Anda di halaman 1dari 12

Lex Privatum Vol.XI/No.

3/Mar/2023

FUNGSI, TUGAS DAN WEWENANG BADAN


INTELEJEN NEGARA BERDASARKAN UNDANG- PENDAHULUAN
UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG A. Latar Belakang
INTELEJEN NEGARA 1 Berdasarkan Penjelasan Atas Undang-
Undang Nomor Undang-Undang Republik
Oleh : Shania Kaulika Katuuk 2 Indonesia Nomor 17 Tahun 2011 Tentang
Max Sepang 3 Intelijen Negara. Ancaman terhadap keamanan
Nurhikmah Nachrawy 4 manusia meliputi keamanan ekonomi, pangan,
kesehatan, lingkungan, personel, komunitas, dan
ABSTRAK politik. Ancaman terhadap keamanan dan
ketertiban masyarakat meliputi kriminal umum
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan dan kejahatan terorganisasi lintas negara.
mengkaji fungsi dan tugas badan intelijen negara Ancaman terhadap keamanan dalam negeri
berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun meliputi separatisme, terorisme, spionase,
2011 Tentang Intelijen Negara serta untuk sabotase, kekerasan politik, konflik horizontal,
mengetahui dan mengkaji wewenang badan perang informasi, perang siber (cyber), dan
intelijen negara berdasarkan Undang-Undang ekonomi nasional. Ancaman terhadap
Nomor 17 Tahun 2011 Tentang Intelijen Negara. pertahanan meliputi perang tak terbatas, perang
Dengan menggunakan metode penelitian Hukum terbatas, konflik perbatasan, dan pelanggaran
Normatif, didapatkan kesimpulan sebagai wilayah.
berikut: 1. Fungsi dan tugas badan intelijen Perlu diwaspadai bahwa Ancaman terhadap
negara berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 kepentingan dan keamanan nasional tidak lagi
Tahun 2011 Tentang Intelijen Negara, seperti bersifat tradisional, tetapi lebih banyak diwarnai
intelijen negara menyelenggarakan fungsi Ancaman nontradisional. Hakikat Ancaman telah
penyelidikan, pengamanan, dan penggalangan. mengalami pergeseran makna, bukan hanya
Penyelidikan merupakan serangkaian upaya, meliputi Ancaman internal dan/atau Ancaman
pekerjaan, kegiatan, dan tindakan yang dilakukan dari luar yang simetris (konvensional), melainkan
secara terencana dan terarah untuk mencari, juga asimetris (nonkonvensional) yang bersifat
menemukan, mengumpulkan, dan mengolah global dan sulit dikenali serta dikategorikan
informasi menjadi intelijen, serta menyajikannya sebagai Ancaman dari luar atau dari dalam.
sebagai bahan masukan untuk perumusan Bentuk dan sifat Ancaman juga berubah
kebijakan dan pengambilan keputusan. 2. menjadi multidimensional. Dengan demikian,
Wewenang badan intelijen negara berdasarkan identifikasi dan analisis terhadap Ancaman harus
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2011 Tentang dilakukan secara lebih komprehensif, baik dari
Intelijen Negara dilaksanakan melalui aspek sumber, sifat dan bentuk, kecenderungan,
penyusunan rencana dan kebijakan nasional di maupun yang sesuai dengan dinamika kondisi
bidang intelijen secara menyeluruh dan meminta lingkungan strategis. Upaya untuk melakukan
bahan keterangan kepada kementerian, lembaga penilaian terhadap Ancaman tersebut dapat
pemerintah nonkementerian, dan/atau lembaga terwujud dengan baik apabila Intelijen Negara
lain sesuai dengan kepentingan dan prioritasnya, sebagai bagian dari sistem keamanan nasional
termasuk melakukan kerja sama dengan intelijen yang merupakan lini pertama mampu melakukan
negara lain dan membentuk satuan tugas serta deteksi dini dan peringatan dini terhadap
melakukan penyadapan, pemeriksaan aliran berbagai bentuk dan sifat Ancaman, baik yang
dana, dan penggalian informasi terhadap sasaran potensial maupun aktual. Guna mewujudkan hal
yang terkait dengan kegiatan yang mengancam tersebut, Personel Intelijen Negara harus
kepentingan dan keamanan nasional. mempunyai sikap dan tindakan yang profesional,
objektif, dan netral. Sikap dan tindakan tersebut
Kata Kunci : fungsi, tugas dan wewenang badan mencerminkan Personel Intelijen Negara yang
intelejen negara independen dan imparsial karena segala tindakan
didasarkan pada fakta dan tidak terpengaruh
pada kepentingan pribadi atau golongan serta
1
tidak bergantung pada pihak lain, tetapi semata-
Artikel Skripsi
2 Mahasiswa Fakultas Hukum Unsrat, NIM 18071101604
mata hanya untuk kepentingan bangsa dan
3 Fakultas Hukum Unsrat, Magister Ilmu Hukum negara.
4 Fakultas Hukum Unsrat, Magister Ilmu Hukum
Lex Privatum Vol.XI/No.3/Mar/2023

Intelijen Negara sebagai penyelenggara akuntabilitas penyelenggaraan Intelijen Negara,


Intelijen sudah ada sejak awal terbentuknya pengawasan eksternal oleh Dewan Perwakilan
pemerintahan negara Republik Indonesia dan Rakyat Republik Indonesia dilakukan oleh komisi
merupakan bagian integral dari sistem keamanan yang khusus menangani bidang Intelijen dan
nasional yang memiliki wewenang untuk dapat membentuk tim pengawas tetap. Adanya
menyelenggarakan fungsi dan melakukan Undang-Undang tentang Intelijen Negara sebagai
aktivitas Intelijen berdasarkan ketentuan payung hukum memberikan jaminan terhadap
peraturan perundang-undangan. Secara universal keseluruhan aktivitas Intelijen Negara,
pengertian Intelijen meliputi: menjadikan Intelijen yang profesional di dalam
1. pengetahuan, yaitu informasi yang sudah diri, organisasi, dan dalam pelaksanaan tugasnya,
diolah sebagai bahan perumusan kebijakan serta senantiasa mengedepankan nilai-nilai
dan pengambilan keputusan; demokrasi dan penghormatan terhadap hukum
2. organisasi, yaitu suatu badan yang digunakan dan hak asasi manusia sebagai bentuk
sebagai wadah yang diberi tugas dan pertanggungjawaban kinerja Intelijen Negara
kewenangan untuk menyelenggarakan fungsi kepada masyarakat, bangsa, dan negara.5
dan aktivitas Intelijen; dan Perkembangan dunia yang semakin canggih,
3. aktivitas, yaitu semua usaha, pekerjaan, harus memaksa teknik dalam ilmu intelijen juga
kegiatan, dan tindakan penyelenggaraan harus berkembang mengikutinya. Intelijen
fungsi penyelidikan, pengamanan, dan didefinisikan sebagai kemampuan
penggalangan. berpikir/analisa manusia. Intilijen juga berarti
Penyelenggaraan fungsi dan kegiatan seni mencari, mengumpulkan dan mengolah
Intelijen yang meliputi penyelidikan, informasi strategis yang diperlukan sebuah
pengamanan, dan penggalangan menggunakan negara tentang negara “musuh”.6 Intelijen dapat
metode kerja, seperti pengintaian, penjejakan, juga didefinisikan pada organisasi yang
pengawasan, penyurupan (surreptitious entry), melakukan seni pencarian, pengumpulan dan
penyadapan, pencegahan dan penangkalan dini, pengolahan informasi tersebut di atas.7 Dengan
serta propaganda dan perang urat syaraf. definisi ini intelijen juga mencakup orang-orang
Sementara itu, keberadaan dan penyelenggaraan yang berada di dalam organisasi intelijen
Intelijen Negara selama ini belum diatur dalam termasuk sistem operasi dan analisanya.8
suatu undang-undang. Dalam dunia siber dapat terjadi interaksi
Penyelenggara Intelijen Negara terdiri atas antar masyarakat, dapat terjadinya saling
penyelenggara Intelijen Negara yang bersifat kolaborasi untuk melakukan sebuah aktivitas
nasional (Badan Intelijen Negara), penyelenggara tertentu, yang mungkin dapat mengancam
Intelijen alat negara, serta penyelenggara keamanan individu, kelompok, atau bahkan
Intelijen kementerian/lembaga pemerintah dapat mengancam kedaulatan suatu negara.
nonkementerian. Untuk mewujudkan sinergi Sehingga, teknik-teknik atau penerapan intelijen
terhadap seluruh penyelenggara Intelijen Negara harus berkembang mengikuti perkembangan
dan menyajikan Intelijen yang integral dan dunia yang terjadi. Sehingga kemampuan siber
komprehensif, penyelenggaraan Intelijen Negara intelijen menjadi hanya sekedar menjadi wacana
dikoordinasikan oleh Badan Intelijen Negara. semata, akan tetapi merupakan kebutuhan yang
Keberadaan dan aktivitas Intelijen Negara harus dipenuhi oleh sebuah negara bukan hanya
tidak terlepas dari persoalan kerahasiaan. Dalam dibutuhkan untuk menanggulangi ancaman tetapi
Undang-Undang ini, Rahasia Intelijen merupakan juga tindakan melakukan deteksi dini agar resiko
bagian dari rahasia negara yang memiliki Masa
Retensi. Guna menunjang aktivitas Intelijen
bertindak cepat, tepat, dan akurat, Badan
Intelijen Negara diberikan wewenang untuk
5 Penjelasan Atas Undang-Undang Nomor Undang-Undang
melakukan penyadapan, pemeriksaan aliran
Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2011 Tentang
dana, dan penggalian informasi terhadap Setiap Intelijen Negara.
Orang yang berkaitan dengan kegiatan terorisme, 6 Adhitya Prananda, Yusuf dan Rudy A.G. Gultom. Sinergi
separatisme, spionase, dan sabotase yang Lembaga Intelijen Dalam Menghadapi Ancaman Siber Di
mengancam keamanan, kedaulatan, dan Indonesia (Synergy of Intelligence Institutions in Facing
Cyber Threats in Indonesia). Jurnal Peperangan Asimetris |
keselamatan Negara Kesatuan Republik Volume 7 Nomor 1 Tahun 2021. hlm. 55
Indonesia. Dalam rangka mewujudkan 7 Ibid
8 Ibid
Lex Privatum Vol.XI/No.3/Mar/2023

dapat diminimalisir dengan cara yang cepat dan Dengan adanya pengawasan intelijen, maka
tepat.9 secara tidak langsung telah berkontribusi dalam
Pemerintah Indonesia telah mendirikan mempromosikan stabilitas jangka panjang dan
beberapa lembaga-lembaga atau badan-badan pemerintahan demokratis yang berkelanjutan.13
pemerintah yang menangani masalah siber Intelijen merupakan lembaga negara yang
khususnya intelijen siber seperti pada tahun 2017 memiliki peran penting sekaligus kewenangan
melalui Peraturan Presiden Nomor 53 tahun yang besar. Catatan sejarah di banyak negara
2017, Presiden membentuk Badan Siber dan menunjukkan bahwa intelijen seringkali
Sandi Negara yang bertujuan untuk digunakan untuk kepentingan politik penguasa
melaksanakan keamanan siber yang memiliki suatu negara dan tidak jarang memiliki catatan
fungsi diantaranya adalah identifikasi, deteksi kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM). Di
dan persandian. Akan tetapi, Presiden juga titik inilah pentingnya melakukan pengawasan
mendirikan Deputi Keamanan Siber Badan intelijen secara demokratis. Sebab, hal ini
Intelijen Negara melalui Peraturan Presiden memainkan peranan penting untuk memperkuat
Nomor 73 tahun 2017 yang memiliki tugas dalam perlindungan hak asasi manusia dengan cara
perumusan kebijakan dan pelaksanaan operasi mengaudit kebijakan, meninjau operasi lembaga,
intelijen siber.10 dan dengan kerjasama intelijen internasional.14
Meskipun antar lembaga memiliki peran dan Badan intelijen selalu menonjol sebagai
fungsinya masing-masing, namun terdapat pengecualian dari peraturan di atas, dalam artian
potensi tumpang tindih tugas dan fungsi jika ia memiliki kekebalan yang lebih besar dalam hal
dilihat pada Rancangan Undang-Undang pertanggungjawaban dan pengawasan yang ketat
Keamanan dan Ketahanan Siber, Badan Intelijen dibanding yang lainnya. Dibanding organisasi-
Negara diwajibkan mencatat dan organisasi lainnya di sektor keamanan, badan
memberitahukan setiap insiden atau serangan intelijen memang memiliki keunikan yang
siber yang terjadi pada objek pengamanan siber menyulitkan pengendalian dan permintaan
yang menjadi tanggung jawabnya kepada Badan pertanggunjawaban dari badan tersebut.
Siber dan Sandi Negara. Akan tetapi, Kerumitan utama dari suatu badan intelijen
UndangUndang Nomor 17 tahun 2011 Badan adalah kebutuhannya untuk menjaga kerahasiaan
Intelijen Negara hanya melayani Presiden agar dapat berfungsi secara efektif. Bila lembaga
Indonesia. Selain itu, Badan Intelijen Negara intelijen membuka kegiatan-kegiatannya kepada
merupakan koordinator bidang intelijen, dan publik maka tindakannya itu sama dengan
Badan Siber dan Sandi Negara merupakan membongkar rahasianya kepada target-target
koordinator dalam bidang siber. Sehingga perlu operasinya. Lembaga intelijen harus menjaga
diteliti lebih lanjut keefektivan peran dan fungsi kerahasiaan anggaran, operasi serta hasil
masing-masing lembaga agar tidak terjadi maupun prestasi kerjanya. Karena itu pekerjaan
tumpang tindih antar lembaga siber.11 lembaga intelijen tidak diperdebatkan secara
Di sebagian besar negara-negara transisi, terbuka atau di parlemen seintensif perdebatan
tujuan adanya demokratisasi intelijen adalah tentang bagian-bagian fungsi pemerintah lainnya
untuk melemahkan struktur pemerintahan yang diawasi secara cermat oleh media. Tingkat
otoriter dengan memperkenalkan ide-ide tentang kerahasiaan tentang masalah-masalah intelijen
transparansi, legalitas, dan pengawasan.12 selalu dijaga dalam tubuh pemerintahan dan hal
Artinya, pengawasan intelijen merupakan bagian ini menimbulkan konflik yang tak terselesaikan
penting dari ikhtiar untuk menjalankan dengan gagasan demokrasi.
demokratisasi di sektor intelijen. Pengawasan ini Akibatnya lembaga intelijen tetap menjadi
sendiri adalah usaha untuk memastikan bahwa entitas yang paling sulit dan paling sedikit
dinas intelijen beroperasi dan melaksanakan dikendalikan.15 Tujuan intelijen adalah untuk
tugastugas yang diamanatkan sesuai dengan emberi informasi kepada pemerintah:
batasan hukum nasional dan internasional. menyatakan kebenaran kepada kekuasaan.

