Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan dan pengajaran merupakan suatu proses yang memiliki tujuan.

Maksudnya kegiatan belajar mengajar merupakan suatu peristiwa yang terkait,

terarah, yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan. Dalam menjalankan proses

pendidikan perlu ada siswa dan guru. Kalau tidak ada guru maka proses belajar

tidak akan terjadi. Guru dan siswa saling membutuhkan, merupakan komponen

yang harus ada dalam proses belajar mengajar. Komponen pendidikan dalam pro-

ses belajar mengajar termasuk pendidik, peserta didik, tujuan, materi atau isi,

metode atau cara, alat pendidikan, situasi atau lingkungan. (Djamarah dan Aswan

Zain , 1997 : 10 )

Pendidikan merupakan suatu keharusan dan menjadi sebuah kebutuhan

bagi manusia, baik itu pendidikan umum mau pun pendidikan agama. Dalam Un-

dang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dijelas-

kan,”Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan dasar, menengah dan tinggi

yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranan yang menu-

rut penugasan pengetahuan tentang pengetahuan agama dan menjadi ahli ilmu

agama”.(Redaksi Sinar Grafika, 2005 : 16)

Dengan demikian tugas guru sebagai pengajar tidak hanya menyampaikan

informasi, materi dan bahan mengajar saja, akan tetapi guru juga harus bisa mem-

belajarkan siswa (Active Learning).Membelajarkan siswa dalam arti mengupa-

1
2

yakan siswa untuk mengetahui tujuan pengajaran dan mengerti bahan pelajaran

yang disampaikan oleh guru sehingga terjadilah interaksi yang saling menunjang

antara guru dan siswa. Satu cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk mening-

katkan hasil belajar siswa serta mengaktifkan siswa dalam pembelajaran dengan

memilih metode yang tepat.

Guru harus menentukan metode, teknik, dan cara serta alat yang tepat

untuk proses pembelajaran sehingga peserta didik menyukai bahan yang diajar-

kan. (Soekartawi, 1995: 19) Di antara hal yang menentukan keberhasilan guru da-

lam mengajar adalah pemilihan dan penggunaan metode yang tepat. Metode atau

cara mengajar adalah jalan yang akan ditempuh oleh guru untuk memberikan Pen-

didikan Agama Islam di sekolah-sekolah umum. Sehubungan dengan hal tersebut

di atas yang berikut ini beberapa metode mengajar.

" 1. Metode Ceramah


2. Metode Diskusi
3. Metode Tanya Jawab
4. Metode Demonstrasi
5. Metode Karya Wisata
6. Metode Pemberian Tugas (Resitasi)
7. Metode Pemecahan Masalah
8. Metode simulasi
9. Metode Eksperimen
10. Metode Unit
11. Metode Sosio Drama
12. Metode Kelompok
13. Metode Modul
14. Metode Berprogram." ( Ramayulis, 2002 : 170 )

Metode-metode yang dijelaskan di atas dapat diterapkan dalam proses pe-

ngajaran tetapi untuk mengolongkan apakah suatu metode tertentu efektif atau

tidak memang agak sulit dilakukan, sebab masing-masing metode memiliki kele-

bihan dan kekurangan. Namun yang terpenting mendapat perhatian guru adalah
3

ketepatan memilih, menentukan mana di antara banyak metode itu yang lebih

tepat dan cocok diterapkan untuk menciptakan suasana Active Learning dalam

proses pembelajaran. Oleh karena itu penggunaan atau pemilihan suatu metode

mengajar ditentukan oleh beberapa faktor yang harus dipertimbangkan, antara la-

in, tujuan, karakteristik siswa, situasi dan kondisi, kemampuan dan pribadi guru,

serta sarana dan prasarana yang digunakan. ( Usman, 1999 : 36)

Sehubungan dengan hal di atas metode pemberian tugas ini sangat menun-

jang bagi pelaksanaan metode yang lain. Pelajaran yang didapat melalui metode

ceramah, tanya jawab, diskusi dan lainnya akan lebih mantap bila diikuti dengan

pemberian tugas. Metode pemberian tugas ini juga membantu mengatasi keter-

batasan waktu yang tersedia dalam tatap muka, karena pelaksanaan metode ini di

luar jam pelajaran, baik di rumah, perpustakaan, labor atau tempat-tempat lain

yang memungkinkan dan menguntungkan terlaksananya tugas yang diberikan

tersebut.

