Anda di halaman 1dari 7

TATA TERTIB OSIS

SMA KARTIKA IV-3 SURABAYA

Tujuan

Tata Tertib ini dibuat agar lingkungan sekolah terutama yang bersangkutan dengan
Organisasi maupun Semi-Organisasi (Paskibra & Ambalan) agar bisa kondusif dalam hal
berorganisasi disekolah.

Organisasi
(OSIS)

Dengan dilandasi latar belakang sejarah lahirnya OSIS dan berbagai situasi, OSIS dibentuk dengan
tujuan pokok : Menghimpun ide, pemikiran, bakat, kreativitas, serta minat para siswa ke dalam salah
satu wadah yang bebas dari berbagai macam pengaruh negative dari luar sekolah. Mendorong sikap,
jiwa dan semangat kasatuan dan persatuan di antara para siswa, sehingga timbul satu kebanggaan
untuk mendukung peran sekolah sebagai tempat terselenggaranya proses belajar mengajar. Sebagai
tempat dan sarana untk berkomunikasi, menyampaikan pemikiran, dan gagasan dalam usaha untuk
mematangkan kemampuan berpikir, wawasan, dan pengambilan keputusan.

Dasar Hukum:
1. Undang-Undang No 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas
2. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
3. Permendiknas Nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan
4. Permendiknas Nomor 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan
5. Permendiknas Nomor 39 tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan
6. Buku Panduan OSIS terbitan Kemdiknas tahun 2011

Pengertian:

1. Secara Sistematis
Di dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor
226/C/Kep/0/1992 disebutkan bahwa organisasi kesiswaan di sekolah adalah OSIS. OSIS
adalah Organisasi Siswa Intra Sekolah. Masing-masing kata mempunyai pengertian:

 Organisasi. Secara umum adalah kelompok kerja sama antara pribadi yang diadakan
untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi dalam hal ini dimaksudkan sebagai satuan
atau kelompok kerja sama para siswa yang dibentuk dalam usaha mencapai tujuan
bersama, yaitu mendukung terwujudnya pembinaan kesiswaan.
 Siswa, adalah peserta didik pada satuan pendidikan dasar dan menengah.
 Intra, berarti terletak di dalam dan di antara. Sehingga suatu organisasi siswa yang ada di
dalam dan di lingkungan sekolah yang bersangkutan.
 Sekolah adalah satuan pendidikan tempat menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar,
yang dalam hal ini Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah atau Sekolah/Madrasah yang
sederajat.
2. Secara Organis
OSIS adalah satu-satunya wadah organisasi siswa yang sah di sekolah. Oleh karena itu
setiap sekolah wajib membentuk Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), yang tidak
mempunyai hubungan organisatoris dengan OSIS di sekolah lain dan tidak menjadi
bagian/alat dari organisasi lain yang ada di luar sekolah.

3. Secara Fungsional
Dalam rangka pelaksanaan kebijaksanaan pendidikan, khususnya dibidang pembinaan
kesiswaan, arti yang terkandung lebih jauh dalam pengertian OSIS adalah sebagai salah satu
dari empat jalur pembinaan kesiswaan, disamping ketiga jalur yang lain yaitu: latihan
kepemimpinan, ekstrakurikuler, dan wawasan Wiyatamandala.

4. Secara Sistemik
Apabila OSIS dipandang sebagai suatu sistem, berarti OSIS sebagai tempat kehidupan
berkelompok siswa yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Dalam hal ini OSIS
dipandang sebagai suatu sistem, di mana sekumpulan para siswa mengadakan koordinasi
dalam upaya menciptakan suatu organisasi yang mampu mencapai tujuan. Oleh karena OSIS
Sebagai suatu sistem ditandai beberapa ciri pokok, yaitu:

 Berorientasi pada tujuan


 Memiliki susunan kehidupan berkelompok
 Memiliki sejumlah peranan
 Terkoordinasi
 Berkelanjutan dalam waktu tertentu

Fungsi:
Salah satu ciri pokok suatu organisasi ialah memiliki berbagai macam fungsi. Demikian pula OSIS
sebagai suatu organisasi memiliki pula beberapa fungsi dalam mencapai tujuan. Sebagai salah satu
jalur dari pembinaan kesiswaan,fungsi OSIS adalah :

