Anda di halaman 1dari 44

Namaku Nesya Anggella, aku biasa dipanggil Nesya......

aku gadis berusia 35 tahun...usia yang jauh dari kata muda , orang kampung ku saja sudah
memberikan lebel perawan tua padaku....ya..... "perawan tua".......hal ini dikarenakan
kebanyakan wanita yang berusia sama denganku sudah memiliki anak-anak remaja, tetapi
aku masih sibuk dengan karir dan mengumpulkan pundi-pundi uang untuk aku hura-
hura...Gonta -ganti hape bermerek dengan keluaran terbaru....selalu aku miliki, belum lagi
hobi belanjaku, sepatu bermerek, jam tangan bermerek dan hobi aku mentraktir teman-
teman ku....semua gaji, tunjangan dan bonus-bonus lain kuhabiskan hanya untuk
memuaskan nafsuku...

Sandangan kata “Perawan Tua” ini membuat keluargaku khawatir akan diriku....Ntah berapa
tangisan terkuras habis dari airmata orang tuaku untukku, akibat pertanyaan-pertanyaan
dari teman-temannya yang menyeleneh dan ntah apa maksud dari semua barisan
pertanyaan yang menjurus tentang kehidupanku...
Dari pertanyaan garing
"Anakmu kapan nikah???"
Sampai kepada steatment hinaan
"Hati2 loh anakmu nanti jadi perawan tua" atau “anakmu nanti terlalu tua ngga ada yang
mau lagi sama dia, susah loh jodohnya nanti jadinya”

Yupz.... Alhamdulillah pertanyaan dari orang-orang gak penting itu, tidak pernah sampai ke
telinga ku.... karena aku memiliki orang tua yang modern bukan kolot seperti mereka, dan
orang tuaku juga memiliki pengetahuan agama yang cukup memadai, untuk mendapatkan
jawaban" bahwa jodoh dan hidup sudah Allah yang ngatur", sehingga mereka mampu
mengendalikan diri mereka untuk tidak menyakiti hati anak-anaknya.

Yah...walaupun seperti itu, aku sebagai anaknya mampu melihat kekhawatiran dari orang
tuaku...akupun, tak mampu menyalahkan mereka, atau menyalahkan semua takdir yang
Allah berikan untukku....kekhawatiran orang tuaku bertambah terhadapku ketika adik
kandungku menikah dan memiliki anak, serta sepupuku sudah pada menikah semua.

Ingin sih aku katakan kepada orang tuaku "ma tenang saja anakmu ini akan segera menikah
dan engkau tak perlu khawatir tehadap anakmu ini lagi"...
“Apa????......”bathinku berkata dan Otakku berfikir kembali tentang kalimat yang ingin aku
keluarkan tersebut, bagaimana bisa...sedangkan Sebelumnya aku baru saja di tinggal
menikah dengan seseorang yang telah aku pacari selama 5(lima) tahun...
ya 5(lima) tahun jika ikatan itu bisa dinamakan pernikahan ntah berapa banyak
anak/keturunan yang kami miliki dan aku tidak akan di ejek serta dijelek-jelekkan lagi
sebagai perawan tua, wanita yang akan hidup sebatang kara tanpa ada pendamping
hidupnya.....

Baiklah sedikit flashback tentang hidup ku 5 (lima) tahun yang lalu. Aku akan menceritakan
tentang "dia" sebut saja Reno... Dia yang telah membuat hidupku seperti ini...dia yang
membuat hati orang tua ku sedih, dia yang membuat cap jelek dari orang-orang karena aku
dianggap mereka sebagai perawan tua, dan dia adalah masa laluku.....
Aku pertama kali berkenalan dan bertemu dengan reno di bandara Soekarno-Hatta ketika
aku transit dari Kalimantan menuju pekanbaru, sedangkan dia menunggu pesawat tujuan
Jakarta - Pekanbaru... saat itu aku menunggu dibangku tunggu di terminal B, aku sibuk
dengan hape dan ipod ditelinga ku, aku tak memperdulikan orang yang berlalu lalang dan
sibuk dengan aktivitasnya masing-masing di sekelilingku....Ada suara samar yang
menegurku,
”permisi....”katanya, tetapi aku berfikir, bahwa bukan aku yang dipanggil oleh suara itu.
sekali lagi suara itu terdengar sedikit keras, "Permisi Maaf mbk, majalahku kamu duduki..."
ya ampun Busyet dah....malunya aku, aku tidak sadar sedikitpun ada yang ganjel
dipantatku...
"oh iya...maaf ya mas..."mana panas lagi tu majalah setelah aku duduki dan sudah pasti jadi
lecek dan kusut...
terlihat dari raut wajahnya sedikit kesel,karena majalahnya sudah aku duduki....
mau gimana lagi nggak mungkin aku ganti, aku nggak tau di mana membelinya, ditambah
lagi uang di dompetku pas-pasan buat makan dan ongkos mobil pulang kekampungku,
karena dari Pekanbaru kita harus menempuh waktu perjalanan kurang lebih 5 jam lamanya,
itupun pakai oplet atau orang kampungku bilang mobil L300 bukan travel...
Di tambah lagi aku ngga tahu bandara ini, sedangkan untuk menuju terminal “B” sudah dua
kali aku bertanya kepada orang lewat, maklum aku baru pertama kalinya berangkat sendiri
menggunakan pesawat....Dan aku harus mengganti majalahnya dimana....

“Sudahlah” kataku dalam hati, Untuk mengurangi rasa bersalah, aku meminta maaf
padanya. Alhamdulillah dia mau memaafkan atas kecerobohan ku...
Dan aku berusaha mengalihkan omongannya tentang majalah itu, dengan membuka
obrolan kecil dengannya
ku kenalkan diriku padanya “perkenalkan namaku Nesya Anggella, orang-orang biasa
memanggilku Nesya, kalau boleh tau nama mas siapa???”
“Namaku Reno brahmono” jawabnya
" mau kemana mas???" Kataku
"Mau Kepekanbaru"...
“ Wah kebetulan sekali tujuan kita sama..."
“pakai pesawat apa mas??" tanyaku kembali
"Pakai pesawat lion, sepertinya delay nih" emang saat itu si LION ini sering sekali delay
keberangkatannya...
"Yah..." keluhku
"Emang kenapa mbk????" Tanyanya padaku
" Aku udah dari jam 10.30 wib disini dan akan menunggu berapa jam lagi???...."kurang lebih
aku sudah menunggu 3 jam karena transit ini lumayan menyiksa waktuku...
"Wow sama dong aku disini sudah dari jam 10.00 wib dan aku juga sudah rugi majalah yang
sudah mbk hancurin dan mbk berhutang maaf loh dengan aku"...sambil tertawa sumringah
atau tertawa sinis aku sudah ngga perduli
"Iya maaafffff...." ungkapku penuh penyesalan, hadeh.... Ketemu cowok kayak gini fikirku....
"Sama dong kita kepekanbaru, iya aku baru pertama kali nih kepekanbaru, ini saja karena
perjalanan dinas dan urusan pekerjaan"
“Owh... iya...." jawabku sekenanya...
" Kamu tahu hotel grand Zumi" tanyanya kembali padaku
“Maaf mas Hotel itu nggak pernah aku dengar namanya sebelumnya, aku ngga tahu mas
hotel itu asing ditelinga ku, yang aku tahu di pekanbaru adanya hotel grand Zuhri"
"Owh...iya itu hotelnya..."
"Iya kalau itu, aku tahu hotelnya, keberadaannya dekat dengan pusat kota Pekanbaru"
"Boleh minta pin BB mu... Jika nanti aku tersesat bisa tanya-tanya kamu, bolehkan???" Ya
saat itu yang terkenal masih BBM untuk berselancar dan chat dimedia sosial...
" Aku sodorkan saja barcode BB ku kepadanya"
Selanjutnya ada obrolan ringan sampai kami tidak merasa jenuh dan bosan menunggu
keberangkatan pesawat kami...
Kami naik dipesawat yang sama tapi berjauhan kursinya aku kursi bagian depan 3C dan dia
duduk di kursi 5K....
Sesampai dibandara Sulthan Syarif Kasim Pekanbaru aku pamit kepadanya untuk duluan
berangkat karena aku hanya membawa satu tas ransel, sedangkan dia masih menunggu
bagasinya datang....
kulihat uang di dompetku hanya tinggal Rp.65.000, yah kalau pakai taxi ke harapan raya
pasti langsung habis uang didompetku, gumamku....
ya sudahlah cari ojek atau oplet saja.... Sambil aku berjalan keluar dari bandara, dan sampai
di gerbang parkiran bandara, tak ada satupun mobil oplet dan ojek disana...cukup jauh aku
akan berjalan menuju keluar bandara ini untuk sampai kesimpang tiga Sudirman.
"ya sudahlah, tadi duduk sajakan nes....sekarang waktunya berjalan kaki" fikirku...
Aku berjalan menelusuri trotoar dipinggir jalan, tak lama aku berjalan, aku menoleh
kebelakang sambil melihat ada ojek atau oplet, ternyata bukan ojek atau oplet yang ada,
tteapi taxi yang datang dan mengelasonku di kejauhan, aku fikir pak supir menawarkan ku
jasa taxinya, aku menoleh kembali ke depan dan aku geleng-gelengkan kepalaku mendalam
kesupirnya, memandakan bahwa aku tidak membutuhkan jasa taxinya ....
“Ness...Ness.. panggilan suara itu” baru aku menoleh lagi kepanggilan suara itu yang ada di
dalam taxi dengan mengeluarkan sebagian kepalanya, agar panggilannya terdengar olehku
"kenapa jalan kaki???" Tanyanya padaku....
Rasa gengsi ku mengalahkan kelelahan ku dan matahari yang masih melihat kegagahannya
walaupun hari sudah mau sore....
" habis aku tadi duduk saja,makanya sekarang jalan, biar olah raga dikit, lagian dekat kok"
Deket apa fikirku kembali, mana panas terik lagi....
"ayolah bareng aku " ....ajaknya
"Makasih" Gilak aja satu mobil Ama orang yang baru dikenal (ya ampun kenapa sih aku tolak
ajakannya, lumayan aku ditumpangi kesimpang itu) batinku berkata-kata...
Dia keluar dari taxi dan menghampiriku, "ayolah bantu aku, antarkan aku kehotel itu, aku
nggak tauhotel itu dimana, dan aku takut nanti kesasar dikota ini"alasannya kepadaku
Karena aku tipe cewek yang suka menolong dan sedikit nggak sombong..."ya udah deh aku
ikut, kamu jangan macam-macam sama aku ya"
Kuhantarkan dia kehotel yang ditujunya dan sesampainya di hotel tersebut, dia
mengeluarkan uang untuk membayar taxi dan menyuruh sopir taxi untuk mengantarkan aku
ketempat tujuanku...
Sampailah aku di tempat tujuanku simpang harapan raya, aku mencari mobil tujuan
kampungku dan naik di mobil tersebut...
Di mobil aku berfikir macam-macam tentang kejadian tadi...ah sudahlah, udah terjadi juga
kok.... mudah-mudahan pin BB ku tidak disalah gunakan sama dia....akhirnya aku tertidur di
atas mobil karena sangking kelelahannya aku...
Sesampainya dikampung ku, aku menjalani aktivitas rutinku seperti biasa, dan aku lupa
dengan kejadian biasa-biasa saja di bandara itu hingga berbunyilah hape ku, ternyata ada
BBM masuk, menyapaku...
“Assalammualaikum”
"Hai...."...
"Masih ingat aku"
"Reno dibandara Soekarno-Hatta bulan lalu"
“Waalaikumsalam warahmatullahi wabarokatu”
"Iya, inget" balas BBM ku
"Apa kabar nes??"
"Alhamdulillah Baik"
Dan obrolan garing sampai curhatan ringan saja, selalu dan selalu, setiap hari dan hampir
setiap waktu dah seperti makanan tiap hari....ketika dia lupa menyapaku melalui BBM itu,
serasa ada yang kurang dalam hidupku...ternyata itu juga yang dirasakan olehnya...akhirnya
kami semakin dekat...

Tibalah pada suatu hari dia mengajakku bertemu di Pekanbaru.... kebetulan dia ada kerjaan
kepekanbaru. Sesuai dengan waktu dan tempat yang ditentukan olehnya kami bertemu....
Di sanalah dia mengajakku yg untuk pacaran, pacaran LDR-an (Long Distance relationship),
karena aku fikir nggak ada ruginya untuk mencoba dan toh aku juga mulai ada perasaan
cinta dan sayang kepadanya, kenapa tidak aku coba....
3(Tiga) tahun berlalu kami berpacaran hanya melalui media sosial, entah berapa banyak
pertengkaran, kecemburuan dan kecurigaan kami satu sama lain, tetapi setiap bulan di
tanggal jadian kami, selalu menjadi moment kebahagiaan buat kami, dan pertengkaran itu
seakan tidak pernah terjadi, aku dan dia sudah mengenal dekat dengan orang tua masin-
masing, banyak kejutan manis yang diberikan olehnya, dengan ucapan romantis, kado dan
hadiah kecil setiap bulan bertepatan tanggal jadian kami, tak terelakkan juga bantuan
teman- temanku yang diminta olehnya untuk menyiapkan kejutan-kejutan kecil darinya....

