2
Indikator kinerja Indikator Kinerja
No Utama Perguruan Rubr Kegiatan Dosen BKD
Dosen
Tinggi ik
7 Persentase mata B.1 Melaksanakan perkuliahan
kuliah S1 dan (pengajaran, tutorial, tatap
Diploma yang muka, dan/atau daring) dalam
menggunakan rangka melaksanakan metode
pembelajaran pembelajaran student centered
pemecahan kasus •Jumlah mata kuliah learning yaitu case studi/
(problem based dengan metode problem based learning atau
learning) atau evaluasi berbasis project based learning.
(project based proyek kelompok membimbing/menguji dalam
learning) sebagai dan studi kasus menghasilkan
sebagian bobot disertasi/tesis/skripsi/tugas
evaluasi akhir, serta menyelenggarakan
pendidikan di laboratorium/
praktik keguruan/bengkel/
studio/kebun
3
Student Center Learning
FUNGSI PENDIDIKAN
Dalam beberapa tahun terakhir lembaga pendidikan
tinggi telah berusaha untuk membekali mahasiswa
dengan kedua hard skill, yaitu pengetahuan kognitif dan
keterampilan profesional (Vogler et al., 2018), dan soft
skill, seperti pemecahan masalah dan kerja tim (Casner-
Lotto & Barrington, 2006).
1. Project-Based Learning
2. Case-Based Learning
3. Problem-Based Learning
4. Success-Based Learning
Project-based Learning
FUNGSI PENDIDIKAN
Model pembelajaran yang memberikan kesempatan
kepada dosen untuk mengelola pembelajaran dengan
melibatkan kerja proyek.
Masalah otentik,
menarik,
kompleks
Mahasiswa
rancang
Keterampilan
Solusi, artefak
professional
Pengumpulan
data, asumsi,
pertanyaan
lebih lanjut
DEFINISI Pembelajaran berbasis proyek (PjBL)
menawarkan kepada tim siswa masalah
PJBL otentik, menarik, dan kompleks yang
harus mereka rancang solusi atau artefak
berdasarkan pengumpulan data, asumsi,
dan pertanyaan lebih lanjut. Siswa
menerapkan dan mengintegrasikan
konsep dan prosedur sambil
meningkatkan keterampilan profesional
(Repko, Szostak, dan Buchberger 2017).
CIRI PJBL
Sentralistis
Proyek yang dikerjakan oleh siswa
merupakan perkerjaan nyata yang
Pertanyaan Penuntun sesuai dengan kenyataan di lapangan
kerja atau di masyarakat. Proyek
yang dikerjakan bukan dalam
Investigasi Konstruktif
simulasi atau imitasi, melainkan
pekerjaan atau permasalahan yang
Otonomi benar-benar nyata
Realistis
Pedoman Pembimbingan
01 Keautentikan
04 Aktif meneliti
06 Penilaian
PROSEDUR PJBL
Proses PjBL
Follow-up
Gunakan CBL PAM PjBTeam review mission
TBL
13
CIRI KEGIATAN PJBL
adanya
permasalahan
atau tantangan
siswa
mendesain
megerjakan
proses
proyek dievaluasi
penyelesaian
permasalahan
Ciri-ciri PjBL
melakukan
mempelajari
refleksi atas
dan
aktivitas yang
menerapkan
sudah
keterampilan
dijalankan
mempraktekka
bekerja dalam
n berbagai
tim kooperatif
keterampilan
Memilih Tim
Tim membutuhkan perpaduan yang seimbang antara
keterampilan teknis, soft skill, dan kepribadian
Gunakan latihan tim yang disarankan berikut ini untuk mencegah konflik:
• Sebutkan tujuan tim dengan jelas di awal proyek dan berulang kali
hingga selesai.
• Setiap anggota tim harus mengetahui kekuatan dan kelemahan
masing-masing
• Anggota tim harus membuat standar perilaku
Tahapan Pengembangan dan Pertumbuhan Tim
Forming 3T
Taaruf
Storming Tafahum
Takaful
Norming Berkenalan
Berbagi ilmu
Berkolaborasi
Performing
Hambatan Efektivitas Tim
Kurangnya Komitmen
Perilaku Disfungsional
Tim yang Efektif
orientasi hasil
kerjasama dan kolaborasi tingkat tinggi
20
21
Kegiatan penilaian terhadap suatu
tugas yang harus diselesaikan dalam
Penilaian periode/waktu tertentu. Tugas
PjBL tersebut berupa suatu investigasi
sejak dari perencanaan,
pengumpulan data,
pengorganisasian, pengolahan dan
penyajian data.
Penilaian proyek dapat digunakan
Penilaian untuk mengetahui pemahaman,
PjBL kemampuan mengaplikasikan,
kemampuan penyelidikan dan
kemampuan menginformasikan
peserta didik pada mata pelajaran
tertentu secara jelas.
Perlu
dipertimbang
kan dalam 1. Kemampuan pengelolaan
penilaian
2. Relevansi
3. Keaslian
Penilaian Penilaian autentik mengajak siswa untuk
otentik menggunakan pengetahuan akademis
dalam kehidupan nyata untuk tujuan yang
bermakna. Penilaian otentik dari
keterampilan dapat dilakukan melalui
penilaian proyek (Wel et al 2017; Miterey et
at, 2017; Chu dk, 2017).
27
PJBL dalam RPS
FUNGSI PENDIDIKAN
PJBL dalam RPS
FUNGSI PENDIDIKAN
PJBL dalam RPS
FUNGSI PENDIDIKAN
PJBL dalam RPS
FUNGSI PENDIDIKAN
Matriks RPS
Sub-CPMK/
Bentuk
Pert.1 Bahan Kajian Waktu Tugas Penilaian Rujukan
Indikator Capaian Pembelajaran
Pembelajaran MK
1 Mahasiswa Memahami: - RPS, Ceramah, tanya 150 Memahami dan Mahasiswa mampu 1
tujuan perkuliahan, - Panduan Perkulihan jawab dan menganalisis RPS, memahami
ruang lingkup materi penyampaian RPS Mekanisme rancangan dan
perkuliahan, kegiatan melalui SPOT. perkuliahan dan aturan dalam
dan mekanisme tugas perkuliahan perkuliahan
perkulihan
2 Mahasiswa memahami - Pengertian kepemimpinan Case-based learning 150 Menganalisis konsep Mahasiswa mampu 1,2
Permasalahan pendidikan kepemimpinan mendeskripsikan
Kepemimpinan - Ciri kepemimpinan pendidikan, konsep
Pendidikan pendidikan implementasi dan kepemimpinan,
- Implementasi kepemimpinan permasalahan nyata implementasi dan
pendidikan di persekolahan di lapangan permaslahannya di
lapangan.
- Masalah-masalah
kepemimpinan pendidikan
Langkah Proyek
• Tema
• Kontek • Identifikasi • Review
• Proyek masalah riil
apa, • Kelompok mission
• LKM • Perumusan • MoM
• dimana, strategi/alter • Pemecahan •
• Rencana Kekurangan
• siapa natif pm masalah • Kelemahan
Perkuliah
(RACI),
an • Perancangan dan tindak • Solusi
• Bagaima produk • Review lanjut • RTL
na • PMA • Penjadwalan mission • Presentasi
2.
5. 6.
1. Organisa 3. 4. 7.
Capaian Impleme
Deskrips si Produk Waktu Evaluasi
Pembela ntasi
i Proyek kegiatan proyek proyek proyek
jaran proyek
proyek
CBL sebuah rancangan model instruksional yang
merupakan sebuah varian dari pembelajaran
berorientasi project.
PEMBELAJARAN BERBASIS KASUS (CBL)
35
PEMBELAJARAN BERBASIS KASUS (CBL)
36
TUJUAN DAN MANFAAT
PEMBELAJARAN BERBASIS KASUS (CBL)
37
PROSEDUR CASE BASED LEARNING
Studi kasus perlu difokuskan pada konsep yang paling penting yang harus
dipelajari
Studi kasus mungkin tidak memiliki satu jawaban yang benar, guru harus
mempertimbangkan tanggapan alternatif dan meminta siswa diskusi lebih
lanjut kasus tersebut dengan membuat pertanyaan analitis.
38
LANGKAH-LANGKAH DOSEN
Dosen pengampu menyiapkan materi (dalam bentuk kasus) yang sesuai dengan
tujuan pembelajaran yang harus dicapai oleh peserta didik, dan referensi yang
sesuai dengan pokok bahasan
Kasus diberikan kepada peserta didik satu minggu sebelum proses jadwal
pelaksanaan pembelajaran
Pembelajaran dalam bentuk diskusi kelompok kecil dan / atau diskusi kelas
Setiap peserta didik diwajibkan membuat catatan ringkas tentang materi yang
dibahas (dosen dapat memberi garis besar tentang apa saja yang perlu dicatat /
dilaporkan oleh peserta didik)
39
PROSES DOSEN
40
ATURAN DASAR
Menceritakan cerita
Memiliki generalisasi
Pendek
41
CIRI-CIRI
42
FUNGSI DOSEN
43
CIRI KASUS
a. Berdasar fakta
44
TIPE KASUS
45
TEKNIK
SAPADAPPA
Situation Analysis (SA)
Analysis of Problem (PA)
Decision Analysis (DA)
Plan of Action (PA)
CPAAR
Case Fact
Problem statement
Analysis
Alternative Solution
Recomendation
46
KEUNTUNGAN KASUS
Siswa dapat memilih data yang factual;
menerapkan peralatan analisa, mengungkapkan kasus (isu),
merefleksikan pada pengalaman mereka yang relevan, dan menggunakan kasus
yang mereka hubungkan dengan situasi yang baru.
Siswa terlihat lebih terlibat, tertarik, dan melibatkan diri dalam pembelajaran
Karena kasus didasarkan pada masalah yang realistic dan sesuai dengan
masanya, penggunaan kasus ini di kelas membuat pelajaran lebih relevan atau
sesuai
47
KEKURANGAN CBL
48
SBL Model pembelajaran success based learning
(SBL) memiliki peran untuk memfasilitasi
pembelajaran kelompok tentang aktivitas yang
kompleks (berbagai tujuan, konteks, dan
jangka waktu panjang) melalui prosedur yang
valid dan efisien (Schechter, 2008)
SBL
50
SBL
• Model SBL mendorong siswa untuk memulai
pembelajaran secara kolektif.
• Siswa berfokus pada kontribusinya dalam
pembelajaran kolektif menjadi faktor utama dari
penerapan model pembelajaran SBL.
51
SBL
• Pembelajaran berbasis kesuksesan (SBL) berfokus pada proses bekerja sama secara
kolektif ke dalam praktik pembelajaran.
• Model pembelajaran SBL berkontribusi pada praktik kesuksesan siswa secara
efektif yang dilakukan selama pembelajaran (Schechter, 2008).
• Pendekatan pembelajaran dengan model SBL mengganti pembelajaran yang
berfokus pada masalah-masalah, dengan pembelajaran berfokus pada kesuksesan.
• Belajar dari kesuksesan meningkatkan self efficacy siswa dan ketekunannya .
• Merangsang efektivitas pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
ditetapkan.
• Siswa setelah mengetahui bahwa suatu tindakan berhasil maka kepercayaan dirinya
pada kompetensi dan pencapain sangat tinggi.
• melalui metode ini proses pembelajaran pada awalnya dirancang untuk mencapai
keberhasilan siswa. Berbeda dengan PBL yang memiliki efek positif yang signifikan
pada penerapan pengetahuan siswa, model pembelajaran SBL memiliki efek positif
pada basis pengetahuan mereka yang salah satunya self efficacy.
52
SINTAK SBL
53
Mengimplementasikanny
a dalam PTK
Pengertian
• Proses pemecahan
Tindakan • Meningkatkan
masalah yang proses
• Pemberian tindakan
terencana dan pembelajaran di
sistematik tertentu dalam kelas
pembelajaran • Bukan masalah
individual
Penelitia
Kelas
n
14-55
STATEMENT OF THE
PROBLEM
14-56
CONTOH RUMUSAN
MASALAH
Bagaimana meningkatkan hasil belajar mahasiswa
dalam pembelajaran …dengan menggunakan metode
PjBL
Bagaimana langkah-langkah pembelajaran Metode
PjBL untuk meningkatkan hasil belajar mahasiswa
14-57
LITERATURE
Review
14-58
RESEARCH STRATEGY
14-59
RESEARCH STRATEGY
14-60
DATA GATHERING
TIGA JENIS DATA, MIS: NILAI TES SISWA, EVALUASI GURU, DAN
PENGAMATAN PERILAKU SISWA. (JIKA SEMUA DATA
MENGARAH KE ARAH YANG SAMA, ANDA MEMILIKI JAMINAN
VALIDITAS) (METTETAL, 2001)
14-61
DATA ANALYSIS
DESKRIPTIF
• Memberikan gambaran tentang keadaan data yang ada dengan menghitung
antara lain: nilai rata-rata dan standar deviasi, frekuensi dan proporsi,
perbandingan dan hubungan atau ketergantungan antar variabel melalui
analisis regresi dan korelasi.
• Menampilkan hasil perhitungan data dalam bentuk antara lain: tabel, dan
grafik atau diagram sehingga dapat dibaca dan dipahami dengan mudah.
INFERENSI
• Menguji sejauh mana hasil perhitungan data yang diperoleh dari sample itu
benar-benar bermakna (signifikan).
• Menguji sejauh mana hasil perhitungan data yang diperoleh dari sampel
dapat berlaku bagi populasi dengan menggunakan statistik parametrik dan
atau statistik non-parametrik
14-63
DATA ANALYSIS
14-64
TEKNIK PENILAIAN
DENGAN TES DAN
NON
TES
TES
1. Tes tertulis
2. Tes Lisan
3. Tes Perbuatan
NON TES
1. Observasi.
2. Wawancara.
3. Studi kasus.
4. Rating scale (skala penilaian).
5. Check list.
6. nventory.
14-65
TEKNIK PENILAIAN MELALUI
OBSERVASI ATAU PENGAMATAN
14-66
TEKNIK PENILAIAN MELALUI
WAWANCARA
14-68
Referensi
12-69
LITERATURE
Casner-Lotto and Barrington, 2006J. Casner-Lotto, L. BarringtonAre they really ready to work? Employers’ perspectives on the
basic knowledge and applied skills of new entrants to the 21st century U.S. workforce
Partnership for 21st Century Skills, 1 Massachusetts Avenue NW Suite 700E, Washington, DC 20001 (2006)
K. Brundiers, A. WiekDo we teach what we preach? An international comparison of problem- and project-based learning
courses in sustainability
Sustainability, 5 (4) (2013), pp. 1725-1746, 10.3390/su5041725
Kunandar. 2014. Penilaian autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013) Suatu Pendekatan Praktis
Edisi Revisi. Jakarta; PT Raja Grafindo Persada.
McLean SF. Case-Based Learning and its Application in Medical and Health-Care Fields: A Review of Worldwide Literature. Journal
of Medical Education and Curricular Development. January 2016. doi:10.4137/JMECD.S20377
70