PEDOMAN PEPARPROV. IV
KALTIM 2022
3
final
SAMBUTAN KEPALA DISPORA PROVINSI KALTIM
FOTO kadispora
SAMBUTAN KETUA NPC PROVINSI KALTIM fotoYOH
Salam Olahraga.
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Yang Maha Kuasa Allah swt, yang telah mengkaruniai
beberapaa kenikmatan kepada kita semua, sehingga pada hari ini kita masih bisa melakukan
aktivitas dunia dan beribadah kepadaNYA.
Pada kesempatan yang berbahagia ini kami atas nama Pengurus NPC Provinsi Kaltim
mengucapkan selamat kepada Para Pengurus NPC Kab/kota, official pelatih, dan para atlet se
wilayah Kaltim dalam Persiapan ajang Peparprov ke 4 ini.
Dalam Peparprov kali ini kami mohon para atlet khususnya mampu bersinergi, bersilaturahmi,
dan menjalin rasa kekeluarga yg apik dalam berlomba/bertanding pada cabornya masing-
masing dengan penuh semangat, sportif, jujur dan dapat terpilih menjadi atlet kontingen Kaltim
dalam menghadapi Peparnas XVII di Aceh - Sumut 2023.
Kepada para official, pelatih dan insan yg peduli serta simpatik terhadap kaum disabailitas kami
ucapkan banyak terima kasih atas dedikasi dan pengabdian anda selama ini semoga jerih
payah anda menjadi amal ibadah dan dapat diterima oleh Allah swt serta mendapatkan
balasan yg berlipat ganda dariNya…………………… aminn……………
Kepada yth : Kadispora Provinsi, Walikota Tangerang, Kadispora Kota Tangerang dan fihak-
fihak lainnya kami ucapkan beribu-ribu terima kasih atas dukungan dan segala bantuannya
dalam mengsukseskan Peparprov ke 4 - Kaltim 2022 ini dan semoga kegiatan ini, berjalan
lancar, aman, nyaman dan berdampak positif terhadap masyarakat Kota Tangerang khususnya
dan warga Provinsi Kaltim pada umumnya. ,
Demikianlah sambutan kami, apabila terdapat kata-kata yg tidak berkenan kami mohon untuk
dibuka pintu maafkan yg seluas-luasnya Terima kasih
Yoyoh
Ketua
BAB I. PENDAHULUAN 1
A. LATAR BELAKANG
Kaum disabilitas apabila diberikan kesempatan pasti mampu berprestasi di bidang yang
mereka geluti dan tekuni. Paralympians adalah kaum disabilitas yang bergelut di bidang
Olahraga, sudah banyak mereka yang terbukti di segala event olahraga nasional, seperti
Peparnas, regional seperti Asean Paragames, Asia Paragames maupun di tingkat
internasional Paralympiade. Mampu menorehkan nama baik yg mengharumkan nama
bangsa dan negara. Yang dampaknya dapat memberikan kontribusi positif bagi mereka
yang berprestasi. Tidak sedikit yang dapat mereka peroleh : Pengalaman, wawasan,
finansial, berkah dan sebagainya.
Untuk menuju ke sana seorang atlet disabilitas harus berlatih, berjuang serta meniti
dari tingkat bawah : kelurahan, kecamatan maupun kabupaten / kotamadya. Kegiatan
Olahraga tidak dapat diukur dan diketahui hasinyal serta prestasinya jika tidak
mengikuti suatu kompetisi. Sebuah wadah kompetisi olahraga bagi Kaum
disabilitas/paralymnpian di tingkat provinsi adalah : PEKAN PARALYMPIC PROVINSI
(Peparprov). Provinsi Kaltim juga tidak ketinggalan setiap 4 tahun sekali selalu
menyelenggarakan PEPARPROV.
Pada tahun 2022 ini Pemerintah Daerah Provinsi Kaltim cq Dispora dan NPC Provinsi
Kaltim akan menggelar Peparprov Kaltim ke 4 yang direncanakan akan dilaksanakan di
Daerah Kota Tangerang sebagai tuan rumah pada bulan November 2022. Semoga
pelaksanaan Peparprov ke 4 ini akan lebih baik dari yang sebelumnya.
Semoga Peparprov Kaltim Ke 4 ini dapat menjadi ajang kompetisi bagi para atlet
palympians Kaltim sebagai bahan evaluasi diri, untuk menuju PEPARNAS XVII 2023 DI
Aceh- Sumut. serta untuk mengembangkan diri yang berdaya guna & berhasil guna
bagi dirinya, keluarganya, daerahnya dan Negara pada umumnya.
B. Dasar Hukum
D. Pembiayaan
Kegiatan Pekan Olahraga Provinsi ke 4. - Kaltim 2022 menggunakan dana Anggaran
Pendapatan Daerah Provinsi Kaltim 2022 cq Dinas Kepemudaan & Olahraga Provinsi
Kaltim dan dana Hibah NPC provinsi Kaltim 2022.
E. Jadwal Kegiatan
A. KETENTUAN UMUM
1. Nama Kegiatan
Pekan olahraga Paralympic Provinsi ke 4 (PEPARPROV. IV) adalah event olahraga bagi
disabilitas yang digelar 4 tahun sekali, event ini diikuti oleh 8 (delapan) kab/kota se
wilayah provinsi Kaltim.
2. Tempat dan waktu
Pekan Olahraga Paralympic ke 4 Provinsi KALTIM (PEPARPROV IV) direncanakan
dilaksanakan di Kota Tangerang sebagai tuan rumah.
Peparprov IV diagendakan pada tgl 23 s.d 26 November 2022.
3. Cabang Olahraga yang akan digelar adalah :
- Atletik - Renang
- Bulutangkis - Panahan
- Catur - Goal Ball
- Tenis meja.
4. Peserta
a. Peserta adalah penyandang disabilitas : Tunanetra, Tunagrahita, Tunadaksa dan
Tuna Rungu Wicara.
b. Peserta adalah warga paralympian Provinsi Kaltim yg dibuktikan dengan 1) KTP
Kaltim.