9 Ibid. 13 Ibid. hlm. 156


10 Ibid. hlm. 55-56. 14 Ibid.
11 Ibid, hlm. 56. 15 Praktek-Praktek Intelijen Dan Pengawasan Demokratis-
12 Wahyu Kuncoro. Aparat Pengawas Intern Pemerintah: Pandangan Praktisi. Kelompok Kerja Intelijen Geneva
Perannya dalam Pengawasan Intelijen yang Akuntabel di Centre for the Democratic Control of Armed Forces (DCAF).
Badan Intelijen Negara. Jurnal ilmiah ilmu pemerintahan. Editor: Aleksius Jemadu. Publikasi DCAF - FES SSR Vol. II
Vol. 4, No. 2, 2019, 155-168. hlm. 156 Jakarta, 2007. hlm. 12.
Lex Privatum Vol.XI/No.3/Mar/2023

Intelijen melayani dan berada di bawah dan tak terduga di banding periode apapun
pembuatan kebijakan. Intelijen ada untuk: dalam sejarah. Kepemimpinan menjadi lebih
1. menghindari kejutan-kejutan strategis rumit dengan banyaknya aktor, sumber krisis,
2. menyediakan keahlian jangka panjang dan cara konflik, semakin meningkatnya
3. mendukung proses kebijakan dan (4) menjaga interdependensi ekonomi, perkembangan
kerahasiaan informasi, kebutuhan, sumber, teknologi yang pesat serta keterkaitan yang
dan metode.16 semakin meningkat dari informasi dan
Intelijen juga merupakan tenaga ahli komunikasi, serta dinamika dan kerentanan-
pemerintah dalam hal metode pengumpulan dan kerentanan baru yang ditimbulkannya.
eksploitasi data dan informasi, tetapi pada saat Pemerintah harus memahami hal ini agar dapat
yang sama dalam tingkatan tertentu berfungsi menanggapinya.
sebagai ahli tentang masalahmasalah tertentu, Seringkali ketersediaan pilihan tergantung
dan peranannya mencari keseimbangan yang pada seberapa cepat masalah dapat
rumit di antara keduanya. Secara formal, cakupan diidentifikasi. Selanjutnya menentukan pilihan
intelijen tampaknya tidak terbatas karena hanya yang tepat tergantung pada pengetahuan
ada sedikit panduan tentang pokok masalah yang tentang kemungkinan konsekuensi dari pilihan
tidak boleh ditanganinya. Namun, ada batasan- tersebut. Begitu suatu rangkaian tindakan dipilih,
batasan tentang hal-hal dimana ia memiliki sangat penting untuk mengetahui kemungkinan
kewenangan. Ini adalah wilayah dimana intelijen dampak-dampak keputusan tersebut, sehingga
memiliki keunggulan dibanding sumber penyesuaian-penyesuaian yang diperlukan dapat
pengetahuan lainnya, dan ini cenderung terdiri dilakukan. Bagaimanapun juga, membuat pilihan
dari gagasan-gagasan yang sumir namun dapat yang benar akan tergantung pada kualitas
dikenali perihal “keamanan nasional”. Dalam informasi yang tersedia. Jadi, pembuatan
konteks keamanan nasional inilah wilayah keputusan dan kebijakan yang berbasis informasi
hirauan utama intelijen mencakup resiko aktual membutuhkan intelijen, penilaian dan peringatan
maupun potensial tentang adanya perubahan yang memadai. Hanya bila pembuat keputusan
dengan kekerasan, ancaman tentang bahaya dan kebijakan eksekutif puncak -beserta para
tersebut, ketidakstabilan, dan situasi-situasi di penasihat dan penyusun rencananya- benar-
mana semua ini terjadi, termasuk semua cara dan benar memiliki informasi yang memadai tentang
metode konflik, penggunaan atau tujuan di balik keadaan dunia, kemungkinan perkembangan
penggunaannya, kemampuan yang tercakup di yang terjadi dan ancaman yang nyata dan
dalamnya, cakupan pengembangannya dan potensial, bahaya, resiko serta kesempatan yang
ancaman yang ditimbulkannya.17 tersedia, barulah mereka dapat diharapkan untuk
Jika digunakan dengan benar sebagai garis membuat pertimbangan yang baik tentang
pertama pertahanan, badan intelijen memberi keamanan internal dan eksternal, pertahanan
kontribusi pada kemampuan demokrasi dalam nasional dan hubungan luar negeri.19
menjaga keamanan dan kesejahteraan bangsa Badan intelijen menyediakan dasar untuk
dan rakyatnya, untuk mencapai tata pengetahuan di atas. Mereka juga setiap saat
pemerintahan yang baik, dan agar fungsi negara harus dapat memberi peringatan tentang krisis
dapat dijalankan dengan efektif serta efisien. Di yang mengancam dan mendeteksi kemungkinan
tangan pemimpin demokrasi yang kejutan, bahaya, ancaman maupun serangan
bertanggungjawab, intelijen adalah salah satu sebelum terjadi. Untuk kekuatan militer yang
pendukung utama agar negara dapat kecil, fungsi peringatan ini menjadi semakin
menjalankan kewajibannya yang mutlak terhadap penting. Waktu yang cukup dibutuhkan untuk
rakyat untuk menjamin bahwa ancaman menyesuaikan kekuatan pertahanan, bilamana
terhadap keamanan dapat diketahui secara dini rekonstitusi penuh akan diperlukan lagi.
untuk menghadapinya sehingga, cidera, kematian Peringatan yang sangat dini menjadi suatu
dan kerusakan dapat dicegah.18 kebutuhan. Perkembangan yang cepat dari
Dunia pada abad ke 21 kemungkinan besar lingkungan strategis, politis dan ekonomi sejak
akan penuh dengan bahaya-bahaya baru, Perang Dingin berakhir telah mendorong usaha
ditambah lagi dengan banyak hal yang tidak pasti pencarian informasi tentang isu keamanan yang
memang harus dilakukan oleh pemerintah.
16 Ibid. hlm. 15
Dengan berkurangnya ancaman militer
17 Ibid. hlm. 15-16.
18 Ibid. hlm. 16 19 Ibid. hlm. 16.
Lex Privatum Vol.XI/No.3/Mar/2023