Lebih lanjut (Ali Pandi,1984: 192) menjelaskan beberapa kelebihan me-

tode penugasan ini sebagai berikut:

" 1. Anak-anak menjadi terbiasa mengisi waktu luang dengan hal-hal yang
konstruktif
2. Memupuk rasa tanggung jawab atas segala tugasnya
3. Melatih anak berpikir kritis, tekun, giat dan rajin belajar
4. Pengetahuan yang diperoleh anak akan lebih meningkat dan lebih
mendalam serta lama tersimpan dalam ingatan."

Dalam pemberian tugas, guru hendaknya bersifat bijaksana. Artinya guru

harus memperhatikan kemampuan siswa, waktu yang tersedia serta petunjuk yang

jelas dari guru tentang pelaksanaan tugas tersebut. Dalam Alquran, surat An-Nahl,
4

ayat 125 diberikan gambaran tentang pelaksanaan suatu metode dalam pendidikan

Islam yang ada di lapangan.

Artinya
“Ajaklah ke jalan Tuhan-Mu itu dengan bijaksana, nasihat yang baik dan
bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik”.

Dari ayat di atas dapat diambil suatu pemahaman bahwa Allah menyeru

manusia untuk berbuat baik, terutama dalam menyampaikan materi pendidikan.

Dalam hal ini guru dituntut untuk menggunakan metode yang baik dalam pe-

nyampaian materi pembelajaran dan mengusahakan agar proses belajar mengajar

dapat mencapai hasil yang baik.

Metode pemberian tugas akan lebih efektif dan wajar jika guru mempu-

nyai kemampuan melaksanakan metode tersebut, serta mengetahui kemampuan

siswa dan waktu yang tersedia bagi siswa untuk melaksanakan tugas yang dibe-

rikan. Oleh karena itu, dalam memberikan penugasan guru harus mempersiapkan

dan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

" a. Merumuskan tujuan khusus yang hendak dicapai dari penugasan itu
b. Tugas yang diberikan terhadap murid harus jelas agar tidak membin-
gungkan, sehingga siswa mengerti benar apa dan bagaimana cara me-
ngerjakannya.
c. Waktu yang tersedia untuk menyelesaikan tugas harus cukup
d. Guru hendaknya memperhatikan kemampuan siswa dalam pemberian
tugas
e. Bentuk bahan yang ditugaskan hendaknya menarik minat, merang-
sang siswa berusaha sendiri, mencari, mendalami dan menyelesaikan
sendiri." (Ali Pandi, 1984 : 93 )

Sehubungan dengan metode penugasan ini, guru-guru di SMP Negeri 18

Padang telah memberikan penugasan setelah selesai suatu materi pada setiap

bidang pelajaran termasuk guru Pendidikan Agama Islam.


5

Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam termasuk mata pelajaran pokok

di SMP. Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam ini selain sangat berpengaruh

pada penentuan kenaikan kelas juga sangat berguna untuk kepentingan sehari-hari

serta meliputi kepentingan akhirat. Pendidikan Agama Islam berorientasi pada

ilmu pengetahuan Agama Islam, sikap dan perilaku.

Untuk mencapai tujuan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam digunakan

metode pemberian tugas belajar, di samping penggunaan beberapa metode penga-

jaran lainnya seperti metode tanya jawab, demonstrasi dan lainnya. Metode pem-

berian tugas dapat dilaksanakan di luar jam sekolah, melatih kreativitas siswa

untuk mengembangkan bakat dan minatnya serta membiasakan siswa untuk

mengisi waktu luang dengan hal-hal bermanfaat. Di samping pertimbangan di atas

penggunaan metode penugasan pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam,

untuk mengatasi kesulitan menguasai materi dan keterbatasan waktu tatap muka

yang tersedia.

