Anda di halaman 1dari 37

MATERI LDKS 2022

MATERI 1
KINERJA OSIS DAN PERILAKU ORGANISASI

Organisasi adalah suatu hal yang tidak bisa terlepas dari kehudupan kita karena
manusia diciptakan sebagai makhluk sosial yang selalu membutuhkan pertolongan orang lain.
Dengan adanya organisasi, kita dapat bersosialisasi dengan orang lain.
Namun dizaman sekarang ini, khususnya para pelajar perlumengetahui dan mengenal
organisasi, karena selain akan membentuk sikap seorang pemimpin organisasi juga dapat
merubah karakter seseorang, sehingga dengan mengikuti sebuah organisasi sikap kita akan
berubah kearah yang lebih baik.
Maka dari itu, kita sebagai pelajar, sudah dikenalkan secara luas dan menyeluruh
sebuah organisasi yang ada didalam sekolah. Organisasi didalam sekolahpun sangat banyak,
tetapi organisasi yang lebih inti didalam sekolah dan menjalankan roda sekolah adalah
Organisasi Intra Sekolah atau yang lebih dikenal oleh kita adalah OSIS. OSIS adalah sebuah
organisasi untuk membantu menjalankan program sekolah dan juga sebagai suri tauladan
bagi siswa dan siswi yang patut dicontoh didalam organisasi.
Di dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor
226/C/Kep/0/1992 disebutkan bahwa organisasi kesiswaan di sekolah adalah OSIS. OSIS
adalah Organisasi Siswa Intra Sekolah. Masing-masing kata mempunyai pengertian:
 Organisasi. Secara umum adalah kelompok kerja sama antara pribadi yang diadakan
untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi dalam hal ini dimaksudkan sebagai satuan
atau kelompok kerja sama para siswa yang dibentuk dalam usaha mencapai tujuan
bersama, yaitu mendukung terwujudnya pembinaan kesiswaan.
 Siswa. Adalah peserta didik pada satuan pendidikan dasar dan menengah.
 Intra. Berarti terletak di dalam dan di antara. Sehingga suatu organisasi siswa yang ada
di dalam dan di lingkungan sekolah yang bersangkutan.
 Sekolah. Adalah satuan pendidikan tempat menyelenggarakan kegiatan belajar
mengajar, yang dalam hal ini Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah atau
Sekolah/Madrasah yang sederajat.

Secara Organisi
OSIS adalah satu-satunya wadah organisasi siswa yang sah di sekolah. Oleh karena itu setiap
sekolah wajib membentuk Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), yang tidak mempunyai
hubungan organisatoris dengan OSIS di sekolah lain dan tidak menjadi bagian/alat dari
organisasi lain yang ada di luar sekolah

Secara Fungsional
Dalam rangka pelaksanaan kebijaksanaan pendidikan, khususnya dibidang pembinaan
kesiswaan, arti yang terkandung lebih jauh dalam pengertian OSIS adalah sebagai salah satu
dari empat jalur pembinaan kesiswaan, disamping ketiga jalur yang lain yaitu: latihan
kepemimpinan, ekstrakurikuler, dan wawasan Wiyatamandala.
Secara Sistemik
Apabila OSIS dipandang sebagai suatu sistem, berarti OSIS sebagai tempat kehidupan
berkelompok siswa yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Dalam hal ini OSIS
dipandang sebagai suatu sistem, di mana sekumpulan para siswa mengadakan koordinasi
dalam upaya menciptakan suatu organisasi yang mampu mencapai tujuan.
Oleh karena OSIS Sebagai suatu sistem ditandai beberapa ciri pokok, yaitu:
 Berorientasi pada tujuan
 Memiliki susunan kehidupan berkelompok
 Memiliki sejumlah peranan
 Terkoordinasi
 Berkelanjutan dalam waktu tertentu

Tujuan dan Fungsi Organisasi OSIS


Tujuan OSIS
Setiap organisasi selalu memiliki tujuan yang ingin dicapai, begitu pula dengan OSIS
ada beberapa tujuan yang ingin dicapai, antara lain:
 Meningkatkan generasi penerus yang beriman dan bertaqwa
 Memahami, menghargai lingkungan hidup dan nilai-nilai moral dalam mengambil
keputusan yang tepat
 Membangun landasan kepribadian yang kuat dan menghargai HAM dalam kontek
kemajuan budaya bangsa
 Membangun, mengembangkan wawasan kebangsaan dan rasa cinta tanah air dalam era
globalisasi
 Memperdalam sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, dan kerjasama secara
mandiri, berpikir logis dan demokratis
 Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta menghargai karya artistic, budaya
dan intelektual
 Meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani memantapkan kehidupan
bermasyarakat,berbangsa dan bernegara.

Fungsi Osis
Salah satu ciri pokok suatu organisasi ialah memiliki berbagai macam fungsi. Demikian
pula OSIS sebagai suatu organisasi memiliki pula beberapa fungsi dalam mencapai tujuan.
Sebagai salah satu jalur dari pembinaan kesiswaan,fungsi OSIS adalah:
 Sebagai Wadah
Organisasi Siswa Intra Sekolah merupakan satu-satunya wadah kegiatan para siswa di
sekolah bersama dengan jalur pembinaan yang lain untuk mendukung tercapainya
pembinaan kesiswaan.
 Sebagai Motivator
Motivator adalah perangsang yang menyebabkan lahirnya keinginan dan semangat para
siswa untuk berbuat dan melakukan kegiatan bersama dalam mencapai tujuan.
 Sebagai Upaya Preventif
Apabila fungsi yang bersifat intelek dalam arti secara internal OSIS dapat menggerakkan
sumber daya yang ada dan secara eksternal OSIS mampu beradaptasi dengan lingkungan,
seperti menyelesaikan persoalan perilaku menyimpang siswa dan sebagainya. Dengan
demikian secara prepentif OSIS ikut mengamankan sekolah dari segala ancaman dari
luar maupun dari dalam sekolah. Fungsi preventif OSIS akan terwujud apabila fungsi
OSIS sebagai pendorong lebih dahulu harus dapat diwujudkan.

Perangkat OSIS
Perangkat OSIS terdiri dari Pembina OSIS, perwakilan kelas, dan pengurus OSIS.
Pembina OSIS terdiri dari:
 Kepala Sekolah, sebagai Ketua
 Wakil Kepala Sekolah, sebagai Wakil Ketua
 Guru, sebagai anggota, sedikitnya 5 (lima) orang dan bergantian setiap tahun pelajaran
Tugas dari Pembina OSIS:
 Bertanggung jawab atas seluruh pengelolaan, pembinaan, dan pengembangan OSIS di
sekolahnya;
 Memberikan nasihat kepada perwakilan kelas dan pengurus;
 Mengesahkan keanggotaan perwakilan kelas dengan Surat Keputusan Kepala Sekolah;
 Mengesahkan dan melantik pengurus OSIS dengan Surat Keputusan Kepala Sekolah;
 Mengarahkan penyusunan Anggaran Rumah Tangga dan program kerja OSIS
 Menghadiri rapat-rapat OSIS
 Mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas OSIS

Perwakilan Kelas
Badan ini disebut dengan Majelis Perwakilan Kelas / Majelis Permusyawaratan Kelas
(MPK). Posisi Badan ini berada diatas OSIS dan berperan sebagai pengawas kebijakan OSIS.
Terdiri atas 2 (dua) orang dari setiap kelas, tugas:
 Mewakili kelasnya dalam rapat perwakilan kelas;
 Mengajukan usul kegiatan untuk dijadikan program kerja OSIS;
 Mengajukan calon pengurus OSIS berdasarkan hasil rapat kelas;
 Menilai laporan pertanggung jawaban pengurus OSIS pada akhir tahun jabatannya;
 Mempertanggung jawabkan segala tugas kepada Kepala Sekolah selaku Ketua Pembina;
 Bersama-sama pengurus menyusun Anggaran Rumah Tangga.

Pengurus OSIS
Syarat Pengurus OSIS
 Taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa;
 Memiliki budi pekerti yang baik dan sopan santun terhadap orang tua, guru, dan teman;
 Memiliki bakat sebagai pemimpin;
 Tidak terlibat penggunaan Narkoba;
 Memiliki kemauan, kemampuan, dan pengetahuan yang memadai;
 Dapat mengatur waktu dengan sebaik-baiknya, sehingga pelajarannya tidak terganggu
karena menjadi pengurus OSIS;
 Tidak duduk dikelas terakhir, karena akan menghadapi ujian akhir;
 Syarat lain disesuaikan dengan ketentuan sekolah.

Kewajiban Pengurus
 Menyusun dan melaksanakan program kerja sesuai dengan Anggran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga OSIS;
 Selalu menjunjung tinggi nama baik, kehormatan, dan martabat sekolahnya;
 Kepemimpinan pengurus OSIS bersifat kolektif;
 Menyampaikan laporan pertanggung jawaban kepada Pembina OSIS dan tembusannya
kepada Perwakilan Kelas pada akhir masa jabatannya;
 Selalu berkonsultasi dengan Pembina.
Struktur dan Rincian Tugas Pengurus
 Pengurus Harian Majelis Permusyawaratan Kelas, terdiri dari:
o Ketua Majelis;
o Wakil Ketua Majelis;
o Sekretaris Majelis.