konvensional, bahaya dan resiko baru Kerahasiaan informasi intelijen seringkali


sehubungan dengan proliferasi, globalisasi dan menjadi masalah utama dalam menilai kinerja
destabilisasi telah meningkatkan tantangan- intelijen di suatu negara. Pada satu sisi
tantangan keamanan, membuat penilaian masyarakat umumnya menilai keberhasilan
menjadi semakin rumit, perkembangan lebih intelijen dalam mengungkap suatu masalah,
tidak dapat diduga, dan krisis serta konflik lebih terletak pada kemampuannya mengungkap
sulit untuk diperkirakan. Dengan meningkatnya informasi awal yang merupakan peringatan dan
resiko dan bahaya transnasional, keamanan pencegahan dini dari suatu peristiwa yang dapat
nasional semakin tergantung pada stabilitas menimbulkan kerugian bagi masyarakat.
regional dan global serta solidaritas antar bangsa- Sedangkan di sisi yang lain, masyarakat menilai
bangsa yang berpikiran sama. Karena jarak kerahasiaan informasi intelijen tetap harus
geografis tidak lagi menjamin keamanan yang memperhatikan asas tnansparansi dan
diperlukan, negara-negara harus mepengaruhi akuntabilitas publik dalam rangka memenuhi hak
konflik dan krisis dan semakin memusatkan masyarakat terhadap informasi publik. Intelijen
perhatian pada kebijakan keamanan dan luar harus selaras dengan prinsip-prinsip negara
negeri demi pencegahan konflik, pengelolaan demokrasi yang menjamin hak asasi manusia dan
krisis, tanggapan terhadap krisis serta akses publik. Perpaduan atas kedua kondisi ini
pemeliharaan perdamaian sambil berkoalisi menimbulkan pertanyaan awal mengenai sejauh
dengan mereka yang mampu dan mau. mana informasi intelijen yang dapat diakses oleh
Fungsi dan tugas badan intelijen negara publik, dan mungkinkah publik mempunyai hak
berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun untuk mengetahui sejauh mana keakuratan
2011 Tentang Intelijen Negara perlu dilaksanakan informasiyang diperoleh badan intelijen sehingga
secara profesional dan bertanggungjawab sesuai seseorang atau kelompok yang dimaksud dalam
dengan peraturan perundang-undangan yang informasi langsung bisa ditangkap, diperiksa atau
berlaku, untuk melakukan deteksi dini dan bahkan ditahan.20
peringatan dini guna mencegah terjadinya Intelijen negara bekerja mencari dan
berbagai ancaman, sehingga diperlukan badan mengumpulkan bahan-bahan keterangan dasar.
intelijen Negara yang tangguh dan profesional, Secara strategis dan taktis mereka melakukan
serta diperlukan penguatan kerja sama dan penyelidikan, pengamanan dan penggalangan
koordinasi intelijen negara dengan sesuai dengan demi mengamankan rakyat, bangsa dan negara,
peraturan perundang-undangan yang berlaku. termasuk menjaga keselamtan kepala
Oleh karena itu perlu dipahami wewenang badan negara/pemerintahan, serta ikut mewujudkan
intelijen negara berdasarkan Undang-Undang masyarakat adil dan makmur dengan mencegah
Nomor 17 Tahun 2011 Tentang Intelijen Negara. timbulnya perang dalam artian yang luas.
Laporan intelijen di manapun didunia ini memang
B. Rumusan Masalah hanya melengkapi informasi pembuat dan
1. Bagaimanakah fungsi dan tugas badan pengambil keputusan di tingkat nasional.
intelijen negara berdasarkan Undang-Undang lnformasi intelijen bukan menjadi"keputusan"
Nomor 17 Tahun 2011 Tentang Intelijen tehpi merupakan pelengkap saransaran lainnya.
Negara? Namun sekalipun hanya sebagai pelengkap,
2. Bagaimanakah wewenang badan intelijen informasi itu harus disampaikan sesegera
negara berdasarkan Undang-Undang Nomor mungkin, tepat waktu, untuk dapat digunakan
17 Tahun 2011 Tentang Intelijen Negara? sebagai bahan pertimbangan. lntelijen negara
melakukan segala upaya untuk deteksi awal dan
C. METODE PENELITIAN mengembangkan sistem peringatan dini dalam
Metode penelitian hukum yang digunakan rangka pencegahan, penangkalan, dan
untuk penyusunan penulisan ini ialah metode penanggulangan setiap ancaman terhadap
penelitian hukum normatif. keamanan nasional yang semakin kompleks dan
multidimensional.21
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2011
PEMBAHASAN Tentang Intelijen Negara, mengatur mengenai
A. Fungsi Dan Tugas Badan Intelijen Negara
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 20 Ahmad Budiman. Pengelolaan Kerahasiaan Informasi
Tahun 2011 Tentang Intelijen Negara Intelijen Negara. Kajian, Vol.16, No.2, Juni 2011.hlm. 416.
21 Ibid. hlm. 419
Lex Privatum Vol.XI/No.3/Mar/2023

Fungsi Intelijen Negara, sebagaimana dinyatakan Tahun 2011 tentang Intelijen Negara.226 yang
pada Pasal 6 ayat: menjadi payung hukum bagi penyelenggara
(1) Intelijen Negara menyelenggarakan fungsi intelijen dalam menjalankan tugas dan fungsi
penyelidikan, pengamanan, dan intelijen, dimana hakikat intelijen negara
penggalangan. merupakan lini pertama dalam sistem keamanan
(2) Penyelidikan sebagaimana dimaksud pada nasional. Artinya bahwa cara kerja intelijen
ayat (1) terdiri atas serangkaian upaya, sebagai garda terdepan dalam sistem keamanan
pekerjaan, kegiatan, dan tindakan yang nasional berperan untuk melakukan deteksi dini
dilakukan secara terencana dan terarah serta peringatan dini terhadap gangguan atau
untuk mencari, menemukan, ancaman terhadap keamanan nasional, agar
mengumpulkan, dan mengolah informasi dapat diambil suatu kebijakan oleh pemerintah,
menjadi Intelijen, serta menyajikannya untuk menghindari atau mengatasi ancaman ini.
sebagai bahan masukan untuk perumusan Dalam batas penalaran yang wajar bahwa
kebijakan dan pengambilan keputusan. memang intelijen negara bertujuan untuk
(3) Pengamanan sebagaimana dimaksud pada mendeteksi, mengindentifikasi, menilai,
ayat (1) terdiri atas serangkaian kegiatan menganalisa, menafsirkan dan menyajikan
yang dilakukan secara terencana dan terarah informasi intelijen, dalam rangka memberikan
untuk mencegah dan/atau melawan upaya, peringatan dini untuk mengantisipasi berbagai
pekerjaan, kegiatan Intelijen, dan/atau Pihak kemungkinan bentuk dan sifat ancaman yang
Lawan yang merugikan kepentingan dan potensial dan nyata, dalam upaya mendukung
keamanan nasional. policy maker mencapai tujuan nasional dan
(4) Penggalangan sebagaimana dimaksud pada keamanan nasional.23
ayat (1) terdiri atas serangkaian upaya, Tujuan intelijen negara adalah mendeteksi,
pekerjaan, kegiatan, dan tindakan yang mengidentifikasi, menilai, menganalisis,
dilakukan secara terencana dan terarah menafsirkan, dan menyajikan Intelijen dalam
untuk memengaruhi Sasaran agar rangka memberikan peringatan dini untuk
menguntungkan kepentingan dan keamanan mengantisipasi berbagai kemungkinan bentuk
nasional. dan sifat Ancaman yang potensial dan nyata
(5) Dalam menyelenggarakan fungsi terhadap keselamatan dan eksistensi bangsa dan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat negara serta peluang yang ada bagi kepentingan
(2), ayat (3), dan ayat (4) harus menghormati dan keamanan nasional. Kegiatan-kegiatan
hukum, nilai-nilai demokrasi, dan hak asasi intelijen dan/atau operasi intelijen meliputi
manusia. penyelidikan (LID), pengamanan (PAM) dan
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2011 penggalangan (GAL).
Tentang Intelijen Negara, mengatur mengenai Penyelidikan intelijen dilakukan dalam
Tugas Badan Intelijen Negara, sebagaimana rangka upaya yang dilaksanakan secara
dinyatakan pada Pasal 29 Badan Intelijen Negara berencana, bertahap dan berkelanjutan untuk
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1) mencari, menggali dan mengumpulkan bahan
bertugas: keterangan maupun data pendukung lainnya
a. melakukan pengkajian dan penyusunan yang sumbernya dapat dipercaya melalui
kebijakan nasional di bidang Intelijen; kegiatan operasi yang telah dilakukan.
b. menyampaikan produk Intelijen sebagai Selanjutnya bahan keterangan/data tersebut
bahan pertimbangan untuk menentukan diolah dalam suatu proses sehingga
kebijakan pemerintah; menghasilkan informasi siap pakai sebagai
c. melakukan perencanaan dan pelaksanaan produk intelijen, dimana produk intelijen ini akan
aktivitas Intelijen; disampaikan kepada pimpinan yang berwenang
d. membuat rekomendasi yang berkaitan dengan atau user terkait, yang akan digunakan sebagai
orang dan/atau lembaga asing; dan
e. memberikan pertimbangan, saran, dan
rekomendasi tentang pengamanan
22 Tegar Mawang Ditha, Dian Ekawaty Ismail dan Lusiana M.
penyelenggaraan pemerintahan.
Intelijen pada tataran praksis berperan Tijow. Intelijen Kejaksaan Perspektif Ketatanegaraan
Indonesia dan Ketatanegaraan Islam. Al-Mizan ISSN 1907-
sebagai garda terdepan dalam sistem keamanan 0985, E ISSN 2442-8256 Vol. 16, No. 1, 2020, h. 51-74.
nasional. Ketentuan Undang-Undang Nomor 17 hlm. 54
23 Ibid. hlm. 54.
Lex Privatum Vol.XI/No.3/Mar/2023

bahan masukan atau pertimbangan dalam b. meminta bahan keterangan kepada


mengambil keputusan.24 kementerian, lembaga pemerintah
Sesuai UU No. 34 Tahun 2010 Pasal 2, nonkementerian, dan/atau lembaga lain
menyebutkan bahwa, Badan Intelijen Negara sesuai dengan kepentingan dan prioritasnya;
mempunyai tugas pemerintahan di bidang c. melakukan kerja sama dengan Intelijen negara
intelijen sesuai dengan ketentuan peraturan lain; dan
perundang-undangan. Pada UU No. 34 tahun d. membentuk satuan tugas.
2010 Pasal 3, menyebutkan bahwa, dalam Pasal 31 Selain wewenang sebagaimana
melaksanakan tugas dan fungsinya, maka BIN dimaksud dalam Pasal 30 Badan Intelijen Negara
menyelenggarakan fungsi pengolahan, memiliki wewenang melakukan penyadapan,
penyusunan, dan penyampaian produk intelijen pemeriksaan aliran dana, dan penggalian
sebagai bahan pertimbangan dalam informasi terhadap Sasaran yang terkait dengan:
penyelenggaraan pemerintahan. Dalam hal ini a. kegiatan yang mengancam kepentingan dan
dapat diartikan bahwa, Badan Intelijen Negara keamanan nasional meliputi ideologi, politik,
(BIN) merupakan suatu lembaga negara non ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan
kementerian yang bertanggung jawab langsung keamanan, dan sektor kehidupan masyarakat
kepada Presiden dan bertugas untuk memberikan lainnya, termasuk pangan, energi, sumber
suatu informasi (produk) intelijen yang dapat daya alam, dan lingkungan hidup; dan/atau
digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam b. kegiatan terorisme, separatisme, spionase,
penyelenggaraan pemerintahan. Dapat diartikan dan sabotase yang mengancam keselamatan,
bahwa dalam perspektif pemerintahan tingkat keamanan, dan kedaulatan nasional, termasuk
pusat terdapat suatu organ struktural yang yang sedang menjalani proses hukum.
memiliki fungsi sebagai badan intelijen, yang Pasal 32 ayat:
memberikan produk intelijen kepada (1) Penyadapan sebagaimana dimaksud dalam
penyelenggara negara guna kepentingan bahan Pasal 31 dilakukan berdasarkan peraturan
pertimbangan dalam penyelenggaraan perundanganundangan.
pemerintahan, yang terkait juga dengan (2) Penyadapan terhadap Sasaran yang
pengambilan suatu keputusan oleh pimpinan mempunyai indikasi sebagaimana dimaksud
nasional. Informasi (Produk) Intelijen yang akurat dalam Pasal 31 dilaksanakan dengan
dan tajam, tentunya dapat membantu ketentuan:
terciptanya penyelenggaraan pemerintahan yan a. untuk penyelenggaraan fungsi Intelijen;
efektif serta dapat menghasilkan suatu kebijakan b. atas perintah Kepala Badan Intelijen
yang akurat dan tepat, yang secara tidak Negara; dan
langsung akan menimbulkan dan menciptakan c. jangka waktu penyadapan paling lama 6
suatu hasil dari kepemimpinan nasional yang (enam) bulan dan dapat diperpanjang
strategis.25 sesuai dengan kebutuhan.
(2) Penyadapan terhadap Sasaran yang telah
B. Wewenang Badan Intelijen Negara mempunyai bukti permulaan yang cukup
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 dilakukan dengan penetapan ketua
Tahun 2011 Tentang Intelijen Negara pengadilan negeri.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2011 Pasal 33 ayat:
Tentang Intelijen Negara, mengatur mengenai (1) Pemeriksaan terhadap aliran dana
Fungsi Intelijen Negara Tugas Badan Intelijen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31
Negara, mengatur mengenai Wewenang Badan dilakukan dengan ketentuan:
Intelijen Negara, sebagaimana dinyatakan pada a. untuk penyelenggaraan fungsi Intelijen;
Pasal 30 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dan
dimaksud dalam Pasal 29, Badan Intelijen Negara b. atas perintah Kepala Badan Intelijen
berwenang: Negara.
a. menyusun rencana dan kebijakan nasional di (2) Dalam melakukan pemeriksaan terhadap
bidang Intelijen secara menyeluruh; aliran dana sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) Bank Indonesia, bank, penyedia jasa
24
keuangan, atau lembaga analisis transaksi
Ibid. hlm. 60.
25 Irhamni Zainal. Intelijen Pemerintahan Sebagai Cabang
keuangan wajib memberikan informasi
Baru Dari Ilmu Pemerintahan. Jurnal Tatapamong. kepada Badan Intelijen Negara.
September 2019: 67-74. hlm. 68-69.
Lex Privatum Vol.XI/No.3/Mar/2023

Pasal 34 ayat: yaitu keamanan manusia atau human security,


(1) Penggalian informasi sebagaimana dimaksud keamanan dan ketertiban masyarakat, keamanan
dalam Pasal 31 dilakukan dengan ketentuan: dalam negeri dan pertahanan (Undang-Undang
a. untuk penyelenggaraan fungsi Intelijen; Nomor 17 Tahun 2011 Tentang Intelijen, 2011).
b. atas perintah Kepala Badan Intelijen Pelaksanaan keamanan tentunya tidak dapat
Negara; dipisahkan dari peran dan fungsi intelijen.
c. tanpa melakukan penangkapan dan/atau Intelijen yang meliputi informasi, badan, maupun
penahanan; dan aktivitas, merupakan aspek yang sangat
d. bekerja sama dengan penegak hukum menentukan keselamatan negara dari berbagai
terkait. ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan
(2) Dalam melakukan penggalian informasi baik yang berasal dari dalam maupun luar
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) negeri.27
penegak hukum terkait wajib membantu Intelijen di Indonesia merupakan kristalisasi
Badan Intelijen Negara. dari sejumlah pengalaman, baik berupa
Dalam rangka menjamin terlaksananya keberhasilan maupun kegagalan aktivitas intelijen
tujuan negara, sesuai yang tertulis dalam di tanah air, serta kondisi sosial politik dan
pembukaan UUD 1945, yaitu melindungi segenap budaya bangsa.28 Pada periode 1945-1949, aktor
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah militer sepenuhnya mengendalikan proses
Indonesia, serta evolusi konsep keamanan yang pembentukan serta pelaksanaan operasi
kini memiliki spektrum yang lebih luas, serta intelijen. Indonesia yang baru saja terlepas dari
memberikan kepastian hukum terhadap kolonialisme meletakkan ancaman yang berasal
penyelenggaraan intelijen di Indonesia yang telah dari luar (asing) sebagai prioritas, sehingga era
berlangsung sejak lama. Pada tanggal 7 tersebut dikenal sebagai era Militerisasi Intelijen.
November 2011, pemerintah mengesahkan UU. Perubahan dari Militerisasi Intelijen menuju
No 17 tahun 2011 sebagai instrumen yang Intelijen Politik terjadi pada periode 1950-1959,
meregulasi pelaksanaan intelijen di Indonesia. ketika pemerintah harus menggerakkan militer
Dalam undang-undang, intelijen didefinisikan untuk menghadapi ancaman dari dalam negeri.
sebagai pengetahuan, organisasi, serta kegiatan Pada periode Orde Baru, Indonesia yang dikenal
yang terkait dengan perumusan kebijakan, sebagai Negara Intelijen mempolitisasi serta
strategi nasional, dan pengambilan keputusan memiliterisasi lembaga-lembaga intelijen,
berdasarkan analisis dari informasi dan fakta sehingga personel intelijen dapat secara efektif
yang dikumpulkan melalui metode kerja untuk masuk dalam berbagai lini kehidupan bernegara.
mendeteksi dan memberikan peringatan dini Aktivitas intelijen pada periode Orde Baru
dalam rangka mencegah, menangkal dan bertujuan untuk menciptakan kontrol terhadap
menanggulangi setiap ancaman terhadap masyarakat. Individu maupun kelompok yang
keamanan nasional (Undang-Undang Nomor 17 dianggap membahayakan bagi penguasa pada
Tahun 2011 Tentang Intelijen, 2011). Aktivitas saat itu secara otomatis dianggap sebagai musuh
intelijen dilaksanakan oleh personel intelijen yang negara.29
merupakan warga negara Indonesia yang Reformasi pada tahun 1998 tidak hanya
memiliki kemampuan khusus Intelijen dan berdampak kepada perubahan dalam
mengabdikan diri dalam dinas Intelijen Negara.26 pemerintahan, namun juga kepada perubahan
Keamanan nasional dalam UU Intelijen dalam lembaga serta aktivitas intelijen di
dimaknai sebagai kondisi bangsa dan negara yang Indonesia. Intelijen yang awalnya diidentikkan
dinamis, terjaminnya keselamatan, kedamaian, sebagai kepanjangan tangan penguasa, serta
kesejahteraan warga negara, masyarakat dan terlibat dalam sejumlah pelanggaran HAM, paska
terlindunginya kedaulatan, keutuhan wilayah, reformasi dituntut untuk bertindak profesional,
serta keberlangsungan pembangunan nasional. obyektif, netral; tidak boleh terpengaruh oleh
Keamanan nasional terdiri dari empat dimensi kepentingan pribadi, maupun golongan tertentu.
yang saling terkait satu dengan yang lainnya, Perubahan tersebut dipengaruhi oleh sejumlah
faktor, yaitu adanya kebutuhan mendesak untuk
mengembangkan intelijen untuk mengatasi
26 Surwandono, Ratih Herningtyas dan Dian Nursita.
Menakar Paradigma Keamanan Nasional Melalui Analisis
Isi Terhadap Undang-Undang No. 17 Tahun 2011 Tentang 27 Ibid. hlm. 28
Intelijen Negara. Mandala Jurnal Ilmu Hubungan 28 Ibid. hlm. 28
Internasional. Vol.1. No. 1 Januari- Juni 2018. hlm. 23. 29 Ibid. hlm. 28-29
Lex Privatum Vol.XI/No.3/Mar/2023

