Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat  ALLAH SWT, karena dengan karunia dan rahmat nya kami
dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Dan berkat rahmatnya juga yang telah
memberikan ilmu pengetahuannya, kita menjadi tahu tentang Interaksi Sosial dan Kelompok
Sosial. Berbicara tentang Interaksi sangat erat kaitannya dengan kehidupan manusia. Interaksi
sosial dan Manusia bagaikan dua sisi mata uang tidak bisa dipisahkan.
Makalah ini menyajikan tentang peran Interaksi sosial dan Kelompok sosial dalam
kehidupan manusia. Setiap manusia pasti pernah berinteraksi antar sesama manusia. Apabila
sebuah interaksi berjalan dengan baik maka kehidupan pun akan terasa baik begitu pula
sebaliknya.
Saya ucapkan terimakasih kepada rekan –rekan / sahabat serta teman-teman yang
telah rela menyumbangkan sepatah atau beberapa katah atas terselesaikannya makalah ini,
dan saya ucapkan terimakasih banyak kepada dosen pengajar bidang studi sosiologi yang
telah membimbing dan membantu kami untuk menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi tulisan
ataupun materi. Untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun senantiasa kami terima
dengan tangan terbuka. Semoga makalah ini dapat memberikan informasi kepada saudara-
saudara, bermanfaat untuk pembacanya dan dapat memberikan semangat untuk membawa
sesuatu ke arah yang positif.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT meridhoi
segala usaha dan langkah kita. Amien.

Surabaya, 10 September 2014

Kelompok I

Interaksi Sosial dan Kelompok Sosial | 1


BAB I
PENDAHULUAN

A.      LATAR BELAKANG MASALAH


Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi. Ada aksi
dan ada reaksi. Pelakunya lebih dari satu. Individu vs individu. Individu vs kelompok.
Kelompok vs kelompok dll. Contoh guru mengajar merupakan contoh interaksi sosial antara
individu dengan kelompok. Interaksi sosial memerlukan syarat yaitu Kontak Sosial dan
Komunikasi Sosial.
Kontak sosial dapat berupa kontak primer dan kontak sekunder. Sedangkan
komunikasi sosial dapat secara langsung maupun tidak langsung. Interaksi sosial secara
langsung apabila tanpa melalui perantara. Misalnya A dan B bercakap-cakap termasuk
contoh Interaksi sosial secara langsung. Sedangkan kalau A titip salam ke C lewat B dan B
meneruskan kembali ke A, ini termasuk contoh interaksi sosial tidak langsung.
Faktor yang mendasari terjadinya interaksi sosial meliputi imitasi, sugesti,
identifikasi, indenifikasi, simpati dan empati Imitasi adalah interaksi sosial yang didasari
oleh faktor meniru orang lain.
Setiap masyarakat manusia selama hidup pasti mengalami perubahan-perubahan.
Perubahan dapat berupa perubahan yang tidak menarik dalam arti kurang mencolok. Ada
pula perubahan-perubahan yang pengaruhnya terbatas maupun yang luas, serta ada pula
perubahan-perubahan yang lambat sekali, akan tetapi ada juga berjalan dengan cepat.
Perubahan-perubahan hanya dapat ditemukan oleh seseorang yang sempat meneliti
susunan dan kehidupan suatu masyarakat pada suatu waktu dan membandingkannya dengan
susunan dan kehidupan masyarakat tersebut pada waktu yang lampau. Perubahan-perubahan
masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola prilaku
organisasi, sususnan kelembagaan masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial
dan sebagainya.

B. RUMUSAN MASALAH

Pembahasan kami akan merujuk pada masalah masalah sebagai berikut:


1. Apa yang dimaksud interaksi sosial dan kelompok sosial ?
2. Mengapa terjadi interaksi sosial dan kelompok sosial dalam kehidupan masyarakat ?
3. Bagaimana interaksi sosial dan kelompok sosial terjadi dalam kehidupan masayrakat ?
4. Sepenting apa interaksi sosial dan kelompok sosial bagi kehidupan masyarakat ? Mengapa
?
5. Adakah fungsi positif atau negatif dari interaksi sosial dan kelompok sosial dalam
kehidupan masyarakat ? Sebutkan dan uraikan !

C. TUJUAN PENULISAN
Makalah ini dibuat dengan maksud untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Sosiologi dan
sebagai bahan bacaan untuk memperluas ilmu pengetahuan.