Berdasarkan penelitian awal penulis di SMP Negeri 18 Padang terlihat

bahwa penerapan metode pemberian sudah diterapkan guru PAI pada Pembela-

jaran PAI. Terlihat siswa yang diberi tugas Pendidikan Agama Islam itu belum

seluruhnya yang melaksanakannya. Belum semua siswa memahami pentingnya

tugas yang diberikan. Sehubungan dengan penerapan metode pemberian tugas

untuk pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang diberikan guru kepada siswa

diperoleh keterangan dalam wawancara penulis dengan seorang guru Pendidikan

Agama Islam SMP Negeri 18 Padang. Ia menyatakan bahwa siswa masih belum

seluruhnya mengerjakan tugas yang diberikan sehingga penerapan metode


6

pemberian tugas ini belum sesuai dengan teori yang ada. ( Rosneli, Wawancara,

Padang, 28/2/2008)

Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka penulis

tertarik untuk meneliti dan mewujudkan penelitian ini dalam bentuk skripsi

dengan judul Problema Penerapan Pemberian Tugas pada Pembelajaran Pendi-

dikan Agama Islam di SMP Negeri 18 Padang.

B. Rumusan dan Batasan Masalah

Dari latar belakang yang telah dikemukakan di atas, dapat dirumuskan

masalahnya adalah bagaimana problema penerapan metode pemberian tugas pada

pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 18 Padang.

Agar pembahasannya lebih fokus maka permasalahan ini perlu dibatasi

sebagai berikut:

1. Bagaimana kondisi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 18

Padang?

2. Bagaimana penerapan metode pemberian tugas pada pembelajaran Pendidikan

Agama Islam?

3. Bagaimana efektifitas metode pemberian tugas pada pembelajaran Pendidikan

Agama Islam?

4. Bagaimana Evaluasi dan Resitasi (Pertanggungjawaban Tugas) dalam Pem-

belajaran PAI dengan metode pemberian tugas tersebut?

5. Apa saja kendala-kendala yang dihadapi guru dan siswa dalam pembelajaran

PAI dengan menggunakan metode pemberian tugas?


7

C. Tujuan dan kegunaan Penelitian

Penelitian yang penulis lakukan ini bertujuan untuk mengetahui hal-hal

berikut:

1. Kondisi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 18 Padang

2. Penerapan metode pemberiam tugas pembelajaran Pendidikan Agama Islam

3. Efektifitas Metode pemberian tugas pada pembelajaran Pendidikan Agama

Islam

4. Evaluasi dan Resitasi (Pertanggungjawaban Tugas) dalam Pembelajaran PAI

dengan metode pemberian tugas

5. Kendala-kendala yang dihadapi guru dan siswa dalam pembelajaran PAI

dengan menggunakan metode pemberian tugas

Bertitik tolak dari tujuan di atas diharapkan hasil penelitian ini memiliki

kegunaan sebagai berikut:

1. Sebagai masukan, khususnya bagi guru Pendidikan Agama Islam dalam me-

milih dan menerapkan metode pemberian tugas saat proses belajar mengajar

berlangsung.

2. Sebagai informasi tentang penerapan metode pemberian tugas dengan pem-

belajaran aktif.

3. Sebagai syarat penyelesaian program S1 Jurusan Pendidikan Agama Islam pa-

da Fakultas Tarbiyah.

4. Sebagai tambahan literatur baik di Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri

Imam Bonjol Padang mau pun Fakultas Tarbiyah.


8

D. Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap judul, maka penulis perlu

menjelaskan kata dan istilah yang terdapat dalam judul sebagai berikut:

Penerapan, pemasangan atau pengenaan. ( Kamus Besar Bahasa Indo-

nesia, 2001: 1598 ) Yang penulis maksud di sini adalah perihal mempraktekkan n

atau memakai metode Pemberian Tugas pada pembelajaran Pendidikan Agama

Islam dalam kelas atau di luar kelas baik secara kelompok maupun perorangan..

Metode Pemberian Tugas (Resitasi), cara belajar atau mengajar yang

menekankan pada pemberian tugas oleh guru kepada siswa yang harus melakukan

tugas yang diberikan kepadanya. ( Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2001 : 741)

sedangkan menurut Syaiful Bahri Djamarah (Strategi belajar mengajar, 2000)

metode pemberian tugas (resitasi) adalah metode penyajian bahan dimana guru

memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan tugas dalam belajar. Yang

penulis maksud di sini sehubungan dengan memberikan tugas kepada siswa

setelah atau sebelum pembelajaran, baik di sekolah maupun di rumah.

Pembelajaran, berasal dari kata belajar artinya berusaha untuk mempe-

roleh suatu ilmu pengetahuan atau keterampilan atau berlatih. ( Kamus Besar Ba-

hasa Indonesia, 2001: 25 ) Menurut (Darmiati, 2002 : 297) pembelajaran adalah

kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat siswa

belajar aktif yang menekankan kepada penyediaan sumber belajar.Yang penulis

maksud pembe-lajaran di sini adalah proses belajar mengajar Pendidikan Agama

Islam yang dilaksanakan di SMP Negeri 18 Padang.


9

Berdasarkan penjelasan kata-kata di atas, yang penulis maksud dengan

judul Problema Penerapan Metode Pemberian Tugas pada Pembelajaran Pendi-

dikan Agama Islam adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan siswa dan guru

dengan memberikan sejumlah tugas tertentu kepada siswa serta tindak lanjut

penugasan. Pemberian tugas yang diembankan siswa pada akan bisa menum-

buhkan kreatifitas belajar. Siswa mampu menemukan sendiri dan memiliki

pengalaman selama proses belajar mengajar dan juga dapat meningkatkan hasil

belajar.

E. Metode Penelitian

Pada bagian ini penulis menjelaskan beberapa hal yang berkenaan dengan

penelitian. Hal tersebut adalah 1. Jenis Penelitian, 2. Sumber Data, 3. Teknik

Pengumpulan Data, 4. Teknik Analisis Data.

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field Research) dalam

bentuk deskriptif, yang bertujuan untuk mengambarkan atau mendeskripsikan

sesuatu sesuai dengan yang ada.penelitian deskriptif adalah penelitian yang

berusaha untuk menggambarkan suatu gejala, peristiwa, atau kejadian yang terjadi

di masa sekarang.

Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Metode Deskriptif

dapat diartikan debagai proses pemecahan masalah yan diselidiki dengan

menggambarkan sesuatu sesuai dengan data yang ada pada saat penelitian ini

dilakukan sehingga tidak bermaksud membandingkan. Metode penelitian deskrip-


10

tif merupakan penelitian nonhipotesis. Berkaitan dengan pengumpulan data untuk

memberikan gambaran, penegasan sesuatu konsep atau gejala dan menjawab

pertanyaan sehubungan dengan status objek penelitian saat ini. (Arikunto, 1997:

240)

2. Sumber Data

Sumber data pada penelitian ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu

sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer adalah sumber

asli dari tangan pertama sedangkan sumber data sekunder berisi data dari tangan

kedua (dari tangan kesekian), yang bagi penyelidik tidak mungkin berisi data se-

asli sumber primer. (Surakhmad, 1985:13 ) Pada penelitian ini, penulis mengam-

bil atau memilih sumber primer, yaitu lima orang guru Pendidikan Agama Islam

SMP Negeri 18 Padang. Data yang diharapkan dari guru Pendidikan Agama Islam

adalah cara menerapkan metode pemberian tugas pada pembelajaran Pendidikan

Agama Islam.

3. Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data dengan

observasi dan wawancara:

a. Pada observasi, penulis mengadakan pengamatan langsung di lokasi peneli-

tian. Selain mengamati kondisi pembelajaran PAI selain itu juga melakukan

pengamatan terhadap lima orang guru Pendidikan Agama Islam dalam


11

menerapkan metode pemberian tugas dalam proses pembelajaran Pendidikan

Agama Islam di SMP Negeri 18 Padang.

b. Wawancara, adalah mengemukakan informasi secara lisan antara dua orang

atau lebih secara langsung. (Asman dan Purnomo Setiady Akbar, 2003 : 57)

Wawancara ini ditujukan kepada lima orang guru Pendidikan Agama Islam

yang ada di SMP Negeri 18 Padang untuk mendapatkan informasi tentang

penerapan metode pemberian tugas.

c. Dokumentasi, yaitu pengumpulan data dengan melihat dokumen-dokumen

yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti.