ancaman yang semakin berkembang dan memberikan peringatan dini dan meningkatkan
kompleks, kebutuhan untuk mengkonsolidasi efektivitas manajemen risiko dalam
proses demokrasi di Indonesia sehingga penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi
dibutuhkan lembaga intelijen yang akuntabel dan Pemerintah, dan memelihara dan meningkatkan
transparan, dan adanya pertimbangan hukum kualitas tata kelola penyelenggaraan tugas dan
atau peraturan yang menghendaki adanya fungsi Instansi Pemerintah (Pasal 11, Peraturan
pengaturan yang lebih tegas terkait dengan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun
intelijen.30 Badan Intelijen Negara kemudian 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern
resmi dibentuk pada era kepemimpinan Pemerintah).33
Abdurrahman Wahid pada tahun 2000 (BIN, Peran APIP BIN, selain untuk memberikan
2017). Meski BIN dibentuk dua tahun setelah transparansi dan akuntabilitas yang merupakan
reformasi, namun undang-undang tentang salah satu ukuran good governance juga
intelijen disahkan satu dekade setelah berkewajiban melaksanakan pengawasan
pembentukan BIN, setelah sebelumnya intelijen. Hal ini diamanatkan UU Intelijen Pasal
rancangan undangundang tentang intelijen telah 43, yang menyebutkan bahwa pengawasan
diajukan sebanyak tiga kali pada tahun 2002, internal untuk setiap penyelenggara Intelijen
2003, dan 2006.31 Negara dilakukan oleh pimpinan masing-masing.
Analisa mengenai arah kebijakan pemerintah Pada Pasal 32 ayat (1) Perpres Nomor 90 Tahun
terkait dengan keamanan nasional dalam UU 2012 sebagaimana diubah dengan Perpres 73
Nomor 17 Tahun 2011 Tentang Intelijen Negara, Tahun 2018 tentang Badan Intelijen Negara
menunjukkan bahwa negara berperan sebagai menyebut bahwa unsur pengawasan di
main actor dalam pelaksanaan intelijen. Badan lingkungan BIN yang berada di bawah dan
Intelijen Negara merupakan lembaga yang secara bertanggung jawab kepada Kepala BIN adalah
langsung berada di bawah tanggungjawab Inspektorat Utama. Hal ini berarti APIP di BIN,
presiden dan menjadi koordinator bagi lembaga- dalam hal ini Inspektorat Utama BIN, disamping
lembaga intelijen. Otoritas untuk melakukan sebagai pelaksana pengawasan atas tata kelola
koordinasi, pengawasan jalannya aktivitas pemerintahan secara umum, juga memiliki peran
intelijen, serta tata kelola dalam menghadapi dalam pelaksanaan pengawasan intelijen.34
ancaman, dan output yang menitikberatkan Aktivitas intelijen membutuhkan
kepada terwujudnya absence of the threat; pengawasan dan pertanggungjawaban untuk
keamanan, terjaminnya hukum, dan ketertiban menjamin suatu operasi yang dilakukan oleh
merupakan indikasi dari paradigma realisme yang tidak melanggar hukum dan dilandasi oleh prinsip
digunakan dalam pembuatan kebijakan.32 penegakan hukum, menghormati hak asasi
Dalam Kerangka Konseptual Pengawasan manusia, dan absah (legitimate) di mata publik.35
Intern Pemerintah Indonesia, APIP berkewajiban Namun, intelijen juga memerlukan sifat dan
melaksanakan pengawasan intern, yaitu seluruh prinsip kerahasiaan untuk menjaga efektivitas
proses kegiatan audit, review, pemantauan, operasinya. Oleh karena itu, pengawasan
evaluasi dan kegiatan pengawasan lainnya intelijen yang dilakukan harus memperhatikan
terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi aspek pertanggungjawaban yang akuntabel
organisasi dalam rangka memberikan keyakinan sekaligus juga tetap memberikan jaminan atas
yang memadai bahwa kegiatan telah kerahasiaan intelijen.
dilaksanakan sesuai dengan tolok ukur yang Karakteristik intelijen yang rahasia, APIP
ditetapkan bahwa secara operasional telah sebagai pengawas intelijen yang ada di intern
dilaksanakan efektif dan efisien untuk BIN, memiliki peranan yang sangat penting dan
kepentingan pimpinan mewujudkan tata kelola strategis. APIP sebagai pengawas intelijen intern
pemerintahan yang baik. Sebagai pengawas juga merupakan personel intelijen negara yang
intern, APIP memiliki peran sebagai auditor terikat dengan sumpah intelijen dan kode etik
intern dan memberikan keyakinan yang memadai intelijen, sehingga dapat melakukan pengawasan
atas ketaatan, kehematan, efisiensi, dan intelijen yang efektif tanpa khawatir terjadi
efektivitas pencapaian tujuan penyelenggaraan kebocoran intelijen. Pengawasan Intelijen secara
tugas dan fungsi Instansi Pemerintah, internal juga efektif dalam melihat apakah suatu

30 Ibid. hlm. 29. 33 Wahyu Kuncoro. Op. Cit.hlm. 158.


31 Ibid. 34 Ibid. hlm. 158-159.
32 Ibid. hlm. 34-35. 35 Ibid. hlm. 159
Lex Privatum Vol.XI/No.3/Mar/2023

aktivitas intelijen berjalan pada koridor hukum yang berkaitan dengan orang dan/atau lembaga
dan penghormatan terhadap HAM karena asing, termasuk memberikan pertimbangan,
memiliki akses terhadap operasi intelijen secara saran, dan rekomendasi tentang pengamanan
beriringan. Pengawasan intelijen internal juga penyelenggaraan pemerintahan.
dapat memberikan suatu early warning terhadap Dalam menjalankan kewenangannya, maka
aktivitas intelijen yang dijalankan sehingga dapat Badan Intelijen Negara dapat menyusun rencana
menghindarkan intelijen dari kesalahan operasi. dan kebijakan nasional di bidang Intelijen secara
Pelaksanaan pengawasan intelijen di menyeluruh dan meminta bahan keterangan
Indonesia dilaksanakan baik secara internal kepada kementerian, lembaga pemerintah
maupun secara eksternal. Pelaksanaan secara nonkementerian, dan/atau lembaga lain sesuai
eksternal dilaksanakan oleh DPR RI melalui Tim dengan kepentingan dan prioritasnya serta
Pengawas Intelijen Negara di DPR-RI. Selain itu, melakukan kerja sama dengan Intelijen negara
pengawasan oleh eksekutif juga dilakukan lain, termasuk membentuk satuan tugas.
meskipun tidak secara spesifik menggunakan
terminologi pengawasan intelijen. Sedangkan PENUTUP
pengawasan internal dilakukan oleh Aparat A. Kesimpulan
Pengawas Intern Pemerintah (APIP) yang 1. Fungsi dan tugas badan intelijen negara
mengemban peran ganda. APIP di BIN selain berdasarkan Undang-Undang Nomor 17
melaksanakan peran pengawasan dalam Tahun 2011 Tentang Intelijen Negara, seperti
kerangka tata kelola pemerintahan yang baik, intelijen negara menyelenggarakan fungsi
juga melaksanakan peran pengawasan intelijen penyelidikan, pengamanan, dan
sebagaimana tuntutan reformasi sektor intelijen. penggalangan. Penyelidikan merupakan
Pengawasan intern dalam rangka tata kelola serangkaian upaya, pekerjaan, kegiatan, dan
pemerintahan yang baik dilaksanakan dalam tindakan yang dilakukan secara terencana dan
rangka memberikan keyakinan yang memadai terarah untuk mencari, menemukan,
bahwa kegiatan suatu unit organisasi telah mengumpulkan, dan mengolah informasi
dilaksanakan sesuai dengan tolok ukur yang menjadi intelijen, serta menyajikannya
ditetapkan, dan telah dilaksanakan secara efektif sebagai bahan masukan untuk perumusan
dan efisien. Sedangkan pengawasan intelijen kebijakan dan pengambilan keputusan.
dilaksanakan dalam kerangka untuk menjamin Pengamanan upaya mencegah dan/atau
Intelijen tidak melakukan penyimpangan dan melawan berupa upaya, pekerjaan, kegiatan
pelanggaran HAM sekaligus memberikan nilai intelijen, dan/atau pihak lawan yang
tambah dan meningkatkan efektifitas merugikan kepentingan dan keamanan
pelaksanaan intelijen dalam rangka pencegahan, nasional. Penggalangan terdiri serangkaian
penangkalan, dan penanggulangan terhadap upaya, untuk memengaruhi sasaran agar
setiap hakikat ancaman yang mungkin timbul dan menguntungkan kepentingan dan keamanan
mengancam kepentingan dan keamanan nasional. Tugas badan intelijen negara, seperti
nasional. melakukan pengkajian dan penyusunan
Pelaksanaan fungsi dan tugas badan intelijen kebijakan nasional di bidang intelijen dan
negara perlu dilaksanakan secara profesional dan menyampaikan produk intelijen sebagai bahan
bertanggungjawab sesuai dengan peraturan pertimbangan untuk menentukan kebijakan
perundang-undangan yang berlaku, seperti pemerintah serta melakukan perencanaan
melaksanakan fungsi penyelidikan, pengamanan, dan pelaksanaan aktivitas Intelijen, termasuk
dan penggalangan serta dalam membuat rekomendasi yang berkaitan dengan
menyelenggarakan fungsinya harus menghormati orang dan/atau lembaga asing dan
hukum, nilai-nilai demokrasi, dan hak asasi memberikan pertimbangan, saran, dan
manusia. Badan Intelijen Negara dalam rekomendasi tentang pengamanan
melaksanakan tugasnya perlu berupaya untuk penyelenggaraan pemerintahan.
melakukan pengkajian dan penyusunan kebijakan 2. Wewenang badan intelijen negara
nasional di bidang Intelijen dan menyampaikan berdasarkan Undang-Undang Nomor 17
produk Intelijen sebagai bahan pertimbangan Tahun 2011 Tentang Intelijen Negara
untuk menentukan kebijakan pemerintah serta dilaksanakan melalui penyusunan rencana dan
melakukan perencanaan dan pelaksanaan kebijakan nasional di bidang intelijen secara
aktivitas Intelijen dan membuat rekomendasi menyeluruh dan meminta bahan keterangan
Lex Privatum Vol.XI/No.3/Mar/2023

kepada kementerian, lembaga pemerintah Bahtiar Andhi, Agus Purwadianto dan Vishnu
nonkementerian, dan/atau lembaga lain Juwono. Analisa Kewenangan Badan Intelijen
sesuai dengan kepentingan dan prioritasnya, Negara (BIN) dalam Penanganan Pandemi
termasuk melakukan kerja sama dengan Covid-19. JIIP: Jurnal Ilmiah Ilmu
intelijen negara lain dan membentuk satuan Pemerintahan. Vol.6, No. 2, 2021.hlm. 180
tugas serta melakukan penyadapan, (Lihat Pedrason, R. (2012). Intelijen dan
pemeriksaan aliran dana, dan penggalian Lingkungan Startegis. Journal of Integrated
informasi terhadap sasaran yang terkait OMICS, 2(1), 254–269).
dengan kegiatan yang mengancam Budiman Ahmad.Pengelolaan Kerahasiaan
kepentingan dan keamanan nasional meliputi Informasi Intelijen Negara.Kajian, Vol.16,
ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, No.2, Juni 2011.
pertahanan dan keamanan, dan sektor Ditha Mawang Tegar, Dian Ekawaty Ismail dan
kehidupan masyarakat lainnya, termasuk Lusiana M. Tijow. Intelijen Kejaksaan
pangan, energi, sumber daya alam, dan Perspektif Ketatanegaraan Indonesia dan
lingkungan hidup; dan/atau kegiatan Ketatanegaraan Islam. Al-Mizan ISSN 1907-
terorisme, separatisme, spionase, dan 0985, E ISSN 2442-8256 Vol. 16, No. 1, 2020,
sabotase yang mengancam keselamatan, h. 51-74.
keamanan, dan kedaulatan nasional, termasuk Harahap Ramadhan Rizki. Perbandingan Intelijen
yang sedang menjalani proses hukum. Polri Dan Intelijen Kejaksaan Dalam
Pengungkapan Kejahatan (Studi Pada
B. Saran Kapolresta Medan Dan Kejari Medan).
1. Pelaksanaan fungsi dan tugas badan intelijen Skripsi. Fakultas Hukum Universitas
negara berdasarkan Undang-Undang Nomor Sumatera Utara. Medan. 2019.
17 Tahun 2011 Tentang Intelijen Negara, perlu Ibrahim Johnny, Teori dan Metodologi Penelitian
dilaksanakan dengan memperhatikan bahwa Hukum Normatif. Citra Aditya Bakti.
pada tahap penyelidikan, pengamanan dan Bandung. 2007.
penggalangan, harus dilakukan secara Kelompok Kerja Intelijen (Geneva Centre for the
profesional, serta memperahatikan Democratic Control of Armed Forces (DCAF).
kecermatan dan ketelitian agar penyelidikan, Praktek-Praktek Intelijen Dan Pengawasan
pengamanan dan penggalangan, dapat Demokratis-Pandangan Praktisi. Kelompok
menguntungkan bagi kepentingan dan Kerja Intelijen Geneva Centre for the
keamanan nasional. Democratic Control of Armed Forces (DCAF).
2. Pelaksanaan wewenang badan intelijen Editor: Aleksius Jemadu. Publikasi DCAF - FES
negara berdasarkan Undang-Undang Nomor SSR Vol. II Jakarta, 2007.
17 Tahun 2011 Tentang Intelijen Negara, perlu Kuncoro Wahyu. Aparat Pengawas Intern
memperhatikan bahwa berkaitan dengan Pemerintah: Perannya dalam Pengawasan
penyadapan perlu dilakukan sesuai dengan Intelijen yang Akuntabel di Badan Intelijen
peraturan perundangan-undangan dan untuk Negara. Jurnal ilmiah ilmu pemerintahan.
pemeriksaan terhadap aliran dana dilakukan Vol. 4, No. 2, 2019, 155-168.
untuk penyelenggaraan fungsi intelijen dan Prananda Adhitya, Yusuf dan Rudy A.G. Gultom.
atas perintah Kepala Badan Intelijen Negara. Sinergi Lembaga Intelijen Dalam
Dalam melakukan pemeriksaan terhadap Menghadapi Ancaman Siber Di Indonesia
aliran dana, perlu dilakukan dengan (Synergy of Intelligence Institutions in Facing
melibatkan Bank Indonesia, bank, penyedia Cyber Threats in Indonesia). Jurnal
jasa keuangan, atau lembaga analisis transaksi Peperangan Asimetris | Volume 7 Nomor 1
keuangan yang wajib memberikan informasi Tahun 2021.
kepada Badan Intelijen Negara. Soekanto Soerjono dan Sri Mamudji, Penelitian
Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, PT
Raja Grafindo Persada, Jakarta. 1995.
DAFTAR PUSTAKA Surwandono, Ratih Herningtyas dan Dian Nursita.
Menakar Paradigma Keamanan Nasional
Amiruddin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Melalui Analisis Isi Terhadap Undang-
Penelitian Hukum, Grafitti Press. Jakarta. Undang No. 17 Tahun 2011 Tentang Intelijen
2006.
Lex Privatum Vol.XI/No.3/Mar/2023

Negara. Mandala Jurnal Ilmu Hubungan


Internasional. Vol.1. No. 1 Januari- Juni 2018.
Zainal Irhamni. Intelijen Pemerintahan Sebagai
Cabang Baru Dari Ilmu Pemerintahan. Jurnal
Tatapamong. September 2019: 67-74.

Internet
https://bondowoso.jatimnetwork.com/nasional.
Mengenal Fungsi dan Tugas Badan Intelijen
Negara Melalui Perpres. Diakses
20/07/2022.
https://infopublik.id/Tantangan, Peran dan
Fungsi Intelijen di Pemerintahan Kedua
Jokowi. Diakses. 20/07/2022.

Anda mungkin juga menyukai