 Sebagai Wadah, Organisasi Siswa Intra Sekolah merupakan satu-satunya wadah kegiatan
para siswa di sekolah bersama dengan jalur pembinaan yang lain untuk mendukung
tercapainya pembinaan kesiswaan.
 Sebagai Motivator, Motivator adalah perangsang yang menyebabkan lahirnya keinginan
dan semangat para siswa untuk berbuat dan melakukan kegiatan bersama dalam mencapai
tujuan.
 Sebagai Preventif, Apabila fungsi yang bersifat intelek dalam arti secara internal OSIS
dapat menggerakkan sumber daya yang ada dan secara eksternal OSIS mampu beradaptasi
dengan lingkungan, seperti menyelesaikan persoalan perilaku menyimpang siswa dan
sebagainya. Dengan demikian secara prepentif OSIS ikut mengamankan sekolah dari segala
ancaman dari luar maupun dari dalam sekolah. Fungsi preventif OSIS akan terwujud
apabila fungsi OSIS sebagai pendorong lebih dahulu harus dapat diwujudkan.
Semi-Organisasi
(Paskibra & Ambalan)

Paskibra dan Ambalan disebut dengan Semi-Organisasi dikarenakan OSIS adalah satu-satunya
Organisasi sah yang ada disekolah dan ada berdasarkan hukum yang ada. Paskibra dan Ambalan
hanya berbentuk dan terdaftar sebagai ekstrakurikuler disekolah dan bukan sebagai Organisasi yang
sah, tetapi dalam Ekstrakurikuler Paskibra dan Ambalan terdapat sebuah Struktur Organisasi sehingga
masuk kedalam Semi-Organisasi yang ada disekolah. Oleh karena itu Semi-Organisasi diwajibkan
untuk mengikuti Tata Terib OSIS yang dimana merupakan Organisasi satu-satunya yang sah dan juga
agar terciptanya lingkungan yang kondusif dalam hal berorganisasi baik OSIS maupun Semi-
Organisasi (Paskibra & Ambalan)
I. Perilaku OSIS di Lingkungan Sekolah

1. Jika ketua berhalangan hadir maka tanggung jawab dalam suatu kegiatan seluruhnya
diambil alih oleh wakil ketua.

2. Seluruh Pengurus OSIS sudah siap di sekolah 10 menit sebelum kegiatan pelajaran
dimulai.

3. Pengurus OSIS yang mendapat tugas piket harus hadir 45 menit sebelum
kegiatan pelajaran dimulai.

4. Pengurus OSIS, mengawali dan mengakhiri suatu kegiatan wajib melaksanakan


ibadah/doa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing terlebih dahulu.

5. Pengurus OSIS yang datang terlambat dalam suatu kegiatan wajib lapor
kepada penanggung jawab kegiatan.

6. Sewaktu Pengurus OSIS bertemu/berpapasan dengan guru/pegawai ( Keluarga Besar


SMA KARTIKA IV-3) diwajibkan untuk menyapa.

7. Tidak membawa masalah pribadi kedalam Kegiatan OSIS

II. Kewajiban Pengurus OSIS

1. Taat dan Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Selalu menjunjung tinggi nama baik, kehormatan, dan martabat OSIS maupun
sekolah.

3. Mentaati dan melaksanakan peraturan tata tertib yang berlaku di sekolah dan OSIS.

4. Menyusun dan melaksanakan program kerja

5. Selalu bekonsultasi dengan Pembina.

6. Bertanggung jawab dalam melaksanakan 7K (Kebersihan, Keindahan,


Keamanan,Ketertiban, Kerindangan, Kekeluargaan, dan Kesehatan ).

7. Pengurus OSIS wajib memelihara sarana dan prasarana serta menjaga kebersihan dan
kerapian ruang OSIS maupun sekolah.

8. Pengurus OSIS yang tidak bisa hadir dalam suatu kegiatan wajib melapor dengan
alasan yang jelas sebelum kegiatan dilaksanakan.
9. Masing-masing koordinator sekbid wajib melaporkan buku kegiatan sekbid setiap
rapat.

