Anda di halaman 1dari 84

STRATEGI

PEMBELAJARAN
BIOLOGI
Mengapa Strategi Belajar
Mengajar?

Memperoleh hasil pembelajaran yang


optimal
Optimal ? • Menguasai materi pembelajaran
• Membuat alat evaluasi yang relevan
dengan tujuan pembeljaran
• Memilih materi yang sesuai dengan
tujuan pembelajaran dan alat
evaluasinya
• Kemampuan merancang pengalaman
Persiapan belajar
Pembelajaran • Menguasai pendekatan dan teori belajar
yang ideal • Menguasai metode dan media
pembelajaran
• Memilih dan mengkombinasikan materi,
metode, media dengan pengalaman
belajar yang sesuai dengan tujuan dan
evaluasinya
• Membuat “Strategi belajar mengajar”
“NOW WHAT IS A SONG
BUT WHO IS THE SINGER”
LEBIH PENTING YANG MEMBELAJARKAN BUKAN
MATERINYA

..diantara banyak faktor yang mempengaruhi


pelajaran IPA, gurulah yang menjadi faktor utama
untuk keberhasilan pembelajaran IPA (Watson,
1961; Klopfer 1980)
Tugas guru dalam proses
belajar mengajar
• Membuat perencanaan
• Melaksanakan kegiatan belajar
mengajar
• Melaksanakan evaluasi hasil belajar
Komponen-Komponen dalam SBM Biologi

Karakteristik Kurikulum
Tugas Guru Sekolah

Tujuan
Profesionalisme
Guru Biologi Materi Pelajaran

KDM Metode dan


Pendekatan

II Media
Persiapan pembelajaran
Mengajar
Pengelolaan kelas
dan Lab
Aplikasi Teori Penilaian
Pembelajaran Pembelajaran
Biologi
KURIKULUM SEKOLAH
Sudah benarkah?
Seorang guru yang sudah mengajar cukup
lama, telah mengajar di beberapa tempat
dan telah mengalami beberapa perubahan
kurikulum. Dia tidak mengetahui untuk
apa pemerintah mengganti kurikulum
berulang kali, dia juga tidak perduli
dengan perubahan tersebut baginya yang
terpenting setiap kali dia akan mengajar
dia melihat buku biologi yang disediakan
bagi siswa dan memahami materi.
Buku Pelajaran seyogyanya
merupakan terjemahan
dari kurikulum.

Ketidak tahuan tentang kurikulum akan


menyebabkan kesalahan dalam proses
pembelajaran
Merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan
pendidikan dan dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu
ilmu dan teknologi, lingkungan serta kebutuhan.

Zais (1976) kurikulum merupakan perencanaan pengalaman belajar


adalah semua sarana yang digunakan sekolah untuk menyediakan
kesempatan bagi siswa untuk memperoleh pengalaman belajar yang
diinginkan
Taba (1962) mendefinisikan kurikulum sebagai suatu rencana
pembelajaran.
Komponen
 Tujuan
 Isi/Materi
 Media
 Strategi
 Proses Belajar-Mengajar
 Penilaian
Pembahasan
MATERI PELAJARAN
Merupakan dasar pijakan dalam
menentukan pencapaian tujuan-tujuan
dalam proses pembelajaran
MATERI PELAJARAN

