Ad
Persiapan Alat :
Non Streril
1. Schort / Gown
2. Perlak + Alas Perlak / Underpad
3. Sketsel / Tirai
4. Gunting Verband
5. Neerbeken / Bengkok
6. Plester (Adhesive) Atau Hipafix Micropone
7. Tempat Sampah
Penatalaksaan Luka Kll.
a) Informed Concern Dan Penjelasan
b) Pemeriksaan Ttv
1. A. Penatalaksanaan Perawatan Luka Babras
Persiapan Alat : Bengkok Didekatkan Dan Kasa
Didekatkan Cairan Ns Dan Betadine
Pembersihan Dengan Ns
Setelah Itu Diberi Betadine / Sufratul
Bersihkan Peralatan
Observasi
Konseling
SOP
PENERIMAAN PASIEN BARU
Jl. Dr moh. Hatta bakung, No. dokumen No. Revisi Halaman
kel.Kemalaraja
Kec. Baturaja timur
Ditetapkan Oleh
Tanggal terbit Rumah sakit umum
STANDAR Dokter Maulana, AK
OPERATONAL
PROSEDURE
Jl. Dr moh. Hatta bakung, kel.Kemalaraja No. dokumen No. Revisi Halaman
Kec. Baturaja timur
Ditetapkan Oleh
Tanggal terbit Rumah sakit umum
STANDAR Dokter Maulana, AK
OPERATONAL
PROSEDURE
Penatalaksanaan :
Berikan penjelasan kepada keluarga dan pasien.
Jaga keprivasian pasien dengan memakai sampiran.
Dekatkan peralatan di samping penderita.
Sambungkan urine bag dengan selang keteter.
Pasang perlak dan perawat mencuci tangan.
Pakai sarung tangan yang steril.
Atur posisi pasien.
Pasien laki-laki :
Bersihkan area gland penis dengan kapas sablon
dengan cara sekali sapuan.
Olesi ujung selang keteter dengan aqua jelly.
Tangan kiri memegang penis sampai tegak lebih
kurang 60 derajat.
Tanagn kanan memasukkan ujung keteter melalui
saluran uretra dan dorong secara pelan-pelan sampai
urine keluar.
Kunci kateter dengan memasukkan cairan aquades /
NACL sebanyak 5 cc dengan menggunakan spuit.
Observasi respon pasien.
Fiksasi selang kateter dengan plaster pada paha
pasien dan rapikan pasien.
Gantungkan urine bag pada sisi samping tempat
tidur.
Rapikan alat-alat yang telah di gunakan.
Perawat mencuci tangan.
Catat dokumentasi selama kegiatan.
Pasien wanita :
Tangan kiri membuka labia dan tangan kanan
bersihkan area labia dengan kapas sablon dengan
sekali sapuan mulai dari labia minora kemudian
labia mayora.
Olesi ujung selang keteter dengan aqua jelly.
Tanagn kanan memasukkan ujung keteter melalui
saluran uretra dan dorong secara pelan-pelan sampai
urine keluar.
Kunci kateter dengan memasukkan cairan aquades /
NACL sebanyak 5 cc dengan menggunakan spuit.
Observasi respon pasien.
Fiksasi selang kateter dengan plaster pada paha
pasien dan rapikan pasien.
Gantungkan urine bag pada sisi samping tempat
tidur pasien.
Rapikan alat-alat yang telah di gunakan.
Perawat mencuci tangan.
Mencatat dokumentasi selama kegiatan.