2) Surat domisili wilayah prov. Kaltim,
3) Surat mutasi atlet dari daerah lain.
c. Peserta harus bergabung dalam satu Kontingen daerah Kab/Kota masing-masing
se wilayah Kaltim.
d. Setiap kontingen diharapkan membawa bendera kab/kota masing- masing dan
setiap atlet yang bertanding diwajibkan mengenakan kaos /pakaian OR indentitas
daerah kab/kota masing-masing.
e. Peserta harus termasuk klasifikasi ketunaan (tersebut pada point a. )
f. Peserta dalam keadaan sehat dan telah vaksin lengkap.
g. Semua atlet harus membawa peralatan & perlengkapan olahraga pribadi yang
diperlukan .
h. Setiap kontingen diharapkan membawa bendera NPC Kab/Kota daerah masing-
masing.
5. Kuota Atlet, Pelatih dan Official
a. Kuota setiap kontingen kab/kota maximal 35 orang dan khusus NPC Kota
Tangerang sbg tuan rumah diberi kuota max 45 orang.
b. Jumlah pelatih dan official setiap kontingen tidak lebih dari 10 orang (max 28 %
x kuota )
c. Setiap atlet hanya dibenarkan mengikuti 1 (satu) cabang olahraga.
d. Khusus atlet Tuna Rungu Wicara tidak boleh lebih dari 5 orang atlet setiap
kontingennya. dan hanya diperboleh mengikuti (3) cabang olahraga :
Bulutangkis, tenismeja, dan Renang (gaya bebas, gaya dada).
6. Sistem Pertandingan/perlombaan
a. Setiap atlet hanya dibenarkan mengikuti 1 (satu) cabang olahraga
b. Setiap nomor/partai lomba/pertandingan dianggap sah dan mendapat -kan
perhitungan perolehan medali apabila :
1) Diikuti oleh minimal 4 orang atlet berasal dari min 3 kontingen.
2) Diikuti oleh minimal 3 orang atlet tetapi harus berasal dari 2 kontingen,
namun medali perunggu/juara III dianulir.
3) Diikuti oleh minimal 2 orang atlet berasal dari min 2 kontingen, namun medali
perak dan perunggu/juara II & III dianulir
4) Pada cabor atletik dan renang apabila hanya diikuti 1 orang atlet
tetap dipertandingkan , juara I (medali emas) syah dalam perhitungan
perolehan jika melewati record Peparprov III-2018.
c. Setiap kontingen hanya diperbolehkan menurunkan max 3 orang atlet untuk
mengikuti salah satu nomor/partai pertandingan.
d. Untuk atlet peserta cabor bulu tangkis dan tennis meja pakaian/kaos harus diberi
identitas nama dan asal daerah masing-masing.
7. Fasilitas Peparprov.
a. Fasilitas seperti : Akomodasi, konsumsi, venue, transport lokal ( dari penginapan
ke venue ), dan peralatan OR habis pakai disediakan oleh panitia. Fasilitas
pribadi lain yang diperlukan atlet/kontingen menjadi tanggungan atlet masing-
masing.
b. Bagi atlet pemenang akan diberikan medali (emas, perak, perunggu) sesuai
dengan prestasinya dan kontingen yang berhasil meraih medali terbanyak
(juara Umum) akan disediakan Piala Bergilir.
c. Pendaftaran peserta
Pendaftaran dijadwalkan : I. Entry by number s.d. 05 Agustus 2022.
II. Entry by names s.d. 01 September 2022.
B. KETENTUAN KHUSUS
Setiap cabor akan disampaikan ketentuan khusus seperti berikut :
1. Cabor : ATLETIK
1. Peraturan perlombaan
Peraturan perlombaan Atletik peparprov 2022 Kaltim, berpedoman pada IPC
Athletic Rules dan peraturan PASI yang disesuaikan dengan klasifikasi disabilitas
dan peraturan yang telah ditentukan oleh tim klasifier.
2. Klasifikasi Ketunaan
Klasifikasi ketuanaan yang diperlombakan adalah sebagai berikut :
a. Tunadaksa
b. Tunanetra
c. Tunagrahita
1. Lari 100 M
2. Lari 200M 1. Lari 200M
3. Lari 400M 2. Lari 400M
2 TUNAGRAHITA T/F 20 4. Lompat Jauh 3. Lomp Jauh
5. Tolak Peluru 4. Tl. Peluru
6.L. Lembing 5. L. Lembing 6 5
63 61
TOTAL NOMOR PERTANDINGAN ATLETIK 124
4. Jumlah Medali
a. Putra : 63 Emas, 63 Perak, 63 Perunggu
b. Putri : 61 Emas, 61 Perak, 61 Perunggu
Total medali yang diperebutkan : 124 Emas, 124 Perak, 124 Perunggu
NO KLASIFIKASI KETERANGAN
1 T = TRACK Nomor-nomor di lintasan
Nomor-nomor lapangan yang terdiri dari nomor lempar
2 F = FIELD
dan lompat
▪ Buta total
▪ Tidak dapat menangkap cahaya pada waktu
3 T/F 11 (Tunanetra) diberi rangsang sinar
▪ Tidak mampu mengenal bentu tangan pada jarak
dan arah manapun.
▪ Ketajaman pandang sampai 2 meter (2/60)
4 T/F 12 dengan alat opiti snellen
▪ Bidang pandang kurang dari 20 derajat
▪ Ketajaman pandang sampai 6 meter
5 T/F 13
▪ Bidang pandang kurang dari 20 derajat
▪ Kekejangan sedang sampai berat, pa separuh
tubuh atau 3 anggota badan (tangan dan kaki)
6 T/F 35
▪ Dapat berjalan sendiri untuk kegiatan sehari-hari
▪ Mempunyai problin control pada tangan dan kaki
▪ Kekejangan ringan sampai sedang, pada separuh
tubuh atau 3 anggota badan (tangan dan kaki)
7 T/F 36 (CP)
▪ Dapat berjalan sendiri untuk kegiatan sehari-hari
▪ Mempunyai problin control pada tangan dan kaki
▪ Kekejangan ringan sampai sedang, pada separuh
tubuh atau 3 anggota badan (tangan dan kaki)
8 T/F 37 (CP) ▪ Dapat berjalan sendiri untuk kegiatan sehari-hari
▪ Kemampuan fungsional baik pada sisi badan yang
tak terkena kekejangan
▪ Hemiplegia, monoplegia, quadriplegia ringan
▪ Mampu berlari dan melompat denganbebas
9 T/F 38 (CP)
▪ Tidak memmpunyai fungsi tubuh sempurna
karena kurang koordinasi
▪ Amputi satu atau dua kaki atas lutut (di atas atau
pada sendi lutut)
10 T/F 42 (Ambulant) ▪ Kombinasi amputi kaki dan tangan dan dapat
berjalan tanpa alat bantu dengan fungsi normal
pada tangan yang melempar
▪ Amputi satu atau dua kaki bawah lutut (bawah
11 T/F 44 (Ambulant) lutut lewat atau dipergelangan kaki)
▪ Dapat berjalan dengan fungsi
▪
▪ Amputi satu/dua tangan di atas siku
▪ Fungsi kedua kaki norma, cacat lain pada tangan,
12 T 45
yang mengurangi/menyebabkan hilangnya fungsi
gerak pada kedua tangan di atas siku kehilangan
▪ Amputi satu tangan di atas siku
▪ Fungsi kedua kaki normal, cacat lain pada tangan,
13 T 46
yang mengurangi/menyebabkan hilangnya fungsi
gerak pada satu tangan di atas siku kehilangan
▪ Amputi satu/dua tangan di bawah siku (bawah
siku, lewat atau di atas pergelangan tangan)
14 T/F 47 (Ambulant) ▪ Fungsi kedua kaki normal, fungsi normal pada
tangan yang melempar, ada cacat lain pada
tangan atau tubuh yang sifatnya ringan
▪ Otot perut tidak berfungsi
15 T 52, 53 (Kursi Roda)
▪ Tidak mempunyai keseimbangan yang baik
▪ Ketika duduk seimbang
▪ Otot perut bagian atas baik, bagian bawah tidak
16 T 53 (Kursi Roda) berfungsi
▪ Ekstensor trunkus bagian bawah tidak berfungsi
▪ Perut dan ekstensor spina (tulang belakang) baik
▪ Sedikit fleksor dan aduktor pinggul
▪ Amputasi kedua kaki di atas paha
17 F 55+56 (Ambulant)
▪ Layu berat pada kedua kaki
▪ Amputasi satu/kedua kaki di bawah atau di atas
lutut
18 F 57 (Ambulant)
▪ Lessautres 1 atau 2 kaki
▪ Dapat berjalan tanpa/dengan tongkat
▪ Cacat mental retardasi/tunagrahita
19 T/F 20 (Tunagrahita)
▪ IQ di bawah 70
▪ Kedua telinga tidak dapt mendengarkansama
sekali rangsang suara/bunyi
20 T/F 54
▪ Sedikit mengalami gangguan berbicara, atau
bahkan sama sekali tidak dapat berbicara
A. PERSYARATAN PESERTA
1. Pemanasan
a. Pemanasan dilakukan di tempat yang sudah ditentukan.
b. Tidak diperbolehkan melakukan pemanasan di tempat perlombaan.
c. Yang diperbolehkan di lapangan hanya atlet yang bertanding, panitia, dan official
resmi pendamping atlet tunanetra, yang telah didaftarkan kepada panitia pada
saat pertemuan teknis.
2. Pemanggilan Atlet
a. Pemanggilan atlet ditempat roll call : Panggilan pertama 60 menit sebelum
perlombaan, 40 menit sebelum perlombaan, dan 20 menit sebelum perlomban.
b. Dalam pemanggilan ini, setiap peserta diharuskan menyatakan keikutsertaannya,
dan tidak dibenarkan meninggalkan tempat, untuk selanjutnya akan diantarkan
oleh petugas menuju tempat perlombaan.
c. Apabila pada saat pemanggilan ketiga (terakhir) atlet yang bersangkutan tidak
hadir maka keikutsertaannya dapat dinyatakan didiskualifikasi.
3. Undian peserta
Untuk babak pertama dan berikutnya, penentuan lintasan bagi pelari, serta
penentuan urutan lompat dan lempar akan diundi oleh panitia perlombaan.
1. Nomor Lari
a. Untuk semua nomor lari, dilaksnakan menggunakan peraturan IAAF dan Athletic
IPC Rule.
b. Untuk atlet tunanetra klasifikasi T11 dan T12 pelaksanaan lari dengan ditandem
(digandeng oleh pemandu/runner guide ) yang sudah diijinkan oleh panitia, yang
telah disiapkan oleh masing-masing kontingen, panitia tidak menyediakan
Runner Guide.
c. Untuk nomor lari, lompat dan lempar kelas T11 dan T12 apabila peserta
jumlahnya tidak sesuai dengan peraturan lomba, maka akan digabungkan
pelaksanaannya, mengikuti peraturan pelaksanaan perserta yang jumlah
pesertanya lebih besar.
d. Untuk nomor lari, kelas T45 dan T46 boleh naik kelas ke T47 (boleh mengikuti
nomor lari 100M, 200M, dan 400M).
e. Untuk nomor T52, T53, T54 (Kursi Roda) peserta menggunakan kursi rodanya
sendiri, yang telah dipersiapkan oleh kontingen masing-masing, panitia tidak
menyediakan kursi roda.
f. Diskualifikasi diberikan apabila atlet melanggar ketentuan yang tercantum di
dalam peraturan nomor lari merurut IAAF Ruler.
2. Nomor Lompat
a. Untuk semua nomor lompat, dilaksanakan menggunakan peraturan IAAF dan
Athletic IPC Ruler.
b. Khusus untuk atlet tunanetra klasifikasi F11, lompat jauh dilakukan
menggunakan awalan lari, dengan menggunakan balok tumpu yang berukuran
1 m x lebar lintasan awalan, hasil lompatan diukur dari berkas tumpuan yang
terdekat dengan bak pasir sampai dengan bekas pendaratan yang terdekat
dengan papan tumpu.
c. Untuk nomor lompat, kelas T45 dan T46 boleh naik ke T47 (boleh mengikuti
nomor lompat jauh)
3. Nomor Lempar/Tolak
a. Untuk semua nomor lempar/tolak, dilaksanakan menggunakan peraturan IAAF
dan Athletic IPC Rule.
b. Untuk nomor lempar, T46 boleh naik ke T47 (boleh mengikuti nomor lempar
lembing, cakram dan tolak peluru)
c. Khusus untuk klasifikasi F55 +56 +57, pelaksanaan lempar adalah menggunakan
kursi lempar dengan pelaksanaan 6 kali lemparan yang dibagi dalam 2 kali
pelaksanaan.
