Skripsi Bab I, Ii, Iii, Iv
Skripsi Bab I, Ii, Iii, Iv
BAB I
PENDAHULUAN
potensi dalam Islam dikenal dengan istilah fitrah. Hal ini sesuai dengan pendapat
Hasan Langgulung yang dilansir oleh Ramayulis dalam bukunya ilmu pendidikan
agama Islam bahwa fitrah adalah “segala kemampuan dasar yang dimiliki oleh
manusia”.1
Agar fitrah yang dimiliki itu dapat berkembang dengan baik, diperlukan
dengan pendidikan Islam. Hal tersebut sesuai dengan hadis Nabi SAW
menyebutkan:
Ramayulis, Ilmu pendidikan Islam (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), hlm. 280
1
Muhammad ibn Ismail ibn Ibrahim al-Ja’fiy al-Bukhari, Shahih al-Bukhari, (Beirut : Dar al-
2
Pada tataran aplikatif, guru adalah orang yang terdepan dalam dunia
seorang guru. Oleh karena itu guru dituntut memiliki strategi pembelajaran yang
bagus dan tepat sebagai gambaran dari seorang guru yang profesional,
Artinya :
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan mu dengan hikmah dan pelajaran yang
baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik ...... (QS. 16: 125)”.3
“Rasulullah SAW ditugaskan untuk mampu menyeru umat kepada Syari'at Allah
Dalam ayat tersebut terdapat tiga metode dakwah yaitu, dengan cara
hikmah, pelajaran yang baik (keteladanan) dan diskusi. Ini berarti juga bahwa
3
Al-Qur’an dan Terjemahnya (Revisi Terbaru) Departemen Agama RI (Semarang: CV Al-
Syifa’, 1999) hlm. 421.
4
Ahmad Mustafa Al-Maraghi, Tafsir al- Maraghi (Semarang: CV Toha Putra, 1988), hlm.
291-293.
3
seorang guru.
Menurut penulis masih banyak lagi peranan yang diemban oleh seorang
agar proses belajar mengajar dapat berlangsung secara efektif dan efisien.
belajar bagi seluruh peserta didik agar dapat mengembangkan potensinya secara
optimal. Dalam hal ini guru harus kreatif, profesional dan menyenangkan, dengan
5
Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, (Jakata: PT. Rineka Cipta, 2002), cet.
ke-1, hlm. 3
6
Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer, (Bandung: Alfabeta, 2000), hlm. 201
4
pentingnya beragam potensi yang harus dimiliki oleh seorang guru, disebabkan
Dalam UU No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, pada pasal 10
lebih baik.
7
E. Mulyasa. Menjadi Guru Profesional Mencipitakan Pembelajaran Kreatif dan
Menyenangkan, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2008), cet ke-7. hlm. 36
5
professional”.10
memiliki sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan
Sertifikasi guru merupakan salah satu upaya untuk peningkatan mutu dan
guru, dan menjadi topik pembicaraan utama setelah rencana pelaksanaan tahun
8
Undang-Undang SISDIKNAS 2003, UU RI. No.20 Tahun 2003, (Jakarta: Grafika, 2005),
cet ke-2, hlm. 20
9
Undang-undang Guru dan Dosen, UU RI. No. 14 Tahun 2005, (Jakarta: Sinar Grafika,
2005), cet. ke-1. hlm. 11
10
Departemen Pendidikan Nasional RI, UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Pendidikan
Nasional, (Jakarta: Depdiknas, 2003 ), hlm. 6
6
tentang sertifikasi bagi guru dalam Jabatan, maka sertifikasi guru sudah
kemampuan, disiplin kerja yang diperlukan agar mencapai hasil yang maksimal
manusianya.
dalam menggunakan media atau sumber belajar guru harus bisa memakai
teknologi modern seperti kaset audio, video, film, komputer, internet, OHP dan
perencanaan ini seorang guru harus mampu mempersiapkan hal-hal yang perlu
seorang guru itu mampu membimbing peserta didik untuk dapat memenuhi
Begitu juga dengan SMPN 6 Koto Baru sebagai suatu lembaga pendidikan.
kecamatan Koto Baru yang telah berdiri selama ± 8 tahun , tentunya ada sebuah
gambaran bahwa di SMPN 6 Koto Baru telah terdapat beberapa guru yang sudah
tersebut, tampaknya ada beberapa indikasi yang muncul dari berbagai fakta yang
Baru sebagai lembaga pendidikan negeri yang ke enam yang ada di Koto Baru.
sebagai berikut:
1. Guru sertifikasi dan non sertifikasi dalam pelaksanaan proses belajar mengajar
2. Dalam proses belajar mengajar terlihat siswa sesuka hati untuk keluar masuk
13
Redaksi Sinar Grafika, Undang-Undang RI no 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional,(Jakarta: Sinar Grafika, 2003), hlm. 5-6
9
untuk menelusuri lebih jauh tentang fenomena di atas penulis bermaksud untuk
1. Rumusan Masalah.
2. Batasan Masalah.
batasan masalah agar kajian dalam penelitian terhadap judul yang penulis
mengevaluasi pembelajaran.
