Anda di halaman 1dari 21

TATA TERTIB

PESERTA DIDIK SMK TI BAZMA

TAHUN AJARAN
2023/2024
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI 1
BAB I KETENTUAN UMUM 3
Pasal 1 Pengertian 3
Pasal 2 Landasan, Maksud, dan Tujuan 3
BAB II AKHLAK PESERTA DIDIK 4
Pasal 1 Sikap dan Perbuatan 4
Pasal 2 Etika Pergaulan 4
BAB III PROSES PENDIDIKAN 5
Pasal 1 Persiapan KBM 5
Pasal 2 Proses KBM 5
Pasal 3 Tidak Masuk Sekolah 5
Pasal 4 Tugas dan Ujian 6
Pasal 5 Penampilan Peserta Didik 7
BAB IV AKTIVITAS PESERTA DIDIK 8
Pasal 1 Shalat Berjamaah 8
Pasal 2 Apel/Upacara 8
Pasal 3 Ekstrakurikuler 8
Pasal 4 OSIS 9
BAB V FASILITAS SEKOLAH 10
Pasal 1 Ruang Makan 10
Pasal 2 Laboratorium 10
Pasal 3 Perpustakaan 10
Pasal 4 Fasilitas Olahraga 10
BAB VI TATA TERTIB ASRAMA 11
Pasal 1 Kegiatan Asrama 11
Pasal 2 Kamar Tidur 11
Pasal 3 Fasilitas Asrama 12
Pasal 4 Hiburan Error!
Bookmark not defined.
Pasal 5 Cucian 12
Pasal 6 Kepemilikan dan Simpanan 12
Pasal 7 Telepon/Hp, Surat, Paket, dan Barang Belanjaan 13
Pasal 8 Kunjungan 13
Pasal 9 Perizinan Keluar Asrama 13
BAB VII PELANGGARAN–PELANGGARAN 15
Pasal 1 Pelanggaran-Pelanggaran 15
Pelanggaran Tingkat 1 15
Pelanggaran Tingkat 2 16
Pelanggaran Tingkat 3 16
Pelanggaran Tingkat 4 16
Pelanggaran Tingkat 5 17
BAB VIII SANKSI–SANKSI 18
Pasal 1 Sanksi–sanksi 18
Sanksi pelanggaran Tingkat 1 18
Sanksi pelanggaran Tingkat 2 18
1
Sanksi pelanggaran Tingkat 3 18
Sanksi pelanggaran Tingkat 4 18
Sanksi pelanggaran Tingkat 5 19
Pasal 7 Ketentuan Barang Sitaan 19
Pasal 8 Pemberian Sanksi 19
Pasal 9 Penghargaan 19
BAB IX PENUTUP 19

2
BAB I
KETENTUAN UMUM

PASAL 1
Pengertian

1. Sekolah adalah SMK TI BAZMA Islamic Boarding School;


2. Pimpinan Sekolah adalah Kepala SMK TI BAZMA atau yang ditunjuk untuk mewakilinya;
3. Tata tertib Peserta Didik adalah ketentuan-ketentuan yang bersifat mengikat dalam mengatur tata
kehidupan Peserta Didik selama bersekolah di SMK TI BAZMA;
4. Peserta Didik adalah anggota masyarakat yang terdaftar secara administratif di SMK TI BAZMA, dalam
upaya mengembangkan potensi diri melalui proses kegiatan belajar mengajar (KBM) yang tersedia pada
SMK TI BAZMA;
5. KBM adalah proses interaksi Peserta Didik dengan Pendidik dan sumber belajar pada lingkungan belajar
SMK TI BAZMA;
6. Pelanggaran tata tertib adalah setiap ucapan, perbuatan, dan atau sikap Peserta Didik yang bertentangan
dengan tata tertib sekolah;
7. Sanksi adalah tindakan yang dikenakan terhadap Peserta Didik yang melakukan pelanggaran tata tertib.

Pasal 2
Landasan, Maksud dan Tujuan

1. Landasan tata tertib ini adalah Pancasila, Undang-undang 1945, dan Undang- undang Republik Indonesia
No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Maksud tata tertib Peserta Didik adalah memberikan pedoman dalam pembinaan karakter kepribadian dan
kedisiplinan Peserta Didik;
3. Tujuan tata tertib Peserta Didik adalah sebagai pedoman yang mengatur dan memperlancar usaha
pembinaan Peserta Didik dalam bersikap dan berprilaku baik di dalam maupun di luar sekolah.

3
BAB II
AKHLAK PESERTA DIDIK

Pasal 1
Sikap dan Perbuatan

1. Peserta Didik diwajibkan berperilaku baik dan tidak menyimpang dari ajaran Islam;
2. Peserta Didik bersedia bersungguh-sungguh menjadikan segala waktu, tenaga, dan kemampuannya untuk
beribadah kepada Allah Ta’ala, khususnya dalam hal menuntut ilmu;
3. Peserta Didik harus bersikap menghargai sesama dan tidak menolak arahan yang baik menurut ajaran
Islam dari siapa pun;
4. Peserta Didik harus menjaga kebersihan, kerapian, ketertiban, keindahan, ketenangan, kenyamanan, dan
keamanan dimanapun berada.