• 3 (tiga) kali lempar untuk pelaksanaan pemanggilan pertama
• 3 (tiga) kali lempar untuk pelaksanaan pemanggilan kedua
• Semua hasil lemparan digunakan untuk menentukan juara
• Juara ditentukan berdasarkan pada hasil lemparan terjauh
E. PERHITUNGAN MEDALI
1. Apabila di dalam satu nomor perlombaan diikuti lebih dari 3 (tiga) orang atlet, maka
akan diberikan medali emas, perak, dan perunggu
2. Apabila di dalam satu nomor perlombaan diikuti oleh 3 orang atlet maka medali
yang sah akan diberikan kepada juara 1 dan 2, masing-masing mendapat medali
emas dan perak, untuk juara 3(tiga) medali perunggu tetap diberikan, tetapi tidak
masuk dalam perhitungan medali sah.
3. Apabila di dalam satu nomor perlombaan diikuti oleh 2 orang atlet maka yang syah
hanya juara I mendapatkan medali emas. Sedang medali perak dan perunggu tidak
diperhitungkan.
4. Apabila di dlm satu nomor diikuti oleh 1 satu atlet, tetap dilombakan , dan jika
dapat memecahkan record Peparprov 2018 berhak mendapatkan medali emas.
F. SANKSI
Sanksi diberikan apabila peserta atau atlet melanggar ketentuan yang sudah ditetapkan
di dalam peraturan ini, semua nomor lomba yang diikuti baik yang sudah dilaksanakn
ataupun belum dilaksanakan dinyatakan diskualifikasi.
G. PROTES
1. Protes diajukan secara tertulis dan ditandatangani oleh tim manager atau pelatih,
dengan menunjukkan bukti-bukti otentik yang jelas.
2. Protes diajukan paling lambat 30 menit setelah kejadian, dengan membayar uang
protes sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah)
H. PENUTUP
1. Hal-hal lain yang belum termaktub dalam peraturan ini dapat disampaikan melalui
technical meeting dan dibicarakan secara musyawarah dimana keputusan akhir
tetap kewenangan Technical Delegate.
2. Hal-hal lain yang terjadi setelah Technical Meeting dan dalam masa kompetisi dapat
dimusyawarahkan bersama Technical Delegate dan keputusan akhir diserahkan
kepada Dewan Hakim
Wahyudi Setiawan
2 Cabor BULUTANGKIS
B. KETENTUAN KHUSUS
1. Kelas yang dipertandingkan :
LOWER 3
A. Tunggal Putra
1 B. Tunggal Putri 3 3 6
C. Ganda Putra
LOWER 4
A. Tunggal Putra
2 B. Tunggal Putri 3 3 6
C. Ganda Campuran
UPPER 5
A. Tunggal Putra
3 B. Tunggal Putri
C. Ganda Putra 5 5 10
D. Ganda Putri
E. Ganda Campuran
TUNARUNGU
A. Tunggal Putra
4. B. Tunggal Putri
C. Ganda Putra 5 5 10
D. Ganda Putri
E. Ganda Campuran
SS 6 ( Single Sebbol )
A. Tunggal Putra
5 1 1 2
17 17 34
Jumlah = 17, emas – 17 perak, 34 perunggu..
2. PERSYARATAN PESERTA :
a. Kejuaran Tingkat Provinsi dan Khusus bagi Penyandang Disabilitas sesuai dengan
klasifikasi yang telah ditentukan oleh tim kualifikasi;
b. Peserta mewakili daerah Kab/Kota masing-masing.
c. Peserta adalah Paralympian yang berusia minimal 14 tahun.
3. TECHNICAL MEETING :
a. Technical meeting wajib diikuti oleh wakil dari masing-masing Kontingen;
b. Seeded ditentukan oleh Referee yang bertugas berdasarkan Ranking;
c. Saat Technical meeting peserta tidak boleh menambah/menggantikan nomor
pertandingan.
4. SISTEM PERTANDINGAN
System pertandingan yang dipergunakan untuk semua nomor adalah ditentukan
berdasarkan JUMLAH PESERTA (“Sistem Gugur”/“Setengah Kompetisi”). tentative
5. SHUTTLECOCK :
Shuttlecock yang digunakan adalah yang berMerk ( diatur PANITIA ).
6, JADWAL PERTANDINGAN :
Jadwal Pertandingan diatur dan ditetapkan oleh Referee/Panitia Pelaksana.
7. PERWASITAN :
a. Wasit dan Hakim Garis yang memimpin pertandingan ditunjuk oleh Panitia/Referee
dan mutlak adaanya;
b. Keputusan yang memimpin pertandingan bersifat mengikat;
c. Wasit dapat menganulir keputusan Hakim Garis;
d. Referee berhak memutuskan segala sesuatu menyangkut pertandingan dan
keputusannya bersifat final;
8. PROTES
a.. Teknis :
1. Protes yang bersifat Teknis akan diputuskan oleh Referee;
2. Keputusan Referee bersifat Final.
b. Non Teknis :
Protes yang sifatnya Non Teknis diputuskan Panitia Kecil terdiri dari: Referee, Tim
Keabsahan, Panpel;
c. Protes harus diajukan paling lama 5 (lima) menit setelah pertandingan partai
tersebut berakhir;
d. Protes harus diajukan tertulis kepada Referee dengan disertai uang protes untuk
administrasi sebesar Rp 1.000.000; (satu juta rupiah).
9. PERHITUNGAN MEDALI
a. Apabila dalam satu nomor pertandingan diikuti lebih dari 7 (tujuh) peserta, maka akan
diberikan medali : Emas, Perak, dan Perunggu bersama (Juara 3 bersama);
b. Apabila peserta terdiri dari 4-7 org atlet ,maka medali yang diberikan adalah : Emas,
Perak & Perunggu (1)
c. Apabila peserta kurang dari 4/3 org, hanya diberikan medali : Emas dan Perak
12. PENUTUP
a. Ketentuan / Peraturan umum seperti Registrasi, Tes Klasifikasi, dan
Technical Meeting yang pada prinsipnya sama bagi setiap cabor, dapat
dipelajari pada Peraturan Umum.
b. Hal- hal lain yang belum termaktub dalam peraturan ini dapat
disampaikan melalui technical meeting dan dibicarakan secara musyawarah dimana
keputusan akhir tetap kewenangan Technical Delegate.
c. Hal-hal lain yang terjadi setelah Technical Meeting dan dalam masa
kompetisi dapat dimusyawarahkan bersama Technical Delegate dan keputusan akhir
diserahkan kepada Dewan Hakim.
1. MEDALI
2. SHUTTLECOOK : 20 SLOOP
3. KERTAS KARTON : 10 LEMBAR
4. KERTAS HVS F4 : 1 RIM
5. SPIDOL WHITE BOARD : 2 PCS
6. PULPEN : 5 PCS
7. PENGGARIS BESAR : 1 PCS
8. PENGGARIS KECIL : 1 PCS
9. LAPTOP : 1 UNIT
10. PRINTER : 1 UNIT
11. DOUBLE SIDE TAPE (MEDIUM) : 1 ROLL
12. KABEL ROLL : 1 SET
TANGERANG, JULI
2022
TECHNICAL DELEGATE
pedoman pekan paralympic provinsi ke 4 – Kaltim . pedoman pekan paralympic provinsi ke 4
– Kaltim . hal 18
3 Cabor C A T U R
A. KETENTUAN KHUSUS
1. NOMOR PERTANDINGAN
Keperluan Medali
No Jenis Disabilitas Nomor pertandingan kelas gender medali
1 Tunadaksa Catur Cepat 25 menit perorangan Pa 1 set
2 Tunadaksa Catur kilat 5,3 menit perorangan Pa 1 set
3 Tunadaksa Catur kilat 5,3 menit perorangan Pa & pi 1 set
4 Tunadaksa Catur standart 60 mnt beregu Pa 1 set
5 Tunadaksa Catur standart 60 mnt beregu Pa & pi 1 set
6 Tunadaksa Catur cepat 25 menit beregu Pa & pi 1 set
7 Tunanetra T/F 11 Catur Cepat 25 menit perorangan Pa 1 set
8 Tunanetra T/F 11 Catur kilat 5,3 menit perorangan Pa 1 set
9 Tunanetra T/F 11 Catur kilat 5,3 menit beregu Pa & pi 1 set
10 Tunanetra T/F 11 Catur standart 60 mnt perorangan Pa 1 set
11 Tunanetra T/F 11 Catur standart 60 mnt beregu Pa & pi 1 set
12 Tunanetra T/F 11 Catur cepat 25 menit beregu Pa & pi 1 set
13 Tunanetra T/F 12-13 Catur Cepat 25 menit perorangan Pa 1 set
14 Tunanetra T/F 12-13 Catur kilat 5,3 menit perorangan Pa 1 set
15 Tunanetra T/F 12-13 Catur kilat 5,3 menit beregu Pa & pi 1 set
16 Tunanetra T/F 12-13 Catur standart 60 mnt perorangan Pa 1 set
17 Tunanetra T/F 12-13 Catur standart 60 mnt beregu Pa & pi 1 set
18 Tunanetra T/F 12-13 Catur cepat 25 menit beregu Pa & pi 1 set
Jumlah = 18 + 9 = 27 set = 27 x 3 = 81 keping
2. PERATURAN PERTANDINGAN
a. Semua peserta adalah atlet yg dinyatakan lolos dari team klasifikasi keabsahan
b. Peserta tidak menggunakan alat komunikasi selama pertandingan
c. Peserta tidak d i p e r k e n a n k a n merokok selama pertandingan
d. Peserta tidak mengganggu peserta lain selama bertanding
e. Peserta berpakaian rapi dan Sopan
3. WAKTU PERTANDINGAN
a. Hari pertama : Regristasi, klasifikasi dan technical meeting.
b. Hari kedua, ketiga , & ke empat : masa pertandingan, closing ceremoning.
4. PERALATAN PERTANDINGAN
a. Peralatan pertandingan di sediakan oleh panitia.
b. Peralatan/perlengkap pribadi harus disiapkan oleh peserta masing-masing.
5. JENIS PERTANDINGAN
a. Jenis pertandingan dilaksanakan secara beregu dan perorangan dengan
maksimal 3 orang setiap regunya dihitung 1 terbaik untuk perorangan dan 2
terbaik untuk beregu , dengan nilai akumulasi rangking terkecil menjadi juara
regu ( mengacu ke Peparnas 2021 di Papua ).
6. SISTEM PERTANDINGAN
a. Sistem pertandingan menggunakan Swiss maximal 8 babak , disesuaikan dengan
jumlah peserta.
b. Aturan pertandingan di sesuaikan dengan kelompoknya masing masing , dengan
acuan tetap ke peraturan Fide yang disesuaikan kondisi.
c. Protes yang bersifat tekhnis pertandingan bisa diajukan ke wasit lapangan saat
bertanding
d. Protes yang bersifat non tekhnis dan atau telah berlangsung pertandingan , bisa
dilakukandengan menulis surat protes ke Dewan hakim.
e. Dewan hakim diambil dari Wasit dan Panitia dengan diberikan honor kalau ada.
9. PENUTUP :
Hal -hal yang belum tercantum didalam peraturan ini , akan disampaikan di acara
tekhnical meeting atara panitia pertandingan bersama dengan official dan atlet
. Kesepakatan yang bisa dimusyawarhakan menjadi aturan bersama , hal hal yang
tidak sepakat akan diputuskan oleh tekhnical Delegate dan di serahkan ke Dewan
hakim.
Tangerang , 3 Sept 2022
5. CP: control yang sedikit terbatas pada kedua lengan dan kekakuan
yang berat pada kedua tungkai.
(biasa beraktivitas dng kursi roda)
11 TT 11 Tunagrahita
5. Peraturan Pertandingan
a. Permainan tenis meja mengikuti peraturan PTMSI dan Internasional Table
Tennis Federation – Para Table Tennis (ITTF – PTT) tahun 2016. Semua peserta di
harap telah mengetahui peraturan tersebut.
6. Sistem Pertandingan
b. Nomor Kategori Perorangan (Tunggal & Ganda)
Apabila jumlah peserta lebih dari 5, babak pertama dimainkan dalam sistem
setengah kompetisi dalam pool dan dilanjutkan dengan sistem gugur.
Jika jumlah peserta 5 atau kurang dari 5 maka pertandingan dilaksanakan dengan
sistem setengah kompetisi.
c. Nomor Kategori Beregu
Setiap regu harus terdiri 2 atau 3 pemain. System pertandingan menggunakan
The Best Of five Matches, yaitu regu pertama yang memenangkan 3 (tiga ) set
pertandingan keluar sebagai pemenang. Dengan point 11 (sebelas).
d. Bola yang digunakan berjenis pollybangall beratnya 2.7 gram dengan garis tengah
40mm, serta berwarna putih., bintang tiga.
d. Ukuran, berat dan bentuk raket tidak ditentukan, tetapi daun raket harus datar
dan kaku.
e. Permukaan karet yang menutup daun raket di satu sisi harus berwarna
merah/hijau/ungu menyala di satu sisi dan hitam di sisi lain (tidak sama dengan
warna sebelahnya), atau permukaan daun raket yang dibiarkan polos tanpa
penutup harus berwarna pudar. Karet penutup raket yang digunakan harus
tanpa perlakuan bahan kimia, tanpa mengubah karakteristik karet secara fisik,
atau hal lainnya (karet bintik proses tidak diperbolehkan)
7. Perangkat Permainan
a. Raket
Raket terbuat dari bahan yang keras namun permukaannya halus, yang terdiri
dari daun raket dan gagang, dengan panjang total 30cm. Raket tersebut boleh
dilapisi dengan bahan lunak (satu lapis dengan ketebalan maksimal 2mm pada
salah satu sisi atau kedua sisinya).
ukuran maksimal:
1. Panjang daun raket : 20cm
2. Lebar daun raket : 7,5cm
3. Ketebelan raket : 1cm (termasuk lapisan lunak)
4. Panjang gagang : 10cm
5. Diameter gagang : 4cm
Daun raket dapat berbentuk bulat atupun kotak. Ukuran daun raket tidak
termasuk ukuran gagang dan ukuran gagang, dan ukuran gagang tidak
termasuk ukuran daun raket.
b. Bola
Bola yang dibuat harus mengeluarkan bunyi, diameter bola adalah 60mm
dengan permukaan yang namun halus.
c. Meja
1) Panjang bagian dalam: 366cm (toleransi 5cm)
2) Lebar bagian dalam: 122cm (toleransi 5cm)
3) Tinggi (dari permukaan meja hingga lantai): 78cm
4) Dinding samping: 14cm
d. Perangkat Khusus:
1. Pemain harus memakai pelindung tangan:
a). Pelindung tangan tidak boleh menutupi lengan lebih dari 6cm diukur dari
pergelangan.
b) Ketebelan pelindung tangan maksimal 2,5cm pada bagian depan (semua
jari) sampai pergelangan.
c) Ibu jari tidak termasuk dalam pengukuran tangan.
2. Pemain dapat memakai pelindung di atas 6cm pada lengan, dengan
ketentuan warna harus berbeda dari sarung tangan (misal: bandana kepala,
bandana balut atau perban, dan lain - lain)
3. Pemain harus memakai penutup mata yang tidak tembus cahaya, yang
berguna untuk mengaburkan pandangan pemain. Bagian tepi pelindung
mata harus menggunakan atau diisi dengan bahan busa atau silicon untuk
benar – benar menutupi cahaya.
4. Protes ditiadakan, keputusan wasit mutlak.
Catatan:
*) Tergantung pada jumlah entri by names pemain/regu yang masuk,
panitia penyelenggara dan Technical Delegate berhak untuk
menggabungkan kelas yang mungkin diperlukan.
*) Jumlah minimum peserta untuk nomor tunggal adalah 4 pemain atau 4
pasangan dari 2 kab/kota yang berbeda dan minimum peserta untuk
nomor beregu minimum 4 kab/kota.
*) Jika jumlah minimum peserta tidak terpenuhi meskipun sudah terjadi
penggabungan kelas, maka aturan “Minus One” akan berlaku, yaitu:
a. Apabila peserta hanya 1 (satu) atlet tidak dipertandingkan.
b. Apabila peserta hanya 2 (dua) atlet tidak dipertandingkan
c. Apabila peserta hanya 3 (tiga) minimal harus dari 2 kab/kota berbeda
dan diambil juara 1 dan 2. Sedangkan juara 3 ditiadakan.
d. Jika dikategorikan tunggal akan didahulukan untuk bertanding dan diikuti
oleh pertandingan kategori beregu.
pedoman pekan paralympic provinsi ke 4 – Kaltim . pedoman pekan paralympic provinsi ke 4
– Kaltim .. hal 27
e. PERSYARATAN
1) Acara ini terbuka untuk peserta yang memenuhi syarat untuk
mewakili NPC Kabupaten/Kota masing – masing provinsi Kaltim
2) Untuk nomor kategori TM Tunagrahita dan TM Tunanetra, setiap
kab/kota hanya boleh mengirimkan maksimal 1 pemain putra dan 1
pemain putri pada setiap kategorinya.
3) Untuk kategori TM Tunadaksa setiap kab/kota hanya mengirimkan
maksimal 2 pemain di setiap kelas.
4) Untuk kategori TM Tunadaksa dan Tunagrahita, kayu, karet dan
lem(lem air) yang digunakan harus memenuhi standar ITTF terbaru
dan masuk dalam LARC (List Of Approved Rocket Converings) .
5) ITTF 2015, akan ada sesi Racket Control untuk mengecek kebasahan
kayu, karet, dan lem yang digunakan pemain.
1) Setiap NPC kab/kota boleh mengikutkan maksimal 2(dua) atlet atau
dua pasang dalam setiap nomor kategori individu.
Setiap NPC kab/kota boleh mengikutkan maksimal 1 regu yang terdiri
dari 2 atau 3 orang pemain.
a. Peserta adalah paralympian sesuai klasifikasi yang telah ditentukan
oleh tim klasifikasi.
b. Peserta mewakili kab/kota di provinsi Kaltim, dibuktikan dengan surat
keterangan yang sah (Kartu Tanda Penduduk).
c. Peserta adalah paralympian yang berusia minimal 14 tahun.
PENUTUP
1. Hal – hal lain yang belum termasuk dalam peraturan ini dapat disampaikan
melalui Technical Meeting dan dibicarakan secara musyawaarah dimana
keputusan akhir tetap kewenangan Technical Delegate.
2. Jika terjadi sesuatu hal setelah Technical Meeting dan dalam masa
kompetisi dapat dimusyawarahkan bersama Technical Delegate dan
keputusan akhir diserahkan kepada Dewan Hakim.
ADE YANTO H
pedoman pekan paralympic provinsi ke 4 – Kaltim . pedoman pekan paralympic provinsi ke 4
– Kaltim . hal 28
Keterangan :
3. PERSYARATAN PESERTA
a. Peserta adalah atlet paralympic yang telah diklasifikasi dan mewakili kota/
kabupaten dengan batasan usia minimal 12 tahun, dibuktikan dengan akte
kelahiran yang sah.
b. Apabila ada atlet yang kelasnya tidak dilombakan, maka atlet tersebut dapat
mengikuti lomba dengan kelas diatasnya. Misalnya atlet kelas S3 dapat mengkuti
di kelas S4.
5. PERATURAAN LOMBA
a. Peraturan yang dipakai adalah peraturan IPC Renang yang berlaku .
b. Semua official/ pelatih dianggap telah memahami peraturan tersebut.
c. Atlet kelas S 11, wajib memakai kacamata
d. Gelap (tidak tembus pandang).
e. Start dilakukan hanya 1 (satu) kali, kecuali apabila kesalahan dilakukan oleh
panitia atau ada kesalahan tekhnis, maka start dapat diulang.
f. Bagi atlet yang memerlukan pertolongan dari pelatih/ official dapat diijinkan,
dengan ketentuan harus diajukan terlebih dahulu kepada panitia.
g. Aba-aba start untuk atlet adalah “TAKE YOUR MARK” dan diikuti oleh bunyi
peluit/pistol untuk atlet tuna rungu, dengan peluit bersamaan kibaran
bendera start/sinar.
h. Pakaian renang untuk atlet putra, dibawah pusar dan maksimal diatas lutut.
Sedangkan untuk pakaian renang atlet putri, bahu dang punggung tidak boleh
tertutup, ke bawah maksimal di atas lutut.
9. PROTES
Suatu protes dianggap syah apabila :
a. Diajukan secara tertulis dan ditandatangani oleh official/pelatih.
b. Protes diajukan paling lambat 30 (tiga puluh) menit setelah diketahuinya
suatu kejadian atau diskualifikasi yang akan di umumkan oleh panitia.
c. Protes harus di sertai uang protes sebesar Rp 1.000.000 (satu juta rupiah ).
e. S1, SB1, SM1 - Atlet menyandang gangguan koordinasi motorik yang sangat
parah. Memiliki keterbatasan bahkan tidak bisa menggunakan kaki, core, tangan
dan penggunaan bahu yang sangat minim. Biasanya adalah atlet penyandang
cerebral palsy
f. S2, SB1, SM2 - Atlet menyandang gangguan koordinasi yang cukup parah.
Memiliki keterbatasan pada kaki, tangan dan core. Biasanya adalah atlet
penyandang cerebral palsy dan amputasi.
g. S3, SB2, SM3 - Atlet memiliki fungsi lengan dan tangan yang memadai, namun
tidak pada kaki dan core. Disabilitasnya cukup parah dan biasanya ada pada atlet
penyandang cerebral palsy dan amputasi.
h. S4, SB3, SM4 - Perenang di kelas ini memiliki permasalahan koordinasi yang
mempengaruhi kaki dan tangan, dan lebih parah di bagian kaki, kegunaannya
terbatas atau bahkan tidak ada sama sekali. Secara umum, atlet-atlet ini juga
tidak ada fungsi core disertai tangan dan lengan yang lemah.
i. S5, SB4, SM5 - Kelas disabilitas tingkat menengah, meliputi atlet yang masih
punya fungsi tangan, tapi terbatas sampai tidak ada fungsi core dan kaki.
Meliputi juga atlet dengan gangguan koordinasi tubuh.
j. S6, SB5, SM6 - Kelas ini meliputi sejumlah jenis disabilitas termasuk kekerdilan,
kerusakan atau kehilangan anggota tubuh penting. Meliputi atlet penyandang
cerebral palsy, amputasi dan tubuh kerdil.
k. S7, SB6, SM7 - Perenang memiliki fungsi tangan dan core penuh, tapi ada
keterbatasan pada kaki, seperti kehilangan sebelah atau sebagian kaki. Atletnya
merupakan penyandang cerebral palsy atau amputasi.
l. S8 - Meliputi atlet yang kehilangan anggota tubuh baik di kaki maupun tangan
atau kombinasi dari tangan dan kaki. Dan biasanya terdapat gangguan motorik
pada tubuh bagian bawah.
m. S9 - Kelas di mana atlet memiliki kelemahan di satu kaki. Bisa jadi mereka yang
menyandang amputasi maupun cerebral palsy.
n. S10 - Klasifikasinya meliputi atlet yang memiliki gangguan minim yang
mempengaruhi kaki, kehilangan sebagian kaki dari lutut ke bawah atau mereka
yang memiliki gangguan pada pinggul.
o. S11, S12, S13 - Kelas yang meliputi gangguan visual. Ukuran keparahannya
dimulai dari S11, di mana penyandang sama sekali tidak memiliki fungsi
penglihatan. Di mana S13 masih punya sedikit penglihatan tapi masuk dalam
kategori kebutaan.
p. S14 - Pada kelas ini, atlet masuk dalam disabilitas intelektual, atau
keterbelakangan mental.
q. S15 - Kategori bagi para penyandang gangguan pendengaran.
B. PENUTUP
Technical Delegate
Kunto Wahyudi, S. Pd
1. Stopwatch : 8 buah
2. Bendera Start/pistol : 2 buah
3. Peluit ; 2 buah
4. Scoring board : 8 buah
5. Pemukul tuk tunanetra : 8 buah
6. Kursi meja tenda : 1 set.
7. ATK : secukupnya
8. Laptop : 1 unit
9. Printer : 1 unit
10. Rool Kabel ; 2 buah
11. Tenda : 1 unit
12. Meja kursi : secukupnya.
13. Sound system : 1 unit
14. Podium UPP : 1 unit
15. Spanduk : 2 lembar
16. Medali menyusul
17. Nampan : 1 piece
18. Sertifikat pemenang/juri wasit
6 Cabor : PANAHAN
B. KETENTUAN KHUSUS
2. Peraturan Perlombaan.
4. Pelaksanaan Perlombaan
a. Undian nomor Target peserta dilakukan pd saat technical meeting.
b. Pertemuan teknik (technical meeting) dilaksanakan oleh Pelaksana
Perlombaan Panahan dan para ketua kontingen/official.
c. Pakaian atlet/pemanah harus sopan dan bersepatu.
d. Setiap atlet/pemanah diharapkan memiliki keydie (pendamping).
e. Atlet/pemanah mengenakan pakaian olahraga yang punya identitas
kontingen daerahnya masing-masing.
6. Pemenang
a. Untuk ronde NASIONAL Individual Pemanah putra dengan nilai tertinggi
pada total 1 x jarak 50 M sesi I (Berdiri)
b..Untuk ronde NASIONAL Individual Pemanah putra dengan nilai tertinggi
pada total 1 x jarak 40 M sesi I (Berdiri)
g. Untuk ronde Total score individu kualifikasi ditentukan oleh jumlah point
yang diperoleh dari : babak Individual 1 X 50 Meter.
1 x 40 meter dan 1 x 30 meter. Klas : berdiri.
h. Untuk ronde Total score individu kualifikasi ditentukan oleh jumlah point
yang diperoleh dari : babak Individual 1 X 50 Meter.
1 x 40 meter dan 1 x 30 meter. Klas : duduk/wheelchair.
h. Untuk ronde NASIONAL ganda putra dengan nilai tertinggi pada total 2 x
jarak 40 M. (berdiri dan duduk)
PENUTUP
1. Hal-hal yang belum tersirat pada ketentuan di atas dapat disampaikan pada saat
Technical meeting dan dibicarakan secara musyawarah dimana keputusan akhir tetap
menjadi kewenangan Technical Delegate.
2. Hal-hal lain yg terjadi setelah technical meeting tidak dibenarkan dan dianualir setelah
disepakati bersama.
Sept 2022
Technical Delegate
B. KETENTUAN KHUSUS
1. Ketentuan Peserta :
2. Peraturan Pertandingan
c. 1 (satu) team terdiri dari 3 orang atlet. Dan pemain cadangan max 3 (tiga) org
atlet. Sehingga 1 team berjumlah max 6 orang .
d. Saat pertandingan berlangsung pemain cadangan harus sudah siap dan
berada di bangku cadangan.
e. Pergantian pemain telah diatur oleh ketentuan pertandingan yg baku.
f. Durasi permainan dalam 1 (satu) babak adalah ( 2 x 12 menit )
g. Half time akan diberikan dengan durasi 5 menit.
h. Setiap tim akan diberikan empat (4) time-out @ selama 45 detik selama
pertandingan. Setidaknya satu dari time-out ini harus dilakukan selama babak
pertama atau time out ini akan hilang. Setelah salah satu tim memanggil time-
out, kedua tim dapat menggunakan time-out.
i. Setiap tim diperbolehkan melakukan empat (4) pergantian pemain selama
pertandingan. Setidaknya satu substitusi harus dilakukan selama babak
pertama pertandingan atau substitusi ini akan hilang.
j. Pelindung mata harus dikenakan oleh semua pemain di lapangan sejak saat
pertandingan awal babak sampai dengan akhir babak.
k. Semua pemain pertandingan Goalball masuk dalam 1 (satu) klasifikasi.
3. Peralatan pertandingan
a. Bola yang digunakan adalah bola GoalBall yang ukuran, volum, berat, dan
specifikasinya telah memenuhi standard nasional . ( 4 buah)
b. Frekuensi dan getaran suara lonceng/bunyi-bunyian di dalam bola telah
memenuhi standart nasional.
c. Gawang Goalball dibuat dari besi pipa bulat yang ukuran , panjang, lebar, dan
tingginya serta specifikasi telah memenuhi standard nasional (1 unit)
d. 1. Stopwacth,, Scorring board , ATK, Peluit 3 buah, Laptop, printer.
Keperluan medali. 3 pemain, 1 cadangan, 1 pelatih.
7. Penutup
a. Hal-hal yang belum termaktub dalam peraturan ini dapat disampaikan saat
technical meeting dan dibicarakan secara musyawarah.
b. Hal-hal yang terjadi setelah technical meeting dapat dimusyawarahkan
dengan TD dan Dewan Hakim
Tangerang, 3 Sept 2022
TD Goalball
pedoman pekan paralympic provinsi ke 4 – Kaltim . pedoman pekan paralympic provinsi ke 4 – Kaltim ... hal 41
BAB. III P E N U T U P.
Dengan harapan semoga buku ini dapat menjadi acuan dan tutunan bagi yg
membutuhan. Serta dapat bermanfaat sebagai referensi bagi organisasi.
Teriring doa semoga PEPARPROV IV – KALTIM 2022 Berlangsung dengan aman,
nyaman, Selamat , sukses dan berdaya guna serta berhasil guna.
hal … 6
hal … 8
hal … 22
hal … 23
hal … 6
hal … 8
hal … 22
hal … 23
hal … 6
hal … 8
hal … 22
hal … 23