Bela negara dan Kepemimpinan Pancasila di Era Digitalisasi
Oleh: drg. Maya Kesuma SP, MARS
Pengertian bela negara berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No.3 Tahun
2002 Pasal 9 ayat 1 tentang pertahanan negara, upaya bela negara adalah sikap dan perilaku warga yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun 1945, dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara. Bukan hanya sebagai kewajiban dasar manusia, tetapi juga merupakan kehormatan warga negara sebagai wujud pengabdian dan kerelaan berkorban kepada bangsa dan negara. Bela negara yang dilakukan oleh warna negara merupakan hak dan kewajiban membela serta mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa dari segala ancaman. Dengan demikian, terkandung pengertian bahwa upaya pertahanan negara harus didasarkan pada kesadaran akan hak dan kewajiban warga negara, serta keyakinan pada kekuatan sendiri. Bela negara dan kepemimpinan Pancasila mengandung nilai-nilai dasar yang meliputi kecintaan kepada tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, keyakinan dan kesetiaan kepada Pancasila serta rela berkorban demi bangsa dan negara. Pada era sekarang sebagai generasi penerus bangsa, harus menghargai tumpah darah para pejuang kemerdekaan Negara Republik Indonesia dengan cinta terhadap tanah air wajib melakukan pembangunan negara dan bekerja dengan nilai- nilai luhur yang terkandung pada Pancasila. Oleh karena itu para pemimpin-pemimpin generasi penerus negara harus melakukan kinerja yang baik bagi kemajuan dan kedaulatan Negara Republik Indonesia. Kepemimpinan saat ini dituntut untuk lebih meningkatkan kinerja dengan cara yang efektif dan efisien. Pancasila sebagai dasar negara Indonesia memiliki nilai-nilai yang sangat penting untuk diaplikasikan dalam kepemimpinan sebuah organisasi dengan semangat rasa bela negara. Pada situasi dan kondisi ini, kepemimpinan Pancasila menjadi sangat penting dan relevan. Pancasila sebagai dasar negara Indonesia memiliki lima nilai yang sangat penting, yaitu: 1. Ketuhanan Yang Maha Esa, 2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, 3. Persatuan Indonesia, 4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, 5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Kelima nilai sila tersebut harus diaplikasikan dalam perilaku bela negara dan kepemimpinan pancasil. Dengan perkembangan zaman sekarang dan dengan kemajuan teknologi, kita tidak dapat meninggalkan perkembangan modernisasi, dimana juga harus menyelaraskan semangat bela negara dengan berlandaskan pancasila demi kemajuan dan perkembangan negara dengan menggunakan teknolagi yang baik dan benar. Semangat bela negara dan Kepemimpinan pancasila yang efektif pada era modernisasi ini harus dapat dioptimalkan dengan sinkronisasi rancangan kinerja sebuah organisasi, dimana rancangan kinerja akan menetapkan rencana capaian kinerja tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan, dan penggunaan teknologi sangat membantu untuk melancarkan dan mencapai tujuan organisasi demi kemajuan dan perkembangan negara, menjadi negara yang maju dan berdaulat. Dalam hal ini, Semangat bela negara dan kepemimpinan Pancasila dapat mengaplikasikan rancangan kinerja dengan menggunakan teknologi yang sesuai dengan perkembangan zaman. Oleh karena itu rancangan kinerja yang akan dilakukan dengan menyelaraskan semangat bela negara dengan pola kepemimpinan pancasila pada masa modernisasi demi kedaulatan dan kemajuan negara yaitu sebagai berikut: a. Ketuhanan Yang Maha Esa dalam Pancasila dapat diartikan bahwa sebagai warga negara yang baik dan benar harus berpegangan pada ajaran-ajaran agama yang diakui oleh negara, karena ajaran agama juga mengajarkan cara-cara hidup yang baik. Oleh karena itu kepemimpinan pancasila “haruslah berlandaskan nilai-nilai agama dan etika” dan juga harus ikut serta berkembang dengan era modernisasi dengan menggunakan teknologi secara bijak dan hindari pemikiran dan perlakukan maksiat yang banyak tersebar di jejaring media sosial. b. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Sebagai manusia kita “harus bersikap adil dan beradab” agar semua rencana kinerja dapat terlaksana, berjalan dengan baik dan sesuai dengan urutan yang sudah direncanakan. Baiknya harus didasari dengan rasa cinta tanah air dan cinta sesama saudara setanah air, sehingga memberikan rasa keamanan dan kenyamanan serta ketentraman dalam bernegara. c. Persatuan Indonesia, “jiwa persatuan dan kesatuan harus ditanamkan” pada rencana kinerja sebuah organisasi, agar dapat lebih merekatkan tali silaturahmi yang baik sesama warga Negara Indinesia. d. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, pada rancangan kinerja pemimpin yang “hikmat dan bijaksana dalam bermusyawarah” sangatlah baik untuk diterapkan, melakukan perencanaan kinerja harus dimusyawarahkan dengan seksama oleh semua unsur dari organisasi tersebut, sehingga tercipta kesepakatan yang baik untuk semua. e. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, dan juga rancangan kinerja harus memiliki unsur “keadilan untuk semua” pada sebuah organisasi dapat membantu meningkatkan kepercayaan dan loyalitas SDM pada organisasi. Setelah kita membahas semangat bela negara dan kepemimpinan pancasila, melihat dari urutan nilai-nilai pancasila maka dapat kita jabarkan kembali rancangan kinerja yang dapat disusun secara global dan komprehensif pada rancangan kinerja organisasi tempat saya bekerja dengan terkandung nilai-nilai bela negara dan kepemimpinan Pancasila, sebagai berikut: 1. Mengelola perubahan-perubahan yang terjadi akibat perkembangan era modernisasi. Perubahan yang terjadi akibat perkembangan teknologi dapat membawa dampak positif dan negatif pada organisasi. Oleh karena itu, untuk membela negara dengan kepemimpinan Pancasila harus dapat mengelola perubahan tersebut dengan bijak dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk meminimalkan dampak negatif yang mungkin terjadi. 2. Membangun kultur organisasi yang inovatif. Inovasi menjadi sangat penting di era modernisasi, karena teknologi terus berkembang dan organisasi harus mampu mengikuti perkembangan teknologi untuk tetap bersaing di era modernisasi dengan negara luar. Bela negara dan Kepemimpinan Pancasila harus dapat memotivasi karyawan untuk berinovasi dan menciptakan lingkungan yg mendukung inovasi demi kemajuan, perkembangan dan kedaulatan bangsa. 3. Mengembangkan kepemimpinan yang kolaboratif. Rasa bela negara dan Kepemimpinan Pancasila wajib dapat membangun tim yang solid dan saling mendukung untuk mencapai tujuan organisasi. Kolaborasi yang baik dapat meningkatkan produktivitas, kreativitas, dan kinerja organisasi secara keseluruhan. 4. Mengembangkan kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan yang terjadi. Dikarenakan masa terus berkembang dengan sangat cepat sehingga organisasi harus mampu beradaptasi dengan cepat untuk tetap bersaing. Nilai-nilai bela negara dan Kepemimpinan Pancasila harus mampu mengembangkan kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat dan mengambil keputusan yang tepat dalam waktu yang singkat. 5. Membangun komunikasi yang efektif dan transparan. komunikasi yang efektif dan transparan tetap menjadi kunci keberhasilan organisasi, dengan nilai-nilai bela negara dan Kepemimpinan Pancasila harus mampu membangun lingkungan yang mendukung komunikasi yang efektif dan transparan sehingga karyawan dapat berkomunikasi dengan baik dan mendapatkan informasi yang dibutuhkan dengan mudah. 6. Mengembangkan kemampuan untuk mengelola data dengan baik. Data menjadi sangat penting di era modernisasi ini, karena organisasi dapat mengambil keputusan yang tepat berdasarkan data yang akurat, dengan nilai-nilai bela negara dan Kepemimpinan Pancasila harus mampu mengembangkan kemampuan untuk mengumpulkan, mengelola, dan menganalisis data dengan baik sehingga organisasi dapat mengambil keputusan yang tepat. 7. Membangun kepercayaan antara karyawan dan pimpinan. Kepercayaan menjadi sangat penting, karena karyawan harus dapat mempercayai pimpinan dalam pengambilan keputusan. Dengan nilai-nilai bela negara dan Kepemimpinan Pancasila harus mampu membangun kepercayaan dengan mengambil keputusan yang tepat, transparan, dan adil. Pada akhirnya dapat ditarik kesimpulan dari pembahasan kita kali ini, dengan nilai- nilai bela negara dan kepemimpinan Pancasila dalam era modernisasi ini sangat penting untuk merancang kinerja sebuah organisasi, karena dengan rancangan kinerja organisasi yang disusun menggunakan pendekatan bela negara dan kepemimpinan pancasila, dapat membantu organisasi untuk mengoptimalkan 1. Penggunaan teknologi 2. Pengelolaan perubahan yang terjadi akibat perkembangan teknologi 3. Kultur organisasi yang inovatif 4. Kepemimpinan yang kolaboratif 5. Kemampuan beradaptasi dengan cepat 6. Komunikasi yang efektif dan transparan 7. Pengelolaan data dengan baik 8. Kepercayaan antara karyawan dan pimpinan. Oleh karena itu, dalam mengamalkan nilai-nilai bela negara dengan kepemimpinan Pancasila pada era modernisasi ini kita harus dapat merancang kinerja untuk membangun bangsa ini menjadi lebih baik, maju dan berkembang, sesuai dengan perjuangan dan tumpah darah dari para pendahulu kita untuk kemerdekaan dan kedaulatan negara Republik Indonesia, bertujuan agar negara Indonesia menjadi negara yang aman, tentram, adil dan dapat mensejahterakan seluruh masyarakatnya. dituangkan pada rancangan kinerja sebuah organisasi untuk mencapai tujuan organisasi dengan efektif dan efisien demi kesejahteraan seluruh SDM organisasi tersebut.