4. Teknik Analisis Data

Untuk mengolah data yang terkumpul, penulis melalui tahapan berikut:

a. Setelah data yang diperoleh dari observasi terkumpul kemudian diperiksa

kelengkapannya, diklasifikasikan dan diinterpretasikan sesuai dengan kriteria

yang telah ditentukan.

b. Data yang diperoleh melalui wawancara disajikan secara verbal dengan meng-

gunakan kalimat sederhana sebagai penguat data yang diperoleh melalui ob-

servasi

c. Selanjutnya data dianalisis secara cermat dengan langkah-langkah berikut:


12

2) Meringkas data kontak dengan orang, kejadian dan situasi di lokasi

penelitian. Pada langkah pertama ini termasuk pula memilih dan merin-

kas dokumen yang relevan.

3) Pengkodean, dengan menggunakan simbol atau ringkasan secara ber-

struktur, tingkat rinci tertentu, yang dibangun dalam sistem yang inte-

gratif.

4) Membuat catatan yang objektif sekaligus mengklasifikasikan dan meng-

edit jawaban atau situasi sebagaimana adanya, faktual atau objektif-

deskriptif.

F. Sistematika Penulisan

Untuk lebih memudahkan pembahasan skripsi ini, maka penulis

membaginya dalam beberapa bab sebagai berikut:

Bab pertama, merupakan bab Pendahuluan, yang terdiri atas Latar Bela-

kang Masalah, Rumusan dan Batasan Masalah, Tujuan dan Kegunaan Penelitian,

Defenisi Operasional, Metode Penelitian, Sistematika Penulisan.

Bab kedua, merupakan Landasan Teoretis yang berisikan strategi Active

Learning, metode pemberian tugas, tujuan dan manfaat penugasan dalam

Pendidikan Agama Islam, pemberian tugas yang diberikan oleh guru terhadap

siswa.

Bab ketiga, adalah Hasil Penelitian yang berisikan Kondisi Pembelajaran

Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 18 Padang, Kondisi Pembelajaran Pendi-


13

dikan Agama Islam di SMP Negeri 18 Padang, penerapan metode pemberian tugas

pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Efektifitas Metode pemberian tugas pada

pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Evaluasi dan Resitasi (Pertang-

gungjawaban Tugas) dalam Pembelajaran PAI dengan metode pemberian tugas,

Kendala-kendala yang dihadapi guru dan siswa dalam pembelajaran PAI dengan

menggunakan metode pemberian tugas.

Bab keempat, merupakan bab Penutup yang berisikan kesimpulan dan

saran-saran.
14

DAFTAR PUSTAKA

Asman, Husaini dan Akbar, Purnomo Setiady, Metodologi Sosial, Jakarta: Bumi
Aksara, 2003

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek, Jakarta:


PT.Rineka Cipta, 1997

Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Quran al-Karim dan terjemahan,


Semarang: CV Toha putra, 2000

Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Aswan, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta:
Rineka Cipta,1997

Dimiati dan Mujiono, Strategi dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2002

Pandi, Imam Syah Ali, Didaktik Metodik Pendidikan umum, Surabaya: Usaha
Nasional, 1984

Poerwadarminta, W.J.S. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,


2001

Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2002

Soekartawi, Meningkatkan Rancangan Instruksional, Jakarta: Raja Grafindo


Persada,1995

Sinar Grafika, Undang-Undang Republik Indonesia, Jakarta: Sinar Grafika, 2005

Salim, Peter, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, Jakarta: Modern English


Press,1991

Surakhmad, Winarno, Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode teknik,


Bandung: Tramsito, 1985

Usman, Basyirudin, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Padang: IAIN IB


Press, 1999
15

PENERAPAN STRATEGI ACTIVE LEARNING


DENGAN METODE PEMBERIAN TUGAS BELAJAR
PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
DI SMP NEGERI 18 PADANG

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi persyaratan penyelesaian Program Studi S1


Jurusan Pendidikan Agama Islam pada Fakultas Tarbiyah

Oleh

Maiyeni
No. BP 403 136

MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
IMAM BONJOL PADANG
1428 H/ 2008 M

Anda mungkin juga menyukai