Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

Ketegasan Dalam Aspek Produksi

Dosen Pengajar :

Yusmidiarti, SKM. MPH

Disusun Oleh :

Kelompok 1

1. Alvina Dwitasari
2. Alya
3. Dian Cahya Saputri
4. Nigita Juliza Ilahi
5. Novia Fitriani
6. Riannaldi Eriza
7. Riki Wijayanto
8. Sellya Nurike Putri
9. Vuja Ayu Lestari

POLTEKKES KEMENKES BENGKULU


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Ketegasan dalam
aspek produksi” dengan baik.

Kami menyusun makalah ini dengan tujuan untuk memenuhi syarat tugas mata kuliah Kewirausahaan
, dan untuk menambah pengetahuan kami tentang aspek produksi. Kami menyadari makalah yang kami
buat ini jauh dari sempurna, sehingga Kami sangat membutuhkan kritik dan saran dari dosen dan teman-
teman dalam penyusunan makalah ini, agar kedepannya jauh lebih baik lagi.

Kami mohon maaf jika dalam penyusunan makalah ini ada kata-kata yang kurang berkenan.
Semoga makalah yang kami susun ini bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya dan mahasiswa
Poltekkes Kemenkes Bengkulu terutama di Jurusan Kesehatan Lingkungan
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

A. Sistem Produksi
B. Bahan Baku
C. Tenaga Kerja
D. Mesin/peralatan
E. Biaya Produksi
F. Proses Produksi
G. Pengendalian Produk

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan
B. Saran
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kegiatan produksi dengan menciptakan atau menambah nilai guna suatu barang atau jasa harus
mampu menghasilkan barang atau jasa yang bermanfaat dalam memenuhi kebutuhin. Kegiatan
menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa. Sedangkan
kegiatan menambah daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan produksi
barang. Produksi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk mencapai kemakmuran.

Kemakmuran dapat tercapai jika tersedia barang dan jasa dalam jumlah yang mencukupi. Produksi
merupakan suatu sistem dan di dalamnya terkandung tiga unsur, yaitu input, proses, dan output. Input
dalam proses produksi terdiri atas bahan baku/ bahan mentah, energi yang digunakan dan informasi yang
diperlukan. Proses merupakan kegiatan yang mengolah bahan, energi dan informasi perubahan sehingga
menjadi barang jadi. Output merupakan barang jadi sebagai hasil yang dikehendaki.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu system produksi?
2. Apa saja bahan baku dalam aspek produksi?
3. Apa saja tenaga kerja dalam aspek produksi?
4. Apa saja mesin/peralatan dalam aspek produksi?
5. Apa saja yang meliputi biaya produksi?
6. Bagaimana proses produksi?
7. Bagaimana cara pengendalian produk?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui system produksi
2. Untuk mengetahui bahan baku dalam aspek produksi
3. Untuk mengetahui tenaga kerja dalam aspek produksi
4. Untuk mengetahui mesin/peralatan dalam aspek produksi
5. Untuk mengetahui biaya produksi
6. Untuk mengetahui proses produksi
7. Untuk mengetahui cara pengendalian produk
BAB II
PEMBAHASAN

1. Definisi Produksi

Pengertian produksi dalam ekonomi mengacu pada kegiatan yang berhubungan dengan usaha
penciptaan dan penambahan kegunaan atau utilitas suatu barang dan jasa. Berdasarkan semua pengertian
produksi ini, pada dasarnya kegiatan produksi mengacu pada dua konsep berikut ini:

 Kegiatan menghasilkan barang dan jasa: Dalam pengertian ini, kegiatan produksiadalah
menghasilkan barang dan jasa yang belum ada sehingga bertambah jumlahnya atau
memperbesar ukurannya. Contoh: usaha pertanian, peternakan, dan perikanan.
 Kegiatan menambah nilai guna barang dan jasa: Dalam pengertian ini, kegiatanproduksi juga
termasuk kegiatan menambah nilai guna barang dan jasa sehinggan nilai guna barang dan jasa
tersebut menjadi lebih tinggi. Contoh: membuat tempe dari kedelai, membuat keripik
singkong dari singkong atau membuat pakaian dari kain.
1.1 Kebutuhan dalam Proses Produksi Kebutuhan dalam proses produksi dapat di artikan sebagai
faktor-faktor produksi,yaitu segala hal yang dibutuhkan dalam proses produksi agar proses
produks dapat terlaksana sesuai dengan apa yang diinginkan. Kebutuhan dalam proses produksi
juga sering disebut sebagai input produksi yang meliputi bahan, tenaga kerja, mesin/peralatan,
lokasi dan biaya (uang).

2. Bahan baku

Bahan baku merupakan bahan mentah yang menjadi dasar pembuatan suatu produk yang mana bahan
tersebut dapat diolah melalui proses tertentu untuk dijadikan wujud yang lain. Dan bahan baku tersebut
dapat dibedakan menjadi 2 macam:

1. Bahan baku langsung atau direct material adalah semua bahan baku yang merupakan bagian
daripada barang jadi yang di hasilkan. Biaya yang di keluarkan untuk membeli bahan baku
langsung ini mempunyai hubungan yang erat dan sebanding dengan jumlah barang jadi yang
di hasilkan.
2. Bahan Baku Tidak langsung. Bahan baku tidak langsung atau disebut juga dengan indirect
material, adalah bahan baku yang ikut berperan dalam proses produksi tetapi tidak secara
langsung tampak pada barang jadi yang di hasilkan.

Agar produksi dapat berjalan lancar, maka dalam pemilihan bahan baku yang akan digunakan
setidaknya memenuhi syarat:

a. Kualitasnya Baik Dalam pemilihan bahan baku, diperlukan bahan yang berkualitas baik,

b. Mudah diperoleh

c. Mudah diolah

d. Harga yang relatif murah


3. Tenaga Kerja

Yang dimaksud dengan tenaga kerja adalah suatu alat kekuasaan fisik dan otak manusia yang tidak
dapat dipisahkan dari manusia dan ditujukan kepada usaha produksi, Tenaga kerja merupakan faktor
produksi insani yang secara langsung maupun tidak langsung menjalankan kegiatan produksi Jenis tenaga
kerja yang digunakan pada perusahaan pada dasarnya terdiri dari:

 Tenaga kerja upahan


Tenaga kerja yang terikat hubungan kerja dengan perusahaan, dimana masing-masing pihak
memiliki hak dan kewajiban. Tenaga kerja upahan dapat digolongkan atas:
 Tenaga kerja tetap,

Merupakan tenaga kerja yang secara teratur memperoleh hak-haknya seperti upah dan cuti,
meskipun mereka tidak bekerja karena sesuatu hal yang tidak melanggar ketentuan dalam
perusahaan.

 Tenaga kerja tidak tetap

Adalah tenaga kerja yang tidak memiliki hak dan kewajiban secara teratur, umumnya mereka
akan kehilangan hak tertentu apabila tidak bekerja.

 Tenaga kerja borongan

Adalah tenaga kerja yang menjalankan pekerjaan tertentu atas perjanjian dengan ketentuan yang
jelas mengenai volume, waktu dan harga pekerjaan.

 Tenaga kerja keluarga

Merupakan tenaga kerja yang berasal dari lingkungan keluarga yang umumnya dalam
melaksanakan pekerjaannya tidak diupah.

Berdasarkan kualitasnya, tenaga kerja dapat dibagi menjadi:

1. Tenaga kerja terdidik, Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang memerlukan
pendidikan tertentu sehingga memiliki keahlian di bidangnya, misalnya dokter, insinyur,
akuntan, dan ahli hukum.
2. Tenaga kerja terampil Tenaga kerja terampil adalah tenaga kerja yang memerlukan kursus
atau latihan bidang-bidang keterampilan tertentu sehingga terampil di bidangnya. Misalnya
tukang listrik, montir, tukang las, dan sopir.
3. Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih
adalah tenaga kerja yang tidak membutuhkan pendidikan dan latihan dalam menjalankan
pekerjaannya. Misalnya tukang sapu, pemulung, dan lain-lain.