Unit terkait Instalasi Rawat Inap
SOP
MEMASANG NGT
( NASOGASTRIC TUBE )
Pelaksanaan :
Menjelaskan tujuan pemasangan NGT pada keluarga
pasien
Membawa alat-alat ke dekat pasien
Mengatur posisi pasien sesuai dengan keadaan
pasien
Memasang perlak + pengalas pada daerah dada
pasien
Mencuci tangan dan memakai sarung tangan
Mengukur dan memberi tanda pada NGT yang akan
dipasang lebih kurang 40-45 cm
(diukur mulai dahi s/d proxesus xypoideus)
Mengolesi NGT dengan aqua Jelly sepanjang 15 cm
dari ujung NGT
Memasukkan NGT malalui lubang hidung dan
pasien dianjurkan untuk menelan (jika pasien tidak
sadar tekan lidah pasien dengan spatel) masukan
NGT sampai pada batas yang sudah ditentukan
sambil perhatikan keadaan umum pasien.
Cek posisi NGT (apakah masuk di lambung atau di
paru-paru) dengan 3 cara :
a. Aspirasi cairan lambung dengan spuit 10 cc jika
cairan bercampur isi lambung berarti
sudah masuk kelambung.
b. Memasukan ujung NGT (yang dihidung) kedalam
air dalam kom bila ada gelembung berarti NGT
masuk dalam paru-paru.
c. Petugas memasukan gelembung udara melalui
spuit bersamaan dilakukan pengecekan perut
dengan stetoskop untuk mendengarkan gelembung
udara di lambung.
Memasang corong (yang sudah dibilas dengan air
hangat), kemudian memasukan
obat-obatan/makanan.
Melepas corong, menutup NGT dengan spuit 10 cc.
Merapikan alat-alat dan pasien kemudian sarung
tangan dilepas.
Mendokumentasikan
Hal-hal yang perlu harus diperhatikan :
NGT / Sonde dipasang selama 7 hari ( ganti setiap 7
hari sekali ).
Unit terkait Instalasi Rawat Inap
SOP
PEMBERIAN OKSIGEN
Jl. Dr moh. Hatta bakung, kel.Kemalaraja No. dokumen No. Revisi Halaman
Kec. Baturaja timur
Ditetapkan Oleh
STANDAR Tanggal terbit Rumah sakit umum
Dokter Maulana, AK
OPERATONAL
PROSEDURE
Pelaksanaan :
a. Atur posisi semifoler.
b. Selang dihubungkan dengan oksigen.
c. Sebelum memasang selang pada hidung
pasien terlebih dahulu selang dibersihkan
dengan kapas alcohol.
d. Flowmeter dibuka, dicoba pada punggung
tangan lalu ditutup kembali.
e. Memasang canul hidung, lakukan fixasi
(plester).
f. Membuka flowmeter kembali dengan
ukuran sesuai anjuran dari dokter.
Pelaksanaan :
o Pasien di beri penjelasan tentang tindakan yang akan di
lakukan.
o Mengatur posisi pasien sesuai keadaan luka.
o Perawat menggunakan masker dan handscoen.
o Membersihkan daerah sekitar luka dari kotoran darah
kering sebelum di jahit.
o Membantu dakter dalam melakukan proses penjahitan
meliputi:
Mendensinfeksi
Memberikan anastesi local
Mencuci luka dengan H2O2 dengan cara
menekan hati-hati
Membilas luka dengan aquades / NACL
Membuang jaringan nekrotik / mati
Menjahit luka
Membersihkan sekitar luka
o Menutup luka dengan kain kasa steril kemudian sekitarnya
di bersihkan sampai bersih dan kering.
o Menutup kassa dengan plaster/ hypapic.
o Membalut luka dengan verban,dan yang harus di
perhatikan :
Mengobservasi keadaan umum pasien
selama penjahitan
Khusus luka infeksi ditangani dengan
prinsip teknik isolasi.
Khusus untuk luka gigitan,luka di cuci
dengan sabun lalu di bilas dengan air
mengalir dan luka tidak perlu di jahit
kecuali luka yang sangat lebar.
Hindari balutan terlalu kencang atau
terlalu longgar.
Di larang keras membersihkan anastesi
local dengan obat anastesi yang
mengandung adrenalin untuk daerah
sacral ( jari,telinga dll ).