Sampailah pada waktu itu, aku mendapatkan kabar bahwa ibunya dirawat dirumah sakit
karena mendadak pingsan, dan 2 hari dirawat di Rumah sakit,nyawa ibunya tak tertolong,
sehingga ibunya menghembuskan nafas terakhirnya akibat, kegemukan dan komplikasi yang
dideritanya....sebuah cincin yang dititipkan oleh orang ibunya untukku, kupakai terus dijari
manis ku, sebagai tanda kenang-kenangan darinya untuk ku....
Selang beberapa bulan setelah itu disusul kembali ayahnya yang masuk RS dan mengalami
kelumpuhan / struk bertubi- tubi cobaan itu menimpanya, sakit orang tuanya sampai
kepada terjualnya sebagian aset keluarganya, untuk membiayai pengobatan ibunya dulu
dan juga ayahnya sekarang, sehingga usahayang dikelola oleh orang tuanya mengalami
penurunan
Dan akhirnya kejadian dimalam itu dipenghujung tahun, pukul 20.30wib....aku sibuk dengan
pesta pergantian tahun dengan beberapa teman2 ku, deringan telpon berbunyi tak aku
perduli kan karena aku sibuk dengan kegiatanku...ntah berapa banyak panggilan yang masuk
di hapeku

Ternyata hapeku berdering lagi tepat pukul 00.30wib "hmmm....pasti ini reno yang
menghubungiku mengucapkan selamat tahun baru dan ucapan manis selamat tidur" fikirku
dan gumamku dalam hati....
Sudahlah biarkan saja dulu, biar makin rindu dan marah dulu, sebab aku menyukai pacarku
yang satu itu ketika marah dan ngambek karena suatu alasan (seperti ; tidak mengangkat
telpon, nelpon sampai ketiduran, terdengar ada suara asing atau sibuk masing-masing
dengan hape masih aktif), setiap selesai bertengkar kecil dengan alasan yang nggak masuk
akal tersebut, selalu tumbuh rasa cinta kami satu sama lainnya...
“Biarlah aku yang akan menghubungi dia nanti,” fikirku selesai acara dan berkemas -kemas
sebelum merangkak ketempat tidurku, aku akan menelponnya....

Setelah selesai aku berkemas-kemas dan teman-temanku pada pulang semua, aku
mengambil hape di atas meja...kubuka hapeku dan kulihat ada 25 panggilan tak terjawab
dari Reno dan 10 panggilan tak terjawab dari mbk Rusti, kakaknya reno
"Astaghfirullah"....gumamku apakah ada sesuatu yang terjadi dengan Reno atau
keluarganya....
Fikiranku tak menentu, hatiku bergemuruh takut terjadi sesuatu terhadapnya....
Tanpa berfikir lama,langsung aku telpon Reno....
“Tut..Tut..Tut...rekam pesan anda dengan cara hubungi dengan bintang dan nomor tujuan
karena telpon yang anda tuju tidak menjawab” terdengar suara operator disebrang sana
Kuhubungi lagi, ntah berapa kali....
Akhirnya telponku diangkat oleh orang disebrang sana....
"Halo" kataku dengan tergesa-gesa, terdengar oleh ku suara yasinan dan tahlilan...membuat
aku panik dan tidak karu-karuan, ditambah yang menyahut panggilan telpon itu bukan suara
yang sering aku dengar
"Halo" jawaban suara disebrang sana
"Ini siapa???Reno mana???ada apa??? Kok ada dengar suara yasinan dan tahlilan??"
Tanyaku panik
"Maaf mbk, iya saya Torik teman Reno,iya renonya lagi keluar menyiapkan pemakaman
besok pagi...."syukurlah Reno baik2 saja fikirku
" Inalillahi wa innailaihi rojiun....siapa yang meninggal" tanyaku kembali
"Bapaknya Reno..." MasyaAllah langsung lemas kaki dan tubuhku....
Sambil menangis "boleh saya bicara dengan mbk Rusti" pintaku
"Maaf mbk..., mbk Rustinya kebetulan pergi juga bersama Reno"
"Ya udah....makasih....sampaikan salam ku untuk mereka, dan sampaikan bahwa aku
menunggu telpon dari Reno untuk mengabariku kembali" kumatikan telpon dan
mengucapkan salam

Setengah jam, satu jam, dua jam tak juga ada yang menghubungiku akhirnya mataku sudah
mulai berat dan mengantuk, kulihat jam sudah menunjukkan pukul 02.00 wib dini hari....

Keesokan paginya kulihat kembali jam sudah jam 06.00wib... astaghfirullah hampir saja
subuhku hilang....
Buru-buru aku mengerjakan sholat subuh serta dilanjutkan dengan sholat ghoib dan berdoa
untuk almarhum ortunya Reno, semoga prosesi pemakamannya tidak ada kendala,
diampuni dosanya, dilapangkan kuburnya dan ditempatkan dia yang layak disisi Allah
SWT...setelah selesai berdoa, kembali kubuka hapeku....tetap tak ada panggilan dari Reno,
fikirku.... “sabar nes, mereka mungkin lagi sibuk dan biarkan prosesi pemakamannya selesai
dulu semuanya...”
Campur aduk semua perasaan yang ada didalam diri ini.... tak mau berfikiran buruk dan
berekspektasi lainnya....
Seharian aku tunggu hape ini berdering, ternyata tak ada juga yang menghubungiku...
Keesokan harinya pun sama.....
Sehari, dua hari dan tiga hari aku menunggu dengan perasaan campur aduk tak menentu....
Untuk hari keempat aku beranikan diri menghubungi Reno....
Tuutt...tuuutt....tuuutt....hpku di reject oleh orang diseberang sana
Kuhubungi lagi ternyata tetap sama....
“Apakah semarah itu, dia terhadapku....???” atau “Apakah sebenci itu, dia denganku....”
Ya sudahlah....biarlah amarahnya reda dulu dan akan kuhubungi nanti, untuk meminta maaf
padanya...
Tak terasa sudah seminggu aku menunggunya...tanpa berita dan kabar darinya serta
keluarganya.
Akhirnya deringan telpon ku berbunyi cepat2 aku ambil dan melihat hapeku...
Alhamdulillah..... wasyukurillah orang yang aku tunggu-tunggu akhirnya meneleponku juga.
"Assalamualaikum..."sapaan awalku...
"Waalaikumsalam...apa kabar sayang??" Tanyanya padaku...
"Alhamdulillah baik...."jawabku datar
"Maafkan aku baru bisa menghubungimu" terdengar suara berat dari Reno, mulailah
berkecamuk hati ini....
Ada apa sebenarnya? Dan Kenapa?? Aku seperti tidak mengenali orang disebrang sana...
"Iya...aku yang salah dan aku minta maaf kepadamu"
belum kulanjutkan omonganku dia langsung memotongnya...
"Iya aku mengerti sayang, sudahlah....ada hal yang lebih penting, harus aku sampaikan
padamu...sebelum kamu mengetahui ini dari orang lain, apalagi dari kakakku"
"Apa itu???..." Jawabku
" Maafkan aku sayang, aku rasa kita harus mengakhiri hubungan ini???"
"Maksudmu apa??" tanyaku shock
"Aku mau kita putus untuk sementara waktu..."
"Iiiya...!!! kenapa...?? apa salahku, apakah karena aku tidak mengangkat telpon darimu dan
kakakmu saat berita orang tua mu meninggal kemarin...? Apa hanya karena itu kamu
memutuskan aku?"
"Bukan..."
"Jadi apa?? Tolong jelaskan, kalau memang itu kesalahanku, aku terima keputusanmu??"
" Maafkan aku sayang, aku menyembunyikan ini beberapa Minggu yang lalu darimu, karena
aku belum sanggup menceritakan ini kepadamu, dan sekarang karena desakan oleh kakak-
kakakku, aku memberanikan diri untuk menyampaikan ini kepadamu???"
"Iya ngomong saja, cepatan jangan bertele-tele...aku siap kok??" Tapi dalam hatiku sangat
sedih, kecewa dan hancur...
"Sayang kamu harus percaya bahwa aku sangat mencintaimu, sangat menyayangimu...tak
ada wanita lain selain dirimu di hati aku" jawabnya, ntah jawaban darinya itu bisa
menenangkan ku atau membuat aku semakin muak dengan omongannya.
"Kalau kamu cinta dan sayang sama aku kenapa kamu mau putus denganku???kamu aneh"
"Baiklah aku akan cerita sedikit, seminggu sebelum kepergian ayah seluruh keluarga ku
kumpul mereka menjenguk ayah dirumahku, ternyata jengukan itu hanya sebagai alasan
untuk berkumpul membahas tentang kehancuran atau ketidak stabilan usaha keluarga, dan
ujung-ujungnya membahas tentang sebuah topik pernikahan, ya pernikahan aku..."
"Ya bagus dong kita akan dinikahkan cepat" jawabku memotong pembicaraan Reno...
"Dengarkan dulu sayang, ini tentang pernikahan aku, bukan pernikahan aku dengan kamu..."
Rasa seperti disamber petir dengan voltase 5000volt....luar biasa....hanya bisa diam
membeku seperti bongkahan es dikutub utara...seluruh darah serasa hilang ntah
Kemana....dari ujung rambut sampai ujung kaki serasa mulai mendingin dan lunglai...

Reno melanjutkan percakapannya


"Iya pernikahan aku bukan denganmu sayang, pernikahan ini sudah disetting dan disepakati
oleh keluargaku... mereka menikahkan ku hanya untuk menyelesaikan masalah bisnis
keluarga, kini aku yang jadi tumbal mereka, setelah kakak no.2 yang mendahului menjadi
tumbal mereka"
"Terus kamu menyetujuinya???" Tanyaku
"Iya dan harus..."
"Kenapa pakai harus, tidak bisakah kamu menolak dan mencari alasan untuk tidak
menerima kesepakatan itu"
"Tidak bisa sayang..."
"Jangan panggil aku sayang lagi" teriakku keras dan ingin menutup telpon darinya
"Dengarkan dulu dan jangan tutup telponnya"
"Apa lagi yang harus kita bicarakan"
"Tak ada kekuatan aku untuk menolak mereka dengan ancaman mereka terhadap aku dan
ayahku, percayalah sayang aku berjanji izinkan aku menikahi dia, setelah 3 bulan
pernikahanku aku akan menceraikannya???"
Langsung saja ku tutup telponku, tanpa menjawab sepatah katapun, kulempar hapeku ke
tempat tidurku....dan menangis menutup bantal dikepala agar keluargaku tak ada yang
mendengar tangis pilu diriku....

Dua hari aku mengunci diri di kamarku, meratapi dan mengingat semua kenangan manis
bersama dia, menangis sejadi-jadinya ketika melihat semua pemberiannya... boneka, tas,
hape, cincin, dompet, baju couple dan bermacam-macam barang yang diberikannya
kepadaku... langsung aku robek fotonya didompetku....kamu jahat Reno...aku benci kamu....

Aku ganti no hpku....untuk menghilangkan jejak dari dirinya...


Sebahagian pemberiannya aku berikan kepada teman-temanku dan sebahagian lagi aku jual,
biar tidak ada kenangan lagi bersama dirinya....

Kembalilah aku dengan aktivitas kerjaku dan kesibukan kantorku...


Yupz aku belum menceritakan tempat aku bekerja dan bertugas...

Aku adalah seorang guru disalah satu sekolah ternama dikampung ku...
Sekolah dimana aku menjadi salah satu alumni di sana, sekolah itu juga menjadi sekolah
favorit bagi siswa/siswi SLTP yang akan melanjutkan pendidikannya dan sekolah dimana aku
dapat mewujudkan cita2 ku, SMAN 1 Rengat...

Hari Senin aktifitas yang padat merayap, dan ditambah lagi karena aku pembina disebuah
organisasi penting sekolah yaitu OSIS (Organisasi interen sekolah) ...aku diminta untuk
membantu para calon pejabat bangsa Indonesia untuk mewujudkan program-program
kerjanya dan mewujudkan visi misi OSIS dan sekolah....

Dengan mata yang sedikit sembam dan perasaan yang tidak bersemangat melakukan segala
aktifitas rutinku, tetap aku berusaha untuk mempersembahkan segala energiku dan ilmuku,
demi mewujudkan tanggung jawabku terhadap bangsa dan negara...
Terlalu diplomatis dan nasionalis atau terlalu bodoh dan sombong, padahal belum ada yang
dapat dipersembahkan dan dibanggakan oleh ku untuk bangsa dan negara karena apalah
aku ini....hanya sepotong roti gabin di celop keayo hanco (terjemahan: saya bagai sepotong
roti gabin yang di masukkan ke air bisa hancur) ...
Tapi kegiatan padatku, canda tawa siswa-siswiku membuat aku bahagia dan terobati
sebagian luka dihari ini, walau sedikit banyak tak dapat dipungkiri air mata ini menetes
ketika mengingat kenangan bersamanya...

Aku memiliki dua orang teman, yang bernama Rara dan tias, Rara adalah seorang wanita
muda dan hebat yang udah memiliki satu anak, dia menjabat sebagai wakil kepala sekolah
bidang kesiswaan, yang mau tidak mau aku dan dia harus bersinergi dalam membina
siswa/siswi disekolah kami.
Sedangkan Tias adalah teman sebayaku, dia sama – sama alumni disekolah ini, umurnyapun
tidak jauh berbeda denganku, dia sudah memiliki anak tiga orang, perawakannya sederhana
dan lembut, enak dibawa curhat.
Kedua orang ini mengetahui gelagat aneh ku dihari ini...padahal aku tak mengatakan
sepatah katapun kepada mereka, aku berusaha untuk menutupi kesedihan dan kepedihan
luka hatiku, tapi namanya sahabat dan teman, mereka selalu bisa membaca apa yang
tersurat dibalik semua perubahan sikap anehku...

Rara dan tias sibuk dengan obrolan kecil mengenai beberapa guru dan perilaku siswa yang
membuat gondok dan kesel...
Mereka tertawa kecil dan aku masih sibuk dengan data-data siswa yang seabrek-abrek.....

