Anda di halaman 1dari 4

PEMANTAUAN

PERTUMBUHAN BAYI DAN


BALITA DALAM RANGKA
PENURUNAN STUNTING
No. Dokumen 4 40/SOP/UKP/01 /PKMKot

SOP No. Revisi


Tanggal Terbit 3 Januari 2023
Halaman

UPTD
drg. Ahmad Mansur
PUSKESMAS
NIP. 19700610 200604 1 009
KOTAKULON
1. Pengertian A. Pemantauan Pertumbuhan Status Gizi adalah Untuk memberikan
informasi gambaran besaran dan penyebaran masalah gizi kurang
di suatu wilayah.
B. mini bulanan bertujuan untuk menilai sampai seberapa jauh
pencapaian dan hambatan-hambatan yang dijumpai oleh para
pelaksana program/kegiatan pada bulan atau periode yang lalu
sekaligus pemantauan terhadap pelaksanaan rencana kegiatan
Puskesmas yang akan datang sehingga dapat dibuat perencanaan ulang
yang lebih baik dan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai Stunting
adalah Status gizi yang didasarkan pada pengukuran indeks panjang
badan menurut umur (PB/U) atau tinggi badan menurut umur (TB/U)
yang mempunyai nilai Z-Core dibawah - 2 SD dan menjadi buruk
apabila berada dibawah
- 3 SD.
2. Tujuan A. Untuk mencegah dan menurunkan angka kejadian Stunting pada Bayi
dan Balita
B. Evaluasi perkembangan status gizi balita
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Kotakulon No. 440/…./…/2022 tentang
Pemantauan Bayi dan Balita Dalam Rangka Penurunan Stunting.

4. Referensi 1. Permenkes No.75 tahun 2014 tentang Puskesmas


2. Kepmenkes RI No.450/Menkes/SK/IV/2004 tentang Pemberian ASI
Ekslusif pada Bayi Indonesia
3. Kepmenkes RI No.375/Menkes/SK/V/2009 tentang Sistem Kesehatan
Nasional
4. Perda Kabupaten Tasikmalaya No.3 Tahun 2017 tentang Kesehatan Ibu,
Bayi Baru Lahir, dan Anak Balita (tambahan Lembaran Daerah
Kabupaten Tasikmalaya No 36)
5. Prosedur/ A. Monitoring
Langkah- 1. Penanggung jawab program/pelayanan merancang sistem
langkah monitoring (target, sasaran, jadwal, instrumen dan metode)
2. Penanggung jawab program/pelayanan melakukan pengumpulan
data
3. Penanggung jawab program/pelayanan melakukan tabulasi dan
analisis data (membandingkan temuan atau pencapaian aktual
dengan rencana)
4. Penanggung jawab program/pelayanan mengidentifikasi temuan
dalam monitoring: apakah ada penyimpangan, bila ada perlu
diidentifikasi penyebab masalahnya. Bila tidak ada, hasil temuan
di "feedback" kan kepada pelaksana program/pelayanan.
5. Penanggung jawab program/pelayanan mem"feedback"kan
temuan kepada pelaksana
6. Penanggung jawab program/pelayanan mengidentifikasi
penyebab masalah.
7. Penanggung jawab program/pelayanan menyusun rencana tindak
lanjut perbaikan.
8. Pelaksana program/pelayanan melakukan tindak lanjut perbaikan.
9. Penanggung jawab program/pelayanan melakukan monitoring
perbaikan kinerja pelaksana.
10. Penanggung jawab program/pelayanan menyusun laporan
kegiatan monitoring.
11. Penanggung jawab program/pelayanan mendokumentasikan hasil
kegiatan monitoring.
12. Penanggung jawab program/pelayanan melaporkan hasil
monitoring kepada Kepala Puskesmas.
B. Laporan pelaksanaan kegiatan
1. Pelaksana menyiapkan laporan kegiatan bulanan
2. Penanggung jawab memeriksa laporan yang disusun oleh
pelaksana
3. Penanggungjawab menandatangani laporan kegiatan bulanan
4. Penanggung jawab menyampaikan laporan kepada Kepala
Puskesmas
5. Kepala Puskesmas mempelajari laporan yang disampaikan oleh
penanggung jawab
6. Jika ada permasalahan atau capaian yang tidak tercapai, Kepala
Puskesmas memanggil penanggung jawab untuk klarifikasi dan
tindak lanjut.
7. Kepala Puskesmas menandatangani laporan bulanan untuk
dikirimkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten
C. Lokakarya mini bulanan
1. Kepala Puskesmas dan penanggung jawab menyiapkan bahan-
bahan lokakarya mini
2. Kepala Tata Usaha mengundang seluruh karyawan untuk hadir
dalam rapat lokakarya mini bulanan
3. Kepala Tata Usaha mempersiapkan kegiatan rapat
4. Kepala Puskesmas memimpin jalannya lokakarya mini
5. Para penanggung jawab menyampaikan capaian kinerja bulanan
6. Kepala Puskesmas memimpin pembahasan
7. Kepala Puskesmas membahas rencana tindak lanjut hasil capaian
kinerja
8. Kepala Puskesmas menyimpulkan hasil rapat lokakarya mini
bulanan
D. Supervisi
1. Jika ada permasalahan dan/atau Kepala Puskesmas ingin
mengetahui pelaksanaan kegiatan di lapangan, Kepala Puskesmas
mempersiapkan supervise ke lapangan.
2. Kepala Puskesmas menetapkan tujuan pelaksanaan supervise
3. Kepala Puskesmas mempersiapkan bahan/instrument untuk
supervisi
4. Kepala Puskesmas melaksanakan supervise ke lapangan
5. Kepala Puskesmas bersama yang disupervisi membahas hasil-
hasil dan rencan tindak lanjut
6. Kepala Puskesmas mencatat hasil supervise.
E. Audit Internal
1. Auditor internal menyusun rencana audit tahunan
2. Auditor internal menyusun kerangka acuan kegiatan audit
3. Auditor internal menyusun instrument audit
4. Auditor internal menyampaikan jadwal audit kepada unit-unit
yang akan diaudit
5. Auditor internal melaksanakan kegiatan audit sesuai jadual yang
direncanakan
6. Auditor internal membahas hasil temuan audit bersama dengan
auditee
5. Diagram alir
Melakukan Mengidentifikas
Merancang Melakukan tabulasi & i temuan
system pengumpulan analisis monitoring
monitoring data data

Menyusun Mengidentifikasi
Apa ada
rencana penyebab
penyimpanga
tindak lanjut penyimpangan
n?
perbaikan

Melakukan tindak
lanjut perbaikan
Mem"feedback"kan
temuan

Melakukan monitoring
tindak lanjut perbaikan

Menyusun dan
mendokumentasikan
laporan hasil
monitoring

Melaporkan
hasil
monitoring

6. Hal-hal yang perlu Proses monitoring harus dilaksanakan secara rutin dan dibuat rencana
diperhatikan tindak lanjut perbaikan, agar kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan
rencana
7. Unit terkait 1. Poli MTBS
2. Posyandu
8. Dokumen terkait A. Alat ukur antropometri ( Dacin/Timbangan, Microtois/Alat
ukur panjang badan)
B. Alat Tulis
C. Aplikasi standart WHO 2005

9. Rekaman historis Tanggal mulai


perubahan No Yang diubah Isi perubahan
diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai