Anda di halaman 1dari 5

Aturan forum diskusi:

Diskusikan kondisi atau kasus di bawah ini dalam kelompok. Setiap kelompok terdiri atas
minimal 2 orang atau sesuai pembagian dalam kelas.

Tugas :

1. Observasi kelas Anda saat ini dan kemudian jelaskan iklim kelas Anda? Siapa yang
lebih berperan dalam pembelajaran? Bagaimana peran guru, bagaimana peran
peserta didik di kelas?
Iklim di kelas tempat saya magang sekrang sangat positif, hal ini dapat dilihat dari
budaya demokrasi yang ada di lapangan ketika proses pembelajaran, yang cukup baik.
Peserta didik bebas menyampaikan tanggapan dan memberikan ide serta gagasan tanpa
adanya paksaan dan tekanan. Selanjutnya, ditinjau dari kualitas proses pembelajaran,
terlihat dari model-model pembelajaran yang mana peserta didik diperlakukan bukan
sebagai objek, melainkan subjek, dan dijadikan mitra yang setara, tanpa mengurangi
budaya sopan santun dan saling menghormati. Selain itu, proses pembelajaran berjalan
efektif, dilihat dari penguasaan materi yang dimiliki oleh guru mata pelajaran.
Adapun peran guru dalam pembelajaran adalah sebagai informator, fasilitator,
mediator, dan evaluator. Peserta didik berperan sebagai subjek pembelajaran yang
diharapkan dapat terlibat aktif dalam seluruh rangkaian kegiatan. Pendidik berperan
sebagai fasilitator pembelajaran yang diharapkan dapat membantu peserta didik
mengoptimalkan proses belajarnya. Sedangkan peran peserta didik dalam pembelajaran
adalah sebagai berikut:
 Mengasah komitmen untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah disepakati.
 Mengembangkan kemandirian untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran
sesuai minat dan kemampuan yang dimiliki.
 Melakukan refleksi secara konsisten dan berkelanjutan untuk memahami potensi diri
dan mengoptimalkan kemampuan.
2. Pada bagian sebelumnya Anda diminta untuk menonton film “Laskar Pelangi” dan
“HICHKI” bagaimana iklim kelas pada dua setting tersebut? Observasilah
bagaimana perilaku guru dan peserta didik yang ada di film tersebut. Bagaimana
peran guru? Bagaimana tingkah laku awal peserta didik apakah ada perubahan
perilaku? Mengapa ?

Iklim Kelas pada film Laskar Pelangi dan Hichiki


Adapun kondisi serta iklim kelas yang digambarkan dalam film Laskar Pelangi adalah
situasi di mana kelas memiliki kekurangan terutama dalam bidang sarana dan prasarana
penunjang proses pembelajaran. Terkadang guru pun harus memberikan alternatif
pengganti alat bantu pengajaran. Namun, suasana kelas digambarkan dengan eratnya
hubungan antara guru dan peserta didik, sehingga terbentuk komunikasi yang baik di
antara keduanya. Keterbatasan tersebut tidak menjadi penghalang bagi seorang guru
untuk belajar dan tidak mematahkan semangat belajar peserta didik.
Sementara itu, dalam film Hichiki, iklim kelas digambarkan dengan peserta didik
yang aktif dan sulit diatur dengan berbagai macam karakter. Terkadang terjadi
perkelahian antar peserta didik dan lingkungan serta budaya yang diskriminatif. Namun,
film Hichiki menggambarkan bahwa keterbatasan tidak menjadi hal yang menutupi
potensi yang dimiliki. Kelas menjadi ruang motivasi bagi peserta didik terlepas dari
segala latar belakang yang dimiliki.
Tingkah laku awal peserta didik dalam film Laskar Pelangi
Tingkah laku awal peserta didik dalam film Laskar Pelangi kurang bersemangat
dalam hal sekolah dan merasa minder dibandingkan dengan peserta didik dari sekolah
lain yang lebih maju. Namun, terdapat perubahan perilaku peserta didik di mana mereka
merasa lebih percaya diri dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran serta berbagai
agenda sekolah. Mereka terutama menunjukkan potensi yang dimiliki. Dalam film Laskar
Pelangi, tingkah laku peserta didik dipengaruhi oleh kearifan lokal setempat, baik dalam
konteks positif maupun negatif dari lingkungan mereka.
Peserta didik awalnya cukup pesimis terhadap keadaan atau kondisi lingkungan
sekolah mereka, sehingga hal itu kadang menjadi penghambat bagi mereka dalam
mengembangkan potensi yang dimiliki. Peserta didik dalam film memiliki tingkah laku
yang beragam, seperti Lintang yang kritis namun tertutup, dan Ikal yang di sisi lain
memiliki sifat ambisius namun pada beberapa hal ia pesimis.
Tingkah laku awal peserta didik (HICHKI)
Iklim kelas dalam film Hichki hampir menghadapi tantangan yang serupa, di mana
peserta didik dianggap "sulit" dalam belajar. Terlebih lagi, peserta didik dalam film ini
sering diremehkan dan dianggap tidak pantas berada dalam sekolah tersebut. Awalnya,
peserta didik juga tidak menerima guru tersebut, sehingga mereka mengerjai guru tersebut
dan menyebabkan kekacauan di ruang kelas. Hal itu hampir menyebabkan peserta didik
dikeluarkan. Namun, guru dalam film ini memiliki kebaikan hati yang bahkan rela
berbohong demi melindungi peserta didik agar tidak dikeluarkan.
Guru dalam film ini mampu menciptakan iklim kelas yang kondusif untuk
pembelajaran, yang akhirnya membangun hubungan yang dekat dengan setiap peserta
didik. Guru ini juga memiliki kreativitas tinggi dan berani mengajar sesuai dengan
keadaan peserta didik, meskipun tidak selalu sesuai dengan silabus. Guru dalam film ini
berhasil menyentuh sisi sosial peserta didik dan membantu mereka mengatasi
permasalahan mereka dalam belajar.
Tingkah laku awal peserta didik dalam film Hichki ditandai dengan kurangnya
penghormatan terhadap gurunya dan sering membuat masalah di kelas, sehingga
membuat guru tidak merasa nyaman atau bahkan enggan untuk mengajar di kelas mereka.
Namun, terdapat perubahan perilaku pada peserta didik di mana mereka menyadari
perilaku mereka yang salah dan mulai menghormati serta menghargai guru. Mereka juga
mulai mengikuti pembelajaran dengan baik dan mencapai hasil belajar yang memuaskan.