Rara menatapku dengan tajam, aku pura - pura tidak mengetahuinya....akhirnya kedua
orang ini sama- sama menatapku,
"Woi...nes ....kamu kenapa??" Tanya nya tegas kepadaku...
"Ngga ada...!!"jawabku tetap fokus dengan kerjaanku
"Ngeri kamu ni nes....cerita dong kepada kita...mana tahu kita bisa bantu atau kamu nggak
anggap kami ini sebagai temanmu lagi..." Tungkas Tias kepadaku...
Kuceritakanlah semua dari awal sampai akhir Reno memutuskan ku kepada mereka sambil
menangis...
Jawaban mereka sunggu di luar dugaan ku...
"Bagus...syukurlah....kamu kok sanggup pacaran via LDR-an....kamu bukan anak kecil lagi
nes....kamu udah tuir alias tua, aku aja udah punya anak 3 " jawab Tiar
"Iya kamu harus kembali kedunia nyata, pacaran harus yang real, nampak, dan bisa
mendukung kamu saat dibutuhkan, bukan pacaran seperti anak abege lagi...banyak
kumbang ditaman nes, tapi bukan kumbang alien seperti Reno...ada tapi tak pernah
tampak , ngga perlu kamu terlalu memikirkan itu...berarti dia bukan jodohmu, dia ngga baik
buat kamu, dan kamu akan mendapatkan orang yang terbaik...percayalah"

"Hmmmhmm... iya sih...tapi aku manusia biasa yang baru mencintai dan merasakan cinta
dari orang lain yang aku fikir tulus ternyata tidak...!!!"
Memang sih, dari zaman aku sekolah sampai aku kuliah ada steatment orang tuaku yang
ngga berani aku langgar (" kamu mau sekolah atau pacaran, mama dan papa bukan orang
yang kaya, hanya Pegawai biasa-biasa saja, papa dan mama tidak ada biaya untuk
menambah uang sekolah kamu, jika kamu tidak naik kelas dan lama lulus kuliah"), kalimat
tegas dari orang tuaku itu menjadi cambuk keras bagiku, aku tak berani untuk menjalin
hubungan yang namanya pacaran, apalagi mendekati lawan jenisku untuk menjadikan
teman spesialku, setiap laki-laki yang mengirim sinyal ketertarikan terhadapku, selalu aku
acuhkan dan akhirnya mereka mundur pelan-pelan, oleh sebab itulah aku baru pertama kali
mengenal cinta dan menjalin ikatanyang namanya “pacaran” apalagi dengan jangka waktu
yang lama....
“ya udah nes, secepatnyalah kamu lupain dia, ntar kalau ada temanku yang jomblo aku
kenalin deh sama kamu....” kata Tiar menenangkan ku
“jangan hanya dikenalin ti, langsung aja kita kawinkan...”timpal Rara
“emang aku kambing di kawinkan, di nikahkah kali....” kami akhirnya tertawa bersama.
Yah...hanya sebatas ini saja percakapan ringan kami...

Hari demi hari aku lalui tanpa ada berita darinya, sampai kepada hari ini... seorang teman
Reno menginbox aku, dengan mengirimkan undangan pernikahan Reno dan wanita itu,
undangan itu tertulis tgl 25 Februari 2013 akad nikah dan resepsi pernikahan nya.

Tanggal itu.... “Kenapa harus tanggal itu, kenapa tanggal jadian kita, harus kamu jadikan
sebagai tanggal pernikahan kamu.... Kamu memang laki-laki tanpa perasaan.....kenapa kamu
mengucap janji dengan wanita lain ditanggal kita jadian...”
Terserah lah...gumamku dalam hati...toh aku ngga akan datang ke acara pernikahanmu,
semua masa lalu dan aku harus segera menguburnya dalam-dalam, langsung aku hapus
undangan tersebut dari inbox ku.

Setelah itu, sehari menjelang pernikahan Reno Dering telponku berbunyi...


“Nomor baru “gumamku
" Halo..."
Ondeh.... ternyata orang yang aku nggak ingin dengar suaranya menelponku...ingin langsung
aku matikan...
"Halo.... sayang....!!! aku mohon jangan matikan hape ini....!!!”
"Maafkan aku sayang"
"Aku sangat bersalah padamu"
"Kamu boleh menghukum aku apapun itu"
"Tapi aku mohon maafkan aku, aku ingin dengar bahwa kamu sudah maafkan aku dan aku
ingin kabar tentangmu"

"Iya, aku udah maafin kamu... kamu ngga salah, aku yang salah, karena aku seharusnya udah
tahu bahwa kamu memang bukan untukku" jawabku sinis...
"Sayang aku janji pernikahan ini akan bertahan hanya 3 bulan, setelah itu aku akan
menceraikannya dan kembali kepadamu"
"Aku harap kamu mau menerimaku....aku mencintaimu"

" Apa kamu gila....membuat perjanjian pra nikah denganku...apakah kamu gila menyakiti
wanita yang sudah bersedia menikah denganmu, maaf kan aku....bukan aku tak mau
menerima kamu lagi, tapi aku ngga suka dengan sikapmu"....
Kumatikan Hapeku kembali....

Perjalanan panjang selama 3(tiga) bulan, aku lalui dengan berat, selalu saja terlintas
bayangan dan kata-kata romantisnya serta candaan tawanya dalam ingatanku....
Padahal sebelum Reno menikah, aku sudah mampu dan berhasil melupakannya.... tapi ntah
mengapa 3 bulan ini imajinasiku dan fikiran liarku ntah Kemana....

Imajinasiku begitu aktif dengan bayang-bayangan pernikahannya yang membuat aku


cemburu, bahwa istrinya adalah wanita yang paling bahagia di dunia ini sudah mendapatkan
reno, kenapa aku berfikir seperti itu, karena Reno merupakan cowok romantis, penuh
dengan kasih sayang dan humoris...

Reno juga termasuk orang yang lumayan ganteng tingginya 178cm, bertubuh atletis (wajar
saja sering nge-gym), rambut ikal tertata rapi, kulit kuning Langsat (kulitnya orang Jawa
barat gimana sih, kinclong dan bersih banget) hidungnya standar dan ditambah lesung pipi
di sebelah kanannya....

Reno juga memiliki pekerjaan tetap disalah satu dinas pemerintahan.... kalau kata temenku
ya bisa dikatakan mendekati kesempurnaan, sebagai seorang laki-laki, kenapa dibilang
mendekati sempurna.... Karena untuk urusan duniawi, dia memiliki segalanya, sedangkan
urusan akhirat dijauh dari kata sempurna, habis si Reno kurang agamis...sholat wajibnya ada
saja yang bolong setiap harinya, sukanya bergadang malam dan kongko Ama teman-teman
nya.... Ya maklum saja, untuk urusan proyek dia harus pandai mengambil hati atasan dan
kliennya....tapi kelebihannya dia masih mau mendengarkan orang lain, jika orang itu
melarang sebagian aktifitas buruknya...

Kembali lagi, Gimana nggak bahagia si wanita itu, memiliki suami yang ganteng, memiliki
rumah sendiri, mobil pribadi daaannn.... sudah pasti dia ngga akan mikirin gimana susahnya
membagi-bagi uang gaji suami yang pas-pasan...pokoknya dalam imajinasiku selalu
bayangan kebahagiaan rumah tangga mereka.....kebahagiaan dan keromantisan mereka
berdua....

Sedangkan fikiran liarku berkata-kata....”yah seandainya aku yang berada disana


menggantikan wanita itu...” pastilah aku akan menjadi wanita paling bahagia....

aku sudah lupa nama wanita itu, karena untuk apa juga aku mengingat nama wanita itu, aku
memanggilnya dengan nama Nyimas....kenapa nyimas, karena wanita kaya, yang
mempersunting mantan kekasihku..... seandainya ada mesin waktu merubah semuanya,
seandainya ada alat Doraemon yang bisa menggantikan posisi dia denganku....banyak lagi
kalimat2 yang terlintas dalam benakku... membuat kepalaku panas dan berasap....

Kata temenku Rara, “itu kecemburuan nes.... kamu lagi dimakan oleh rasa cemburumu yang
menggebu2, sehingga membuat imajinasi dan fikiran yang aneh2 dalam benakmu....
hilangkan dulu rasa cemburu itu sehingga kamu bisa melupakan dia, kamu bisa fokus
dengan kerjaan mu....aku juga yang repot karena kamu ngga fokus dengan
kerjamu...akhirnya aku yang mengurus semuanya....lupakan hingga kamu bisa tertidur
pulas....”
aku coba saran temanku itu....tapi tetap saja tidak bisa....
Kuceritakan kembali pada Tias...dia juga memberikan saran yang sama....

"BISMILLAH"....Teriakku keras semoga bisa melupakan dia dan menghilangkan rasa cemburu
ini....

Siang panas terik, aku sibuk dengan aktifitas ku, dibenakku sudah tak ada lagi nama tentang
dia....tetapi telpon ku kembali berbunyi.... tertulis di depan layarnya panggilan dari Reno ....

"Ondehhh....apa lagi yang dia inginkan dariku....sudah bersusah payah aku melupakannya.."
dan aku tak ingin membuat hati ku terluka lagi, langsung aku reject panggilannya 1 x , 2 x ,
dan sampai seharian itu aku menerima panggilan darinya sebanyak 30 panggilan tak
terjawab.... Rara dan tias marah dengan deringan dan getaran suara hpku...
"Siapa sih nes" tanya Rara padaku
"Orang iseng, biarin aja, ntar capek sendiri" jawabku

"Kurang kerjaan banget sih, apa fans kamu kali....atau penggemar beratmu....hheheheee😁"
"Iya kali...."
“Tolak panggilan aja atau silentkan nada deringnya, nggak konsen nih”
Dan sangking sibuknya kami....kami ngga perduli lagi dengan deringan telpon yang sudah
aku silentkan....

Ternyata telpon darinya bukan hanya berhenti pada waktu itu saja, Reno menelponku lagi
dan lagi.....sudah hampir 4 hari aku diteror dengan deringan telpon darinya dan nomor baru
yang ngga berani aku angkat....sehingga teman2 ku yang namanya tak tercantum di hpku,
marah2 padaku.... yah aku takut... takut mengganggu rumah tangganya... takut mendengar
berita kebahagiaan darinya.... dan banyak lagi ketakutan yang menghantuiku....
Aku tak sanggup menahan beban ini, sampai aku bercerita sama Rara....

"Ra Bantu aku, aku diteror terus lewat telpon, sudah 4 hari ini" kataku
"Kenapa kamu ngga coba angkat....dan tanya apa mau si pelaku teror itu..."
"Pasti ada yang ingin dia sampaikan padamu"jawabnya
"Ra kamu mau tahu sipeneror itu siapa???.... dia Reno..."
"Oalah nes...nes....kenapa dia menelpon kamu dan meneror kamu lagi, kan dia sudah
bahagia dengan pernikahannya..."
"Itulah Ra, aku ngga tau....aku takut mengangkat telpon darinya, aku takut hatiku akan
tambah luka mendengar cerita kebahagiaan rumah tangga....aku takut... aku ngga bisa
mengendalikan diriku.... Untuk tidak kembali jatuh cinta padanya, dan merusak rumah
tangganya"
"Nes mau tidak mau, atau suka tidak suka kamu harus berani mengangkat telpon darinya...
setidaknya hatimu tenang, kamu bisa tahu apa sebenarnya maunya terhadapmu... dan
setelah itu kamu bisa menentukan sikap apa yang kamu akan ambil"
"Baiklah aku coba nanti malam, kalau dia telpon lagi, aku akan angkat telponnya.... tapi aku
berdoa agar dia tidak menelponku lagi, semoga dia sudah lelah untuk
menghubungiku....aamiin”
"Aamiinn....Iya semangat nes, semoga berhasil"

Malam harinya aku tunggu telpon darinya....eh ternyata doaku terkabul dia tidak ada
menelpon ku lagi.... Alhamdulillah seruku dalam hati, berarti dia sudah bosan dan jera untuk
menghubungiku.

Tapi ternyata keesokan harinya dia kembali menelponku...


Bismillah ucapku dalam hati
"Halo assalamualaikum..." Sapaku
"Waalaikumsalam...."jawabannya singkat
"Kenapa kamu menghubungiku"
"Maafkan aku sayang...aku memenuhi janjiku padamu"
"Apa...janji apa??? Kamu ngga pernah berjanji apa-apa padaku"
"Kamu sudah lupa, sebelum menikah aku berjanji padamu akan menceraikan wanita itu dan
kembali padamu"
Terasa berdenging telingaku, diam seribu bahasa....tak tahu apa yang akan aku katakan lagi
"Sayang.... Dengarkan aku, aku sudah menceraikannya seminggu yang lalu....dan aku akan
datang kekotamu dan meminta kepada orang tuamu untuk menikahkan kita..."
Kalimat demi kalimat darinya tidak ada satupun yang nyangkut dibenakku....tak bisa aku
berfikir dan menjawab atau hanya sekedar merespon ...aku diam....hanya bisa diam...
"Sayang kamu bahagiakan???? Kita bisa bersama lagi.... ayo jawab dong sayang..."
"Cita-cita kita akan terwujud"....
"Sayang....jawab dong...."
Akhirnya..... aku dapat mengumpulkan tenaga dan mengatakan apa yang ada dibenakku...
"Apa maksudmu...?"
"Iya aku udah cerai sayang... kamu bahagiakan??? Mendengarkan kabar perceraianku ini"
Jujur ada sedikit rasa bahagia dalam hati, tapi aku tak percaya dengan semua omongannya,
ngga mungkin ini terjadi, aku harus cari tahu kejelasan masalah ini.
"Coba jelaskan kembali kepadaku lagi"
"Sayang 3bulan yang lalu aku berjanji padamu, aku akan menikahi wanita itu dan akan
menceraikannya setelah 3 bulan,setelah itu aku akan kembali lagi pada mu..."
"Kenapa harus 3 bulan...."apa yang aku ucapkan, kataku dalam hati...
"Eh....maksudku....kenapa kamu buat perjanjian itu sama aku dan kenapa kamu
menceraikannya setelah 3 bulan..."ralatku kembali
"Sudahlah sayang...itu jangan kita bahas lagi...toh aku sekarangsudah menjadi milikmu
seutuhnya..."
Ada perasaan bahagia dia kembali padaku lagi....tapi aku telah menyakiti orang lain, sama
saja aku seperti orang yang berbahagia diatas penderitaan orang lain .... egois jika aku
bahagia dengan semua ini....
"Tidak aku harus tahu, kenapa kamu menceraikannya...??? Kurang baikkah dia padamu...
kurang cantikkah dia menurutmu? Atau dia tidak bisa melayani dengan baik???" cecaran
pertanyaan demi pertanyaanku kepadanya...
"Tidak, dia sangat baik padaku sayang, dan dia lumayan cantik menurutku..."
"Terus kenapa kamu menceraikannya??"
"Kamu... membombardir ku dengan banyak pertanyaan.... kamu sudah seperti penyidik di
kepolisian, setelah 3 bulan aku tinggalkan. Dengarkan sayang.... sudah aku katakan dari dulu
sampai sekarang.... aku hanya mencintaimu..."
"Oh ya, Bagaimana kabarmu sayang.... selama 3 bulan ini aku tak mengetahui kabar dan
keadaanmu" tanyanya padaku..
"Aku sehat dan baik2 saja.... aku sudah mulai melupakanmu... kenapa kamu muncul kembali
dalam hidupku..."
"Karena kita jodoh sayang.... semarah dan sebenci apa kamu pada ku, kita ditakdirkan akan
bersama lagi..."
"He...he..he" tawaku datar....
"Sudah dulu ya aku harus kerja kembali..."
"Ya sayang selamat bekerja ya....tunggu aku datang kekotamu dan menemui orang tuamu"
Jujur dibelahan hatiku dan direlung jiwaku paling dalam ada kebahagiaan tersendiri tapi
sebagian hatiku lagi merasa bersalah dengan semua ini....
Apa yang harus aku lakukan....
Melupakannya.....atau menerimanya kembali....
Kepada siapa aku harus berbagi kisah ini....
Sudahlah aku pendam sendiri....
Aku sudah tahu pasti, teman-temanku akan melarang ku menghubunginya.... tapi aku nggak
sanggup... aku terlalu mencintainya...