Unit terkait Instalasi Rawat Inap,UGD DAN POLI
SOP
OBSERVASI PASIEN GAWAT
Jl. Dr moh. Hatta bakung, kel.Kemalaraja No. dokumen No. Revisi Halaman
Kec. Baturaja timur
Ditetapkan Oleh
Tanggal terbit Rumah sakit umum
STANDAR Dokter Maulana, AK
OPERATONAL
PROSEDURE
Jl. Dr moh. Hatta bakung, kel.Kemalaraja No. dokumen No. Revisi Halaman
Kec. Baturaja timur
Ditetapkan Oleh
Tanggal terbit Rumah sakit umum
STANDAR Dokter Maulana, AK
OPERATONAL
PROSEDURE
Stetoskop.
Buku catatan nadi.
Cara Palpasi :
Jl. Dr moh. Hatta bakung, kel.Kemalaraja No. dokumen No. Revisi Halaman
Kec. Baturaja timur
Ditetapkan Oleh
Tanggal terbit Rumah sakit umum
STANDAR Dokter Maulana, AK
OPERATONAL
PROSEDURE
1. Termometer
2. Tiga buah botol
1. Bengkok
2. Kertas/tissue
3. Vaselin/jelly
4. Buku catatan suhu
Prosedur :
Pemeriksaan Suhu Oral
PERSIAPAN PASIEN :
1. Bila pasien sadar, siapkan dengan posisi setengah duduk.
2. Bila pasien tidak sadar :
a. Posisi miring
b. Kepala ekstensi agar penghisap dapat berjalan lancar
PELAKSANAAN :
1. Jelasakan pada pasien/ keluarga + inform concern.
2. Alat didekatkan pada pasien dan perawat cuci tangan.
3. Perawat memakai sarung tangan.
3. Pasien disiapkan sesuai dengan kondisi.
4. Slang dipasang pada mesin penghisap lendir.
5. Mesin penghisap lendir dihidupkan.
6. Sebelum menghisap lendir pada pasien, cobakan lebih
dahulu untuk air bersih yang tersedia.
7. Tekan lidah dengan spatel.
8. Hisap lendir pasien sampai selesai.
9. Bersihkan mulut pasien dengan kasa.
10.Membersihakan slang dengan air dalam kom.
11. Slang direndam dalam cairan desinfektan yang tersedia.
12. Perawat cuci tangan.
Unit terkait Instalasi Rawat Inap
SOP
TINDAKAN INJEKSI /
PENYUNTIKAN ( IV,IM,SC,IC )
Jl. Dr moh. Hatta bakung, kel.Kemalaraja No. dokumen No. Revisi Halaman
Kec. Baturaja timur
Ditetapkan Oleh
Tanggal terbit Rumah sakit umum
STANDAR Dokter Maulana, AK
OPERATONAL
PROSEDURE
Persiapan Alat :
o Spuit ( sesuai kebutuhan pasien )
o Kapas alkohol
o Obat dari ampul atau vial
o Sarung tangan bersih
o Catatan pengobatan
o Tourniquet
o Bak injeksi
o Bengkok
o Perlak
Penatalaksanaan :
Sapa pasien dengan senyum ramah
Jelaskan prosedur tindandakan
Tutup tirai atau pintu
Cuci tangan
Ambil obat sesuai dosis
Pakai sarung tangan
Posisikan pasien nyaman dan rileks
Tentukan vena yang akan ditusuk ( vena basilika dan
vena chefalika), syarat vena: tidak bercabang,
bukan bekas tusukan, kulit tidak berbulu.
Pasang perlak di bawah area yang akan disuntik
Bila vena sudah ditemukan ( misal vena basilika)
atur lengan lurus dan pasang tourniquet sampai
vena benar-benar dapat dilihat dan diraba
Siapkan spuit yang sudah berisi obat, bila masih
terdapat udara dalam spuit, maka udara harus
dikeluarkan.