MATERI

PBM PENILAIAN
Dalam sajian materi dapat
berupa : fakta, Konsep,
prinsip dan hukum yang akan
melahirkan teori.
Fakta ?
Fakta merupakan semua pengetahuan
yang telah diketahui oleh manusia,
tetapi belum terorganisasikan secara
sistematis.
Dalam suatu fakta terdapat konsep-
konsep dan prinsip-prinsip untuk
menguraikan suatu kejadian, hukum
maupun teori
Konsep ?
 Konsep adalah gambaran dari ciri-ciri sesuatu objek
sehingga dapat membedakannya dengan objek lain.
 Merupakan suatu abstraksi yang mewakili suatu kelas
objek-objek kejadian, kegiatan-kegiatan atau hubungan-
hubungan yang mempunyai atribut yang sama.
 Merupakan pembentukan mental dalam mengelompokkan
kata-kata dengan penjelasan tertentu yang dapat diterima
secara umum.
 Merupakan definisi secara singkat dari kelompok fakta atau
gejala
Ciri-ciri konsep
• Konsep memiliki atribut
• Memiliki struktur
• Memiliki keabstrakan
• Memiliki keinklusifan
• Memiliki generalitas
• Mmemiliki ketepatan
• Memiliki kekuatan
Prinsip?
• Hubungan-hubungan antara satu
konsep dengan konsep yang lain yang
memiliki dasar kebenaran yang tidak
begitu tinggi.
• Contoh : Serangga adalah hama
tanaman
• Kedudukan prinsip lebih luas dari
konsep
Hukum
• Hubungan antara variable-variable
yang tidak begitu tinggi disebut
hokum
• Berdasarkan aturan-aturan atau
hukum inilahlahir suatu teori tentang
pengetahuan dan tekhnologi
Analisis Materi Pelajaran
• Merupakan bagian dari rencana kegiatan
pembelajaran.
• Mengkaji materi dan menjabarkannya serta
mempertimbangkan penyajiannya.
• Sasarannya,
1. Terjabarkannya konsep menjadi sub-konsep
2. Terpilihnya metode yang efektif dan efesien
3. Terpilihnya sarana pembelajaran yang paling cocok
4. Tersedianya alokasi waktu sesuai dengan lingkup materi
(kesalaman/keluasan)
Cara memperoleh konsep
• Formasi konsep (concept formation)
Belajar konsep-konsep konkrit seperti pada anak-anak yang
sebelum memasuki dunia sekolah.
Proses induktif, belajar penemuan dengan melibatkan proses-
proses mental yang menghasilkan generalisasi2.

• Asimilasi konsep (concept assimilation)


Memeperoleh konsep-konsep selama dan sesudah sekolah, yaitu
dengan mengaitkan pengetahuan yang diperoleh dari
lingkungannya dengan pengetahun yang ada di dalam struktur
kognitifnya.
Merupakan proses deduktif.
Prinsip-Prinsip Penentuan Materi Pelajaran

•Prinsip – prinsip yang dijadikan dasar dalam menentukan materi pembelajaran adalah:
a.    Relevansi (kesesuaian)
Materi pembelajaran hendaknya relevan dengan pencapaian standar kompetensi dan kompetensi
dasar. Jika kemampuan yang diharapkan dikuasai peserta didik berupa menghafal fakta, maka materi
pembelajaran yang diajarkan harus berupa fakta, bukan konsep atau prinsip ataupun jenis materi
lain. Contoh:  kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik adalah ”mendeskripsikan sistim
gerak pada manusia dan hubungannya dengan manusia” maka pemilihan materi pembelajaran yang
disampaikan seharusnya ”
b.     Konsistensi (keajegan)
Jika kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik ada dua macam maka materi yang
diajarkan juga harus meliputi dua macam. Contoh: kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta
didik adalah ”pengajaran mengenai sistem panca indera”
c.    Adquency (kecukupan)
Materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu peserta didik menguasai
konpetensi dasar yang diajarkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit dan tidak boleh terlalu banyak. Jika
terlalu sedikit maka kurang membantu tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Sebaliknya jika terlalu banyak maka akan mengakibatkan keterlambatan dalam pencapaian target
kurikulum
• Sehingga langkah-langkah untuk menyusun materi pelajaran adalah
sebagai berikut:

1.  Menyiapkan materi pelajaran yang berisi pokok-pokok isi materi yang harus
dipelajari siswa sebagai sarana pencapaian satandar kompetensi,
kompetensi dasar, dan indikator hasil belajar
2. Materi pelajaran dirinci atau diuraikan meliputi batasan ruang lingkupnya
baik aspek kognitif, afektif dan psikomotor, kemudian diurutkan dan
ditunjukkan keterkaitan antar isi materi yang dipelajari dengan nilai fungsi
belajar
3. Isi materi disesuaikan dengan kemampuan tingkat perkembangan berfikir
dan kebutuhan sehari-hari siswa.
4. Mengidentifikasi butir-butir materi pelajaran berdasarkan rumusan butir-butir
sub indikator
5. Menentukan butir-butir materi pelajaran yang sesuai dengan butir-butir sub
indikator
6. Tulis butir-butir materi pelajaran didalam kolom bahan pelajaran
Pembahasan
1. Konsep seperti apa utk pembelajaran biologi agar tujuan tercapai?
(mentari)
2. Bagaimana kaitan materi pelajaran pada pembentukan karakter?
Ryan
3. Pendekatan kognitif, afektif dan psikomotor, berikan cth? Sri Astuti
Tanggapan
• intan
• Mentari
• Alfijar
1. Bagaimana sebagai guru, memilih konsep agar literasi sains
meningkat? (Puspita)
2. Ausubel, jelaskan asimilasi dan formasi konsep? Dian
Tanggapan.
• Dian
• jenis materi, fakta, konsep, prinsip hukum
dan teori (nabilla).
• Bagaimana mengatahui, fakta atau
konsep?
• Mempertimbangkan potensi peserta didik?
cindy alviolita
• Langkah2 penentuan materi pelajaran,
berikan satu contoh? Annisa
PENGALAMAN BELAJAR
(KPS)
Ilustrasi

 Ada tiga orang guru biologi disuatu SMU, yang


masing-masing menggunakan strategi yang
berbeda ketika akan mengajrkan konsep respirasi
 Guru pertama menggunakan metode ceramah
untuk menjelaskan bahwa proses respirasi
menghasilkan CO2
 Guru kedua menugaskan siswanya untuk membaca
buku, dengan pertimbangan bahwa siswa akan
mudah memahami dengan membaca buku.
 Guru ketiga menggunakan metode demonstrasi
Apakah pengalaman belajar yang
dimiliki oleh para siswa yang
diajar oleh ketiga orang tersebut
sama?
 Guru 1, mendengarkan
 Guru 2, membaca
 Guru 3, mengobservasi (melihat perubahan)

 Bagaimana jika siswa sendiri yang melakukan percobaan?

 Dapat kita lihat bahwa terdapat keterkaitan yang erat


antara pengembangan keterampilan proses dengan
pengalaman.
 Makin aktif siswa secara intelektual, manual dan social
tampaknya makin bermakna pengalaman belajar siswa.
I hear and I forgot, I see
and I remember, I do and I
understand
Apa pentingnya pengalaman
belajar?

 Dari ketiga kelomok siswa yang diajar dengan cara yang


berbeda tersebut, mungkin hasilnya sama, semuanya bias
memahami bahwa dalam proses respirasi akan dihasilkan
CO2, tetapi apakah pemahaman itu akan bertahan lama?
Apakah sama apa yang ada di dalam benak mereka?
 Ketika diminta menjelaskan kembali, siswa yang diajar
dengan ketiga guru yang berbeda tentu akan berbeda juga
 Pengalaman adalah guru yang paling baik
 Melalui pengalaman nyatalah seorang belajar
Bagaimana pandangan kalian
mengenai Sains Biologi?
 Sains mengamdung konten atau produk
 Proses
 Sikap dan
 tekhnologi
Bagaimana merumuskan
pengalaman belajar?
 Faktor-factor yang harus diperhatikan
 Karakteristik konsep yang diajarkan
 Kesiapan siswa/karakteristik siswa
 Fasilitas yang tersedia
Belajar Biologi melalui
Keterampilan Proses Sains (KPS)

 Aspek proses dituntut pada pembelajaran IPA sejak


kurikulum 1984.
 KPS menjadi bagian tak terpisahkan pada jenjang
pendidikan manapun.
KPS ?

KPS melibatkan keterampilan-


keterampilan kognitif atau
intelektual, manual, dan social.
Peranan guru dalam mengembangkan KPS?

Peranan Umum
Memberikan kesempatan untuk menggunakan keterampilan
proses dalam melakukan eksplorasi materi dan fenomena.
Memberi kesempatan untuk berdiskusi
Membantu mengembangkan keterampilan bergantung pada
pengetahuan bagaimana siswa menggunakannya
Mendorong siswa untuk mengulas secara kritis tentang
bagaimana kegiatan mereka telah dilakukan
Memberikan teknnik atau strategi untuk meningkatkan
keterampilan
Peranan Khuusus
Terkait aspek-aspek KPS
PEMBAHASAN
 strategi/5 /2/2018
 kelompok 3.
 1. adinda, karakteristik konsep?
 2. Srikurnia septiani, identifikasi materi
 tanggapan, rahma..kontekstual
 1. fadila, sesuai dg kerucut pengalaman
 2. septi,apa sj yg perlu dipertimbangkan gr utk merancang
pembeljrn
PENDEKATAN
PEMBELAJARAN
Pendekatan (Approach)

Menekankan pada strategi pada


perencanaan

Konsep dasar yang mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari


pemikiran tentang bagaimana metode pembelajaran diterapkan berdasarkan
teori tertentu.
Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan
sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap
proses pembelajaran. Pendekatan pembelajaran
dapat juga diartikan sebagai jalan yang digunakan
oleh guru atau pembelajar untuk menciptakan
suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar.
Belajar dalam konteks ini harus diartikan
mengalami peristiwa perubahan perilaku dan
menghasilkan perilaku baru sebagai hasil dari
peristiwa itu
Pendekatan Pembelajaran menurut
beberapa ahli

Gladene Robertson dan Hellmut Lang (1984: 5)


pendekatan pembelajaran dapat dimaknai menjadi 2
pengertian, yaitu pendekatan pembelajaran sebagai
dokumen tetap dan pendekatan pembelajaran sebagai
bahan kajian yang terus berkembang.

Menurut Philip R. Wallace (1992: 13) pendekatan


pembelajaran dibedakan menjadi 2, yaitu:
1. Pendekatan konservatif (conservative approaches)
2. Pendekatan liberal (liberal approach).
Macam-macam Pendekatan
Pembelajaran
Secara umum pendekatan pembelajaran terdapat dua macam, yaitu
pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa dan pendekatan
pembelajaran yang berpusat pada guru. Adapun pendekatan pembelajaran
yang akan dibahas yaitu :
1.Pendekatan tujuan pembelajaran
2.Pendekatan konsep
3.Pendekatan lingkungan
4.Pendekatan inkuiri
5.Pendekatan penemuan
6.Pendekatan proses
7.Pendekatan interaktif
8.Pendekatan pemecahan masalah
9.Pendekatan sains-teknologi dan masyarakat (STM)
10.Pendekatan terpadu.
Pendekatan Tujuan
Pembelajaran
Pendekatan ini berorientasi pada tujuan akhir yang akan
dicapai. Dengan adanya pendekatan tujuan tersebut berarti
semua komponen pembelajaran ditata dan diarahkan demi
tercapainya suatu tujuan.
Pendekatan ini tercakup juga ketika seorang guru
merencanakan pendekatan lainnya, karena suatu pendekatan
itu dipilih untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Semua pendekatan dirancang untuk keberhasilan suatu
tujuan.
Pendekatan Konsep

Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan konsep


berarti siswa dibimbing memahami suatu bahasan melalui
pemahaman konsep yang terkandung didalamnya.
Pendekatan konsep adalah pendekatan yang mengarahkan
peserta didik meguasai konsep secara benar dengan tujuan
agar tidak terjadi kesalahan konsep (miskonsepsi).
Sebagai contoh: Ketika seorang guru akan mengajarkan
konsep difusi dengan menggunakan konsep, berarti melalui
beberapa metode siswa akan diantarkan untuk memahami
konsep difusi.
Guru tersebut dapat menggunakan metode demonstrasi dan
metode tanya jawab yang berkaitan dengan proses difusi.
Pendekatan Lingkungan

Penggunaan pendekatan lingkungan berarti mengaitkan lingkungan


dalam suatu proses belajar mengajar.
Lingkungan digunakan sebagai sumber belajar.
Untuk memahami materi yang berkaitan erat dengan kehidupan
sehari-hari sering digunakan pendekatan lingkungan sebagai contoh
untuk memahami interaksi antar organisme, dengan mengambil
contoh kejadian nyata disekeliling, siswa dapat lebih memahami
arti interaksi tersebut.
Dalam proses pembelajarannya tidak selalu siswa diajak ke
lingkungan, karena menggunakan pendekatan lingkungan dapat saja
guru memberi informasi yang berkaitan dengan lingkungan sekitar.
Penerapan pendekatan lingkungan memiliki beberapa kelebihan yaitu
sebagai berikut:
Menghemat biaya, karena memanfaatkan benda-benda yang telah ada
di lingkungan.
Praktis dan mudah dilakukan, tidak memerlukan peralatan khusus
seperti listrik, media elektronik, dll.
Memberikan pengalaman yang ril atau langsung kepada siswa

Penerapan pendekatan lingkungan memiliki beberapa kelemahan yaitu:


