Anda di halaman 1dari 32

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI

D
Indikator Kinerja Utama: Landasan
Transformasi Pendidikan Tinggi
Kepmendikbudristek 210/M/2023
Sementara, peluang kerja berubah drastis
dampak dari Revolusi Industri 4.0 23 juta
PEKERJAAN TERANCAM pekerjaan akan
digantikan oleh
..HILANG.. automation hingga
2030 di Indonesia
Peluang 27–46
juta pekerjaan baru
PELUANG PEKERJAAN dapat lahir

{BIDANG BARU} 10 juta


diantaranya belum
pernah ada

 Adaptive
 Agile learners
 Self directed
PERLU PENYIAPAN SKILLS  Entrepreneur
 Complex problem
/KOMPETENSI BARU/ solver
 Digital Literacy
 Multi-disciplinary
 Global citizenship
Mata Rantai yang Putus (Broken Link)

Penelitian Dunia Kerja

Kompetensi yang Diajarkan Kebutuhan dan Kemajuan


di Perguruan Tinggi Dunia Kerja
Pendidikan Dunia Usaha
dan Industri

• Tidak ada interaksi antara • Pelaku industry/professional • Kerja sama riset dianggap • Dosen kurang update karena
Perguruan Tinggi dan Industri tidak terlibat mengajar ke sebagai kegiatan mahal tidak ada kesempatan magang
• Riset tidak market driven kampus • Industri lebih memilih di industry
• Mahasiswa terkurung ruang menyelenggarakan training • Perancangan Kurikulum
kelas karyawan baru dibanding Pendidikan Tinggi tidak
investasi ke Kampus melibatkan industri 4
Tranformasi Pendidikan Tinggi untuk SDM Unggul
8 Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi

Program studi berstandar internasional


8 International Standard Study Program
Lulusan mendapat pekerjaan yang layak Memperoleh
Obtaining akreditasi
international tingkat
accreditation internasional
Pekerjaan dengan upah di atas UMR, menjadi 1
wirausaha, atau melanjutkan studi
Kelas yang kolaboratif dan
Mahasiswa mendapat pengalaman 7 partisipatif
di Luar Kampus 2 Kualitas Evaluasi menggunakan metode studi
Magang, proyek desa, mengajar, riset, Kualitas kasus
Lulusan
berwirausaha, pertukaran pelajar Kurikulum

Program studi bekerja sama


6 dengan mitra kelas dunia
Dosen berkegiatan di luar kampus Dalam kurikulum, magang, dan
Mencari pengalaman industri atau 3 Kualitas Pengajar penyerapan lulusan
berkegiatan di kampus lain

Praktisi mengajar di dalam kampus 4


Merekrut dosen dengan pengalaman Hasil kerja dosen digunakan
5
industri masyarakat dan dapat rekognisi internasional
Hasil riset dan pengabdian yang dimanfaatkan
KESEMPATAN KERJA LULUSAN
• LEBIH KURANG 80% LULUSAN PERGURUAN TINGGI
BEKERJA DI LUAR BIDANG STUDI (NADIEM MAKARIM)
• TIDAK ADA SATUPUN PEKERJAAN YANG HANYA
MENGANDALKAN SATU DISIPLIN, MINIMAL DUA ATAU 3
DISIPLIN.
• INDUSTRI/PERUSAHAAN/ INSTITUSI/LEMBAGA
MEMBUTUHKAN LULUSAN YANG TRAMPIL/KOMPETEN
• LAPANGAN KERJA TERBATAS SEMENTARA 70% LULUSAN
PERGURUAN TINGGI MENCARI PEKERJAAN
Latar Belakang Indikator Kinerja Utama Perguruan Tinggi
Kepmendikbudristek Nomor 210/M/2023 tentang Indikator Kinerja Utama

Konsep IKU sebagai alat ukur


Dalam rangka mewujudkan cita-cita pendidikan tinggi harus dilaksanakan perubahan dalam
penilaian performa PTN yang akan dinilai berdasarkan IKU yang menjadi kontrak kinerja antara
PTN dan Kemendikbudristek. IKU harus mampu menjadi alat ukur sekaligus akselerator untuk
pengembangan kebijakan serta penjaminan mutu PT

Optimalisasi IKU dengan mengakomodir umpan balik


Kemendikbudristek telah mengumpulkan umpan balik dari perguruan tinggi untuk
merumuskan usulan revisi Kepmen IKU termasuk melakukan evaluasi general terhadap IKU
(kesesuaian indikator dan formula, pengalaman pelaksanaan) untuk merumuskan metode yang
optimal untuk membantu mendorong ketercapaian IKU ke depan.

IKU dengan formulasi baru yang lebih relevan untuk diimplementasikan


Telah disusun indikator dan formula baru yang mengakomodir umpan balik untuk masing-
masing IKU PT serta skema insentif BOPTN berbasis IKU yang diberikan kepada PTN, dan
dituangkan dalam Kepmen baru untuk menggantikan Kepmen 3/M/2021.
IKU 1
Kesiapan kerja lulusan: Formula
Persentase lulusan S1 dan D4/D3/D2/D1 yang berhasil
𝑖

A. Memiliki pekerjaan ∑ 𝑛 1𝑘 𝑖
1
× 100
Kriteria pekerjaan: 𝑡
Memiliki pekerjaan dalam rentang waktu 12 (dua belas) bulan setelah
lulus di: = responden yang merupakan lulusan S1
1. perusahaan swasta, termasuk perusahaan nasional, perusahaan dan D4/D3/D2/D1 yang berhasil mendapat
multinasional, perusahaan rintisan (startup company) Usaha pekerjaan, melanjutkan studi, atau menjadi
Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), dan lain-lain; wiraswasta
2. organisasi nirlaba;
3. institusi/organisasi multilateral; = total jumlah responden lulusan S1 dan
4. lembaga pemerintah; atau D4/D3/D2/D1 yang berhasil dikumpulkan
5. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)/Badan Usaha Milik Daerah (terdapat batas minimum persentase
(BUMD) responden yang dikumpulkan)

B. Melanjutkan studi = konstanta bobot (bobot penuh diberikan


Kriteria kelanjutan studi:
kepada responden dengan gaji 1,2 (satu
Melanjutkan proses pembelajaran di program studi profesi, S1/D4
koma dua) kali Upah Minimum Provinsi
terapan, S2/S2 terapan, S3/S3 terapan di dalam negeri atau luar
negeri dalam rentang waktu kurang dari 12 (dua belas) bulan setelah (UMP) tempat lulusan bekerja dan
lulus. mendapatkan pekerjaan dengan waktu
tunggu kurang dari 6 (enam) bulan)
C. Menjadi wiraswasta
Kriteria kewiraswastaan:
Memiliki pekerjaan dalam rentang waktu 12 (dua belas) bulan setelah
IKU 2
Mahasiswa berkegiatan/meraih prestasi di luar program studi:
Persentase lulusan S1 dan D4/D3/D2/D1 yang

A. Menjalankan kegiatan pembelajaran di luar program studi


Kriteria kegiatan pembelajaran di luar program studi:
Mahasiswa S1/D4/D3/D2/D1 yang menghabiskan sampai dengan 20 (dua puluh) sks per semester di luar
program studi. Batas minimal yang dapat dihitung adalah paling sedikit 10 (sepuluh) sks untuk mahasiswa
S1/D4/D3 dan 5 (lima) sks untuk mahasiswa D1 dan D2. Kegiatan boleh dikombinasikan dan dihitung
kumulatif:
1) Magang atau praktik kerja:
Kegiatan magang di sebuah perusahaan, organisasi nirlaba, organisasi multilateral, institusi pemerintah,
ataupun perusahaan rintisan (startup company)
2) Proyek di desa:
Proyek sosial/pengabdian kepada masyarakat untuk pemberdayaan masyarakat di pedesaan atau daerah
terpencil dalam membangun ekonomi rakyat, infrastruktur, dan lain-lain.
3) Mengajar di sekolah:
Kegiatan mengajar di sekolah dasar dan menengah. Sekolah dapat berlokasi di kota, desa, ataupun
daerah terpencil.
4) Pertukaran pelajar:
Mengambil kelas atau semester di perguruan tinggi lain, baik di luar negeri maupun di dalam negeri.
Pertukaran pelajar juga menghitung aktivitas mahasiswa yang dilakukan antarprogram studi pada
perguruan tinggi yang sama dan mahasiswa inbound yang diterima perguruan tinggi dalam program
pertukaran mahasiswa.
5) Penelitian atau riset:
Kegiatan riset akademik, baik sains maupun sosial humaniora yang dilakukan di bawah pengawasan
dosen atau peneliti.
IKU 2
7) Studi atau proyek independen:
Mahasiswa dapat mengembangkan sebuah proyek yang diinisiasi secara mandiri (untuk mengikuti lomba
tingkat internasional yang relevan dengan kelimuannya, proyek teknologi, maupun rekayasa sosial) yang
pengerjaannya dapat dilakukan secara mandiri ataupun bersama-sama dengan mahasiswa lain.
8) Proyek kemanusiaan:
Kegiatan sosial/pengabdian kepada masyarakat yang merupakan program perguruan tinggi atau untuk
sebuah Yayasan atau organisasi kemanusiaan, baik di dalam maupun luar negeri (seperti penanganan
bencana alam, pemberdayaan masyarakat, penyelamatan lingkungan, palang merah, peace corps, dan
seterusnya).
9) Bela negara:
Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka memberikan pendidikan dan/atau pelatihan kepada mahasiswa
guna menumbuhkembangkan sikap dan perilaku serta menanamkan nilai dasar Bela Negara dan cinta
tanah air (contoh: Pembinaan Kesadaran Bela Negara (PKBN), komponen cadangan, dan seterusnya).
Kegiatan diselenggarakan oleh:
a. perguruan tinggi bekerja sama dengan Kementerian Pertahanan dan/atau kementerian/Lembaga lain
terkait; dan/atau
b. Kementerian Pertahanan dan/atau kementerian/lembaga lain terkait.