Bila klien terpasang veinflon, bersihkan port
penyuntikan yang mengarah ke aliran iv yang utama
dengan kapas alcohol.
Buka aliran port i.v tersebut dan buka jarum spuit
kemudian masukkan spuit tanpa jarum ke dalam
veinflon dan suntikkan obat.
Tusukkan jarum ke dalam vena dengan posisi jarum
sejajar dengan vena dengan sudut 15-30
Lakukan aspirasi dengan cara menarik plunger spuit.
Bila darah sudah terhisap lepaskan tourniquet dan
dorong obat pelan-pelan ke dalam vena
Setelah obat masuk vena, segera tarik spuit, usap
dengan kapas alkohol dengan sedikit menekan
Kembalikan pasien pada posisi yang nyaman.
Tutup dan buang spuit, ampul / vial ditempat yang
telah tersedia (sampah medis untuk benda tajam ).
Observasi respon pasien terhadap penyuntikan.
Lepas sarung tangan dan cuci tangan.
Dokumentasikan prosedur ( 5T+1W: Tepat obat,
Tepat dosis, Tepat pasien, Tepat waktu, Tepat cara
pemberian dan Waspada ).
Observasi efek samping obat (kemerahan, nyeri dan
panas).
Penatalaksanaan :
Sapa pasien dengan senyum ramah
Jelaskan prosedur tindakan kerja
Tutup tirai atau pintu
Cuci tangan
Ambil obat sesuai dosis.
Pakai sarung tangan.
Kaji Area penyuntikan: tidak ada lesi, tidak terdapat
infeksi, tidak terdapat penonjolan tulang, tidak
terdapat saraf dan pembuluh darah.
Posisikan pasien nyaman dan rileks disesuaikan
dengan area penyuntikan yang akan digunakan:
o Ventro gluteal: posisi tengkurap atau miring
dengan lutut fleksi
o Vastus lateralis: posisi flat, supine dengan
lutut sedikit fleksi
o Dorso gluteal: posisi prone dengan lutut
fleksi
o Deltoid: posisi duduk atau berbaring dengan
lengan fleksi, rileks atau diletakkan diatas
abdomen
Pasang perlak di bawah area yang akan disuntik
Lakukan Z-track dengan tangan tidak dominan
Bersihkan tempat penyuntikan dengan kapas alkohol
dengan mengusap secara sirkular arah keluar sekitar
5 cm.
Letakkan kapas alkohol pada tangan non dominan.
Buka tutup spuit dan pegang spuit pada tangan
dominan (antara ibu jari dan telunjuk).
Injeksikan jarum dengan sudut 90° (vastus latralis
jarum masuk dengan kedalaman 1,5-2,5cm,ventro
gluteal jarum masuk dengan kedalaman: 1,25- 2,5
cm,dorso gluteal jarum masuk dengankedalaman:
1,25-3,75 cm; deltoid jarum masuk dengan
kedalaman: 1,25-2,5 cm).
Setelah jarum masuk ke dalam otot, pindahkan
tangan non dominan kebawah spuit ( untuk
memfiksasi agar posisi jarum tidak bergerak) dan
tangan dominan pindah ke bagian pengokang spuit
untuk siap mengaspirasi.
Aspirasi spuit untuk memastikan jarum tidak
menusuk pembuluh darah, jika tidak terdapat darah
injeksikan obat tersebut dengan kecepatan 10
detik/mL. Jika terdapat darah segera cabut spuit dan
ganti pada posisi penyuntikan lainnya.
Tarik spuit, usap dengan kapas alkohol dengan
sedikit menekan
Kembalikan pasien pada posisi yang nyaman.
Tutup dan buang spuit, ampul / vial ditempat yang
telah tersedia.
Observasi respon pasien terhadap penyuntian.
Lepas sarung tangan masukkan kedalam larutan
klorin dan cuci tangan.