Malam ba'da isya dia kembali menghubungiku...


"Halo sayang...aku rindu kamu"
"Iya aku juga sama..."jawabku seakan tidak pernah terjadi apa-apa
"Aku sudah mempersiapkan semuanya untuk kita, makanya aku butuh waktu 3 bulan untuk
mempersiapkan itu semua...."
"Apa yang kamu persiapkan untukku" tanyaku
" 3 bulan ini aku sudah mengumpulkan uang dari gajiku sendiri dan uang keuntungan dari
usaha keluarga.... sudah ada 500jt sayang.... uang itu akan kita gunakan untuk membeli
rumah, mengurus kepindahan dinas ku kekotamu dan memenuhi semua kebutuhan nikah
serta hidup kita..."
Ya ampun ni orang sudah memikirkan sejauh itu....sungguh aku bahagia.... diperlakukan
istimewa oleh orang yang mencintaiku....
"Sungguh...."
Langsung dia kirimkan... capture bankingnya.... Disana memang tertulis nominal Rp
500.643.890...." nah kamu percayakan sayang???"
"Iya aku percaya dengan semua perkataanmu, lagian selama ini kamu selalu benar dengan
ucapanmu"
"Makasih sayang... aku butuh itu darimu..."
"Hmm.....ya udah ya, hari sudah malam... aku ngantuk banget, dan besok harus bangun
pagi2 karena anak-anak mau ujian"
"Ya met bobok sayang...mimpi indah ya...cup...cup... cup" tiga kecupan, yang selalu dia
berikan kepadaku diakhir obrolannya....
Langsung kumatikan, hapeku....

Aku tidak langsung tidur, aku masih memikirkan dan mencerna kembali percakapan tadi.....
aku bahagia banget...aku tidak percaya dia sampai melakukan itu untukku....wanita mana
yang tak bahagia, begitu perhatiannya dia padaku....
Tapi dalam benakku banyak kalimat dan kata - kata aneh berbicara sendiri
"nes....dia-kan duda, mantan suami orang, lebih tepatnya bekas kepunyaan orang..."
"Loh sebelumnya dia-kan kepunyaanku....dan direbut oleh Nyimas itu....kan artinya Nyimas
yang mengambil bekas kepunyaan orang"
"Nes...itu beda kamu tidak dalam ikatan kuat sedangkan wanita itu Nyimas....dia memiliki
ikatan suci yang kuat dalam agama dan hukum"
"Tapikan dia sudah bercerai...aku tidak merebut laki orang dong..."
Ah bodoh amat....didalam tidurku pun kalimat2 itu keluar dengan sendirinya....
"Ayolah tidur yang nyenyak nes, yang penting kamu dan dia akan bersatu"....
"Walaupun dia berstatus duda kamu kan gadis tua, dan apa lagi yang kamu fikirkan, toh
tidak akan ada lagi bujangan yang mau sama kamu...jadi tidak ada salahnya kamu menerima
dia kembali, toh semua orang pasti punya kesalahan...."kalimat terakhir itu yang
menenangkan ku dan tanpa sadar aku baru tertidur nyenyak....
Keesokan harinya....aku terbangun dan berharap semua itu mimpi buruk yang dapat aku
delete sesuka hatiku.....
Tapi....itu benaran terjadi... aku tidak bermimpi dan kini aku harus berfikir keras tentang ini
semua...agar aku tidak menyakiti diriku, dirinya dan orang yang ada disekeliling kami...
Ntar aja deh aku fikirkan lagi....

Selesai olah raga rutin di sekolah... aku disapa oleh teman lamaku di tempat aku kerja
dulu....
Oya aku baru 2 tahun bekerja ditempat aku yang sekarang ini.... dulu aku bekerja di sekolah
yang jauh dari kampung halamanku sekitar 1 jam perjalanan menggunakan motor baru
sampai kesekolah tempat aku ngajar dulu, dan waktu dulu orang sebut sekolah itu, sekolah
laskar pelangi, kebetulan zaman itu lagi terkenal film laskar pelangi, dan selain itu ketika kita
mengajar dikelas kita akan kedatangan teman – teman yang tidak diundang, dari kambing,
anjing, kucing, kera dan babi hutan....

Kedatangan teman lamaku dari sekolahku yang dulu membuat aku bahagia....
Banyak obrolan kami tentang kisah - kisah dulu, sampai Kisah sekolah tersebut sekarang ini,
juga beberapa teman - teman lama serta musuh bebuyutan ku yang masih bertugas
disana....semua tercurah pada hari itu, sampailah kepada pertanyaan dia padaku
"Nes....gimana kabar Reno???kamu masih berhubungankan dengannya??kapan pesta,
jangan lupa ngundang - ngundang ya...!!!!"
"Aku sudah lama putus dengannya"
"Apaaa....😮"
"Iya....udah 3 bulan lebih....loh, kenapa kamu kaget seperti itu..."
"Maaf... beberapa waktu yang lalu... udah berapa bulan ya.... kurang lebih lah 2 bulan atau 3
bulan yang lalu dia menghubungiku, dia meminta nomor hape mu, karena aku ngga tau
kamu udah putus darinya aku kasih nomor hapemu"
"Oooo... pantess... dia menghubungiku... kufikir dari mana dia dapat nomor hapeku....
ternyata dari kamu....."
"Maafkan aku nes... aku ngga tau...kamu jangan marah...."
"Iya aku ngga marah kok..."hanya saja karena kamu memberikan no telponku kepadanya
semuanya jadi ribet begini...kataku dalam hati
"Nes... kalau aku boleh tahu..... kenapa kamu putus dengannya??.... sedangkan dia bercerita
denganku sudah mempersiapkan untuk pernikahannya dengan mu...makanya aku kaget,
aku fikir aku akan menerima berita bahagia darimu"
"Ngga seindah yang dibayangkan...."
"Sudahlah.....jangan diungkit lagi "
“Iya....maafkan aku, ngga ada maksudku untuk mengungkitnya darimu”
Terus beralihlah dengan obrolan ringan yang lain.... Dan akhirnya temanku itu kembali
kesekolahnya.
Kulihat jam sudah menunjukkan pukul 10.30wib...
Tumben Reno tak menghubungiku....batinku...
Kringgg...kring....suara telponku kembali berbunyi
“Halo sayang....”sapa ku
“Iya sayang, aku sudah dapat tiket”
“Tiket apa???...mau kemana emangnya...??” tanyaku
“Mau ke Pekanbaru, ketempat kamulah, aku berangkat hari Sabtu, jam 04.45wib pakai
kereta api pertama ke Jakarta, dari Jakarta jam 08.45wib mungkin sampai Pekanbaru jam
09.30wib.... aku nginap di hotel Sabrina ya, kamu berangkat pagi aja pakai travel, nanti aku
transfer uang travelnya... “ jawabnya padaku
“Kenapa mendadak, gimana aku izin dengan kepala sekolahku??”
“Yah.... pandai-pandai kamu sayang”
“Ya wes lah nanti aku fikirkan alasannya..”
“Terus kamu mau dibawakan apa???”
“apa ya....???
“nanti aku yang carikan aja”
“Ya udah, seikhlasnya kamu aja”
“Aku boleh bertanya ngga sama kamu???” tanyaku kembali
“Apalagi sih sayang, besok sajalah sampai di Pekanbaru kamu boleh bertanya apapun itu...”
“Ya udahlah.....”fikirku karena toh kita akan bertemu juga.
Mengenang cerita-cerita dulu dan menceritakan tentang kenakalan-kenakalan siswaku.
Sudah Sabtu aja nih, bathinku dalam hati,aku siap-siap berangkat menuju pekanbaru, orang
tuaku sibuk bertanya aku mau kemana, dan ngapain....???ya aku jawab aja jujur mau
ketemu teman yang datang dari jauh, dan akhirnya ortuku mengizinkan aku pergi, 4jam
perjalanan, gemuruh hati ini, bertemu sang kekasih hati,begitu banyak pertanyaan muncul
dibenakku yang akan aku tanyakan padanya...
Sampai di gerbang selamat datang Pekanbaru jam 14.00, langsung aku telpon Reno
mengabari kedatanganku....
“Halo....aku baru sampai dipekanbaru nih, aku harus kemana???”
“Iya sayang kamu capek ngga???kalau capek kamu istirahat aja dulu di rumah kakakmu atau
tantemu???nanti malam baru kita ketemuan” jawabnya lembut padaku
“Ngga aku ngga capek, kita langsung ketemuan aja, nanti kalau singgah dulu dirumah Tante
atau kakakku nanti aku tidak diizinkan keluar lagi malam-malam”emang sih aturan keluarga
anak gadis walaupun udah tua, nggak boleh keluyuran malam sebab banyak mudharat nya,
pesan nenek ku dulu sampai kepada orang tuaku dan kini sampai kepadaku dan kakak-
kakakku.
“ya sudah, kita ketemuan saja di mall Ciputra, kita nonton bioskop dulu, dah lama ngga
nonton”
“Yupz setuju, film Transformers ya...”
“Iya sayang, emang kamu udah dimana ni????”
“Jl.sudirman dan mengantarkan penumpang dulu kepanam, baru nanti ke jl. Riau menuju
mall Ciputra....kurang lebih 1 jam lagi nyampe disana”
“Owh....iya pas deh kalau gitu”
“emang kenapa???”
“Ya aku harus bersiap-siap dulu, mandi dan lain sebagainya,untuk kesana juga memakan
waktu, jadi InsyaAllah bakalan pas bersamaan kita sampai disana”
“Owh iya deh...”
Setelah mengantar penumpang dibeberapa lokasi akhirnya pak supir mengantarkan aku lagi
menuju mall Ciputra di Jl. Riau, kulihat sekeliling jalan Soekarno Hatta, tetap padat merayap
ditambah lagi play over yang membuat jalan menjadi tambah sempit, tapi lumayan bisa
memecahkan kemacetan tidak seperti beberapa tahun yang lalu, sampailah dipintu gerbang
mall Ciputra aku lirik jam tangan ku waktu sudah menunjukkan pukul 15.45wib, waduh aku
sudah lama banget telatnya....tapi kok dia ngga ada menghubungiku, ya sudahlah aku
hubungi aja dia udah sampai dimana.
“Haloo... assalammualaiku”
“Waalaikumsalam, kamu dimana sayang???udah sampai??”
“Udah ni, baru masuk mall, maaf telat habis tadi cari alamat rumah orang tersebut, dia baru
pertama kali kepekanbaru”
“ OOO...ya udah, langsung aja menuju cabe merah resto ya, aku tunggu kamu disana”
Belum aku bertanya tempatnya dilantai mana, hp udah ditutup olehnya, wal hasil, aku harus
mencari security untuk menanyakan lokasinya dimana....
Akhirnya ketemu, aku masuk ke resto tersebut sambil clinguk-an mencari keberadaan Reno
dimana...
Nah...!!!itu dia....
Hai.....sini.....panggilnya padaku
Aku berjalan menuju panggilan itu, ternyata dia tidak berubah, tetap rapi dan style,
memakai baju kemeja bergaris-garis lengan panjang, dengan lengan baju yang digulung
sampai kesiku, memakai celana casual,sepatu kets serta tatanan rambut rapi dan
wangi....wow gantengnya kamu...
“Sori telat, nontonnya jam berapa?? Jangan kemalaman banget, “
“ok....jangan bawel dulu nyonya, duduk dulu sini”
“Kulihat dimeja ada sebuah kado berbungkus pink purple, dan sebuah kue red Velvet
berbentuk hati bertulis “maafkan”selalu ada kejutan yang buat leleh hati seorang wanita,
ditambah lagi suasana resto yang remang2 gimana gitu, dengan hiasan bunga dan dedaunan
kayak lagi di sebuah kebun indah hanya kami berdua”
“maafkan aku sayang, menyakiti hati kamu, kuharap kamu Mau memaafkan aku dan
melupakan kenangan buruk kita kemaren”
“Kalau memaafkan, jauh sebelumnya aku sudah memaafkan kamu ditambah lagi kamu buat
surprise seperti ini”
“makasih sayang....kamu mesti capek dan lapar, aku pesankan makanan ya” sambil
memanggil pelayan resto, dia memesan 2 makanan dan 2 minuman
“ya...seperti kataku dulu, ada begitu banyak pertanyaan yang terlintas dibenakku
kepadamu, aku ingin kamu menjawab jujur tanpa ada yang kamu tutupi padaku, walaupun
itu akan membuat hancur hatiku, tapi aku akan siap dengan konsekkuensi itu”
“Waduh sayang, kamu seperti densus 88saja yang ingin mengintrogasi
tersangkanya....hehehe.....ok...ok..aku akan coba jawab dengan jujur semua pertanyaanku,
tapi sampai film bioskop mulai, setelah itu tidak ada pertanyaan lagi darimu ya...”
“Ok...setuju”
“yah ....sok...silahkan bertanya”
“Kenapa kamu menikah dengan dia???”
“kamu tahu bisnis keluarga ku dikelola oleh orang tua beserta kakak-kakakku, ketika mamak
meninggal bisnis keluarga sudah ada mengalami sedikit masalah, ditambah lagi ketika ayah
jatuh sakit maka bisnis keluargaku semakin semrawutan, ada beberapa cara yang bisa
ditempuh untuk membangkitkan kembali bisnis keluarga tersebut, dengan cara menjual
rumah peninggalan ayah sama mamak dan uangnya untuk dijadikan modal tambahan, atau
menjodohkan aku dengan salah seorang anak rekan bisnis orang tua ku, dari 2 cara tersebut
yang tidak terlalu banyak resikonya ya dengan cara kedua, itulah jalan yang terbaik untuk
bisnis keluarga tersebut, makanya kakak-kakakku memintaku untuk menikahi wanita itu.”
“Baiklah, walaupun aku tak mengerti,ya sudah aku terima itu...., selanjutnya kenapa kamu
bercerai setelah 3 bulan dengannya”
“Lah....itukan perjanjian ku dengan kamu....aku penuhi janjiku”
“Ok....pertanyaanku salah, aku ganti pertanyaan....apa saja yang kamu lakukan selama 3
bulan dengannya???”
“ Kamu serius nes, ingin mengetahui itu....apakah itu akan membuat kamu terluka???”
“Ya aku harus tahu itu, baru aku berani melanjutkan hubungan ini lagi”
“Nes...ok...baiklah, 3 bulan yang aku lalui dengannya ya sama seperti hubungan suami istri
normal biasa, setelah pernikahan, kami tinggal dirumah orang tuanya, ya aku memberikan
kesan yang sangat baik kepada orang tuanya, agar orang tuanya jika aku ceraikan anaknya,
orang tuanya tidak akan menuduhku dengan hal yang tidak -tidak, 1 bulan kami tinggal
disana, tapi aku belum juga menyentuhnya dan melaksanakan kewajibanku sebagai seorang
suami, akhirnya dia bertanya padaku “kenapa aku memperlakukannya seperti itu” ya aku
menjawab, malu dengan keluargamu, aku mengajukan untuk kita pindah kerumah aku,
akhirnya dia mau dan meminta izin orang tuanya dengan alasan, kita sudah punya rumah
sendiri kenapa harus tinggal dengan orang tua, agar lebih mandiri, kamu tahu nes, dirumah
ku, aku makin rindu padamu, kami hanya berdua, hal itu membuat kacau suasana dan
fikiranku, dan akhirnya bulan kedua kami menikah,aku melaksanakan tugasku sebagai
suami, ya itu malam pertama kami, pagi itu dia bahagia sekali, sementara aku sangat marah
dan kesal karena tidak bisa menahannya....maafkan aku nes...”
“oh iya ngga papa...”dalam hatiku berkata..... apanya yang ngga papa nes, wanita itu sudah
memiliki seutuhnya....sabar nes....tenang nes....
“Terus....lanjutkan, servicenya kan ok punya....” tanyaku bercanda
“Ayo, makan dulu kita....”
Sambil makan dia melanjutkan ceritanya kembali
“Iya...aku puas banget, molek tubuhnya....dan bla....bla....bla...”(Maaf di sensor)
Membuat aku hampir tersedak, gila fikirku, kenapa juga dia ceritakan itu kepadaku,
walaupun aku bertanya, mbok Yo jangan dijawab atau dialihkan ke yang lain.
“Terus “ kataku
“Kamu tahu karena aku mencintai kamu, setiap kali berhubungan dengan dia aku selalu
membayangkan kamu”
“Gilak kamu ya”
“Dia sangat sayang dan cinta padaku, semua Mauku dan kebutuhanku disiapkan olehnya,
untuk seorang istri dia cukup sempurna”
“Loh kenapa kamu menceraikannya”
“Karena aku percaya yang aku cinta cuman kamu dan aku akan bahagia dengan kamu”
“Belum tentu”
“Nes....hubungan itu butuh cinta dan sayang, kalau aku tidak mencintai dia dan tidak sayang
sama dia, aku hanya akan menyakiti dia, lebih baik cepat aku ambil keputusan itu dari pada
aku menghancurkan dia secara pelan-pelan”
“Terus sekarang apa yang akan kamu lakukan lagi???”
“Ini lagi mengurus perceraian kami butuh waktu 3 bulan jika kami sama -sama tidak
menghadiri sidang tersebut. Setelah itu aku akan mengurus surat pindah tugas ke Riau yah
berarti di Pekanbaru karena antar propinsi lebih mudah pengurusannya butuh waktu, 2
bulan atau 4 bulanan.”
“Ya lihat nanti dulu lah” jawabku blank...
“Nanti kita beli rumah di Pekanbaru saja”
“Iya....besok kita cari dan tanya-tanya rumah yuk”
“boleh.....sambil jalan-jalan, tapi pakai apa???”
“Gampang nanti pinjem motor”
“yah....”
Akhirnya kami makan dengan hati yang senang, dilanjutkan dengan nonton bioskop sambil
berpegangan tangan, bahagia banget....dan waktunya berpisah, dia kembali kehotel dan aku
menggunakan taxi menuju rumah saudaraku...
Keesokannya aku menjemput dia dihotel...
“Makasih sayang kadonya, aku suka”aku sambil menunjukkan jam tangan merek baby-G
berwarna putih nangkring di pergelangan tanganku”
“Syukurlah”
“Ayo....kita kemana dulu, mau rumah di bagian Pekanbaru dimana??, Daerah yang sedang
berkembang dipekanbaru ini di daerah PanAm....tapi dia sedikit jauh dari
perkantoran/dinas”
“ya ngga papa, nanti beli kendaraan aja...”
Menelusuri perumahan, mencari-cari rumah yang bagus dan murah dan akhirnya ngga
ketemu yang cocok, hari udah sore banget dan harus siap-siap pulang lagi
“Ya udahlah sayang, kapan-kapan aja dicari lagi, udah sore kamu harus siap-siap pulang “
“iya, aku ngantar kamu kehotel lagi atau kamu pakai angkot aja???”
“pakai taxi aja, biar aman”
Dipekanbaru hanya itu saja cerita kami, tapi bahagianya luar biasa,wajah sumringah dihari
Senin membuat curiga semua teman-temanku. Tetapi aku diam dan tidak mengutarakan
semua tindakanku ini, karena aku yakin teman-temanku akan memarahiku,aku melalui hari-
hari seperti biasa, selalu ada dia menghubungiku, menelponku setiap hari memberitahukan
tentang perkembangan perceraiannya plussss menceritakan kenangan dia bersama wanita
itu, mengisahkan tentang ranjangnya, menceritakan tentang semua bersama wanita itu
dengan suara penuh bahagia,aku mulai muak dan sebel dengan ulah kekanak-kanakannya...
Disaat hancur dan kecewa hatiku, disaat itu pula otak normalku berjalan sesuai dengan
kaidahnya, sampai aku memutuskan.
“Maaf....aku tak sanggup...kita akhiri hubungan ini....”kataku tegas...dalam sebuah SMS
singkat yang aku kirim ke hapenya.....
Langsung aku blokir semua nomernya, aku matikan hapeku selama yang aku bisa.
5hari aku tidak mengaktifkan hapeku, 5 hari aku tidak buka media sosialku dan aku nyaman
untuk menutup diriku....
Aku fikir sudah berakhir, ternyata awal mula semua bencana....
Dia meneror dan mengancamku, lelaki yang aku anggap romantis, baik dan penyayang
ternyata, berbalik tiga ratus enam puluh derajat, emang sih aku yang salah, setelah
memberikan harapan kepadanya,tetapi aku tak menyangka dia bisa membeberkan semua
masalah ranjangnya padaku, tak ada sikap malu dan menghargai seorang wanita, walau aku
tahu dia tidak mencintai wanita itu sudah cukup dia mempermalukan wanita itu didepanku,
seharusnya dia mengerti aku juga seorang wanita...setidaknya dia tidak menceritakan
sampai sejauh itu denganku, aku sudah berusaha untuk menghentikannya, kenapa cerita itu
menarik untuk dia ceritakan padaku. Aku menanyakan apa maksudnya untuk mengulang
kisah ranjangnya padaku, sekenanya dia menjawab, agar aku mengetahui sampai sejauh
mana dia memperlakukan wanita itu..... Aneh kataku padanya,” agar kamu bisa melayaniku
lebih baik dari wanita itu”...kalimat itu yang membuat aku berhenti seketika untuk
mencintai dia, rasa cinta itu menjadi rasa jijik...
Betul kata pepatah jangan terlalu mencintai nanti kamu akan membenci, dan jangan kamu
terlalu membenci nanti akan jadi cinta....
Dia meneror ku kembali untuk mengembalikan semua pemberian dia, plus dengan uang
yang dikeluarkannya untuk bertemu denganku totalnya tak kurang dari Rp. 30.000.000,- tiga
puluh juta rupiah katanya, itu saja belum dihitung waktunya yang habis terbuang dan
kepercayaan semua orang yang hilang akibat ulah gobloknya sendiri....
Ntah berapa banyak ancaman yang keluar dari mulutnya, dia akan membeberkan semuanya
kepada rekan sejawatku bahwa aku berhutang padanya dan tak mau membayarnya, serta
dia mengatakan bahwa aku merusak rumah tangganya....
Teror itu dilakukan kurang lebih 1 bulanan sampai akhirnya aku dan dia saling introspeksi
diri, dibantu sama temanku dan temannya dalam menyelesaikan masalah ini....aku
membayar 30jt dengan cara menyicil padanya, setidaknya itu cara aku menebus
kesalahanku padanya dan dia berjanji untuk tidak akan mengganggu ku lagi....
Kurang lebih 5bulan setelah kejadian itu, aku mendapat kabar dia mondok di salah satu
pondokan dijogjakarta.... Alhamdulillah kini sholatnya tidak tinggal lagi, sholat tahajud,
sholat duhha dan tadarusnya.... Alhamdulillah, semua berakhir baik-baik saja.
Sampai penulis mengisahkan kisah ini, Reno masih belum menikah kembali dan NYAIMAS
juga belum menikah kembali, mereka tak ingin bersatu karena mereka merasa tersakiti dan
perasaan bersalah telah menyakiti.
Sedangkan aku memulai kisah pencarian jodohku....
“KU TEMUKAN IMAMKU DI BALIK SEKAAN TIDURKU”
3 tahun aku dengan kesendirianku, karena ada rasa traumatis untuk memulai hubungan, 3
tahun aku sendiri menutup diri terhadap beberapa laki-laki yang mendekatiku, 3tahun
waktu yang lama, Strata dua (S2) ku pun telah diselesaikan, ntah berapa banyak lelaki yang
mendekatiku, dan entah berapa banyak perjodohan yang dilakukan oleh teman, siswa dan
orang tuaku, tapi rasa ini masih tetap merasakan ketakutan yang mendalam...
Bulan Juli ini usiaku sudah 35 tahun, dalam setiap sujud dan doaku kepada Allah SWT agar
diberikan jodoh yang tebaik, seorang imam yang bisa menuntunku....tapi Allah ternyata
masih mengundurnya lagi batinku, sampai diawal tahun ini 2020....
Di awal tahun aku ditemui oleh rekan kerjaku, sontak kaget aku dengan pertanyaan to the
point darinya....”Nes...kamu single kan???” Apa maksudnya sih...ku jawab saja “iya,
sendiri”...” maaf bukan maksud umi untuk menyakiti kamu” katanya padaku....”iya ngga apa
kok, emang kenapa um “ tanyaku kembali....” kriteria suamimu apa??” apa sih maksud dari
rentetan pertanyaannya padaku “ yang jelas aku hanya ingin kesolehannya, ya sholatnya
ngga tinggal, pengajiannya dan satu lagi syarat mampu menghadiah surat Arrahman sebagai
syarat nikahku nanti”, “ooo... Ya udah,itu aja” dan dia berlalu begitu saja....apa sih
maksudnya....sudah bertanya malah meninggalkan pertanyaan bagiku....ya ngga aku fikirin
sih...
Tak ku duga, di hari berikutnya dia memanggilku lagi
“Nessss.....sini dulu”teriaknya
“Apa???nanya lagi nanti ditinggal pergi lagi???”
“Nggak...nggak, sini dulu”
Aku berjalan menghampirinya
“Ya ada apa sih um?? “
“sambungdari pertanyaan kemaren, ni ada anak angkat umi, kalau umi lihat dia sesuai
dengan kriteria kamu, kalau kamu memang mencari solehnya, InsyaAllah sholatnya dia tidak
tinggal, dia ikut pengajian disalah satu pengajian dikota ini, tapi umi lupa tanya tentang
surat arrahman itu, tapi coba lah kenal dulu namanya dermawan, no hape mu, umi kasih
kedia ya??”
“iya boleh um..”
“Cobalah komunikasi dulu, mana tahu kalian jodoh”
“InsyaAllah...”
Malam di akhir Januari aku mendapatkan SMS dari nomer baru...
“Assalammualaikum...”pesan singkatnya padaku
Ini zaman udah canggih kok masih pakai sms-an, terus kalimatnya singkat banget lagi...Ku
balas SMS tersebut “waalaikumsalam, ni sapa ya dan ada perlu apa” pesan balasanku
padanya
“perkenalkan nama saya dermawan, saya yang mau diperkenalkan umi pada kamu” balas
SMS nya cukup panjang, ya aku balas lagi “ooo....iya, maaf kalau SMS nya singkat banget
gini, pakai WA aja ada ngga??, Maaf SMS-nya berbayar dan pulsaku ngga akan bisa
ngelayanin banyak-banyak gini” sambil ketawa-ketawa sendiri akunya, apa ngga mundur
teratur orang baru kenalan sudah diatur-atur begitu, bodo amat kalau jodohku tak akan
kemana.
“Oiya, maaf no Wa nya sama dengan no. Ini ya” balas SMS nya padaku
“Iya, coba aja...”
Akhirnya kami berselancar di media sosial WhatsApp
“Maaf mengganggu waktu mu malam-malam, lagi sibuk ngga??
“Ngga, baru awal semester kok...”
“aku kenalkan diriku dulu, namaku dermawan, aku kerja di perusahaan,bla-bla-bla”
chatingannya kepadaku, sama seperti aku bagian HRD yang lagi menyeleksi dan membaca
map berisikan CV para pencari kerjanya....perkenalan yang aneh, apakah aku harus
memperkenalkan diri juga seperti itu...
“Wah, seperti baca CV aja mas panjang dan lengkap....emang mau melamar dimana
mas....UPS sori aku manggil mas atau Abang atau Wawan atau derma...” balasku sambil
bercanda biar tidak terlalu garing atau krik-krik
“Boleh panggil sapa saja kok”
“Ya wes, saya panggil mas aja ya, karena mas juga keturunan Jawa kelahiran Medan....saya
Nesya Anggella, kalau kamu mau cari tahu tentang saya silahkan, tapi saya tidak akan
membeberkan jati diriku seperti mas tadi”
“Iya....boleh ngga kita kenalan??”
“Kan udah kenal”jawabku
Dia berikan ikon senyum padaku....
“saya ingin mencoba perjodohan ini dengan kamu, kalau kita jodoh, kalau ngga ya jadi
saudara” kalimatnya terlihat formal dan kaku.
“Boleh, aku minta ajukan 2 syarat saja...???”
“apa itu??”
“Syarat pertama setelah kita akhiri chating hari ini, kita tidak usah berhubungan, seperti
chatingan, nelpon, dan apalagi ketemuan selama 1 bulan kedepan, syarat kedua kita sholat
tahajud dan hajat dengan meminta kemudahan perjodohan ini dan diberikan yang terbaik....
bagaimana apakah kamu setuju?”
“Ya saya setuju, tapi bagaimana saya bisa mengenal kamu”
“Oh iya, kamu bisa mencari info dari siapapun, silahkan saja....tapi yang jelas aku tidak akan
mencari informasi tentang mas kepada siapapun sebelum sebulanku terpenuhi...”
“Baiklah...”
Ntah apa yang ada dalam benakku, ku ajukan syarat aneh seperti itu, sholat tahajud aja
jarang apalagi hajat, tapi sudahlah bismillah aja, Allah pasti yang menggerakkan ini semua
kepadaku, selama sebulan ini,aku pasang alarm hape ku tepat pukul 03.00wib aku tak
berhenti untuk sholat dan meminta agar Allah berikan yang terbaik bagiku...Tiada kabar
masing-masing, sampai tak terasa sudah sebulan kami lewati dan kuberanikan diri siang ini
untuk menghubungi mas dermawan.
“Assalamualaikum...”sapaku melalui chat...
1 menit, 15menit 45 menit dan 3 jam baru dia membalas chatingan ku.
“ Waalaikumsalam....maaf ya, tadi saya fokus kerja jadi ngga denger hapenya” balasannya
“Oh iya ngga apa-apa”
“Sudah sebulan ya, saya penuhi syarat darimu....”
Deg-degan aku dengan hasilnya....aku balas atau aku diemin aja sambil berharap dia
melanjutkan kalimatnya....
Aduh, kenapa dag-dig-dug begini perasaan, tak dijawab nunggu jawabannya kelamaan,
kalau dijawab apa yang harus aku jawab...
“Iya...” jawabku singkat, berharap hanya kalimat itu yang dapat mewakili semua dan tidak
terlalu nampak bahwa ngebetnya aku ingin tahu jawabannya...
Kutunggu balasan chat darinya, ternyata ngga ada balasan selanjutnya....ya Allah apakah ini
jawaban darimu bahwa aku bukanlah jodohnya dan dia bukanlah terbaik bagiku...
Aku ingin tanya keumi yang menjodohkan ku tapi malu, ah sudahlah nes, terima saja
takdirmu sampai disini, sehari, dua hari, tiga hari, ya aku biasa aja, kayak ngga ada kejadian
apa-apa.
Kamis malam Jum’at 3 Maret, tanpa diduga, dia, umi dan suaminya, mereka bertiga datang
ke rumahku tepat pukul 21.00wib, malam itu aku sudah tidur lelap, yang membukakan pintu
rumah orang tuaku, difikirnya teman kerjaku membawa murid datang untuk menemui ku,
dipersilahkan dia masuk dan duduk, umi karena tidak sabar langsung menghampiri kamarku
dan membangunkan aku...
“Woi nes....”
Sambil ngulet, dan mengumpulkan kesadaran aku bangun dan terkejut “astagfirullah
umi...??ada apa umi malam-malam kesini”
“Tu hah, cepat pakai jilbabmu, umi bawa jagoan umi tu...dermawan nunggu kamu diluar
sama Abi”
“MasyaAllah umi, baru bangun tidur...”mana kamar mandi harus melewati ruang tamu dulu,
akhirnya tidak cuci muka, ntah masih ada belekan atau Iler yang nempel dimukaku saat itu
aku tak tahu, kuambil jilbab Sorong yang ada didekat pintu, waduh jilbabnya jelek lagi
fikirku....sudahlah melayani tamu itu utama bagiku, aku langsung keluar sama umi
menghampiri mas dermawan dan Abi (suami umi). Aku duduk didepan mereka sambil
mengucel-ngucel mataku takut masih ada belekkannya... sambil melihat wujud mas
dermawan, masyaAllah kucel banget ni cowok, mana kurus, item, dan tak terurus, dia
mengenakan baju hitam panjang lusuh, dan celana hitam kain...
Umi memulai kata, karena kami hanya diam seribu bahasa
“Nah nes inilah jagoan umi tu, inilah dermawan tu, ginilah orangnya pendiam dia, tak
banyak bunyi, orangnya baik, InsyaAllah sholatnya tak tinggal, kau tanyalah sendiri
kepadanya”
“Iya umi, udah tau”
“Hah lah sampai mana kalian kenalannya”
“Sampai situ aja...”
“Iyelah.....umi ni nepati janji aje ke kau...kau tengoklah ni wan, inilah Nesya tu, ko tanya lah
ape yang nak ko tanyean juga...”
Semuanya diam....akhirnya umi, Abi ngobrol, sambil bercanda-canda, tentang hal lain bukan
tentang kami lagi, sedangkan kami hanya diam dan tak berani ungkapkan apa-apa hanya
bisa melirik dari sudut mata masing-masing, dan ketika pandangan kami bertemu, serasa
tersipu oleh keduanya, sedangkan umi dan Abi hanya melirik kami saja sambil ngobrol hal
yang lain, akhirnya mereka pulang jam 22.00wib...
Ngga ada pertanyaan atau kesan apapun yang terkesan adalah, kenapa saat aku bangun
tidur mereka kemari....
Keesokan paginya mama menanyakan, kenapa temanku datang kerumah, apa ada masalah
dengan siswa yang dibawanya.
“Dek....kenapa umi kerumah tadi malam, kenapa murid yang dibawanya itu, ada
masalah...???” pertanyaan mama bertubi-tubi
“Hello, mama....itu anak angkat umi yang mau dijodohkan sama dedek....”
“Apa???”tanya mama kaget
“Kok kamu ngga bilang semalam?”
“Gimana mau bilang, wong dedek aja kaget dengan kedatangan mereka...”
“Tapi kok culun ya kayak anak es-em-a, terus apa katanya”
“Ndak ada, wong dedek aja masih belum sepenuhnya sadar, jadi banyak ngobrol biasa, udah
dedek berangkat kerja ya ma “ sambil cium tangan dan pipi mama, aku berangkat kerja
Yah seperti biasa di sekolah, kegiatan sekolah dan rapat siang itu. Aku mendapatkan WA
membuat aku tersambar gledek, dahsyat, aku tak bisa ungkapkan dengan kata-kata, hanya
terdiam dan memaknai pesan singkat itu....
“Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatu, wahai calon bidadari surgaku, mau kah
engkau menikah denganku, menjadi istriku, pendamping hidupku untuk membentuk
keluarga sakinah, Mawaddah dan warahmah”
MasyaAllah, subhanallah, astagfirullah....berlinang air mataku.. ditengah rapat tersebut,
hatiku, fikiranku ngga karu-karuan, seakan ngga percaya....ni orang gila apa ya, kenal juga
belum, ngobrol belum sudah langsung melamar....kalau ini beneran ya syukurlah berarti
Allah jawab doa-doaku, kalau ini hanya bercandaan AWAS KAMU....
Ku balas pesan singkat itu
“Kalau kamu berani melamar aku, langsung malam ini ketemu sama orang tuaku” rasain
kamu, fikirku, biasanya cowok langsung gentar jika berhadapan dengan orang tua...
Malampun tiba, kenapa hatiku ngga karu-karuan gini, kubereskan rumahku, kalau-kalau dia
akan datang, tapi ngga akan mungkin berani, sedangkan umi ngga ada ngomong apa-apa
sama aku, ba'da magrib, ngga ada juga yang datang, ba'da isya akhirnya ada suara laki-laki
memanggil-manggil
“Assalamualaikum....” teriak laki-laki itu....
Wah gimana ni, dia datang juga akhirnya, kubukakan pintu,
“Waalaikumsalam...” jawabku, ternyata orang mengantarkan undangan pernikahan....
Ternyata dia ngga datang nih, mesti ngga ada nyali lagi.... Hampir jam sembilan malam, ya
udahlah tutup pagar aja kalau gitu, ngga akan datang juga, saat mau menutup pagar rumah
dari kejauhan aku lihat sosok laki-laki menuju kearah rumahku, memakai sweater berwarna
biru muda dan memakai kemeja putih dibagikan dalam sweater tersebut, memakai celana
kain berwarna gelap, MasyaAllah....Ya Allah....dia kok datang juga....hati dan fikiran sudah
tidak tahu apa-apa lagi...
“Assalammualaikum dek” Kok dia memanggil aku adek, kemaren saja masi aku dan
saya ...sudahlah nes itupun kau fikirkan..
“Waalaikumsalam, adek fikir ngga akan datang...”
