Anda di halaman 1dari 19

MODEL PEMBELAJARAN B L)

in g (P
e arn
L
Ba se d
ble m
Pro

Pj B L) Kelompok 3
nin g( 1. Tasya Arsyada (06091381823057)
ea r
a sedL 2. Firanita Fitriyah (06091381823056)
ect B 3. Alfiyah Khairani (06091381823043)
Pro j 4. Puspa Niita Sari (06091381621055)

Dosen Pengampu : Dr. Yenny Anwar, M.Pd.


Project Thomas Mergendoller dan Michaelson
PJBL adalah metode pengajaran sistematik yang

Based mengikut sertakan pelajaran ke dalam


pembelajaran pengetahuan dan keahlian yang
kompleks, pertanyaan autentik dan perancangan
01

Learnin produk dan tugas.

g (PjBL)
Pembelajaran Berbasis
Baron B.
Proyek (Project Based
PJBL adalah pendekatan cara pembelajaran secara
Learning=PjBL) adalah
konstruktif untuk pendalaman pembelajaran
model
yang
pembelajaran
menggunakan
dengan pendekatan berbasis riset terhadap 02
permasalahan dan pertanyaan yang berbobot,
proyek/kegiatan nyata relevan bagi kehidupannya.
sebagai inti
pembelajaran. Peserta
didik melakukan
eksplorasi, penilaian,
interpretasi, sintesis,
dan informasi untuk
menghasilkan berbagai
Karakteristik Model Project Based Learning (PjBL)

Peserta didik membuat Peserta didik mendesain


keputusan tentang sebuah proses untuk menentukan
kerangka kerja solusi atas permasalahan
atau tantangan yang
diajukan

Adanya permasalahan atau Peserta didik secara


tantangan yang diajukan kolaboratif bertanggung
kepada peserta didik jawab untuk mengakses dan
mengelola informasi untuk
memecahkan permasalahan

Produk akhir aktivitas belajar akan Proses evaluasi dijalankan


dievaluasi secara kualitatif secara
. kontinyu,Peserta
didik secara berkala
Situasi pembelajaran sangat melakukan refleksi atas
toleran terhadap kesalahan aktivitas yang sudah
dan perubahan dijalankan
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING)

01 02 03
PENENTUAN PERNYATAAN MENYUSUN PERENCANAAN MENYUSUN JADWAL
MENDASAR PROYEK

04 05 06
MONITORING MENGUJI HASIL EVALUASI PENGALAMAN
Kelebihan Project Based Learning

a. Meningkatkan motivasi belajar peserta didik untuk belajar, mendorong kemampuan mereka untuk melakukan
pekerjaan penting, dan mereka perlu untuk dihargai.
b. Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah.
c. Membuat peserta didik menjadi lebih aktif dan berhasil memecahkan problem-problem yang kompleks.
d. Meningkatkan kolaborasi.
e. Mendorong peserta didik untuk mengembangkan dan mempraktikkan keterampilan komunikasi.
f. Meningkatkan keterampilan peserta didik dalam mengelola sumber.
g. Memberikan pengalaman kepada peserta didik pembelajaran dan praktik dalam mengorganisasi proyek, dan
membuat alokasi waktu dan sumber-sumber lain seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas.
h. Menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan peserta didik secara kompleks dan dirancang untuk
berkembang sesuai dunia nyata.
i. Melibatkan para peserta didik untuk belajar mengambil informasi dan menunjukkan pengetahuan yang dimiliki,
kemudian diimplementasikan dengan dunia nyata.
j. Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan, sehingga peserta didik maupun pendidik menikmati proses
pembelajaran.
Kekurangan Project Based Learning

Kemungkinan adanya peserta


didik yang kurang aktif dalam
kerja kelompok.

Peserta didik yang Ketika topik yang


memiliki kelemahan diberikan kepada
dalam penelitian masing-masing
atau percobaan dan kelompok
pengumpulan berbeda,
informasi akan dikhawatirkan
mengalami peserta didik tidak
kesulitan. bisa memahami
topik secara
keseluruhan
Peran Guru
Agenda
Peran Guru Style Peran Siswa
dan Siswa dalam
1. merencanakan dan mendesain 1. Menggunakan kemampuan
Model Pembelajaran pembelajaran, bertanya dan berpikir,
2. Membuat strategi 2. Melakukan riset sederhana,
PJBL pembelajaran, 3. Mempelajari ide dan konsep
3. Membayangkan interaksi yang baru,
akan terjadi antara guru dan 4. Belajar mengatur waktu
siswa, dengan baik,
4. Mencari keunikan siswa 5. Melakukan kegiatan belajar
(mengelompokkan dan sendiri/kelompok,
memperhatikan gaya belajar 6. Mengaplikasikan hasil
siswa), belajar lewat tindakan dan
5. Menilai siswa dengan cara 7. Melakukan interaksi sosial
transparan dan berbagai (wawancara, survey,
macam penilaian dan observasi, dll)
6. Membuat portofolio pekerjaan
siswa
Penilaian dalam Model Pembelajaran PJBL
Pada penilaianKemampuan
proyek setidaknyapengelolaan:
ada 3 hal yang perlu dipertimbangkan yaitu:
Kemampuan peserta didik dalam
memilih topik, mencari informasi dan
01 mengelola waktu pengumpulan data
serta penulisan laporan.
.
Relevansi: Kesesuaian dengan mata
pelajaran, dengan
mempertimbangkan tahap
02 pengetahuan, pemahaman dan
keterampilan dalam pembelajaran.

Keaslian: Proyek yang dilakukan


peserta didik harus merupakan hasil
karyanya, dengan
03 mempertimbangkan kontribusi guru
berupa petunjuk dan dukungan
terhadap proyek peserta didik.
Problem-based Learning adalah suatu
pendekatan pembelajaran yang dimulai
dengan menyelesaikan suatu masalah,
tetapi untuk menyelesaikan masalah
itu peserta didik memerlukan
pengetahuan baru untuk dapat
menyelesaikannya baik diselesaikan se-
cara individu maupun kelompok

Problem Based
Learning (PBL)
Permasalahan sebagai kajian

Permasalahan sebagai bagian yang tak


terpisahkan dari proses

Permasalahan sebagai
contoh
Ada lima strategi
dalam

Permasalahan sebagai stimulus aktivitas menggunakan


autentik
model
pembelajaran
berbasis masalah
Permasalahan sebagai penjajakan
pemahaman (PBL) yaitu:
Agenda Style
Peran Guru Dalam Model Pembelajaran PBL

Guru sebagai pelatih Peserta didik sebagai Problem Solver Masalah sebagai awal tantangan

1. Asking about thinking


1. Peserta yang aktif. 1. Menarik untuk dipec-
(bertanya tentang
pemikiran) 2. Terlibat langsung dalam ahkan.
2. Memonitor pembela-
pembelajaran. 2. Menyediakan kebutuhan
jaran.
3. Probbing (menentang 3. Membangun pembela- yang ada hubungannya
peserta didik untuk
jaran. dengan pelajaran yang
berpikir)
4. Menjaga agar peserta dipelajari.
didik terlibat.
5. Mengatur dinamika
kelompok.
6. Menjaga berlangsungnya
proses.
Model PBL mengacu pada hal-hal sebagai berikut:
1. Kurikulum: PBL tidak seperti pada kurikulum tradisional, karenamemerlukan suatu strategi sasaran
dimana proyek sebagai pusat.
2. Responsibility: PBL menekankan responsibility dan answerability para pesertadidik ke diri dan
panutannya.
3. Realisme: kegiatan peserta didik difokuskan pada pekerjaan yang serupa dengan situasi yang
sebenarnya
4. Active-learning: menumbuhkan isu yang berujung pada pertanyaan dankeinginan peserta didik untuk
menemukan jawaban yang relevan, sehingga dengan demikian telah terjadi proses pembelajaran yang
mandiri.
5. Umpan Balik: diskusi, presentasi, dan evaluasi terhadap para peserta didik menghasilkan umpan balik
yang berharga
6. Keterampilan Umum: PBL dikembangkan tidak hanya pada keterampilan pokok dan pengetahuan saja,
tetapi juga mempunyai pengaruh besar pada keterampilan yang mendasar seperti pemecahan masalah,
kerja kelompok, dan self-management.
7. Driving Questions: PBL difokuskan pada permasalahan yang memicu pesertadidik berbuat
menyelesaikan permasalahan dengan konsep, prinsip dan ilmu pengetahuan yang sesuai.
8. Constructive Investigations: sebagai titik pusat, proyek harus disesuaikandengan pengetahuan para
peserta didik.
9. Autonomy: proyek menjadikan aktifitas peserta didik sangat penting
Prinsip Proses Pembelajaran PBL
Konsep Dasar (Basic Concept)

Langkah langkah Pelaksanaan


Pendefinisian Masalah
Pembelajaran Berbasis
(Defining the Problem)
Masalah

Pertukaran Pengetahuan
(Exchange Knowledge) Pembelajaran Mandiri
(Self Learning)
Langkah - Langkah Pelaksanaan
Pembelajaran Berbasis Masalah
FASE-FASE PERILAKU GURU

Fase 1  Menjelaskan tujuan pembelajaran, menjeaskan logistik yang dibutuhkan


Orientasi peserta didik kepada masalah  Memotivasi peserta didik untuk terlibat aktif dalam pemcahan masalah yang
dipilih

Fase 2  Membantu peseta didik mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar


Mengorganisasikan peserta didik yang berhubungan dengan masalah tersbut

Fase 3  Mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi yang sesuai.


Membimbing penyelidikan individu dan  Melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan
kelompok masalah.

Fase 4  Membantu peserta didik dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang
Mengembangkan dan menyajikan hasil sesuai laporan, model, dan berbagai tugas dengan teman
karya
Fase 5  Mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari/meminta
Menganalisa dan mengevaluasi proses pe- kelompok presentasi hasil belajar
mecahan masalah
Penilaian Pembelajaran Berbasis Masalah

a) Self-assessment. Penilaian yang dilakukan oleh peserta didik itu sendiri


terhadap usaha-usahanya dan hasil pekerjaannya dengan merujuk
pada tujuan yang ingin dicapai (standard) oleh peserta didik itu sendiri
dalam belajar.
b) Peer-assessment. Penilaian di mana pebelajar berdiskusi untuk
memberikanpenilaian terhadap upaya dan hasil penyelesaian tugas-
tugas yang telah dilakukannya sendiri maupun oleh teman dalam
kelompoknya.
Penilaian yang relevan dalam PBL antara lain berikut ini.

Penilaian kinerja peserta didik


Penilaian portofolio peserta didik
Penilaian potensi belajar
Penilaian usaha kelompok
Keunggulan dan Kelemahan
Agenda
Keunggulan Style Kelemahan

Model Pembelajaran 1. Melatih siswa untuk mendesain suatu


1. Beberapa pokok bahasan sangat sulit
penemuan
PBL 2. Berpikir dan bertindak kreatif untuk menerapkan metode ini.
3. Memecahkan masalah yang dihadapi
secara realistis Misalnya, terbatasnya alat-alat
4. Mengidentifikasi dan melakukan laboratorium menyulitkan siswa untuk
penyelidikan
5. Menafsirkan dan mengevaluasi hasil melihat dan mengamati serta akhirnya
pengamatan
dapat menyimpulkan kejadian atau
6. Merangsang bagi perkembangan kemajuan
berpikir siswa untuk menyelesaikan suatu konsep tersebut..
permasalahan yang dihadapi secara
realistis 2. Membutuhkan alokasi waktu yang lebih
7. Mengidentifikasi dan melakukan panjang dibandingkan dengan metode
penyelidikan
8. Menafsirkan dan mengevaluasi hasil pembelajaran yang lain.
pengamatan
9. Merangsang bagi perkembangan kemajuan
berpikir siswa untuk menyelesaikan suatu
permasalahan yang dihadapi dengan tepat
10. Dapat membuat pendidikan sekolah lebih
relevan dengan kehidupan, khususnya
dunia kerja
Kesimpulan

Pembelajaran berbasis proyek (PJBL) merupakan metode belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah
awal dalam pengumpulan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam
beraktivitas secara nyata. PJBL dirancang untuk digunakan pada permasalahan komplek yang diperlukan
pelajaran dalam melakukan investigasi dan memahaminya.
Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL) melibatkan peserta didik dalam proses pembelajaran yang aktif,
kolaboratif, berpusat kepada peserta didik, yang mengembangkan kemampuan pemecahan masalah dan
kemampuan belajar mandiri yang diperlukan untuk menghadapi tantangan dalam kehidupan dan karier, dalam
lingkungan yang bertambah kompleks sekarang ini.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai