Interaksi Sosial Dan Kelompok Sosial
Interaksi Sosial Dan Kelompok Sosial
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT, karena dengan karunia dan rahmat nya kami
dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Dan berkat rahmatnya juga yang telah
memberikan ilmu pengetahuannya, kita menjadi tahu tentang Interaksi Sosial dan Kelompok
Sosial. Berbicara tentang Interaksi sangat erat kaitannya dengan kehidupan manusia. Interaksi
sosial dan Manusia bagaikan dua sisi mata uang tidak bisa dipisahkan.
Makalah ini menyajikan tentang peran Interaksi sosial dan Kelompok sosial dalam
kehidupan manusia. Setiap manusia pasti pernah berinteraksi antar sesama manusia. Apabila
sebuah interaksi berjalan dengan baik maka kehidupan pun akan terasa baik begitu pula
sebaliknya.
Saya ucapkan terimakasih kepada rekan –rekan / sahabat serta teman-teman yang
telah rela menyumbangkan sepatah atau beberapa katah atas terselesaikannya makalah ini,
dan saya ucapkan terimakasih banyak kepada dosen pengajar bidang studi sosiologi yang
telah membimbing dan membantu kami untuk menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi tulisan
ataupun materi. Untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun senantiasa kami terima
dengan tangan terbuka. Semoga makalah ini dapat memberikan informasi kepada saudara-
saudara, bermanfaat untuk pembacanya dan dapat memberikan semangat untuk membawa
sesuatu ke arah yang positif.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT meridhoi
segala usaha dan langkah kita. Amien.
Kelompok I
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
Makalah ini dibuat dengan maksud untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Sosiologi dan
sebagai bahan bacaan untuk memperluas ilmu pengetahuan.
Terjadinya interaksi sosial karena masing-masing individu sadar akan adanya pihak lain yang
menyebabkan terjadinya perubahan dalam perasaan maupun syaraf orang-orang tersebut.
INTERAKSI SOSIAL
Kontak sosial memiliki beberapa sifat, yaitu kontal sosial positif dan
kontak sosial negative. Kontak sosial positif adalah kontak sosial yang mengarah pada
suatu kerja sama, sedangkan kontak sosial negative mengarah kepada suatu pertentangan
atau bahkan sama sekali tidak menghasilkan kontak sosial. Selain itu kontak sosial juga
memiliki sifat primer atau sekunder. Kontak primer terjadi apabila yang mengadakan
hubungan langsung bertemu dan berhadapan muka, sebaliknya kontak yang sekunder
memerlukan suatu perantara.
2. Komunikasi
Komunikasi adalah bahwa seseorang yang memberi tafsiran kepada orang lain (yang
berwujud pembicaraan, gerak-gerak badaniah atau sikap), perasaan-perasaan apa yang
ingin disampaikan oleh orang tersebut. Orang yang bersangkutan kemudian memberi
reaksi terhadap perasaan yang ingin disampaikan. Dengan adanya komunikasi sikap dan
b) Akomodasi (Accomodation)
1) Pengertian
Istilah akomodasi dipergunakan dalam dua arti yaitu untuk menunjuk pada
suatu keadaan dan untuk menunjuk pada suatu proses. Akomodasi yang menunjuk
pada suatu keadaan, berarti adanya suatu keseimbangan (equilibrium) dalam
interaksi antara orang-peorangan atau kelompok-kelompok manusia dalam
kaitannya dengan normanorma sosial dan nilai-nilai sosial yang berlaku di dalam
masyarakat. Sebagai suatu proses, akomodasi menunjuk pada usaha-usaha manusia
untuk meredakan suatu pertentangan yaitu usaha-usaha untuk mencapai kestabilan.