C. Penjelasan Judul
skripsi ini, maka penulis memberikan penjelasan terhadap istilah yang terdapat
melaksanakan pembelajaran.
16
Oemar hamalik, Pendidikan Guru Berdasarkan Kompetensi, (Jakarta : Bumi Aksara, 2002),
hlm. 47.
Departemen Agama RI, Undang-Undang Republik Indonesia No 14 tahun 2005 tentang
17
18
Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung : al-Ma’arif,
1989), hlm. 23
13
Adapun maksud secara keseluruhan dari tulisan ini adalah untuk mengetahui
1. Tujuan Penelitian
2. Kegunaan Penelitian
a. Sebagai bahan informasi bagi guru dan calon guru, bahwa sertifikasi
atau perkuliahan.
Srata Satu (S.1) Pendidikan Agama Islam (PAI) pada Sekolah Tinggi
E. Metodologi Penelitian
kelapangan.
1. Populasi
19
Amirul Hadi, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Bandung. Pustaka Setia, 1998), hlm. 25
15
Tabel 1
Populasi
3 Kelas IX SMPN 52
4 Guru PAI 2
6 Tata Usaha 3
Jumlah 162.20
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang akan dijadikan contoh yang
akan diteliti.21 Sesuai dengan petunjuk penelitian jika subjek kurang dari 100,
penelitian populasi. Selanjutnya jika besar dapat diambil 10-30% atau lebih. 22
Maka penulis menjadikan subjek dari 162 dari jumlah keseluruhan adalah
majelis guru.
20
Drs. Roswendi, Wakil Kurikulum SMPN 6 Koto Baru, 08 agustus 2011
21
Suharsimi Ariunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta, Aneka Cipta, 1989), hlm. 107
22
Syayid, Op. Cit, hlm. 103
16
Tabel 2
Sampel yang akan diteliti
Jumlah 50 orang
a. Editing
terhadap angket yang akan disebarkan kepada populasi yang ada. Hal
b. Coding
c. Tabulasi
23
Ibid., hlm. 142
24
Ibid., hlm. 144
18
F. Sistematika Penulisan.
rumusan dan batasan masalah, penjelasan judul, tujuan dan kegunaan penelitian,
mata pelajaran pendidikan agama islam, ruang lingkup mata pelajaran pendidikan
agama islam.
Bab IV merupakan bab terakhir yang meliputi kesimpulan dan saran serta
lampiran.
19
BAB II
LANDASAN TEORITIS
A. Guru
1. Pengertian Guru
bangsa secara luas, dan melaksanakan proses belajar mengajar secara khusus
mengajar”.25
dan Kebudayaan, “Guru adalah seorang yang mempunyai gagasan yang harus
Kalau kita simak pada Pasal 1 ayat (1) UUDG disebutkan bahwa guru
25
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai
Pustaka, 1996), hlm. 330
26
Syafruddin Nurdin dan M. Basyiruddin Usman, Guru Profesional dan Impelementasi
Kurikulum, (Jakarta : Ciputat Press, 2002), hlm. 8
20
pada pendidikan anak usia dini jalur formal, pendidikan dasar dan pendidikan
menengah”.27
lansir oleh Syafruddin Nurdin menyatakan bahwa guru adalah ”seorang yang
ataupun alat-alat tekhnologi, karena hal itu tidak akan pernah dapat
orang tua untuk membina dan mendidik anaknya. Untuk itu, gurulah yang
tuntunan, petunjuk dan keteladanan yang dapat diterapkan atau ditiru siswa
dalam saikap dan prilaku yang baik (akhlakul karimah) dalam kehidupan
sehari-hari.
aktif.
Bahwa setiap guru harus mampu menghayati perilaku dan etika yang
hidup sehari-hari.
masyarakat.
30
E. Mulayasa, Ibid. hlm. 106
23
Bahwa setiap guru harus turut serta memajukan ilmu, terutama yang
31
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003) cet. Ke 2.
hlm.127
24
bahwa tugas pokok seorang guru pendidikan agama Islam adalah mengajar,
Setiap guru harus pandai bergaul dengan masyarakat. Untuk itu, harus
kelompok.
c. Sebagai pemimpin
sekolah.
d. Sebagai administrator
Setiap guru akan dihadapkan pada berbagai tugas administrasi yang harus
1) Tugas guru
c) Mengembangkan keprofesionalan
2) Fungsi guru
a) Sebagai pendidik
b) Sebagai pengajar
c) Sebagai pembimbing
d) Sebagai pelatih
32
E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional ; Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan
Menyenangkan, hlm. 61.
