Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PERAIHAN PRESTASI DI WILAYAH PAPUA PADA

PON XIX JAWA BARAT 2016


Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas dari Mata Kuliah
Sosiologi Olahraga yang Diampu oleh :
Dr. Nina Sutresna

Oleh :

Lulu Meilita NIM 1601120


Witrie Widyastuti NIM 1608189
Widayani NIM 1600378
Lita Kristinawati NIM 1600157
Cikal Fathirachman NIM 1601611
Agung Setiabudi NIM 1603742
Lufti Rizqi Hasni NIM 1600911

DEPARTEMEN
PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA
FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2017
PAPUA

Papua adalah sebuah provinsi terluas Indonesia yang terletak di bagian


tengah Pulau Papua atau bagian paling timur wilayah Papua milik Indonesia.
Belahan timurnya merupakan negara Papua Nugini. Provinsi Papua dulu
mencakup seluruh wilayah Papua Bagian barat, namun sejak tahun 2003 dibagi
menjadi dua provinsi dengan bagian timur tetap memakai nama Papua sedangkan
bagian baratnya memakai nama Papua Barat. Papua memiliki luas 808.105 km
persegi dan merupakan pulau terbesar kedua di dunia dan terbesar pertama di
Indonesia.

Perkembangan asal usul nama pulau Papua memiliki perjalanan yang


panjang seiring dengan sejarah interaksi antara bangsa-bangsa asing dengan
masyarakat Papua, termasuk pula dengan bahasa-bahasa lokal dalam memaknai
nama Papua.

Provinsi Papua dulu mencakup seluruh wilayah Indonesia di Pulau Papua.


Pada masa pemerintahan kolonial Hindia Belanda, wilayah ini dikenal sebagai
Nugini Belanda (Nederlands Nieuw-Guinea atau Dutch New Guinea). Setelah
berada bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia, wilayah ini
dikenal sebagai Provinsi Irian Barat sejak tahun 1969 hingga 1973. Namanya
kemudian diganti menjadi Irian Jaya oleh Soeharto pada saat meresmikan
tambang tembaga dan emas Freeport, nama yang tetap digunakan secara resmi
hingga tahun 2002.

UU No. 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Papua mengamanatkan


nama provinsi ini untuk diganti menjadi Papua. Pada tahun 2003, disertai oleh
berbagai protes (penggabungan Papua Tengah dan Papua Timur), Papua dibagi
menjadi dua provinsi oleh pemerintah Indonesia; bagian timur tetap memakai
nama Papua sedangkan bagian baratnya menjadi Provinsi Irian Jaya Barat
(setahun kemudian menjadi Papua Barat). Bagian timur inilah yang menjadi
wilayah Provinsi Papua pada saat ini.

Nama Papua Barat (West Papua) masih sering digunakan oleh Organisasi
Papua Merdeka (OPM), suatu gerakan separatis yang ingin memisahkan diri dari
Indonesia dan membentuk negara sendiri.

Di papua juga memiliki olahraga tradisional atau permainan tradisional


nya sendiri antara lain :

1. Kayu Malele

2. Patah Kaleng

3. Inkaropianik

4. Tok Asya
Papua memang lah wilayah yang bisa di bilang masih kurang dalam
bidang pendidikan dan lainnya. Tapi di Papua kita bisa menemukan beribu wisata
alam yang bisa di bilang surga dunia, tak haya itu sekarang Papua sudah mulai
maju dengan raihan raihan prestasi nya, terutama dalam bidang olahraga. Pada
tahun 2016 Papua mengikut sertakan kembali pada Pekan Olahraga Nasional.

Pada PON XIX Jawa Barat 2016 kontingen Papua menargetkan


medali emas hingga 50 pada PON XIX/20016 dan masuk 10 besar. Target ini jauh
di atas perolehan medali emas yang dicapai Provinsi Papua pada PON
sebelumnya yang hanya mendapatkan 9 emas. Saat itu Papua berada pada
peringkat ke 15.

Pada PON XIX Jawa Barat 2016 kontingen Papua mengirimkan 380
atlet, jumlah atlet Papua sebelumnya 396 orang berkurang menjadi 380 orang.
Data ini sudah final. Sebab dari 396 yang awalnya diusulkan dalam perjalanan
TC ternyata ada yang kurang disiplin seperti mabuk, sehingga kita pecat,” kata
Ketua Satgas Papua Bangkit Prestasi, Johny Rouw Banua pada rapat pemantapan
Papua menuju PON XIX di Jawa Barat, Senin (22/8) sore.
Dengan jumlah atlit 380 orang ini, maka akan diberikan jumlah oficial sebanyak
50 persen atau 190 orang, termasuk didalamnya dari tim nanager, wakil tim
manager, pelatih, asisten pelatih didalamnnya teknisi, trainner termasuk messure
dan kesehatan.