“Maaf kemalman ya....ngga mungkin ngga datang, kan udah janji”
Kupersilahkan dia masuk kerumah dan duduk diruang tamu, bergegas aku siapkan minum.
Ku tanya padanya
“iya kenapa kemalaman..?” pertanyaan apa sih seperti .
“Iya tadi ada kerjaan dikit di mes”
“mas jadi mau melamar saya” sambil aku tersipu malu dengan pertanyaanku sendiri.
“Iya jadi....tapi apa yang harus mas bilang ke orang tuamu...” Jegregg aku bingung dengan
pernyataannya, mau melamar tapi ngga tau apa yang akan dikatakan kepada orang tuaku....
“ya udah adek ajarin, maaf mama dan papa, perkenalkan dulu mas siapa, anaknya siapa,
kerja dimana, terus kasih tahu maksud tujuan mas kesini untuk melamar adek” ya itu aja
yang terlintas dalam benakku, aku juga belum kasih tahu sama orang tuaku bahwa ada
orang yang ingin melamar ku....
“Itu aja dek, yang mas katakan keorang tua adek???”
“Iya mungkin, mana tahu, tergantung pertanyaan mama dan papa apa nanti”
“udah siap tanyaku....”
“InsyaAllah” jawabnya mantab.
Kupanggil mama dan papa Keruang tamu untuk bertemu dengan mas dermawan, ku
perkenalkan dia
“Mama, papa ini mas dermawan yang malam kemaren dia kesini sama umi dan Abi...”
“Oh iya...”kata papa ku singkat sambil mas menjabat tangan papa dan mamaku
“Ooooo.... Mama kira kemaren anak sekolahan, dibawa umi kemari “ kata mama
mencairkan suasana tegang mencengkram malam itu, ntah mencairkan atau
menghancurkan keberanian mas saat itu...Ku lihat mas hanya tersenyum....manis juga
senyuman calon suamiku ini...batinku tersipu malu
“Kenapa malam-malam datang kerumah”tanya papa to the point, mungkin dari papa sifat to
the point ku didapat...
“Iya pa, maaf gangguin papa dan mama malam-malam begini, maksud saya kesini untuk
melamar anak papa dan mama, katanya tegang tanpa ekspresi”
“Apa...kata papa....ngga masuk akal ni, sudah mama aja yang urus” kata papa sambil pergi
berlalu.
Mulailah mama menjelaskan sama aku dan mas dermawan.
“Kalian ini aneh, gimana papa ngga kaget dan marah gitu, kamu satu baru dua kali kerumah
ini, ngga tau siapa dan dari mana, kamu langsung lamar anak gadis orang, dan proses
lamaran bukan seperti ini, pakai aturan semuanya, bukan seenak udelmu sendiri....”
“mama bukan mematahkan semangat kamu nak, tapi papa dia orang Jawa yang kental akan
adat istiadat, dia seperti disepelekan disini, walaupun dia memiliki anak gadis yang sudah
berumur... gimana dek kamu memang serius dengan anak ini....??” tanya mama padaku
“InsyaAllah ma....”jawabku singkat
“Kamu sudah siap dengan segala resikonya...???”
“InsyaAllah ma siap”
“Baik wawan, lamaran kamu malam ini mama terima, mama akan jelaskan ke papa nanti,
tapi jangan senang dulu, kamu harus mempersiapkan lamaran yang sesungguhnya, bukan
kamu yang lamar, tapi orang tuamu atau perwakilannya.”
“Iya ma....saya mohon maaf ya ma” katanya singkat.”
“Iya, cukup besar nyalimu, untuk melamar anak gadis orang dengan tangan kosong..”
“Orang Jawa Medan nie ma, makanya besar nyalinya...tapi iya juga ketemu mertua ngga
bawa makanan apa-apa...”
Kami semua tertawa dan kulihat dia cukup malu untuk semua ini....
Keesokan paginya, ba'da sholat subuh, terdengar suara motor masuk ke halaman rumahku.
“Suara motor siapa ma???”
“ngga tau dek, biar mama yang lihat kedepan”
Mama menuju depan rumah....dan beberapa saat kemudian...
“Dek...dek...dek....”teriakan mama memanggilku
Bergegas aku menuju panggilan itu
“ngapa ma....??”
“Lihat ni dermawan bawain sekarung jagung buat kita....”
“Tuh mana dia ma??”sambil kulihat keliling
“Udah pergi....dia ngantarin jagung untuk kita, katanya dia baru dikasih temannya yang baru
manen....”
“Itulah mama semalam gangguin dia, akhirnya dia segan dan bawa jagung pagi-pagi”
Ketawalah kami pagi itu....makasih mas dermawan....kamu bahagiakan aku dan mama
dengan cara sederhana dan kepolosanmu...
Sampailah aku di sekolahku, ngga sabar aku ingin cerita dengan temanku dan umi....
Kuceritakan semuanya dengan temanku Rara, dia terkejut siapa nes orangnya....masih
rahasia....jangan cerita ke yang lain ya...pintaku kepadanya....
Kemencari umi dikelas dia mengajar, ternyata dia ngga ada, siswa memberi tahukan
kepadaku bahwa umi lagi ada urusan kedinas pendidikan...ya sudahlah aku harus sabar,
kapan-kapan aja ceritanya, dan pasti mas Wawan mesti udah bakalan cerita kepadanya.
Dua hari setelah kejadian pelamaran tersebut, aku mendapatkan pesan singkat dari mas
Wawan pagi ini...
“assalamualaikum selamat pagi wahai Bidadari surgaku semoga hari kamu dalam keadaan
baik dan dapat menjalankan aktivitas, semoga kita juga diberi kemudahan untuk dapat
menyempurnakan agama kita”
Subhanallah aku belum pernah mendapatkan pesan seperti ini, singkat mengandung doa
dan arti luar biasa.
“Aamiin”jawabku singkat
Setelah aku membalas pesan singkat tersebut, umi memanggilku dari kejauhan...
“Nes..nes...sini dulu”
Aku bergegas menghampirinya
“Iya ada apa umi...”
“Edan kalian ini ya....”
“Loh....ngapa umi”
“Si Wawan, katanya melamar kamu kemarin ya...”
“Iya sih um....”
“gimana ceritanya cobak....ceritakan ke umi”
Singkat cerita aku menceritakan semua kronologisnya keumi...
“Oke...oke, umi ngerti kalian sudah sama-sama dewasa, tapi tingkah kalian ini seperti anak-
anak, kalian terlalu gegabah mengambil keputusan ini...”
“loh emang kenapa umi...???” tanyaku penasaran
“sini umi kasih tahu, semalem Wawan kerumah umi, ya seperti cerita mu tadi, dia
menceritakan hal sama kepada umi, terus umi tanya kesiapannya, dia menjawab siap lahir
batin katanya, sebenarnya bukan itu pertanyaan umi sebenarnya, berapa besar modal dia
untuk menikahi anak gadis orang, dia menyodorkan buku tabungannya....kamu tahu berapa
Saldo yang tertera disana....??”
“Mana aku tahu umi....”
“Saldo disana hanya tinggal 5juta rupiah nes, apa ngga bikin greget tu anak...”
“Apa umi....tapi biar sajalah, saya yakin dia sudah mempertimbangkan semua dengan
keputusannya.”
“Tapi itulah kenyataannya nes...nih...lihat...”umi sambil menyodorkan buku tabungan atas
nama dermawan.
Ya Allah cobaan apa lagi ni...mau bilang apa kemama dan papa, kalau modal calon
mantunya hanya 5juta rupiah.
“Jadi gimana ni umi....”
“Umi juga ngga tahu, tapi coba besok umi hubungi orang tuanya mengenai keputusan ini,
jangan -jangan orang tuanya pun ngga tahu...bikin susah orang aja kalian ini.”
“maaf ya umi dan sekali lagi tolong dibantu ya....”
“Diusahakan...ya udah umi masuk kelas dulu”Sambil berlalu pergi
Ada-ada aja, dulu masih pacaran sama Reno uang ngga jadi soal, sejuta, dua juta, sepuluh
juta dan lima puluh juta pun bisa dengan cepat didapat, nah sekarang hanya modal 5juta
untuk nikah....ya ampun...ini mungkin hukuman nes atas semua yang kamu lakukan dulu,
memanfaatkan orang lain dengan uangnya....meminta barang mewah, padahal dia hanya
berstatus pacarmu....ah sudahlah ya Allah jika ini memang ujian dariMU aku terima
semuanya, lirih batinku....
Aku tetap berdoa diberikan yang terbaik....ketika malam itu umi menelponku...
“Assalammualaikum nes...”
“waalaikumsalam...ya umi kenapa? Nelpon malam-malam gini”
“Umi udah ngomong sama orang tuanya, bahwa orang tuanya belum tahu tentang
keputusan Wawan ingin nikah sama kamu”
“Terus umi gimana???”
“Umi menceritakan semua kepada mereka, mereka kaget karena merekapun belum ada
kesiapan apa-apa hanya saja mereka punya hutang sama Wawan 5juta rupiah jadi uang itu
bisa menambah untuk hantaran kalian”
“syukurlah Alhamdulillah...”
“Loh kok....???”
“Kenapa umi....??”
“Umi fikir kamu akan kecewa dan marah....”
“Apa yang harus aku kecewakan dan marahkan umi, aku sudah bilang keumi, syaratku kan
hanya laki-laki Soleh saja, bukan uangnya...ya aku harus terima itu....”
“Tapi kan....!!!”
“Ngga ada tapi-tapi umi, kalau ada memang jodoh pasti ada rezekinya...”
“Syukurlah, ya udah umi hanya mau nyampaikan itu saja kekamu dan ini akan umi
sampaikan juga ke Wawan, malam ini dia kerumah umi.”
“Ya umi makasih” ku matikan telpon darinya...
Terkulai lemas badan ini...kok bisa setegar itu aku menjawab ya...Aku juga harus ngomong
dengan mas Wawan fikirku, tapi apakah aku ngga terlalu memojokkannya...biarlah dia yang
buka bicara tentang ini.
Keesokan paginya...
Aku di temui umi lagi...
“Nes...”umi menghampiriku dari belakang dan membawa bangku di samping aku duduk.
“Iya umi, kenapa lagi...???”
“Kok gitu pertanyaannya...”
“Iya habis semalam udah ngobrol di telepon...maaf ya umi...lagi nyiapin ini (sambil
menyodorkan tumpukan kertas)... harus diantarkan siang ini”
“Umi ngeganggu kamu ngga...?”
“Ngga sih, kalau ngobrolnya bisa sambil kerja...”
“Tadi malam Wawan kerumah umi, ehh...tunggu dulu, umi tanya dulu...kamu udah siap
dengan uang yang ngga seberapa itu...”
“maksudnya, Siap apanya umi...”
“Siap menerima kekurangan dia dan menerima dengan hantaran 10juta tersebut...”
“iya InsyaAllah...”
“Kalau begitu, kami akan datang melamar kamu... coba kamu tanyakan sama orang tuamu,
kapan bisanya...dan apa yang perlu kami persiapkan”
“Seriusan ini mi....”ku hentikan pekerjaanku, dan melihat kearah umi.
“Iya umi serius...”
“Subahanallah walhamdulillah....” aku berlalu pergi dari umi
“Kemana nes....”tanyanya...
“Mau menghubungi yang spesial”sambil berlalu pergi.....
Aku pergi kemushola sekolah, berwudhu dan melaksanakan sholat Sunnah 2
rakat....mengucap syukur kepada Allah, diberikan kemudahan dan keberkahan. Ya setiap
ada keputusan bahagia denganmu mas Wawan InsyaAllah aku coba untuk sholat 2 rakaat,
sebagai rasa syukurku kepada sang pencipta.
Selesai sholat Sunnah, hapeku berbunyi, panjang umur ni mas Wawan baru di doakan sudah
nelpon..ku angkat buru-buru telpon darinya
“Assalamualaikum...ya mas”
“Waalaikumsalam, ya dek maaf mengganggu, lagi sibuk ngga...”
“Ngga kok...”padahal lagi banyak kerjaan, tapi telpon ini lebih penting dari kerjaan ku.
“Mas mau ngajak makan siang nanti bisa”
“iya, bisa mas...”
“Mas jemput atau ketemuan”
“Jangan dijemput, ketemuan aja...”
“ya udah, mas tunggu di rumah makan uni awak juo aja ya”
“Iya....mas masuk lagi kerja jam 13.30 siang, mas sholat dulu jam 12.30 InsyaAllah udah
sampai disana,adk sholat juga kan??”
Ademnya hati ini, setelah sekian lama dekat dengan teman lelaki, baru kali ini menunggu
seorang, karena dia mendahulukan sholatnya dan menyuruhku untuk sholat juga.
Kulihat jam masih 12.20wib mas juga belum sampai, sedangkan waktu Zuhur itu jam
12.07wib, ya maklum aku duluan sampai karena dari rumah makan tersebut kesekolahku itu
hanya 5 menit berjalan kaki, ya udahlah paling ngaret ni orang...
Akhirnya diapun sampai, dan menuju kemeja ku.kulihat jam 12.30 wib, oh iya tepat waktu,
berarti tipe orang amanah, tepat waktu dan bertanggung jawab fikirku.
“maaf dek, mas telat ya...???” tanyanya padaku.
“Nyaris aja telat, tapi tepat waktu kok”
“Iya tadi imam di mesjid itu kelamaan ceramahnya...tapi Alhamdulillah tepat waktu”
“Emang mas sholat dimesjid mana?”
“Mesjid Al-Jihad, yang Deket sini..”
Alhamdulillah, sholatnya kemesjid
“Mas sering sholat dimesjid..?” tanyaku sambil menyelediki
“InsyaAllah dek, sebab sebaik-baiknya laki-laki sholat dimesjid, kalau laki-laki sholat dirumah
jadinya Soleha dong...”jawabnya sambil tersenyum
MasyaAllah, makasih ya Allah, engkau berikan aku lelaki yang menomer satukan Engkau....
“Alhamdullilah, Oya...mas kenapa mau nemui adek..??”
“Mas mau tanya, tapi kita pesan makanan dulu, nanti ngobrolnya sambil makan aja, ntar
kelamaan, keburu jam istirahat habis”jawabnya.
Kami pesanlah makanan dan minuman.
“Iya dek, ada yang ingin mas tanyakan sama kamu..”
“Apa mas, tanyalah...”
“Mas hanya memiliki uang 10juta rupiah, apa cukup untuk melamar adek yang nota bene
adek pegawai negeri, jebolan S2, papa juga seorang polisi, kalau di kampung mas sana
mungkin hantarannya kurang lebih 40juta sampai 50jutaanlah...”
“Oooo, itu ya...jujur diawal adek sempat syok dengar penjelasan umi tentang ini semua, tapi
adek berfikir Allah kasih ini, pasti Allah tak akan sia-siakan, apalagi adek dengan penceramah
bilang, sebaik-baiknya wanita adalah yang rendah maharnya...ya adek yakin dan percaya itu,
nanti adk bantu mas, yang jelas Allah akan permudah niatan yang baik ini.”
“syukurlah, maaf dek tadi mas hanya menguji adek saja....”
“Maksud mas gimana???mas bohong sama adk ya...??”Tanyaku kaget
“enggak dek, mas jujur ke adek dan keumi, uang mas yang ada di bank memang tinggal
5juta rupiah, tapi InsyaAllah mas bulan depan dapat arisan sebesar 30juta rupiah, makanya
mas memberanikan diri untuk melamar adek karena mas sudah mempertimbangkan
semuanya...mas uji tadi, agar mas yakin keputusannya, adek bisa terima mas apa adanya,
menerima segala kekurangan mas, tanpa ada rasa ragu yang mas lihat dari wajah adek,
ketika menjawab semua pertanyaan mas...InsyaAllah kalau udah dapat keputusan dari
mama dan papa adek, mas bisa langsung melamar adek secara resmi...”
“Alhamdillilah ya Allah....bikin kaget aja, syukurlah kalau begitu....Oya mas ada satu
permintaan adek yang harus mas penuhi sebagai syarat nikah adek, mas mau penuhi syarat
ini...?”
“InsyaAllah....”
“Adek ingin sekali calon suami adek mempersembahkan hafalan surah Ar-Rahman....”
“Mas tidak hafal surat itu dek, tapi InsyaAllah mas akan hafalkan untuk adek, bantu doakan
mas agar Allah permudah dalam menghafalnya...”
“InsyaAllah mas...”
“Jadi kapan mas bisa dapat kabar dari orang tua adek...??”
“InsyaAllah secepatnya mas”
“oke, mas tunggu...mas mau cerita sedikit boleh...??”tanyanya agar aku mengizinkannya
untuk bercerita
“Iya boleh...silahkan”
“Mas udah melihat adek dan tanya-tanya tentang adek sudah lama banget, 2 tahun atau 3
tahun yang lalulah, mas ketika itu suka main bola didepan lapangan rumah adek, pernah
beradu pandang dengan adek, mungkin adek sudah lupa, mas ditunjukkan sama umi, ntah
saat itu memang ada rasa yang lain, tapi mas tidak ada keberanian untuk berkenalan, jadi
mas tanya-tanya dengan kawan mas main bola itu, kebetulan dia tetangga adek, adek mesti
kenal sama dia”
“Loh kenapa takut, coba dari dulu...”
“Yah, gimana dek mungkin kalau dari dulu, bisa jadi kita ngga jodoh, atau adek ngga mau,
wong kata umi, adek masih punya pacar kok.”
“Hahahaaa....iya juga ya...”
“Mas pandangi aja dari jauh, sambil cari tahu tentang adek dan keluarga”
“Iissss......mas curang, curi start duluan...”
“Makanya, ketika ada kesempatan mas langsung aja melamar adek...”
“terus sekarang ada perasaan nyesel ngga datangnya terlambat”
“enggak sih, tidak perlu ada penyesalan dek, ni Allah yang takdirkan bahwa jodoh kita saat
ini, bukan kemaren, atau yang telah berlalu”
“iya..iya...Oya terus kenapa mas yakin bahwa adek tepat menjadi calon istri mas”
“ngga tahu, Allah yang gerakkan semua, yang jelas aurat dan ketika adek mas ajak kenalan
langsung mengajukan syarat harus sholat tahajud dan hajad mas yakin bahwa adek
orangnya baik, terus kalau adek kenapa mau menerima mas”
“Ya salah satunya Allah yang gerakkan juga, kalau salah duanya, 3 kali kita ketemu masuk
hari ini, adek sedang menyukai dan mencintai kekurangan mas, dari fisikli, sampai karakter
mas...dan adek masih mampu untuk menyukai itu...”
“Loh kenapa begitu...?”
“Iya mas, kalau kita mencintai seseorang karena kekurangannya dan mau menerima segala
kekurangannya itu, maka kita akan mendapatkan reward dari kelebihannya, tapi kalau kita
mencintai kelebihannya maka kita akan tersiksa karena kita akan terkejut dengan semua
kekurangannya...”
“Ooo, bener juga, kalau kita menerima segala kekurangan orang lain maka kelebihannya
akan lebih mudah diterima, dan itulah yang benar-benar mencintai, jadi ngga ada alasan
untuk bertengkar karena kekurangan tersebut”
“mas udah jam 13.15 wib ni, ayo kita siap-siap kerja lagi...nanti mas terlambat loh, kalau
adek ngga ada jam masuk lagi siang ini...”
“Oh iya, tunggu mas bayar dulu...”sambil berdiri menuju kasir
“Tunggu mas, kita bayar masing-masing aja” Teriakku
“emang kenapa...??”
“Ngga, adek pernah trauma aja dulu...”
“Oh ya udah, tapi adek janji ya cerita ke mas, kenapa traumanya....”
“InsyaAllah”
Bergegaslah kami untuk kembali ketempat kerja masing-masing, ku laksanakan sholat sunah
ku untuk rasa syukur ini.
Ngga sabar mau ketemu sama mama dan papa, pulang kerja aku langsung menaruh tas
kerjaku, dan langsung mencari mama dan papa, menariknya menuju ruang tengah rumah
kami,
“Ngapa dek...?”tanya mama sama papa serentak
“Udah ikut aja dan duduk dulu, dedek mau cerita...”mereka menuruti aku untuk diam dan
duduk diruang tengah rumahku itu.
“Papa, mama, tadi dedek ketemu sama mas dan umi, mereka menanyakan, kapan bisa
melamar dedek secara resmi, mereka punya waktu Minggu depan saja...”
“Ooo...itu, kamu beneran mau sama anak kemaren itu...sudah kamu pertimbangkan
semuanya...”kata papa
“Iya dek, betul kata papa tu, sudah tahu keluarganya, siap kamu dengan segala
konsekuensinya, anaknya sih baik mama lihat, tapikan bukan hanya baik saja dek yang
dilihat, dan ngga bisa juga buru-buru begini, apa kata orang, kamu ngga pernah dekat sama
laki-laki dan juga ngga pernah bawa laki-laki kerumah yang serius, terus sekarang mendadak
ingin melamar dan menikah, udah ada uang dia untuk melamar ???”
“Iya ma dedek tahu dan dedek sudah menerima segala konsekuensinya InsyaAllah, kalau
uang dia udah ada 10juta rupiah...”
“Apa...??”jawab mereka serentak
“Papa ngerti dengan umur mu dek, kamu itu anak kesayangan papa, bukannya papa ngga
mau biayai nikah kamu, tapi dengan 10juta itu apakah bisa memenuhi semua kebutuhan
dan keperluan kamu sendiri untuk nikah...??”tanya papa serius denganku.
“Papa dedek paham betul itu, nanti dedek akan bantu dia pa...”
“Kamu ngga ngerti dek maksud papa”kata papa tegas
“dek maksud papa itu, ngga mungkin anak kesayangan papa hanya dihargai 10juta,
begitulah kasar-kasarnya, dimana tanggung jawab sebagai seorang laki-laki”
“Ooo, pa sebaik-baiknya wanita itu yang paling murah maharnya, nanti mas berusaha cari
lagi kok” sengaja aku ngga memberitahukan soal arisan yang akan didapat mas, kepada
orang tuaku, karena itu belum pasti dapatnya, fikirku...
“Ya udahlah kalau kamu sudah tahu dengan resiko yang akan kamu hadapi kelak...papa juga
belum tau bebet, bobot, dan bibitnya...”
“Mama udah tahu tu pa, ya...kan ma...?”kode ku kepada mama
“iya pa, dia orang Jawa Medan, orang tuanya dimedan saat ini, umi itu induk semangnya,
atau orang tua angkatnya...”
“gimana ma, tanya mama mu aja, kalau papa setuju kalau mama setuju, kapan-kapannya,
mama yang lebih tau, sebab mama yang akan sibuk, jadi tergantung jadwal mamamu saja...”
“Kalau Minggu depan, mama ngga bisa karena ada kegiatan serah terima jabatan kapolres,
mam sibuk saat itu...bulan depan saja Minggu pertama, tanggal 3 gimana???”
“Okkk...okkk... Makasih mama, makasih papa, nanti dedek bilang kemereka....”ujarku
dengan senang hati
“eiiiitttt, dengar dulu, jangan senang dulu, besok ada beberapa yang harus disiapkan dan
dibawa kerumah....suruh umi nelpon mama besok ya...”
“Sekarang aja, dedek telponkan...” bergegas mengambil telpon.
Mama dan umi berbincang panjang lebar, sampai akhirnya...
“ni telponnya....udah seneng kamu kan??”kata mama sambil menggodaku.
“Makasih ma, makasih pa”kucium dan peluk mereka dengan bahagia...
Ngga bisa tidur, sangking bahagianya, lupa mau kabarin mas Wawan.....ku telpon mas
Wawan, astaghfirullah udah jam 11 malam kiranya.
“Assalammualaikum .....”jawab orang diseberang sana
“Waalaikumsalam....”jawabku..
“Ya dek kenapa..??”
“Mas mama dan papa sudah setuju...”
“Alhamdullilah...”
“Tapi mas....”
“kenapa pakai tapi dek”
“Mama ngga bisa dalam Minggu -minggu ini, mama bisanya bulan depan....”
“Ooo....bikin kaget aja, iya ngga papa dek, kan harus mempersiapkan semuanya, lagian pas
tu dengan keluarnya arisan mas...”
“Iya ya... Alhamdulillah.... udah ya adek cuman mau kabarin itu, udah mas tidur lagi sana...”
“Iya dek, mana bisa tidur lagi...”
“Hahahaha....iya maaf, sangking senengnya, jadi ngga sabar nunggu.. ya udah,
assalammualaikum.” kututup telponnya.
Keesokan hari pada sorehari umi menyuruhku untuk datang kerumahnya, ternyata disana
juga ada mas Wawan.
“ Assalamualaikum....”
“Masuk sini nes....”
Aku masuk dan duduk di kursi ruang tamunya.
“Kenapa umi...”
“ni mama mu nelpon umi semalam, dia bilang, ada beberapa yang perlu dipersiapkan, dan
kemungkinan besar acara lamaran diadakan bulan depan, kalian harus bergerak cepat..”
“Iya umi apa aja yang disiapkan...??” tanya mas Wawan sama umi
“Yang pertama cincin pernikahan, barang barang pengiring, seperti badcover seperangkat
pakaian, alat make up, keperluan Nesya sehari-hari, dan uang mahar, jadi kalau kamu belum
ada uang, kan masih ada waktu dua Minggu lagi...jadi diangsur aja dari sekarang...”
“Iya ya um....”jawab kami serentak
“Terus untuk yang ikut melamar biar umi yang cari, sebab harus ada orang yang dituakan...”
“Iya umi....mana baiknya umi aja”
“dek, besok kita beli cincin dulu ya...baru menganggur membeli peralatan yang lainnya...”
“Sippp..oke...mas jemput atau gimana???”
“Mas jemput adek, tapi pakai motor masing-masing ya..”
“Okey...”
Terus ngobrol mengenai persiapan lamaran...
Tak terasa semua sudah dibeli, semua perlengkapan dan kesiapan lamaran pun sudah dibeli,
semua ditaruh dirumahku dulu, karena tak ada tempat untuk menyimpannya kalau ditarus
di mess/dikos mas...
Tak terduga kejadian malam itu....tepat pukul 2 dini hari....rumahku digedor-gedor orang....
“Bangun....bangunan....kebakaran....kebakaran.....cepat bangun...”teriak orang-orang diluar
rumah ku...
Aku dan mama serta papa sontak terbangun, bergegas kami lihat ternyata, rumah kami
bagian depan sudah terbakar, terlihat jelas kobaran api dimana, mana, panas banget,
kubangunkan semua anggota keluarga....bergegas kami keluar.
“Dek, sertifikat dan ijazah-ijazah kamu bagaimana???”
“Iya ma, gimana ni...”kukumpulkan tenaga dan keberanian untuk masuk mengambil
semuanya, sempat terlintas olehku....ya Allah jika ini takdirku untuk terpanggang di lautan
api ini, aku ikhlas, tapi jika masih ada umurku dan belum selesai janjiku dulu di lahul
Mahfudz, selamatkan aku dan permudah aku....bismillah...Tak tahu lagi getaran kaki ini dan
ketakutan yang luar biasa, aku menuju kamar mama, karena disana semua berkas-berkasku
terkumpul, mana kamar mama bagian depan lagi, api sudah berada tepat diatas kepalaku,ku
buka lemari mama...dan prak...plafon rumahku dan kobaran api di sana jatuh menimpaku,
untungnya ada pintu lemari yang menghalangi mengenai kepalaku, tapi tercium bau angus
rambutku... Alhamdulillah batinku...aku langsung bergegas keluar dari rumah itu....
Satu jam pemadam kebakaran mematikan api di rumah kami....habis semua, hanya tinggal
baju yang melekat di badan...dan berkas ijazah yang kupeluk erat didekapan dadaku....Aneh
Allah tak berikan kami rasa sedih yang mendalam, Saat itu hanya rasa sedih sudah pasti dan
rasa syukur bahwa semua anggota keluarga selamat...Sempat kami melaksanakan sholat
tahajud karena Allah masih memberikan waktu untuk tetap hidup...
Ku kabari semua keluarga termasuk mas dermawan, semua terkejut, wajar saja karena
malam itu kami baru saja berkumpul keluarga untuk membicarakan lamaran itu.
Pagi menjelang....semua keluarga dan mas Wawan sudah hadir berkumpul melihat puing-
puing tersisa akibat kebakaran, mulai kami mengais-ngais mana tahu ada harta benda kami
yang masih tersisa, tak terasa air mata ini keluar ketika sanak saudara, teman dan tetangga
melihat puing-puing kebakaran itu.
Ku singkirkan sedikit demi sedikit puing-puing kebakaran, dengan baju yang melekat
dibadan, muka yang tercoreng oleh hitamnya puing, perut yang lapar , tak terasakan
lagi...dibantu mas Wawan merapikan dan merubuhkan sisa-sisa rumah yang masih
menjulang tinggi tanpa sanggahan.
Ya Allah cobaan apa lagi yang akan engkau berikan kepada kami sekeluarga...yang kuingat
semua hal yang berdosa, harta yang aku kumpulkan dari pinjaman riba, dan mungkin kami
kurang bersedekah...
Ya Allah mana barang-barang hantaran pernikahan kami , yang telah kami angsurpun ikut
ludes terbakar....
Semua kendaraan kami untuk bekerjapun telah engkau ambil Ya Allah, kami ikhlas.....
Pasti engkau kasih cobaan ini karena kami kuat dan InsyaAllah akan diangkat keimanan kami
dengan keikhlasan terhadap ujian ini, pasti ada hikmah dibalik semuanya....
Allah jawab langsung tunai, sosok mas dermawan yang membantu membangunkan kami
gubuk dan membersihkan seluruh puing-puing, dia dengan sabar menyukupi kebutuhan
hidup kami selama 10hari kedepan. Hanya baju yang melekat dibadan, banyak uluran
tangan sanak saudara dan teman serta tetangga yang membantu baik itu moril atau
materil....yang meringankan beban masalah kami, tak ada sedih lagi hanya rasa syukur yang
tiada henti pada sang pencipta....
Akhirnya hantaran kami diundur beberapa Minggu kedepan, ternyata bukan itu saja cobaan
yang Allah berikan kepada hubungan kami, akibat kelelahan membangun gubuk untuk kami
dan membersihkan puing-puing kebakaran, mas dermawan mengalami penyakit cacar air,
dia harus dirawat intensif tidak boleh kena angin, makan harus teratur dll, dan terjadi
penurunan berat badan yang lumayan drastis dari BB 75kg turun menjadi 65kg ditambah
lagi kulit yang menghitam dan ada bercak bekas penyakit cacar. masa penyembuhan
penyakit tersebut butuh 3 minggu. Akhirnya satu bulan setengah kami mengundurkan acara
kami.
Apa yang kami tunggu akhirnya tiba, prosesi hantaran semua telah kami lakukan...seluruh
tamu undangan pun sudah pada pulang, karena rasa lelah dan letih malam itu aku tertidur
pulas tanpa sadar malam itu ada maling yang masuk ke rumahku, uang hantaranku semua
ludes diambil oleh maling...subuh itu aku terjaga melihat tas dan jendela rumahku
terbuka....
Astaghfirullah....ma...mama.....teriakku...
Mama kaget dan menghampiri aku “kenapa dek..??” tanya mama
“Mama yang ambil uang hantaran dedek ditas ini ma??”
“Enggak...”jawab mama tegas
“Yang bener dong ma, serius dong...uang dedek ilang semua ni...”
“Subhanallah....beneran dek”
“Iya...udah dicari kemana-mana, dedek ingat taruhnya ditas ini...”
“Ya Allah dek, jendelanya kebuka tu....mesti maling yang masuk...”mama bergegas keluar
“Dek ni lihat, ada bekas jejak kaki orang nie, coba lapor ke polisi”
“Subuh itu juga aku bergegas kekantor polisi, melaporkan kemalingan itu”
Kutelpon mas dermawan...dan dia bergegas datang kekantor polisi...
“Subhanallah dek, kamu ngga apa-apa?...lemas mas jadinya...gimana kita mau nikah ini,..”
“Itulah mas, adek ngga tau bingung juga...”
“Memang lah maling ini, baru kita tertimpa musibah, tapi sudahlah dek untung kamu ngga
apa-apa”
“Oya mas” sambil menangis dikantor polisi itu
Akhirnya polisi menyelidiki pencurian itu kerumah, aku dilakukan pemeriksaan selama 2
jam, ditanyakan tentang semua runtutan kejadian itu...
Ya Allah mas ada aja kejadian yang terjadi menjelang pernikahan kita, mas adek hanya
punya uang 50ribu saja

Anda mungkin juga menyukai