 Ketua, tugas:
1. Memimpin organisasi dengan baik dan bijaksana;
2. Mengkoordinasikan semua aparat kepengurusan;
3. Menetapkan kebijaksanaan yang telah dipersiapkan dan direncanakan oleh aparat
kepengurusan;
4. Memimpin rapat;
5. Menetapkan kebijaksanaan dan mengambil keputusan berdasarkan musyawarah dan
mufakat;
6. Setiap saat mengevaluasi kegiatan aparat kepengurusan

 Wakil Ketua, tugas:


1. Bersama-sama ketua menetapkan kebijaksanaan
2. Memberikan saran kepada ketua dalam rangka mengambil keputusan
3. Menggantikan ketua jika berhalangan
4. Membantu ketua dalam melaksanakan tugasnya
5. Bertanggung jawab kepada ketua
6. Wakil ketua bersama dengan wakil sekretaris mengkoordinasikan seksi-seksi

 Sekretaris, tugas:
1. Memberikan saran kepada ketua dalam rangka mengambil keputusan
2. Mendampingi ketua dalam memimpin setiap rapat
3. Menyiarkan, mendistribusikan dan menyimpan surat serta arsip yang berhubungan
dengan pelaksanaan kegiatan
4. Menyiapkan laporan, surat, hasil rapat dan evaluasi kegiatan
5. Bersama ketua menandatangani setiap surat
6. Bertanggung jawab atas tertib administrasi organisasi
7. Bertindak sebagai notulis dalam rapat, atau diserahkan kepada wakil sekretaris

 Wakil Sekretaris, tugas:


1. Aktif membantu pelaksanaan tugas sekretaris
2. Menggantikan sekretaris jika sekretaris berhalangan
3. Wakil sekretaris membantu wakil ketua mengkoordinir seksi-seksi

 Bendahara dan Wakil Bendahara, tugas:


1. Bertanggung jawab dan mengetahui segala pemasukan pengeluaran uang/biaya yang
diperlukan
2. Membuat tanda bukti kuitansi setiap pemasukan pengeluaran uang untu pertanggung
jawaban
3. Bertanggung jawab atas inventaris dan perbendaharaan
4. Menyampaikan laporan keuangan secara berkala

 Ketua Seksi, tugas:


1. Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan seksi yang menjadi tanggung jawabnya
2. Melaksanakan kegiatan seksi yang diprogramkan
3. Memimpin rapat seksi
4. Menetapkan kebijaksanaan seksi dan mengambil keputusan berdasarkan musyawarah
dan mufakat
5. Menyampaikan laporan, pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan seksi kepada Ketua
melalui Koordinator
MATERI 2
KOMUNKASI, TATAKRAMA DAN TATA TERTIB SEKOLAH

1. Komunikasi
Jurus Sakti 5 B
 Bahasa yang Sopan
 Sesuaikan Kepada Siapa Kita Berinteraksi
 Bijak Dalam Menyebarkan Informasi
 Ibarat minum kopi, jangan asal share, tapi saring sebelum sharing
 Buat Konten daripada Komen
 Buat Konten yang Produktif
 Belajar Menghargai Orang Lain
 Hargai orang lain seperti diri kita ingin dihargai oleh orang lain
 Bertanya Pada Diri Sendiri
 Positif atau Negatif?

Berinteraksi atau Berkolaborasi untuk Hal-Hal yang Lebih Produktif


 Menjadi diri sendiri
 Tidak memaki maupun memprovokasi saat menyampaikan kritik
 Menghargai perbedaan
 Menjaga etiket
Etiket: etika dalam berkomunikasi yaitu tata cara berinteraksi untuk menjaga
hubungan baik dengan orang lain
 Menjaga privasi diri dan orang lain
 Penyampaian informasi
 Tepat sasaran sesuai fakta dan tidak mengandung unsur sara juga kekerasan

2. Tata Krama Siswa


Tata krama atau adat sopan santun atau sering disebut etiket telah menjadi bagian
dalam hidup, contoh; pada waktu Anda masih kanak-kanak, orang tua Anda sudah
melatih Anda menerima pemberian orang dengan tangan sebelah kanan dengan
mengucapkan terima kasih. Orang tua Anda melatih Anda cara makan, minum, menyapa,
memberi hormat dan berpakaian. Lama kelamaan perilaku Anda menjadi kebiasan. Tata
krama adalah kebiasaan, yang lahir dalam hubungan antar manusia. Tata krama yang
semula berlaku dalam lingkungan terbatas lama kelamaan dapat merambat ke lingkungan
yang lebih luas. Tata krama telah menjadi bagian dari pergaulan sehari-hari. Jadi dapat
disimpulkan bahwa tata krama adalah kebiasaan sopan santun yang dispakati dalam
lingkungan pergaulan antara manusia setempat.
Tata krama terdiri atas kata tata dan krama. Tata berarti adat, aturan, norma,
peraturan. Krama berarti sopan santun, kelakuan, tindakan, perbuatan. Tata krama berarti
adat sopan santun, kebiasaan sopan santun. Dalam pergaulan sehari-hari sering kita
jumpai manusia dengan type kedondong yaitu orang yang berpenampilan menarik dalam
berpakaian, berbicara, makan, minum, dan berjalan. Namun penampilan itu hanyalah
polesan saja. Ternyata hatinya dikuasai oleh sifat-sifat tak terpuji, suka dendam, egois,
suka menyakiti hati. Ada juga manusia yang bertype durian, penampilan tidak menarik,
kasar, dan tidak mengundang simpati, namun berhati emas, rendah hati, suka
memaafkan, suka menolong dan menghargai orang lain.
Kulit durian memang tajam dan kasar, tetapi buah durian terasa enak kalau
dimakan. Makna tata krama yang sesungguhnya bukanlah seperti kedondong yang licin
kulitnya dan masam rasanya, demikian pula makna tata krama bukanlah seperti durian
yang tajam tapi enak rasanya. Kedua-duanya sama merugikan.
Tata krama dan tata tertib sekolah ini dimaksudkan untuk rambu-rambu bagi
peserta didik dalam bersikap dan bertingkah laku, berucap, bertindak dan melaksanakan
kegiatan sehari-hari di sekolah dalam rangka menciptakan iklim dan kultur sekolah yang
dapat menunjang kegiatan pembelajaran yang efektif.
Tata krama dan tata tertib sekolah ini dibuat berdasarkan nilai-nilai yang dianut
sekolah dan masyarakat sekitar, yang meliputi nilai ketaqwaan, sopan santun pergaulan,
kedisiplinan dan ketertiban, kebersihan, kesehatan, kerapian, keamanan, dan nilai-nilai
yang mendukung kegiatan pembelajaran yang efektif.
Setiap peserta didik wajib melaksanakan ketentuan yang tercantum dalam tata
krama dan tata tertib ini secara konsekuen dan penuh kesadaran.
Pembiasaan
Pembisaan kata-kata positif seperti Senyum, salam, sapa, sopan dan santun, tolong, maaf
dan terima kasih dapat memberikan dampak yang positif bagi pengembangan karakter
peserta didik. Pembiasaan ini dilakukan di setiap saat mulai dari datang ke sekolah
sampai pulang. Pembiasaan ini dilakukan oleh semua warga sekolah.
 Senyum
Tersenyum ketika berpapasan orang lain
 Sapa
Menyapa ketika bertemu orang lain
 Salam
Memberi ucapan salam dan bersalaman ketika bertemu orang lain
 Sopan
Hormat, tertib menurut adat yang baik, beradab: tingkah laku, tutur kata, pakaian, baik
budi bahasa, baik perilaku
 Santun
Halus dan baik (bahasa dan tingkah laku), sabar dan tenang, penuh rasa belas kasih,
suka menolong.
 Maaf
Meminta maaf ketika meminta tolong atau melakukan kesalahan
 Terimakasih
Berterima kasih setelah menerima segala sesuatu

3. Tata Tertib Sekolah


 Pasal 1 Masuk Belajar Dan Pulang Sekolah
o Siswa wajib hadir di sekolah sebelum bel berbunyi.
o Siswa terlambat datang kurang dari 15 menit harus lapor kepada guru piket dan
diijinkan masuk sekolah.
o Siswa terlambat datang ke sekolah lebih dari 15 menit harus lapor kepada guru
piket dan tidak diperkenankan masuk kelas pada pelajaran pertama.
o Setelah bel pertama berbunyi, suluruh siswa berbaris rapi di depan kelas sambil
menunggu guru untuk diperiksa kerapihan pakaian dan kebersihan diri.
o Pada awal pelajaran 15 menit pertama siswa wajib berdo’a, membaca Al-qur’an,
dan menghapalkan surat-surat pendek juz 30 di lanjutkan dengan literasi yang
telah ditentukan dan berganti tiap bulan dan menyanyikan lagu Indonesia Raya
o Pada akhir pelajaran menyanyikan lagu-lagu waib nasional atau lagu daerah dan
diakhiri dengan do’a.
o Selama proses belajar berlangsung harus mengikutinya dengan sungguh-sungguh
(tekun dan aktif ).
o Selama pelajaran berlangsung dan pada pergantian jam pelajaran, siswa dilarang
di luar kelas.
o Pada waktu istirahat siswa dilarang berada di dalam kelas.
o Pada waktu pulang siswa diwajibkan langsung pulang ke rumah kecuali
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.
o Pada waktu pulang siswa dilarang duduk-duduk (nongkrong) di tepi-tepi jalan
atau di tempat-tempat tertentu.

 Pasal 2 Pakaian Sekolah


1. Pakaian Seragam
Siswa wajib mengenakan pakaian seragam sekolah dengan ketentuan sebagai
berikut :
a. Umum
1) Sopan dan rapi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2) Baju warna putih, bawahan sesuai dengan ketentuan berwarna biru ( Pria
dan Wanita ).
3) Memakai badge OSIS, lambang bendera Indonesia dan Atribut sekolah
( Lokasi dan logo sekolah serta nama diri).
4) Topi sekolah sesuai ketentuan, berdasi, ikat pinggang warna hitam.
5) Kaos kaki warna putih, sepatu warna hitam.
6) Pakaian tidak terbuat dari kain yang tipis dan tembus pandang, tidak ketat
dan membentuk tubuh.
7) Tidak mengenakan hiasan yang mencolok / asesoris.
b. Khusus Laki-laki
1) Baju dimasukan kedalam celana.
2) Panjang celana sampai mata kaki
3) Celana dan baju tidak digulung.
4) Celana tidak disobek.
5) Celana tidak ketat di bawah
c. Khusus Perempuan
1) Baju dimasukan kedalam rok.
2) Panjang Rok sampai mata kaki.
3) Tidak memakai perhiasan atau asesoris yang mencolok.
4) Lengan baju tidak digulung.
5) Tidak ketat / mencetak bentuk tubuh.
6) Jilbab menutup rambut seluruhnya
7) Posisi rok tidak dibawah pinggang
d. Jenis pakaian
1) Senin dan Selasa memakai atasan putih bawahan biru
2) Rabu memakai atasan batik bawahan biru
3) Kamis Pakaian Pramuka
4) Jum’at memakai busana muslim
2. Pakaian Olah raga
Untuk pelajaran olah raga siswa wajib memakai pakaian olah raga yang telah
ditetapkan sekolah.

 Pasal 3 Rambut, Kuku, Tato, Make-Up


1. Umum
Siswa dilarang :
1) Berkuku panjang
2) Mengecat rambut dan kuku
3) Bertato
2. Khusus Laki-laki
1) Tidak berambut panjang
2) Tidak bercukur gundul
3) Rambut tidak berkucir
4) Tidak memakai kalung, anting, kucir
5) Tidak bertindik
3. Khusus Siswa Perempuan
1) Tidak memakai perhiasan yang berlebihan.
2) Tidak memakai kutek, lipstik dan bedak yang berlebihan.

 Pasal 4 Kebersihan, Kedisiplinan Dan Keterampilan


1. Setiap kelas dibentuk beberapa tim piket / Regu Kerja kelas yang secara bergiliran
bertugas menjaga kebersihan dan ketertiban kelas.
2. Setiap tim piket / Regu Kerja kelas yang bertugas hendaknya menyiapkan dan
memelihara perlengkapan kelas yang terdiri dari :
1) Struktur dan organisasi kelas
2) Papan data dan slogan-slogan
3) Penghapus papan tulis, penggaris dan spidol (whiteboard)
4) Taplak meja dan bunga
5) Sapu ijuk, pengki plastik dan tempat sampah
6) Lap tangan, alat pel dan ember
3. Tim piket kelas / Regu Kerja mempunyai tugas :
1) Membersihkan lantai dan dinding serta merapikan bangku-bangku dan meja
sebelum jam pelajaran pertama dimulai.
2) Mempersiapkan sarana dan prasarana pembelajaran misalnya: mengisi spidol,
membersihkan papan tulis, dll.
3) Melengkapi dan merapihkan hiasan dinding kelas seperti bagan struktur
organisasi kelas, jadwal piket, papan absensi dan hiasan lainnya.
4) Melengkapi meja guru dengan taplak dan hiasan bunga.
5) Menulis papan absensi kerja.
6) Melaporkan kepada guru tentang tindakan-tindakan pelanggaran di kelas yang
menyangkut kebersihan dan ketertiban kelas, misalnya: corat-coret, berbuat
gaduh (ramai) atau merusak benda-benda yang ada di kelas.
4. Setiap siswa membiasakan menjaga kebersihan sekolah, kelas, kamar kecil / toilet,
halaman sekolah, kebun sekolah dan lingkungan sekolah.
5. Setiap siswa membiasakan membuang sampah pada tempat yang telah ditentukan.
6. Setiap siswa membiasakan budaya antri dalam mengikuti berbagai kegiatan
sekolah dan luar sekolah yang berlangsung sama-sama.
7. Setiap siswa menjaga suasana ketenangan belajar baik di kelas, perpustakaan,
laboratorium, maupun di tempat lain yang berlangsung bersama-sama.
8. Setiap siswa mentaati jadwal kegiatan sekolah, seperti penggunaan dan pinjaman
buku di perpustakaan, penggunaan laboratorium dan sumber belajar lainnya.
9. Setiap siswa menyelesaikan tugas yang diberikan sekolah sesuai dengan yang ditetapkan.

 Pasal 5 Sopan Santun Pergaulan


Dalam pergaulan sehari-hari di sekolah, setiap siswa hendaknya :
1. Mengucapkan salam antar sesama teman, dengan Kepala Sekolah dan guru, serta
dengan karyawan sekolah apabila baru bertemu pada pagi / siang hari atau
berpisah pada siang / sore hari.
2. Saling menghormati antar sesama siswa, menghargai perbedaan dalam memilih
teman belajar, teman bermain dan bergaul baik di sekolah maupun di luar
sekolah, dan menghargai perbedaan agama dan latar belakang sosial budaya
masing-masing.
3. Menghormati ide, pikiran dan pendapat, hak cipta orang lain, dan hak memilih
teman dan warga sekolah.
4. Berani menyampaikan sesuatu yang salah adalah salah dan menyatakan sesuatu
yang benar adalah benar.
5. Menyampaikan pendapat secara sopan tanpa menyinggung perasaan orang lain.
6. Membiasakan diri mengucapkan terima kasih kalau memperoleh bantuan atau
jasa dari orang lain.
7. Berani mengakui kesalahan yang terlanjur telah dilakukan dan meminta maaf
apabila merasa melanggar hak orang lain atau berbuat salah kepada orang lain.
8. Menggunakan bahasa (kata) yang sopan dan beradab yang membedakan
hubungan dengan orang lain lebih tua dan teman sejawat, dan tidak menggunakan
kata-kata kotor dan kasar, cacian dan pornografi.
 Pasal 6 Upacara Bendera Dan Peringatan Hari-Hari Besar
1. Upacara bendera setiap hari Senin
Setiap siswa wajib mengikuti upacara bendera dengan pakaian seragam yang telah
ditentukan oleh sekolah.
2. Peringatan hari - hari besar
1) Setiap siswa wajib mengikuti upacara bendera peringatan hari-hari besar
nasional seperti hari Kemerdekaan, Hari Pendidikan Nasional, dll. Sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
2) Setiap siswa wajib mengikuti upacara peringatan hari-hari besar keagamaan
seperti Maulid Nabi, Isra Mi’raj, Idul Adha , Natal, Paskah, Galungan,
Waisak, sesuai dengan agama yang dianut.

 Pasal 7 Kegiatan
1. Bagi setiap Muslim wajib dapat membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar.
2. Setiap siswa Muslim wajib melaksanakan sholat berjamaah sesuai dengan jadwal
yang telah dicantumkan.
3. Setiap siswa Muslim wajib mengikuti pengajian yang diadakan oleh Sekolah
termasuk Pesantren Ramadhan.
4. Bagi siswa non-Muslim kegiatan keagamaan diatur oleh sekolah dengan
kesepakatan orang tua.

 Pasal 8 Larangan-Larangan
Dalam kegiatan sehari-hari di sekolah, setiap siswa dilarang melakukan hal-hal
berikut :
1. Keluar masuk sekolah melalui benteng
2. Merokok, meminum minuman keras, mengedarkan dan mengkonsumsi narkotika,
obat psikotropika, obat terlarang lainnya dan berpacaran di lingkungan sekolah.
3. Berkelahi baik perorangan maupun kelompok, di dalam sekolah atau di luar
sekolah.
4. Membuang sampah tidak pada tempatnya.
5. Mencoret dinding bangunan, pagar sekolah, perabot dan peralatan sekolah
lainnya.
6. Berbicara kotor, mengupat, berguncing, menghina atau menyapa antar sesama
siswa atau warga sekolah dengan kata, sapaan atau panggilan yang tidak senonoh.
7. Membawa barang yang tidak ada hubungan dengan kepentingan sekolah, seperti
senjata tajam atau alat-alat lain yang membahayakan keselamatan orang lain.
8. Membawa, membaca atau mengedarkan bacaan, gambar, sketsa, audio, atau
video pornografi.
9. Membawa kartu dan bermain judi di lingkungan sekolah.
10. Membawa telepon selular, walkman, VCD.
11. Membawa sepeda motor atau mobil ke sekolah.

 Pasal 9 Penjelasan Tambahan


1. Rambut siswa laki-laki dinyatakan panjang apabila rambut belakang melewati
kerah baju untuk laki-laki, dan jika disisir ke arah depan menutupi alis mata.
2. Yang dimaksud dengan kartu adalah semua jenis permainan kartu.
3. Sepatu dinyatakan hitam sesuai dengan ketentuan sekolah.
4. Pemanggilan orang tua siswa tidak dapat diwakilkan.

 Pasal 10 Pelanggaran Dan Sanksi


Siswa yang melaksaakan tata tertib ini dengan baik akan mendapatkan penghargaan
(positif point), sebaliknya bagi yang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan yang
tercantum dalam tatakrama dan tata tertib kehidupan sosial sekolah dikenakan sanksi
sebagai berikut :
1. Teguran
2. Pemberian tugas
3. Pemanggilan orang tua
4. Skorsing
5. Dikembalikan kepada orang tua
MATERI 3
DINAMIKA KELOMPOK

Kelompok merupakan bagian dari kehidupan manusia. Tiap hari manusia akan terlibat
dalam aktivitas kelompok. Kelompok juga merupakan bagian dari kehidupan organisasi.
Dalam organisasi akan banyak dijumpai kelompok- kelompok ini. Hampir pada umumnya
manusia yang menjadi anggota dari suatu organisasi besar atau kecil adalah sangat kuat
kecenderungannya untuk mencari keakraban dalam kelompok-kelompok tertentu. Adanya
kelompok organisasi berawal dari adanya kesamaan tugas pekerjaan yang dilakukan,
kedekatan tempat kerja, seringnya berjumpa dan barangkali adanya kesamaan kesenangan
bersama maka timbullah kedekatan satu sama lain. Mulailah mereka berkelompok dalam
organisasi tertentu. Perilaku manusia (di dalam organisasi) dapat dikaji berdasarkan tiga
tingkatan, yaitu individu, kelompok dan organisasi, yang masing-masing memiliki perspektif
yang unik. Memahami dinamika kelompok sangat penting untuk memahami perilaku
organisasi. Sebab, kelompok adalah bagian sentral dari kehidupan sehari-hari manusia dan
pada waktu-waktu tertentu tiap orang akan menjadi bagian (anggota) dari kelompok-
kelompok yang berbeda, seperti kelompok kerja, olah raga, organisasi sosial, ikatan alumni,
kegemaran dan sebagainya, Perlunya pemahaman akan dinamika kelompok setidaknya
didasari oleh tiga alasan. Pertama, kelompok dapat memberikan pengaruh yang besar pada
individu. Sikap, nilai dan perilaku kita sebagai pribadi banyak sekali dipengaruhi oleh
interaksi kita dengan anggota kelompok yang lain terhadap organisasi kelompok lain. Kedua,
kelompok dapat memberikan pengaruh yang kuat terhadap kelompok lain dan terhadap
organisasi. Banyak tugas-tugas pekerjaan dalam organisasi dilaksanakan oleh kelompok dan
keberhasilan organisasi banyak sekali ditentukan oleh efektifnya kelompok di dalamnya.
Ketiga, mempelajari dinamika kelompok dapat membantu menjelaskan perilaku.
Definisi kelompok dipandang dari persepsi, definisi ini didasarkan pada persepsi dari
para anggota kelompok. Dikemukakan bahwa para anggota harus mengetahui hubungan
mereka dengan yang lain supaya mereka dapat dinamakan kelompok. Dengan demikian,
definisi ini adalah sebagai berikut: Kelompok didefinisikan sejumlah orang yang melakukan
interaksi dengan yang lain dalam suatu pertemuan tatap muka atau serangkaian pertemuan
semacam itu. Definisi ini menunjukkan, bahwa para anggota kelompok harus mengetahui
akan keberadaan tiap-tiap anggotanya dan mengetahui akan keberadaan tiaptiap anggotanya
dan mengetahui kesan dari tiap anggotanya.
Definisi kelompok dipandang dari segi Organisasi, kelompok adalah suatu sistem
yang terorganisasi yang terdiri dari dua orang atau lebih yang saling berhubungan sedemikian
rupa sehingga sistem tersebut melakukan fungsi tertentu, mempunyai serangkaian peran
hubungan antara para anggotanya dan mempunyai serangkaian norma yang mengatur fungsi
kelompok dari tiap-tiap anggotanya. Definisi ini menekankan beberapa ciri penting dari
kelompok seperti peran dan norma.
Definisi kelompok dipandang dari segi motivasi, secara singkat penafsiran dari segi
motivasi mendefinisikan kelompok sebagai suatu kumpulan individu yang eksistensinya
adalah sebagai kumpulan yang sangat bermanfaat bagi para individu tersebut. Dalam
pengertian ini, kelompok yang tidak mampu membantu para anggotanya memenuhi
kebutuhannya akan menghadapi masa-masa sulit untuk tetap merupakan kelompok yang
hidup terus. Seorang anggota kelompok yang tidak terpenuhi kebutuhannya akan mencari
kelompok yang lain yang sekiranya dapat membantu kebutuhan pokoknya.
Definisi kelompok dari segi interaksi menekankan pada interaksi interpersonal adalah
sebagai berikut: Kelompok adalah sejumlah orang yang saling berkomunikasi antara yang
satu dengan yang lain, serta seringkali dilakukan sepanjang jangka waktu tertentu dan
jumlahnya cukup sedikit, sehingga tiap orang mampu berkomunikasi dengan semua orang
dengan tatap muka.

Alasan Perlunya Kelompok


Ada beberapa alasan mengapa orang mengikuti atau menjadi bagian dari kelompok
tertentu. Diantara alasan tertentu tersebut sebagai berikut:
1. Rasa aman
Dengan itu kelompok dapat mengurangi rasa ketidakamanan (rasa tidak aman)
2. Status dan harga diri.
Ada rasa peningkatan status dan harga diri karena mengikuti atau bergabung dengan
suatu kelompok.
3. Interaksi dan afiliasi.
Menikmati interaksi teratur dengan orang lain dan mendapatkan kepuasan dari interaksi
tersebut. Contohnya istri orang kaya yang masih tetap mau jadi pegawai negeri di sebuah
instansi.
4. Kekuatan.
Dengan berkelompok perjalanan/perjuangan menjadi lebih kuat dibandingkan dengan
berjuang sendirian.
5. Pencapaian tujuan.
Dengan berkelompok tujuan lebih mudah dicapai daripada seorang diri.
6. Keuntungan bersama.
Dengan berkelompok maka orang-orang yang terlibat akan mendapatkan keuntungan
bersama. Contohnya koperasi, persekutuan dagang.
7. Kedekatan fisik.
8. Orang berkelompok, karena kedekatan jarak fisik. Contohnya RT, RW dan lain-lain. Di
dalam suatu kelompok tertentu, sangat mungkin terjadi seseorang bisa mendapat lebih
dari satu manfaat yang dapat diperolehnya. Hal demikian sah-sah saja. Dan ini banyak
kita saksikan dalam kehidupan sehari-hari. Memahami alasan-alasan berkelompok,
sangatlah diperlukan. Sebab dengan pemahaman itu, maka perilaku kelompok dapat
dijelaskan, diprediksi dan sekaligus dapat dikendalikan untuk tujuan-tujuan yang
produktif bagi organisasi.

Proses Pengenalan dan Membangun Kerjasama.


Proses pengenalan dan membangun kerjasama dilakukan melalui:
1. Pengenalan Sesama Peserta (Ice Breaking), yaitu dilakukan dengan cara
memperkenalkan diri masing-masing, bidang tugasnya dan pengalaman yang pernah
dimiliki, sehingga di antara mereka saling berkomunikasi dan saling berdiskusi, sehingga
bisa saling mengenal lebih dekat.
2. Pemahaman Gaya Belajar (Learning Style Assessment), yaitu berusaha mengetahui gaya
belajar diri sendiri dan juga gaya belajar orang lain dan memahami Pemahaman Gaya
Belajar (Learning Style Assessment) Ketidakmampuan Belajar (Learning Disabilities),
yaitu bahwa dalam proses pembelajaran terdapat masalah yang dihadapi oleh pembelajar
dalam memahami suatu permasalahan yaitu ketidakmampuan belajar (learning
disabilities).
3. Pembentukan Nilai-nilai dan Norma (Values and Norms) serta Komitmen Belajar
(Learning Commitment).

Beberapa Masalah dalam Dinamika Kelompok.


Kelompok terdiri dari sejumlah orang dan (biasanya) dengan latar belakangnya yang
berbeda-beda, maka sangat mungkin di dalam kelompok itu ditemukan banyak masalah-
masalah. Hal ini perlu sekali mendapatkan perhatian. Diantara masalah-masalah tersebut
yang terpenting adalah sebagai berikut:
1. Kepemimpinan.
Masalah kepemimpinan sangat strategis sifatnya, karena dapat menentukan efektif
tidaknya proses kelompok. Tidak jarang, suatu kelompok menjadi buyar karena
kesalahan memilih pemimpin.
2. Pengambilan keputusan dan pemecahan masalah.
Pengambilan keputusan dan pemecahan masalah, merupakan inti dari tugas atau misi
kelompok. Pengambilan keputusan kelompok di dalam praktik lebih banyak sulitnya
daripada mudahnya. Pengambilan keputusan kelompok secara umum telah diakui lebih
baik kualitasnya daripada keputusan yang individual.
3. Komunikasi.
Kelompok merupakan kumpulan dari para individu yang berinteraksi satu sama lain,
maka masalah komunikasi memegang peranan yang sentral. Melalui komunikasi saling
pengertian diciptakan yang pada akhirnya akan memperkuat kohesi dan tercapainya
tujuan-tujuan kelompok.
4. Konflik.
Perbedaan kepentingan dan harapan-harapan yang ada di dalam kelompok boleh jadi
tidak dapat dihindari. Hal ini akan dapat menjadi potensi konflik, sehingga sasaran yang
telah ditetapkan gagal dicapai, bahkan bisa membuyarkan kelompok itu sendiri.

Konflik dalam Kelompok dan Respon terhadap Konflik.


Dalam suatu kelompok yang berinteraksi satu sama lain dalam mencapai tujuannya
selalu mengalami perbedaan pendapat. Perbedaan pendapat yang berlarut-larut akan
menyebabkan konflik. Anggota tim perlu memahami bahwa konflik atau ketidaksepakatan
adalah sesuatu yang tidak bisa dihindarkan dan tidak memiliki sifat baik atau buruk (konflik
bersifat netral). Konflik akan menghancurkan kemajuan kelompok jika dibiarkan tidak
terkelola, tetapi juga dapat mengarah pada pengambilan keputusan yang mantap jika dikelola
secara efektif. Hasil dari suatu konflik sangat tergantung pada bagaimana tim mengelolanya.
Lalu apa sebenarnya yang dimaksud dengan konflik ? Isyarat apakah yang merupakan gejala
konflik dalam suatu kelompok ? Bagaimana konflik merebak dan bagaimanakah respon
terhadap konflik ? Kecenderungan dari kita adalah konflik berkonotasi negatif. Kata konflik
menimbulkan kesan tidak menyenangkan. Reaksi kita pada umumnya adalah negatif. Pada
umumnya merupakan bahaya dan menyakiti perasaan orang lain.
Hasil dari suatu konflik tergantung pada bagaimana mengelolanya. Untuk itu perlu mengenali
konflik secara dini. Isyarat adanya konflik (Chan;1999) antara lain:
1. Anggota kelompok memberikan komentar dan saran dengan penuh emosi.
2. Anggota kelompok menyerang gagasan orang lain sebelum gagasan tersebut
diselesaikan.
3. Anggota kelompok saling menuduh bahwa mereka tidak memahami masalah yang
sebenarnya.
4. Anggota kelompok selalu beroperasi dan menolak untuk berkompromi dan anggota tim
saling menyerang secara langsung pada pribadinya.

Adanya konflik akan berdampak terjadinya perubahan-perubahan dalam suatu


kelompok, organisasi atau tim kerja. Perubahan tersebut meliputi perubahan di dalam
kelompok itu sendiri maupun perubahan antar kelompok. Adapun perubahan di dalam
kelompok, yakni:
1. Meningkatnya kepaduan kelompok untuk menghadapi konflik eksternal dengan
mengesampingkan perbedaan individu.
2. Munculnya kepemimpinan yang otokratis, yakni dalam menghadapi kondisi yang kurang
kondusif perlu adanya pemimpin yang kuat/otokratis.
3. Munculnya perhatian atas kegiatan, toleransi membuang-buang waktu menurun,
kepuasan secara individu sementara terkesampingkan, semua perhatian tertuju pada
konflik yang dihadapi.
4. Penekanan pada kesetiaan, dalam situasi konflik: interaksi dengan anggota diperkuat dan
interaksi anggota dengan kelompok lain merupakan pelanggaran.

Teknik pemecahan konflik


1. Mengakui adanya konflik.
2. Identifikasi masalah.
3. Dengarkan semua sudut pandang dan kumpulkan fakta, akibat dan opini.
4. Lakukan pengkajian penyelesaian masalah.
5. Dapatkan kesepakatan untuk menemukan solusi.
6. Jadwalkan sesi tindak lanjut untuk mengkaji.
MATERI 4
PENYUSUNAN PROGRAM KERJA DAN PEDOMAN ADMINISTRASI ORGANISASI

PENYUSUNAN PROGRAM KERJA


Program kerja yang dibuat harus mencerminkan aspirasi dan kebutuhan anggota.
Sehingga dalam penyusunan program kerja ini harus melibatkan unsur-unsur siswa yang
terhimpun dalam MPK (Musyawarah Perwakilan Kelas) sekaligus yang berkecimpung dalam
kegiatan sekolah seperti pengurus Sub Seksi dan sebagainya.
Program kerja OSIS disusun melalui tahap-tahap sebagai berikut :
 Penampungan aspirasi dari siswa (terutama anggota, pengurus Sub Seksi)
 Penyampaian hasil penampungan aspirasi siswa dan penyampaian aspirasi dari
perwakilan kelas
 Pembentukan tim penyusun program kerja OSIS yang terdiri dari: Pengurus Harian OSIS;
Pengurus MPK Inti dan Para Ketua Sub Seksi
 Musyawarah pengurus tentang penyusunan program kerja OSIS
 Rapat Kerja
 Pengajuan dan pengesahan program kerja OSIS

Adapun program kerja OSIS terdiri dari lima bagian yaitu :


 Program kerja Pengurus Harian OSIS
 Sasaran Umum Program Kerja 8 (delapan) Seksi Bidang
 Program Kerja 8 Seksi Bidang
 Matriks Program Kerja OSIS 2014/2015
 Program Kerja Sub Bidang (Ekstrakurikuler)

Contoh Program Kerja Osis


PROGRAM KERJA
ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH

SEKSI JENIS KEGIATAN PENANGGUNG


JAWAB
KETAQWAAN 1.1. SUB SEKSI : PERINGATAN HARI-HARI
TERHADAP BESAR KEAGAMAAN
TUHAN YANG a. Perayaan Maulid Nabi Besar Muhammad
MAHA ESA SAW
b. Perayaan Isra Mi’raj
c. Perayaan Halal Bihalal
d. Perayaan 1 Muharam
e. Perayaan Nuzulul Qur’an

1.2. SUB SEKSI : TADARUS PADA BULAN


RAMADHAN
a. Melaksanakan seleksi membaca Al-Qur’an
SEKSI JENIS KEGIATAN PENANGGUNG
JAWAB
pada siswa baru
b. Melaksanakan kegiatan Tadarus Al-Qur’an
mulai tanggal 2 – 26 Ramadhan
c. Melaksanakan Khatamul Qur’an

1.3. SUB SEKSI : KOTAK AMAL / INFAQ


JUM’AT
a. Mengadakan tagihan bes amal 2 minggu
sekali tiap hari Jumat
b. Mengadakan tagihan sumbangan amal bila
diperlukan

1.4. SUB SEKSI : PASANTREN KILAT


a. Mengadakan pasantren kilat pada 4 – 6
Ramadhan
b. Mengadakan berbuka puasa bersama

BERBANGSA 2.1. SUB SEKSI : PRAMUKA


DAN a. Mengadakan latihan mingguan tiap
BERNEGARA minggu
b. Mengadakan perkemahan sabtu minggu
(Persami) bila diizinkan

2.2. SUB SEKSI : ELEKTRONIKA


a. Menyiapkan perlengkapan elektronika
pada saat Upacara Bendera maupun
Perayaan Hari-hari Besar Keagamaan
b. Menyiapkan peralatan elektronika pada
setiap pertemuan orang tua murid
c. Menyiapkan peralatan elektronika pada sat
MOS
d. Dan lain-lain yang menyangkut
perlengkapan elektronika ( dibantu dengan
Karyawan )

2.3. SUB SEKSI : PENGAWASAN TERHADAP


SIMBOL NEGARA DAN LAMBANG OSIS
a. Disetiap kelas diwajibkan memiliki
lambing Negara dan Gambar Presiden
serta Wakil Presiden
b. Melaksanakan pemeriksaan atribut siswa
SEKSI JENIS KEGIATAN PENANGGUNG
JAWAB
seminggu sekali ( Situasional )

2.4. SUB SEKSI : PALANG MERAH REMAJA


a. Diwajibkan tiap kelas memiliki anggota
minimal 3 orang
b. Menyediakan obat-obatan (P3K)
c. Selalu siap jika ada situasi yang
membahayakan.

PENDIDIKAN 3.1. SUB SEKSI : KEAMANAN


PENDAHULUAN a. Menjaga ketertiban dan keamanan sekolah
BELA NEGARA. dan siswa-siswa
b. Mengawasi lingkungan sekolah dan siswa-
siswa, jika mendapat ancaman dari luar
yang bisa merusak ketertiban di dalam
sekolah
c. Membantu guru mempersiapkan barisan
pada saat appel ataupun Upacara hari senin
.
3.2. SUB SEKSI : PASKIBRAKA
a. Latihan rutin sesuai jadwal yang telah
ditentukan.
b. Pemilihan Paskibraka daerah bulan Juli
minngu kesatu
c. Pemilihn Paskibraka Nasional bulan
Februari kedua.

3.3. SUB SEKSI : UPACARA BENDERA


a. Menyiapkan perlengkapan Upacara
Bendera setiap Senin
b. Menyiapkan perangkat Upacara setiap
akhir pekan
c. Mempertanggung jawabkan hasil Upacara
bendera

KEPRIBADIAN 4.1. SUB SEKSI : PENGARAHAN MASA


DAN BUDI a. Mengarahkan masa pada saat appel /
PEKERTI Upacara dan saat menghadiri hari-hari
LUHUR Nasional.
SEKSI JENIS KEGIATAN PENANGGUNG
JAWAB

4.2. SUB SEKSI : SUKA DUKA


b. Menghimpun dana untuk siswa yang
berduka
c. Melayat ke rumah duka

4.3. SUB SEKSI : BAKTI SOSIAL


a. Mengadakan bakti sosial bersama dalam
rangka menyambut hari-hari besar umum
maupun hari besar khusus pada lokasi-
lokasi yang ditentukan, baik di sekolah
maupun di luar sekolah.