26
B. Sertifikasi Guru
guru pada satuan pendidikan yang ada dalam binaan Departemen Agama”.33
33
Direktorat Pendidikan Madrasah, Sertifikasi Bagi Guru dalam Jabatan, Departemen
Agama, 2007, hlm. 1
34
Dr. E.Mulyasa, M.Pd, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung:Remaja
Rosdakarya,2009), hlm. 33
35
Prof. Anwar Arifin, UUGD, (Jakarta:UMN, 2006), hlm. 30
27
sertifikasi”.36
guru”.37
Rosdakarya.2009), hlm. 34
28
dilihat dari mutu siswa sebagai hasil pembelajaran. Mutu siswa ini
38
E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung:Remaja
Rosdakarya.2009), hlm. 37
29
bersangkutan.
3. Manfaat Sertifikasi
a. Pengawasan mutu
39
Muclas Samani, dkk, Mengenai Sertifikasi Guru di Indonesia, (Surabaya: SIC, 2006), hlm.
21
30
selanjutnya.
peningkatan profesionalisme.
b. Penjaminan mutu
anggotanya.
berikut.
40
E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung:Remaja
Rosdakarya.2009), hlm. 55
31
C. Kompetensi Mengajar
mengajar, terlebih dahulu penulis akan menguraikan pengertian kata demi kata.
Kata kompetensi berasal dari bahasa Inggris dari "competence" yang berarti
Definisi lain dari kompetensi juga diungkapkan oleh Broke dan Stone,
yaitu ”gambaran hakikat kualitatif dari pihak guru yang tampak sangat berarti”.43
yang dimilikinya.
kecakapan yang harus dimiliki oleh seorang guru yang bertugas mendidik siswa
Artinya :
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang
berhak menerimanya, dan menyuruh kamu apabila menetapkan hukum di antara
manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi
pengajaran yang sebaik baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha
mendengar lagi Maha melihat.” ( Q.S An-Nisa: 58 )47
mengatur lingkungan sedemikian rupa sehingga terjadi interaksi antara murid dan
lingkungannya, termasuk guru, alat pelajaran dan sebagainya yang disebut proses
belajar”.49
membentuk kondisi bagi anak untuk belajar dan mengajar juga memberikan
bantuan pada anak didik untuk berkembang dan menyesuaikan diri dengan
lingkungannya.
yang dimiliki oleh setiap guru akan menunjukkan kualitas guru yang sebenarnya.
sangat diperlukan guru karena alokasi, sumber terutama jatah waktu yang
terbatas”.51
49
Muhaimin, dkk, Strategi Belajar Mengajar, (Surabaya: Citra Media Karya Anak Bangsa,
1996), hlm. 55
50
Ahmad Sabri, Strategi Belajar Mengajar dan Micro teaching, (Jakarta : Ciputat Press,
2005), hlm. 92
51
Syafrudin Nurdin, op.cit, hlm. 48.
35
membuat gambar yang baik dan memiliki nilai astetik, akan tetapi juga harus
mengajar.
pedoman bagi guru dalam melaksanakan praktek dan tindakan mengajar dan
dan program belajar mengajar sebagai tuntutan tugas guru, kenaikan pangkat
dan golongan serta sebagainya. Dengan demikian apa yang harus dilakukan
guru pada waktu proses pembelajaran harus bersumber kepada program yang
tujuan”.
Metode berasal dari dua kata yaitu “meta” dan “hodos”. Meta
berarti melalui, dan hodos berarti jalan atau cara. Jadi metode berarti “jalan
adalah : “suatu cara kerja yang sistematik dan umum, seperti cara kerja ilmu
pengetahuan”.57
adalah : “proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar
berhasil tidaknya suatu proses belajar mengajar dan merupakan bagian yang
menyajikan bahan pelajaran kepada para siswa untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Yang mana dengan adanya metode pembelajaran yang telah
evaluasi, baik tes maupun non-tes yang meliputi jenis masing-masing teknik,
59
Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002),
Cet. Ke-1, hlm. 31
39
tidaknya ditinjau dari berbagai segi, validitas, reliabilitas, daya beda dan
Selain menilai hasil belajar peserta didik, seorang guru harus pula
bahwa penilaian bukan tujuan akan tetapi alat untuk mencapai tujuan.
semata-mata dilakukan terhadap hasil belajar siswa atau peserta didik, tetapi
juga dilakukan terhadap proses pembelajaran itu sendiri yang melibatkan guru
dan siswa. Dengan penilaian, ia dapat berfungsi sebagai umpan balik dan
remedial pembelajaran.
kehidupan manusia untuk masa yang akan datang baik di dunia maupun di
bahasa Yunani, terdiri dari kata “pais” artinya anak dan “again” diartikan
anak”.60
sendiri”.61
kebiasaan”.62
60
Ibid., hlm. 36
61
Muhibin Syah, op.cit, hlm.35
62
Sidi Gazalba, Pendidikan Umat Islam, (Jakarta : Barata, (1970), hlm.18
41
peserta didik demi mengembangkan sikap dan tingkah laku yang positif di
63
Syahminan Zaini, Prinsip-prinsip Dasar Konsepsi Pendidikan Islam, (Jakarta : Kalam
Mulia,1986), Cet ke-1, hlm.4
64
Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : Bumi Akasara, 1992), cet ke-2, hlm. 86
42
akhirat”.65
Pendidikan Agama Islam yaitu pendidikan melalui ajaran Islam yaitu berupa
arahan dan bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah
65
Amirsyah, Tebaran Pemikiran tentang Pendidikan Islam (Padang : Syanza Offcet, 1996),
cet. ke-1, hlm. 65
66
Ahmadi, Islam sebagai Paradigma Pendidikan, (Yogyakarta : Aditya Media, 1992), hlm.
61-62
67
Muhaimin ,dkk., Strategi Belajar Mengajar, (Surabaya:Citra Media,1996), cet. Ke-1, hlm. 1
43
dasar tersebut, maka tujuan tidak akan dapat tercapai. Dasar Pendidikan
sendiri, sehingga tidak mudah dimasuki pengaruh negatif yang akan merusak
Dasar Pendidikan Agama Islam secara garis besar ada tiga macam,
yaitu:
1)Al-Qur’an
wahyu Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui
diselenggarakan atau diadakan. Hal ini sesuai dengan Ayat al-Qur’an yang
pertama kali turun mengenai pendidikan, yaitu QS. Al-Alaq ayat 1-5 :
Artinya:
1. ”Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,
2. Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah,
3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,
4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam,
5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya”.69
Muhammad SAW dan yang diperintahkan oleh ayat yang lalu untuk
68
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : Kalam Mulia, 1998), hlm. 1
69
Departemen Agama RI, op. cit., h. 479
45
membaca dalam shalat, sedang yang kedua di luar shalat. Pendapat yang
membaca.
d. Ayat keempat, Dia yang permurah yang mengajar manusia dengan pena
e. Ayat kelima, Dia mengajarkan manusia tanpa alat dan usaha mereka apa
70
Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah, (Jakarta : Lentera Hati, 2000), hlm. 5392
46
sedang terjadi. Hal ini supaya manusia tidak ketinggalan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang akan terjadi pada masa yang akan datang.
2) Sunnah
71
Nasrul Harun, Ushul Fiqh I, Jakarta : Logos, 1997), hlm. 38
72
Ibid., hlm. 86
73
Ibid, hlm. 40
47
dan ditiru oleh manusia sekaligus sebagai modal bagi diri sendiri karena
Artinya:
”Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang
baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”74.
orang yang bertemu dengan Nabi Muhammad SAW, para masa beliau
masih hidup dalam keadaan Islam dan beriman. Sikap dan perbuatan
:Artinya
”Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam)
dari golongan Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti
mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha
kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang
74
Departemen Agama RI, op. cit., hlm. 501
48
agama Islam, jika tidak terdapat dalam al-Qur’an dan Sunnah. ”Ijtihad
melalui istinbath.
tetapi mencakup sistem pendidikan dalam arti yang luar. Perlunya ijtihad
kebudayaan manusia.77
75
Departemen Agama RI, op. cit., hlm. 523
76
mir Syarifuddin, Uhsul Fiqh II, (Jakarta : Logos, 1999), hlm. 224
77
Samsul Nizar, Dasar-dasar Pemikiran Pendidikan Islam,(Padang:IAIN Press,2000), hlm.87
49
dan Sunnah maka boleh diambil melalui pendapat ulil amri yang terbaik dari
78
Departemen Agama RI, op. cit., hlm. 512
79
Quraish Shihab, op. cit, hlm. 456
50
pada yang ada, akan tetapi ada perselisihan maka kembalilah pada ketentuan
sebagai berikut:
berikut:
yang berbahsa Arab dan makna yang benar, agar menjadi hujjah bagi
80
Dzakiah Daradjat, op.cit., hlm.25
81
Hasbi Ash Shiddieqy, Sejarah dan Pengantar Ilmu al-Quran/ Tafsir, (Jakarta: Bulan
Bintang, 1972), hlm. 15
82
Ibid.,68
51
Qur’an itu terhimpun dalam satu Mushaf, mulai dengan Surat al-
dengan lafal bahasa Arab, dan menjadi hujjah bagi rasul, menjadi
dan perjalanan, sumber asasi Islam yang kedua, ialah segala perkataan,
83
Abdul Wahab Al Khallaf, Ilmu Ushul Fiqh, (Jakarta: al-Majlis al-‘Ala al Indonesia li al
Da’wah al Islamiyah, (1972), hlm. 23.
84
Endang Saifuddin Anshary, Wawasan Islam, (Jakarta:Raja Grasindo Persada, 1993), hlm.33
52
perbuatan dan sikap Rassullah SAW yang dicatat, dan direkam di dalam
al-Hadis“.85
Artinya:
”Hai orang-orang yang beriman, ta’atilah Allah dan ta’atilah
Rasul(Nya), dan ulil amri di natara kamu. Kemudian jika kamu berlainan
pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al
Qur’an) dan Rasul (Sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada
Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan
lebih baik akibatnya”.88
85
Ibid.
86
Abdurrahman An Nahlawi, Pendidikan Islam Dirumah, Sekolah dan Masyarakat.,
(Jakarta : Bina Insani Press, 1995), cet. Ke-1, hlm. 31
87
Ibid
88
Departemen Agama RI, op. cit., hlm. 546
53
dasar agama Islam, sekaligus dasar Pendidikan Agama Islam. Jika manusia sudah
didik tentang agama Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan
bertaqwa kepada Allah SWT, serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi,
Sementara tujuan akhir yang akan dicapai adalah mengembangkan fitrah peserta
didik, baik ruh fisik, kemauan, dan akalnya secara dinamis, sehingga akan
terbentuk pribadi yang utuh dan mendukung bagi pelaksanaan fungsinya sebagai
89
Syahminan Zaini, Prinsip-prinsip Dasar Konsepsi Pendidikan Islam, (Jakarta : Sinar
Grafika, 1991), hlm. 4
54
ditekankan pada terbentuknya manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
adalah “sesuatu yang dituju, yaitu yang akan dicapai dengan suatu kegiatan atau
(2) Dimensi pemahaman atau penalaran (intelektual) serta keilmuan peserta didik
(3) Dimensi penghayatan atau pengalaman batin yang dirasakan peserta didik
(4) Dimensi pengalamannya, dalam arti bagaimana ajaran Islam yang telah
diimani, dipahami, dan dihayati oleh peserta didik itu mampu diamalkan
90
Hafni Ladjid, Pengembangan Kurikulum Menuju Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Jakarta:
Quantum Teaching, 2005, hlm.26
91
Adburrahman A,-nahlawi, op.cit., hlm.117
92
Abdul Mujid dan Jusuf Mudzakkir, op.cit., hlm. 132
55
akan tercapai apabila ajaran agama itu hidup dan tercermin dalam pribadi guru
agama. Oleh sebab itu, dalam mendidik seseorang tidak hanya dituntut
93
Muhamin, dkk,. op.cit, hlm. 2
56
BAB III
HASIL PENELITIAN
Koto Baru ini terletak jauh dari keramaian, namun transportasinya sudah lancar
setempat dijadikan perkebunan kelapa sawit. Pada tahun 2003 tanah tersebut
SMPN 06 Koto Baru ini dulu merupakan SMPN 03 Koto Baru yang
didirikan pada tahun 2004, namun pada tahun 2009 sesuai keputusan Dinas
SMPN Koto Baru ini didirikan diatas tanah seluas ± 5 Ha yang terdiri dari
9 lokal, bangunan kantor, mushola, pustaka, labor, tata usaha, toilet dan kantin.
94
Dt. H. Masrul,Kepala Jorong Koto Padang, 04 Agustus 2011
95
Drs. Suriadi, Kepala Sekolah SMPN 6 Koto Baru, 08 Agustus 2011
57
Sehingga dengan berdirinya SMPN Koto Baru tersebut telah banyak melahirkan
yang sesuai dengan profesinya. Jumlah guru SMPN 06 Koto Baru sebanyak 20
orang dengan rincian 15 orang S1, 3 orang D3, dan 2 orang D2. Sedangkan yang
Untuk tercapainya suatu tujuan yang baik oleh sekolah, tentu adanya kerja
sama antara siswa, guru, kepala sekolah, dan masyarakat. Begitu juga agar
terlaksananya sekolah yang bermutu perlu didukung guru yang professional yang
berstatus sertifikasi.