Interaksi Sosial dan Kelompok Sosial | 2


BAB II
PEMBAHASAN

A. APA YANG DIMAKSUD INTERAKSI SOSIAL DAN KELOMPOK SOSIAL ?

 Pengertian Interaksi Sosial


Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang
menyangkut hubungan antara orang-orang perorangan, antara kelompok-kelompok
manusia, maupun antara perorangan dengan kelompok manusia. Apabila dua orang
bertemu, interaksi sosial dimulai pada saat itu. Mereka saling menegur, berjabat tangan,
saling berbicara atau bahkan saling bertengkar. Aktivitas-aktivitas macam itu merupakan
bentuk-bentuk interaksi sosial. Walaupun orang-orang yang bertemu muka tersebut tidak
saling berbicara atau tidak sling menukar tanda-tanda, interaksi sosial telah terjadi, oleh
karena masing-masing sadar akan adanya pihak lain yang menyebabkan perubahan-
perubahan dalam perasaan maupun syaraf-syaraf orang-orang yang bersangkutan.

 Pengertian Kelompok Sosial


Kelompok sosial merupakan himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup
bersama. Hubungan tersebut antara lain menyangkut kaitkan timbal balik yang saling
mempengaruhi dan juga suatu kesadaran untuk saling tolong menolong.
Menurut Robert Bierstedt, kelompok memiliki banyak jenis dan dibedakan
berdasarkan ada tidaknya organisasi, hubungan sosial antara kelompok, dan kesadaran
jenis. Bierstedt kemudian membagi kelompok berdasarkan ada tidaknya organisasi
hubungan sosial antara kelompok, dan kesadaran jenis menjadi empat macam antara lain:
1. Kelompok statis, yaitu kelompok yang bukan organisasi, tidak memiliki hubungan
sosial dan kesadaran jenis di antaranya. Contoh: Kelompok penduduk usia 10-15 tahun
di sebuah kecamatan.
2. Kelompok kemasyarakatan, yaitu kelompok yang memiliki persamaan tetapi tidak
mempunyai organisasi dan hubungan sosial di antara anggotanya.
3. Kelompok sosial, yaitu kelompok yang anggotanya memiliki kesadaran jenis dan
berhubungan satu dengan yang lainnya, tetapi tidak terikat dalam ikatan organisasi.
Contoh: Kelompok pertemuan, kerabat, dan lain-lain.
4. Kelompok asosiasi, yaitu kelompok yang anggotanya mempunyai kesadaran jenis dan
ada persamaan kepentingan pribadi maupun kepentingan bersama. Dalam asosiasi, para
anggotanya melakukan hubungan sosial, kontak dan komunikasi, serta memiliki ikatan
organisasi formal. Contoh: negara, sekolah, dan lain-lain.

B. MENGAPA TERJADI INTERAKSI SOSIAL DAN KELOMPOK SOSIAL DALAM


KEHIDUPAN MASYARAKAT ?

Terjadinya interaksi sosial karena masing-masing individu sadar akan adanya pihak lain yang
menyebabkan terjadinya perubahan dalam perasaan maupun syaraf orang-orang tersebut.

Interaksi Sosial dan Kelompok Sosial | 3


Terjadinya kelompok sosial karena :
1. Manusia tidak mempunyai kemampuan fisik yang cukup untuk hidup sendiri.
2. Tidak dapat memenuhi kebutuhan sendiri.
3. Secara sosiologis, sebagian kepribadian manusia terbentuk oleh kehidupan berkelompok,
demikian juga status dan peran.

C. BAGAIMANA INTERAKSI SOSIAL DAN KELOMPOK SOSIAL TERJADI DALAM


MASYARAKAT ?

INTERAKSI SOSIAL

Kelangsungan interaksi sosial, sekalipun dalam bentuknya yang sederhana, ternyata


merupakan proses yang kompleks, tetapi padanya dapat kita beda-bedakan beberapa faktor
yang mendasarinya.

Faktor-faktor Interaksi Sosial :


1. Faktor Imitasi
Imitasi merupakan suatu tindakan sosial seseorang untuk meniru sikap, tindakan, atau
tingkah laku dan penampilan fisik seseorang. Dari segi positifnya adalah bahwa imitasi
dapat mendorong seseorang untuk mematuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang berlaku.
Meskipun demikian imitasi mungkin pula berakibat negatif, misalnya, yang ditiru adalah
tindakan-tindakan yang menyimpang dan mematikan daya kreasi.
2. Faktor Sugesti
Sugesti merupakan rangsangan, pengaruh, atau stimulus yang diberikan seseorang kepada
orang lain sehingga ia melaksanakan apa yang disugestikan tanpa berfikir rasional. Faktor
sugesti berlangsung apabila seseorang memberi suatu pandangan sesuatu sikap yang
berasal dari dirinya yang kemudian diterima oleh pihak lain. Jadi proses ini sebenarnya
hampir sama dengan imitasi akan tetapi titik-tolaknya berbeda. Berlangsungnya sugesti
dapat terjadi karena pihak yang menerima dilanda oleh emosi, yang mana menghambat
daya pikirnya secara rasional.
3. Faktor Simpati
Simpati merupakan suatu sikap seseorang yang merasa tertarik kepada orang lain karena
penampilan,kebijaksanaan atau pola pikirnya sesuai dengan nilai-nilai yang dianut oleh
orang yang menaruh simpati. Proses simpati sebenarnya merupakan suatu proses dimana
seseorang merasa tertarik kepada pihak lain. Di dalam proses ini perasaan memegang
peranan yang sangat penting, walaupun dorongan utama dalam simpati adalah keinginan
untuk memahami pihak lain dan untuk bekerja sama dengannya. Proses simpati akan dapat
berkembang di dalam suatu keadaan dimana faktor saling mengerti terjamin.
4. Faktor Identifikasi
Identifikasi merupakan keinginan sama atau identik bahkan serupa dengan orang lain yang
ditiru (idolanya). Identifikasi sebenarnya merupakan kecenderungan-kecenderungan atau
keinginan-keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain. Proses
identifikasi berlangsung dalam suatu keadaan dimana seseorang yang beridentifikasi

Interaksi Sosial dan Kelompok Sosial | 4


benar-benar mengenal pihak yang lain, sehingga pandangan, sikap maupun kaidah-kaidah
yang berlaku pada pihak lain tadi dapat berlembaga dan bahkan menjiwainya.
5. Faktor Empati
Empati adalah simpati mendalam yang dapat mempengaruhi kejiwaan dan fisik seseorang.

Syarat-syarat Terjadinya Interaksi Sosial


Suatu interaksi sosial tidak akan mungkin terjadi apabila tidak memenuhi dua syarat yaitu:
adanya kontak sosial, dan adanya komunikasi.
1. Kontak Sosial
Kontak sosial berasal dari bahasa latin con atau cum yang berarti bersama-sama dan
tango yang berarti menyentuh. Jadi secara harfiah kontak adalah bersama-sama
menyentuh. Secara fisik, kontak baru terjadi apabila terjadi hubungan badaniah. Sebagai
gejala sosial itu tidak perlu berarti suatu hubungan badaniah, karena orang dapat
mengadakan hubungan tanpa harus menyentuhnya, seperti misalnya dengan cara berbicara
dengan orang yang bersangkutan. Dengan berkembangnya teknologi dewasa ini, orang-
orang dapat berhubungan satu sama lain dengan melalui telepon, telegraf, radio, dan yang
lainnya yang tidak perlu memerlukan sentuhan badaniah.
Kontak sosial dapat berlangsung dalam tiga bentuk yaitu sebagai berikut :
a) Antara orang perorangan
Kontak sosial ini adalah apabila anak kecil mempelajari kebiasaankebiasaan dalam
keluarganya. Proses demikian terjadi melalui komunikasi, yaitu suatu proses dimana
anggota masyarakat yang baru mempelajari norma-norma dan nilai-nilai masyarakat di
mana dia menjadi anggota.
b) Antara orang perorangan dengan suatu kelompok manusia atau sebaliknya
Kontak sosial ini misalnya adalah apabila seseorang merasakna bahwa tindakan-
tindakannya berlawanan dengan norma-norma masyarakat.
c) Antara suatu kelompok manusia dengan kelompok manusia lainnya.
Umpamanya adalah dua partai politik yang bekerja sama untuk mengalahkan partai
politik lainnya.

Kontak sosial memiliki beberapa sifat, yaitu kontal sosial positif dan
kontak sosial negative. Kontak sosial positif adalah kontak sosial yang mengarah pada
suatu kerja sama, sedangkan kontak sosial negative mengarah kepada suatu pertentangan
atau bahkan sama sekali tidak menghasilkan kontak sosial. Selain itu kontak sosial juga
memiliki sifat primer atau sekunder. Kontak primer terjadi apabila yang mengadakan
hubungan langsung bertemu dan berhadapan muka, sebaliknya kontak yang sekunder
memerlukan suatu perantara.

