor-faktor seperti warna dinding dan langit-langit, kebersihan
lampu, dan keadaan ruangan. Dalam kasus ini, kita akan menganggap efisiensi
penerangan (η) = 0.15.

d) Flux cahaya (Фo) adalah total cahaya yang dipancarkan oleh semua lampu di
ruangan. Dapat dihitung dengan rumus:

Фo = E x A Фo = 225 lux x (panjang ruangan x lebar ruangan) Фo = 225 lux x (10 m


x 20 m) Фo = 225 lux x 200 m² Фo = 45,000 lumen

e) Jumlah armatur yang diperlukan dapat dihitung dengan rumus:


Jumlah armatur = Фo / (η x Φl)

Φl adalah fluks cahaya dari satu lampu. Dalam hal ini, Φl = daya lampu (300 W) x
fluks cahaya spesifik (15 lm/W) = 300 W x 15 lm/W = 4500 lumen.

Jumlah armatur = 45,000 lumen / (0.15 x 4,500 lumen) Jumlah armatur = 45,000 lumen
/ 675 lumen/armatur Jumlah armatur ≈ 66.67 (Bulatkan ke atas menjadi 67 armatur)

f) Untuk menggambar denah dengan penempatan armatur-armatur dan jarak antara


mereka serta antara armatur dan dinding-dinding, kita dapat menggunakan skala yang
sesuai. Misalnya, jika satu kotak pada gambar mewakili 1 meter, maka:

 kita dapat menandai posisi 67 armatur di langit-langit dengan jarak 8 meter


antara mereka.
 kita dapat menandai jarak 5 meter antara tiap armatur dan dinding.
 Pastikan penempatan armatur merata dan memberikan pencahayaan yang
seragam di seluruh ruangan

17. Sebuah lampu dari 200 W dengan flux cahaya spesifik 12 lm/W, digantung di titik
A pada ketinggian 3 m ( lihat pada gambar 1.23). Gambar 1.24 memperlihatkan
diagram polar intensitas cahayanya untuk lampu 1000 lumen.
Tentukanlah intensitas penerangan di titik C.

Jawab:
Flux Cahaya = 200 x 12 lm = 2400 lumen.
I pada arah lampu 30° pada 1000 lumen (gb 1.24) adalah 200 Cd Jadi I pada arah
lampu 30° pada 2400 lumen adalah 2,4 X 200 = 480 Cd.
Cos 30° = 3 AC
3 AC = 3 3075 = 2√3 cos 30° = Y2√3
I Ec = Cos 30° = 480 /2√3= 20√3 = 34,64 lux

18. Suatu perencanaan penerangan ruang meeting dengan data dimensi ruangan :
A = 15 meter, B = 8 meter, H = 3.5 meter dan h = 2.5 meter Intensitas yang dikehendaki
pada ruangan sebesar 300 Lux Lampu yang dipakai adalah Osram Dulux EL/D 2x24
Watt dari data di kardusnya memiliki 1800 lumen dan nilai efisiensi armature sebesar
0.58. Tingkat refleksi ruangan diketahui sebagai berikut : langit-langit = 0.8 ; dinding
= 0.5 dan lantai 0.3.Factor utilitas ruangan diketahui dari table sebesar 0.91.
Tentukan jumlah armature dan pemasangnnya ?

Jawab :

Dik : A : 15 meter E : 300 Lux Faktor Perancangan : 1,25


B : 8 meter Ф : 1800 Lumen LB : 0,58
H : 3,5 meter RU : 0,8 .0,5 .0,3 W : 8 meter
h : 2.5 meter ηR : 0,91

Dit : Tentukan jumlah armature dan pemasangannya…?

Peny : Faktor utilitas ruangan (K)


K = ( AxB ) / ( h ( A+B ))
K = ( 15 x 8 ) / ( 2,5 ( 15 + 8 ))
K = ( 120 ) / ( 2,5 x 23 )
KФ = 120/57,5 = 2

Jumlah armature (N)


N = ( 1,25 x E x L x W ) / ( kФ x ηLB x ηR )
N = ( 1,25 x 300Lux x 15m x 8m ) / ( 2 x 1800 x 0,58 x 0,91 )
N = ( 45.000 ) / ( 1.900.08 )
N = 45.000 / 1.900.08 = 23,68

Jadi jumlah armature 23,68, dibulatkan menjadi 24 armature, dan dibagi menjadi 2
baris, tiap barisnya terdiri dari 12 armature.

19. Sebuah lampu pijar yang di tempatkan dalam sebuah bola kaca putih susu,
memeberi luminasi 0,3 cd/cm2 kepada bola itu. Lampunya kemudian dikeluarkan
dari bola kaca tersebut, dan di tempatkan dalam sebuah bola kaca putih susu lain,
yang diameternya hanya setengah diameter bola yang pertama. Berapakah luminasi
bola kedua ini ?

