Berani Jujur
Berani Jujur
Tokoh:
-Dodit (penyesalan)
-Riski (menenangkan)
-Ilham (bijaksana)
Bel istrahat berbunyi “Kring Kring”. Ketika itu semua murid bergegas menuju kantin kantin sekolah.
Ketika itu ada 3 murid yang sudah berteman lama sejak kelas 1 SMA sampai kelas 3 SMA. Mereka sangat
dekat satu sama lain.
riski: yuk ke kantin Buk Surti, lapar banget nih belum sarapan
Sesampainya di kantin
Riski: apa ada masalah? Cerita aja, kami siap mendengarkan walaupun kami gak tau jalan keluarnya
Riski:(Kriiing kriiing bunyi suara telepon di handphone) Eh bentar ya aku keluar dulu ada yang telpon nih)
Dodit pun tampak canggung dengan ilham saat itu. Karna dodit merasa tidak enak, dan takut akan
mengakui kejujurannya. Namun jika dodit tidak bilang, dia akan terus di hantui merasa bersalah.
Kemudian dodit memberanikan diri mengakui
Dodit: ilham, aku benar-benar minta maaf. Pengennya aku gak bilang, tapi aku ngerasa sangat bersalah
Dodit: Kamu ngerasa gak kemarin kehilangan uang 50.000? maaf ilham (sambil menunduk) kemarin aku
yang ngambil diam-diam di dompet kamu pas jam olah raga. Aku benar-benar minta maaf.
Ilham: (tersenyum)
Dodit: maaf ilham, aku menyesal. Dan aku mengaku salah aku terpaksa melakukannya. Karna ada
kebutuhan yang gak bisa aku ceritakan
Ilham: yaudah gakpapa. Lain kali kamu bisa bilang ke aku dulu. Kalo aku punya aku gak biarkan kamu
dalam kesusahan
Ilham: kamu berani jujur dan mengakui kesalahan mu itu sangat keren
Dodit: terimakasih banyak ilham. Kalo aku udah ada duit secepatnya aku kembaliin
Ilham: aku gak ingin pertemanan kita rusak cuman karna uang 50.000.
Ilham: eh ke kelas yuk, bentar lagi masuk. Hari ini pelajaran fisika kan?
Riski:Hadeeh..Yuk lah..
Pelajaran yang bisa kita dapat : walaupun dodit melakukan hal yang salah. Dia berani mengakui
perbuatannya dengan resiko persahabatannya renggang dengan ilham. Ilham adalah orang yang
bijaksana, dia tidak menyalahkan sepenuhnya kepada dodit karena dia sudah mengambil uangnya. Riski
merasa bahwa dodit sangat keren karena mengakui perbuatannya.