RENCANA PERTAMBANGAN
KOMODITAS BATUAN
(KERIKIL BERPASIR ALAMI/SIRTU)
SELUAS 3,25 HEKTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena berkat izinnya maka kami dapat
mengisi Formulir Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan
Lingkungan Hidup (UPL) Kegiatan Pertambangan Komoditas Batuan (Kerikil Berpasir
Alami/Sirtu).
Formulir UKL – UPL ini merupakan komitmen kami dalam memenuhi Undang –
Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup,
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup, dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan
Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2021 Tentang Daftar Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang
Wajib Memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup, Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup Dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Atau Surat Pernyataan
Kesanggupan Pengelolaan Dan Pemantauan Lingkungan Hidup.
Penyusunan Formulir UKL – UPL berpedoman pada Lampiran III Peraturan Pemerintah
Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup. Formulir UKL – UPL merupakan salah satu acuan yang akan kami
laksanakan dalam menjalankan kegiatan pertambangan komoditas batuan (kerikil berpasir
alami/sirtu) dan bagian dari acuan evaluasi pelaksanaan kegiatan bagi pemerintah dan pihak
terkait lainnya.
Rencana kegiatan akan dilaksanakan di Kampung Pegayo, Kecamatan Simpang Kiri,
Kota Subulussalam Dengan Luas Lahan 3,25 Hektar. Akhirnya kepada semua pihak yang telah
membantu hingga selesainya dokumen formulir UKL – UPL, kami ucapkan terima kasih.
Saiful Ahmadi
Direktur
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................................................ ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................ ii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................................iv
DAFTAR TABEL .................................................................................................................. v
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................................vi
A. INFORMASI UMUM .................................................................................................. 1
A.1. Identitas Pemrakarsa ............................................................................................ 1
A.2. Identitas Tim Penyusun......................................................................................... 1
A.3. Latar Belakang Penyusunan Dokumen UKL UPL .................................................. 1
B. RENCANA USAHA DAN/ ATAU KEGIATAN ................................................................. 4
B.1. Nama Rencana Usaha dan/atau Kegiatan ............................................................ 4
B.2. Lokasi Rencana Usaha dan/atau Kegiatan ............................................................ 4
B.2.1. Letak Lokasi Rencana Kegiatan dan Kondisi Lingkungan Sekitar .............. 4
B.2.2. Rona Lingkungan ....................................................................................... 5
B.3. Skala/Besaran Rencana Usaha dan/atau kegiatan ............................................... 5
B.3.1. Kesesuaian Lokasi Rencana Kegiatan Dengan Rencana Tata Ruang Dan
Peta Indikatif Penghentian Pemberian Izin Baru (PIPPIB)......................... 7
B.3.2. Persetujuan Teknis Terkait Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan Dan
Pemenuhan Baku Mutu Lingkungan Hidup, Pengelolaan Limbah B3 Dan
Analisa Dampak Lalu Lintas Yang Diterbitkan Oleh Instansi Yang