4. Mesin/peralatan
Pada umumnya peralatan Produksi ditujukan bagi peningkatan produktivitas buruh dalam rangka
memperbanyak produk, baik dari segi variasinya maupun jumlahnya untuk memenuhi. kebutuhan
manusia. Peralatan Produksi akan mencakup berbagai sarana yang digunakan dalam proses Produksi,
yang berupa mesin atau jenis-jenis perkakas lain yang dipergunakan untuk melakukan pekerjaan dalam
mengerjakan produk atau bagian-bagian produk.

Jenis mesin dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

1. Mesin yang bersifat umum atau serbaguna Mesin-mesin ini dapat digunakan untuk mengerjakan
pelbagai macam pekerjaan. Misalnya mesin gergaji pada perusahaan pemotong kayu.

2. Mesin yang bersifat khusus Mesin bersifat khusus yaitu mesin-mesin yang penggunaannya hanya
satu macam pekerjaan saja. Misalnya mesin pembuat gula pasir.

Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan dalam upaya pemeliharaan
mesin/peralatan produksi, yaitu:

1. Pemeliharaan breakdown, yakni pemeliharaan yang dilakukan setelah mesin/peralatan produksi


mengalami kerusakan.

2. Pemeliharaan terencana, yakni pemeliharaan yang dilakukan secara terjadwal.

3. Pemeliharaan pencegahan, yakni pemeliharaan yang dilakukan dengan mempertimbangkan masa


pakai dari komponen pada mesin/peralatan produksi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan alat dan mesin produksi adalah :

 Kapasitas mesin
 Kecocokan (compatibility)
 Tersedianya peralatan pelengkap yang diperlukan
 Keterandalan dan purna jual
 Kemudahan persiapan dan instalasi, penggunaan dan pemeliharaan
 Keamanan
 Penyerahan
 Keadaan pengembangan
 Pengaruh terhadap organisasi yang ada

5. Biaya produksi

Biaya produksi adalah semua pengeluaran ekonomis yang harus di keluarkan untuk memproduksi
suatu barang. Biaya produksi juga merupakan pengeluaran yang di lakukan perusahaan untuk
mendapatkan faktor – faktor produksi dan bahan baku yang akan di gunakan untuk menghasilkan suatu
produk.
Biaya produksi dapat meliputi unsur – unsur sebagai berikut :

1. bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah jadi

2. bahan-bahan pembantu atau penolong

3. upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur.

4. penyusutan peralatan produksi

5. uang modal, sewa

6. biaya penunjang seperti biaya angkut, biaya administrasi, pemeliharaan, biaya listrik, biaya
keamanan dan asuransi

7. biaya pemasaran seperti biaya iklan

8. pajak

Biaya produksi dapat dibagi menjadi dua, yaitu

1. Biaya Eksplisit

Biaya Eksplisit ialah biaya yang nyata-nyata dikeluarkan dalam memperoleh faktor produksi (nilai
dan semua input yang dibeli untuk produksi). Pembayarannya berupa uang untuk mendapatkan faktor-
faktor produksi dan bahan mentah yang dibutuhkan perusahaan.Contoh: biaya tenaga kerja, sewa gedung,
dll.

2. Biaya Implisit

Biaya implisit disebut juga imputed cost (ongkos tersembunyi), ialah taksiran biaya atas faktor
produksi yang dimiliki sendiri oleh perusahaan dan ikut digunakan dalam proses produksi yang dimiliki
oleh perusahaan.

Biaya produksi digolongkan dalam tiga jenis yang juga merupakan elemen-elemen utama dari biaya
produksi, meliputi :

1. Biaya bahan baku (direct material Cost)


Merupakan bahan secara langsung digunakan dalam produksi untuk mewujudkan suatu macam
produk jadi yang siap untuk dipasarkan.
2. Biaya tenaga kerja langsung (direct labour cost)
3. Merupakan biaya-biaya bagi para tenaga kerja langsung ditempatkan dan didayagunakan dalam
menangani kegiatan-kegiatan proses produk jadi secara langsung diterjunkan dalam kegiatan
produksi menangani segala peralatan produksi dan usaha itu dapat terwujud.
4. Biaya overhead pabrik (factory overhead cost) Umumnya didefinisikan sebagai bahan tidak
langsung, tenaga kerja tidak langsung dan biaya pabrik lainnya yang tidak secara mudah
didefinisikan atau dibebankan pada suatu pekerjaan.

Elemen-elemen dari biaya Overhead Pabrik yaitu :


1. Biaya bahan penolong

2. Biaya tenaga kerja tidak langsung

3. Biaya depresiasi dan amortisasi aktiva tetap

4. Biaya reparasi dan pemeliharaan mesin

5. Biaya listrik dan air pabrik

6. Biaya asuransi pabrik

7. Operasi lain-lain

Biaya menurut jenis nya terdiri dari:

a. Biaya Langsung (Direct Cost)

Biaya Langsung merupakan biaya-biaya yang dapat diidentifikasi secara langsung pada suatu proses
tertentu ataupun output tertentu. Sebagai contoh adalah biaya bahan baku langsung dan tenaga kerja yang
dibutuhkan oleh perusahaan. Begitu juga dengan supervise, listrik, dan biaya overhead lainnya yang dapat
langsung ditelusuri pada departemen tertentu.

b. Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost)

Biaya Tidak Langsung merupakan biaya-biaya yang tidak dapat diidentifikasi secara langsung pada
suatu proses tertentu atau output tertentu, misalnya biaya lampu penerangan dan Air Conditioning pada
suatu fasilitas.

6. Proses Produksi
1. Jenis-jenis Proses Produksi

Proses produksi pada umumnya dapat dipisahkan menurut berbagai segi. Pemilihan sudut pandang
yang akan digunakan untuk pemisahan proses produksi dalamperusahaan ini akan tergantung untuk apa
pemisahan tersebut dilaksanakan serta penentuan tipe produksi didasarkan faktor seperti volume atau
jumlah produk yang akan dihasilkan, kualitas produk yang diisyaratkan dan peralatan yang tersedia untuk
melaksanakan proses.

1) Jenis proses produksi ditinjau dari segi wujud proses produksi


a. Proses produksi kimiawi Proses produksi kimiawi merupakan suatu proses produksi yang
menitikberatkan kepada adanya proses analisa atau sintesa serta senyawa kimia. Contoh
perusahaan obatobatan, perusahaan tambang minyak dan lain-lain.

b. Proses produksi perubahan bentuk Proses perubahan bentuk adalah proses produksi dimana
dalam pelaksanaannya menitikberatkan pada perubahan masukan (input) menjadi keluaran
(output) sehingga didapatkan penambahan manfaat atau faedah dari barang tersebut. Contohnya
perusahaan mebel, perusahaan garmen dan lain-lain.

c. Proses produksi assembling


Proses produksi assembling merupakan suatu proses produksi yang dalam pelaksanaan
produksinya lebih mengutamakan pada proses penggabungan dari komponen-komponen produk
dalam perusahaan yang bersangkutan atau membeli komponen produk yang dibeli dari
perusahaan lain. Contohnya perusahaan yang memproduksi peralatan elektronika, perakitan
mobil dan lain sebagainya.

d. Proses produksi transportasi

Proses produksi transportasi merupakan suatu proses produksi dengan jalan menciptakan jasa
pemindahan tempat dari barang ataupun manusia. Dengan adanya pemindahan tempat tersebut
maka barang atau manusia yang bersangkutan ini akan mempunyai kegunaan atau merasakan
adanya tambahan manfaat. Contohnya perusahaan kereta api, perusahaan angkutan dan lain-lain.

e. Proses produksi penciptaan jasa administrasi


Proses produksi penciptaan jasa administrasi adalah suatu proses produksi yang memberikan
jasa administrasi kepada perusahaan-perusahaan yang lain atau lembagalembaga yang
memerlukannya. Pemberian metode penyusunan, penyimpanan dan penyajian data serta
informasi yang diperlukan oleh masing-masing perusahaan yang memerlukannya merupakan jasa
yang diproduksi oleh perusahaan-perusahaan semacam ini. Contohnya lembaga konsultan
manajemen dan akuntansi, biro konsultan manajemen, dan lain-lain.

2. Jenis proses produksi ditinjau dari segi arus proses produksi


a. Proses produksi terus-menerus (continuous processes) Proses produksi terus-menerus adalah
proses produksi yang mempunyai pola atau urutan yang selalu sama dalam pelaksanaan proses
produksi di dalam perusahaan. Ciri-ciri :
1) Produksi dalam jumlah besar, variasi produk sangat kecil dan sudah distandarisir.
2) Menggunakan product lay out atau departmentation by product.
3) Mesin bersifat khusus.
4) Operator tidak mempunyai keahlian yang tinggi.
5) Salah satu mesin/ peralatan rusak atau terhenti, seluruh proses produksi terhenti.
6) Tenaga kerja sedikit.
7) Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses kecil.
8) Dibutuhkan maintenance specialist yang berpengetahuan dan pengalaman yang banyak.

Kebaikan:
1) Biaya per unit rendah bila produk dalam volume yang besar dan distandardisir.
2) Pemborosan dapat diperkecil karena menggunakan tenaga mesin.
3) Biaya tenaga kerja rendah.
4) Biaya pemindahan bahan di pabrik rendah karena jaraknya lebih pendek.
Kekurangan:
1) Terdapat kesulitan dalam perubahan produk.
2) Proses produksi mudah terhenti yang menyebabkan kemacetan seluruh proses produksi.
3) Terdapat kesulitan menghadapi perubahan tingkat permintaan.
b. Proses produksi terputus-putus (intermitten processes) Proses produksi terputus-putus adalah
suatu proses produksi dimana arus proses yang ada dalam perusahaan tidak selalu sama.
Ciri-ciri:
1) Produk yang dihasilkan dalam jumlah kecil, variasi sangat besar.
2) Menggunakan mesin-mesin bersifat umum dan kurang otomatis.
3) Operator mempunyai keahlian yang tinggi.
4) Proses produksi tidak mudah terhenti walaupun terjadi kerusakan di salah satu mesin.
5) Menimbulkan pengawasan yang lebih sukar.
6) Persediaan bahan mentah tinggi.
7) Membutuhkan tempat yang besar.

Kelebihan:

Fleksibilitas yang tinggi dalam menghadapi perubahan produk yang berhubungan dengan mesin
bersifat umum yaitu system pemindahan menggunakan tenaga manusia, diperoleh penghematan uang
dalam investasi mesin yang bersifat umum dan proses produksi tidak mudah terhenti, walaupun ada
kerusakan di salah satu mesin.

Kekurangan:
1) Dibutuhkan scheduling dan routing yang banyak karena produk berbeda tergantung
pemesanan.
2) Pengawasan produksi sangat sukar dilakukan.
3) Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses cukup besar.
4) Biaya tenaga kerja dan pemindahan bahan sangat tinggi, karena menggunakan banyak tenaga
kerja dan mempunyai tenaga ahli.
c. Proses produksi campuran Proses produksi ini merupakan penggabungan dari proses produksi
terus-menerus dan terputus-putus. Penggabungan ini digunakan berdasarkan kenyataan bahwa
setiap perusahaan berusaha untuk memanfaatkan kapasitas secara penuh.

7. Pengendalian Produk

Pengendalian produksi menjadi salah satu hal yang penting dalam dunia perindustrian. Sahabat
Wirausaha juga harus tahu, bahwa sistem pengendalian produksi yang baik sangat dibutuhkan bagi
perusahaan atau sebuah bisnis guna menghasilkan produk yang juga baik.

Fungsi dan Tujuan Pengendalian Produksi

Pengendalian produksi memiliki banyak fungsi dan tujuan, diantaranya :

1. Sebagai perencanaan produksi


2. Untuk menentukan urutan kerja dan waktu kerja
3. Untuk memberikan perintah kerja
4. Sebagai tindak lanjut dalam pelaksanaan proses produksi
5. Mengusahakan agar perusahaan dapat berproduksi secara efisien dan efektif.
6. Mengusahakan agar perusahaan dapat menggunakan modal seoptimal mungkin.
7. Mengusahakan agar pabrik dapat menguasai pasar yang luas.
8. Menetapkan ukuran pemesanan barang yang ekonomis atas bahan baku yang akan dibeli.
9. Menetapkan sistem persediaan yang ekonomis.
10. Menetapkan kebutuhan produksi dan tingkat persediaan pada saat tertentu.
11. Memonitor tingkat persediaan, membandingkannya dengan rencana persediaan, dan melakukan
revisi rencana produksi pada saat yang ditentukan.

Tahapan Pengendalian Produksi

Pengendalian produksi memiliki beberapa tahapan, yaitu :

1. Perencanaan, merupakan kegiatan perundingan terkait jenis produk yang akan dibuat, sasaran
pasar yang akan dituju serta jumlah produk yang akan diproduksi.
2. Routing, merupakan penentuan terkait bahan dan alat yang akan digunakan untuk melakukan
proses produksi.
3. Scheduling, merupakan penentuan waktu pelaksanaan proses produksi
4. Dispatching, merupakan surat perintah untuk para anggota untuk melakukan kegiatan produksi
Jenis-jenis Pengendalian Produksi

Terdapat 2 jenis pengendalian produksi, diantaranya yaitu :

1. Order control, yaitu perusahaan yang beroperasi berdasarkan pesanan konsumen


2. Follow control, yaitu perusahaan yang beroperasi untuk menghasilkan produk standar dan
mempunyai persediaan dalam jumlah yang besar

Manfaat Pengendalian Produksi

Adapun manfaat dari pengendalian produksi, diantaranya :

1. Keuntungan bisa dimaksimalkan


2. Sumber daya yang digunakan bisa lebih diminimalkan
3. Penggunaan sumber daya manusia menjadi lebih optimal
4. Menyelesaikan pesanan pelanggan tepat waktu
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam mendirikan sebuah usaha perlu adanya sistem teknis yang mendukung proses kegiatan
perusahaan mulai dari penentuan lokasi usaha yang dekat dengan bahan baku, tata letak pabrik yang aman
dengan lingkungan sekitar. Sementara itu dalam menentukan layout yang terpenting adalah dapat
memenuhi tujuan utamanya yaitu optimalisasi pengaturan fasilitas-fasilitas operasi sehingga nilai yang
diciptakan oleh sistem produksi menjadi maksimum.Pemilihan teknologi yang bagus sangat mendukung
proses produk dan persediaan bahan baku. seperti dilihat pada mesin produksi yang digunakan sesuai apa
tidaknya. pemilihan mesin peralatan dan teknologinya harus ada kesesuaian.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan sebelumnya, maka penulis dapat memberikan beberapa
saran antara lain:
1. Proses pemilihan bahan baku sebaiknya menggunakan alat bantu yang dapat mengetahui kualitas
bahan baku secara spesifik dan lebih akurat.
2. Pengelolaan bahan baku masih harus ditingkatkan, dengan cara menata kembali tata letak tempat
persediaan bahan baku agar dapat memaksimalkan tempat persediaan bahan baku dan
membersihkan tempat produksi secara rutin.
3. Proses produksi yang terdapat di Bean Interior sebaiknya dilakukan dengan SOP yang diterapkan
pada seluruh proses, sehingga kinerja yang pegawai berikan sesuai dengan standar di Bean
Interior

Anda mungkin juga menyukai