Jawab :
Untuk menghitung luminasi bola kedua, kita dapat menggunakan prinsip konservasi
fluks cahaya. Luminasi adalah intensitas cahaya per satuan luas. Kita diberikan
bahwa lampu pijar memberikan luminasi sebesar 0,3 cd/cm^2 kepada bola pertama.

Diameter bola kedua hanya setengah dari diameter bola pertama, yang berarti bahwa
area permukaan bola kedua (A2) akan menjadi seperempat dari area permukaan bola
pertama (A1) karena luas permukaan berbanding kuadrat dengan diameter. Jadi, kita
dapat menyatakan:

A2 = (1/4) * A1

Sekarang, kita ingin mencari luminasi bola kedua (L2). Luminasi adalah intensitas
cahaya per satuan luas, sehingga kita dapat menggunakan rumus berikut:
Luminasi (L) = Intensitas cahaya (I) / Luas permukaan (A)

Kita tahu bahwa luminasi bola pertama adalah 0,3 cd/cm^2, jadi kita dapat
menuliskan:

0,3 cd/cm^2 = I / A1

Kemudian, kita ingin mencari Luminasi (L2) untuk bola kedua. Kami menggunakan
prinsip konservasi fluks cahaya, yang menyatakan bahwa fluks cahaya yang diterima
oleh bola kedua harus sama dengan fluks cahaya yang diterima oleh bola pertama:

Luminasi bola pertama (L1) * Luas permukaan bola pertama (A1) = Luminasi bola
kedua (L2) * Luas permukaan bola kedua (A2)

Kami telah menemukan sebelumnya bahwa A2 = (1/4) * A1, jadi kita dapat
menyusun persamaan ini sebagai berikut:

0,3 cd/cm^2 * A1 = L2 * (1/4) * A1

Kemudian, A1 dapat dikeluarkan dari kedua sisi persamaan:

0,3 cd/cm^2 = L2 * (1/4)

Sekarang kita tinggal menghitung Luminasi bola kedua (L2):

L2 = 0,3 cd/cm^2 * 4

L2 = 1,2 cd/cm^2

Jadi, luminasi bola kaca putih susu kedua adalah 1,2 cd/cm^2.

20. Sebagai seorang supervisor anda diminta merencanakan jumlah armatur dan
pemasangannya oleh pimpinan anda Pada perencanaan penerangan ruang
meeting dengan data dimensi ruangan sebagai berikut:
A = 15 meter, B = 8 meter, H = 3.5 meter dan h = 2.5 meter
Intensitas yang dikehendaki pada ruangan sebesar 300 Lux Lampu yang dipakai
adalah Osram Dulux EL/D 2x24 Watt dari data di kardusnya memiliki 1800 lumen
dan nilai efisiensi armature sebesar 0.58.
Tingkat refleksi ruangan diketahui sebagai berikut : langit-langit = 0.8 ; dinding = 0.5
dan lantai 0.3.Factor utilitas ruangan diketahui dari table sebesar 0.91.
Jika setiap malam Lampu tersebut dinyalakan selama 10 jam. Dan pembayaran listrik
pper kWh adalah Rp 1.000,00. Berapakah pembayaran listrik yang harus dibayarkan
selama 1 bulan (30 hari).

Jawab :
Dik : A : 15 meter E : 300 Lux Faktor Perancangan : 1,25
B : 8 meter W : 8 meter ηLB : 0,58
H : 3,5 meter L : 15 meter ηR : 0,91
h : 2,5 meter Ф : 1.800 Lumen

Dit : Berapakah listrik yang dibayar selama 1 bulan …?

Peny : Faktor utilitas ruangan (K)


K = ( AxB ) / ( h ( A+B ))
K = ( 15 x 8 ) / ( 2,5 ( 15 + 8 ))
K = ( 120 ) / ( 2,5 x 23 )
KФ = 120/57,5 = 2

Jumlah armature (N)


N = ( 1,25 x E x L x W ) / ( kФ x ηLB x ηR )
N = ( 1,25 x 300Lux x 15m x 8m ) / ( 2 x 1800 x 0,58 x 0,91 )
N = ( 45.000 ) / ( 1.900.08 )
N = 45.000 / 1.900.08 = 23,68 dibulatkan menjadi 24

Jadi
= 2x24 dalam 10 jam
= jumlah lampu x daya x waktu lampu menyala
= 24 x 2,24 whatt x 10 jam
= 11.520 whatt = 11.520 / 1000 = 11,52 kwh

Biaya selama 1 bulan


= 30 x 11,52 kwh x Rp.1.000.00
=Rp. 345.600.00

Anda mungkin juga menyukai