Dalam film "Laskar Pelangi," terdapat berbagai perilaku yang ditampilkan oleh
guru dan peserta didik yang menggambarkan dinamika pendidikan di sekolah
tersebut.

Berikut adalah perilaku guru yang tergambar dalam film:

1. Inspiratif: Guru dalam film ini, Ibu Muslimah, ditampilkan sebagai sosok yang
inspiratif dan penuh semangat dalam mengajar. Ia memiliki dedikasi yang tinggi
terhadap pendidikan dan berusaha keras untuk memotivasi serta memberikan
kesempatan kepada siswa untuk meraih impian mereka.

2. Berdedikasi: Guru-guru di sekolah tersebut menunjukkan dedikasi yang tinggi dalam


memberikan pendidikan kepada siswa, meskipun mereka menghadapi keterbatasan
sumber daya dan infrastruktur. Mereka berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi
peserta didik.
3. Kreatif: Guru-guru juga menunjukkan kreativitas dalam menghadapi tantangan
pendidikan dengan menggunakan metode pembelajaran yang inovatif dan menarik.
Mereka menciptakan proses belajar yang lebih menyenangkan dan interaktif bagi
peserta didik.

Dalam film "Hichki," terdapat berbagai perilaku yang ditampilkan oleh guru dan
peserta didik yang menggambarkan dinamika pendidikan di sekolah tersebut.

Berikut adalah perilaku guru yang tergambar dalam film:

1. Kepribadian yang dewasa: Dalam film ini, seorang guru ditampilkan sebagai sosok
yang memiliki kemampuan personal yang baik sehingga dapat mencerminkan
kepribadian yang dewasa, arif, dan berwibawa. Guru tersebut stabil, berakhlak mulia,
serta dapat menjadi teladan yang baik bagi peserta didik.
2. Memahami kebutuhan: Naina Mathur, seorang guru dalam film ini, dapat memahami
peserta didiknya dengan baik. Ia memanfaatkan prinsip-prinsip kepribadian dan
perkembangan kognitif untuk mengajar peserta didik. Meskipun memiliki
keterbatasan, ia tetap mampu mengkoordinir peserta didik dengan sangat baik.
3. Memiliki sikap inklusif: Meskipun dalam film tersebut digambarkan adanya
diskriminasi dan Naina mengalami perlakuan yang tidak menyenangkan dari murid-
muridnya, ia tidak menyerah dan terus berusaha memperbaiki mereka. Naina selalu
bertindak obyektif dan tidak melakukan diskriminasi terhadap agama, jenis kelamin,
kondisi fisik, ras, latar belakang keluarga, dan status sosial peserta didiknya.

Perubahan yang terjadi pada peserta didik dalam film "Laskar Pelangi" dan "Hichki" adalah
adanya kegigihan untuk menimba ilmu dan mengubah sejarah hidup mereka. Hal ini
membuat mereka mampu bangkit dan membuktikan bahwa mereka bisa menjadi lebih baik.
Dalam kedua film tersebut, tergambar perubahan dan motivasi belajar yang lebih baik pada
peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai