Pembaruan 1
Pembaruan 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
adanya wilayah yang begitu luas pastinya menjadikan wilayah sulawesi tenggara
itu tata ruang wilayah di Sulawesi Tengggara harus mendapatkan perhatian dan
penanganan yang serius karena belakangan ini terbentuk beberapa daerah otonomi
baru (DOB) seperti Konawe Kepulauan, Muna Barat, Buton Selatan, serta Buton
perencanaan tata ruang wilayah pada tiap daerah otonom baru tersebut yang
disesuaikan dengan potensi dari daerah dan konstruksi geografis serta kebutuhan
perencanaan tata ruang kabupaten/kota yang belum jelas akibat dari belum sistem
tata ruang wilayah dapat dipastikan terjadi hampir di semua wilayah terutama
pada daerah otonom baru. Maka perlunya terobosan-terobosan baru dalam bentuk
1
kebijakan yang efektif dan efisien dalam menyelesaikan masalah-masalah
tersebut.
umum dan rencana rinci tata ruang. Rencana umum tata ruang wilayah disusun
mencakup rencana struktur ruang dan rencana pola ruang. Rencana rinci tata
ruang wilayah disusun berdasarkan pendekatan nilai strategis kawasan dan atau
dimaksudkan sebagai operasionalisasi rencana umum tata ruang dan sebagai dasar
ruang atau zona peruntukan yang penetapan zonanya dalam rencana rinci tata
ruang. Rencana rinci tata ruang wilayah kabupaten/kota dan peraturan zonasi yang
melengkapi rencana rinci tersebut menjadi salah satu dasar dalam pengendalian
rencana umum tata ruang dan rencana rinci tata ruang, halnya UU RI No. 26
fungsi utama kawasan, wilayah administratif, kegiatan kawasan, dan nilai strategis
kawasan.
2
pemannfaatan ruang setiap pemanfaatan harus dilakukan sesuai dengan Perizinan
dilakukan sesuai dengan rencana tata ruang. Izin pemanfaatan ruang diatur
rencana tata ruang, baik yang dilengkapi dengan izin maupun yang tidak memiliki
izin, dikenai sanksi adminstrati, sanksi pidana penjara, dan sanksi pidana denda.
bermaksud sebagai acuan dalam kegiatan penyusunan rencana tata ruang wilayah
lingkup Peraturan Menteri memuat ketentuan teknis muatan rencana tata ruang
wilayah kabupaten serta proses dan prosedur penyusunan rencana tata ruang
3
Rencana umum tata ruang nasional merupakan arahan kebijakan dan
strategi pemanfaatan ruang wilayah nasional yang disusun dengan tujuan untuk
wilayah dan antar sektor, serta keharmonisan antar lingkungan alam dengan
umum tata ruang provinsi merupakan turunan dari rencana kebijakan operasional
dari Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional yang berisi strategi pengembangan
penjabaran Rencana Tata Ruang Wilayah provinsi ke dalam kebijakan dan strategi
penataan wilayah perencanaan tata ruang wilayah. Dalam perencanaan tata ruang
4
Buton Tengah merupakan daerah otonom baru yang memiliki kondisi
geografis yang unik. Hal ini terlihat dari adanya beberapa walayah yang ada di
pesisir dan berada wilayah daratan, sehingga dalam perencanaan tata ruang
Lakudo yang wilayahnya berada satu daratan dengan Ibukota Kabupaten Tengah
Talaga Raya yang merupakan daerah kepulauan atau dengan kata lain terpisah
wilayahnya pun harus variatif agar mampu memeratakan dan memenuhi harapan
dalam hal letak geografis. Sehingga, perlunya perencanaan tata ruang wilayah
pengembangan daerah terlebih pada daerah otonom baru (DOB) seperti pada
5
dengan ekonomi, politik, sosial, serta pendidikan. Pembangunan juga pada
dasarnya merupakan salah satu tugas pelayanan yang harus dilakukan pemerintah
terpenuhi.
pelabuhan, terminal, destinasi wisata dan lainnya berkaitan dengan hal-hal yang
dalam perencanaan tata ruang wilayah. Halnya di Kabupaten Buton Tengah yang
Hal ini dimaksudkan untuk pelayanan publik agar Kabupaten Buton Tengah dapat
berkembang dengan cepat dan pesat dalam baik fisik maupun non-fisik. Hal ini
dilakukan tidak lain untuk memajukan dan menjadikan Kabupaten Buton Tengah
6
sebagai salah satu kabupaten dengan pembangunan infrastruktur dan pelayan
publik terbaik dalam skala lokal maupun skala nasional, bahkan sampai pada taraf
internasional sekalipun.