Pasal 2
Etika Pergaulan

1. Mengucapkan salam atau menyapa antar sesama teman, Kepala Sekolah, Guru serta Karyawan Sekolah;
2. Saling menghormati antar sesama Peserta Didik serta menghargai perbedaan latar belakang sosial budaya
masing-masing;
3. Menghormati ide, pikiran, pendapat, dan hak cipta orang lain;
4. Berani menyampaikan sesuatu yang salah adalah salah dan yang benar adalah benar;
5. Menyampaikan pendapat secara sopan tanpa menyinggung perasaan orang lain;
6. Mengucapkan terima kasih jika mendapatkan bantuan atau jasa dari orang lain;
7. Berani mengakui kesalahan yang telah dilakukan dan meminta maaf apabila melanggar hak orang
lain/berbuat salah kepada orang lain;
8. Menggunakan bahasa (kata-kata) yang sopan dan beradab yang membedakan hubungan dengan orang
lebih tua dan teman sepantar, serta tidak menggunakan kata-kata kotor/kasar dan cacian.

4
BAB III
PROSES PENDIDIKAN

Pasal 1
Persiapan KBM

1. Peserta Didik harus hadir di kelas sebelum bel masuk dibunyikan (pukul 07:25 WIB), Peserta Didik yang
hadir setelahnya dianggap terlambat;
2. Peserta Didik yang terlambat tidak diperkenankan masuk kelas sebelum mendapat izin dari Guru
Piket/Guru Kelas dan dicatat T (terlambat);
3. Kegiatan belajar mengajar (KBM) diawali dan diakhiri dengan berdoa;
4. Piket kelas diwajibkan menjaga kebersihan kelas (meja Guru dan papan tulis harus sudah bersih dan rapi
sebelum setiap jam pelajaran dimulai).

Pasal 2
Proses KBM

1. Peserta Didik diwajibkan menjaga ketertiban, kebersihan, keamanan, dan kekeluargaan di dalam kelas;
2. Selama KBM semua Peserta Didik tidak diperkenankan berada di kamar/asrama;
3. Peserta Didik diwajibkan mengikuti KBM dengan seksama sampai akhir jam pelajaran;
4. Peserta Didik diwajibkan menggunakan atribut sekolah yang lengkap sesuai ketentuan seragam yang
berlaku (sepatu, kaos kaki, gesper, dll);
5. Peserta Didik diperbolehkan minum di dalam kelas selama jam pelajaran dengan izin Guru Kelas;
6. Ketua kelas atau tim piket diwajibkan menghubungi Guru piket setelah 10 menit Guru yang bertugas
mengajar belum masuk kelas;
7. Peserta Didik dilarang keluar masuk kelas tanpa seizin Guru Kelas atau Guru yang berwenang;
8. Peserta Didik tidak boleh meninggalkan KBM (sakit atau keperluan lainnya) sebelum mendapat izin dari
Guru Piket/Guru Kelas;

Pasal 3
Tidak Masuk Sekolah

1. Izin
a. Peserta Didik yang berhalangan hadir karena mendapatkan tugas dari Pimpinan Sekolah, diwajibkan
melapor kepada Guru Piket dengan melampirkan bukti yang berlaku;
b. Peserta Didik yang izin karena keperluan tertentu, wali Peserta Didik yang bersangkutan harus
mengajukan surat permohonan izin kepada Pimpinan Sekolah paling lambat 2 (dua) hari sebelum
pelaksanaan. Selanjutnya Wali Peserta Didik berhak mendapatkan jawaban selambat-lambatnya sehari
setelah surat permohonan izin tersebut diterima oleh Pimpinan Sekolah/Wali Kelas;
c. Ketentuan izin pada ayat (b) tidak termasuk izin karena ada keluarga yang meninggal dunia;
d. Hari efektif sekolah tidak dapat diganggu gugat oleh kegiatan diluar kepentingan KBM/sekolah
kecuali dengan alasan yang telah disetujui oleh Pimpinan Sekolah.
2. Sakit
a. Peserta Didik yang berhalangan hadir karena sakit, diwajibkan melampirkan surat izin sakit dari Orang
Tua (wali)/Pembina Asrama, jika lebih dari 2 (dua) hari maka izin harus disertai dengan surat
keterangan dokter;
b. Peserta Didik yang tidak masuk tanpa keterangan/alpa dan ternyata sakit, dibuktikan dengan surat
5
keterangan sakit yang sah, keterangan Pendidik/Tenaga Kependidikan yang mengetahui bahwa yang
bersangkutan sakit, maka Peserta Didik tersebut dinyatakan tidak hadir karena sakit;
c. Peserta Didik yang tidak masuk karena sakit dan terbukti tidak sakit, maka dianggap alpa.
3. Alpa atau Tanpa Keterangan
a. Peserta Didik dinyatakan alpa, jika tidak memenuhi ketentuan sakit atau izin;
b. Alpa I : Peringatan Lisan I
Alpa II : Surat Pemberitahuan kepada Orang Tua (SPO) + Peringatan Lisan II
Alpa III : SPO + Surat Perjanjian I
Alpa IV & V : SPO + Surat Perjanjian II + Rapat pleno Guru
Alpa >V : Dicabut beasiswanya + dikembalikan kepada Orang Tua

Pasal 4
Tugas dan Ujian

1. Ujian atau penilaian harian, tengah semester dan akhir semester dilaksanakan sesuai jadwal yang
ditetapkan;
2. Peserta Didik tidak diperkenankan mengikuti ujian dan mengumpulkan tugas diluar waktu yang telah
ditetapkan tanpa alsan yang dapat diterima;
3. Peserta Didik berhak mengetahui hasil penilaian dari Guru yang bersangkutan;
4. Nilai ujian ataupun tugas disampaikan kepada Orang Tua setiap tengah dan akhir semester, bila dianggap
perlu;
5. Ujian dan tugas susulan hanya diberikan kepada Peserta Didik yang berhalangan hadir seizin Pimpinan
Sekolah;
6. Peserta Didik yang terbukti tidak jujur selama ujian akan diberi nilai nol (0).