10. Bagi pengurus OSIS yang tidak hadir dalam rapat berarti menerima keputusan dalam
rapat tersebut.

11. Apabila terjadi masalah diantara masing-masing sekbid yang tidak dapat dipecahkan
sendiri, harus segera melapor pada ketua OSIS.

12. Menyampaikan laporan pertanggung jawaban kepada rapat perwakilan kelas pada
akhir masa jabatannya.

13. Anggota OSIS diwajibkan mengutamakan kepentingan OSIS dari pada kepentingan
Semi-Organisasi atau Ekstrakurikuler.

III. Hak-Hak Pengurus OSIS

1. Pengurus OSIS berhak mendapat bimbingan sebaik-baiknya.

2. Pengurus OSIS berhak mendapat perlakuan yang sama dari sekolah

3. Pengurus OSIS berhak memanfaatkan sarana dan prasana OSIS selama tidak
melanggar peraturan dan tata tertib OSIS dan menjaga dengan baik dan penuh
tanggung jawab.

4. Pengurus OSIS berhak menyampaikan kritikan (pendapat) atau saran dalam usaha
menuju sukses dalam kegiatan OSIS kepada pengurus inti dan koordinator secara lisan
maupun tulisan

IV. Perihal dalam Rapat

1. Peserta (Pengurus OSIS) rapat hadir 5 menit sebelum rapat dimulai.

2. Sebelum rapat berlangsung akan diadakan absensi peserta rapat.

3. Jika ada peserta rapat yang terlambat datang, rapat akan tetap dilanjutkan tanpa
mengulangi agenda rapat tesebut.

4. Pada waktu rapat dimulai dilarang menggunakan alat komunikasi.

5. Diperbolehkan menggunakan alat komunikasi dengan catatan ada keperluan


yang penting/mendadak dan harus mendapat persetujuan pemimpin rapat.

6. Posisi peserta saat rapat menghadap ke pemimpin rapat.


7. Dilarang membicarakan/melakukan sesuatu hal diluar agenda rapat.

8. Jika ingin mengungkapkan pendapat/bertanya angkat tangan terlabih dahulu.

9. Pendapat/pertanyaan harus sesuai dengan agenda yang dibicarakan dan tidak


menimbulkan kesalahpahaman.

10. Dilarang meninggalkan rapat sebelum rapat selesai kecuali ada keperluan mendesak
dan atas persetujuan pemimpin rapat.

11. Sebelum rapat selesai akan diadakan pertanyaan kepada peserta rapat mengenai hasil
rapat.

12. Saat tidak bisa menghadiri rapat harus izin langsung ke ruang OSIS untuk meminta
keterangan absensi (dengan alasan yang benar) dan mencari informasi hasil rapat .

13. Jika tidak menghadiri rapat tanpa keterangan akan diadakan evaluasi.

V. Perihal dalam Berpakaian

1. Sepatu berwarna hitam dan bertali sepatu hitam.

2. Baju harus dimasukkan agar terlihat rapi pada saat jam sekolah.

3. Memakai pakaian lengkap sesuai harinya.

VI. Larangan-Larangan

1. Dilarang meninggalkan pekerjaan selama kegiatan berlangsung, kecuali mendapat izin


dari penanggung jawab kegiatan.

2. Dilarang membuat keributan atau kegaduhan.

3. Pengurus OSIS dilarang melakukan sesuatu yang dapat mencemarkan nama baik
OSIS.

4. Dilarang pacaran pada saat jam sekolah dan dilarang melakukan hal yang tidak
senonoh.

5. Dilarang mengambil sarana dan prasarana OSIS tanpa ijin.

6. Dilarang membuat forum dalam forum.


7. Dilarang bertindak sewenang-wenangnya terhadap sesama anggota OSIS.

VII. Sanksi-Sanksi

Pengurus OSIS yang melanggar peraturan dan tata tertib akan dikenakan Sanksi dengan
tahapan sebagai berikut:

1. Teguran kepada OSIS yang bersangkutan.

2. Panggilan kepada yang bersangkutan

3. Koordinator berhak memberikan sanksi kepada anggota OSIS yang bersangkutan.

4. Panggilan kepada koordinator dan OSIS yang bersangkutan untuk disidangkan


Pembina OSIS

Anda mungkin juga menyukai