96
Drs. Roeswendi, Kepala Kurikulum SMPN 6 Koto Baru, 08 Agustus 2011
58
angket dalam mengumpulkan data yang disebarkan kepada guru. Hasil penelitian
dibawah ini dengan item yang digunakan berjumlah enam (6) butir item yang
diolah dari angket, item dari satu (1) sampai dengan enam (6) yaitu sebagai
berikut:
59
Tabel 3
Tingkat Pengaruh Tentang Guru PAI Sebelum Sertifikasi Dalam Membuat
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran di SMPN 6 Koto Baru
c. Tidak pernah 0 0
Jumlah 50 100
2 Sebelum memulai belajar, apakah a. Selalu 50 100
Jumlah 50 100
Jumlah 50 100
c. Tidak pernah 0 0
Jumlah 50 100
Pada item satu dari tabel diatas tentang: Apakah anda hadir pada jam
pelajaran pendidikan agama islam, dari 50 orang responden, maka 40 orang atau
(80%) menyatakan selalu hadir pada jam pelajaran pendidikan agama islam, 10
mengikuti sertifikasi sebagian besar siswa hadir pada jam pelajaran pendidikan
agama islam.
Pada item dua dari tabel diatas tentang: Sebelum memulai belajar, apakah
guru anda menyuruh untuk berdoa terlebih dahulu, dari 50 orang responden,
61
maka 50 orang atau (100%) selalu berdoa sebelum belajar, (0%) menjawab
sebelum mengikuti sertifikasi juga menyuruh siswa untuk selalu berdoa sebelum
pelajaran dimulai.
Pada item tiga dari tabel diatas tentang: Setelah itu, apakah guru
quran selama 10 menit, dari 50 responden maka 30 orang atau (60%) menjawab
Pada item empat dari tabel diatas tentang: Selanjutnya apakah guru anda
atau dorongan untuk kosentrasi dalam belajar, 5 orang atau (10%) menyatakan
sertifikasi sebagian kecil guru yang mau memberikan motivasi atau dorongan
Pada item lima dari tabel diatas tentang: Apakah guru anda melakukan
yang baru diberikan), dari 50 responden maka 30 orang atau (60%) menjawab
pelajaran yang telah lampau sebelum materi pelajaran yang baru diberikan).
Pada item enam dari tabel diatas tentang: Setelah itu apakah guru
Tabel 4
Tingkat Pengaruh Tentang Guru PAI Sesudah Sertifikasi Dalam Membuat
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran di SMPN 6 Koto Baru
c. Tidak pernah 0 0
Jumlah 50 100
Jumlah 50 100
3 Setelah itu, apakah guru menyuruh a. Selalu 40 80
anda sebelum memulai pelajaran 5 10
b. Kadang-kadang
menghafal ayat-ayat pendek Al-
c. Tidak pernah 5 10
quran selama 10 menit?
Jumlah 50 100
Jumlah 50 100
c. Tidak pernah 0 0
Jumlah 50 100
orang tingkat pengaruh kompetensi guru PAI sesudah sertifikasi dalam membuat
Pada item satu dari tabel diatas tentang: Apakah anda hadir pada jam
pelajaran pendidikan agama islam, dari 50 orang responden, 45 orang atau (90%)
menyatakan siswa selalu hadir pada jam pelajaran pendidikan agama islam, 5
Jadi dari jawaban responden dapat dijelaskan bahwa sebagian besar siswa
Pada item dua dari tabel diatas tentang: Sebelum memulai belajar, apakah
guru anda menyuruh untuk berdoa terlebih dahulu, dari 50 orang responden,
maka 50 orang atau (100%) menjawab selalu sebelum belajar menyuruh untuk
65
tidak pernah.
Pada item tiga dari tabel diatas tentang: Setelah itu, apakah guru
quran selama 10 menit, dari 59 orang responden, maka 40 orang atau (80%)
Pada item empat dari tabel diatas tentang: Selanjutnya apakah guru anda
Pada item lima dari tabel diatas tentangApakah guru anda melakukan
yang baru diberikan), dari 50 responden, maka 45 orang atau (90%) menjawab
Pada item enam dari tabel diatas tentang: Setelah itu apakah guru
siswa.
angket dalam mengumpulkan data yang disebarkan kepada guru. Hasil penelitian
dibawah ini dengan item yang digunakan berjumlah empat (4) butir item yang
67
diolah dari angket, item dari satu (1) sampai dengan empat (4) yaitu sebagai
berikut:
Tabel 5
Tingkat Pengaruh Tentang Guru PAI Sebelum Sertifikasi Dalam
Menggunakan Metode Pembelajaran di SMPN 6 Koto Baru
No Aspek Masalah Alternatif F %
Pada item satu dari tabel diatas tentang: Dalam menyampaikan materi
yang bervariasi, dan 10 orang atau (20%) menjawab tdak pernah menggunakan
Pada item dua dari tabel diatas tentang: Apakah guru dalam
metode hafalan ayat Al-Quran agar dapat menguasai materi pelajaran agama, 5
Al-Quran, dan 5 orang atau (10%) menjawab tdak pernah menggunakan metode
sertifikasi hanya sebagian kecil guru agama menggunakan metode hafalan ayat
Pada item tiga dari tabel diatas tentang: Dalam menyampaikan materi
pelajaran, apakah metode ceramah, Tanya jawab dan diskusi saja yang guru
metode semuanya.
Pada item empat dari tabel diatas tentang: Apakah guru dalam
gerakan shalat, dari 50 responden maka 35 orang atau (70%) menjawab pernah
shalat.
70
Tabel 6
Tingkat Pengaruh Tentang Guru PAI Sesudah Sertifikasi Dalam
Menggunakan Metode Pembelajaran di SMPN 6 Koto Baru
Jumlah 50 100
Jumlah 50 100
Jumlah 50 100
Pada item satu dari tabel diatas tentang: Dalam menyampaikan materi
metode yang bervariasi, dan 10 orang atau (20%) menjawab tidak pernah.
Pada item dua dari tabel diatas tentang: Apakah guru dalam
dari 50 responden maka 40 orang atau (80%) menjawab metode hafalan ayat Al-
Quran sangat membantu menguasai materi pelajaran agama, 5 orang atau (10%)
72
pernah.
Pada item tiga dari tabel diatas tentang: Dalam menyampaikan materi
pelajaran, apakah metode ceramah, Tanya jawab dan diskusi saja yang guru
berikan kepada anda, dari 50 responden maka (0%) menjawab Tanya jawab,
(0%) menjawab ceramah, (0%) menjawab diskusi, dan 50 orang atau (100%)
menjawab semuanya.
Pada item empat dari tabel diatas tentang: Apakah guru dalam
gerakan shalat, dari 50 responden maka 45 orang atau (90%) menjawab pernah
angket dalam mengumpulkan data yang disebarkan kepada guru. Hasil penelitian
dibawah ini dengan item yang digunakan berjumlah empat (4) butir item yang
diolah dari angket, item dari satu (1) sampai dengan empat (4) yaitu sebagai
berikut:
Tabel 7
Tingkat Pengaruh Tentang Guru PAI Sebelum Sertifikasi Dalam
Menggunakan Media Pembelajaran di SMPN 6 Koto Baru
No Aspek Masalah Alternatif F %
Pada item satu dari tabel diatas tentang: Apakah guru dalam
Al-Quran, dan 10 orang atau (20%) menjawab tidak pernah menggunakan media
pembelajaran Al-Quran.
Al-Quran.
75
Pada item dua dari tabel diatas tentang: Apakah setiap hari dalam proses
20 orang atau (40%) menjawab selalu, 10 orang atau (20%) menjawab kadang-
kadang mengganti media pembelajaran, dan 20 orang atau (40%) menjawab tidak
sertifikasi hanya sebagian kecil atau hampir tidak pernah guru mengganti media
Pada item tiga dari tabel diatas tentang: Apakah media pengajaran yang
guru gunakan dalam menyampaikan materi pelajaran bisa anda pahami, dari 50
responden maka 20 orang atau (40%) menjawab selalu bisa dipahami, 30 orang
atau (60%) menjawab kadang-kadang, dan (0%) menjawab tidak pernah bisa
dipahami oleh siswa media yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan
materi.
sertifikasi hanya sebagian kecil media yang dipakai oleh guru bisa dimengerti
siswa.
Pada item empat dari tabel diatas tentang: Media gambar dikarton, alat-
alat peraga, dan buku mana yang paling sering guru gunakan dalam
peraga, (0%) menjawab menggunakan media buku, dan 50 orang atau (100%)
menjawab semuanya.
Tabel 8
Tingkat Pengaruh Tentang Guru PAI Sesudah Sertifikasi Dalam
Menggunakan Media Pembelajaran di SMPN 6 Koto Baru
Pada item satu dari tabel diatas tentang: Apakah guru anda dalam
Pada item dua dari tabel diatas tentang: Apakah setiap hari dalam proses
materi pelajaran.
Pada item tiga dari tabel diatas tentang: Apakah media pembelajaran
yang guru gunakan dalam menyampaikan materi pelajaran bisa anda pahami, dari
siswa,10 orang atau (20%) menjawab kadang-kadang bisa dipahami siswa, dan 5
Pada item empat dari tabel diatas tentang: Media gambar dikarton, alat-
alat peraga, dan buku, menurut anda mana yang paling sering guru gunakan
peraga, (0%) menjawab menggunakan media buku, dan 50 orang atau (100%)
pelajaran.
79
angket dalam mengumpulkan data yang disebarkan kepada guru. Hasil penelitian
dibawah ini dengan item yang digunakan berjumlah lima (5) butir item yang
diolah dari angket, item dari satu (1) sampai dengan lima (5) yaitu sebagai
berikut:
80
Tabel 9
Tingkat Pengaruh Tentang Guru PAI Sebelum Sertifikasi Dalam
Mengevaluasi Pembelajaran di SMPN 6 Koto Baru
No Aspek Masalah Alternatif F %
Pada item satu dari tabel diatas tentang: Di akhir kegiatan belajar
kadang memberikan latihan kepada siswa, dan (0%) menjawab tidak pernah
sertifikasi hanya sebagian kecil guru yang mau memberikan latihan setelah
menyampaikan materi.
Pada item dua dari tabel diatas tentang: Apakah guru mengevaluasi
tentang materi pelajaran yang baru anda pelajari, dari 50 responden maka 50
orang atau (100%) menjawab selalu mengevaluasi materi pelajaran yang baru
pernah.
sertifikasi hanya sebagian kecil guru yang mau mengevaluasi tentang materi
Pada item tiga dari tabel diatas tentang: Menurut anda apakah guru
responden maka 10 orang atau (20%) menjawab selalu, 20 orang atau (40%)
menjawab kadang-kadang, dan 20 orang lagi atau (40%) menjawab tidak pernah
sertifikasi hanya sebagian kecil guru yang mau melakukan evaluasi pada saat
Pada item empat dari tabel diatas tentang: Apakah guru melakukan
remedy dalam memperbaiki nilai setelah hasil ujian semester anda ditentukan,
sertifikasi hanya sebagian kecil guru yang mau melakukan remedy setelah ujian
semester selesai.
Pada item lima dari tabel diatas tentang: Didamping latihan di kelas,
pengetahuan materi yang sudah dibahas, dari 50 responden maka 30 orang atau
(60%) menjawab selalu memberikan PR, 15 orang atau (30%) menjawab kadang-
kadang memberikan PR, dan 5 orang atau (10%) menjawab tidak pernah
memberikan PR.
83
Tabel 10
Tingkat Pengaruh Tentang Guru Sesudah Sertifikasi Dalam Mengevaluasi
Pembelajaran di SMPN 6 Koto Baru
No Aspek Masalah Alternatif F %
Pada item satu dari tabel diatas tentang: Di akhir kegiatan belajar
pernah.
sebagian besar atau hampir seluruh guru selalu memberikan latihan kepada siswa
Pada item dua dari tabel diatas tentang: Apakah guru mengevaluasi
tentang materi pelajaran yang baru anda pelajari, dari 50 responden maka 35
orang atau (70%) menjawab selalu mengevaluasi materi pelajaran yang baru, 15
85
sebagian besar selalu mengevaluasi tentang materi pelajaran yang baru dipelajari
Pada item tiga dari tabel diatas tentang: Menurut anda apakah guru perlu
responden maka 45 orang atau (90%) menjawab perlu sekali evaluasi dilakukan
pada saat proses pembelajaran berlangsung, 5 orang atau (10%) menjawab perlu,
sebagian besar mngatakan perlu sekali evaluasi dilakukan pada saat proses
pembelajaran berlangsung.
Pada item empat dari tabel diatas tentang: Apakah guru melakukan
remedy dalam memperbaiki nilai setelah hasil ujian semester anda ditentukan,
Pada item lima dari tabel diatas tentang: Didamping latihan di kelas,
pengetahuan materi yang sudah dibahas, dari 50 responden maka 45 orang atau
(90%) menjawab selalu memberikan PR, 5 orang atau (10%) menjawab kadang-
sebagian besar atau hampir seluruh guru selalu memberikan PR kepada siswa
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
untuk itu dari pembahasan yang diuraikan diatas penulis dapat mengambil
kesimpulan diantaranya:
sarana atau instrument untuk mencapai suatu tujuan, bahwa sertifikasi adalah
sarana untuk menuju kualitas yang akan melahirkan ilmu pengetahuan dan
mengajar.
4. SMPN 6 Koto Baru adalah salah satu sekolah yang ingin meningkatkan
lain yang telah maju agar siswa-siswi SMPN 6 Koto Baru menjadi generasi
B. Saran-saran
Sebelum mengakhiri tulisan ini, maka ada beberapa saran yang penulis
banyaknya agar tunas bangsa kita tidak rapuh terhadap ilmu pengetahuan
3. Antara orang tua, kepala sekolah, guru sertifikasi, guru non sertifikasi,
seorang guru.