PENDAHULUAN
pendidikan perlu ada siswa dan guru. Kalau tidak ada guru maka proses belajar
tidak akan terjadi. Guru dan siswa saling membutuhkan, merupakan komponen
yang harus ada dalam proses belajar mengajar. Komponen pendidikan dalam pro-
ses belajar mengajar termasuk pendidik, peserta didik, tujuan, materi atau isi,
metode atau cara, alat pendidikan, situasi atau lingkungan. (Djamarah dan Aswan
Zain , 1997 : 10 )
bagi manusia, baik itu pendidikan umum mau pun pendidikan agama. Dalam Un-
yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranan yang menu-
rut penugasan pengetahuan tentang pengetahuan agama dan menjadi ahli ilmu
informasi, materi dan bahan mengajar saja, akan tetapi guru juga harus bisa mem-
1
2
yakan siswa untuk mengetahui tujuan pengajaran dan mengerti bahan pelajaran
yang disampaikan oleh guru sehingga terjadilah interaksi yang saling menunjang
antara guru dan siswa. Satu cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk mening-
katkan hasil belajar siswa serta mengaktifkan siswa dalam pembelajaran dengan
Guru harus menentukan metode, teknik, dan cara serta alat yang tepat
untuk proses pembelajaran sehingga peserta didik menyukai bahan yang diajar-
kan. (Soekartawi, 1995: 19) Di antara hal yang menentukan keberhasilan guru da-
lam mengajar adalah pemilihan dan penggunaan metode yang tepat. Metode atau
cara mengajar adalah jalan yang akan ditempuh oleh guru untuk memberikan Pen-
ngajaran tetapi untuk mengolongkan apakah suatu metode tertentu efektif atau
tidak memang agak sulit dilakukan, sebab masing-masing metode memiliki kele-
bihan dan kekurangan. Namun yang terpenting mendapat perhatian guru adalah
3
ketepatan memilih, menentukan mana di antara banyak metode itu yang lebih
tepat dan cocok diterapkan untuk menciptakan suasana Active Learning dalam
proses pembelajaran. Oleh karena itu penggunaan atau pemilihan suatu metode
mengajar ditentukan oleh beberapa faktor yang harus dipertimbangkan, antara la-
in, tujuan, karakteristik siswa, situasi dan kondisi, kemampuan dan pribadi guru,
Sehubungan dengan hal di atas metode pemberian tugas ini sangat menun-
jang bagi pelaksanaan metode yang lain. Pelajaran yang didapat melalui metode
ceramah, tanya jawab, diskusi dan lainnya akan lebih mantap bila diikuti dengan
pemberian tugas. Metode pemberian tugas ini juga membantu mengatasi keter-
batasan waktu yang tersedia dalam tatap muka, karena pelaksanaan metode ini di
luar jam pelajaran, baik di rumah, perpustakaan, labor atau tempat-tempat lain
tersebut.
" 1. Anak-anak menjadi terbiasa mengisi waktu luang dengan hal-hal yang
konstruktif
2. Memupuk rasa tanggung jawab atas segala tugasnya
3. Melatih anak berpikir kritis, tekun, giat dan rajin belajar
4. Pengetahuan yang diperoleh anak akan lebih meningkat dan lebih
mendalam serta lama tersimpan dalam ingatan."
harus memperhatikan kemampuan siswa, waktu yang tersedia serta petunjuk yang
jelas dari guru tentang pelaksanaan tugas tersebut. Dalam Alquran, surat An-Nahl,
4
ayat 125 diberikan gambaran tentang pelaksanaan suatu metode dalam pendidikan
Artinya
“Ajaklah ke jalan Tuhan-Mu itu dengan bijaksana, nasihat yang baik dan
bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik”.
Dari ayat di atas dapat diambil suatu pemahaman bahwa Allah menyeru
Dalam hal ini guru dituntut untuk menggunakan metode yang baik dalam pe-
Metode pemberian tugas akan lebih efektif dan wajar jika guru mempu-
siswa dan waktu yang tersedia bagi siswa untuk melaksanakan tugas yang dibe-
rikan. Oleh karena itu, dalam memberikan penugasan guru harus mempersiapkan
" a. Merumuskan tujuan khusus yang hendak dicapai dari penugasan itu
b. Tugas yang diberikan terhadap murid harus jelas agar tidak membin-
gungkan, sehingga siswa mengerti benar apa dan bagaimana cara me-
ngerjakannya.
c. Waktu yang tersedia untuk menyelesaikan tugas harus cukup
d. Guru hendaknya memperhatikan kemampuan siswa dalam pemberian
tugas
e. Bentuk bahan yang ditugaskan hendaknya menarik minat, merang-
sang siswa berusaha sendiri, mencari, mendalami dan menyelesaikan
sendiri." (Ali Pandi, 1984 : 93 )
Padang telah memberikan penugasan setelah selesai suatu materi pada setiap
di SMP. Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam ini selain sangat berpengaruh
pada penentuan kenaikan kelas juga sangat berguna untuk kepentingan sehari-hari
jaran lainnya seperti metode tanya jawab, demonstrasi dan lainnya. Metode pem-
berian tugas dapat dilaksanakan di luar jam sekolah, melatih kreativitas siswa
untuk mengatasi kesulitan menguasai materi dan keterbatasan waktu tatap muka
yang tersedia.
bahwa penerapan metode pemberian sudah diterapkan guru PAI pada Pembela-
jaran PAI. Terlihat siswa yang diberi tugas Pendidikan Agama Islam itu belum
untuk pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang diberikan guru kepada siswa
Agama Islam SMP Negeri 18 Padang. Ia menyatakan bahwa siswa masih belum
pemberian tugas ini belum sesuai dengan teori yang ada. ( Rosneli, Wawancara,
Padang, 28/2/2008)
tertarik untuk meneliti dan mewujudkan penelitian ini dalam bentuk skripsi
sebagai berikut:
Padang?
Agama Islam?
Agama Islam?
5. Apa saja kendala-kendala yang dihadapi guru dan siswa dalam pembelajaran
berikut:
Islam
Bertitik tolak dari tujuan di atas diharapkan hasil penelitian ini memiliki
1. Sebagai masukan, khususnya bagi guru Pendidikan Agama Islam dalam me-
milih dan menerapkan metode pemberian tugas saat proses belajar mengajar
berlangsung.
belajaran aktif.
da Fakultas Tarbiyah.
D. Definisi Operasional
menjelaskan kata dan istilah yang terdapat dalam judul sebagai berikut:
nesia, 2001: 1598 ) Yang penulis maksud di sini adalah perihal mempraktekkan n
Islam dalam kelas atau di luar kelas baik secara kelompok maupun perorangan..
menekankan pada pemberian tugas oleh guru kepada siswa yang harus melakukan
tugas yang diberikan kepadanya. ( Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2001 : 741)
metode pemberian tugas (resitasi) adalah metode penyajian bahan dimana guru
memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan tugas dalam belajar. Yang
roleh suatu ilmu pengetahuan atau keterampilan atau berlatih. ( Kamus Besar Ba-
kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat siswa
dikan Agama Islam adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan siswa dan guru
dengan memberikan sejumlah tugas tertentu kepada siswa serta tindak lanjut
penugasan. Pemberian tugas yang diembankan siswa pada akan bisa menum-
pengalaman selama proses belajar mengajar dan juga dapat meningkatkan hasil
belajar.
E. Metode Penelitian
Pada bagian ini penulis menjelaskan beberapa hal yang berkenaan dengan
1. Jenis Penelitian
berusaha untuk menggambarkan suatu gejala, peristiwa, atau kejadian yang terjadi
di masa sekarang.
menggambarkan sesuatu sesuai dengan data yang ada pada saat penelitian ini
pertanyaan sehubungan dengan status objek penelitian saat ini. (Arikunto, 1997:
240)
2. Sumber Data
Sumber data pada penelitian ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer adalah sumber
asli dari tangan pertama sedangkan sumber data sekunder berisi data dari tangan
kedua (dari tangan kesekian), yang bagi penyelidik tidak mungkin berisi data se-
asli sumber primer. (Surakhmad, 1985:13 ) Pada penelitian ini, penulis mengam-
bil atau memilih sumber primer, yaitu lima orang guru Pendidikan Agama Islam
SMP Negeri 18 Padang. Data yang diharapkan dari guru Pendidikan Agama Islam
Agama Islam.
tian. Selain mengamati kondisi pembelajaran PAI selain itu juga melakukan
atau lebih secara langsung. (Asman dan Purnomo Setiady Akbar, 2003 : 57)
Wawancara ini ditujukan kepada lima orang guru Pendidikan Agama Islam
b. Data yang diperoleh melalui wawancara disajikan secara verbal dengan meng-
gunakan kalimat sederhana sebagai penguat data yang diperoleh melalui ob-
servasi
penelitian. Pada langkah pertama ini termasuk pula memilih dan merin-
struktur, tingkat rinci tertentu, yang dibangun dalam sistem yang inte-
gratif.
deskriptif.
F. Sistematika Penulisan
Bab pertama, merupakan bab Pendahuluan, yang terdiri atas Latar Bela-
kang Masalah, Rumusan dan Batasan Masalah, Tujuan dan Kegunaan Penelitian,
Pendidikan Agama Islam, pemberian tugas yang diberikan oleh guru terhadap
siswa.
dikan Agama Islam di SMP Negeri 18 Padang, penerapan metode pemberian tugas
Kendala-kendala yang dihadapi guru dan siswa dalam pembelajaran PAI dengan
saran-saran.
14
DAFTAR PUSTAKA
Asman, Husaini dan Akbar, Purnomo Setiady, Metodologi Sosial, Jakarta: Bumi
Aksara, 2003
Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Aswan, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta:
Rineka Cipta,1997
Dimiati dan Mujiono, Strategi dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2002
Pandi, Imam Syah Ali, Didaktik Metodik Pendidikan umum, Surabaya: Usaha
Nasional, 1984
Skripsi
Oleh
Maiyeni
No. BP 403 136