Pasal 5
Penampilan Peserta Didik

1. Bersih dan rapi:


a. Rambut tidak dicat (seluruh atau sebagian), potong rapi dan pendek (tidak botak, tidak mohak, tidak
skin head, tidak berkuncir, serta tidak menutupi: telinga, alis, dan kerah baju belakang);
b. Tidak bertato (termasuk temporer dan stiker);
c. Tidak bertindik, tidak menggunakan aksesoris (kalung, gelang, cincin, dan sejenis) ataupun perhiasan

6
berlebihan;
d. Aksesoris yang diperbolehkan: jam tangan.

2. Menggunakan seragam sesuai dengan peraturan sekolah


a. Jadwal seragam sekolah:
b. No. Hari Seragam Keterangan
1. Senin OSIS (Putih – Abu abu) Kelas X, XI, XII, XIII
2. Selasa Kemeja Batik + Celana Abu Kelas X, XI, XII, XIII
3. Rabu Set Pramuka Kelas X, XI, XII, XIII
4. Kamis OSIS (Putih – Abu abu) Kelas X, XI, XII, XIII
5. Jum’at Taqwa Putih + Celana Abu Kelas X, XI, XII, XIII
Seragam olahraga memiliki identitas sekolah dan harus dipakai pada setiap kegiatan olahraga sekolah;
c. Baju: (1) sopan (tidak ketat atau tembus pandang), (2) terpasang atribut sesuai ketentuan (OSIS atau
atribut Pramuka), (3) dimasukkan (kecuali pakaian muslim dan lengan tidak digulung, (4)
menggunakan baju dalam;
d. Bawahan (celana): (1) tidak ketat atau celana model pensil, (2) Panjang celana diatas mata kaki, (3)
tidak terlalu longgar atau celana model cut brai, (4) tidak sobek, (5) tidak dengan sengaja dibuat
warna berbeda (bladus);
e. Ikat pinggang berwarna hitam dengan badge yang telah ditentukan sekolah;
f. Kaos kaki berwarna putih polos atau hitam (seragam pramuka);
g. Sepatu model kain berwarna hitam;
h. Dasi dan topi memiliki identitas sekolah;
i. Detail ketentuan pakaian sekolah lainya diatur sesuai peraturan pemerintah yang berlaku.
3. Peserta Didik diwajibkan berpakaian bersih, rapi, dan sopan sesuai dengan ketentuan sekolah dan
ajaran Islam di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah;
4. Kriteria pakaian Peserta Didik :
a. Longgar, tidak ketat dan tidak transparan,
b. Panjang celana di bawah lutut dan proporsional,
c. Tidak mengenakan pakaian bergambar tidak sopan,
d. Model pakaian sopan dan mencerminkan sosok pelajar.

7
BAB IV
AKTIVITAS PESERTA DIDIK

Pasal 1
Shalat Berjamaah

1. Peserta Didik diwajibkan meninggalkan aktivitas apapun di luar jam pelajaran pada saat adzan
dikumandangkan;
2. Peserta Didik dianjurkan sudah berada di dalam masjid saat iqomat dikumandangkan;
3. Peserta Didik dianjurkan berdoa ketika masuk/keluar dari masjid serta menjaga etika selama berada di
masjid;
4. Peserta Didik diwajibkan menjaga ketertiban, kebersihan, dan kekhusuyukan beribadah.

Pasal 2
Apel/ Upacara

1. Seluruh Peserta Didik diwajibkan mengikuti apel/upacara pada hari yang telah ditetapkan oleh sekolah;
2. Peserta Didik yang tidak mengikuti apel/upacara dikarenakan alasan tertentu harus dengan izin Pimpinan
Sekolah;
3. Peserta Didik diwajibkan menggunakan pakaian seragam lengkap;
4. Peserta Didik diwajibkan hadir di lapangan apel/upacara, 5 (lima) menit sebelum apel/upacara dimulai;
5. Peserta Didik yang ditunjuk sebagai petugas apel/upacara diwajibkan mempersiapkan perlengkapan
apel/upacara dan melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya;
6. Peserta Didik berbaris sesuai dengan angkatan dan kelas dipimpin petugas apel/upacara;
7. Peserta Didik yang terlambat berbaris di barisan khusus yang ditentukan;
8. Peserta Didik diwajibkan mengikuti apel/upacara dengan tertib hingga seluruh prosesi apel/upacara
selesai dilaksanakan.

Pasal 3
Ekstrakurikuler

1. Peserta Didik diwajibkan sekurang-kurangnya mengikuti satu kegiatan ekstrakurikuler yang telah
disediakan sekolah;
2. Peserta Didik diwajibkan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan;
3. Penilaian ekstrakurikuler bersifat kualitatif dan dicantumkan dalam rapor Peserta Didik;
4. Peserta Didik dengan kategori nilai akademik “kurang” dilarang mengikuti lebih dari satu kegiatan
ekstrakurikuler.

Pasal 4
OSIS
1. Peserta Didik diwajibkan menjadi anggota Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) dan bersedia diangkat
menjadi pengurus OSIS sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
2. Perangkat OSIS terdiri dari :
a. Pembina OSIS,
8
b. Musyawaran Perwakilan Peserta Didik (MPPD),
c. Pengurus OSIS
3. MPPD dan Pengurus OSIS dipilih setiap 1 (satu) tahun sekali;
4. Setiap pergantian pengurus disertai laporan pertanggungjawaban kegiatan dan keuangan.

9
BAB V
FASILITAS SEKOLAH

Pasal 1
Ruang Makan

1. Peserta Didik tidak diperkenankan makan di luar ruang makan yang telah ditentukan tanpa seizin
Pimpinan Sekolah;
2. Peserta Didik diwajibkan makan dengan tata cara Islami;
3. Peserta Didik diwajibkan mematuhi protokol kesehatan yang berlaku;
4. Peserta Didik diwajibkan menjaga kebersihan tempat makan dan minum.

Pasal 2
Laboratorium

1. Penggunaan lab hanya untuk kegiatan yang berkaitan dengan proses KBM;
2. Penggunaan lab di luar jam pelajaran disesuaikan dengan jadwal yang telah ditentukan;
3. Penggunaan lab untuk kegiatan lainnya, harus disertai izin pengelola lab dan diketahui Pimpinan Sekolah;
4. Peserta Didik diwajibkan menjaga dan menggunakan instrumen lab dengan baik dan sesuai kaidah
penggunaannya;
5. Peserta Didik yang menghilangkan atau merusak instrumen lab diwajibkan untuk bertanggungjawab
sesuai dengan kesepakatan bersama Pimpinan Sekolah.

Pasal 3
Perpustakaan

1. Seluruh Peserta Didik diwajibkan menjadi anggota perpustakaan sekolah;


2. Peserta Didik diwajibkan mematuhi tata tertib perpustakaan yang telah ditentukan;
3. Peserta Didik dianjurkan memanfaatkan waktu luang untuk berkunjung ke perpustakaan.

Pasal 4
Fasilitas Olahraga

1. Fasilitas olahraga yang dapat digunakan pada jam-jam istirahat atau hari libur, berupa:
a. Seluruh lapangan olahraga;
b. Alat-alat olahraga yang penggunaanya seizin Guru Olahraga.
2. Jadwal pemakaian lapangan olahraga disesuaikan dengan kondisi yang ada;
3. Kerusakan alat-alat olahraga menjadi tanggung jawab peminjam;
4. Selama pelaksanaan penilaian/ujian fasilitas olahraga tidak diperkenankan untuk digunakan.

10
BAB VI
TATA TERTIB ASRAMA

Pasal 1
Kegiatan Asrama

1. Peserta Didik diwajibkan mengikuti seluruh kegiatan asrama, kecuali dengan alasan yang dapat diterima
disertai izin dari Pembina Asrama;
2. Peserta Didik dilarang mengikuti kegiatan di luar asrama tanpa seizin Pembina Asrama atau Pimpinan
Sekolah;
3. Peserta Didik diharuskan mengikuti jadwal kegiatan asrama (tahsin, tahfidz, dan program imtaq lainnya)
sesuai dengan ketentuan serta pembagian waktu yang telah ditetapkan;
4. Peserta Didik diwajibkan mengikuti shalat berjamaah 5 waktu: Dzuhur, Ashar Maghrib, Isya, dan Subuh
di mushola;
5. Jam belajar mandiri dimulai pukul (disesuaikan dengan jadwal kegiatan yang telah disepakati)
6. Selama kegiatan belajar mandiri, Peserta Didik diperkenankan belajar kepada Guru-guru yang tinggal di
lingkungan sekolah sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
7. Peserta Didik tidak diperkenankan mengadakan kegiatan lainnya di luar kegiatan akademis tanpa seizin
Pimpinan Sekolah.

Pasal 2
Kamar Tidur

1. Peserta Didik diwajibkan tinggal di asrama dan menempati kamar yang telah ditentukan;
2. Peserta Didik diwajibkan menjaga kebersihan, kerapian, ketertiban, keindahan, kenyamanan dan
keamanan asrama;
3. Peserta Didik dilarang menempel atau memasang, mengotori, dan mencoret kamar serta seluruh
perlengkapan fasilitasnya;
4. Peserta Didik dilarang membawa fasilitas olahraga ke lingkungan asrama;
5. Peserta Didik dilarang membawa kendaraan di lingkungan asrama;
6. Peserta Didik diwajibkan mematikan lampu, peralatan listrik, kran air, dan mengunci kamar jika hendak
meninggalkan ruangan atau kamar;
7. Peserta Didik diwajibkan memelihara dan menyimpan perlengkapan pribadinya pada tempat yang
disediakan;
8. Peserta Didik diwajibkan menjaga ketenangan asrama, tidak membuat kegaduhan atau tindakan yang
dapat mengganggu sesama;
9. Peserta Didik diwajibkan menciptakan suasana keakraban dan saling toleransi dalam bersikap, berbicara,
dan bertindak demi terwujudnya ukhuwah Islamiyah.

