Aksi Nyata Topik 3 CT
Aksi Nyata Topik 3 CT
SMP :
Untuk mendapatkan jawaban yang akurat dalam
menyelesaikan persoalan ini, kita dapat
menggunakan sebuah dadu. Apabila tidak
terdapat dadu, kita dapat menggunakan sebuah
benda berbentuk kubus lalu menuliskan angka-
angka sesuai pola penempatan angka pada dadu.
Kemudian posisikan dadu sesuai dengan gambar
di posisi awal. Selanjutnya gulirkan dadu ke
depan, belakang, kiri atau kanan sesuai dengan
arah yang ditentukan pada persoalan. Pada
persoalan SMP ini langkah-langkah menentukan
angka pada sisi atas dadu saat berada di petak
hijau antara lain adalah:
Bergulir 3 langkah ke belakang = 5, 1, 2
Bergulir 2 langkah ke kanan = 4, 5
Bergulir 1 langkah ke depan = 1
Bergulir 1 langkah ke kanan = 3
Jadi angka yang berada di atas adalah 3
SMA :
Untuk mendapatkan jawaban yang akurat dalam
menyelesaikan persoalan ini, kita dapat
menggunakan sebuah dadu. Apabila tidak
terdapat dadu, kita dapat menggunakan sebuah
benda berbentuk kubus lalu menuliskan angka-
angka sesuai pola penempatan angka pada dadu.
Kemudian posisikan dadu sesuai dengan gambar
di posisi awal. Selanjutnya gulirkan dadu ke
depan, belakang, kiri atau kanan sesuai dengan
arah yang ditentukan pada persoalan. Pada
persoalan SMP ini langkah-langkah menentukan
angka pada sisi atas dadu saat berada di petak
hijau antara lain adalah:
Bergulir 3 langkah ke belakang = 5, 1, 2
Bergulir 2 langkah ke kanan = 4, 5
Bergulir 1 langkah ke depan = 1
Bergulir 1 langkah ke kanan = 3
Bergulir 2 langkah ke depan = 2, 4
Jadi angka yang berada di atas adalah 4
3 Identifikasi 4 fondasi CT yang anda Mengenal pola : Pada persoalan ini, pola
gunakan dalam menyelesaikan yang dapat diidentifikasi adalah bahwa
persoalan ini! jumlah angka pada sisi dadu yang saling
berlawanan adalah 7 seperti 1 berlawanan
dengan 6, 5 dengan 2, dan 3 dengan 4.
Algoritma, penerapan fase algoritma pada
persoalan ini ditunjukkan dengan
menentukan angka yang akan muncul
sesuai dengan arah jalan bergulirnya dadu
(ke depan, belakang, kiri, atau kanan)
4 Adakah contoh pada kehidupan Dalam kehidupan sehari-hari contoh yang sesuai
sehari-hari yang dengan persoalan ini misalnya jadwal perkulihan
mengimplementasikan konsep yang PPG Prajabatan gelombang 2 di UNJA, hari
ada pada soal ini? senin, selasa dan jum’at PPL disekolah, rabu dan
kamis kuliah di unja pasar dan juga jadwal
pakaian waktu kuliah PPG Prajabatan gelombang
dua, hari senin baju hitam putih memakai dasi,
hari selasa memakai batik, rabu kembali memakai
baju hitam putih memakai dasi, hari kamis
kembali memakai batik dan dihari jum’at bebas
memakai kemeja dengan corak/warna apapun,
kita dapat mengenal pola dengan menentukan
jenis pakaian berdasarkan hari dan jadwal kuliah
berdasarkan hari juga, menentukan apabila hari
senin ini memakai baju hitam putih dua hari lagi
akan memakai apa, ya tentu dua hari lagi akan
memakai baju hitam putih kembali.
5 Tuliskan perbedaan kompleksitas Perbedaan kompleksitas persoalan untuk
persoalan untuk masing-masing masingmasing jenjang yang terdapat pada jenjang
jenjang yang terdapat pada soal ini tangga, pada jenjang SD n =6, SMP n=7 dan
SMA n=9
NAMA : RIDHO AKBAR
NIM : A2G122322
Nomor Soal Hal yang perlu diperbaiki Masukan atau saran perbaikan
1. Pada jenjang tingkat sekolah dasar Gunakan berpikir komputansi dengan
harus menggunakan contoh yang jelas dan urut
konkret.
2. Sudah sesuai jenjang Tidak Ada
3. Sudah sesuai jenjang Tidak Ada
4. Tidak ada karena sudah sesuai Tidak ada. Hanya saran pengerjaan
jenjang waktu yang lebih lama.
Pengertian dari literasi membaca pada tahun 2018 adalah kemampuan untuk mengerti,
menggunakan, merefleksikan teks untuk suatu tujuan. Literasi membaca juga mencakup siswa
memiliki motivasi untuk mempelajari dan mengerti lebih dalam suatu teks. Apa makna dari
masing-masing istilah berikut ini dalam konteks literasi membaca?
1. Mengerti teks
Maksud dari mengerti teks adalah memahami apa yang dimaksudkan di dalam teks, sehingga
pembaca mengerti dan dapat menangkap makna/tujuan/definisi dari hal yang mau disampaikan
oleh sumber informasi tersebut.. Intinya, apa yang disampaikan oleh sumber informasi belum tentu
(tidak selalu) adalah apa yang sebenarnya dimaksudkan (berada dibalik) informasi tersebut. Oleh
karena itu dalam hal ini siswa dikembangkan dalam memahami maksud dari teks baik secara
tertulis maupun tersirat.
2. Menggunakan teks
Maksud dari menggunakan teks mengacu pada teks merupakan suatu peristiwa komunikatif, dalam
hal ini teks merupakan bentuk komunikasi tertulis. Teks ditransmisikan melalui saluran atau media
yang sesuai dan secara ideal akan memiliki fungsi yang memenuhi tujuan komunikatif tersebut.
Adanya tindakan dalam situasi komunikatif memberikan kerangka kerja. Selain itu, teks hanya
dapat dipahami dan dianalisis lebih dalam dengan kerangka tindakan dalam situasi komunikatif
tersebut. Jadi menggunakan teks menurut saya adalah menggunakan suatu peristiwa komunikatif
untuk tujuan tertentu agar dapat memberikan kerangka kerja. Menggunakan teks menurut saya
juga adalah menggunakan serangkaian ekspresi linguistic yang membentuk satu kesatuan yang
utuh tetapi tertuang dalam sebuah tulisan. Siswa diharapkan mampu menggunakan teks yang telah
dibaca sebagai bentuk komunikasi ilmiah maupun digunakan dalam kehidupan sehari-hari dalam
menjalin komunikasi dalam interaksinya.
3. Merefleksikan teks
Merefleksikan teks maksudnya ialah dapat menyatakan suatu tindakan, keberadaan, pengalaman,
atau pengertian dinamis lainnya. Merefleksikan juga dapat diartikan sebagai mencerminkan
serangkaian kegiatan. Merefleksikan teks dapat di artikan mendiskripsikan suatu kejadian yang
bersifat nyata terjadi tetapi juga terdapat interaksi, pikiran mengenai sesuatu, serta ingatan
(memory) dengan menambahkan unsur refleksi pribadi dan pemberian makna terhadap kejadian
tersebut. Peseta didik diharapkan mampu merefleksikan teks yang dibaca ke dalam pengetahuan
yang dimilikinya.
4. Memiliki motivasi untuk mempelajari dan mengerti lebih dalam suatu teks:
Memiliki motivasi untuk mempelajari dan mengerti lebih dala suatu teks maknanya pembaca
melakukan usaha-usaha yang dapat mengakibatkan seseorang atau kelompok tertentu untuk
melakukan suatu kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan yang di inginkan. Dalam hal ini
memiliki motivasi untuk mempelajari dan mengerti teks artinya memberikan usaha lebih untuk
mempelajari apa itu teks, jenisjenis teks, manfaat teks dan tujuan teks dalam sebuah bacaan
sehingga menjadi sebuah teks yang secara keseluruhan baik di dalam bahan bacaan. Siswa
melalui teks yang disajikan diharapkan menggali lebih dalam suatu teks yang disajikan untuk
meningkatkan pemahamannya akan literasi membaca.