asumsi dasar yang peneliti lakukan sehingga peneliti tertarik untuk meneliti
B. Rumusan Masalah
pada masalah :
C. Tujuan Penelitian
7
D. Manfaat Penelitian
1. Secara teoritis
2. Secara Praktis
3. Secara Metodologis
peneliti selanjutnya
8
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Pemetaan
tersebut bertujuan meningkatkan hasil pencitraan yang baik tentang suatu daerah
berkaitan dengan beberapa letak geografis wilayah yang meliputi dataran tinggi,
sosial kultural yang memilki ciri khas khusus dalam penggunaan skala yang tepat.
(soekidjo,1994:34).
2. Pembangunan Infrastruktur
a. Pembangunan
suatu usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan yang berencana
dan dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara dan pemerintah menuju
9
ekonomi, sosial dan budaya. Senada dengan portes, Alexander (1994) yang
“suatu proses perubahan ke arah yang lebih baik melalui upaya yang dilakukan
secara terencana.
secara keadaan fisik. Namun, dalam tujuan pembangunan tersebut dapat tersirat
tujuan pembangunan non fisik yang dapat berupa kecerdasan, kesejahteraan dan
suatu sarana dalam mencapai tujuan pembangunan non fisik. Agar tujuan
10
pembangunan dapat tercapai sebagaimana mestinya dan sebagaimana seharusnya,
kepastian bahwa sumber daya alam selalu tersedia secara berlanjut demi
11
b. Infrastruktur
melalui dialog, televisi, radio, dan media massa lainnya. Hal ini karena
pengairan, bangunan gedung seta fasilitas publik lainnya, yang mana sarana itu
dalam pembangunannya. Hal ini selaras dengan yang dikemukakan oleh Kodoatie
sistem sosial dan sistem ekonomi yang sekaligus menjadi penghubung dengan
sistem lingkungan, dimana sistem ini dapat dipakai sebagai dasar didalam
aspek fisik yang dibutuhkan dan dikembangkan oleh agen-agen publik yang
12
bertujuan untuk memenuhi tujuan sosial dan ekonomi serta fungsi-fungsi
infrastruktur adalah fasilitas teknis, fisik, sistem, perangkat keras, dan lunak yang
jaringan struktur agar pertumbuhan ekonomi dan sosial masyarakat dapat berjalan
atau kompensasi pajak yang tekah dibayarkan oleh warga negara. Pembangunan
lainnya. Selain itu ada juga infrastruktur yang dibangun oleh kelompok atau
kelistrikan, jraingan komputer, gedung dan masih banyak lagi yang lainnya.
dan lain-lain.
13
Infrastruktur transportasi yang baik seharusnya dapat memberikan
politik, media massa, interest group dan pressure group, partai politik dan
sebagainya.
paling atas yang dibuat oleh negara yang berfokus untuk melakukan tugas
yaitu lembaga legislatif (DPR dan MPR), lembaga eksekutif (presiden dan
a) Jenis-jenis Infrastruktur
14
Infrastruktur keras merupakan infrastruktur yang mempunyai bentuk fisik
yang nyata yang kegunaannya berasal dari bentuk fisik yang dimilikinya tersebut.
kereta api, pelabuhan, dermaga, saluran irigasi, got, bendungan, jalan raya, dan
lain – lain.
bentuk fisik yang abstrak akan tetapi berguna dan mendukung keberadaan
infrastuktur keras lainnya. Infrastruktur keras non fisik ini erat kaitannya dengan
permasalahan kepuasan publik. Infrastruktur keras non fisik biasanya hanya bisa
lunak. Beberapa contoh infrastruktur keras non fisik yaitu pasokan listrik,
internet dan telepon, ketersediaan saluran gas, pasokan energi, dan lain – lain.
dengan memperhatikan berbagai macam nilai dan norma seperti nilai budaya,
norma agama, norma asusila, norma hukum dan berbagai nilai dan norma lainnya.
15
yang disediakan oleh pemerintah. Beberapa contoh infrastruktur lunak yaitu
lunak lainnya.
daur ulang
12) Taman kota sebagai daerah resapan, tempat bermain termasuk stadion
13) Komunikasi
16
Apabila dilihat dari input-output bagi penduduk, komponen-komponen
termasuk dalam kategori ini adalah prasarana air minum dan listrik
pembuangan sampah.
b) Sistem Infrastruktur
sistem sosial dalam kehidupan masyarakat. Menurut Grigg (dalam Kodoatie, R.J.
peralatan, instalasi yang dibangun dan yang diperlukan untuk berfungsinya sistem
sebagai mediator sistem sosial dan ekonomi dalam tatanan kehidupan lingkungan
dan manusia. Kondisi tersebut agar harmonisasi kehidupan bisa tetap terjaga
dalam arti infrastruktur tak kekurangan (berpengaruh pada manusia), akan tetapi
juga tak berlebihan tanpa memperhitungkan daya dukung lingkungan alam karena
dapat merusak alam dan pada akhirnya berpengaruh juga kepada manusia dan
makhluh hidupnya. Dalam hal ini, lingkungan alam merupakan pendukung sistem
17
infrastruktur dan sistem ekonomi disupport oleh sistem infrastruktur, sistem sosial
1) Grup bangunan
4) Grup komunikasi
5) Grup Keairan
lain).
3. Pelayanan Publik
publik atau jasa publik yang dilakukan oleh Instansi Pemerintah di Pusat, di
Daerah, dan di lingkungan Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik
kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang
18
negara terhadap masyarakatnya guna memenuhi kebutuhan dari masyarakat itu
2009 tentang Pelayanan Publik, pengertian pelayanan publik adalah kegiatan atau
peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas jasa,
pemerintah pusat, di daerah, dan lingkungan Badan Usaha Milik Negara / Daerah
dalam bentuk barang dan jasa, baik dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan
( Boediono, 2003 : 61 ).
19
1) Empati dengan customers. Pegawai yang melayani urusan perizinan dari
jasa pelayanan.
benar diperlukan.
7) Kepastian jadwal dan durasi pelayanan. Jadwal dan durasi pelayanan juga
harus pasti, sehingga masyarakat memiliki gambaran yang jelas dan tidak
resah.
20
9) Maksimalisasi masa berlakunya izin. Untuk menghindarkan terlalu
10) Kejelasan hak dan kewajiban providers dan curtomers. Hak-hak dan
ganti rugi.
21
b) Unit kerja / pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab dalam
4) Akurasi yaitu produk pelayanan publik diterima dengan benar, tepat dan sah.
5) Keamanan yakni proses dan produk pelayanan publik memberikan rasa aman
8) Kemudahan akses yakni tempat dan lokasi serta sarana pelayanan yang
dengan ikhlas.
ruang tunggu yang nyaman, bersih, rapi, lingkungan yang indah dan sehat
22
serta dilengkapi dengan fasilitas pendukung pelayanan, seperti parkir, toilet,
1) Hak dan Kewajiban bagi pemberi maupun penerima pelayanan umum harus
23
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan tetap
3) Mutu, proses dan hasil pelayanan umum harus diupayakan agar dapat
dapat dipertanggungjawabkan.
24
b) Yang bersifat sekunder, adalah segala bentuk penyediaan barang/jasa
penyelenggara pelayanan.
2) Kejelasan dan kepastian arti adanya kejelasan dan kepastian di sini adalah hal-
c) Unit kerja dan atau pejabat yang berwewenang dan bertanggung jawab
umum;
3) Keamanan artinya bahwa dalam proses dan hasil pelayanan umum dapat
25
4) Keterbukaan yaitu hal-hal yang berkaitan dengan proses pelayanan umum
wajib diinformasikan secara terbuka agar mudah diketahui dan dipahami oleh
masyarakat.
5) Efisiensi meliputi :
a) Nilai barang dan atau jasa pelayanan umum dan tidak menuntut biaya yang
7) Keadilan Dimaksud dengan sendi keadilan disini adalah keadilan yang merata,
8) Ketetapan Waktu Yang dimaksud dengan ketetapan waktu di sini adalah dalam
telah ditentukan.
26
Terdapat 5 (lima) karakteristik yang dapat dipakai untuk membedakan
27
4) Produk Pelayanan Hasil pelayanan yang akan diterima sesuai dengan
Hal ini membutuhkan kejujuran dan tenggang rasa dari para pemberi
pelayanan tersebut.
28
3) Pelayanan harus merupakan pelayanan yang berkesinambungan Dalam hal
terdiri dari atas dua komponen besar yaitu layanan dan produk.
2) Cara penyampaian
4) Keramah – tamahan
antara lain faktor kesadaran, aturan, organisasi, keterampilan petugas, dan sarana,
29
2) Faktor aturan, aturan dalam organisasi yang menjadi landasan kerja
dapat berjalan lancar teratur dan terarah. Agar peraturan dapat mencapai
apa yang dimaksud, maka ia harus dipahami oleh semua orang yang
bertugas dalam bidang yang diatur dengan disertai displin yang tinggi.
dalam hal ini pelayanan yang baik dan memuaskan. Agar organisasi
berfungsi dengan baik perlu ada pembagian, baik dalam hal organisasi
maupun tugas pekerjaan sampai pada jenis organisasi atau pekerjaan yang
paling kecil.
layanan. Sarana terbagi atas dua macam : pertama, sarana kerja meliputi
lainnya.
30
4. Tata Ruang
Tata ruang adalah suatu zona yang di manfaatkan untuk menunjang segala
aktifitas manusia dalam kehidupannya dan menjaga keseimbangan alam. Hal ini
senada dengan yang dikatakan oleh Sujarto (1992), Tata ruang merupakan wujud
struktural dan pola pemanfaatan ruang yang merupakan wadah kehidupan yang
mencakup ruang daratan, ruang lautan dan ruang udara termasuk didalamnya
tanah, air, udara dan benda lainnya serta daya, yang merupakan suatu keadaan
kesatuan wilayah tempat manusia dan mahluk hidup lainnya melakukan kegiatan
wawasan ketataruangan. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa struktur fisik
sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor non fisik seperti organisasi, pola sosial
budaya dan nilai kehidupan komunitas (Wheaton, 1974 dan Porteous, 1977).
ruang, Tata ruang adalah wujud struktur ruang dan pola ruang. Kemudian
dijabarkan pada pasal 1 angka 3 yang menjelaskan Struktur ruang adalah susunan
pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi
struktur ruang yaitu distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang
meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk
31
Menurut Herman Hermit “sebagaimana asas hukum yang paling utama
Undang Undang Penataan Ruang, wajib dijiwai oleh asas keadilan”. Asas
keadilan harus menjadi hal fundamental yang mesti dijunjung tinggi sebagai
perhatian utama dalam penataan ruang, karena target daripada tata ruang adalah
masyarakat luas. Maka perlunya deliberasi yang matang agar asas keadilan selalu
1. Keterpaduan.
3. Keberlanjutan.
32
Keberlanjutan adalah bahwa penataan ruang diselenggarakan dengan
berkualitas.
5. Keterbukaan.
33
mempertimbangkan rasa keadilan masyarakat serta melindungi hak dan
9. Akuntabilitas.
hasilnya.
fungsi utama kawasan, wilayah administratif, kegiatan kawasan, dan nilai strategis
1. Penataan ruang berdasarkan sistem terdiri atas sistem wilayah dan sistem
internal perkotaan.
34
Dalam proses penyelenggaraan penataan ruang di atur pada pasal 6 yang
terhadap bencana.
2. Potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya
ruang wilayah nasional, penataan ruang wilayah provinsi, dan penataan ruang
wilayah kabupaten/kota saling melengkapi satu sama lain, bersinergi, dan dalam
Dua hal yang menjadi tugas negara dalam penyelenggaraan tata ruang,
yaitu; (a) police making, ialah penentuan haluan negara; (b) task executing, yaitu
pelaksanaan tugas menurut haluan yang telah ditetapkan oleh negara. Dalam
ruang kepada pemerintah dan pemerintah daerah. Hak setiap orang harus di
35
4. Wilayah
pada suatu tempat dengan karakteristik yang berbeda-beda antara satu dengan
lainnya. Istilah lain yang di gunakan untuk memahami konsep wilayah adalah
region. Menurut Nia K. Pontoh (2008), wilayah secara umum merupakan suatu
bagian dari permukaan bumi yang teritorialnya ditentukan atas dasar pengertian,
sebagai permukaan bumi yang dapat dibedakan dalam hal-hal tertentu dari daerah
disekitarnya.
dari lahan, air, udara, dan manusia dalam hubungan yang saling menguntungkan.
Setiap region merupakan satu keutuhan (entity) yang batasnya jarang ditentukan
geografis beserta segenap unsur terkait dengan batas dan sistemnya ditentukan
tumbuhan, hewan, dan manusia serta komponen abiotik berupa air, udara,
antara satu dengan lainnya yang akan membentuk satu wilayah dengan
Karakteristik tersebut dapat dilihat dari beberapa aspek antara lain aspek fisik dan
36
nonfisik atau sosial budaya yang membuat wialayah tersebut memiliki
a) Wilayah Homogen
ciri-ciri yang relatif sama di panadang dari berbagai aspek. Hal ini dapat dilihat
dari sisi ekonomi misalnya seperti wilayah konsumsi dan produksi yang sama
serta wilayah dengan pendapatan masyarakat dibawah garis kemiskinan, dan dari
sisi geografi seperti wilayah dengan topografi atau iklim yang sama), agama,
(internal uniformity).
b) Wilayah Nodal
menyatakan bahwa pengertian wilayah nodal yang paling ideal untuk digunakan
ekonomi ruang yang dikuasai oleh suatu atau beberapa pusat kegiatan ekonomi.
ekononomi atau kondisi geografi digantikan oleh kegiatan ekonomi dan kondisi
37
geografi lainnya. Hoover (1977) mengatakan bahwa struktur dari wilayah nodal
dapat di gambarkan sebagai suatu sel hidup dan suatu atom, dimana terdapat inti
semata-mata.
c) Wilayah Administratif
disebabkan dua faktor yakni: (a) dalam kebijaksanaan dan rencana pembangunan
wilayah administrasi yang telah ada; dan (b) wilayah yang batasnya ditentukan
sejak lama pengumpulan data diberbagai bagian wilayah berdasarkan pada suatu
38
lingkungan dan sebagainya, yang batasnya bukan berdasarkan administrasi namun
d) Wilayah Perencanaan
cukup besar apabila melihat perubahan penduduk dan kesempatan kerja, tetapi
Senada dengan itu, Klassen (dalam Glasson, 1978) mempunyai pendapat yang
dengan tenaga kerjayang ada, (c) mempunyai struktur ekonomi yang homogen,
persoalannya.
aspek fisik dan ekonomi. Misalnya dalam kaitannya dengan pengelolaan daerah
aliran sugai (DAS). Pengelolaan daerah aliran sungai harus direncanakan dan
39
e) Wilayah administratif-politis
Berangkat dari suatu kenyataan bahwa wilayah berada dalam satu kesatuan
politis yang umumnya dipimpin oleh suatu sistem birokrasi atau sistem
dari tujuan dan analisisya untuk mengembangkan potensi wilayah. Sering pula
pengembangan wilayah
kesetaraan
40
Wilayah atau pewilayahan dalam geografi disebut juga geografi regional
yang membedakan antara wilayah satu dengan wilayah lainnya dibedakan atas
atau wilayah yang didasarkan pada salah satu aspek geografi. Contoh
di sekitarnya.
41
a) Wilayah Alamiah atau Fisik (Natural Region); wilayah yang berdasarkan
yang khas dalam hubungannya dengan letak, adat istiadat, budaya, dan
Timur, dsb.
kentang.
perwilayahan(regionalisasi),antara lain :
42
c) Mempermudah koordinasi berbagai program pembangunan di tiap daerah.
manusia.
baru (DOB), maka tanggung jawab terhadap perencanaan tata ruang wilayah
RTRW adalah hasil perencanaan ruang pada wilayah yang merupakan kesatuan
geografis beserta segenap unsur terkait yang batas dan sistemnya ditentukan
dengan baik. Konsep pengembangan wilayah dan penataan ruang yang begitu
43
strategi penyelenggaraan penataan ruang di Indonesia kaitanya dengan
pelaksanaan otonomi daerah. Perlunya kebijakan dan strategi penataan ruang yang
pembangunan.
berimplikasi terhadap kebutuhan ruang meningkat serta lahan atau ruang terbatas
akibat dari keterbatasan daya dukung wilayah. Selain itu rencana tata ruang
diperlukan suatu alternatif planning, yaitu bahwa rencana tata ruang yang meliputi
ruang wialayh jyga memiliki asas yakni asas kesesuaian pemanfaatan ruang,
kelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup, sinergi wilayah dan
demokratisasi ruang. Pendekatan konsep dalam perencaan tata ruang wilayah juga
44
b) Proses pemanfaatan ruang, yang merupakan wujud oprasionalisasi rencana
dan Tukidi:2007)
pengetahuan rencana tata ruang mulai dari rembug desa hingga penetapan
45
Rencana tata ruang wilayah akan dikatakan berhasil bila memenuhi
kriteria/ unsur-unsur:
bagi aktor atau stakeholders mengikuti dan mengisi tata ruang tersebut.
