Kewaspadaan Isolasi - Ppi CSSD (Ria Sitorus)
Kewaspadaan Isolasi - Ppi CSSD (Ria Sitorus)
• Pelayanan kesehatan
merupakan hak setiap
orang yang dijamin dalam
UUD 1945 , dan harus
diwujudkan upaya
peningkatan derajat
kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya
• Pelayanan Rumah Sakit
berbasis keselamatan pasien
(patient safety)
• Patient Safety : pasien,
petugas,lingkungan, fasilitas &
Institusi
TUJUAN PPIRS
Melindungi pasien dari
infeksi lain yang mungkin
• Kecacatan Melindungi pasien dari didapat sebagai akibat
terjadinya kontak dengan Melindungi tenaga
• LOS infeksi rumah sakit seperti
pasien lain atau tenaga kesehatan, pasen dan
: masyarakat rumah sakit (
kesehatan yang memiliki
• Biaya ISK, IDO (SSI), bakteremia koloni atau terinfeksi peserta didik,cleaning
(BSI), pneumonia service) dari risiko
• Pendapatan RS kuman menular lain
terpajan infeksi
(HAP/VAP) (Diare, HBV, HCV,HIV,
• Produktifitas Ps infeksi kulit & jaringan
subkutis).
• Mutu RS
• Citra RS
• Tuntutan Hukum
Sasaran Keselamatan Pasen (SKP)
• Ketepatan Identifikasi Pasen
• Meningkatkan komunikasi yang efektif
• Meningkatkan kewaspadaan obat high
alert
• Tepa lokasi, tepat prosedur dan tepat
pasen yang akan dioperasi
• Pencegahan dan pengendalian
infeksi terkait dengan pelayanan
kesehatan.
• Pengurangan risiko terkait pasien
jatuh
Pengertian Infeksi (CDC, WHO th 2007)
PENCEGAHAN
INFEKSI
(IMPLEMENTAS SURVEILAN
I BUNDLES)
S
Dokte
Dokter, Perawat IDO, ISK, HAP-VAP,
Nakes lain PENDIDIKAN IADP, POLA
Peserta didik DAN MIKROORGANISME
Pasien & Keluarga PELATIHAN
Pasien &
Keluarga
SUPERVISI IPCN
(AUDIT KEWASPADAAN STANDAR)
1. PROGRAM KEBERSIHAN TANGAN
• Tersedianya Fasilitas sarana dan Prasarana kebersihan
tangan dan alat pelindung diri (APD)
• Penempatan sarana kebersihan tangan
• Edukasi menyeluruh secara bertahap kepada seluruh
petugas, pasien, keluarga, dan pengunjung
• Pencapain sesuai standar internasional >85%
• Media Informasi (leaflet, poster, audio visual)
• Tools audit kebersihan tangan
◼ Hal utama dalam PPI
◼ Pilar PPI
◼ Komponen sentral dari Patient Safety
◼ Sederhana dan efektif mencegah HAIs
◼ Menciptakan lingkungan yang aman
◼ Pelayanan kesehatan aman
◼ Bila tangan kotor , cuci dengan sabun/antiseptik di
air mengalir
◼ Bila tangan tak tampak kotor , bersihkan dengan
gosok cairan berbasis alkohol
Acknowledgement : WHO World Alliance for Patient Safety
Penelitian Semmelweis (1861) dan
peneliti lainnya
4-24
Briefing Pagi : informasi penting HH
FASILITAS HH (HAND RUB)
4-27
HIPPII JABAR
Melindungi kulit, membran mukosa dan pakaian petugas dari resiko
pajanan darah, cairan tubuh ,
sekret, ekskreta, kulit yang tidak utuh dan selaput lendir dari pasien
maupun permukaan lingkungan yang
terkontaminasi ke petugas dan sebaliknya.
HIPPII JABAR
Fit ukuran/
Kecocokan
HIPPII JABAR
◼ APD merupakan alat kesehatan yang
terdiri dari masker, topi, sarung
tangan, gown, pelindung wajah,
gogles, sepatu yang digunakan
petugas maupun pasien untuk
melindungi diri dari kontaminasi
penyakit infeksi.
◼ Digunakan sesuai indikasi
◼ Segera dilepas jika sudah selesai
tindakan
CEK LIST PENGGUNAAN APD
pada Unit Pelayanan
SARUNG SEPATU
INDIKASI MASKER TANGAN APRON TOPI GOGGLE PELINDUNG
SURG N95
Menangani psn transmisi lewat
kontak v v
menangani psn transmisi lewat
dropplet v v v v
menangani psn transmisi lewat
udara (misal: TB) v
perawatan pasien:
H1N1, H1N5, MERS-CoV.SarsCov2 v v v v v v
operator operasi v v v v v v
cleaning servis (tergantung kasus) v v v v v v
juru memasak (petugas gizi) v v v v v
petugas pemulasaran jenazah v v v v v v
petugas farmasi v v v v v v
persiapan obat chemoterapi v v v v v v
petugas di laboratorium v v v v v v
petugas di CSSD v v v v v v v
petugas di Haemodialisa v v v v v
petugas binatu
(pencucian&pengeringan) v v v v v v
Bukan indikasi pemakaian sarung tangan (kecuali terdapat darah dan cairan tubuh):
- Kontak langsung: cek tanda vital, injeksi SC dan IM, memakaikan baju-transpor ps, memandikan ps, penanganan
mata-telinga (tanpa sekret), perbaikan iv line
- Kontak tidak langsung: menelepon, menulis, memberi obat oral, mengambil alat makan, bedding (tanpa sekret),
memasang kanula 02 dan non-invasive ventilation, memindahkan meubel
LEMARI APD DI R.ISOLASI
ALAT PELINDUNG DIRI
Catatan :
Masker harus menutupi hidung dan mulut sampai k
e pipi dan bawah Tindakan yang memungkinkan membran mukosa
dagu hidung, mulut petugas terkontaminasi cairan tubuh pasien
atau sebaliknya :
HIPPII JABAR
Masker N95/ Respirator
TUJUAN :
Melindungi saluran pernapasan, untuk
mencegah transmisi agen infeksi udara
(airborne transmission)
INDIKASI :
Tindakan yang dapat menghasilkan aerosol pada pasien dengan tran
smisi airborne
Contoh : TB, covid-19 untuk tindakan aerosol
HIPPII JABAR
Cara Memasang & Melepas N95
PENYIMPANAN MASKER N95
(DONASI DARI ITB)
ReUse Masker N95
di Rawat Inap Covid & CSSD
▪ Sarung tangan tidak boleh reuseable, kecuali sarung tangan rumah tangga
▪ Pilih ukuran yang sesuai dan jenis sarung tangan sesuai tindakan
Kebijakan Diklat
Terjaminnya Sosialisasi
ketersediaan APD
Edukasi Audit
Media: Poster
Monev/ Audit
HIPPII JABAR
Meliputi:
◼ Menutup mulut & hidung saat batuk/
bersin;pakai tisue
◼ Buang tisue ke tempat sampah (kuning )
3. Kebersihan
pernapasan/Etiket
bila telah terkena sekret saluran napas
batuk ◼ Lakukan cuci tangan dg sabun /antiseptik &
air mengalir, alkohol handrub setelah kontak
dengan sekret
◼ Jaga jarak terhadap orang dg gejala ISPA
dg demam
◼ Gunakan lengan baju bagian dalam saat
bersin/batuk
Berdasar Kriteria E.
Spaulding :
Peralatan Kritikal, yang
kontak dg jaringan dan
pembuluh darah, dilakukan
sterilisasi (EO).