Tidak efisien karena membutuhkan waktu yang agak lama dalam
proses belajar.
Nampak jelas antara siswa yang memiliki kemampuan kurang, yang
kemudian menimbulkan rasa tidak percaya diri bagi siswa yang kurang
kemampuannya.
Bagi siswa yang tertinggal akan terus tertinggal dan sulit mengejar
ketertinggalan pelajaran.
Kemampuan yang didapat oleh siswa akan bereda-beda dan tidak
merata.
Pendekatan inkuiri
Pendekatan inkuiri berarti membelajarkan siswa untuk
mengendalikan situasi yang dihadapi, dengan demikian siswa
diarahkan untuk menemukan pengetahuan, ide dan informasi
melalui usaha sendiri.
Guru merencanakan situasi sedemikian rupa sehingga siswa
didorong untuk menggunkan prosedur yang digunakan para ahli
penelitian untuk mengenal masalah, mengajukan pertanyaan,
mengemukakan langkah-langkah penelitian, memberikan paparan,
memuat ramalan, dan penjelasan yang menunjang pengalaman.
Pendekatan inkuiri dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
Inkuiri terpimpin (quided inquiry)
Inkuiri terbuka (open-ended inquiry)
Pendekatan Penemuan

Konsep pendekatan penemuan adalah bahwa motivasi


siswa untuk belajar sains akan meningkat apabila ia
mempunyai pengalaman seperti yang dialami para
peneliti ketika menemukan suatu temuan ilmiah.
Agar siswa dapat menemukan sendiri ia harus
melakukan proses mental seperti mengamati,
klasifikasi, mengukur, meramalkan, dan
menyimpulkan.
Pembelajaran dengan pendekatan penemuan dibedakan
menjadi :
1.Penemuan terpimpin (guided discovery) : guru
mengemumakan masalah, memberi pengarahan
mengenai pemacahan, dan membimbing siswa dalam
mencatat data.
2.Penemuan terpimpin yang kurang terstruktur (less
structured guided discovery) : guru mengemukakan
masalah, siswa diminta mengamati, mengeksploitasi
dan melakukan kegiatan untuk memecahkan masalah.
3.Penemuan bebas (free discovery) : dari memunculkan
masalah sampai pemecahannya semua dilakukan sendiri
oleh siswa.
Pendekatan Proses
Pada pendekatan proses, tujuan utama pembelajaran
adalah mengembangkan kemampuan siswa dalam
keterampilan proses atau langkah-langkah ilmiah seperti
mengamati, berhipotesa, merencanakan, menafsirkan, dan
mengkomunikasikan.

Pendekatan keterampilan proses digunakan dan


dikembangkan sejak kurikulum 1984. Penggunaan
pendekatan proses menuntut keterlibatan siswa langsung
dalam kegiatan belajar.
Keunggulan/Kelebihan pendekatan proses adalah :
 Memberi bekal cara memperoleh pengetahuan, hal yang sangat
penting untuk pengembangan pengetahuan dan masa depan.
 Pendahuluan proses bersifat kreatif, siswa aktif, dapat
meningkatkan keterampilan berfikir dan cara memperoleh
pengetahuan.

Kelemahan pendekatan proses adalah :


 Memerlukan banyak waktu sehingga sulit untuk dapat
menyelesaikan pengajaran yang ditetapkan dalam kurikulum.
 Memerlukan fasilitas yang cukup baik dan lengkap sehingga tidak
semua sekolah dapat menyediakannya.
 Merumuskan masalah, menyusun hipotesis, merancangkan suatu
percobaan untuk memperoleh data yang relevan adalah
pekerjaan yang sulit, tidak semua siswa mampu
melaksanakannya.
Pendekatan interaktif

Pendekatan interaktif dikenal sebagai pendekatan


pertanyaan anak, memberikan kesempatan pada siswa untuk
mengajukan pertanyaan untuk kemudian melakukan
penyelidikan yang berkaitan dengan pertanyaan yang mereka
ajukan. Pertanyaan yang diajukan siswa sangat bervariasi
sehingga guru perlu melakukan langkah-langkah
mengumpulkan, memilih dan mengubah pertanyaan tersebut
menjadi suatu kegiatan yang spesifik.
Langkah-langkah pembelajaran sains menggunakan pendekatan
interaktif yaitu:
1.Persiapan

2.Pendapat sebelum (Before Views)