Pasal 3
Fasilitas Asrama

11
1. Peserta Didik berhak menggunakan fasilitas yang disediakan oleh pihak sekolah berupa:
a. Fasilitas umum: kamar tidur, kamar mandi, lobi, ruang cuci-jemur-setrika, rak sepatu dll.
b. Fasilitas pribadi: tempat tidur, lemari pakaian, dan perlengkapan mandi, mencuci, dll.
2. Peserta Didik dilarang memindahkan atau mengubah fasilitas asrama;
3. Peserta Didik dilarang mempergunakan alat tulis, pakaian atau perlengkapan lain yang bukan miliknya,
kecuali apabila barang-barang tersebut merupakan fasilitas asrama dan telah mendapat izin dari Pembina
Asrama;
4. Peserta Didik diwajibkan menjaga dan merawat fasilitas asrama yang disediakan dan bertanggung jawab
atas setiap kerusakan yang diakibatkannya.

Pasal 4
Cucian

1. Peserta Didik diwajibkan mencuci pakaian dan menyetrika pakaiannya masing-masing;


2. Peserta Didik diwajibkan menjaga dan merawat seperangkat sprei yang dipinjamkan oleh sekolah,
termasuk mencuci dan menyetrikanya sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan;
3. Peserta Didik diwajibkan menjemur pakaian di tempat yang telah ditentukan;
4. Peserta Didik diwajibkan menjaga dan merawat fasilitas cuci, jemur dan setrika yang telah disediakan.

Pasal 5
Kepemilikan dan Simpanan

1. Pembina Asrama berwenang penuh untuk melakukan pemeriksaan kamar dan seluruh barang Peserta
Didik di dalamnya secara menyeluruh, berkala dan atau diperlukan;
2. Peserta Didik dilarang membawa, memiliki dan menyimpan secara pribadi barang-barang berikut:
a. Kendaraan;
b. Barang berharga;
c. Senjata api, senjata tajam dan semisalnya;
d. Uang tunai lebih dari Rp. 50.000,- (Lima puluh ribu rupiah) dalam 1 bulan;
e. Barang elektronik berupa alat teknologi komunikasi, audio dan audiovisual, seperti handphone, tv,
tape, radio, media player, komputer, laptop, dll. Serta peralatan yang menggunakan daya listrik cukup
besar lainnya;
f. Barang–barang berunsur sara dan pornografi;
g. Rokok, miras, obat-obatan terlarang, dan barang lainnya yang dilarang oleh agama Islam.
3. Semua barang bawaan, barang belanjaan, paket, dan kiriman masuk atau keluar asrama, berupa apapun,
diperiksakan terlebih dahulu oleh Pembina Asrama atau petugas yang ditunjuk;
4. Pembina berhak menyita barang yang tidak sesuai dengan ketentuan yang ada dan tidak dikembalikan
kepada Peserta Didik;
5. Peserta Didik bertanggung jawab pernuh atas barang kepemilikannya masing-masing.

Pasal 6
Telepon/Hp, Surat, Paket dan Barang Belanjaan

1. Peserta Didik diperbolehkan menggunakan telepon hanya ditempat yang telah disediakan sesuai
kebijakan Pembina Asrama;

12
2. Setiap telepon masuk harus melalui Pembina Asrama atau orang yang ditunjuk untuk itu;
3. Selain pada kondisi tertentu, Peserta Didik diperbolehkan menggunakan HP/telepon hanya pada hari
Sabtu & Minggu pada waktu yang ditentukan oleh Pembina Asrama;
4. Peserta didik hanya diperkenankan menggunakan telepon kepada atau dari kalangan keluarga saja.
Penelepon lawan jenis harus mempunyai hubungan mahram dengan peserta didik, kecuali atas izin
Pembina Asrama;
5. Pembina Asrama berhak untuk mendengarkan pembicaraan telepon Peserta Didik, apabila diperlukan;
6. Surat–surat atau paket yang masuk ke asrama harus melalui alamat sekolah dan diperiksa oleh Pembina
Asrama untuk keamanan semua pihak;
7. Barang belanjaan ataupun kiriman dari luar yang masuk ke asrama diperiksa oleh Pembina Asrama atau
Petugas Keamanan.

Pasal 7
Kunjungan

1. Peserta Didik diperkenankan menerima kunjungan keluarga hanya pada waktu kunjungan, yaitu, setiap 3
(tiga) bulan sekali pada hari Sabtu pukul 08.00 – 17.00 WIB sesuai dengan waktu yang telah ditentukan;
2. Peserta Didik tidak diperkenankan menerima kunjungan pada waktu berlangsungnya kegiatan
sekolah/asrama kecuali mendapat izin dari Pembina Asrama dan diketahui oleh Pimpinan Sekolah;
3. Tamu dilarang masuk ke lingkungan asrama tanpa seizin Pembina Asrama yang diketahui Pimpinan
Sekolah;
4. Penerimaan kunjungan keluarga dilakukan di tempat yang telah ditentukan;
5. Kunjungan dari lawan jenis diperkenankan jika dari kalangan keluarga dan memiliki hubungan
mahram/didampingi dengan mahramnya;
6. Kunjungan bagi Peserta Didik baru hanya diperkenankan setelah tinggal di asrama sekurang kurangnya
selama 1 (satu) bulan.
Pasal 8
Perizinan Keluar Asrama

1. Izin keluar asrama hanya diperbolehkan diluar waktu kegiatan sekolah/asrama;


2. Peserta Didik yang hendak izin keluar asrama harus mengikuti prosedur yang berlaku dan mendapat izin
dari Pembina Asrama dan diketahui oleh Pimpinan Sekolah;
3. Izin keluar asrama dibedakan menjadi:
a. Izin khusus adalah izin meninggalkan asrama yang diberikan karena kondisi khusus : sakit darurat,
pernikahan, kematian, sakit keluarga inti dan kemalangan.
b. Jadwal kepulangan mengikuti ketentuan sekolah yaitu maksimal 1 kali dalam satu tahun yaitu pada
Hari Raya Idul Fitri.
4. Izin khusus diatur sebagai berikut :
a. Wali Peserta Didik terlebih dahulu mengajukan permohonan izin tertulis kepada Pimpinan Sekolah
minimal 2 (dua) hari sebelumnya. Selanjutnya Wali Peserta Didik berhak mendapatkan jawaban
selambat-lambatnya sehari setelah surat permohonan izin tersebut diterima oleh Pimpinan Sekolah.
Izin khusus maksimal 3 (tiga) kali dalam satu semester dan durasinya 2x24 jam, kecuali dalam kondisi
yang dapat diterima,
b. Izin keperluan keluar karena tugas sekolah, maka Peserta Didik diharuskan menunjukkan surat
keterangan dari Pimpinan Sekolah yang menerangkan hal tersebut.
5. Peserta didik yang izin keluar area sekolah wajib mengisi Buku Perizinan secara lengkap data mengenai:
alamat tujuan, keperluan, jam keluar-masuk dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

13
14
BAB VII
PELANGGARAN – PELANGGARAN

Pasal 1
Pelanggaran – Pelanggaran

Pelanggaran Tingkat 1
Pelanggaran yang dilakukan secara perorangan, tetapi tidak mengganggu orang lain ataupun kelancaran
kegiatan yang sedang berlangsung, diantaranya :
1. Terlambat/tidak mengikuti apel/upacara tanpa alasan;
2. Terlambat datang ke kelas pada jam pelajaran ataupun kegiatan asrama;
3. Terlambat datang ke masjid pada waktu shalat tanpa alasan;
4. Terlambat/tidak mengikuti kegiatan ekskul sekolah, OSIS atau kegiatan asrama;
5. Tidak memakai pakaian seragam beserta atributnya yang telah ditentukan;
6. Tidak membawa perlengkapan sekolah (buku pelajaran, alat kegiatan, dll);
7. Tidak mengerjakan PR/tugas kokurikuler;
8. Tidak melaksanakan tugas piket harian;
9. Keluar kelas pada saat pergantian jam pelajaran tanpa alasan;
10. Menaruh barang/peralatan milik pribadi atau milik sekolah tidak pada tempatnya;
11. Tidur di luar kamar yang telah ditentukan, tempat umum atau pada tempat yang tidak semestinya tanpa
alasan;
12. Membuang sampah dan atau meludah di sembarang tempat;
13. Mengotori, mencoret-coret, menempelkan sesuatu tidak pada tempatnya;
14. Makan bukan pada jam istirahat di kelas, masjid atau laboratorium;
15. Beraktifitas di luar kamar pada waktu lebih dari pukul 22.00 WIB tanpa sepengetahuan Pembina
Asrama;
16. Berpenampilan tidak sopan, kotor, tidak rapi, dan tidak Syar’i seperti berkuku panjang, berpakaian
ketat, dan transparan, berambut panjang atau Qaza dan melanggar ketentuan lain yang telah ditetapkan;
17. Memesan makanan dari luar kantin tanpa seizin Pembina Asrama;
18. Menggunakan aksesoris mewah dan atau bertentangan dengan syariat, seperti tato, tindik, perhiasan,
dan menggunakan atau membawa alat kosmetik;
19. Tidak menjaga lisan (berkata kasar, mengumpat, dan atau berkata jorok/porno);
20. Memindahkan dan mengubah alat-alat/fasilitas sekolah/asrama yang telah terpasang tanpa izin;
21. Menggunakan fasilitas sekolah tidak pada waktunya tanpa izin;
22. Menggunakan barang bukan milik sendiri tanpa seizin pemiliknya, termasuk menggunakan pantry milik
Pembina Asrama ataupun Dewan Guru;
23. Meninggalkan pelajaran dan atau kegiatan sekolah/asrama tanpa alasan yang dapat diterima;
24. Membawa barang elektronik audio dalam bentuk apapun tanpa seizin Pembina Asrama;
25. Bersikap lalai, acuh, dan tidak patuh.

