2 Dan 3
2 Dan 3
❑ Magang atau praktek kerja: Kegiatan magang di sebuah perusahaan, yayasan nirlaba, organisasi multilateral, institusi
pemerintah, maupun perusahaan rintisan/startup (bagi prodi vokasi yang sudah punya program magang wajib, tidak
dapat dihitung)
❑ Proyek di desa: Proyek sosial/pengabdian kepada masyarakat untuk pemberdayaan masyarakat di pedesaan atau
daerah terpencil dalam membangun ekonomi rakyat, infrastruktur, dan lainnya
❑ Mengajar di sekolah: Kegiatan mengajar di sekolah dasar. dan menengah selama beberapa bulan. Sekolah dapat
berada di lokasi kota maupun terpencil
❑ Pertukaran pelajar: Mengambil kelas atau semester di perguruan tinggi luar negeri maupun dalam negeri, berdasarkan
perjanjian kerjasama yang sudah diadakan antar perguruan tinggi atau pemerintah
❑ Penelitian atau riset: Kegiatan riset akademik, baik sains maupun sosial humaniora, yang dilakukan di bawah
pengawasan dosen atau peneliti
❑ Kegiatan wirausaha: Mahasiswa mengembangkan kegiatan kewirausahaan secara mandiri – dibuktikan
dengan penjelasan / proposal kegiatan kewirausahaan dan bukti transaksi konsumen atau slip gaji pegawai
❑ Studi atau proyek independen: Mahasiswa dapat mengembangkan sebuah proyek mandiri (untuk mengikuti lomba
tingkat internasional yang relevan dengan keilmuannya, proyek teknologi, maupun rekayasa sosial) dapat dikerjakan
bersama-sama dengan mahasiswa lain
❑ Proyek kemanusiaan: Kegiatan sosial/pengabdian kepada masyarakat yang merupakan program Perguruan Tinggi atau
untuk sebuah yayasan atau organisasi kemanusiaan yang disetujui Perguruan Tinggi, baik di dalam maupun luar negeri
(seperti penanganan bencana alam, pemberdayaan masyarakat, penyelamatan lingkungan, palang merah, peace corps,
dsb)
Kegiatan Standar kegiatan Kegiatan Standar kegiatan
▪ Perusahaan swasta (termasuk nasional, multinasional, ▪ Dosen memastikan mahasiswa menyertakan rencana
Magang atau praktek Kegiatan wirausaha bisnis, bukti pemasukan/investasi, bukti kepegawaian,
UMKM/startup, dst.)
kerja ▪ Perusahaan nirlaba dan laporan refleksi diri
▪ Institusi/organisasi multilateral ▪ Kegiatan dapat merupakan gabungan peningkatan
▪ Lembaga pemerintah, BUMN, atau BUMD kompetensi yang relevan (e.g. dengan mengambil
mata kuliah bisnis, keuangan, pemasaran, dst.) dan
mentoring, bimbingan/pendampingan lainnya
Proyek di desa Proyek harus dikelola oleh:
▪ Perguruan tinggi asal/homebase
▪ Pemerintah pusat atau daerah Studi atau proyek ▪ Topik dan format proyek bebas, namun dosen menilai
▪ Organisasi nirlaba top nasional atau internasional yang Independent mutu dari aspek penetapan topik, perencanaan,
bereputasi pelaksanaan, dan hasil
▪ Sebagai contoh, bentuk proyek bisa mencakup:
✓ Tim lomba internasional (e.g. formula race, lomba
Proyek Pendidikan ▪ Mengajar di sekolah sebagai bagian dari mata kuliah robot, mobil hemat energi, cansat, dsb.)