3.Kegiatan eksplorasi (Exploratory Activities)
4.Pertanyaan siswa (Children Question)
5.Penyelidikan (Investigation)
6.Pendapat setelah (After Views)
7.Refleksi (Reflection)
Pendekatan pemecahan
masalah
Pendekatan pemecahan masalah berangkat dari
masalah yang harus dipecahkan melalui praktikum
atau pengamatan. Pendekatan masalah ada dua
versi. Versi yang pertama siswa dapat saja menerima
saran tentang prosedur yang digunakan, cara
pengumpulan data, dll. Versi kedua, hanya masalah
yang dimunculkan, siswa yang merancang
pemecahannya sendiri.
Guru berperan hanya dalam menyediakan bahan dan
membantu memberi petunjuk.
Pendekatan Sains-Teknologi
dan Masyarakat (STM)
Dalam pengajaran sains siswa tidak hanya mempelajari
konsep-konsep sains tetapi juga memperkenalkan pada
aspek teknologi, dan bagaimana teknologi itu berperan di
masyarakat. Melalui pendekatan ini guru dianggap sebagai
fasilitator dan informasi yang diterima siswa akan lebih
lama diingat.
Melalui pendekatan sains-teknologi dan masyarakat siswa
akan lebih aktif dalam kegiatan yang akan dilaksanakan, di
pengumpulan data, dan menguji gagasan yang
dimunculkan.
Melalui pendekatan STM ini guru dianggap
sebagai fasilitator.

STM dalam pembelajaran dapat dilakukan


dengan tiga cara
Sebagai Pendekatan untuk mengkaitkan
Sains, tekh dengan masyarakat
Sebagai pendekatan dengan menggunakan
isu atau masalah pada awal pembelajaran
Membuat program STM dengan skenario
tertentu.
Pendekatan Terpadu (Integrated
Approach)

Pendekatan ini merupakan pendekatan yang intinya memadukan dua


unsur atau lebih dalam suatu kegiatan pembelajaran. Unsur
pembelajaran yang dipadukan dapat berupa konsep dengan proses,
konsep dari satu mata pelajaran dengan konsep mata pelajaran lain,
atau dapat juga berupa penggabungan suatu metode dengan metode
lainnya.
Yang diharapkan adalah terjadi peningkatan pemahaman yang lebih
bermakna dan peningkatan wawasan karena satu pembelajaran
melibatkan lebih dari satu cara pandang.
Pendekatan Saintifik
Pendekatan Saintifik

Konsep dasar yang menginspirasi atau


melatarbelakangi perumusan metode mengajar dengan
menerapkan karakteristik yang ilmiah.
Karakteristik Pendekatan
Saintifik
Tujuan Pembelajaran dengan
Pendekatan Saintifik

•Meningkatkan kemampuan intelek.


•Membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan sesuatu masalah secara sistematik.
•Menciptakan kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa belajar itu merupakan

suatu kebutuhan.
•Memperoleh hasil belajar yang tinggi.
•Melatih siswa dalam mengkomunikasikan ide-ide
•Mengembangkan karakter siswa.
Langkah-langkah Pembelajaran
dengan Pendekatan Saintifik

1. Mengamati
2. Menanya
3. Mengeksperimen / Mencoba
4. Mengasosiasi / Menalar
5. Menarik kesimpulan
6. Mengkomunikasikan
Metode dalam Pendekatan Saintifik

Metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana


yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun
tercapai secara optimal.

Metode yang sesuai dengan pendekatan


saintifik
Kesimpulan
Pendekatan pembelajaran dapat berarti
titik tolak atau sudut pandang terhadap
 proses pembelajaran atau merupakan
gambaran pola umum perbuatan guru dan
 peserta didik di dalam perwujudan kegiatan
pembelajaran, yang berusaha meningkatkan
kemampuan-kemampuan kognitif, afektif, dan
psikomotorik siswa dalam pengolahan pesan
sehingga tercapai sasaran belajar.
PEMBAHASAN
METODE
PEMBELAJARAN
PENGERTIAN METODE PEMBELAJARAN
Ada beberapa pendapat para ahli :

 Metode menurut Djamaluddin dan Abdullah (1999)


berasal dari kata meta yang berarti melalui, dan hodos
berarti jalan. Jadi, metode adalah jalan yang harus
dilalui untuk mencapai suatu tujuan.
 Menurut Depag RI dalam buku Metodologi (2001) Metode
berarti cara kerja yang bersisitem untuk memudahkan
pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang
di tentukan.
 Menurut WJS. Poerwadarminta dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia ( 1999) Metode adalah cara yang telah
teratur dan terpikirbaik-baik untuk mencapai tujuan yang
diharapkan.
Metode ?

Metode pembelajaran dapat dikatakan sebagai teknik


penyajian yang dikuasai oleh guru untuk mengajar atau
menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam
kelas, baik secara individual ataupun secara kelompok
agar pelajaran itu dapat diserap, dipahami dan di
manfaatkan oleh siswa dengan baik.