Berwenang ................................................................................................ 8
B.3.3. Komponen Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Dapat Menimbulkan
Dampak Lingkungan ................................................................................ 10
B.3.3.1. Tahap Prakonstruksi................................................................... 11
B.3.3.2. Tahap Konstruksi ....................................................................... 13
B.3.3.3. Tahap Operasi ........................................................................... 14
B.3.3.4. Tahap Pascaoperasi................................................................... 15
Halaman
Gambar 1. Layout Lokasi Rencana Usaha dan/atau Kegiatan CV. HIKMAH SEPAKAT
BERSAMA .............................................................................................................. 4
Gambar 2. Gambaran Situasi Lingkungan Sekitar Lokasi Rencana Usaha dan/atau Kegiatan
CV. HIKMAH SEPAKAT BERSAMA .......................................................................... 5
Gambar 3. Uraian tahapan pelaksanaan kegiatan pertambangan komoditas batuan (kerikil
berpasir alami/sirtu) CV. HIKMAH SEPAKAT BERSAMA ...................................... 10
Gambar 4. Batas Wilayah Studi Rencana Kegiatan Pertambangan CV. HIKMAH SEPAKAT BER
di Kampung Pegayo Kecamatan Simpang Kiri, KOTA SUBULUSSALAM seluas 3,25
Hektar .................................................................................................................. 18
Halaman
Halaman
Gambar 1. Layout Lokasi Rencana Usaha dan/atau Kegiatan CV. Hikmah Sepakat Bersama
B.3.1.2. Kesesuaian Lokasi Kegiatan Dengan Peta Indikatif Penghentian Pemberian Izin
Baru (PIPPIB)
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Republik Indonesia Nomor 3554/MENLHK-PKTL/IPSDH/PLA.1/3/2023 tentang
B.3.2. Persetujuan Teknis Terkait Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan Dan Pemenuhan
Baku Mutu Lingkungan Hidup, Pengelolaan Limbah B3 Dan Analisa Dampak Lalu
Lintas Yang Diterbitkan Oleh Instansi Yang Berwenang
Berdasarkan PP No. 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pasal 57 ayat 4 menyatakan bahwa Penyusunan
Formulir UKL - UPL memerlukan persetujuan teknis terdiri atas;
a. Pemenuhan Baku Mutu Air limbah
Berpedoman pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 5
Tahun 2021 pasal 3 yang menyatakan bahwa setiap usaha dan/atau Kegiatan wajib
Amdal atau UKL – UPL yang melakukan kegiatan pembuangan dan/atau
pemanfaatan air limbah wajib memiliki (a) persetujuan teknis dan (b) SLO, maka
pemrakarsa tidak diwajibkan membuat Persetujuan Teknis, dikarenakan pada
rencana kegiatan pertambangan komoditas batuan (kerikil berpasir alami/sirtu)
tidak adanya kegiatan pembuangan air limbah ke badan air permukaan atau ke laut
serta tidak adanya kegiatan pemanfaatan air limbah.
b. Pemenuhan Baku Mutu Emisi
Berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 Pasal 190 ayat (3)
dan pasal 204 ayat (1) huruf (c) yang berbunyi bahwa sumber emisi bergerak
meliputi penggunaan alat berat dan pasal 205 ayat (1) huruf (c) penggunaan alat
berat wajib memenuhi ketentuan Baku Mutu Emisi, Adapun rencana kegiatan
B.3.3. Komponen Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Dapat Menimbulkan Dampak
Lingkungan
Komponen rencana usaha dan/atau kegiatan pertambangan komoditas batuan (kerikil
berpasir alami/sirtu) yang diprakirakan akan menimbulkan dampak lingkungan terdiri atas
empat tahapan kegiatan yaitu tahap prakontruksi, tahap kontruksi, tahap operasi dan tahap
pascaoperasi. Tahapan kegiatan yang diprakirakan akan menimbulkan dampak di sajikan pada
Gambar 3.
• Sosialisasi Rencana Kegiatan
• Pengurusan Perizinan dan Pemakaian Lahan
1
• Reklamasi Lahan
• Demobilisasi Peralatan Penunjang
4 • Pelepasan Tenaga Kerja
Sosilisasi
Rencana X X X X X X X X X X
Kegiatan
Prakontruksi Pengurusan
perizinan dan
X X X X X X X X X X X
Pemakaian
Lahan
Mobilisasi
Peralatan X X X X X X X
Penunjang
Penerimaan
Konstruksi X X X X X X X X
Tenaga Kerja
Pembangunan
Fasilitas X X X X X X X X X
Penunjang
Penambangan
Komoditas
Batuan
X X X X
(Kerikil
Operasi Berpasir/
Alami)
Pengangkutan
dan Pejualan X X X X X X X
Material
Reklamasi
X X X X X X X X X X
Lahan
Demobilisasi
Pascaoperasi Peralatan X X X X X X X
Penunjang
Pelepasan
X X X X X X X X X X
Tenaga Kerja
Keterangan: = Mempunyai Dampak ; X = Tidak Mempunyai Dampak
Gambar 3. Batas Wilayah Studi Rencana Kegiatan Pertambangan CV. Hikmah Sepakat
Bersama di Kampung Pegayo Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam
a Kegiatan Timbulnya Perubahan Besaran dampak 1. Melakukan Kampung Selama 1. Melakukan Kampung Selama Pelaksana:
berupa Sikap dan Persepsi berupa kekhawatiran musyawarah Desa Pegayo, masa pengamatan Pegayo, masa CV. Hikmah Sepakat
musyawarah Masyarakat masyarakat Kampung dengan meilbatkan Kecamatan Prakonstruksi langsung Kecamatan Prakonstruksi Bersama
Desa yang Pegayo sejumlah 1.824 apparat Desa Simpang Kiri kegiatan Simpang Kiri,
menimbulkan orang terhadap sebagai fasilisator Kota sosialisasi Kota Pengawas:
keresahan dampak dari kegiatan rencana kegiatan Subulussalam 2. Mengakomodir Subulussalam - Kepala Kampung
masyarakat penambangan sosialisasi. masukan dan Pegayo
komoditas batuan 2. Menyampaikan saran masyarakat - Camat Simpang Kiri
(kerikil berpasir alami). informasi terkait hasil kegiatan - DLH Kota
tahapan rencana sosialisasi Subulussalam
kegiatan - DLHK Aceh
Penerima Laporan:
- DLH Kota
Subulussalam
- DLHK Aceh
2. Tahap Konstruksi Kegiatan Mobilisasi Peralatan Penunjang
a Pengangkutan Penurunan kualitas Pencemaran udara 1. Kecepatan kenderaan Jalan yang satu kali 1. Melakukan Lokasi titik satu kali Pelaksana:
excavator oleh udara ambien berupa berasal dari pengangkut dilewati selama masa pengukuran pemantauan selama CV. Hikmah Sepakat
kenderaan peningkatan parameter pemakaian 1 (satu) excavator (trado) kendaraan Konstruksi sampel kualitas berada pada masa Bersama
pengangkut pencemar udara unit kendaraan dibatasi terutama pengangkutan udara ambien titik koordinat konstruksi
excavator khususnya parameter pengangkut excavator saat melewati excavator oleh 97°59’46,23" E Pengawas:
(trado) yang Total Partikulat (TSP) (trado) pemukiman (trado) laboratorium 2°38'19,57" N - Kepala Kampung
menghasilkan akibat aktivitas penduduk dengan khususnya yang terkait. (secara rinci Pegayo
pencemaran mobilisasi peralatan kecepatan maksimal berdekatan 2. Membandingkan disajikan - Camat Simpang Kiri
udara berupa penunjang pengangkut 40 km/jam. dengan hasil pengukuran pada Peta - DLH Kota
debu excavator (trado) 2. Melakukan pemukiman dengan baku Pemantauan Subulussalam
sehingga terjadi nya penyiraman jalan penduduk mutu udara Lingkungan - DLHK Aceh
peningkatan TSP dari yang berpotensi ambien sesuai Hidup pada
kondisi Rona lingkungan dengan PPRI No. Lampiran IV) Penerima Laporan:
a Peluang kerja Peluang kerja terhadap Besaran dampak 1. Memprioritaskan Masyarakat di Selama Melakukan Masyarakat di Selama Pelaksana:
pada kegiatan penambangan berupa peluang masyarakat setempat sekitar lokasi masa pemeriksaan terhadap sekitar lokasi masa CV. Hikmah Sepakat
rencana kegiatan kegiatan (Operasi kesempatan kerja untuk diterima kegiatan Penerimaan proporsi tenaga kerja kegiatan Penerimaan Bersama
penambangan Produksi) dapat terjadi kepada sebagai tenaga kerja Tenaga lokal dengan tenaga Tenaga
1.824 orang sesuai dengan Kerja kerja pendatang Kerja Pengawas:
masyarakat Kampung kualifikasi. - Kepala Kampung
Pegayo. 2. Memasang papan Pegayo
pengumuman secara - Camat Simpang Kiri
terbuka di balai desa, - Disnakertrans Kota
musalla dan tempat Subulussalam
umum dalam wilayah - DLH Kota
Kampung Pegayo Subulussalam
- DLHK Aceh
Penerima Laporan:
c Mekanisme Perubahan sikap dan Besaran dampak yaitu 1. Melakukan Masyarakat di Selama masa Melakukan observasi Masyarakat di Selama Pelaksana:
penerimaan persepsi masyarakat perubahan sikap dan pendekatan kepada sekitar lokasi Penerimaan serta wawancara sekitar lokasi masa CV. Hikmah Sepakat
tenaga kerja terhadap tenaga kerja persepsi masyarakat tokoh masyarakat dan kegiatan Tenaga dengan penduduk kegiatan Penerimaan Bersama
yang diterima. yang dapat terjadi warga sekitar terkait Kerja sekitar lokasi untuk Tenaga Kerja
pada 1.824 orang penerimaan tenaga mengetahui indikasi Pengawas:
penduduk Kampung kerja ada/tidaknya - Kepala Kampung
Pegayo berupa 2. Melaksanakan permasalahan yang Pegayo
kecemburuan sosial penerimaan tenaga muncul akibat - Camat Simpang Kiri
atas tenaga kerja yang kerja secara terbuka mekanisme - Disnakertrans
diterima dan sesuai ketentuan perekrutan tenaga - DLH Kota
yang berlaku kerja Subulussalam
- DLHK Aceh
Penerima Laporan:
- DLH Kota
Subulussalam
- DLHK Aceh
a Kebisingan dari Peningkatan kebisingan peningkatan suara dan 1. Tidak melakukan Lokasi kegiatan Selama masa 1. Melakukan Lokasi titik Selama Pelaksana:
alat perkakas dari penggunaan alat getaran yang pekerjaan di malam pembagunan konstruksi pengukuran secara pemantauan masa CV. Hikmah Sepakat
pertukangan pemotong dan alat diakibatkan dari hari. langsung berada pada kontruksi Bersama
pengeboran yang penggunaan 1 (satu) 2. Menggunakan alat dilapangan titik koordinat
meningkat dari kondisi unit alat pemotong pemotong atau alat menggunakan alat 97° 59’ 24,02" E Pengawas:
lingkungan awal 55 dBA dan 1 (satu) unit alat pengeboran dengan Sound Level Meter. 2° 38’ 2,03 N - Kepala Kampung
(Terlampir hasil pengeboran pertimbangan 2. Membandingkan (secara rinci Pegayo
pengujian kebisingan kelayakan dan hasil pengukuran disajikan - Camat Simpang Kiri
pada lampiran V.4 Hasil keefektifan suatu alat. dengan tingkat baku pada Peta - DLH Kota
Uji Laboratorium) mutu kebisingan Pemantauan Subulussalam
(KepmenLH No. Lingkungan - DLHK Aceh
48/MENLHK/1996 Hidup pada
tentang baku mutu Lampiran IV.
kebisingan) Peta Penerima Laporan:
Pendukung) - DLH Kota
Subulussalam
- DLHK Aceh
b Resiko Kecelakaan kerja dapat Berupa potensi 1. Menyediakan kotak Lokasi kegiatan Selama masa 1. Melakukan Lokasi kegiatan Selama masa Pelaksana:
kecelakaan kerja terjadi pada pekerja kecelakaan kerja pada P3K pada lokasi pembagunan konstruksi pengamatan secara pembagunan konstruksi CV. Hikmah Sepakat
akibat dalam pembuatan post 3 (tiga) orang pekerja kegiatan visual terhadap Bersama
pembuatan post chekker dilokasi kegiatan 2. Menggunakan alat kelengkapan APD
chekker akibat pembuatan pelindung diri seperti 2. Membuat laporan Pengawas:
bangunan post topi, ear plug, rompi keselamatan kerja - Kepala Kampung
chekker. kerja, masker, sepatu Pegayo
kerja dan sarung - Camat Simpang Kiri
tangan - DLH Kota
3. Melakukan Subulussalam
pengawasan terhadap - DLHK Aceh
penggunaan APD Penerima Laporan:
secara baik dan benar - DLH Kota
di area kerja bagi Subulussalam
tenaga kerja - DLHK Aceh
5. Tahap Operasi Kegiatan Penambangan Komoditas Batuan (Kerikil Berpasir Alami/Sirtu)
a Kegiatan Penurunan kualitas Pencemaran udara 1. Melakukan Lokasi kegiatan 6 bulan sekali 1. Melakukan Lokasi titik 6 bulan sekali Pelaksana:
penggalian udara ambien berupa berasal dari penambangan secara penambangan selama masa pengukuran koordinat selama CV. Hikmah Sepakat
material peningkatan parameter pemakaian 1 (satu) bertahap operasi sampel kualitas masa operasi Bersama
a Pengangkutan Penurunan kualitas Terjadinya Penurunan 1. Kecepatan dump Jalan yang 6 bulan sekali 1. Melakukan Lokasi titik 6 bulan Pelaksana:
Material oleh udara ambien berupa kualitas udara ambien truck dibatasi sesuai dilalui selama pengukuran sampel koordinat sekali CV. Hikmah Sepakat
dump truck peningkatan parameter diakibatkan dari 1 kondisi jalan kenderaan masa operasi kualitas udara pemantauan selama Bersama
menghasilkan pencemar udara (satu) Unit Excavator terutama saat pengangkutan ambien oleh berada pada masa
pencemaran khususnya parameter pada saat melewati dan penjualan laboratorium 97° 59' 46,23" E operasi Pengawas:
berupa debu Total Partikulat (TSP) pengangkutan dan pemukiman material terkait. 2° 38' 19,57" N - Kepala Kampung
akibat kegiatan penjualan material penduduk dengan terutama yang 2. Membandingkan dan Pegayo
pengangkutan dan (Kerikil Berpasir kecepatan maksimal dekat dengan hasil pengukuran 97° 59' 25,33" E - Camat Simpang Kiri
penjualan material oleh Alami/Sirtu) 40 km/jam. pemukiman dengan baku mutu 2° 38' 1,43" N - DLH Kota
dump truck sehingga menggunakan dump 2. Melakukan masyarakat udara ambien (secara rinci Subulussalam
terjadinya peningkatan truck penyiraman jalan sesuai dengan PPRI disajikan - DLHK Aceh
Penerima Laporan:
- DLH Kota
Subulussalam
- DLHK Aceh
8. Tahap Pascaoperasi Kegiatan Demobilisasi Peralatan Penunjang
a Pengangkutan Penurunan kualitas Pencemaran udara 1. Kecepatan Jalan yang satu kali 1. Melakukan Lokasi titik satu kali Pelaksana:
excavator oleh udara ambien berupa berasal dari kenderaan dilewati selama masa pengukuran pemantauan selama CV. Hikmah Sepakat
kenderaan peningkatan parameter pemakaian 1 (satu) pengangkut kendaraan pascaoperasi sampel kualitas berada pada masa Bersama
pengangkut pencemar udara unit kendaraan excavator (trado) pengangkutan udara ambien titik koordinat pascaoperasi
excavator khususnya parameter pengangkut excavator dibatasi terutama excavator oleh 97°59’46,23" E Pengawas:
(trado) yang Total Partikulat (TSP) (trado) saat melewati (trado) laboratorium 2°38'19,57" N - Kepala Kampung
menghasilkan akibat aktivitas pemukiman khususnya yang terkait. (secara rinci Pegayo
pencemaran demobilisasi peralatan penduduk dengan berdekatan 2. Membandingkan disajikan - Camat Simpang Kiri
udara berupa penunjang pengangkut kecepatan dengan hasil pengukuran pada Peta - DLH Kota
debu alat berat (excavator) maksimal 40 pemukiman dengan baku Pemantauan Subulussalam
sehingga terjadi nya km/jam. penduduk mutu udara Lingkungan - DLHK Aceh
peningkatan TSP dari 2. Melakukan ambien sesuai Hidup pada
kondisi Rona lingkungan penyiraman jalan dengan PPRI No. Lampiran IV. Penerima Laporan:
Awal 9,917 g/m3 yang berpotensi 22 Tahun 2021 Peta - DLH Kota
(Terlampir hasil terjadinya tentang Pendukung) Subulussalam
pengujian kualitas peningkatan debu. Penyelenggaran - DLHK Aceh
udara ambien pada Perlindungan dan
Lampiran V.4. Hasil Uji Pengelolaan
Laboratorium) Lingkungan Hidup
(Lampiran VII.
Baku Mutu Udara
Ambien)
c Kelebihan Terjadinya Kerusakan Kerusakan jalan akibat 1. Tonase kendaraan Jalan yang satu kali 1. Melakukan Lokasi jalan satu kali Pelaksana:
tonase jalan yang diakibatkan pemakaian 1 (satu) disesuaikan dengan dilewati selama masa pengamatan yang dilewati selama masa CV. Hikmah Sepakat
Kendaraan dari kendaraan unit kendaraan jalan yang akan kendaraan pascaoperasi langsung pada kendaraan pascaoperasi Bersama
pengangkut dan pengangkut excavator pengangkut excavator dilewati sehingga pengangkutan kondisi jalan yang pengangkutan
kualitas jalan (trado) dikarenakan (trado) yang dapat excavator rusak alat berat Pengawas:
yang dilalui oleh kondisi jalan atau digunakan dalam meminimalisir (trado) 2. Melakukan (excavator) - Kepala Kampung
alat muatan yang melebihi kegiatan demobilisasi dampak kerusakan khususnya yang pengukuran khususnya yang Pegayo
pengangkut tonase jalan. peralatan penunjang jalan. berdekatan terhadap kinerja berdekatan - Camat Simpang Kiri
excavator Potensi kerusakan 2. Segera melakukan dengan jalan dan dengan - Dishub Kota
jalan dapat terjadi perbaikan jalan pemukiman kapasitas ruas pemukiman Subulussalam
disepanjang jalan yang rusak penduduk jalan berdasarkan penduduk - DLH Kota
keluar lokasi IUP data sekunder Subulussalam
sejauh ± 1,27 km yang dan data primer - DLHK Aceh
dilalui kendaraan dengan melihat
pengangkut excavator. kondisi kerusakan Penerima Laporan:
jalan eksisiting - DLH Kota
Subulussalam
- DLHK Aceh
d Bangkitan Terjadinya gangguan Mobilisasi alat berat Melakukan koordinasi Pada satu kali Melakukan observasi Lokasi titik satu kali Pelaksana:
perjalanan oleh lalu lintas berupa hanya dilakukan 1 dengan dinas/Instansi persimpangan selama masa langsung terhadap koordinat selama masa CV. Hikmah Sepakat
kegiatan kemacetan yang (satu) kali perjalanan terkait yang berwenang dan fasilitas pascaoperasi kondisi lalu lintas di pemantauan pascaoperasi Bersama
pengangkutan diakibatkan dari dan jumlah alat berat dalam pengaturan lalu umum yang jalan keluar-masuk berada pada
kendaraan pengangkut yang didemobilisasi 1 lintas untuk menghindari dilalui oleh lokasi rencana 97°59'46,13" E Pengawas:
a Pemutusan Perubahan sikap dan Perubahan sikap dan 1. Melakukan CV. Hikmah Selama 1 Melakukan observasi CV. HIkmah Selama 1 Pelaksana:
hubungan kerja persepsi masyarakat persepsi masyarakat pendekatan kepada Sepakat bulan setelah dan wawancara Sepakat bulan setelah CV. Hikmah Sepakat
akibat terhadap pemutusan terjadi pada 6 (enam) tokoh masyarakat Bersama dan tahap terhadap tenaga kerja Bersama dan tahap pasca Bersama
berakhirnya hubungan kerja yang orang tenaga kerja dan warga sekitar Tenaga kerja pascaoperasi yang dilepaskan untuk Tenaga kerja operasi
kegiatan dilakukan oleh berupa keresahan terkait pelepasan mengetahui aktivitas Pengawas:
penambangan perusahaan akibat hilangnya tenaga kerja setelah tidak bekerja - Kepala Kampung
sumber pekerjaan 2. Memberikan pada kegiatan Pegayo
sosialisasi terkait pertambangan - Camat Simpang Kiri
informasi komoditas batuan ini. - Disnakertrans Kota
kesempatan kerja Subulussalam
- DLH Kota
Subulussalam
- DLHK Aceh
Penerima Laporan:
- DLH Kota
Subulussalam
- DLHK Aceh
Demikian surat pernyataan ini kami buat untuk dengan sebenarnya sesuai dengan
karakteristik spesifik lokasi dan karakteristik spesifikasi jenis kegiatan proyek kami untuk
dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Saiful Ahmadi
Direktur
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. 2022. Statitistik Kecamatan Simpang Kiri Dalam Angka 2022, Penerbit
Badan Pusat Statistik Kota Subulussalam
Badan Pusat Statistik. 2022. Statistik Kota Subulussalam Dalam Angka 2023, Penerbit Badan
Pusat Statistik Kota Subulussalam
Direktorat Jenderal Cipta Karya, 1983. Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung 1983,
Penerbit Departemen Pekerjaan Umum, Bandung
Indonesia. 1996. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 48 Tahun 1996 Tentang Baku
Mutu Tingkat Kebisingan
Indonesia. 2009. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral Dan
Batubara
Indonesia. 2010. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2010 Tentang
Wilayah Pertambangan
Indonesia. 2010. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2010 Tentang
Reklamasi dan Pasca Tambang
Indonesia. 2016. Surat Edaran Direktur Jenderal Sumber Daya Air Nomor : 12a/Se/D/2016
Tentang Prosedur Penyusunan Rekomendasi Teknis Perizinan Pengusahaan Sumber
Daya Air Dan Penggunaan Sumber Daya Air Di Direktorat Jenderal Sumber Daya Air.
Indonesia. 2018. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 26 tahun 2018
Tentang Pelaksanaan Kaidah Pertambangan Yang Baik Dan Pengawasan
Pertambangan Mineral Dan Batubara
Indonesia. 2018. Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor:
1827K/30/MEM/2018 Tentang Pedoman Pelaksanaan Kaidah Teknik Pertambangan
UKL-UPL CV. HIKMAH SEPAKAT BERSAMA - KOTA SUBULUSSALAM - 2023 | 34
yang baik
Indonesia. 2020. Undang – Undang Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas Undang-
Undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral Dan Batubara
Indonesia. 2020. Undang – Undang Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja
Indonesia. 2021. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 5 Tahun
2021 tentang Tata Cara Penerbitan Persetujuan dan Surat Kelayakan Operasional
Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan
Indonesia. 2021. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 6 Tahun 2021
Tentang Tata Cara Dan Persyaratan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan
Beracun
Indonesia. 2021. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2021 Tentang Pelaksanaan Kegiatan
Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara
Indonesia. 2021. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia
Nomor 4 Tahun 2021 Tentang Daftar Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang Wajib Memiliki
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.
Indonesia. 2022. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia
Nomor 7594/MENLHK-PKTL/IPSDH/PLA.1/9/2022 Tentang Penetapan Peta Indikatif
Penghentian Pemberian Perizinan Berusaha, Persetujuan Penggunaan Kawasan
Hutan, atau Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan Baru pada Hutan Alam Primer
dan lahan Gambut Tahun 2022 Periode II.
Pemerintah Aceh. 2016. Qanun Aceh Nomor 65 Tahun 2016 Tentang Pedoman Pelaksanaan
Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan Perusahaan Di Aceh
Pemerintah Aceh. 2017. Qanun Aceh Nomor 15 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Qanun
Aceh Nomor 15 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Pertambangan Mineral Dan
Batubara
Pemerintah Aceh. 2019. Keputusan Gubernur Aceh No. 540/1721/2019 tentang Penetapan
Harga Patokan Penjualan Mineral Bukan Logam dan Batuan
Pemerintah Kabupaten. 2011. Qanun Kota Subulussalam No. 9 Tahun 2010 tentang Pajak
Mineral Bukan Logam dan Batuan