Pelanggaran Tingkat 2
Pelanggaran yang dilakukan perorangan atau secara berkelompok yang dapat mengganggu kegiatan sekolah
atau kegiatan perorangan.
1. Melompat pagar atau jendela di gedung sekolah atau asrama;
15
2. Mengadakan kegiatan dengan pihak luar di dalam lingkungan sekolah tanpa izin;
3. Membawa tamu menginap tanpa izin;
4. Membawa barang elektronik audiovisual dalam bentuk apapun dan atau barang elektronik yang
menggunakan tenaga listrik tinggi seperti kompor listrik, mesin cuci dll.
5. Tidak mengikuti sholat berjamaah tanpa alasan yang diterima;
6. Menyontek ketika ulangan;
7. Mengambil jatah makanan yang bukan haknya;
8. Terlambat kembali ke asrama melampaui batas waktu izin yang diberikan ketika keluar asrama tanpa
keterangan;
9. Tidak masuk sekolah tanpa alasan yang dapat diterima;
10. Membuat keributan atau kegaduhan di dalam kelas, asrama, perpustakaan, laboratorium dan masjid,
sehingga mengganggu suasana belajar atau kekhusyukan beribadah;
11. Membawa orang luar tanpa izin dari Pimpinan Sekolah ke dalam lingkungan sekolah untuk melakukan
kegiatan yang melanggar norma yang berlaku;
12. Makan atau minum dihadapan orang yang sedang berpuasa (mengganggu);
13. Bersikap melawan dan atau mengganggu Peserta Didik, Dewan Guru dan Komponen Sekolah lainnya.

Pelanggaran Tingkat 3
Pelanggaran yang dilakukan perorangan atau secara berkelompok yang dapat mengganggu kaidah
kehidupan sosial sehingga menimbulkan kegelisahan.
1. Meninggalkan sekolah tanpa izin;
2. Menyalahgunakan uang sekolah;
3. Membuat atau memancing kerusuhan dan keonaran;
4. Melakukan perundungan verbal seperti memfitnah, mengucilkan teman dan menghasut seseorang atau
sekelompok orang untuk melakukan perbuatan yang tidak terpuji;
5. Membawa alat komunikasi HP dan laptop;
6. Vandalisme, yakni mengotori atau merusak fasilitas dan gedung-gedung di lingkungan sekolah;
7. Berdua-duaan atau berkhalwat bukan dengan mahramnya, baik di dalam atau di luar lingkungan sekolah;
8. Melakukan perundungan fisik.

Pelanggaran Tingkat 4
Pelanggaran yang dilakukan perorangan atau secara berkelompok yang merugikan diri sendiri, orang-orang
sekitar dan lingkungannya, serta mencermarkan nama baik perorangan, sekelompok orang atau sekolah.
1. Membawa dan atau menggunakan senjata tajam menjurus ke tindak kriminal;
2. Tidak melaksanakan puasa ramadhan;
3. Berbohong atau memberikan keterangan tidak benar;
4. Berkelahi dan menantang perkelahian dengan pihak manapun baik antar teman maupun sekolah;
5. Menyebarkan berita yang tidak sesuai atau tanpa informasi yang jelas sehingga menimbulkan kesalahan
tanggapan dari berbagai pihak;
6. Bersikap mengganggu atau mengancam sesama Peserta Didik, Karyawan, Guru dan seluruh Komponen
Sekolah lainnya baik secara lisan atau tulisan;
7. Mengenakan pakaian yang tidak menutup aurat;
8. Melakukan perbuatan yang menjurus pada perbuatan LGBT;
9. Menghina atau merendahkan martabat sesama Teman, Guru, Karyawan, dan Komponen Sekolah
lainnya dihadapaan satu atau beberapa orang dalam lingkungan sekolah;
10. Membawa dan atau mengonsumsi rokok;
11. Terbukti mencuri dan atau mengambil barang milik orang lain.

16
Pelanggaran Tingkat 5
Pelanggaran yang dilakukan perorangan atau secara berkelompok yang bersifat mengancam, mengganggu
ketenangan, keamanan, dan kenyamanan kaidah kehidupan sosial.
1. Membawa dan atau menggunakan senjata api;
2. Memalsukan tanda tangan, stempel, kop surat, dan atribut-atribut resmi lainnya milik sekolah atau pihak
terkait;
3. Menyebarkan ajaran yang tidak sesuai dengan akidah Islam;
4. Mencuri dan berurusan dengan polisi;
5. Membawa dan atau mengonsumsi barang-barang terlarang seperti NAPZA, obat-obatan terlarang,
minuman beralkohol, dan atau memabukkan, dll;
6. Membawa dan atau menggunakan buku-buku, file, rekaman, instrumen dan media lainnya yang
merupakan pornografi dan mengganggu serta meresahkan lingkungan;
7. Berjudi, mabuk-mabukan serta melakukan pelecehan seksual, kontak seksual, dan perbuatan asusila
lainnya baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah;
8. Melakukan tindakan pidana kejahatan baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah.

17
BAB VIII
SANKSI – SANKSI

Pasal 1
Sanksi – Sanksi

Sanksi pelanggaran Tingkat 1


1. Hukuman fisik yang bukan kontak badan dengan atau tanpa pengurangan uang saku;
2. Hukuman diserahkan kepada Dewan Guru, Guru Piket, Pembina Asrama, dan atau Tim Penegak Tata
Tertib.