Nantinya dalam PON Jawa Barat akan ada 753 nomor cabang olahraga
yang akan diperlombakan/dipertandingan dengan 753 medali. Provinsi Papua
sendiri, kata Jhon akan mengikuti 247 nomor atau 247 medali yang diperebutkan.
“Kami Papua mengikuti 34 cabor. Dimana ada sub cabor sehingga total 44 sub
cabor yang kami ikuti,”terangnya.
Dari 247 nomor yang diikuti Papua prediksi, yang dilakukan Satgas Papua
Bangkit Prestasi dengan beberapa indikator pertama adalah mengacu pada hasil
Pra PON lalu Papua mendapatkan 50 medali emas, 36 medali perak dan 32 medali
perunggu.

Medali ini kalau dibandingkan Pra PON sebelumnya hanya


mendapatkan 19 medali emas dan pada PON Riau, Papua hanya mendapat 8
medali emas. Sehingga ada peningkatan yang didapatkan dalam Pra PON kali ini.
Ada 8 cabor yang diikuti secara wilayah yakni Sepakbola, catur, tinju, volley in
door putra/i, basket seperti di wilayah Papua, Papua Barat, Maluku dan Maluku
Utara, yang menurutnya belum bisa diukur apakah bisa meraih medali atau tidak.
Namun sampai saat ini Satgas Papua Bangkit berusaha untuk mempertahankan
42 medali secara nasional. Hal ini harus dijaga agar pada PON Jabar nanti tidak
ada cela. Pada kesempatan itu, Johny Banua mengungkapkan dua provinsi yang
diawasi Papua adalah Jawa Barat yang menginginkan gelar juara umum dan Jawa
Tengah, yangi ngin meraih posisi lima besar.
No Kontingen Emas Perak Perungg Total
u
1 Jawa Barat 217 157 157 531
2 Jawa Timur 132 138 134 404
3 DKI Jakarta 132 124 118 374
4 Jawa Tengah 32 56 85 173
5 Kalimantan timur 25 41 73 139
6 Bali 20 21 35 76
7 Riau 18 26 27 71
8 Papua 17 19 32 68
9 Sumatera Utara 16 17 33 66
10 DI Yogyakarta 16 16 25 57
11 Sumatera Barat 14 10 20 44
12 Sulawesi Selatan 12 23 28 63
13 Banten 11 10 26 47
14 Nusa Tenggara Barat 11 10 18 39
15 Lampung 11 9 16 36
16 Kalimantan Selatan 9 10 18 37
17 Aceh 8 7 9 24
18 Nusa Tenggara Timur 7 7 9 23
19 Kep. Riau 7 4 7 18
20 Maluku 7 3 9 19
21 Sumatera Selatan 6 11 14 31
22 Kalimantan Barat 6 8 16 30
23 Jambi 6 6 21 33
24 Sulawesi Tenggara 6 4 4 14
25 Papua Barat 4 2 10 16
26 Kalimantan Tengah 3 4 4 11
27 Kalimantan Utara 3 0 3 6
28 Gorontalo 2 0 1 3
29 Kep. Bangka Belitung 1 6 4 11
30 Maluku Utara 1 1 2 4
31 Sulawesi Utara 1 0 8 9
32 Sulawesi Tengah 0 4 7 11
33 Bengkulu 0 2 2 4
34 Sulawesi Barat 0 0 1 1
Total medali 761 756 976 2.493

Papua memperoleh 17 mendali emas, 19 mendali perak, dan 32 perunggu.


Dari 34 cabang olahraga tersebut, KONI Papua berharap banyak pada cabang
atletik, dayung, menembak, dan selam.
"Kami pikir ke-4 cabang itu punya potensi besar untuk menghasilkan emas bagi
kami," kata Wakil Ketua KONI Papua, Jhony Banja Rouw, dalam konferensi pers
di Hotel Batiqa, Cirebon, Rabu (14/9/2016).

DAFTAR PEROLEHAN MEDALI ATLIT PAPUA


PEKAN OLAHRAGA NASIONAL XIX JAWA BARAT TAHUN 2016

PEROLEHAN MEDALI
CABOR NAMA PERUNG
EMAS PERAK GU
Atletik Agus Mahuse 1
Agustinus Abdi Ndiken 1
Yusak Refasi 1
Alosius Mahuse 1

Biliard
James Lengkong 1 1
M. Junarto Kasogi 1

Volly Pantai 1
Team

Berkuda
Team 1

Basket 1
Team

Dayung
Maryam Daimoy 1
Maryam + Alfrida + Pronya +
Daniela 1
Pronya + Daniela 1
Maryam Daimoy + Beatrix 1
Erni Sokoi 1
Yoke Entong + Stevani Ibo 1
Dorsila + Viodita + Emilia + Ivon
Dike 1
Erni Sokoi 1
Team 1
Team 1
Team 1
Team 1
Team 1
Team 1

Dansa 1
Sahrul + Finasti Naimarum
Sahrul + Finasti Naimarum 1
Tejo + Ruci Angraini 1
Sahrul + Finasti Naimarum 1
Tejo + Ruci Angraini 1

Drum Band 1
Team

Hockey 1
Team
Indoor
Team 1

Hockey Field
Team 1
Team 1

Kempo
Carli Matatar 1

Karate
Yolanda Asmuruf 1
Ervit Naninti 1

Layar
Gieska F. Silahoy 1
Peter Yongren Wanda 1

Selancar 2
Shasa Krisna
Kedek Widiyatna 1

Menembak
Monika 1

Angkat
Berat Seila Waimuri 1

Binaraga
Edo Apcowo 1
Corneles Amo 1
Selam Kolam
Margaretha Herawaty 1 1

Selam
Maubidin 1
Verry Irianto 1

Sepak Bola 1
Team

Soft Ball
Team 1

Sepatu Roda
Raisha 1

Tarung
Derajat Susan Epa 1

Tenis 1
Team
Septiana Nur Zahiroh 1
Team 1
Septiana + Muh. Esmid 1

Tenis Meja 1
Team
Lingling Agustin + Noviyanti 1
Charles Wompere 1

Terbang 1
Charles Wompere
Layang
Vladimir Mnusefer + Hernandia 1
Panji + Laras 1

Tinju
Salomina Yerisiyouw 1
Norbertha Tajum 1
Taufan Paransa 1

Wushu
Rahmat Renwarin 1

Semua yang di target kan oleh kontingen Papua tercapai, hal ini
mengantarkan Papua masuk kedalam 10 besar pada PON XIX Jawa Barat 2016.
Saat menjadi tuan rumah 2020, Jhony menargetkan sebagian besar yang
turun merupakan atlet asli dari Papua. “Kami sudah memiliki potensi. Tinggal
bagaimana memoles teknik atlet-atlet kami,” kata Jhony.

Dengan alasan itu pula Papua pun masih merekrut atlet berprestasi dari
daerah lain untuk dijadikan maskot dan motivator bagi bibit-bibit muda di Papua.
Ada pun perbandingan atlet asli Papua dan yang tidak pada kontingen Papua PON
XIX ini yaitu 70 persen berbanding 30 persen. Dengan jumlah atlet sebanyak 390
orang dan official sebanyak 180 orang.

Jhony pun menambahkan jika nantinya atlet Papua yang meraih medali
emas akan mendapatkan bonus uang tunai Rp 600 juta. Sedangkan untuk beregu
akan mendapatkan bonus sebesar Rp 1 miliar.

Program kerja utama yang dilakukan adalah mencoba merubah system


pembinaan yang selama ini ada di Koni Papua, dengan cara memberikan
kewanangan kepada Pengurus Cabang Olahraga Provinsi.
Dimana sebelumnya hanya diberikan dana pembinaan Rp 25 juta, sejak KONI
Papua dipimpin Lukas Enembe-Klemen Tinal, kita naikan menjadi Rp 100 juta.
Kebijakan ini diambil, agar Pengurus Cabor bisa mempersiapkan atlit dengan
baik.

Dimana, dengan dana Rp 100 juta itu, kiita membagi lagi, 40 persen untuk
konsolidasi organisasi, 60 persen untuk pembinaan prestasi. Dan kita bersyukur
dalam Kejurnas tahun 2014 kemarin, prestasi kita meningkat.
Dimana, dalam catatan kita, atlit yang kita kirim dari berbagai cabor berhasil
meraih 32 mendali emas.

Masuk ke Dalam Ilmu Sosiologi

Dilihat dari hasil pada PON XIX Jawa Barat 2016, kontingen papua
mengalami peningkatan lumaya besar, Papua masuk kedalam 10 besar ini
mungkin karena pembinaan yang sudah mulai meningkat, dan dalam pemilihan
atlet nya pun lebih bagus untuk tahun tahun persiapan sebelumnya. Dan persiapan
pun lebih di matang kan lagi.

Jika dilihat dari keunggulan cabor yang di unggulkan, atletik, dayung,


menembak, dan selam, ini bisa saja karena life style warga papua yang terbiasa
dengan berjalan jauh naik turun gunung, menombak, berlayar, dan berenang di
laut yang menjadikan para atlet Papua bisa unggul dalam cabor tersebut. Kondisi
fisik mereka yang kuat karena di tunjang oleh life style mereka yang seperti itu
ditambah dengan binaan yang lebih lah yang membuat mereka menjadi lebih kuat
dan unggul.

Anda mungkin juga menyukai