Metode pembelajaran juga dapat diartikan sebagai cara


yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana
yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan
praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran
 Maka, dapat dikatakan bahwa metode
pembelajaran adalah strategi pembelajaran yang
digunakan oleh guru sebagai media untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
 Hal ini mendorong seorang guru untuk mencari
metode yang tepat dalam penyampaian materinya
agar dapat diserap dengan baik oleh siswa.
Mengajar secara efektif sangat bergantung pada
pemilihan dan penggunaan metode mengajar.
FUNGSI METODE PEMBELAJARAN

Metode pembelajaran sebagai


alat motivasi ekstrinsik, dengan
menempatkan guru sebagai
motivatornya. Motivasi ekstrinsik
adalah motif-motif yang aktif dan
berfungsi karena adanya
perangsang dari luar. Metode
pembelajaran berfungsi sebagai
alat perangsang dari luar yang
dapat membangkitkan belajar
peserta didik
BEBERAPA CONTOH METODE
PEMBELAJARAN
1. Metode Ceramah
2. Metode Tanya Jawab
3. Metode Diskusi
4. Metode Kooperatif
5. Metode Demonstrasi
6. Metode Ekspositori atau Pameran
7. Metode Karyawisata atau Widyawisata
8. Metode Penugasan
9. Metode Eksperimen
10. Metode Bermain Peran
 Metode Ceramah
Metode penyampaian bahan ajaran secara lisan. Metode
ini banyak dipilih guru karena mudah dilaksanakan dan
tidak membutuhkan alat bantu khusus serta tidak perlu
merancang kegiatan siswa.
Dalam pelajaran biologi,guru banyak menggunakan metode
cerama terutama apabila untuk menjelaskan konsep yang
abstrak dan kompleks serta sukar ditampilkan dalam bentuk
kegiatan.
Metode ceramah ini pada umumnya dipandang sebagai
suatu metode CBSA (cara belajar siswa aktif) sangat
rendah. Penggunaan metode ceramah membuat siswa
kurang dirangsang kreativitasnya dan tidak membuat siswa
aktif mengemukakan pendapatanya serta tidak dibiasakan
mencari mengolah informasi.
 Tanya Jawab
Dalam tanya jawab, pertanyaan-pertanyaan yang akan
diajukan sudah direncanakan sebelumnya. Pertanyaan
yang diajukan harus sesuai dengan kemampuan siswa dan
dengan kalimat yang lugas dan tidak menimbulkan
kesalahpahaman pada peserta didik.Pertanyaan disusun
sedemikian rupa sehingga peserta didik dapat mengambil
kesimpulan.

Keunggulan metode diantaranya dapat menarik dan


memusatkan perhatian siswa dengan menunjukkan
pertanyan yang terarah , siswa akan tertarik dalam
mengembangkan daya pikir. Kemampuan berpikir siswa
dalam menemukan pokok-pokok pikirannya dapat
terdeteksi ketika siswa menjawab pertanyaan
Kekurangan Metode Tanya Jawab
Metode ini tidak sering digunakan karena
tidak mudah membuat pertanyaan yang
sesuai dengan tingkat berfikir dan mudah
dipahami siswa. Waktu sering terbuang
akibat siswa tidak dapat menjawab
pertanyaan, karena cenderung takut untuk
menjawab.
 Diskusi

Metode diskusi adalah cara pembelajaran dengan memunculkan


masalah. Dalam diskusi dapat saja muncul pertanyaan, tetapi pertanyaan
tersebut tidak direncanakan terlebih dahulu. Dalam diskusi terjadi tukar
menukar gagasan untuk meperoleh kesamaann pendapat akan tetapi,
yang perlu diperhatikan dalam diskusi ini bahwa kesepakatan belum
tentu tercapai.
Kelebihan metode adalah merangang keberanian dan kreativitas siswa
dalam mengemukakan gagasan, membiasakan siswa bertukar pikiran
dengan teman, menghargi dan menerima pendapat orang lain
 Kekurangan dari metode diskusi tentu ada, antara lain pembicaraan sering
kali didominasi orang-orang tertentu yang sudah terbiasa mengeluarkan
pendapat, pembicaraan kadang-kadang meluas dan mengembang. Untuk
mengatasi kekurang tadi, guru perlu berkeliling ketiap kelompok .
 Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah cara penyajian
pelajaran dengan memeragakan suatu proses
kejadian. Metode ini dapat membuat pelajaran
menjadi lebih jelas dan lebih konkrit, sehingga
diharapkan siswa menjadi lebih mudah
memahami.
Metode demonstrasi ini memerlukan
keterampilan guru secara khusus sehingga
memerlukan kesiapan dan perencanaan yang
matang serta memerlukan waktu yang lama.
 Ekspositori atau pameran
Metode ini sering dianggap sama dengan
metode demonstrasi. Metode ekspositori ini
adalah suatu penyajian visual dengan
menggunakan benda dua dimensi atau tiga
dimensi, dengan maksud mengemukakan
gagasan atau sebagai alat untuk membantu
menyampaikan informasi yang diperlukan.
 Seperti pada metode demonstrasi ketika
guru menggunakan metode ekspositori,
benda yang akan diperagakan harus
diletakkan pada tempat yang dapat dilihat
oleh seluruh siswa, dan benda tersebut harus
cukup besar.
 Metode Karyawisata / Widyawisata
Metode Karyawisata / Widyawisata adalah cara
penyajian dengan membawa siswa mempelajari
materi pelajaran di luar kelas. Widyawisata ini
suatu kunjungan yang direncanakan kepada suatu
objek tertentu untuk dipelajari atau untuk
memperoleh informasi yang diperlukan.

Kelebihan : Memanfaatkan lingkungan sebagai


sumber belajar, dapat merangsang kreativitas
siswa, informasi dapat lebih luas dan aktual, siswa
dapat mencari dan mengolah informasi.
Kekurangan : Memerlukan waktu yang panjang dan
biaya, memerlukan tanggung jawab guru dalam
mengatur siswa yang banyak dan memerlukan
perencanaan dan persiapan yang tidak sebentar.
 Metode Penugasan

Pembelajaran dengan metode penugasan


berarti guru memberi tugas tertentu agar siswa
melakukan kegiatan belajar. Tugas yang diberikan
guru dapat berupa masalah yang harus dipecahkan
dan prosedurnya tidak diberitahukan.
Kelebihan : Metode penugasan ini dapat
mengembangkan kemandirian siswa merangsang
untuk belajar lebih banyak, membina disiplin dan
tanggung jawab, dan membina kebiasaan mencari
dan mengolah sendiri informasi
Kekurangan : sulitnya mengawasi mengenai
kemungkinan siswa tidak bekerja secara mandiri.
Dalam pemberian tugas, guru harus jelas dalam
mendeskripsikan gagasan untuk siswa.
 Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah cara penyajian
pelajaran dengan menggunakan percobaan. Dengan
melakukan eksperimen berarti siswa melakukan
kegiatan yang mencakup pengendalian variabel,
pengamatan melibatkan pembanding atau kontrol
dan penggunaan alat-alat praktikum.
Kelebihan : Dengan melakukan eksperimen, siswa akan
menjadi lebih yakin atas suatu hal daripada hanya
menerima dari guru dan buku, dapat memperkaya
pengalaman, mengembangkan sikap ilmiah dan hasil
belajar akan bertahan lebih lama dalam ingatan
siswa.

Kekurangan : Menuntut berbagai peralatan yang


terkadang tidak mudah diperoleh.
 Bermain peran
Pembelajaran dengan metode bermain peran adalah
pembelajaran dengan cara seolah-olah berada
dalam suatu situasi untuk memperoleh suatu
pemahaman tentang suatu konsep.

Kekurangan : Dalam hal alokasi waktu. Untuk dapat


menerapkan metode bermain peran ini
dibutuhkan waktu yang cukup lama baik dalam
persiapan maupun dalam pelaksanaan.
Keengganan melakukan peran, tidak menghayati ,
kurang realistis, dialog dianggap biasa.
Kelebihan : Siswa mendapat kesempatan terlibat
secara aktif sehingga akan lebih memahami
konsep dan lebih lama mengingat.
Memilih Metode
Pembelajaran
 Harus sesuai dengan pokok bahasan, dalam tujuan
pembelajaran
 Karakteristik materi
 Metode yang dipilih oleh guru juga berdasarkan
pertimbangan praktis, rasional dikuatkan oleh kiat dan
pengalaman guru mengajar
 Pkarakteristik peserta didik/perbedan individual
 Metode yang berdayaguna , belum tentu tunggal. Maka
bisa dilakukan dengan cara kombinasi dan dilengkapai
dengan media tertentu . Dasar pertimbangan ialah
sasaran dan tujuan pendidikan dlam pengajaran.
 Sarana dan prasaran
Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai