Anda di halaman 1dari 63

FRAKTUR

Yunita Aziza. S.Kep.Ns.,Msi.


DEFINISI
Fraktur :
• Adalah terputusnya kontinuitas (keutuhan) tulang yang umumnya
disebabkan oleh ruda paksa (mansjoer et al,2000)
• Adalah rusaknya kontinuitas tulang yang disebabkan tekanan
eksternal yang datang lebih besar dari yang dapat diserap oleh
tulang (Linda Juall C)
ETIOLOGI
1. Cedera
❑ Trauma langsung , misalnya oleh karena benturan, pukulan, dll
❑ Trauma tidak langsung, misalnya jatuh bertumpu dengan tangan
(penekanan), pemuntiran, penekukan, penarikan, dll
2. Letih/ stress
❑ kondisi ini disebabkan oleh siklus aplikasi gaya normal yang terjadi
pada tulang normal dg frekuensi yang berlebihan.
❑ misalnya fraktur metatarsal yang dialami oleh tentara atau pelari
jarak jauh pemula.
3. Kelemahan Tulang
❑ misalnya osteoporosis dan kanker
❑ selanjutnya dikenal dg fraktur patologis
PATOFISIOLOGI
• Tulang bersifat rapuh, namun cukup mempunyai kekuatan dan gaya
pegas untuk menahan
• Bila tekanan external yang datang lebih besar dari yang dapat
diserap oleh tulang, maka terjadilah trauma yang menyebabkan
diskontinuitas tulang
PATOFISIOLOGI
continue...
• Setelah terjadi fraktur, periostenum dan pembuluh darah serta
saraf dalam kortex, marrow dan jaringan lunak yang membungkus
tulang menjadi rusak
• Kerusakan tersebut menyebabkan terjadinya perdarahan.
• Selanjutnya terbentuklah hematome di rongga medulla tulang
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
1. Usia
2. Lokasi faktur
3. Pergeseran awal fraktur
4. Vaskularisasi
KLASIFIKASI
1. LUAS DAN GARIS FRAKTUR
2. BENTUK DAN JUMLAH GARIS FRAKTUR
3. HUBUNAN FRAKTUR DENGAN DUNIA LUAR
4. KEDUDUKAN TULANGNYA
KLASIFIKASI FRAKTUR
berdasarkan luas dan garis fraktur
1. KOMPLIT
Garis patah melalui 2 kortex
tulang
2. INKOMPLIT (green stick)
Garis patah tidak melalui
seluruh garis penampang tulang
KLASIFIKASI FRAKTUR
berdasarkan bentuk & jumlah garis patah
1. Fr. Kominutif 6. Fr. Spiral
2. Fr. Segmental 7. Fr. Depresi (impresi)
3. Fr. Multiple 8. Fr. Kompresi
4. Fr. Transversal 9. Fr. Impaksi
5. Fr. Obligue 10. Fr. Avulsi
KLASIFIKASI FRAKTUR
berdasarkan bentuk & jumlah garis
patah
KLASIFIKASI FRAKTUR
berdasarkan bentuk & jumlah garis patah
KLASIFIKASI FRAKTUR
berdasarkan bentuk & jumlah garis patah
KLASIFIKASI FRAKTUR
berdasarkan hubungan dengan dunia luar
1. FRAKTUR TERTUTUP
Bagian (fragmen ) tulang tetap
berada d bawah permukaan
kulit
2. FRAKTUR TERBUKA
Bagian (fragmen) tulang keluar
permukaan kulit dan
menimbulkan perlukaan.
FRAKTUR TERBUKA
dibagi menjadi 3 derajad/ grade
Gra Deskripsi luka Jenis Fraktur
de
I LUKA < 1 cm Fraktur sederhana,
Akibat luka tusuk dari fragmen yang menembus kulit. transfersal, oblik pendek,
Dengan sedikit kerusakan jaringan lnak kominutif minimal, dislokasi
fragmen minimal
II LUKA > 1 cm Terdapat dislokasi
Dengan kerusakan jaringan lunak (sedang) fragmen
Adanya kontaminasi dari fraktur
III LUKA LEBAR Fr. Kominutif, segmental,
Dengan kerusakan jaringan seperti otot, kulit & fragmen tullang ada yang
neurovaskuler yang hebat hilang
❑ III a ➔ masih ada jaringan lunak yang menutupi
tulang yang patah
❑ III b ➔ kerusakan jaringan hebat dan kehilangan
jaringan
❑ III c ➔ Fraktur terbuka dengan kerusakan arteri
GEJALA KLINIS FRAKTUR

• Nyeri
• Deformitas pada lokasi fraktur
• Pemendekan tulang
• Krepitasi
• Edema dan perubahan warna lokal (memar)
• Perdarahan
PENATALAKSANAAN
FRAKTUR
1. RECOGNITION
2. REDUCTION
3. RETENSION
4. REHABILITATION
1. RECOGNITION
(diagnosa dan penilaian fraktur)
1. Tanyakan riwayat trauma, lanjutkan dengan pemeriksaan :
❑ LOOK ➔ pembengkakan, memas, defrmitas,perlukaan kulit
❑ FEEL ➔ nyeri tekan, merasakan nadi, uji sensasi
❑ MOVE ➔ range of movement menyempit dan terbatas, krepitus
2. Pemeriksaan Penunjang
❑ Labrat ➔ Hb, HCT mungkin turun jika tjd perdarahan masif
❑ Radiologi ➔ tampak gambaran fraktur
2. REDUCTION
❑ Tujuan : mengembalikan panjang dan kesegarisan
tulang.
❑ Dilakukan dengan 2 metode :
1. Reduksi tertutup
∞ GIPS ➔ Membungkus tubuh sesuai dengan bentuk tubuh
∞ TRAKSI ➔ Dilakukan dengan menempatkan beban dg tali
pada extremitas pasien, dapat mengurangi nyeri akibat
spasme otot
∞ Secara umum sbg imobilisasi dan stabilisasi tulang yang
patah
2. Reduksi terbuka
∞ Menggunakan alat fiksasi internal (ORIF) dan alat fiksasi
externa (OREF) melalui mekanisme pembedahan
3. RETENSION
❑ Imobilisasi fraktur dengan tujuan mencegah pergeseran fragmen
dan mencegah pergerakan yang dapat mengancam penyatuan
jaringan tulang.

4. REHABILITASI
❑ Mengembalikan aktifitas seoptimal mungkin, mencegah terjadinya
atrofi otot dan kekakuan sendi.
FASE-FASE PENYEMBUHAN TULANG

1. FASE KERUSAKAN JARINGAN DAN HEMATOME


2. FASE INFLAMASI DAN PROLIFERASI
3. FASE PEMBENTUKAN KALUS
4. FASE REMODELLING
FASE-FASE PENYEMBUHAN TULANG

1. Fase Kerusakan Jaringan


Dan Hematome
• Pembuluh darah robek dan
terbentuk hematome
FASE-FASE PENYEMBUHAN TULANG
2. Fase Inflamasi dan
proliferasi
• Dalam 8 jam setelah fraktur tjd
reaksi radang akut diisertai
proliferasi sel dibawah periosteum
menuju canalis medularis.
• Reaksi inflamasi ini di stimulus oleh
hematome yang menyebabkan
trombosit mengeluarkan
mediator2 peradangan.
• Fibroblas dan osteoblast akan
menghasilkan kollagen dan
proteoglikan sbg matrix kollagen
pada patahan tulang.
• Berlangsung selama 2-3 minggu
FASE-FASE PENYEMBUHAN TULANG
3. Fase Pembentukan Kallus
• Sebagai kelanjutan proses
proliferasi, selanjutnya sel-sel
akan berkembang menjadi
tulang/ tulang rawan immatur.
Massa tulang ini tebal membentuk
kallus pada permukaan periosteal
dan endosteal.
• Tulang immatur ini selajutnya
mengalami pemadatan sehingga
daerah fraktur terfiksasi dan
pergerakan antar fragmen fraktur
berkurang.
• Selanjutnya dalam 4 minggu
fraktur akan menyatu.
FASE-FASE PENYEMBUHAN TULANG
4. Fase Konsolidasi
• Bila aktivitas osteoklastik dan
osteoblastik berlanjut,
anyaman tulang berubah
menjadi tulang lamelar
• Ini adalah proses yang lambat
dan mungkin perlu beberapa
bulan sebelm tulang cukup kuat
untuk membawa beban yang
normal.
FASE-FASE PENYEMBUHAN TULANG
5. Fase Remodelling
• Padatahap akhir penyembuhan
tulang akan terbentuk “lamelar
bone” dari woven bone “ yang
sudah terbentuk pada fase
sebelumnya, disertai resorbsi
kallus yang tidak diperlukan.
• Fase ini dimulai pada minggu
8-12 dan akan berlangsung
selama berbulan-bulan bahkan
bertahun – tahun.
KEGAWATDARURATAN
MUSKULOSKELETAL
• Mencakup :
1. Manajemen fraktur terbuka
2. Manajemen fraktur tertutup dengan
gangguan neurovaskular
3. Dislokasi

SAVE EXTREMITAS
TIME IS MUSCLE

Tujuan penatalaksanaan adalah :


∞ mejaga aliran darah sampai jaringan perier
∞ Mencegah infeksi dan nekrosis kulit
∞ Mencegah kerusakan syaraf perifer
Prinsip
penatalaksanaan
fraktur

Anda mungkin juga menyukai