2. Komunikasi
Komunikasi adalah bahwa seseorang yang memberi tafsiran kepada orang lain (yang
berwujud pembicaraan, gerak-gerak badaniah atau sikap), perasaan-perasaan apa yang
ingin disampaikan oleh orang tersebut. Orang yang bersangkutan kemudian memberi
reaksi terhadap perasaan yang ingin disampaikan. Dengan adanya komunikasi sikap dan

Interaksi Sosial dan Kelompok Sosial | 5


perasaan kelompok dapat diketahui olek kelompok lain aatau orang lain. Hal ini kemudain
merupakan bahan untuk menentukan reaksi apa yang akan dilakukannya.
Dalam komunikasi kemungkinan sekali terjadi berbagai macam penafsiran terhadap
tingkah laku orang lain. Seulas senyum misalnya, dapat ditafsirkan sebagai keramah
tamahan, sikap bersahabat atau bahkan sebagai sikap sinis dan sikap ingin menunjukan
kemenangan. Dengan demikian komunikasi memungkinkan kerja sama antar perorangan
dan atau antar kelompok. Tetapi disamping itu juga komunikasi bisa menghasilkan
pertikaian yangterjadi karena salah paham yang masing-masing tidak mau mengalah.

Syarat-syarat Kelompok Sosial


a. Setiap anggota kelompok tersebut harus sadar bahwa dia merupakan sebagian dari kelompok
yang bersangkutan.
b. Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota lainnya.
c. Terdapat suatu faktor yang dimiliki bersama oleh anggota-anggota kelompok itu, sehingga
hubungan antara mereka bertambah erat. Faktor tadi dapat merupakan nasib yang sama,
kepentingan yang sama, tujuan yang sama, ideologi politik yang sama dan lain-lain.
d. Berstruktur, berkaidah dan mempunyai pola perilaku.

Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial


1. Proses Asosiatif (Processes of Association)
a) Kerja Sama (Cooperation)
Beberapa sosiolog menganggap bahwa kerja sama merupakan bentuk interaksi
sosial yang pokok. Sosiolog lain menganggap bahwa kerja sama merupakan proses
utama. Golongan terakhir tersebut memahamkan kerja sama untuk menggambarkan
sebagian besar bentuk-bentuk interaksi sosial atas dasar bahwa segala macam bentuk
inetarksi tersebut dapat dikembalikan kepada kerja sama. Kerja sama di sini
dimaksudkan sebagai suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok
manusia untuk mencapai satu atau beberapa tujuan bersama.
Bentuk dan pola-pola kerja sama dapat dijumpai pada semua kelompok manusia.
Kebiasaan-kebiasaan dan sikap-sikap demikian dimulai sejak masa kanak-kanak di
dalam kehidupan keluarga atau kelompok-kelompok kekerabatan. Bentuk kerja sama
tersebut berkembang apabila orang dapat digerakkan untuk mencapai suatu tujuan
bersama dan harus ada kesadaran bahwa tujuan tersebut di kemudian hari mempunyai
manfaat bagi semua. Juga harus ada iklim yang menyenangkan dalam pembagian kerja
srta balas jasa yang akan diterima. Dalam perkembangan selanjutnya, keahliankeahlian
tertentu diperlukan bagi mereka yang bekerja sama, agar rencana kerja samanya dapat
terleksana dengan baik.
Kerja sama timbul karena orientasi orang perorangan terhadap kelompoknya (in-
group-nya) dan kelompok lainnya (out-group-nya). Kerja sama mungkin akan
bertambah kuat apabila ada bahaya luar yang mengancam atau ada tindakan-tindakan
luar yang menyinggung kesetiaan yang secara tradisional atau institusional telah
tertanam di dalam kelompok, dalam diri seseorang atau segolongan orang. Kerja sama
dapat bersifat agresif apabila kelompok dalam jangka waktu yang lama mengalami
kekecewaan sebagai akibat perasaan tidak puas, karena keinginan-keinginan pokoknya

Interaksi Sosial dan Kelompok Sosial | 6


tak dapat terpenuhi oleh karena adanya rintangan-rintangan yang bersumber dari luar
kelompok itu.
Sehubungan dengan pelaksanaan kerja sama, ada lima bentuk kerja sama, yaitu :
1) Kerukunan yang mencakup gotong-royong dan tolong-menolong.
2) Bargaining, yaitu pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang-barang dan
jasa-jasa antara dua organisasi atau lebih.
3) Ko-optasi (Co-optation), yaitu suatu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam
kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi, sebagai salah satu
cara untuk menghindari terjadinya kegoncangan dalam stabilisasi organisasi yang
bersangkutan.
4) Koalisi (Coalition), yaitu kombinasi antara dua ornagisasi atau lebih yang
mempunyai tujuan-tujuan yang sama. Koalisi dapat menghasilkan keadaan yang
tidak stabil untuk sementara waktu, karena dua organisasi atau lebih tersebut
kemungkinan mempunyai struktur yang tidak sama antara satu dengan lainnya.
Akan tetapi karena maksud utama adalah untuk mencapai satu atau beberapa tujuan
bersama, maka sifatnya alaha kooperatif.
5) Joint-ventrue, yaitu kerja sama dalam pengusahaan proyek-proyek tertentu,
misalnya pemboran minyak, pertambangan batu bara, perfilman, perhotelan, dll.

