Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN HASIL EVALUASI

TERHADAP DATA KERAGAAN KOPERASI


PER 31 DESEMBER 2022

I. KLASIFIKASI KOPERASI
Pengelompokkan/pengklasifikasian koperasi terdiri dari :
1. Koperasi Unit Desa (KUD);
2. Koperasi Serba Usaha (KSU);
3. Koperasi Wanita (Kopwan);
4. Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) / Koperasi Pegawai
Negeri (KPN);
5. Koperasi Karyawan (Kopkar);
6. Koperasi Simpan Pinjam (KSP);
7. Koperasi Tani (Koptan);
8. Koperasi Pasar (Kopas);
9. Koperasi Jasa Keuangan Syari’ah (KJKS);
10. Primer Koperasi Polisi (Primkoppol);
11. Koperasi Pondok Pesantren (Koppotren);
12. Koperasi Angkutan (Kopang);
13. Koperasi Industri Kerajinan Rakyat (Kopinkra);
14. Koperasi Nelayan (Kopnel);
15. Koperasi Kayu (Kopkayu);
16. Koperasi Lain-Lain;
17. Koperasi Sekunder.
Adapun data jumlah koperasi berdasarkan klasifikasi diatas dapat
dilihat pada gambar 1 berikut :
KOP SEKUNDER 1
KOP LAINNYA 54
KOPKAYU 1
KOPNEL 4
KOPINKRA 1
KOPANG 6
KOPPOTREN 4
PRIMKOPPOL 1
KJKS 7
KOPAS 2
KOPTAN 17
KSP 6
KOPKAR 18
KPRI/KPN 15
KOPWAN 7
KSU 180
KUD 64

0 20 40 60 80 100 120 140 160 180

Gambar 1. Data Jumlah Koperasi per 31 Desember 2022 berdasarkan klasifikasi lama

Dari gambar diatas, diketahui bahwa jumlah koperasi terbanyak secara


berturut-turut adalah KSU (180 unit), KUD (64 unit) , Koperasi Lainnya
(54 unit), Kopkar (18 unit), Koptan (17 unit), KPRI/KPN (15 unit), dan
lain-lain dengan jumlah di bawah 10 unit.
Mengacu pada Peraturan Menteri Koperasi dan UKM Nomor 9 Tahun
2018 tentang Penyelenggaraan dan Pembinaan Perkoperasian pasal 67
bahwa jenis koperasi terdiri dari 5 (lima) macam berdasarkan kesamaan
kegiatan usaha dan kepentingan ekonomi anggotanya, sehingga
pengklasifikasian koperasi menjadi sebagai berikut :
1. Koperasi Produsen;
2. Koperasi Konsumen;
3. Koperasi Pemasaran;
4. Koperasi Simpan Pinjam (KSP); dan
5. Koperasi Jasa.
Adapun data persentase jumlah masing-masing dari jenis koperasi
diatas dapat dilihat pada gambar 2 berikut:
PRODUSEN KONSUMEN
6% 1%
KSP/KSP-PS
3%
JASA
23%
BELUM TERK-
LASIFIKASIKAN
66%

Gambar 2. Persentase Klasifikasi Koperasi Per 31 Desember 2022

Gambar diatas menunjukkan bahwa 67% (258 unit) koperasi belum


terklasifikasikan karena sebagian besar koperasi tidak melaksanakan
Rapat Anggota Tahunan (RAT) atau tidak menyampaikan laporan
pelaksanaan RAT dan sebagian lagi koperasi berstatus tidak aktif
sehingga tidak diketahui jenis kegiatan usahanya. Sementara itu 23%
(89 unit) koperasi bergerak dibidang jasa, 6% (24 unit) koperasi
bergerak disektor produksi, 3% (13 unit) khusus di kegiatan simpan
pinjam baik konvensional maupun pola syari’ah, 1% (4 unit) bergerak di
sector konsumsi dan 0% bergerak dibidang pemasaran. Pemerintah
Daerah perlu mendorong pertumbuhan/pengembangan/pemberdayaan
koperasi produsen (koperasi yang bergerak dibidang
produksi/pengadaan barang) karena dapat menyerap tenaga kerja dan
mengurangi pengangguran.

II. KOPERASI AKTIF


Koperasi aktif adalah koperasi yang melaksanakan Rapat Anggota
minimal 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) tahun terakhir dan melakukan
kegiatan usaha untuk melayani anggotanya.
Meskipun demikian, banyak koperasi yang tidak melaksanakan Rapat
Anggota dalam kurun waktu tersebut, masih dikatakan aktif karena
kegiatan usahanya masih berjalan atau kegiatan usahanya tidak
berjalan namun sesekali masih melaksanakan rapat anggota walaupun
hanya bersifat konsolidasi internal dan tidak dilaporkan secara tertulis,
juga masih bisa dikategorikan sebagai koperasi aktif.
Adapun data koperasi aktif dapat dilihat pada gambar berikut:
52

206

89
24 4 - 13 TDK AKTIF
AKTIF
N EN S SA
SE AN -P KA
N
M AR SP JA SI
DU U S K
RO NS M
A P / I KA
P KO PE KS SI
F
LA
RK
TE
M
LU
BE

Gambar 3. Jumlah Koperasi Aktif dan Tidak Aktif per 31 Desember 2022

Gambar diatas menunjukkan bahwa semua koperasi yang sudah


terklasifikasikan berstatus aktif, namun masih sangat banyak koperasi
aktif yang belum terklasifikasikan, yaitu sejumlah 206 unit koperasi dan
sejumlah 52 unit koperasi tidak aktif dari koperasi yang belum
terklasifikasikan tersebut. Jumlah 206 unit koperasi aktif belum
terklasifikasikan tersebut tentunya menjadi “PR pemerintah daerah”.

III. KOPERASI AKTIF RAT, KOPERASI AKTIF TIDAK RAT DAN


KOPERASI TIDAK AKTIF
Rapat Anggota Tahunan (RAT) adalah rapat anggota yang
diselenggarakan koperasi 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun buku yang
bertujuan untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan Rencana
Anggaran Belanja dan Pendapatan Koperasi (RAPBK) yang dilaksanakan
oleh pengurus dan pengawas.
Mengacu pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang
Perkoperasian pasal 26, RAT bersifat wajib dan pelaksanaannya paling
lambat 6 (enam bulan) setelah tahun buku lampau.
Koperasi Aktif RAT adalah koperasi yang sudah rutin melaksanakan
RAT sesuai aturan perundangan, Koperasi Aktif Tidak RAT adalah
koperasi yang belum rutin melaksanakan RAT atau koperasi yang tidak
melaksanakan RAT namun kelembagaan dan kegiatan usahanya masih
berjalan, sedangkan Koperasi Tidak Aktif adalah koperasi yang secara
kelembagaan dan kegiatan usahanya sudah tidak berjalan lagi.
Adapun data dari ketiga varian koperasi tersebut dapat dilihat pada
gambar berikut :
13.40 12.11

KOPERASI AKTIF RAT

KOPERASI AKTIF TIDAK RAT

KOPERASI TIDAK AKTIF


74.48

Gambar 4. Persentase Koperasi Aktif RAT, Koperasi Aktif Tidak RAT dan Koperasi Tidak Aktif per 31
Desember 2022

Gambar diatas menunjukkan bahwa persentase Koperasi Aktif RAT


masih lebih kecil dari Koperasi Tidak Aktif, yaitu 12,11% (47 unit)
berbanding 13,40% (52 unit). Apalagi jika dibandingkan dengan
Koperasi Aktif Tidak RAT jumlahnya jauh lebih besar, yaitu 74,48% (289
unit).
Jika Koperasi Aktif RAT dianalisa lebih lanjut, maka didapatkan hasil
seperti gambar berikut :

41

3 1 2
- -

SE
N EN AN PS SA AN
M AR P- JA SI
K
DU U S KS
RO N S A P/ KA
P KO
M KS FI
PE AS
I
R KL
TE
M
LU
BE

Gambar 5. Jumlah Koperasi Aktif RAT (unit) per 31 Desember 2022

Gambar diatas menunjukkan bahwa Koperasi Aktif RAT semuanya


sudah terklasifikasikan dan terbanyak ada disektor jasa. Hal ini sesuai
dengan data sebelumnya (gambar 1).
Jika Koperasi Tidak Aktif dianalisa lanjut, maka didapatkan hasil
seperti gambar berikut :

52

0 0 0 0 0

SE
N EN AN PS SA N
M AR P- JA KA
DU U S KS SI
RO N S
M
A P/ I KA
P KO PE KS IF
AS
R KL
TE
M
LU
BE

Gambar 6. Jumlah Koperasi Tidak Aktif (Unit) per 31 Desember 2022

Gambar diatas menunjukkan bahwa Koperasi Tidak Aktif semuanya


masuk dalam kategori koperasi yang belum terklasifkasikan.

IV. XXX

Anda mungkin juga menyukai