Dokumentasikan prosedur (5T+1W: Tepat obat,
Tepat pasien, Tepat waktu, Tepat cara pemberian
dan Waspada ).
Observasi efek samping obat (kemerahan, nyeri dan
panas).
Persiapan Alat :
o Spuit
o Kapas alkohol
o Obat dari ampul atau vial
o Sarung tangan bersih
o Catatan pengobatan
o Bak injeksi
o Bengkok
o Perlak
Penatalaksanaan :
Sapa pasien dengan senyum ramah
Jelaskan prosedur tindakan
Tutup tirai atau pintu
Cuci tangan
Ambil obat sesuai dosis
Pilih tempat penyuntikan : deltoid, abdomen di
tempat yang tidak ada lesi, tidak terdapat infeksi,
tidak terdapat penonjolan tulang, tidak terdapat saraf
dan pembuluh darah.
Posisikan pasien nyaman dan rileks.
Pasang perlak di bawah area yang akan disuntik
Pakai sarung tangan.
Bersihkan tempat penyuntikan dengan kapas alkohol
dengan mengusap secara sirkular arah keluar sekitar
5 cm atau satu kali arah proksimal ke distal.
Letakkan kapas alkohol pada tangan non dominan.
Buka tutup spuit dan pegang spuit pada tangan
dominan ( antara ibu jari dan telunjuk).
Dengan tangan non dominan cubit area deltoid
Injeksikan obat dengan sudut 45-90°
Aspirasi spuit untuk memastikan jarum tidak
menusuk pembuluh darah, jika tidak terdapat darah
injeksikan obat tersebut. Jika terdapat darah segera
cabut spuit dan ganti pada posisi penyuntikan
lainnya.
Tarik spuit, usap dengan kapas alkohol dengan
sedikit menekan.
Kembalikan pasien pada posisi yang nyaman.
Tutup dan buang spuit, ampul / vial ditempat yang
telah tersedia (sampah medis ).
Observasi respon pasien terhadap penyuntikan.
Lepas sarung tangan dan cuci tangan.
Dokumentasikan prosedur (5T+1W: Tepat obat,
Tepat pasien, Tepat waktu, Tepat cara pemberian
dan Waspada ).
Observasi efek samping obat (kemerahan, nyeri dan
panas).
Persiapan Alat :
o Spuit di sesuaikan
o Kapas alkohol
o Obat dari ampul atau vial
o Sarung tangan bersih
o Catatan pengobatan
o Pena
o Bak injeksi
o Bengkok
o Perlak
Penatalaksanaa :
Sapa pasien dengan senyum ramah
Jelaskan prosedur tindakan
Tutup tirai atau pintu
Cuci tangan
Ambil obat sesuai dosis
Pilih tempat penyuntikan ( permukaan kulit yang
terang, sedikit rambut, tidak ada lesi atau udem ) 3-4
jari dibawah ante kubital.
Posisikan pasien nyaman dengan siku ekstensi dan
letakkan lengan diatas permukaan yang rata.
Pakai sarung tangan.
Bersihkan tempat penyuntikan dengan kapas alkohol
dengan mengusap secara sirkular arah keluar
sekitar 5 cm atau satu kali arah proksimal ke distal.
Letakkan kapas alkohol pada tangan non dominan.
Buka tutup spuit dan pegang spuit pada tangan
dominan ( antara ibu jari dan telunjuk ).
Dengan tangan non dominan regangkan permukaan
kulit.
Injeksikan obat dengan sudut 5-15°, jarum masuk ±
3 mm.Masuknya jarum bisa tampak dari permukaan
kulit.
Hasil yang tepat adalah terdapat undulasi pada
tempat penyuntikan.
Tarik spuit, usap dengan kapas alkohol tetapi tidak
boleh ditekan.
Kembalikan pasien pada posisi yang nyaman,
berikan tanda pada kulit dengan menggunakan pena.
Anjurkan klien untuk tidak membasuh tempat
penyuntikan tersebut.
Tutup dan buang spuit, ampul / vial ditempat yang
telah tersedia (sampah medis ).
Lepas sarung tangan dan cucu tangan
Evaluasi : hasil tes positif jika terdapat kemerahan,
bengkak .
Dokumentasikan prosedur (5T+1W: Tepat obat,
Tepat dosis, Tepat pasien, Tepat waktu, Tepat cara
pemberian dan Waspada ).
Observasi efek samping obat (kemerahan, nyeri )
Unit terkait Instalasi Rawat Inap
SOP
SERAH TERIMA PASIEN PRA &
PASCA OPERASI
SOP
MENCUCI TANGAN ( BIASA &
ANTISEPTIK )
Jl. Dr moh. Hatta bakung, kel.Kemalaraja No. dokumen No. Revisi Halaman
Kec. Baturaja timur
Ditetapkan Oleh
Tanggal terbit Rumah sakit umum
STANDAR Dokter Maulana, AK
OPERATONAL
PROSEDURE
Prosedur kerja
1) Siapkan peralatan dan bahan yang
dibutuhkan (air yang mengalir). Air
mengalir membantu menyingkirkan
mikroorganisme
2) Singsingkan lengan baju seragam yang
panjang diatas pergelangan tangan Anda.
Memberikan akses ke jari-jari, tangan dan
lengan.
3) Lepaskan perhiasan dan jam tangan.
Menggunakan cincin dapat meningkatkan
mikroorganisme pada tangan (Meeker,
Rothrock, 1995)
4) Periksa adanya luka atau abrasi pada lengan
dan jari. Area inflamasi atau luka pada kulit
dapat menjadi tempat mikroorganisme
5) Basahi kedua tangan sampai ke siku dengan
air yang mengalir. Jaga tangan dan lengan
bawah berada lebih rendah dari siku selama
prosedur dilakukan. Tangan menjadi bagian
yang paling bersih dari ekstremitas atas
6) Oleskan 1 ml sabun cair biasa atau 3 ml
sabun cair antiseptik pada tangan dan gosok
sampai berbusa. Jika menggunakan sabun
batangan, pegang dan gosok sampai berbusa.
Jumlah bakteri berkurang secara signifikan
pada tangan jika digunakan 3-5 sabun
antimikrobial (Larsen, 1987)
7) Bersihkan kedua tangan dan jari selama 10-
15 detik. Gesekan dan gosokkan mekanik
mengangkat kotoran dan bakteri. Sabun
antimikribial harus kontak dengan kulit
selama sedikitnya 10 detik (Garner, 1985)
8) Bersihkan punggung tangan kanan dan kiri
dengan gerakan memutar secara bergantian
9) Bersihkan sela jari kanan dan kiri dengan
menyilangkan jari-jari kedua tangan secara
bergantian. Menjalin jari-jari dan ibu jari
memastikan bahwa semua permukaan
dibersihkan
10) Bersihkan punggung jari kanan dan kiri
secara bergantian
11) Bersihkan ibu jari kanan dan kiri secara
bergantia
12) Bersihkan ujung jari kanan dan kiri pada
telapak tangan secara bergantian
13) Jika area di bawah jari-jari kotor tambahkan
sabun atau disikat dengan sikat kuku.
Penyikatan kotoran di bawah kuku dapat
mengurangi mikroorganisme pada tangan
14) Bilas kedua tangan secara menyeluruh, jaga
tangan diatas dan siku tetap dibawah.
Pembilasan secara mekanik dapat
membersihkan kotoran dan mikroorganisme.
Mengeringkan tangan mencegah kulit
pecah-pecah da kasar
15) Gunakan handuk bersih dan kering untuk
mengeringkan tangan, gerakan dari jari ke
siku. Keringkan dengan gerakan melingkar
16) Tutup kran dengan menggunakan handuk
atau tissu. Mencegah kontaminasi tangan