Apa saja jenis teks yang digunakan pada tes PISA untuk literasi membaca?
1. Teks Informasi
Teks informasi ditulis berdasarkan data-data faktual, peristiwa-peristiwa, dan sesuatu yang lain
yang benar-benar ada dan terjadi di dalam kehidupan. Data dan fakta dalam teks informasi dapat
berupa data dan fakta kesejarahan, kemasyarakatan, dan keilmuan bidang-bidang tertentu yang
dapat dibuktikan kebenarannya secara empiris atau secara logika. Teks informasi juga dapat
diartikan sekumpulan data atau fakta yang telah diproses dan dikelola sedemikian rupa sehingga
menjadi sesuatu yang mudah dimengerti dan bermanfaat bagi penerimanya. Teks informasi bisa
dilengkapi dengan gambar/foto, tabel, grafik, infografis, diagram, dan sebagainya.
2. Teks Fiksi
Teks fiksi adalah karya imajinatif yang mengangkat persoalan-persoalan kehidupan manusia yang
sudah dipadukan dengan imajinasi atau subjektivitas pengarang untuk kepentingan hiburan. Teks
fiksi merupakan jenis teks naratif atau penggambaran urutan kejadian yang dibuat berdasarkan
imajinasi penulis, meskipun sebagian unsurnya dapat bersifat faktual.
Terdapat 6 level progress pada reading literacy. Tuliskan apa yang seharusnya siswadapat lakukan
jika ada atau melewati level tersebut! Level 1B diberikan sebagai contoh.
Pengertian dari literasi matematika 2012 juga digunakan pada tahun 2015 dan 2018. Literasi
matematika adalah kemampuan seseorang untuk memformulasikan sebuah situasi secara matematika,
menggunakan konsep, fakta, prosedur, dan penalaran matematika, dan menginterpretasikan hasil
matematika untuk berbagai konteks. Apa makna dari masing-masing istilah berikut ini dalam literasi
matematika?
Terdapat 6 level progress pada literasi matematika. Tuliskan apa yang seharusnya siswa dapat
lakukan jika ada atau melewati level tersebut!
Level Apa yang harus dilakukan siswa
1 Siswa mampu menjawab pertanyaan dengan konteks yang umum serta semua
informasi yang relevan tersedia pertanyaan yang jelas. Siswa mampu
mengidentifikasi informasi dan menyelesaikan prosedur rutin menurut instruksi yang
jelas pada situasi yang ada. Siswa mampu melakukan tindakan sesuai dengan
stimulasi yang diberikan.
2 Siswa mampu menafsirkan dan mengenali situasi dengan konteks yang memerlukan
kesimpulan langsung. Siswa mampu memilah informasi yang relevan dari sumber
yang tunggal dan menggunakan cara penyajian tunggal. Mampu menggunakan
rumus, melaksanakan prosedur atau kesepakatan dalam memecahkan masalah.
Mampu menyimpulkan secara tepat dari hasil penyelesaiannya.
3 Siswa mampu melaksanakan prosedur dengan baik, termasuk prosedur yang
memerlukan keputusan yang berurutan. Mampu memilih dan menerapkan strategi
memecahkan masalah yang sederhana.
4 Siswa mampu mengerjakan dengan metode tertentu secara efektif dalam situasi yang
kompleks tetapi konkret yang mungkin melibatkan hambatan-hambatan atau
membuat asumsiasumsi. Mampu memilih dan mengintegrasikan representasi yang
berbeda, dan menghubungkan dengan situasi nyata.
5 Siswa mampu mengembangkan dan bekerja dengan model untuk situasi yang
kompleks, mengidentifikasi masalah dan menetapkan asumsi. Mampu memilih,
membandingkan dan mengevaluasi strategi untuk memecahkan masalah yang
kompleks yang berhubungan dengan model. Mampu menggunakan pemikiran dan
penalarannya serta secara tepat menghubungkan representasi simbol dengan situasi
yang dihadapi. Mampu menjabarkan dan merumuskan hasil pekerjaannya.