Menurut Gillin dan Gillin, akomodasi adalah suatu pengertian yang digunakan
oleh para sosiolog untuk menggambarkan suatu proses dalam hubungan-hubungan
sosial yang sama artinya dengan pengertian adaptasi (adaptation) yang
dipergunakan oleh ahli-ahli biologi untuk menunjuk pada suatu proses dimana
makhluk-makhluk hidup menyesuaikan dirinya dengan alam sekitarnya. Dengan
pengertian tersebut dimaksudkan sebagai suatu proses dimana orang perorangan atau
kelompok-kelompok manusia yang mula-mula saling bertentangan, saling
mengadakan penyesuaian diri untuk mengatasi ketegangan-ketegangan.
a
a) Coercion, adalah suatu bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan oleh
karena adanya paksaan. Coercion merupakan bentuk akomodasi, dimana salah
satu pihak berada dalam keadaan yang lemah bila dibandingkan dengan pihak
lawan. Pelaksanaannya dapat dilakukan secara fisik (langsung), maupun
psikologis (tidak langsung).
b) Compromise, adalah suatu bentuk akomodasi dimana pihakpihak yang terlibat
saling mengurangi tuntutannya, agar tercapai suatu penyelesaian terhadap
2. Proses Disosiatif
Proses disosiatif sering disebut sebagai oppositional processes, persis halnya dengan
kerja sama, dapat ditemukan pada setiap masyarakat, walaupun bentuk dan arahnya
ditentukan oleh kebudayaan dan system social masyarakat bersangkutan.
Untuk kepentingan analisis ilmu pengetahuan, oposisi atau proses-proses yang
disosiatif dibedakan dalam tiga bentuk, yaitu :
a. Persaingan (competition)
b. Kontravensi (contravention)
Kontravensi pada hakikatnya merupakan suatu bentuk proses social yang
berada antara persaingan dan pertentangan atau pertikaian.
c. Pertentangan atau pertikaian (conflict)
Pertentangan atau pertikaian adalah suatu proses social di mana individu atau
kelompok berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan dengan
ancaman atau kekerasan.
KELOMPOK SOSIAL
Faktor pembentuk
Bergabung dengan sebuah kelompok merupakan sesuatu yang murni dari diri sendiri atau
juga secara kebetulan. Misalnya, seseorang terlahir dalam keluarga tertentu. Namun, ada juga
yang merupakan sebuah pilihan. Dua faktor utama yang tampaknya mengarahkan pilihan
tersebut adalah kedekatan dan kesamaan.
1. Kedekatan
Pengaruh tingkat kedekatan, atau kedekatan geografis, terhadap keterlibatan seseorang
dalam sebuah kelompok tidak bisa diukur. Kita membentuk kelompok bermain dengan
orang-orang di sekitar kita. Kita bergabung dengan kelompok kegiatan sosial lokal.
Kelompok tersusun atas individu-individu yang saling berinteraksi. Semakin dekat jarak
geografis antara dua orang, semakin mungkin mereka saling melihat, berbicara,
dan bersosialisasi. Singkatnya, kedekatan fisik meningkatkan peluang interaksi dan bentuk
kegiatan bersama yang memungkinkan terbentuknya kelompok sosial. Jadi, kedekatan
menumbuhkan interaksi, yang memainkan peranan penting terhadap terbentuknya
kelompok pertemanan.
2. Kesamaan
Pembentukan kelompok sosial tidak hanya tergantung pada kedekatan fisik, tetapi juga
kesamaan di antara anggota-anggotanya. Sudah menjadi kebiasaan, orang leih suka
berhubungan dengan orang yang memiliki kesamaan dengan dirinya. Kesamaan yang
dimaksud adalah kesamaan minat, kepercayaan, nilai, usia, tingkat intelejensi, atau
karakter-karakter personal lain. Kesamaan juga merupakan faktor utama dalam memilih
calon pasangan untuk membentuk kelompok sosial yang disebut keluarga.
Interaksi sosial sangat penting bagi kehidupan masyarakat karena interaksi sosial
adalah kunci dari semua kehidupan sosial, oleh karena tanpa interaksi sosial, tak akan
mungkin ada kehidupan bersama. Bertemunya orang-perorangan secara badaniah belaka
tidak akan menghasilkan pergaulan hidup dalam suatu kelompok sosial. Pergaulan hidup
semacam itu baru akan terjadi apabila orang-perorangan atau kelompok-kelompok manusia
bekerja sama, berbicara, dan seterusnya untuk mencapai suatu tujuan bersama.