Dikemas pouches & masa
berlaku 3 bulan
ALAT SEMI KRITIKAL
PENERIMAA PENCUCIA
N PELIPA
N DAN
INFEKSIUS PENGERING PENYETR TAN &
PEMILAHAN
LINEN PENCUCIA AN I SORTI
KOTOR N NON KAAN R
INFEKSIUS
KM.
OPERASI PENDISTRIBUSIA PENYIM
N PANANAN
RUANGAN
CSSD GUDANG
PENYIM
STERILISA PANANAN
SI
PPI 7.3 EP 2 :
ALUR KOTOR BERBEDA DG ALUR BERSIH
TRANSPORTASI LINEN
TRANSPORTASI LINEN
➢ Troli linen bersih dan linen kotor harus berbeda
➢ bahan troli stainless steel / baja anti karat
➢ Troli harus dicuci setiap hari
➢ Muatan linen dalam troli tidak boleh berlebihan
TRANSPORTASI LINEN
Stik laken 5
Seprai besar 10
ALAT TRANSPORTASI LINEN
STANDAR PPI 7.3.1
• Pengelolaan linen/londri dilaksanakan sesuai dengan prinsip-
prinsip PPI
Jangan Panik !
Tapi selesaikan
dalam
<4 jam
ALUR PENANGANAN NSI
SPO PENANGANAN NSI
(NEEDLE STICK INJURY)
• Pasien infeksius di ruang terpisah,beri jarak >1 m
• Kohorting, bila tidak memungkinkan
konsultasi dengan ke Komite PPIRS
• Kewaspadaan sesuai cara transmisi penyebab
infeksi
• Pisahkan pasien yang tidak dapat menjaga
kebersihan lingkungannya
• Pasien infeksius rawat di R. Isolasi
(kubikel/tersendiri)
• Isolasi pasien dg Kewaspadaan
sesuai transmisi (airborne, droplet,
kontak)
• Jika tidak ada R.Isolasi, lakukan
Kohorting (rawat pasien dg penyakit/
mikroorganisme yg sama), bila
keduanya tidak memungkinkan
konsultasi dengan Komite/Tim
PPIRS
R.ISOLASI DEWASA DAN ANAK (6 KAP TT)
MAGNAHELIC DI R.ISOLASI & HEPA PORTABLE
PEMANTAUAN R.TEKANAN NEGATIF
(R. AIRBORNE TRANSMISION)
R. PELEPASAN APD
• Ada pemeriksaan kesehatan secara regular untuk
area berisiko infeksi (ICU, IGD, HD, OK,
Isolasi,CSSD, Gizi), saat Pandemi : Rapid Test
• Pemberian immunisasi Hepatitis pada area
berisiko dan seluruh staf
• Berikan supplemen & extra fooding
• Ada flow chart pada petugas kesehatan jika
terjadi luka tusuk jarum atau benda tajam lainnya
(alur NSI/Needle Stick Injury)
• Ada alat pelindung diri tersedia N95 di R Isolasi,
dan sebelum menggunakan masker N95 harus
dilakukan Fit Test (Fit Test setiap 6 bulan)
• Masker, sarung tangan, goggle,
faceshield harus dipakai klinisi
saat melakukan lumbal
pungsi,anaestesi spinal
/epidural/pasang kateter vena
sentral
Sebelum Pandemi
Saat Pandemi
HAK PASEN/PATIENT RIGHTS
•
•
•
•
•
• Kewaspadaan Isolasi merupakan bagian dari
program Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi
• Kewaspadaan Isolasi terdiri dari dua lapis:
Kewaspadaan Standar dan Kewaspadaan
berdasarkan Transmisi
• Kewaspadaan berdasarkan transmisi
merupakan lapis kedua /tambahan dari
kewaspadaan standar diterapkan pada
pasien yang terinfeksi atau diduga infeksi
• Penerapan kewaspadaan Isolasi merupakan
kunci memutus mata rantai infeksi
PRIMUM, NON NOCERE
FIRST, DO NO HARM