Sanksi pelanggaran Tingkat 2


1. Mengisi surat pernyataan “tidak akan mengulangi perbuatan yang melanggar Tata Tertib Peserta Didik”
2. Melakukan kerja bakti pada hari libur dengan membersihkan lokasi yang ditentukan oleh yang
berwenang;
3. Dicabut izin keluar satu kali pada hari libur;
4. Apabila poin 1, 2, dan 3 tidak dilakukan sesuai dengan waktu yang ditentukan, maka sanksi ditambah 2
(dua) kali lipatnya;
5. Peserta Didik akan diberikan surat peringatan dari sekolah yang ditembuskan kepada pihak Orang
Tua/Wali.

Sanksi pelanggaran Tingkat 3


1. Mendapat peringatan keras dari sekolah berupa Surat Peringatan (SP) dan sidang tertutup yang dipimpin
oleh Pimpinan Sekolah;
2. Apabila sidang menghasilkan putusan berupa penambahan sanksi sebagai tindakan peningkatan disiplin
pada Peserta Didik, maka keputusan sidang dapat diberlakukan;
3. Membuat surat perjanjian yang telah ditetapkan Pihak Sekolah rangkap tiga, yang akan diteruskan
kepada pihak Orang Tua/Wali;
4. Pada kasus khusus, maka satu kejadian dapat langsung dikategorikan sebagai tindakan atau pelanggaran
tingkat 4 tanpa adanya proses pemberian teguran atau peringatan.

Sanksi pelanggaran Tingkat 4


1. Peserta Didik akan langsung disidang dihadapan Orang Tua/Wali dengan tujuan pihak Orang Tua dapat
lebih mengetahui perkembangan dan tingkah laku putranya;
2. Setelah persidangan, Peserta Didik langsung diskors paling tidak selama waktu 2 (dua) minggu dan atau
melalui pertimbangan pihak sekolah;
3. Selama masa skors, Peserta Didik wajib mengerjakan tugas yang diberikan dari Pimpinan Sekolah;
4. Selama masa skors, Peserta Didik tidak diperkenankan menggunakan fasilitas sekolah termasuk asrama;
5. Apabila pelanggaran pada tingkat 4 dilakukan 1 (satu) kali lagi setelah diskors, maka dianggap
pelanggaran tingkat 5.

Sanksi pelanggaran Tingkat 5


1. Peserta Didik akan langsung disidang dihadapan Orang Tua/Wali dengan tujuan pihak Orang Tua dapat
lebih mengetahui perkembangan dan tingkah laku putranya;
2. Setelah persidangan, Peserta Didik langsung dikeluarkan atau dikembalikan kepada Orang Tua yang

18
bersangkutan dan dicabut status Peserta Didiknya dari sekolah, serta dilarang keras menggunakan
fasilitas sekolah termasuk asrama;
3. Apabila dalam hasil persidangan terdapat hal-hal khusus yang perlu dipertimbangkan, tanpa mengubah
poin 2, maka hasil sidang dapat diberlakukan;
4. Pada kasus khusus, maka satu kejadian dapat dikategorikan sebagai tindakan atau pelanggaran tingkat 5
tanpa adanya proses pemberian teguran atau peringatan.

Pasal 2
Ketentuan Barang Sitaan

1. Barang disita dan dimusnahkan :


a. Seluruh media atau instrumen yang berunsur pornografi dan propaganda, makanan dan minuman
haram, rokok, vapour, kartu permainan, koin, alat kosmetik dan sebagainya.
2. Barang disita dan disumbangkan :
a. Pakaian yang tidak sopan/tidak pantas
3. Barang disita dan dikembalikan dalam jangka waktu tertentu :
a. Laptop, harddisk, segala jenis kamera, radio, tape recorder, MP3, alfalink, MP4, kabel otg, flashdisk,
charge, earophone, tongsis, fisheye, tripod, microSD, dan sebagainya,
b. Uang tunai yang melebihi ketentuan dan kartu atm,
c. Uang elektronik dalam bentuk kartu.

Pasal 3
Pemberian Sanksi

1. Yang berhak memberikan sanksi adalah:


a. Pembina dan Guru
b. Pengurus Organisasi yang ditunjuk
2. Pengurus yang ditunjuk hanya dibenarkan memberikan sanksi pada pelanggaran ringan dengan
sepengetahuan Pembina;
3. Ketetapan usulan sanksi kategori pelanggaran berat ditetapkan melalui musyawarah sekolah dan asrama;
4. Keputusan pengembalian kepada Orang Tua diambil oleh Pihak Asrama, Sekolah dan Yayasan.

Pasal 9
Penghargaan
1. Peserta didik yang berprestasi berhak mendapatkan penghargaan;
2. Penghargaan meliputi :
a. Piagam penghargaan,
b. Nilai kepribadian dan sikap A di rapor,
c. Hadiah tertentu yang tidak mengikat.(APAKAHNMASUK KE DALAM BAB SANKSI-SANKSI?)

BAB IX
PENUTUP

1. Tata Tertib Peserta Didik dinyatkaan berlaku efektif sejak 11 November 2021;
2. Hal-hal yang belum tercantum dalam Tata Tertib Peserta Didik akan ditetapkan kemudian;

19
3. Tata Tertib Peserta Didik mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan tidak dapat diganggu gugat;
4. Demikian untuk dapat diperhatikan dan dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab.

20

Anda mungkin juga menyukai