6 Siswa mampu membuat konsep, generalisasi dan menggunakan informasi
berdasarkan penelaahan dan pemodelan dalam situasi yang kompleks. Mampu
menghubungkan dan menerjemahkan sumber informasi berbeda dengan fleksibel.
Mampu menerapkan pemahamannya dengan penguasaan simbol dan operasi
matematika, mengembangkan strategi dan pendekatan baru dalam menghadapi
situasi baru. Mampu merumuskan hasil pekerjaannya dengan tepat dengan
mempertimbangkan penemuannya, penafsiran, pendapat dan ketepatan pada situasi
nyata.
EKSPLORASI KONSEP DAN RUANG KOLABORASI
Literasi sains adalah kemampuan untuk terlibat aktif dalam masalah dan ide yang berhubungan
dengan sains. Kompetensi yang diperlukan oleh seseorang yang memiliki literasi dalam sains adalah
kemampuan untuk menjelaskan sebuah fenomena secara ilmiah, mengevaluasi dan merancang
pertanyaan-pertanyaan ilmiah, dan menginterpretasi data dan bukti-bukti secara ilmiah. Jelaskan
masing-masing kompetensi di bawah ini!
Menafsirkan atau menginterpretasi data adalah kegiatan inti bagi dalam penyelidikan ilmiah.
Biasanya dimulai dengan mencari pola, mungkin melalui membuat tabel sederhana atau
visualisasi grafis. Setiap hubungan atau pola dalam data harus dibaca menggunakan pengetahuan
tentang pola standar pengukuran. Individu yang melek secara ilmiah harus dapat menilai apakah
prosedur ini tepat dan apakah klaim berikutnya dibenarkan. Kompetensi ini juga termasuk
mengakses informasi ilmiah, menghasilkan dan mengevaluasi argumen dan kesimpulan
berdasarkan bukti ilmiah.
Terdapat 6 level progress pada literasi sains. Tuliskan apa yang seharusnya siswa dapat lakukan jika
ada atau melewati level tersebut!
Level Apa yang harus dilakukan siswa
1b Siswa mampu mengidentifikasi informasi dan menyelesaikan prosedur rutin menurut
instruksi yang jelas pada situasi yang ada. Siswa mampu melakukan tindakan sesuai
dengan stimulasi yang diberikan. Dalam hal ini Siswa mengingat-ingat kembali
(recall) atau mengenali kembali tentang nama, istilah, ide, rumus-rumus, dan
sebagainya, tanpa mengharapkan kemampuan untuk menggunakannya. Pengetahuan
atau ingatan adalah merupakan proses berfikir yang paling rendah.
1a Siswa mampu menyusun inferensi (kesimpulan) terkait suatu permasalahan dalam
kehidupan sehari-hari untuk menentukan apakah suatu komentar/ pertanyaan/
pernyataan relevan dengan permasalahan yang di munculkan dalam soal. Kemudian
peserta juga mampu membandingkan hal-hal utama (misalnya perbedaan kejadian,
prosedur, ciri-ciri benda) dalam permasalahan yang muncul sesuai jenjangnya
2 Siswa mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat.
Dengan kata lain, memahami adalah mengetahui tentang sesuatu dan dapat
melihatnya dari berbagai sudut pandang. Seseorang siswa dikatakan memahami
sesuatu apabila ia dapat memberikan penjelasan atau memberi uraian yang lebih rinci
tentang hal itu dengan menggunakan kata-katanya sendiri. Pemahaman merupakan
jenjang kemampuan berfikir yang setingkat lebih tinggi dari ingatan atau hafalan.
3 Siswa mampu menerapkan atau menggunakan ide-ide umum, tata cara ataupun
metodemetode, prinsip-prinsip, rumus-rumus, teori-teori dan sebagainya, dalam
situasi yang baru dan kongkret. Penerapan ini adalah adalah sebuah proses berfikir
setingkat lebih tinggi ketimbang pemahaman.
4 Siswa mampu merincikan atau menguraikan suatu bahan atau keadaan menurut
bagian-bagian yang lebih kecil dan mampu memahami hubungan di antara bagian-
bagian atau faktor-faktor yang satu dengan faktor-faktor lainnya. Jenjang analisis
adalah setingkat lebih tinggi ketimbang jenjang aplikasi.
5 Siswa mampu berpikir yang merupakan kebalikan dari proses berfikir analisis.
Sintesis merupakan suatu proses yang memadukan bagian-bagian atau unsur-unsur
secara logis, sehingga menjelma menjadi suatu pola yang yang berstruktur atau
berbentuk pola baru. Jenjang sintesis kedudukannya setingkat lebih tinggi daripada
jenjang analisis. Salah satu hasil belajar kognitif dari jenjang sintesis ini adalah: siswa
dapat memadukan bagian-bagian permasalahan kemudian mengurutkan secara
sistematis proses penyelesaian masalah sehingga membentuk sebuah solusi yang
kompleks terkait permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.
6 Siswa mampu membuat pertimbangan terhadap suatu kondisi, nilai atau ide, misalkan
jika seseorang dihadapkan pada beberapa pilihan maka ia akan mampu memilih satu
pilihan yang terbaik sesuai dengan patokan-patokan atau kriteria yang ada.
Permasalahan yang timbul kadang memiliki beberapa solusi tetapi siswa disini di
haruskan untuk memilih satu solusi yang kompleks dan sistematis terkait
permasalahan yang timbul.
EKSPLORASI KONSEP DAN RUANG KOLABORASI
Seseorang yang memiliki literasi finansial adalah seseorang yang memiliki pengetahuan dan
pemahaman mengenai konsep dan resiko finansial. Selain itu, dia juga memiliki kemampuan,
motivasi dan kepercayaan diri untuk mengaplikasikan pengetahuan dan pemahamannya untuk
membuat keputusan yang efektif pada berbagai konteks masalah-masalah finansial. Hal ini bertujuan
untuk meningkatkan kualitas kehidupan finansial individu maupun masyarakat. Literasi finansial juga
memungkinkan seseorang untuk terlibat dalam kegiatan ekonomi. Jelaskan apa makna dari istilah-
istilah berikut ini:
Tidak adanya rencana anggaran, sehingga pengeluaran, pemasukan, dan hal lainnya terkait
keuangan tidak tertata rapi akan membuat masalah muncul dari segi finansial. Masalah finansial
adalah kondisi dimana individu atau perusahaan tidak bisa memperoleh pendapatan yang cukup
untuk memenuhi atau membayar kewajiban keuangannya.
Meningkatkan kualitas kehidupan finansial individu maupun masyarakat artinya membuat usaha
yang berkelanjutan yang dapat menumbuhkan kualitas finansial. Mengelola finansial dengan benar,
membuat sudut pandang yang berbeda terkait pengelolaan dan mahir mencari peluang dalam
peningkatan kualitas finansial.
Kegiatan ekonomi adalah segala tindakan yang dilakukan manusia dalam rangka memenuhi
kebutuhan hidupnya. Kegiatan ekonomi berkembang sesuai dengan peradaban masyarakat
setempat. Oleh karena itu, kegiatan ekonomi adalah salah satu gambaran kondisi masyarakat di
suatu wilayah. Semua pihak yang melakukan kegiatan ekonomi (produksi, distribusi, maupun
konsumsi) baik itu perorangan maupun organisasi (pemerintah atau swasta) atau masyarakat pada
umumnya. Melibatkan disini adalah mengikut sertakan seseorang dalam kegiatan-kegiatan
ekonomi, memberikan bagian dan hal yang harus di kerjakan didalam kegiatan ekonomi, kemudian
mengajari serta membimbing seseorang untuk ikut serta dalam kegiatan ekonomi juga adalah
bagian dari melibatkan.
EKSPLORASI KONSEP DAN RUANG KOLABORASI
Perbedaan tipe soal Bebras dan PISA/AKM Persamaan tipe soal Bebras dan PISA/AKM
Bebras 1. Soal Bebras dan PISA/AKM melatih
1. Sudah dikategorikan berdasarkan usia kemampuan berpikir siswa dengan
atau jenjang pendidikan. proses berpikir CT
2. Masing-masing soal dikerjakan dalam 2. Soal Bebras dan PISA/AKM melatih
waktu kurang lebih 3 menit. Soal siswa untuk mencari solusi paling
cenderung singkat dan hanya terdapat efektif, efisien dan optimal dari
satu pertanyaan. persoalan yang dihadapi
3. Konsep yang mendasari soal-soalnya 3. Soal Bebras dan PISA/AKM
adalah konsep CT dan informatika. membentuk skill dan habbit yang
4. Mengasah kemampuan Computational diharapkan menjadi pola berpikir
Thinking dan kemampuan berpikir (reaksi otomatis) ketika memandang
informatika masalah-masalah lain (termasuk
● PISA/AKM pelajaran sekolah)
1. PISA ditujukan untuk siswa usia 15 4. Soal Bebras dan PISA/AKM dapat
tahun. AKM ditujukan untuk siswa di dijawab hanya dengan kertas dan
kelas 5, 8, 11 pensil; jika soal berupa online dapat
2. Waktu yang diberikan untuk menjawab dikerjakan tanpa perlu menggunakan
soal cukup panjang karena pada satu software.
soal terdapat beberapa pertanyaan
Bebras
1. Sudah dikategorikan berdasarkan usia
atau jenjang pendidikan.
2. Masing-masing soal dikerjakan dalam
waktu kurang lebih 3 menit. Soal
cenderung singkat dan hanya terdapat
satu pertanyaan.
3. Konsep yang mendasari soal-soalnya
adalah konsep CT dan informatika.
4. Mengasah kemampuan Computational
Thinking dan kemampuan berpikir
informatika
PISA/AKM
1. PISA ditujukan untuk siswa usia 15
tahun. AKM ditujukan untuk siswa di
kelas 5, 8, 11
2. Waktu yang diberikan untuk menjawab
soal cukup panjang karena pada satu
soal terdapat beberapa pertanyaan
3. Konsep yang mendasarinya ada literasi
membaca, matematika, sains
4. PISA dan AKM mengasah kemampuan
kognitif dengan berpikir CT mencakup
komponen proses dan konten yang
diuji mengacu pada penerapan literasi
dan numerasi dalam kehidupan
Kesamaan dari langkah penyelesaian kedua jenis persoalan
1. Membutuhkan Computational Thinking untuk menyelesaikan persoalan
2. Menggunakan penyelesaian soal dengan mengidentifikasi 4 fondasi yaitu dekomposisi,
pengenalan pola, abstraksi dan algoritma.
REFLEKSI
1. Pengalaman menarik apa saja yang Anda dapatkan dari mengimplementasikan CT untuk
menyelesaikan berbagai jenis persoalan? Anda bisa menceritakan keberhasilan dan
kegagalan yang Anda alami dalam mempelajari topik ini?
Jawab:
Pengalaman menarik yang saya alami ketika mengimplementasikan CT adalah penyelesaian
berbagai jenis persoalan yang saya hadapi dengan menggukan urutan CT secara sistematis dan
terarah. Keberhasilan yang saya alami ketika mempelajari CT adalah saya lebih bisa
memahami setiap kegiatan yang ada di sekitar saya bisa diselesaikan dengan konsep CT
2. Apakah terjadi perubahan cara berpikir yang Anda alami setelah mempelajari topik CT
dalam problem solving?
Jawab:
Iya, terjadi banyak perubahan dengan cara berpikir saya khususnya dalam memahami dan
menghadapi persoalan-persoalan yang ada, Setelah belajar tentang CT saya bisa memecah-
mecah masalah dan menyelesaikannya dengan baik.
3. Apakah ada perbaikan yang dapat Anda lakukan terhadap cara mengajar Anda nantinya
setelah mempelajari topik CT dalam problem solving?
Jawab:
Iya, ada yang perlu saya perbaiki terhadap cara mengajar yang akan saya lakukan nantinya.
Salah satunya yaitu langkah-langkah dalam menyelesaikan persoalan. Dalam hal mengajar saya
akan lebih membiasakan diri menyelesaikan masalah menggunakan cara berfikir komputasi,
sehingga dapat diharapkan peserta didik dapat meniru cara berfikir komputasi.