Anda di halaman 1dari 5

Tema drama: Kejujuran

Judul : Lebih baik jujur

Tokoh:

Dodit (penyesalan)

Riski (menenangkan)

Ilham (bijaksana)

Permasalahan : Rehza mengambil uang ilham

Latar: Kantin sekolah

Bel istrahat berbunyi “Kring Kring”. Ketika itu semua murid bergegas menuju kantin kantin sekolah.
Ketika itu ada 3 murid yang sudah bersahabat lama sejak kelas 1 SMA sampai sekarang 3 SMA. Mereka
sangat dekat satu sama lain.

riski: yuk kantin buk surti, lapar banget nih belum sarapan

Ilham: (sambil merangkul dodit) yuk..!

Sesampainya di kantin

Ilham: dit, sepertinya kamu tidak enak badan hari ini kenapa?
Dodit: tidak apa, hanya saja hari ini tidak mood

Riski: apa ada masalah? Cerita saja, kami siap mendengarkan walaupun kami tidak tau jalan keluarnya

Dodit: serius tidak ada. Eh mau pesan apa? (mengalihkan perhatian)

Ilham: seperti biasa pecel pakai lontong cabe sedeng. Kamu mau pesan apa ki?

Riski: soto ada gak? Soto aja lah

Dodit: ok okey (sambil pesan makanan)

Ilham: pulang sekolah main PS yuk, udah lama nih gak main dulu kita sering banget

Riski: iya nih yuk yuk

Dodit: aku gak bisa (sambil menunduk)

Riski: kenapa? Kamu ada acara?

Dodit: sebenarnya, aku tidak punya uang untuk itu

Ilham: ah kayak apa aja, nanti aku yang bayar gak pp. asal kita bisa main bareng.
Truuut truuuttt…..! (hp riski berbunyi)

Riski: iya….iyaa okey ini saya segera kesana pak

Dodit: siapa?

Riski: bapak ku, mau anter kunci rumah. Bapak ku mau pergi ke luar kota sama ibu ku. (bergegas pergi)

Dodit pun tampak canggung dengan ilham saat itu. Karna dodit merasa tidak enak, dan takut akan
mengakui kejujurannya. Namun jika dodit tidak bilang, dia akan terus di hantui merasa bersalah.
Kemudian dodit memberanikan diri mengakui

Dodit: aku ingin bilang sesuatu pada mu

Ilham: kenapa dit, kok tiba-tiba kamu jadi canggung?

Dodit: sebenarnya..

Ilham: is ok, bilang aja (sambil makan pecel)

Dodit: ilham, aku benar-benar minta maaf. Aku bisa saja tidak bilang tetapi aku di hantui rasa bersalah.

Ilham: horror ih, ngomong apa kamu


Dodit: apa kamu merasa kemarin kehilangan uang 50.000? maaf ilham (sambil menunduk) aku
mengambilnya kemarin diam-diam di dompet kamu pada saat jam olah raga. Aku benar-benar minta
maaf.

Ilham: (tersenyum)

Dodit: maaf ilham, aku menyesal. Dan aku mengaku salah aku terpaksa melakukannya. Karna ada
kebutuhan yang tidak bisa aku ceritakan

Ilham: ist ok. Lain kali kamu bisa bilang ke aku dulu. Kalau aku punya aku tidak biarkan kamu dalam
kesusahan

Dodit: maaf ya ilham

Ilham: aku bersyukur punya teman sepertimu

Dodit: aku sudah mencuri uang mu

Ilham: kamu berani jujur dan mengakui kesalahan mu itu sangat keren

Dodit: terimakasih banyak ilham. Kalau aku udah ada duit secepatnya aku kembalikan

Ilham: aku tidak ingin persahabatan kita rusak hanya dengan uang 50.000.

Riski: (tiba tiba datang, dan duduk) kenapa jadi diam?

Dodit: itu ki….


Ilham: eh ke kelas yuk, sebentar lagi masuk. Hari ini pelajaran fisika kan?

Dodit: iya, lets go (tersenyum lepas)

Pelajaran yang bisa kita dapat : walaupun dodit melakukan hal yang salah. Dia berani mengakui
perbuatannya dengan resiko persahabatannya renggang dengan ilham. Ilham adalah orang yang
bijaksana, dia tidak menyalahkan sepenuhnya kepada dodit karena dia sudah mengambil uangnya. Riski
merasa bahwa dodit sangat keren karena mengakui perbuatannya.

Anda mungkin juga menyukai