B. Meraih Prestasi
Kriteria prestasi:
Mahasiswa S1 dan D4/D3/D2/D1 yang berhasil:
1. Berprestasi dalam kompetisi atau lomba pada peringkat juara I – III pada kompetisi:
a. tingkat internasional;
b. tingkat nasional; atau
c. Tingkat provinsi.
2. Tingkat provinsi. Memiliki karya yang digunakan dunia usaha, indurstri, dan masyarakat.
IKU 2

Formula

= jumlah mahasiswa yang menjalankan kegiatan = jumlah mahasiswa yang memenuhi syarat menjalankan
pembelajaran di luar program studi sesuai kriteria minimal kegiatan pembelajaran di luar program studi

= jumlah mahasiswa inbound yang diterima dalam = total jumlah mahasiswa aktif
program pertukaran mahasiswa sesuai kriteria minimal

= jumlah prestasi oleh mahasiswa = konstanta bobot (pembobotan mempertimbangkan


*Penilaian tahun 2022: jumlah mahasiswa kuantitas konversi sks, tingkat wilayah kompetisi, dan
yang meraih prestasi minimal tk nasional peringkat kejuaraan, dan sebagainya)
IKU 3
Dosen di luar kampus:
Persentase dosen yang berkegiatan tridharma di perguruan tinggi lain, bekerja sebagai praktisi di dunia
industri, atau membimbing mahasiswa berkegiatan di luar program studi

A. Syarat pelaporan ke pimpinan perguruan tinggi


1. kegiatan harus sepengetahuan institusi atau pimpinan perguruan tinggi, minimal dengan persetujuan
tingkat ketua departemen atau dekan;
2. format kegiatan dapat berupa kebijakan cuti meninggalkan tugas akademik dan administratif dalam 1
(satu) kurun waktu tertentu (sabbatical leave) atau paruh waktu (part time);
3. kegiatan harus disertai kontrak, surat tugas, atau surat keputusan di antara dosen dan organisasi luar
kampus; dan
4. dosen dapat diberikan keringanan beban kerja atau jumlah sks yang harus dicapai selama sedang
berkegiatan tridharma di luar kampus.

B. Kriteria kegiatan tridharma di perguruan tinggi lain


Dosen yang melakukan kegiatan tridharma di perguruan tinggi lain, baik di dalam maupun di luar negeri,
dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir. Daftar kegiatan dapat mengacu pada rubrik kegiatan beban kerja
dosen. Beberapa contoh kegiatan, antara lain:
5. Pendidikan  menjadi pengajar, pembimbing, penilai mahasiswa, membina kegiatan mahasiswa,
mengembangkan program studi atau rencana kuliah, dan sebagainya
6. Penelitian  memulai penelitian baru, membantu penelitian dosen di kampus lain, membuat rancangan
dan karya teknologi yang dipatenkan, dan sebagainya.
7. Pengabdian kepada masyarakat  fasilitasi pembelajaran pengabdian masyarakat, fasilitasi kuliah kerja
nyata, memberi Latihan kepada masyarakat, dan sebagainya.
IKU 3
C. Kriteria bekerja sebagai praktisi
Dosen yang berpengalaman praktisi dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir melalui:
1. Bekerja sebagai peneliti, konsultan, asesor, pegawai penuh waktu ( full time), atau paruh waktu (part
time) di:
a. perusahaan multinasional;
b. perusahaan swasta berskala menengah ke atas;
c. perusahaan teknologi global;
d. perusahaan rintisan (startup company) teknologi;
e. organisasi nirlaba nasional dan internasional;
f. institusi/organisasi multilateral;
g. lembaga pemerintah; atau
h. BUMN/BUMD.

2. Menjadi wiraswasta pendiri (founder) atau pasangan pendiri (co-founder) di:


a. perusahaan multinasional;
b. perusahaan swasta berskala kecil ke atas;
c. perusahaan teknologi global;
d. perusahaan rintisan (startup company) teknologi; atau
e. organisasi nirlaba nasional dan internasional;

3. Khusus untuk dosen dari Program Studi Seni Budaya dapat juga berkegiatan:
a. berkreasi independent atau menampilkan karya;
b. menjadi juri, curator/atau panitia acara seni budaya tingkat nasional; atau
c. menjadi pendiri (founder) atau pasangan pendiri (co-founder) sanggar.
IKU 3
Formula
D. Kriteria membimbing mahasiswa berkegiatan di luar program
studi 𝑖

Dosen yang membimbing mahasiswa dalam kurun waktu 1 (satu) ∑ 𝑛 1𝑘 𝑖


1
tahun terakhir: × 100
𝑡
1. perusahaan mendampingi mahasiswa melakukan kegiatan
pembelajaran di luar program studi; = jumlah dosen dengan NIDN (Nomor
2. Membimbing mahasiswa berkompetisi yang berprepstasi dalam Induk Dosen Nasional), yang berkegiatan
kompetisi atau lomba pada peringkat juara I sampai dengan tridharma di perguruan tinggi lain, bekerja
juara III pada kompetisi: sebagai praktisi di dunia industry, atau
a. tingkat internasional; membimbing mahasiswa berkegiatan di
b. tingkat nasional; atau luar program studi.
c. tingkat provinsi.
3. Mendampingi mahasiswa mengembangkan produk yang
= jumlah dosen dengan NIDN
digunakan dunia usaha, industry, dan masyarakat.
4. Membimbing mahasiswa untuk sertifikasi kompetensi
internasional. = konstanta bobot (pembobotan
mempertimbangkan reputasi perguruan
tinggi tempat pelaksanaan kegiatan
tridharma, jenis kegiatan membimbing,
tingkat prestasi mahasiswa, dan
sebagainya)
IKU 4
Kualifikasi dosen/pengajar:

A. Persentase dosen yang memiliki sertifikat kompetensi/profesi yang diakui oleh dunia usaha dan dunia
industri
Kriteria sertifikat kompetensi/profesi Dosen yang memiliki sertifikasi dari Lembaga berikut:
1. Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) nasional dengan lisensi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) aktif;
2. Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) yang diakui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi;
3. Lembaga atau asosiasi profesi atau sertifikasi internasional;
4. Perusahaan Fortune 500; atau
5. Dunia usaha dunia industri.

B. Persentase pengajar yang berasal dari kalangan praktisi profesional, dunia usaha, atau dunia industri
Praktisi mengajar di kelas sesuai dengan ketentuan minimal waktu per semester yang ditetapkan oleh
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Praktisi berpengalaman kerja penuh waktu
melalui:
6. Bekerja di:
a. perusahaan multinasional;
b. perusahaan swasta berskala menengah ke atas;
c. perusahaan teknologi global;
d. perusahaan rintisan (startup company) teknologi;
e. organisasi nirlaba nasional dan internasional;
f. institusi/organisasi multilateral;
g. lembaga pemerintah; atau
h. BUMN/BUMD.
IKU 4
Formula
2. Menjadi wiraswasta pendiri (founder) atau pasangan pendiri
(co-founder) di:
a. perusahaan multinasional;
b. perusahaan swasta berskala kecil ke atas; ( 𝑎
𝑥+ 𝑦
× 60 + )(
𝑏
𝑥+𝑦+𝑧
×4 0 )
c. perusahaan teknologi global;
d. perusahaan rintisan (startup company) teknologi; atau = jumlah dosen dengan NIDN atau Nomor
e. organisasi nirlaba nasional dan internasional; Induk Dosen Khusus (NIDK) yang memiliki
sertifikat kompetensi/profesi
3. Menjadi pekerja lepas (freelancer).
= jumlah pengajar yang berasal dari
4. Khusus untuk praktisi mengajar di Program Studi Seni Budaya
kalangan praktisi professional, dunia
dan bidang industry kreatif dapat juga berpengalaman:
a. Berkreasi independent atau menampilkan karya; industri, atau dunia kerja
b. Menjadi juri, curator, atau panitia acara seni budaya
tingkat nasional; atau = jumlah dosen dengan NIDN
c. Menjadi pendiri (founder) atau pasangan pendiri (co-
founder) sanggar. = jumlah dosen dengan NIDK

= jumlah dosen dengan Nomor Urut


Pendidik (NUP)

Kriteria Kualifikasi S3 tidak menjadi


kriteria dalam penilaian IKU 4
IKU 4
Formula
2. Menjadi wiraswasta pendiri (founder) atau pasangan pendiri
(co-founder) di:
a. perusahaan multinasional;
b. perusahaan swasta berskala kecil ke atas; ( 𝑎
𝑥+ 𝑦
× 60 + )(
𝑏
𝑥+𝑦+𝑧
×4 0 )
c. perusahaan teknologi global;
d. perusahaan rintisan (startup company) teknologi; atau = jumlah dosen dengan NIDN atau Nomor
e. organisasi nirlaba nasional dan internasional; Induk Dosen Khusus (NIDK) yang memiliki
sertifikat kompetensi/profesi
3. Menjadi pekerja lepas (freelancer).
= jumlah pengajar yang berasal dari
4. Khusus untuk praktisi mengajar di Program Studi Seni Budaya
kalangan praktisi professional, dunia
dan bidang industry kreatif dapat juga berpengalaman:
a. Berkreasi independent atau menampilkan karya; industri, atau dunia kerja
b. Menjadi juri, curator, atau panitia acara seni budaya
tingkat nasional; atau = jumlah dosen dengan NIDN
c. Menjadi pendiri (founder) atau pasangan pendiri (co-
founder) sanggar. = jumlah dosen dengan NIDK

= jumlah dosen dengan Nomor Urut


Pendidik (NUP)

Kriteria Kualifikasi S3 tidak menjadi


kriteria dalam penilaian IKU 4
IKU 5
Penerapan karya dosen: Formula
Jumlah keluaran dosen yang berhasil mendapat rekognisi
internasional atau diterapkan oleh masyarakat/industry/pemerintah 𝑖

per jumlah dosen ∑ 𝑛 1𝑘 𝑖


1
𝑡
A. Karya tulis ilmiah, terdiri atas:
1. Artikel ilmiah, buku akademik, dan bab ( chapter) dalam buku = jumlah karya dosen dengan NIDN/NIDK
akademik; yang mendapat rekognisi internasional atau
2. Karya rujukan  buku saku (handbook), pedoman (guidelines), digunakan oleh
manual; masyarakat/industry/pemerintah
3. Buku teks (textbook), monograf, ensiklopedia, kamus;
4. Studi kasus; dan/atau = jumlah dosen d
5. Laporan penelitian untuk mitra.
= konstanta bobot (pembobotan
B. Karya terapan, terdiri atas: mempertimbangkan tingkat rekognisi
6. Produk fisik, digital, dan algoritme (termasuk prototipe); dan/atau
internasional atau penerapan oleh
7. Pengembangan invensi dengan mitra
masyarakat/industry/pemerintah atas
C. Karya seni, terdiri atas: karya).
8. Visual, audio, audio-visual, pertunjukan ( performance);
9. Desain konsep, desain produk, desain komunikasi visual, desain *Jumlah keluaran penelitian diganti
arsitektur; dengan jumlah karya dosen dengan
10. Desain kriya; NIDN/NIDK
11. Karya tulis novel, sajak, puisi, notasi musik; dan/atau
12. Karya preservasi (contoh: modernisasi seni tari daerah).
13. Karya rujukan  buku saku (handbook), pedoman (guidelines),
IKU 6
Kemitraan program studi: Formula
Jumlah kerja sama per program studi S1 dan D4/D3/D2/D1.
𝑖

Kriteria kemitraan Kriteria mitra: ∑ 𝑛 1𝑘 𝑖


1
Perjanjian kerja sama berbentuk: 1. Perusahaan multinasional; 𝑡
× 100
1. Pengembangan kurikulum bersama 2. Perusahaan nasional berstandar
(merencanakan hasil output); tinggi; = jumlah kerja sama pada
2. Pembelajaran, konten, dan metode 3. Perusahaan teknologi global; program studi S1 dan
pembelajaran; 4. Perusahaan rintisan (startup D4/D3/D2/D1 yang
3. Menyediakan kesempatan company) teknologi; memenuhi kriteria
pembelajaran berbasis project (PBL); 5. Organisasi nirlaba kelas dunia;
4. Menyediakan program magang paling 6. Institusi/organisasi nirlaba
sedikit 1 (satu) semester penuh;
= jumlah program studi S1
multilateral;
5. Menyediakan kesempatan kerja bagi dan D4/D3/D2/D1
7. Perguruan tinggi yang masuk dalam
lulusan; daftar QS200 berdasarkan bidang
6. Mengisi kegiatan pembelajaran ilmu (QS200 by subject); = konstanta bobot
dengan dosen tamu praktisi; 8. Perguruan tinggi, fakultas, atau (pembobotan
7. Menyediakan pelatihan (upskilling dan program studi dalam bidang yang mempertimbangkan reputasi
reskilling) bagi dosen maupun relevan; mitra)
infrastruktur; 9. Instansi pemerintah, BUMN,
8. Menyediakan resource sharing sarana dan/atau BUMD; Formula IKU diubah menjadi
dan prasarana; 10. Rumah sakit jumlah kerja sama per program
9. Menyelenggarakan teaching factory di 11. UMKM; studi, tidak lagi jumlah prodi
kampus; 12. Lembaga riset pemerintah, swasta, yang melakukan kerja sama
10. Menyelenggarakan program double nasional, maupun internasional; atau
degree atau joint degree; dan/atau 13. Lembaga kebudayaan berskala
11. Melakukan kemitraan penelitian. nasional/bereputasi.
IKU 7
Pembelajaran dalam kelas:
Persentasi mata kuliah S1 dan D4/D3/D2/D1 yang menggunakan metode pembelajaran pemecahan kasus
(case method) atau pembelajaran kelompok berbasis project (team-based project) sebagai Sebagian bobot
evaluasi.

A. Kriteria metode pembelajaran


Metode pembelajaran di dalam kelas harus menggunakan salah satu atau kombinasi dari metode
pembelajaran pemecahan kasus (case method) atau pembelajaran kelompok berbasis project (team-based
project).
1. Pemecahan kasus (case-method)
a. Mahasiswa berperan sebagai “protagonist” yang berusaha untuk memecahkan sebuah kasus;
b. Mahasiswa melakukan analisis terhadap kasus untuk membangun rekomendasi solusi, dibantu
dengan diskusi kelompok untuk menguji dan mengembangkan rancangan solusi; atau
c. Kelas berdiskusi secara aktif, dengan mayoritas dari percakapan dilakukan oleh mahasiswa,
sedangkan dosen hanya memfasilitasi dengan cara mengarahkan diskusi, memberikan pertanyaan,
dan observasi.

2. Pembelajaran kelompok berbasis project (team-based project):


d. Kelas dibagi menjadi kelompok lebih dari 1 (satu) mahasiswa untuk mengerjakan tugas bersama
selama jangka waktu yang ditentukan;
e. Kelompok diberikan masalah nyata yang terjadi di masyarakat atau pertanyaan kompleks, lalu
diberikan ruang untuk membuat rencana kerja dan model kolaborasi;
f. Setiap kelompok mempersiapkan presentasi/karya akhir yang ditampilkan di depan dosen, kelas,
atau audiens lainnya yang dapat memberikan umpan balik yang konstruktif;
g. Dosen membina setiap kelompok selama periode pekerjaan proyek dan mendorong mahasiswa untuk
IKU 7
B. Kriteria evaluasi
50% (lima puluh persen) dari bobot nilai akhir harus berdasarkan kualitas partisipasi diskusi kelas ( case
method) dan/atau presentasi akhir pembelajaran kelompok berbasis project (team-based project).

Formula

𝑛
× 100
𝑡

= jumlah mata kuliah yang menggunakan case method = total jumlah mata kuliah yang kelasnya diselenggarakan
atau team-based project sebagai metode pembelajaran pada tahun berjalan
dan bagian dari bobot evaluasi
IKU 8
Akreditasi Internasional:
Persentase program studi S1 dan D4/D3 yang memiliki akreditasi atau sertifikasi internasional yang diakui
pemerintah.

Kriteria metode pembelajaran


Lembaga akreditasi atau sertifikasi internasional yang diakui oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi.

Formula

𝑛
× 100
𝑡

= jumlah program studi S1 dan D4/D3 yang memiliki = jumlah program studi S1 dan D4/D3 yang telah
akreditasi atau sertifikasi internasional yang diakui meluluskan minimal 1 (satu) kali.
pemerintah.
Timeline IKU 2023

Januari –
Agustus September September Desember Februari Maret April
2023 2023 2023 2023 2024 2024 2024

Sosialisasi Finalisasi Sosialisasi Workshop Masa Pengumpulan Verifikasi data Penetapan


regulasi Petunjuk Teknis Petunjuk Teknis Pengumpulan data IKU 2023 IKU 2023 IKU 2023
Data
Gambaran Sistem Pengambilan dan Pengelolaan Data IKU

IKU Aplikasi PIC Data


IKU 1 Penyerapan Lulusan Tracer Study Belmawa

IKU 2 Semester di luar Kampus PDDIKTI Belmawa dan Setditjen Diktiristek

Sumber Daya dan Setditjen


IKU 3 Dosen di luar Kampus SISTER dan PDDIKTI
Diktiristek
SISTER, PDDIKTI, dan Sumber Daya dan Setditjen
IKU 4 Kualifikasi Dosen
Praktisi Mengajar Diktiristek
IKU 5 Luaran Penelitian SISTER Sumber Daya dan RTPM
IKU 6 Kemitraan Prodi Laporankerma Setditjen Diktiristek

IKU 7 Metode Pembelajaran PDDIKTI Belmawa dan Setditjen Diktiristek

IKU 8 Akreditasi Internasional PDDIKTI Belmawa dan Kelembagaan


Tranformasi Pendidikan Tinggi untuk SDM Unggul
8 Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi
Revisi Target IKU sesuai Kepmendikbudristek No. 210/M/2023
Program studi berstandar internasional
Lulusan mendapat pekerjaan yang layak
Pekerjaan dengan upah di atas UMR, menjadi Memperoleh akreditasi tingkat internasional
wirausaha, atau melanjutkan studi 8
Target PTNBH: 10
1
Target PTNBH: 80
Kelas yang kolaboratif dan partisipatif
Mahasiswa mendapat pengalaman 7 Evaluasi menggunakan metode studi kasus
di Luar Kampus
Magang, proyek desa, mengajar, riset, 2 Kualitas Target PTNBH: 50
berwirausaha, pertukaran pelajar Kualitas
Lulusan
Kurikulum
Target PTNBH: 25 Program studi bekerja sama dengan mitra
kelas dunia
6 Dalam kurikulum, magang, dan penyerapan
Dosen berkegiatan di luar kampus lulusan
Mencari pengalaman industri atau 3
berkegiatan di kampus lain Kualitas Pengajar Target PTNBH: 50
Target PTNBH: 30

Praktisi mengajar di dalam kampus


Merekrut dosen dengan pengalaman industri 4 Hasil kerja dosen digunakan
5 masyarakat dan dapat rekognisi internasional
Target PTNBH: 50
Hasil riset dan pengabdian yang dimanfaatkan
Target PTNBH: 1
Setelah klasifikasi kinerja PTN dilakukan berdasarkan poin, besaran pendanaan akan ditentukan
untuk setiap liga
Implikasi kurva terhadap penetapan insentif BOPTN

A Top/Tinggi 10%

PT A Insentif terbesar

B Middle/Sedang 70%
PT F
PT B PT C
PT E
PT D PT E Insentif tingkat menengah
PT G PT D
PT F PT G
PT C
PT I PT H
PT B
PT J PT H PT A
C Bottom/Rendah 20%

Bottom 20% Middle 70% Top 10%


PT I Insentif standar
PT J
Jumlah poin

26
Langkah Strategis Pencapaian IKU UNP (1)
Penguatan Organaisasi dan Tata Kelola

Memperkuat struktur, sistem kerja, dan sumber daya manusia di dalam organisasi Perguruan Tinggi

Pengelolaan PDDikti dan Pusat Pengelolaan Pusat Prestasi & Revitalisasi Unit Penjaminan Revitalisasi LPPM UNP
Data UNP MBKM Mahasiswa UNP Mutu Internal UNP

• PDDikti dan Input capaian • Harus memiliki unit atau SDM • Mendorong program studi • Sistem teknologi dan
IKU memiliki peran sentral tersendiri yang mengelola dengan akreditasi A (unggul) informasi harus diperkuat
dalam kebijakan dan bantuan aktivitas MBKM dan prestasi untuk mengikuti akreditasi terutama terkait pelacakan
dari Ditjen Diktiristek mahasiswa: sosialisasi, Internasional guna status penelitian:
• Dari Kondisi data capaian IKU pengelolaan, pelaporan dan mendorong tercapainya IKU 8 o Penelitian dan
2021-2022, terlihat masih ada input data yang masih dalam posisi 0 pemberdayaan masyarakat
data kosong, ada kelemahan • Unit kegiata mahasiswa • Meningkatkan akreditasi (PPM) yang didapatkan
dalam pengumpulan dan (UKM) harus dikelola efektif program studi C (Baik) ke B o PPM yang sedang
input data IKU untuk menghasilkan prestasi (Baik Sekali), dan B ke A berlangsung
• Pengelolan data harus berada mahasiswa di tingkat nasional (Unggul) o PPM yang sudah
mulai jenjang Fakultas dan internasional • Memastikan hadirnya diselesaikan
• Pengelolaan data terintegrasi • Bantuan prestasi mahasiswa prosedur penjaminan mutu • Menentukan fokus riset dan
dengan LPPM, Sistem harus dikelola dengan baik bagi format pembelajaran pengabdian pada masyarakat
Akademik, Sistem Karier • Memperkuat institusi MBKM (lintas program studi, UNP
Dosen, dan berbagai input pelaksana tracer study untuk atau di luar program studi) • Mendorong pusat studi di
source data IKU lainnya memenuhi data IKU 1 LPPM untuk mendapatkan
• Tenaga pengelola data harus pendanaan PPM mandiri
sangat profesional dan harus
ada PIC khusus data IKU
Langkah Strategis Pencapaian IKU UNP(2)

Mendorong UNP untuk


Meraih Hibah dari Ditjen Diktiristek
Program/Bantuan/Hibah Ditjen Diktiristek saat ini difokuskan untuk meningkatkan capaian
IKU di Perguruan Tinggi di Indonesia
Program Kompetisi Kampus Dana Padanan (Matching Flagship MBKM menuju MBKM
Merdeka (PKKM) Fund) melalui Kedaireka Mandiri UNP

• PKKM memiliki program Institutional • Matching Fund sangat mendorong • Segera membentuk unit khusus
Support System (ISS) – MBKM untuk tercapainya IKU Perguruan tinggi, MBKM (seperti di slide sebelumnya)
mengakselerasi implementasi MBKM terutama berkaitan dengan IKU • Menyempurnakan Panduan Strategi
Mandiri. Program ISS MBKM untuk nomor 3,4,5,7 Implementasi Merdeka Belajar-
PT dg jumlah mahasiswa >15K • LPPM segera melakukan pendataan Kampus Merdeka terutama terkait:
anggaran maks 2M/thn mengenai riset potensial yang siap landasan hukum dan teknis terkini,
• PKKM dapat mengakselerasi untuk dihilirisasi implementasi teknis Flagship MBKM.
pencapaian IKU dan MBKM mandiri • LPPM segera melakukan pendataan • Memberikan jaminan kepada
di tingkat program studi. PT dengan mengenai pengabdian masyarakat mahasiswa peserta Flagship MBKM
jumlah mahasiswa >15K dapat yang siap diperluas terkait rekognisi 20 SKS
mengusulkan 5 program studi • Wakil Rektor bidang Kerja Sama • Memberikan opsi 2 semester
dengan anggaran 2M/Tahun segera melaksanakan koordinasi kegiatan di luar kampus yang
• PKKM telah terbukti mengakselerasi dengan mitra: Pemerintah Daerah, diselenggarakan UNP secara
capaian IKU di Perguruan Tinggi Perusahaan Sawit, dst. mandiri.
• Segera dibentuk tim kerja dan tim
ahli
Langkah Strategis Pencapaian IKU UNP(3)

Dukungan Pendanaan
Capaian IKU UNP
Fokus pendanaan UNP terhadap target
capaian IKU perlu dilakukan

Anggaran Investasi Pengelolaan Pengembangan Riset dan


Institusional Data SDM Abdimas

• Anggaran akreditasi • Investasi • Anggaran dosen magang • Penguatan pusat


Internasional Perekrutan/Pelatihan • Anggaran studi/unit riset yang
• Anggaran Unit Pengelola Sumber Daya Manusia pelatihan/sertifikasi menjadi niche dari Unta
MBKM (Jika lolos PKKM, Pengelola Data dosen dan mahasiswa • Dukungan anggaran
dana pendamping ISS) • Investasi penguatan • Anggaran penguatan untuk publikasi ilmiah
• Anggaran Unit pengelola penanggung jawab prestasi mahasiswa di riset dosen
IKU pengelolaan data tingkat level nasional • Anggaran dukungan riset
Fakultas • Anggaran praktisi afirmasi dosen muda
• Investasi infrakstruktur mengajar
penguatan (jika masih • Penguatan anggaran
diperlukan) MBKM Mandiri
TERIMA KASIH

34
Contoh cascading IKU menggunakan Balanced Scorecard (IKU 1-4)
IKU Indikator Internal perspective Customer Perspective Financial Perspective Learning and Growth
(regulasi dan dosen) (mahasiswa) Perspective

1 Kesiapan kerja lulusan 1.Pengelolaan pusat karier 1.Sertifikat kompetensi Menyediakan anggaran Tracer study:
atau mendapat 2.Mendirikan/bekerja sama keahlian dan bahasa bagi untuk pelatihan dan 1. Alumni
pekerjaan yang layak dengan lembaga mahasiswa sertifikasi, serta 2. Pengguna
sertifikasi 2.Akses penyedia karier pengelolaan pusat karier 3. Lembaga Independen
2 Mahasiswaberkegiata 1.Kurikulum pengakuan SKS 1.Mahasiswa bebas memilih 1.Menyediakan dana 1. Menjaga relasi dan
n/meraih presatsi di untuk 9 aktivitas MBKM hak mengambil 9 aktivitas mandiri untuk 9 aktivitas program dengan mitra
luar produ 2.Dosen menyediakan MBKM dan direkognisi MBKM aktivitas mahasiswa
sistem evaluasi dan perguruan tinggi 2.Dana dukungan persiapan 2. Praktik baik dan kelas
penilaian aktivitas MBKM 2.Mendapatkan konsultasi mahasiswa lolos program inspiratif dari para alumni
dan rekomendasi flagship MBKM program
pemerintah
3 Dosen berkegiatan di 1.Regulasi pengakuan kredit Mahasiswa mendapatkan 1.Menyediakan dana bagi 1. Memperkuat kerja sama
luar kampus dosen meski beraktivitas manfaat dan pembelajaran dosen beraktivitas di luar dengan mitra
di luar dari aktivitas dosen di luar kampus 2. Mengolah hasil aktivitas
2.Transformasi paradigma kampus (pembelajaran 2.Memastikan pendapatan dosen ke dalam
aktivitas dosen aktual) dosen tetap pembelajaran
4 Praktisi mengajar di 1.Regulasi rekognisi capaian Mendapatkan praktisi yang Menyediakan dana bagi 1. Kerja sama dengan DUDI
dalam kampus pembelajaran ahli untuk mendidik sesuai praktisi yang mengajar 2. Mengelola isu, citra, dan
2.Penyediaan kurikulum kondisi actual DUDI kepuasan para praktisi
3.Perubahan paradigma
Contoh cascading IKU menggunakan Balanced Scorecard (IKU 4-8)
IKU Indikator Internal perspective Customer Perspective Financial Perspective Learning and Growth
(regulasi dan dosen) (mahasiswa) Perspective

5 Hasil karya dosen 1.Apresiasi bagi jurnal dosen 1. Mahasiswa mengalami Menyediakan anggaran 1.Evaluasi luaran penelitian
digunakan dan manfaat karya dosen pembelajaran dari penelitian dan karya dosen dan karya dosen
masyarakat dan 2.Pelatihan bagi dosen masalah terkini berdasar (hibah, apresiasi, bantuan 2.Pelatihan-pelatihan dan
dapat rekognisi bukti ilmiah publikasi, sertifikasi
internasional 2. Mahasiswa terlibat dalam pelatihan/sertifikasi, dst)
penelitian dosen
6 Program studi 1. Memperkuat tim kerja Mahasiswa mendapatkan Menyediakan anggaran 1.Tindaklanjut kerja sama di
bekerja sama sama Perguruan tinggi pembelajaran, dosen, program kerja sama dari atas kertas
dengan mitra kelas 2. Memperkuat aktivitas, yang terlibat tingkat prodi hingga 2.Memperuas mitra dengan
dunia jejaring/kenaggotaan dalam kelas dunia perguruan tinggi multi-metdhod
komunitas ilmiah
7 Kelas yang 1.Menyediakan panduan Mahasiswa mendapatkan Menyediakan anggaran Center of Excellence,
kolaboratif dan ragam metode pengalaman belajar yang pelatihan-pelatihan, Keterlibatan industri
partisipatif penyampaian kontekstual dan penyusunan panduan, memberi masalah, dosen
pembelajaran membangkitkan 6C for media pembelajaran yang inspirator
2.Pelatihan-pelatihan HOTS beragam
3.Belanja masalah
8 Program studi 1. Menyusun target Mahasiswa diakui capaian Anggaran persiapan Memiliki target, studi
berstandar akreditasi internasional pembelajarannya di seluruh akreditasi internasiona, banding (comparative
internasional 2. Menurunkan standar dunia anggaran administratif study), melakasanakan
internasional ke dalam keberlanjutan (PDCA)
komponen terkecil

Anda mungkin juga menyukai