Kampus Mengajar ✓ Proyek untuk mewujudkan rancangan engineering,
▪ Mengajar di sekolah sebagai bagian dari organisasi teknologi, maupun sosial
pendidikan tingkat nasional (e.g. Indonesia Mengajar) ✓ Capstone design project (standar ABET)
Perencanaan
Metode pembelajaran (RPS)
pemecahan kasus (case
method) Pelaksanaan
(partisipasi aktif mahasiswa,
atau pembelajaran kelompok produk apa yang dihasilkan)
berbasis proyek
(team based project) Asesmen dan Evaluasi
𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒎𝒂𝒕𝒂 𝒌𝒖𝒍𝒊𝒂𝒉 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒈𝒖𝒏𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒄𝒂𝒔𝒆 𝒎𝒆𝒕𝒉𝒐𝒅 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝒑𝒓𝒐𝒋𝒆𝒄𝒕 𝒃𝒂𝒔𝒆𝒅 𝒍𝒆𝒂𝒓𝒏𝒊𝒏𝒈
𝒔𝒆𝒃𝒂𝒈𝒂𝒊 𝒔𝒆𝒃𝒂𝒈𝒊𝒂𝒏 𝒃𝒐𝒃𝒐𝒕 𝒆𝒗𝒂𝒍𝒖𝒂𝒔𝒊 (𝟓𝟎%)
Formulasi IKU 7 = X 100%
𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝒋𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒎𝒂𝒕𝒂 𝒌𝒖𝒍𝒊𝒂𝒉
Kelas yang Kolaboratif dan Partisipatif
Metode Pembelajaran Pemecahan kasus (case method)
1. mahasiswa berperan sebagai “protagonis” yang berusaha untuk memecahkan sebuah
kasus;
2. mahasiswa melakukan analisis terhadap kasus untuk membangun rekomendasi solusi, dibantu dengan
diskusi kelompok untuk menguji dan mengembangkan rancangan solusi; dan
3. kelas berdiskusi secara aktif, dengan mayoritas dari percakapan dilakukan oleh mahasiswa. Dosen hanya
memfasilitasi dengan cara mengarahkan diskusi, memberikan pertanyaan, dan observasi.
Metode Pembelajarankelompok berbasis projek (Team-based project)
1. kelas dibagi menjadi kelompok (>1 mahasiswa) untuk mengerjakan tugas bersama selama jangka
waktu yang lama
2. kelompok diberikan masalah asli atau pertanyaan kompleks, lalu diberikan ruang untuk buat rencana
kerja dan model kolaborasi;
3. setiap kelompok mempersiapkan presentasi/karya akhir yang ditampilkan ke dosen, kelas, atau
penonton lainnya yang dapat memberikan umpan balik yang konstruktif;
Kriteria evaluasi
Kriteria evaluasi nilai akhir
50% dari bobot nilai akhir harus berdasarkan kualitas partisipasi diskusi kelas (case method)
dan/atau presentasi akhir project-based learning.
(Sumber: KepmenDikbud No.3/M/2021: IKU)
Metode pembelajaran berbasis kasus (CbL)
adalah metode yang melibatkan mahasiswa Persiapan Pelaksanaan Penutup
dalam situasi dunia nyata yang disajikan dalam
pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan • Mengidentifikasi • Menjelaskan tujuan • Pemaparan hasil
pemecahan masalah dan pengambilan dan Menyusun pembelajaran, diskusi kelompok
kasus membagikan kasus. di kelas.
keputusan. Masalah dalam suatu kasus disajikan • memfasilitasi dan • Dosen memberi
• Mahasiswa mengobservasi diskusi
dalam bentuk narasi untuk dipelajari atau mempelajari kelompok. Mahasiswa penguatan pada
materi dari secara berkelompok penyimpulan dan
didiskusikan alternatif-alternatif memberikan
sumber mengidentifikasi
pemecahannya. belajarnya permasalahan dan catatan
informasi atau data kelebihan dan
Kasus dapat diangkat dari fenomena dan menganalisis,mencari kekurangan
alternatif pemecahan dalam proses
pengalaman nyata dalam kehidupan atau kasus maslah dan menganalisis
informasi/data untuk pemecahan kasus
kontekstual yang dirancang. mencari alternatif-
alternatif pemecahan
Diharapkan pembelajaran di PT dapat masalahnya dan
menentukan yang terbaik
menghadirkan praktisi untuk memberikan
contoh kasus nyata dan solusinya