yang jelas.
dan dipertahankan.
meliputi dua hal, yaitu; (a) police making, ialah penentuan haluan negara; (b) task
executing, yaitu pelaksanaan tugas menurut haluan yang telah ditetapkan oleh
46
negara (Ridwan HR,2006). Dalam pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud di
dengan tetap menghormati hak yang dimiliki orang sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Undang Nomor 24 tahun 2007 tentang penataan ruang secara umum memiliki
hirearki dari rencana tata ruang nasional, rencana tata ruang provinsi, dan rencana
berikut :
ekonomi.
47
h) Rencana tata ruang wilayah provinsi dan rencana tata ruang wilayah
kabupaten/kota.
nasional dan kawasan budi daya yang memiliki nilai strategis nasional;
nasional;
48
d) Mewujudkan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan perkembangan
(3) Penentuan jangka waktu dan peninjauan kembali Rencana Tata Ruang
(4) Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
(5) Dalam kondisi lingkungan strategis tertentu yang berkaitan dengan bencana
Undang, Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional ditinjau kembali lebih dari 1
(6) Rencana Serta penetapan Tata Ruang Wilayah Nasional diatur dengan
peraturan pemerintah.
yaitu sebagai acuan dalam kegiatan penyusunan rencana tata ruang wilayah
lainnya, hal ini bertujuan untuk mewujudkan rencana tata ruang wilayah provinsi
tentang Penataan Ruang. Ruang lingkup Peraturan Menteri ini memuat ketentuan
49
teknis muatan rencana tata ruang wilayah provinsi serta proses dan prosedur
Provinsi sesuai dengan pasal 22 ptentang penataan ruang adalah sebagai berikut:
(2) Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Penyusunanan rencana tata ruang
kota
50
Mengenai apa saja yang terdapat dalam Rencana Tata Ruang Wilayah
provinsi;
c) Rencana pola ruang wilayah provinsi yang meliputi kawasan lindung dan
provinsi;
51
d) Mewujudkan keterpaduan, keterkaitan, dan kesimbangan perkembangan
(5) Jangka waktu dan peninjauan rencana tata ruang wilayah provinsi adalah 20
(6) Rencana tata ruang provinsi sebagaimana ayat 1 ditinjau kembali satu kali
(7) Dalam kondisi lingkungan strategis tertentu yang berkaitan dengan bencana
atau perubahan batas teritorial negara dan/ atau wilayah provinsi yang
(8) Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi ditinjau kembali lebih dari satu kali
penting dalam lingkup provinsi, baik di bidang ekonomi, sosial, budaya, dan/atau
lingkungan. Batasan fisik kawasan strategis provinsi akan ditetapkan lebih lanjut
52
1) Pemetaan untuk melakukan Delineasi kawasan strategis harus dilakukan
keseluruhan;
bersangkutan;
3) Pada bagian legenda peta harus dijelaskan bidang apa yang menjadi pusat
untuk mewujudkan rencana tata ruang wilayah kabupaten yang sesuai dengan
Ruang lingkup Peraturan Menteri ini memuat ketentuan teknis muatan rencana
tata ruang wilayah kabupaten serta proses dan prosedur penyusunan rencana tata
Pasal 11 ayat (2) Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
sebagai acuan dalam kegiatan penyusunan rencana tata ruang wilayah kabupaten
53
Penyususnan Rencana Tata Ruang Kabupaten dan Kota mengacu kepada
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional dan Rencana Tata Ruang Wilayah
Provinsi. Rencana Tata Ruang Kabupaten terdadat dalam pasal 26,sebagai berikut:
kabupaten.
54
f) Penataan ruang kawasan strategis kabupaten.
(3) Rencana tata ruang wilayah kabupaten menjadi dasar untuk penerbitan
(4) Jangka waktu rencana tata ruang wilayah kabupaten adalah 20 (dua puluh)
tahun.
(5) Rencana tata ruang wilayah kabupaten sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
(6) Dalam kondisi lingkungan strategis tertentu yang berkaitan dengan bencana
wilayah kabupaten ditinjau kembali lebih dari 1 (satu) kali dalam 5 (lima)
tahun.
(7) Rencana tata ruang wilayah kabupaten ditetapkan dengan peraturan daerah
kabupaten.
Kabupaten, yang mana di dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kota pada Pasal 28
55
kota sebagai pusat pelayanan sosial ekonomi dan pusat pertumbuhan
wilayah.
sebagai berikut :
meliputi:
tertentu.
56
d) Rencana pengaturan penguasaan dan pemanfaatan serta penggunaan
ruang wilayah.
ruang dan penatagunaan sumber daya alam, agar kegiatan pembangunan yang
ditetapkan.
rencana rinci yang disusun berdasrkan pendekatan kawasan nilai strategis dan/atau
yang dilengkapi dengan peraturan zonasi sebagai salah satu dasar pengendalian
pemanfaatan ruang sehingga dapat dilakukan sesuai dengan rencana umum dan
rencana rinci tata ruang. Rencana tata ruang kawasan strategis dan rencana detail
tata ruang merupakan bagian dari rencana rinci tata ruang . Kawasan strategis
rencana umum tata ruang ke dalam arahan pemanfaatan ruang yang lebih spesifik
sesuai dengan aspek utama yang menjadi latar belakang pembentukan kawasan
57
strategis tersebut. Luasan fisik serta kedudukannya di dalam sistem administrasi
Rencana tata ruang kawasan strategis tidak mengulang hal-hal yang sudah diatur
atau menjadi kewenangan dari rencana tata ruang yang berada pada jenjang
Fungsi dari Rencana detail tata ruang yaitu sebagai instrumen perwujudan ruang
ruang meliputi:
kabupaten/kota.
58
1. Pengaturan, pembinaan, dan pengawasan terhadap pelaksanaan penataan
2007 meliputi:
berikut :
59
Gambar 1. Panduan Perencanaan tata ruang
www. dadangsolihin.com
BAB III
METODE PENELITIAN
60
A. Lokasi Penelitian
Otonom Baru (DOB) di Sulawesi Tenggara, Sehingga perlu adanya pemetaan tata
pembangunan infrastruktur.
sampling).
1) Jenis Data
Jenis data penelitian terdiri dari data kualitatif dan data kuantitatif. Data
bilangan dan angka-angka statistik yang digunakan hanya untuk kebutuhan data
pendukung. Jenis data berupa data sekunder dan data primer. Data sekunder adalah
yang terdapat di lokasi penelitian dan yang ada hubungannya dengan masalah-
masalah yang diteliti. Data sekunder yang dikumpulkan antara lain meliputi,
bahan pustaka, dan dokumentasi serta bahan laporan berupa arsip, laporan tertulis,
foto dan bahan cetakan yang ada pada berbagai lembaga dan instansi.
Data primer adalah data empirik diperoleh secara langsung dari informan
61
mendapatkan data-data tentang proses, bentuk, motivasi bentuk Pemetaan Tata
terhadap informan. Selain itu, data primer juga diperoleh melalui diperoleh
melalui observasi.
penelitian maupun yang berkaitan dengan masalah penelitian, dalam hal ini
pada lokasi penelitian, informasi yang diperoleh meliputi kondisi fisik lokasi
62
3) Dokumentasi
D. Definisi Konseptualisasi
meningkatkan kesejahteraan.
e) Tata ruang adalah pemanfaatan potensi alam baik pada zona lautan,
f) Wilayah adalah bagian dari permukaan bumi yang memilki entitas berbeda
fsisk geografinya.
63
E. Instrument Penelitian
observasi; (2) panduan pertanyaan wawancara; dan (3) Voice Recorder. Instrumen
Data yang diperoleh dikelompokan kedalam dua jenis data yakni berupa
bentuk angka dan hasil perhitungan, pengolahan data kuantitif yang sebagian
besar merupakan data spasial akan diolah dalam basis data informasi dalam sistem
informasi geografis. Hasil pengolahan data akan melalui proses kategorisasi yang
akan dijadikan bahan untuk mendeskripsikan hasil agar yang berkaitan langsung
memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal penting setelah itu dicari tema
dan polanya. Setelah direduksi, maka selanjutnya adalah mendisplay data melalui
64
G. Alur Penelitian
Display
Analisis Data
Analisis Keruangan
Hasil
Pemetaan Pembangunan Infrastruktur
Penelitian
Pelayanan Publik Wilayah Kabupaten Buton
Tengah
65