Anda di halaman 1dari 9

Perbedaan MPK dan OSIS, dari Tugas, Tujuan,

hingga Kewajibannya

Organisasi OSIS dan MPK hampir pasti ada di


setiap sekolah menengah di Indonesia. Kedua
organisasi tersebut kerap dianggap sebagai dua hal
yang sama. Padahal, MPK dan OSIS mempunyai
perbedaan, baik secara jabatan maupun beban
tugasnya.
Perbedaan MPK dan OSIS
Masih dari sumber yang sama, berikut perbedaan
MPK dan OSIS yang penting diketahui para siswa
sekolah menengah agar tidak tertukar antara
organisasi.
MPK
MPK atau Majelis Perwakilan Kelas bertanggung
jawab atas OSIS. Ketika OSIS terlibat suatu
masalah, maka MPK wajib membantu. Bahkan, jika
terdapat anggota OSIS yang tidak kompeten atau
konsisten dengan pekerjaannya, MPK wajib dan
berhak untuk mengeluarkannya dari organisasi.
1. Tugas MPK
Tugas utama dari MPK adalah memantau,
mengawasi dan mengevaluasi kinerja OSIS selama
masa jabatannya. Selain itu, juga bertugas
mengurusi sejumlah hal, antara lain:
ADVERTISEMENT
 Mengawasi, memantau dan membantu kinerja OSIS
dalam melaksanakan program-programnya.
 Mengadakan dan menyiapkan rapat Pleno.
 Menyiapkan orasi pemilihan ketua MPK.
 Menyiapkan orasi pemilihan ketua OSIS.
 Menyeleksi calon anggota OSIS dan MPK untuk
masa jabatan berikutnya.
 Mengadakan PKO-PKM untuk calon ketua OSIS
dan MPK.
 Memilih calon ketua OSIS dan MPK yang akan
melaksanakan orasi.
 Tugas tambahan lainnya baik yang terprogram
maupun yang incidental. Misalnya, membersihkan
lingkungan sekolah atas inisiatif MPK sendiri.
2. Hak dan Kewajiban MPK
Perbesar
Ilustrasi perbedaan MPK dan OSIS. Foto: Pixabay
Selain memiliki posisi yang lebih tinggi dari OSIS,
tentunya MPK mempunyai hak dan kewajibannya
tersendiri, antara lain:
1. Hak MPK
 Mengajukan calon pengurus OSIS berdasarkan
hasil rapat di kelasnya.
 Bersama pengurus OSIS menyusun Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
 Mengajukan usul kegiatan untuk dijadikan program
kerja OSIS.
 Memberi kritik dan saran terhadap kinerja pengurus
OSIS.
 Meminta Laporan Pertanggungjawaban dari
Pengurus OSIS.
ADVERTISEMENT
2. Kewajiban MPK
 Mewakili kelasnya dalam rapat perwakilan.
 Bersama pengurus OSIS membuat dan menetapkan
Garis Besar Program Kerja (GBPK) OSIS yang
disahkan oleh Pembina OSIS dan Kepala Sekolah.
 Menampung dan menyalurkan aspirasi siswa
kepada pihak sekolah.
 Melaksanakan fungsi pengawasan terhadap kinerja
pengurus OSIS selama 1 tahun.
3. Cara Kerja MPK

Ilustrasi perbedaan MPK dan OSIS. Foto:


Pixabay
Biasanya, MPK mempunyai PK atau Perwakilan
Kelas. MPK dapat menampung ide-ide dari PK yang
merupakan masukan-masukan dari warga kelas.
Setelah itu, MPK menyerahkan ide-ide tersebut
kepada OSIS untuk kemudian diseleksi kembali
untuk dapat dijadikan program kerja OSIS.
Sebelum OSIS menyerahkan ataupun melaporkan
program kerjanya kepada Pembina, OSIS harus
merapatkannya dalam Rapat Pleno terlebih dahulu
dengan MPK dan PK dengan Pembina OSIS
sebagai Penengah.
Rapat Pleno diadakan tiga kali satu tahun, yaitu:
ADVERTISEMENT
 Rapat Pleno I, laporan program kerja yang akan
dilaksanakan dalam 1 tahun ke depan.
 Rapat Pleno II, laporan kinerja OSIS selama 1
semester.
 Rapat Pleno III, laporan pertanggung jawaban OSIS
dalam kerjanya selama 1 tahun.
Setiap akan menjalankan atau melaksanakan
programnya, OSIS harus mengadakan rapat terlebih
dahulu dengan MPK.

Perbesar
Organisasi Siswa Intra Sekolah merupakan satu-
satunya wadah organisasi siswa yang sah di
sekolah yang diakui oleh Kementerian Pendidikan
Nasional Republik Indonesia sejak 21 Maret 1970.
Organisasi ini memiliki peran sebagai penggerak
siswa untuk aktif berkontribusi di sekolah. Setiap
sekolah memiliki kewajiban untuk membentuk OSIS.

Pada saat itu, pemerintah mencanangkan 4 jalur


pembinaan kesiswaan, yang terdiri dari:
1.Organisasi Kesiswaan,
2.Latihan Kepemimpinan,
3.Kegiatan Ekstrakurikuler, dan
4.Kegiatan wawasan Wiyatamandala.
1. Tujuan OSIS
Perbesar
Sebagai organisasi kesiswaan, OSIS memiliki tujuan
pokok awal sebagai berikut:
 Menampung ide, kreativitas, pandangan, minat dan
bakat siswa ke dalam wadah yang tidak terpengaruh
efek negatif dari luar sekolah.
 Meningkatkan sikap, jiwa dan semangat persatuan
dan kesatuan diantara para siswa, sehingga siswa
dapat secara aktif mendukung proses kegiatan
belajar mengajar di sekolah.
 Sebagai sarana komunikasi, bertukar gagasan dan
berpendapat yang nantinya dapat memperluas
wawasan, meningkatkan kemampuan berpikir dan
melatih skill pengambilan keputusan siswa.
2. Fungsi dan Karakteristik OSIS
Fungsi OSIS dapat dijabarkan ke tiga poin
sebagai berikut:
 OSIS sebagai wadah
OSIS hadir sebagai satu-satunya wadah kegiatan
siswa di sekolah, seperti kegiatan latihan
kepemimpinan, ekstrakulikuler, maupun aktivitas
wiyata mandala. OSIS dan kegiatan pembinaan ini
berfungsi untuk mendukung tercapainya target
pembinaan siswa di sekolah.
ADVERTISEMENT
 OSIS sebagai pendorong
OSIS bertujuan mendorong semangat dan inisiatif
siswa untuk berbuat positif dan bergerak bersama-
sama untuk mencapai suatu tujuan. Banyak
kegiatan yang dapat dilakukan di dalam OSIS yang
nantinya dapat menjadi sarana untuk mendorong
siswa bekerjasama dalam organisasi.
 OSIS sebagai pencegah
OSIS harus memiliki kemampuan dan wawasan
yang luas agar dapat menggerakkan anggotanya
untuk bersama mencegah adanya kegiatan negatif
yang dilakukan siswa. OSIS harus mampu
beradaptasi dengan lingkungan eksternal sehingga
mampu berpartisipasi dalam mengatasi masalah
lingkungan seperti kenakalan remaja.

3. Perangkat OSIS
Sebagaimana organisasi pada umumnya, OSIS juga
memiliki perangkat sendiri dengan bentuk dan
fungsinya masing masing. Berikut adalah perangkat
OSIS beserta fungsi yang diembannya:
ADVERTISEMENT
 Pembina OSIS
Terdiri dari tiga unsur, yakni Kepala Sekolah
sebagai Ketua, Wakil Kepala Sekolah sebagai Wakil
Ketua dan Guru sebagai anggota. Jumlah pembina
guru ini bervariasi namun sedikitnya harus ada 5
orang guru yang menjadi pembina OSIS dan
bergantian setiap tahun ajaran sekolah.
Pembina OSIS juga aktif dalam memberikan
masukan kepada perwakilan kelas dan pengurus
OSIS. Pembina OSIS adalah perangkat yang
mengesahkan anggota perwakilan kelas dan
pengurus OSIS.
Proses pengesahan dan pelantikan ini
menggunakan Surat Keputusan Kepala Sekolah.
Tugas lain dari pembina OSIS adalah dengan
mengikuti rapat OSIS dan melakukan evaluasi
terhadap kinerja OSIS.
 Perwakilan kelas
Perwakilan kelas adalah dua orang siswa dari setiap
kelas yang memiliki tugas khusus dalam
pembentukan OSIS. Tugas mereka termasuk
mengajukan ide kegiatan atau program kerja OSIS,
mencalonkan pengurus OSIS berdasarkan rapat
kelas dan memilih pengurus OSIS.
ADVERTISEMENT
Perwakilan kelas juga akan menilai laporan
pertanggungjawaban (LPJ) pengurus OSIS di akhir
masa jabatannya. Selain itu, perwakilan kelas juga
akan aktif terlibat dalam penyusunan Anggaran
Rumah Tangga OSIS. Perwakilan kelas harus aktif
mengikuti rapat perwakilan kelas untuk mewakili
kelasnya masing masing
 Pengurus OSIS
Secara umum, pengurus OSIS memiliki kewajiban
untuk membuat dan menjalankan program kerja
sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga OSIS yang telah disepakati di awal
kepengurusan. Pengurus OSIS wajib menjunjung
nama baik dan kehormatan sekolah.
Ketiga perangkat OSIS diatas merupakan perangkat
dasar yang sudah ada sejak dulu di sekolah. Meski
begitu, terdapat perbedaan perangkat OSIS di
zaman sekarang, sepertinya tidak adanya
Perwakilan Kelas di dalam strukturnya. Di beberapa
sekolah, peran perwakilan kelas ini dipisahkan
menjadi lembaga Majelis Permusyawaratan Kelas
atau MPK.
ADVERTISEMENT

Anda mungkin juga menyukai