b) Akomodasi (Accomodation)
1) Pengertian
Istilah akomodasi dipergunakan dalam dua arti yaitu untuk menunjuk pada
suatu keadaan dan untuk menunjuk pada suatu proses. Akomodasi yang menunjuk
pada suatu keadaan, berarti adanya suatu keseimbangan (equilibrium) dalam
interaksi antara orang-peorangan atau kelompok-kelompok manusia dalam
kaitannya dengan normanorma sosial dan nilai-nilai sosial yang berlaku di dalam
masyarakat. Sebagai suatu proses, akomodasi menunjuk pada usaha-usaha manusia
untuk meredakan suatu pertentangan yaitu usaha-usaha untuk mencapai kestabilan.
Menurut Gillin dan Gillin, akomodasi adalah suatu pengertian yang digunakan
oleh para sosiolog untuk menggambarkan suatu proses dalam hubungan-hubungan
sosial yang sama artinya dengan pengertian adaptasi (adaptation) yang
dipergunakan oleh ahli-ahli biologi untuk menunjuk pada suatu proses dimana
makhluk-makhluk hidup menyesuaikan dirinya dengan alam sekitarnya. Dengan
pengertian tersebut dimaksudkan sebagai suatu proses dimana orang perorangan atau
kelompok-kelompok manusia yang mula-mula saling bertentangan, saling
mengadakan penyesuaian diri untuk mengatasi ketegangan-ketegangan.
a
a) Coercion, adalah suatu bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan oleh
karena adanya paksaan. Coercion merupakan bentuk akomodasi, dimana salah
satu pihak berada dalam keadaan yang lemah bila dibandingkan dengan pihak
lawan. Pelaksanaannya dapat dilakukan secara fisik (langsung), maupun
psikologis (tidak langsung).
b) Compromise, adalah suatu bentuk akomodasi dimana pihakpihak yang terlibat
saling mengurangi tuntutannya, agar tercapai suatu penyelesaian terhadap

Interaksi Sosial dan Kelompok Sosial | 7


perselisihan yang ada. Sikap dasar untuk dapat melaksanakan compromise adalah
bahwa salah satu pihak bersedia untuk merasakan dan memahami keadaan pihak
lainnya dan begitu pula sebaliknya.
c) Arbitration, merupakan suatu cara untuk mencapai compromise apabila pihak-
pihak yang berhadapan tidak sanggup mencapainya sendiri. Pertentangan
diselesaikan oleh pihak ketiga yang dipilih oleh kedua belah pihak atau oleh suatu
badan yang berkedudukan lebih tinggi dari pihak-pihak bertentangan.
d) Mediation hampir menyerupai arbitration. Pada mediation diundanglah pihak
ketiga yang netral dalam soal perselisihan yang ada. Tugas pihak ketiga tersebut
adalah mengusahakan suatu penyelesaian secara damai. Kedudukan pihak ketiga
hanyalah sebagai penasihat belaka, dia tidak berwenang untuk memberi
keputusan-keputusan penyelesaian perselisihan tersebut.
e) Conciliation, adalah suatu usaha untuk mempertemukan keinginan-keinginan dari
pihak-pihak yang berselisih demi tercapainya suatu persetujuan bersama.
Conciliation bersifat lebih lunak daripada coercion dan membuka kesempatan
bagi pihak-pihak yang bersangkutan untuk mengadakan asimilasi.
f) Toleration, juga sering disebut sebagai tolerant-participation. Ini merupakan
suatu bentuk akomodasi tanpa persetujuan yang formal bentuknya. Kadang-
kadang toleration timbul secara tidak sadar dan tanpa direncanakan, ini
disebabkan karena adanya watak orang perorangan atau kelompok-kelompok
manusia untuk sedapat mungkin menghindarkan diri dari suatu perselisihan.
g) Stalemate, merupakan suatu akomodasi, dimana pihak-pihak yang bertentangan
karena mempunyai kekuatan yang seimbang berhenti pada suatu titik tertentu
dalam melakukan pertentangannya. Hal ini disebabkan oleh karena kedua belah
pihak sudah tidak ada kemungkinan lagi baik untuk majumaupun untuk mundur.
h) Adjudication, yaitu penyelesaian perkara atau sengketa di pengadilan.
c) Asimilasi (Assimilation)
Asimilasi merupakan proses sosial dalam taraf lanjut. Ia ditandai dengan adanya
usaha usaha mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat antara orang-perorangan
atau kelompok-kelompok manusia dan juga meliputi usahausaha untuk mempertinggi
kesatuan tindak, sikap dan proses-proses mental dengan memperhatikan kepentingan-
kepentingan dan tujuan-tujuan bersama. proses asimilasi ditandai dengan
pengembangan sikap-sikap yang sama, walau kadangkala bersifat emosional, dengan
tujuan untuk mencapai kesatuan, atau paling sedikit mencapai integrasi dalam
organisasi, pikiran, dan tindakan.

2. Proses Disosiatif
Proses disosiatif sering disebut sebagai oppositional processes, persis halnya dengan
kerja sama, dapat ditemukan pada setiap masyarakat, walaupun bentuk dan arahnya
ditentukan oleh kebudayaan dan system social masyarakat bersangkutan.
Untuk kepentingan analisis ilmu pengetahuan, oposisi atau proses-proses yang
disosiatif dibedakan dalam tiga bentuk, yaitu :
a. Persaingan (competition)

Interaksi Sosial dan Kelompok Sosial | 8


Adalah suatu proses social, di mana individu atau kelompok-kelompok manusia
yang bersaing, mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan yang pada suatu
masa tertentu menjadi pusat perhatian umum (baik perseorangan maupun kelompok
manusia) dengan cara menarik perhatian public atau dengan mempertajam prasangka
yang telah ada, tanpa mempergunakan ancaman atau kekerasan.

b. Kontravensi (contravention)
Kontravensi pada hakikatnya merupakan suatu bentuk proses social yang
berada antara persaingan dan pertentangan atau pertikaian.
c. Pertentangan atau pertikaian (conflict)
Pertentangan atau pertikaian adalah suatu proses social di mana individu atau
kelompok berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan dengan
ancaman atau kekerasan.

KELOMPOK SOSIAL
Faktor pembentuk
Bergabung dengan sebuah kelompok merupakan sesuatu yang murni dari diri sendiri atau
juga secara kebetulan. Misalnya, seseorang terlahir dalam keluarga tertentu. Namun, ada juga
yang merupakan sebuah pilihan. Dua faktor utama yang tampaknya mengarahkan pilihan
tersebut adalah kedekatan dan kesamaan.
1. Kedekatan
Pengaruh tingkat kedekatan, atau kedekatan geografis, terhadap keterlibatan seseorang
dalam sebuah kelompok tidak bisa diukur. Kita membentuk kelompok bermain dengan
orang-orang di sekitar kita. Kita bergabung dengan kelompok kegiatan sosial lokal.
Kelompok tersusun atas individu-individu yang saling berinteraksi. Semakin dekat jarak
geografis antara dua orang, semakin mungkin mereka saling melihat, berbicara,
dan bersosialisasi. Singkatnya, kedekatan fisik meningkatkan peluang interaksi dan bentuk
kegiatan bersama yang memungkinkan terbentuknya kelompok sosial. Jadi, kedekatan
menumbuhkan interaksi, yang memainkan peranan penting terhadap terbentuknya
kelompok pertemanan.
2. Kesamaan
Pembentukan kelompok sosial tidak hanya tergantung pada kedekatan fisik, tetapi juga
kesamaan di antara anggota-anggotanya. Sudah menjadi kebiasaan, orang leih suka
berhubungan dengan orang yang memiliki kesamaan dengan dirinya. Kesamaan yang
dimaksud adalah kesamaan minat, kepercayaan, nilai, usia, tingkat intelejensi, atau
karakter-karakter personal lain. Kesamaan juga merupakan faktor utama dalam memilih
calon pasangan untuk membentuk kelompok sosial yang disebut keluarga.

D. SEPENTING APA INTERAKSI SOSIAL DAN KELOMPOK SOSIAL BAGI


KEHIDUPAN MASYARAKAT? MENGAPA ?
Interaksi Sosial dan Kelompok Sosial | 9
INTERAKSI SOSIAL

Interaksi sosial sangat penting bagi kehidupan masyarakat karena interaksi sosial
adalah kunci dari semua kehidupan sosial, oleh karena tanpa interaksi sosial, tak akan
mungkin ada kehidupan bersama. Bertemunya orang-perorangan secara badaniah belaka
tidak akan menghasilkan pergaulan hidup dalam suatu kelompok sosial. Pergaulan hidup
semacam itu baru akan terjadi apabila orang-perorangan atau kelompok-kelompok manusia
bekerja sama, berbicara, dan seterusnya untuk mencapai suatu tujuan bersama.
Interaksi sosial juga merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial.
Bentuk lain dari proses sosial hanya merupakan bentuk-bentuk khusus dari interaksi sosial.
Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut
hubungan antara orang-orang perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun
antara orang-perorangan dengan kelompok manusia. Apabila dua orang bertemu, interaksi
sosial dimulai pada saat itu.

KELOMPOK SOSIAL

Kelompok sosial penting karena dalam suatu kehidupan seseorang membutuhkan


mengapresiasikan hal-hal yang disuka seperti hobby, kebutuhan pribadi maupun kelompok.
Kelompok sosial adalah kesatuan sosial yang terdiri dari kumpulan individu –
individu yang hidup bersama dengan mengadakan hubungan timbal balik yang cukup
intensif dan teratur, sehingga daripadanya diharapkan adanya pembagian tugas,
struktur serta norma-norma tertentu yang berlaku bagi mereka.

E. ADAKAH FUNGSI POSITIF ATAU NEGATIF DARI INTERAKSI SOSIAL DAN


KELOMPOK SOSIAL DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT ? SEBUTKAN DAN
URAIKAN !

INTERAKSI SOSIAL

Hubungan sosial selalu ada dalam masyarakat dan merupakan bagian penting dalam
kehidupan masyarakat. Hubungan sosial akan memberi warna kedinamisan pada kehidupan
masyarakat.  Hubungan sosial aada yang bersifat ppositif dan ada pula yang bersifat negatif.
Kedua sifat yang berlainan ini akan Menimbulkan dampak interaksi yang berlainan pula.
Hubungan sosial yang positif akan membawa masyarakat dalam kedamaian dan ketenangan
dan selanjutnya akab tercipta integrasi (persatuan) pada masyarakat tersebut. Sebaliknya,
hubungan masyarakat yang bersifat negative, akan membaawa konflik pada masyarakat dan
akhirnya akan terjadi perpecahan dalam lapisan masyarakat.

Dampak interaksi sosial secara positif:

Interaksi Sosial dan Kelompok Sosial | 10


1. Terpenuhinya kebutuhan individu dan kelompok yang tidak dapat dipenuhi sendiri tanpa
adanya interaksi dengan orang lain.
2. Kerjasama manusia yang terus berkembang seiring dengan makin kompleksnya kebutuhan
dan situasi masyarakat saat ini.
3. Hubungan sosial antara dua atau lebih kelompok sosial yang berbeda akan terintegrasi
lebih kuat karena timbulnya solidaritas dan kesetiakawanan yang tinggi.
4. Individu- individu yang berbeda akan saling kenal
5. Tercapainya kestabilan antara dua/ lebih kelompok yang bertikai
6. Lahirnya unsur kebudayaan baru dengan tidak menghilangkan atau mengeliminasi
kebudayaan asli yang mendukungnya.
7. Terjadinya negosiasi antara pihak- pihak yang bertikai.

Dampak interaksi sosial secara negatife:

1. Kerusakan dan hilangnya harta benda dan nyawa jika terjadi kontak atau benturan fisik
2. Persaingan yang tajam akan membuat kontrol sosial tidak berfungsi
3. Akan menimbulkan prasangka yang memicu terjadinya kerugian bagi orang lain
4. Aktivitas yang dilakukan akan mengakibatkan terjadinya benturan/ kontak fisik
5. Menimbulkan rencana / niat mencelakakan pihak lain.

KELOMPOK SOSIAL

Dampak kelompok sosial secara positif :

1. Mendorong masyarakat berpikir maju.


Contoh : hubungan sosial antara guru dengan siswa, masyarakat desa dengan masyarakat
kota, bangsa maju dengan bangsa berkembang. mahasiswa KKN dengan masyarakat desa.
2. Mempererat persahabatan antar warga.
3. Memunculkan adanya pembagian kerja dalam masyarakat.
Contoh : Hubungan kerja yang terjadi antar individu dalam sebuah erusahaan, orang yang
ada di dalamnya akan terseleksi untuk mendapatkan tugas dan kedudukan sesuai dengan
keahliannya misalkan direktur, manager produksi, keuangan sampai dengan Office Boy
4. Mendorong terwujudnya demokrasi.
Dengan adanya hbungan sosial masyarakat akan membutuhkan wadah untuk menyalurkan
aspirasi.
5. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Contoh hubungan yang terjadi antara produsen,penjual dan pembeli . Proses produksi yang
diikuti dengan distribusi dan daya beli dapt meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
6. Membentuk kebutuhan masyarakat.
Contoh : dengan semakin luasnya hubungan antar manusia sehingga membutuhkan sarana
komunikasi seperti HP, faximile dan Internet. Seragam juga merupakan kebutuhan yang
muncul setelah adanya hubungan sosial.
7. Terbentuknya kelompok sosial yang didasarkan pada kepentingan dan tujuan tertentu.

Interaksi Sosial dan Kelompok Sosial | 11


Hubungan sosial dapat terjadi akibat adanya kesamaan kepentingan dan tujuan sehingga
akan memunculkan kelompok kelompok sosial atas dasar kepentingan dan tujuan
misalnya: Koperasi, Paguyuban Tukang Ojek, OPEC dst.
8. Dapat mendorong proses Internalisasi.
Contoh : penghayatan nilai dan norma agama dapat terjadi melalui hubungan sosial yang
terjadi antar pemuka agama, ahli agama, ustad dengan santri santrinya.
9. Mempermudah proses enkulturasi.
Contoh: hubungan sosial yang terjadi antar siswaPurbalingga dengan siswa singapura
melalui program student exchange, proses enkulturasi akan terjadi diantara mereka karena
ada perbedaan adat norma dan kebudayaan yang dimiliki oleh masing masing siswa.
10.Hubungan sosial dapat mempermudah difusi.
Difusi manusia, teknologi dan budaya dapat terjadi dengan adanya hubungan sosial.
Contoh : Perkawinan antar etnis di Indonesia atau perkawinan antara orang INdonesia
dengan bangsa lain dapat menyebabkan terjadinya penyebaran manusia, teknologi dan
budaya dari pihak satu ke pihak lain.

Dampak kelompok sosial secara negatif :

1. Konflik antarkelas.
Dalam masyarakat, terdapat lapisan-lapisan sosial karena ukuran-ukuran seperti kekayaan,
kekuasaan, dan pendidikan. Kelompok dalam lapisan-lapisan tadi disebut kelas sosial.
Apabila terjadi perbedaan kepentingan antara kelas-kelas sosial yang ada di masyarakat
dalam mobilitas sosial maka akan muncul konflik antarkelas.
Contoh: demonstrasi buruh yang menuntuk kenaikan upah, menggambarkan konflik antara
kelas buruh dengan pengusaha.
2. Konflik antar kelompok sosial.
Di dalam masyatakat terdapat pula kelompok sosial yang beraneka ragam. Di antaranya
kelompok sosial berdasarkan ideologi, profesi, agama, suku, dan ras. Bila salah satu
kelompok berusaha untuk menguasai kelompok lain atau terjadi pemaksaan, maka timbul
konflik.
Contoh: tawuran pelajar, perang antarkampung.
3. Konflik antargenerasi.
Konflik antar generasi terjadi antara generasi tua yang mempertahankan nilai-nilai lama
dan generasi mudah yang ingin mengadakan perubahan.
Contoh: Pergaulan bebas yang saat ini banyak dilakukan kaum muda di Indonesia sangat
bertentangan dengan nilai-nilai yang dianut generasi tua.
4. Penyesuaian kembali.
Setiap konflik pada dasarnya ingin menguasai atau mengalahkan lawan. Bagi pihak-pihak
yang berkonflik bila menyadari bahwa konflik itu lebih banyak merugikan kelompoknya,
maka akan timbul penyesuaian kembali yang didasari oleh adanya rasa toleransi atau rasa
penyesuaian kembali yang didasari oleh adanya rasa toleransi atau rasa saling menghargai.
Penyesuaian semacam ini disebut akomodasi.

DAFTAR PUSTAKA

Interaksi Sosial dan Kelompok Sosial | 12


Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 1990.

Narwoko, J. Dwi. Dan Bagong Suyanto. Sosiologi Teks Pengantar Dan Terapan. Surabaya:
Kencana Prenada Media Group, 2011.

Dr. H. Muhammad Basrowi Ms dan H. Soenyono, S.H., M.Si. Memahami Sosiologi.


Surabaya: Lutfansah Mediatama, 2004.

http://id.wikipedia.org/wiki/Kelompok_sosial

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/05/dampak-interaksi-sosial/

Interaksi Sosial dan Kelompok Sosial | 13

Anda mungkin juga menyukai