4.4. SUB SEKSI : UKS / BK


b. Menyediakan sarana dan prasarana bagi
siswa yang kesehatannya terganggu.
( dibantu dengan anggota PMR )

KETRAMPILAN 5.1. SUB SEKSI : MAJALAH DINDING


DAN c. Membuat majalah dinding dua kali sebulan
KEWIRAUSAHA- d. Mengadakan perlombaan majalah dinding
AN setiap dua bulan sekali dan akhir semester

5.2. SUB SEKSI : KOMPUTER


a. Mengadakan les privat computer untuk
pengurus OSIS khususnya dan siswa-siswi
pada umumnya
b. Melaksanakan pengetikan administrasi
OSIS
c. Menyediakan keperluan siswa yang
menyangkut dengan pembuatan makalah

5.3. SUB SEKSI : KONSUMSI


a. Menyediakan konsusmsi pada setiap
kegiatan OSIS

5.4. SUB SEKSI : PENGGALANGAN DANA


b. Mencari dana untuk setiap kegiatan OSIS
c. Mencari dana pada Sponsor, Donatur
SEKSI JENIS KEGIATAN PENANGGUNG
JAWAB
ORGANISASI, 6.1. SUB SEKSI : KELOMPOK BELAJAR
PENDIDIKAN, a. Mengadakan lomba cerdas cermat bahasa
POLITIK DAN Indonesia antar kelas dalam rangka
KEPEMIMPIN- memperingati bulan Bahasa, Oktober
AN minggu ke tiga
b. Meningkatkan kelompok belajar yang
sudah ada

6.2. SUB SEKSI : PERINGATAN HARI


NASIONAL
a. Mengadakan upacara Nasional
b. Merayakan hari ulang tahun SMK
c. Menata administrasi upacara
d. Evaluasi jalannya upacara

6.3. SUB SEKSI : HUBMAS


a. Memenuhi undangan ceramah
b. Menjadi mediaotor dalam biro konsultasi,
psikologis, dan seksual siswa dengan pilar
Kisara
c. Menjadi mediator antara OSIS dengan
masyarakat luas.

6.4. SUB SEKSI : DEMONSTRASI


a. Mengadakan demonstrasi pada saat
dibutuhkan
b. Mendamaikan perseteruan yang terjadi
antar siswa

KESEGARAN 7.1. SUB SEKSI : PERLOMBAAN


JASMANI DAN a. Mengikuti lomba baik di lingkungan
DAYA KREASI sekolah maupun di luar lingkungan
sekolah
b. Mengikuti Porseni pada bulan Juni dan
Desember

7.2. SUB SEKSI :


EKSTRAKULIKULER(OLAHRAGA)
a. Mengadakan kegiatan eskul bagi siswa
yang mengikuti Eskul
b. Mengatur jadwal Eskul bersama guru yang
SEKSI JENIS KEGIATAN PENANGGUNG
JAWAB
bersangkutan
c. Mengawasi jalannya Eskul

PERSEPSI 8.1. SUB SEKSI : DOKUMENTASI


APRESIASI DAN a. Mengabadikan semua kegiatan OSIS
KREASI SENI b. Pelantikan OSIS dan Pramuka dan
Estrakulikuler yang lainya.

8.2. SUB SEKSI : SENI TARI


a. Mengadakan latihan dua kali dlam sebulan
(waktu ditentukan)
b. Mengikuti Porseni
c. Mengisi acara pada kegiatan-kegiatan di
luar kegiatan OSIS dan sekolah

8.3. SUB SEKSI : SENI SUARA


a. Mengadakan latihan pada hari
sabtu/minggu
b. Mengikuti Porseni
c. Mengisi acara pada kegiatan-kegiatan di
luar kegiatan OSIS dan sekolah
d. Menigiringi upacara setiap hari senin

8.4. SUB SEKSI : SENI BAND atau ORKES


a. Mengadakan fertival Band dalam rangka
HUT SMK atau lainnya
b. Mengikuti porseni

8.5. SUB SEKSI : DEKORASI


a. Membuat spanduk pada acara-acara
tertentu di sekolah
b. Membuat hiasan dekorasi
c. Mendekorasi ruang pada acara-acara
tertentu

8.6. SUB SEKSI : SENI MUSIK


a. Mengadakan latihan pada hari
Sabtu/Minggu
b. Mengikuti Porseni
c. Mengiringi upacara setiap hari Senin
SEKSI JENIS KEGIATAN PENANGGUNG
JAWAB
8.7. SUB SEKSI : SENI LUKIS
a. Mengadakan latihan pada hari
Sabtu/Minggu
b. Mengikuti Porseni
c. Mengisi acara pada kegiatan-kegiatan di
luar kegiatan OSIS dan sekolah

Tasikmalaya, …..................
PEMBINA OSIS Ketua OSIS

. . . .
NIP.

KEPALA
SMK KARYA BHAKTI
BREBES

. .
NIP.

Program Kerja Pengurus Harian Osis


Sasaran Umum
Terwujudnya koordinasi yang matang antar seksi bidang, pelayanan yang optimal terhadap
anggota dan pembagian tugas kesekretariatan yang merata.
Jenis Kegiatan
 Pengajuan perbaikan sarana dan administrasi
 Penertiban administrasi
 Pengaktifan kegiatan dana usaha
 Persiapan laporan pertanggungjawaban

Ketua
 Memimpin organisasi dengan baik dan bijaksana;
 Mengkoordinasikan semua aparat kepengurusan;
 Menetapkan kebijaksanaan yang telah dipersiapkan dan direncanakan oleh aparat
kepengurusan;
 Memimpin rapat;
 Menetapkan kebijaksanaan dan mengambil keputusan berdasarkan musyawarah dan
mufakat;
 Setiap saat mengevaluasi kegiatan aparat kepengurusan.

Wakil ketua
 Bersama-sama ketua menetapkan kebijaksanaan;
 Memberikan saran kepada ketua dalam rangka mengambil keputusan;
 Menggantikan ketua jika berhalangan;
 Membantu ketua dalam melaksanakan tugasnya;
 Bertanggung jawab kepada ketua;

Sekretaris dan Wakil Sekretaris


 Memberi saran/masukan kepada ketua dalam mengambil keputusan;
 Mendampingi ketua dalam memimpin rapat;
 Menyiapkan, mendistribusikan dan menyimpan surat serta arsip yang berhubungan dengan
pelaksanaan kegiatan;
 Menyiapkan laporan, surat, hasil rapat dan evaluasi kegiatan;
 Bersama ketua menandatangani setiap surat;
 Bertanggung jawab atas tertib administrasi organisasi;
 Bertindak sebagai notulis dalam rapat.

Bendahara dan Wakil Bendahara


 Bertanggung jawab dan mengetahui segala pemasukan/pengeluaran uang/biaya yang
diperlukan;
 Memuat tanda bukti kuitansi setiap pemasukan pengeluaran uang untuk
pertanggungjawaban.
 Bertanggung jawab atas inventaris dan perbendaharaan;
 Menyampaikan laporan keuangan secara berkala.

Program Kerja 8 (Delapan) Seksi Bidang


 SEKSI BIDANG I (Pembinaan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan YME).
Sasaran Umum.
Terbinanya kualitas dan kesadaran beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan YME dengan
melaksanakan ajaran sesuai dengan agama masing-masing yang diprioritaskan pada
kegiatan ibadah secara berkelompok dan meningkatkan kepedulian terhadap sesama umat
beragama.
 SEKSI BIDANG II (Pembinaan kehidupan berbangsa dan bernegara).
Sasaran Umum.
Terbinanya rasa patriotisme, kebangsaan dan bertanggung jawab terhadap bangsa dan
negara yang diwujudkan dalam penghayatan nilai-nilai dalam upacara bendera.
 SEKSI BIDANG III (Pendidikan pendahuluan bela negara).
Sasaran Umum.
Terkoordinasinya kegiatan kepramukaan dan ke-pecinta alam-an dalam menumbuhkan
jiwa cinta tanah air, rela berkorban demi bangsa dan negara untuk membentuk kader
penerus yang patriotis.
 SEKSI BIDANG IV (Peningkatan kepribadian dan budi pekerti luhur).
Sasaran Umum.
Siswa memiliki kepribadian yang mantap, suka meringankan penderitaan orang lain,
berkepedulian sosial yang tinggi, mandiri dan mampu menjawab tantangan hidup secara
dewasa.
 SEKSI BIDANG V (Pendidikan berorganisasi, politik dan kepemimpinan).
Sasaran Umum.
Tumbuhnya sikap siap memimpin dan mau dipimpin dalam mengembangkan pola
kepemimpinan konsultatif yang mengarah pad partisipatif yang aktif dari pengurus,
kerjasama yang baik, kompak dan terciptanya hubungan lintas bidang.
 SEKSI BIDANG VI (Peningkatan keterampilan dan kewirausahaan).
Sasaran Umum.
Mendorong tumbuhnya sikap mental wiraswasta siswa sehingga timbul kreatifitas dan
kemandirian dalam menghadapi hidup.
 SEKSI BIDANG VII (Peningkatan kesegaran jasmani).
Sasaran Umum.
Terbinanya kreatifitas siswa dari pribadi yang sehat, bersih serta lingkungan sekolah yang
tetap asri dan hijau segar.
 SEKSI BIDANG VIII (Pengembangan persepsi apresiasi dan daya kreasi seni).
Sasaran Umum.
Berkembangnya kegiatan seni yang kreatif dan ekonomis untuk menumbuhkan sikap
untuk mau menghargai hasil karya seni.

Program Kerja Seksi – Seksi Osis


1. Seksi Pembinaan Ketaqwaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
 Peringatan Hari Besar Islam
 Isra Mi’raj
 Shalat Ied
 Shalat Tarawih
 Pesantren Kilat
 Penyembelihan Kurban
 Buka Puasa Bersama
 Maulud Nabi Muhammad SAW
 Pembinaan Spiritual
 Shalat Dzuhur Berjamaah
 Kegiatan Tambahan
 Bantuan Musibah dan Duka Cita
 Bantuan Sumbangan Dana Bakti Sosial

2. Seksi Pembinaan Kehidupan Berbangsa dan Bernegara


 Melaksanakan Upacara
 Upacara Rutin Hari Senin
 Upacara Kesaktian Pancasila
 Upacara Sumpah Pemuda
 Upacara Hari Pahlawan
 Upacara Hari Pendidikan Nasional
 Upacara Hari Proklamasi
 Upacara Hari Ulang Tahun SMK
 Upacara Orientasi Siswa Baru
 Upacara Hari Kebaktian Pancasila
 Upacara Pelepas Siswa Kelas 3
 Upacara Hari Kartini
 Extrakurikuler
 Paskibra – Pramuka

3. Seksi Pembinaan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara


 Membantu Koordinator Seksi 2 Melakukan Upacara
 Melakukan Lintas Alam
 Ekstrakurikuler Pramuka
 Razia Sekolah, yang bekerja sama dengan Seksi 4 dan Guru BK
 Perkemahan
 OSIS
 Pramuka
 Paskibra
 Hari Ulang Tahun Pramuka

4. Seksi Pembinaan Kepribadian Dan Budi Pekerti Luhur


 Pelaksanaan MOS
 Pemberian Materi Orientasi pada Siswa Baru
 Melaksanakan Tata Krama Pergaulan
 Pemberian Materi Tentang Tata Krama melalui Majalah Dinding Bekerja Sama
dengan Seksi 5
 Pengarahan Tata Krama melalui Orientasi Siswa Baru
 Mengadakan Razia Besar – Besaran untuk Meningkatkan Keamanan Sekolah dan
Kedisplinan Waktu
 Perlombaan Kedisplinan Dan Kerapian Antarkelas
 Pengumpulan Dan Pemberian Bantuan
 Mengadakan Bakti Sosial (diluar sekolah)
 Pemberian Sumbangan Kepada Siswa yang Orang Tuanya Telah Meninggal Dunia
 Pengumpulan Buku – Buku Bekas untuk Disumbangkan ke Perpustakaan
 Meningkatkan Sikap Hormat Siswa pada Orang Tua, Guru, serta sesama Teman di
Lingkungan Sekolah dan Masyarakat
 Penyuluhan Tentang Tata Krama pada Orang Tua, Guru, dan Sesama Siswa
 Pengarahan Tentang Bahaya Narkotika
 Penyuluhan HIV / AIDS

5. Seksi Pembinaan Berorganisasi, Pendidikan Politik, dan Kepemimpinan


 Menyelenggarakan Majalah Dinding , membawahi ekskul Majalah Dinding
 Latihan Dasar Kepemimpinan
 Nazar, bekerja sama dengan seksi 6
 Pengadaan Kegiatan Baru Mading
 Lomba keterampilan mengolah MADING
 Ajang pencarian bibit-bi bit berprestasi akademik

6. Seksi Pembinaan Keterampilan dan Kewirausahaan


 Meningkatkan Minat dan Peran Siswa
 Koperasi
 Piket Koperasi
 Pembenahan Ruang Koperasi
 Pembenahan Ruang Pokja Unit Produksi
 Meningkatkan Keterampilan dan Menciptakan Sesuatu Yang lebih Berguna
 Bazar
 Cheap Market (Pasar Murah)
 Ekstrakurikuler
 Klub Matematika
 Klub Bahasa Inggris
 Conversation
 Klub Komputer
 Pemrograman situs web (TKI)
 Desain Web (TKI)

7. Seksi Pembinaan Jasmani dan Daya Kreasi Aerobic


 Senam Jasmani
 Class Meeting
 Ekstrakurikuler
 PMR
 Basket
 Volley
 Bulu Tangkis
 Sepak Bola
 Pertandingan Persahabatan
 Perkemahan PMR
 Liga Futsal
8. Seksi Pembinaan Persepsi, Apresiasi Dan Daya Kreasi Seni
 Penyediaan Alat Musik Band
 Hari Ulang Tahun Sekolah
 Hari Kartini
 Hari Batik Nasional
 Tahun Baru
 Perpisahan Kelas XII
 Masa Orientasi Siswa
 Freeday akustik
 Festival Bulan bahasa
 Ekstrakurikuler
 Paduan Suara
 Tari
 Cheerleaders
 Teater / Drama

PEDOMAN ADMINISTRASI ORGANISASI


Indeks Surat Menyurat
1. Contoh nomor surat
001/OSIS-NETUTAS/A/XII/2022

2. Kode Indeks Surat


A : Surat untuk internal OSIS
B : Surat untuk eksternal OSIS
SK : Surat Keputusan.
SP : Surat Pengesahan.
Sp : Surat Pengangkatan / Pemberhentian.
SRP : Surat Rekomendasi Pengesahan.
SM : Surat Mandat.
ST : Surat Tugas.
SPt : Surat Pengantar.
SKt : Surat Keterangan.
3. Kelengkapan Administrasi
a. Buku Daftar Inventaris
Buku daftar inventaris adalah buku yang digunakan untuk mencatat
barang/aset/inventaris organisasi.
Buku daftar inventaris dibuat dalam bentuk tabel yang memuat kolom-kolom,sebagai
berikut:
 nomor urut barang;
 nomor indeks/kode barang;
 nama satuan/jenis barang;
 jumlah barang;
 asal mula barang;
 harga satuan barang (kalau diperoleh dengan membeli);
 tanggal mulai dipakai;
 tanggal mulai tidak dipakai (rusak);
 Keterangan: misalnya ada penambahan barang.
b. Buku Notulensi
Buku notulensi adalah buku catatan resmi tentang pembicaraan, kesepakatan atau
keputusan yang diambil dalam pertemuan, rapat-rapat atau diskusi-diskusi.
Buku notulesi juga merupakan bahan pertimbangan, peringatan dan evaluasi setiap
menyelenggarakan pertemuan, rapat dan diskusi pada tahap-tahap berikutnya.
Buku notulensi, memuat antara lain:
 nama pertemuan;
 hari, tanggal pertemuan;
 waktu pertemuan (jam mulai dan berakhir);
 tempat pertemuan;
 jumlah undangan dan jumlah peserta;
 nama dan jabatan yang memimpin;
 nama dan jabatan notulis;
 Kesimpulan-kesimpulan dari setiap pembicaraan;
 Keputusan-keputusan yang diambil;
 rekomendasi (jika ada).

c. Buku Tamu
Buku tamu adalah buku yang digunakan untuk mencatat tamu-tamu yang datang
dan berkeperluan dengan organisasi.
Buku tamu dibuat dalam bentuk tabel yang memuat kolom-kolom sebagai berikut:
 nomor urut;
 hari, tanggal, jam;
 nama lengkap tamu;
 organisasi/institusi tamu;
 jabatan/status tamu;
 alamat;
 keperluan;
 Tanda tangan tamu.

d. Buku Daftar Hadir


Buku daftar hadir adalah buku yang digunakan untuk mencatat kehadiran peserta
rapat, diskusi, lokakarya, pelatihan atau pertemuan-pertemuan lain.
Buku daftar hadir dibuat dalam bentuk tabel yang memuat kolom-kolom sebagai
berikut:
 nomor urut;
 nama lengkap;
 jabatan;
 alamat;
 tanda tangan.

Di setiap halaman buku daftar hadir ditulis nama, hari/tanggal dan agenda
pertemuan.

e. Buku Daftar Kegiatan


Buku daftar kegiatan adalah buku yang digunakan untuk mencatat setiap kegiatan
organisasi, baik internal maupun eksternal.
Buku daftar kegiatan dibuat dalam bentuk tabel yang memuat kolom-kolom sebagai
berikut:
 nomor urut;
 nama/jenis kegiatan;
 hari/tanggal pelaksanaan kegiatan;
 waktu (pagi, siang, malam/sehari penuh, dll);
 tempat pelaksanaan;
 penyelenggara;
Keterangan: mencatat hal-hal yang penting, seperti adanya makalah, dsb.

f. Buku Keuangan
Buku keuangan adalah buku pembukuan keuangan, baik pemasukan maupun
pengeluaran anggaran organisasi.
Buku keuangan dibuat dalam bentuk tabel yang memuat kolom-kolom sebagai
berikut:
 nomor urut;
 tanggal transaksi (pemasukan/pengeluaran)
 uraian sumber pemasukan
 uraian penggunaan dana
 debit
 kredit
 jumlah
 Keterangan (jika perlu)

g. Buku Agenda
Buku agenda adalah buku pencatatan keluar dan masuknya surat yang digunakan
untuk mengagendakan peristiwa atau kejadian pada surat.
Buku agenda dibagi menjadi dua, yaitu:
 Buku agenda surat keluar;
 Buku agenda surat masuk
Buku agenda surat keluar dibuat dalam bentuk tabel yang memuat kolom-kolom
sebagai berikut:
 nomor urut;
 nomor indeks surat;
 nomor surat;
 tanggal surat;
 tujuan surat;
 isi/perihal surat;
 keterangan.
Buku agenda surat masuk dibuat dalam bentuk tabel yang memuat kolom-kolom
sebagai berikut:
 nomor urut
 nomor indeks surat
 tanggal surat diterima
 pengirim
 isi/perihal surat
 tanggal surat
 terusan
 catatan disposisi
 keterangan

h. Pengarsipan
Pengarsipan adalah dokumentasi surat-surat simpanan keluar dan surat masuk.
Pengarsipan dimaksudkan sebagai suatu sistem administrasi yang berguna untuk
mengevaluasi dan menentukan tindakan-tindakan selanjutnya.
Kegunaan arsip antara lain:
 pembuktian/pembukuan;
 korespondensi;
 penyusunan sejarah;
 penyusunan data statistik;
 dokumentasi.
Pengarsipan dilakukan dengan brief odner atau map untuk menyimpan seluruh
arsip-arsip surat sesuai dengan kode indeks.
Surat-surat yang diarsipkan harus disusun rapi sesuai dengan nomor urut keluar
atau diterimanya surat masuk.
Dalam mengarsipkan surat-surat yang terjadi karena perubahan susunan
kepengurusan, harus dipisahkan antar-periode.
Pengarsipan juga berlaku untuk dokumen-dokumen organisasi selain surat, seperti
peraturan, siaran dan lain sebagainya

i. Perlengkapan Sekretariat
 Bagan Struktur Organisasi
 Papan Agenda kegiatan
 Papan Pengumuman
 Tabel Program Kerja Tahunan
 Papan Daftar Pengurus
MATERI 5
TEKNIK PERSIDANGAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM
ORGANISASI

A. PENGERTIAN DISKUSI
Diskusi berasal dari kata “discum” (bahasa latin) dan “discussio” (bahasa inggris) yang
artinya adalah interaksi.
Adapun menurut istilah adalah :
1. Interaksi yang satu dengan yang lainnya, dalam hal ini perilaku yang satu memberi
informasi, merubah, memperbaiki, atau menerima suatu/sesuatu dari yang lain.
2. Sebagai wahan respon antara pribadi yang akhirnya menghasilkan kesepakatan
bersama .
3. Pertemuan untuk bertukar pikiran tentang suatu maslah.

B. FUNGSI DISKUSI
Diskusi berfungsi sebagai berikut:
1. Pemecahan masalah, menetukan alternatif, usaha pemecahan dan bertindak
bersama sesuai dengan alternatif yang tidak direncanakan.
2. Mengembangkan pribadi, harga diri, hormat kepada sesama, berani mengatakan
pendapar dan mendalami pengertian tentang suatu persoalan

C. TUJUAN DISKUSI
1. Untuk dapat menyadari , dan menguji bukti-bukti system nilai, pendapat dan
respon dari suatu gagasan sendiri atau orang lain.
2. untuk menguji secara kolektif tentang suatu gagasan yang dikemukakan orang
lain.
3. Untuk bertukar pikiran dan ide, belajar mengungkapkan serta menanggapi
keterangan yang relevan.
4. Mengaitkan data dan keadaan dari berbagai pandangan orang lain dan latar
belakang nya berbeda-beda.

D. MACAM-MACAM DISKUSI
1. Bersifat informal
a. Model Laju Ikan
Yaitu pembicaraan tidak resmi antar dua orang atau tiga orang dengan tempat atau
waktu tidak tentu yang dapat menemukan beberapa alternatif pemecahan
setidaknya akan mendapat kan untuk menurunkan ketegangan dari suatu
persoalan.

b. Model Dengung lebah


Terdiri dari beberapa kelompok kecil yang tidak ada keterkaitan biasanya dari dua
atau sampai empat orang.
c. Model debat
Adu logika antara seseorang dengan yang lain tentang sesuatu persoalan yang
didalamnya ada kelompok pro dan kontra dan disini ada semacam ego kolektif.

2. Bersifat Formal
a. Model Lempar Kata
Terjadinya pengumpulan gagasan yang cukup singkat, lantaran gagasan tersebut
ditampung oleh ketua diskusi dan jumlah anggotanya sekitar 8 sampai 12 orang.

b. Model Panel
Yang berbicara adalah pakar dari berbagai keahlian untuk meni jau dan
menganalisis suatu permasalah yang diajukan. Pertanyaan-pertanyaan diajukan
oleh moderator dan peserta diskusi hanya memantau jalanya diskusi.

c. Simposium
Hampir sama dengan diskusi panel, hanya dalam symposium para pakar dituntut
untuk mengungkapkan dan menjelaskan karya tulisnya dan peserta dapat
mengajukan berbagai sanggahan secara langsung atau saran yang diajukan para
pakar, karena itu symposium didalamnya berupa kajian dan pendapat tidak sampai
pada keputusan jadi ruang lingkupnya cukup jelas.

d. Seminar
Temu wicara untuk membahas suatu maslah tertentu (terbatas pada suatu persoalan)
melalui prasaran dan kajian yang dimaksudkan untuk mendapatkan keputusan
bersama.

e. Work Shop (Loka Karya)


Telaah terhadap persoalan yang diikuti oleh orang ahli dalam permasalahan itu un
tuk mendapatkan suatu keputusan .

f. Konvensi
Hampir sama dengan symposium, membahas persoalan yang cukup jelas, para
pakar dan peserta diskusi berasal dari bidang keahlian yang sama walaupun berasal
dari lembaga yang berbeda.

g. Rapat Kerja
Pertemuan wakil-wakil pemimpin suatu instansi untuk mengkaji suati pekerjaan
yang sesuai dengan pekerjaan mereka.

h. Diskusi kelompok (Group Discusion)


Beberapa orang yang mempunyai niat bersama terhadap suatu persoalan , bertemu
dan bertukar pikiran, komunikasi yang lebih dekat dan langsung karena baik tempat
atau pun waktu dapat ditukar sendiri oleh kelompok. Jumlah anggota kelompok
antara 6 sampai 8 orang. Pemimpin dipilih oleh kelompok itu sendiri dan bias
berganti-ganti
.
E. ORGANISASI DISKUSI.
Demi kelancaran jalanya diskusi biasanya disusun organisasi sebagai berikut:

1. Ketua atau pemimpin diskusi adalah sebagai berikut:


a. Tugas pemimpin diskusi adalah sebagai berikut:
Memimpin jalanya diskusi, membuka diskusi, mengatur pembicaraan dan menutup diskusi
Merumuskan maslah, sehingga diskusi memperoleh hasil yang positif.
Memberi keputusan bila terjadi perdebatan dalam diskusi
b. Ketua diskusi harus pandai dan bijaksana dan berpengetahuan luas
c. Ciri-ciri pemimpin diskusi yang baik adalah :
Pemimpin diskusi dengan sabar dan tidak berat sebelah
Menghargai setiap pendapat
Mengetahui aturan permainan
d. Siap pemimpin diskusi :
Mempersiapkan garis besar diskusi
Membuka diskusi dengan pengarahan/saran
Memimpin jalannya diskusi dengan tidak menyimpang dari pokok permasalahan,

2. Sekretaris diskusi/Notulen
Sekretais diskusi harus mampu mencatat inti permasalahan dan pokok gagasan
sehingga tersusunlah hasil diskusi yang rapih./sistematis.

3. Pembicara
Pembicara adalah yang menyampaikan/ menyajikan suatu masalah atau meninjau ,
menganalisa suatun permasalahan yang diajukan moderator atau peserta diskusi.
Seorang pembicara harus dapat menyajikan masalah dan dapat membangkitan
semangat atau merangsang peserta diskusi serta gaya dan suara dalam menyajikan
maslah harus mendatar (monoton).

4. Peserta
Peserta diskusi harus :
a. Mempunyai kesiapan mental sebelum diskusi
b. Dapat berperan aktif atau berpartisifasi dalam kegiatan diskusi tersebut
c. Tidak perlu takut berbuat salah dalam mengungkapkan masalah
d. Menghindari ketegangan, emosi, dan ego pribadi .
F. LANGKAH-LANGKAH DISKUSI
1. Persiapan
Dalam hal ini dim ulai dengan munculnya suatu persoalan sebagai bahan kajian
diskusi. Kemudian kegiatan berikutnya pembentukan panitia diskusi yang
mempersiapkan segala hal yang berkenaan dengan diskusi yang meliputi :
Administrasi, akomodasi, dan material.
2. Pelaksanaan
Pada tahap ini dimulai dengan pembukaan ( dalam diskusi yang ruang lingkupnya
besar, biasanya dibuka oleh pejabat yang berwenang ). Kemudian pelaksanaan diatur
oleh pemimpin/moderator dan sampai saat penutupan.
3. Penyelasaian
Pada bagian ini panitia/tim yang telah dipercaya mereka kembali dan mengumpulkan
hasil – hasil diskusi, kemudian disusun dan dilaporkan kepada pihak – pihak yang
terkait.

4. Tindak lanjut
Berakhirnya diskusi bukan berakhir segalanya namun harus mengadakan tengok
balik/terhadap hasil diskusi tersebut. Sampai berapa jauh hasil diskusi yang
dicapai/relevansinya dengan apa yang dipersoalkan, karena mungkin saja dari diskusi
tersebut dapat menimbulkan persoalan baru yang belum terpikirkan.

G. MANFAAT DISKUSI
1. Terangsang untuk lebih memahami masalah dilingkungannya, keluarga, masyarakat,
organisasi, dan lingkungan lainnya.
2. Menumbuhkan bakat, sifat dan sikap kepemimpinan
3. Latihan merumuskan buah pikiran yang jelas dan singkat.
4. Melatih jiwa sabar
5. Menubuhkan jiwa toleransi
6. Membina dan melatih jiwa terbuka
7. Mengembangkan kemantapan pikiran, kestabilan emosi, dan kedewasaan berpikir.

Anda mungkin juga menyukai