Interaksi sosial juga merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial.
Bentuk lain dari proses sosial hanya merupakan bentuk-bentuk khusus dari interaksi sosial.
Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut
hubungan antara orang-orang perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun
antara orang-perorangan dengan kelompok manusia. Apabila dua orang bertemu, interaksi
sosial dimulai pada saat itu.
KELOMPOK SOSIAL
INTERAKSI SOSIAL
Hubungan sosial selalu ada dalam masyarakat dan merupakan bagian penting dalam
kehidupan masyarakat. Hubungan sosial akan memberi warna kedinamisan pada kehidupan
masyarakat. Hubungan sosial aada yang bersifat ppositif dan ada pula yang bersifat negatif.
Kedua sifat yang berlainan ini akan Menimbulkan dampak interaksi yang berlainan pula.
Hubungan sosial yang positif akan membawa masyarakat dalam kedamaian dan ketenangan
dan selanjutnya akab tercipta integrasi (persatuan) pada masyarakat tersebut. Sebaliknya,
hubungan masyarakat yang bersifat negative, akan membaawa konflik pada masyarakat dan
akhirnya akan terjadi perpecahan dalam lapisan masyarakat.
1. Kerusakan dan hilangnya harta benda dan nyawa jika terjadi kontak atau benturan fisik
2. Persaingan yang tajam akan membuat kontrol sosial tidak berfungsi
3. Akan menimbulkan prasangka yang memicu terjadinya kerugian bagi orang lain
4. Aktivitas yang dilakukan akan mengakibatkan terjadinya benturan/ kontak fisik
5. Menimbulkan rencana / niat mencelakakan pihak lain.
KELOMPOK SOSIAL
1. Konflik antarkelas.
Dalam masyarakat, terdapat lapisan-lapisan sosial karena ukuran-ukuran seperti kekayaan,
kekuasaan, dan pendidikan. Kelompok dalam lapisan-lapisan tadi disebut kelas sosial.
Apabila terjadi perbedaan kepentingan antara kelas-kelas sosial yang ada di masyarakat
dalam mobilitas sosial maka akan muncul konflik antarkelas.
Contoh: demonstrasi buruh yang menuntuk kenaikan upah, menggambarkan konflik antara
kelas buruh dengan pengusaha.
2. Konflik antar kelompok sosial.
Di dalam masyatakat terdapat pula kelompok sosial yang beraneka ragam. Di antaranya
kelompok sosial berdasarkan ideologi, profesi, agama, suku, dan ras. Bila salah satu
kelompok berusaha untuk menguasai kelompok lain atau terjadi pemaksaan, maka timbul
konflik.
Contoh: tawuran pelajar, perang antarkampung.
3. Konflik antargenerasi.
Konflik antar generasi terjadi antara generasi tua yang mempertahankan nilai-nilai lama
dan generasi mudah yang ingin mengadakan perubahan.
Contoh: Pergaulan bebas yang saat ini banyak dilakukan kaum muda di Indonesia sangat
bertentangan dengan nilai-nilai yang dianut generasi tua.
4. Penyesuaian kembali.
Setiap konflik pada dasarnya ingin menguasai atau mengalahkan lawan. Bagi pihak-pihak
yang berkonflik bila menyadari bahwa konflik itu lebih banyak merugikan kelompoknya,
maka akan timbul penyesuaian kembali yang didasari oleh adanya rasa toleransi atau rasa
penyesuaian kembali yang didasari oleh adanya rasa toleransi atau rasa saling menghargai.
Penyesuaian semacam ini disebut akomodasi.
DAFTAR PUSTAKA
Narwoko, J. Dwi. Dan Bagong Suyanto. Sosiologi Teks Pengantar Dan Terapan. Surabaya:
Kencana Prenada Media Group, 2011.
http://id.wikipedia.org/wiki/Kelompok_sosial
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/05/dampak-interaksi-sosial/